Prospek Kerjanya Sangat Luas

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Prospek kerjanya sangat luas.

Berikut ini beberapa di antaranya

1. Badan Informasi Geospasial (BIG), sebelumnya bernama Badan Koordinasi


Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)

BIG membutuhkan tenaga ahli dari jurusan geodesi dan geomatika serta tenaga
pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai berikut :

1. Pembuatan Peta Dasar (peta rupa bumi). Kegiatan ini untuk memetakan dengan
detail (jarak, tinggi dan sudut) rupa bumi pada suatu wilayah.
2. Survey kelautan. Survey kelautan ini untuk memetakan beberapa hal seperti
permasalahan kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim, perubahan pasang
surut, deformasi vertikal, pergerakan lempeng, juga akibat abrasi atau
sedimentasi
3. Survey di udara, diantaranya pembuatan foto udara.
4. Survey di darat, diantaranya pembentukan wilayah dan penataan batas antar
wilayah. Kegiatan ini bekerjasama dengan Menteri Dalam Negeri dibantu Tim
PPBD (Penegasan dan Penetapan Batas Daerah) Pusat dan Daerah, Jawatan
Topografi dari TNI-AD, Jawatan Hidro Oseanografi dari TNI-AL, Kementerian
Kehutanan, Kementerian ESDM, BPN, dan lain-lain.
5. Membantu pembuatan Undang-undang atau peraturan pemerintah tentang
Informasi geospasial.

Kementerian Pertanian dan Kehutanan


Kementerian Pertanian dan Kehutanan juga membutuhkan ahli geodesi. Para ahli
geodesi ini melakukan beberapa tugas antara lain:

1. Pendeteksian dan pengendalian perubahan penggunaan lahan pertanian (sawah,


ladang dan perkebunan) menjadi non pertanian. Kondisi ini jika tidak dideteksi
secara cepat dan dikendalikan secara akurat, tentu akan berdampak terhadap
produksi padi dan ketahanan pangan.
2. Perkembangan jumlah penduduk Indonesia yang semakin
meningkatmengakibatkan kebutuhan perumahan dan fasilitas lainnya juga
meningkat. Secara otomatis kondisi ini akan mengurangi ketersediaan lahan
pertanian yang ada. Untuk mengantisipasi hal ini, tentu memerlukan ketersediaan
data yang lengkap dan akurat tentang kondisi lahan di suatu wilayah. Pada
bagian inilah para ahli geodesi berperan.
3. Pendataan dan pengendalian perubahan penggunaan hutan. Hal ini dimaksudkan
agar areal hutan yang ada dapat dijaga dan dapat memenuhi fungsinya sehingga
tidak berubah menjadi lahan perkebunan atau perumahan yang dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem setempat.

3. Perusahaan Pertambangan dan Migas

Ada banyak perusahaan tambang dan migas yang beroperasi di Indonesia. Baik itu
berasal dari dalam negeri atau pun berasal dari luar negeri.
Perusahaan yang berasal dari dalam negeri yang cukup terkenal misalnya, PT.
Timah, PT. Aneka Tambang dan Pertamina. Sedangkan yang berasal dari luar
negeri misalnya PT. Freeport Indonesia, Total Energy ataupun Newmont.
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga geodesi dan geomatika di
perusahaan pertambangan dan migas antara lain sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi area eksplorasi pertambangan ataupun pengeboran secara


cermat agar mendapatkan hasil yang optimal.
2. Melakukan mitigasi bencana akibat pertambangan. Baik terhadap perusahaan
ataupun kemungkinan terhadap lingkungan sekitar area pertambangan dan
pengeboran.
3. Membantu menyediakan data spasial untuk pengelolaan pertambangan rakyat
seperti : batuan andesit, diorit, granit, gamping, zeolit dan lain-lain.
4. Membantu menyediaan data spasial untuk pengelolaan sumber daya mineral
lainnya seperti: emas, tembaga, nikel, timah dan lain-lain.

Melihat banyaknya jumlah perusahaan pertambangan di Indonesia dan banyaknya


pekerjaan-pekerjaan bidang pertambangan dan pengeboran yang membutuhkan
tenaga ahli geodesi dan geomatika, maka tentu saja ini menjadi peluang yang cukup
cerah bagi lulusan geodesi dan geomatika.

4. Menjadi Dosen

Menjadi dosen, baik itu pada perguruan tinggi negeri maupun swasta, menjadi
peluang kerja selanjutnya dari jurusan geodesi.
Memang, untuk menjadi dosen, minimal teman-teman harus lulus S2 dan memiliki
IPK yang tinggi. Baik itu IPK S1 maupun S2nya. Ada banyak cara untuk
mendapatkan nilai IPK tinggi, salah satunya dibahas dalam tulisan ini.
Selain IPK, teman-teman juga sebaiknya memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang
cukup baik, baik itu aktif maupun pasif. Hal ini akan menjadi nilai lebih ketika teman-
teman mendaftar atau mengikuti seleksi dosen.
Sementara ini ada 4 perguruan tinggi negeri dan 4 perguruan tinggi swasta yang
membuka jurusan geodesi dan geomatika. Perguruan tinggi tersebut antara lain:

1. Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang


2. Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta
3. Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung
4. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya
5. Universitas Pakuan Bogor
6. Institut Teknologi Nasional (ITNAS) Bandung
7. Insitut Teknologi Nasional (ITN) Malang
8. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta

Masih banyak perguruan tinggi yang belum membuka jurusan geodesi, jadi tidak
tertutup kemungkinan, perguruan tinggi lain yang belum memiliki jurusan geodesi
dan geomatika akan membuka jurusan ini pada tahun yang akan datang.

5. Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Badan Pertanahan Nasional (BPN) membutuhkan tenaga ahli geodesi dan


geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk melakukan pekerjaan-
pekerjaan antara lain sebagai berikut :
1. Pembuatan Sertifikat Tanah

Pengajuan Sertifikat Tanah baru di Badan Pertanahan Nasional (BPN) diperkirakan


mencapai ± 3.000.000 s.d. 4.000.000 sertifikat tiap tahun, sedangkan sertifikat yang
dapat dilayani oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) ± 2.000.000 bidang tiap
tahun. Hal ini disebabkan kurangnya tenaga pengukuran di Badan Pertanahan
Nasional (BPN) pada saat ini.
Sebagai gambaran, dapat diperkirakan bahwa setiap tenaga pengukuran dalam
setiap hari mempunyai kemampuan rata-rata untuk mengukur dan menggambar
Surat Ukur (lampiran sertifikat tanah) sejumlah 4 (empat) Surat Ukur. Jika dalam 1
(satu) tahun dihitung 250 (dua ratus lima puluh) hari kerja, berarti setiap tenaga
pengukuran mampu menyelesaikan 1.000 (seribu) Surat Ukur dalam 1 (satu) tahun.
Dengan demikian, untuk mencukupi kekurangan Surat Ukur sebanyak 2.000.000
Surat Ukur, masih diperlukan tenaga pengukuran baru sejumlah ± 2.000 orang.

1. Rekonstruksi Batas

Permasalahan batas tanah atau wilayah sering kali muncul di Indonesia. Hal ini
terjadi karena beberapa hal, antara lain:

1. Rekonstruksi batas akibat bencana alam. Indonesia merupaka negara dengan


wilayah yang sangat rentan terhadap bencana alam. Baik itu, seperti gempa
bumi, letusan gunung berapi, tsunami, banjir, longsor, penurunan tanah,
kekeringan tanah, ataupun kebakaran hutan. Bencana-bencana tersebut dapat
saja merubah muka tanah dan tanda-tanda batas yang telah ada. Oleh karena itu
perlu adanya rekonstruksi batas.
2. Rekonstruksi batas perlu juga dilakukan akibat adanya pembangunan
infrastruktur dan beragam fasilitas yang sangat pesat, terutama di daerah-daerah
berkembang. Pembangunan infrastruktur seperti, jalan, jembatan, saluran air dan
sejenisnya dapat membuat batas tanah bergeser atau bahkan hilang. Oleh
karena itu perlu adanya rekonstruksi batas.

Rekonstruksi batas ini menjadi hal yang sangat penting dan sensitif karena
menyangkut kepemilikan seseorang. Tentu seseorang akan sangat marah jika
karena kondisi tertentu, tiba-tiba batas tanahnya bergeser atau bahkan hilang.

1. Menyajikan atau menyediakan Aplikasi Sistem Informasi Data Rekonstruksi Batas


yang dapat diakses oleh semua kantor pertanahan di seluruh Indonesia. Hal ini
penting untuk dilakukan agar informasi batas tanah atau wilayah dapat diakses
kapanpun dan dimanapun. Sehingga perselisihan akibat batas tanah/wilayah
dapat dicegah.
2. Menyajikan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan untuk pengelolaan
administrasi sengketa dan konflik pertanahan, yang sampai saat ini belum
terealisasi karena masih banyaknya bidang-bidang tanah yang belum terdaftar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada saat ini dan masa yang akan
datang, Badan Pertanahan Nasional (BPN) masih memerlukan lulusan pendidikan
teknik geodesi dan geomatika untuk menuntaskan pekerjaan-pekerjaan tersebut.

6. Berdinas di TNI
Sangat sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa para ahli geodesi dan
geomatika dapat bekerja di lingkungan TNI. Padahal bisa.
Para lulusan jurusan geodesi dan geomatika dapat berkiprah di TNI untuk
menuntaskan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika untuk
keperluan militer, antara lain adalah :

1. Rekayasa penyediaan informasi spasial terkait kontur tanah.


2. Pembuatan Peta Laut DISHIDROS TNI-AL.
3. Pendeteksian garis pantai dan efek gelombang.
4. Pendeteksian kenaikan muka air laut.
5. Mengidentifikasi kedalaman dan dasar laut beserta permasalahan dan
analisisnya.
6. Mengidentifikasi benda-benda bergerak di darat, laut dan udara.

Selain tugas-tugas tersebut di atas, secara umum Ahli Geodesi di lingkungan


Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangat berperan dalam proses perundingan
perbatasan. Hal ini mengingat negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang
memiliki lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai lebih dari 95.000 km.
Peran Ahli Geodesi dimulai dari pada saat suatu negara akan menentukan Titik
Dasar untuk penentuan dengan garis pangkal lurus atau garis pangkal kepulauan.
Untuk menentukan titik tersebut perlu dilakukan survei penentuan posisi,
pengamatan bathimetri, pembuatan peta titik dasar serta pemanfaatan dan
interpretasi berbagai citra satelit.
Selanjutnya, dalam tahap perundingan, ahli Geodesi sangat berperan untuk
memberikan masukan teknis, terkait dengan peta yang disepakati dalam penentuan
garis batas wilayah. Berperan pula dalam hal penentuan garis batas dengan
berbagai metoda, serta berperan dalam menentukan datum Geodesi yang
disepakati bersama.
Selain itu, peran Ahli Geodesi juga sangat diperlukan dalam pembuatan data base
yang memuat tentang data dan informasi aset-aset pertanahan negara. Data dan
informasi keruangan pertanahan negara tersebut dapat disajikan dalam bentuk citra
satelit, peta, video, detail situasi, tabulasi dan foto sebagai lampiran Peraturan
Pemerintah tentang Wilayah Pertanahan Negara.
Demikianlah, gambaran peluang dan prospek kerja jurusan teknik geodesi dan
geomatika. Mudah-mudahan bisa memberikan gambaran awal kepada teman-teman
yang masih bingung atau baru memiliki minat untuk melanjutkan kuliah. Sebenarnya,
masih banyak peluang kerja dari jurusan geodesi dan geomatika yang tidak
disampaikan di sini. Seperti bekerja di LIPI, BPPT, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai