Anda di halaman 1dari 5

Ujian Evapro

Input: Proses: Output:


Man: Pemegang program P1  Rencana program Cakupan pelayanan kesehatan
adalah bidan puskesmas disusun saat rapat RPK di lansia `1.290/3.210 jiwa
dibantu perawat dan awal tahun dan RUK di (40,19%)
sekretaris puskesmas akhir tahun
Money: Anggaran P2  Puskesmas
program berasal dari bekerjasama dengan
BOK dan BPJS Outcome:
pihak desa dalam hal
Method: Program lansia pendataan lansia Kualitas hidup lansia menurun
puskesmas berupa Program lansia dilakukan
senam dan prolanis dengan bantuan dokter
dan perawat Lingkungan:
Material: Tersedia sarana
dan prasarana pelayanan Program dilaksanakan Fisik  Sarana dan prasaran :
kesehatan lansia secara rutin sesuai akses jalan yang sulit dilalui
Minute: Senam lansia jadwal
Non Fisik  Sosioekonomi
setiap jumat 07.00-08.00 P3  Pengawasan masyarakat yang rendah
Prolanis setiap bulan di dilakukan puskesmas
aula puskesmas melalui mini lokakarya
lintas program tiap bulan
Market: Seluruh lansia di dan mini lokakarya lintas Feedback:
wilayah cakupan sectoral tiap 3 bulan Evaluasi kegiatan puskesmas
Puskesmas I Sumpiuh Bersama dinas kesehatan

Data Diagram:

1. Jumlah lansia di Jawa tengah BPS 2016 3.98 juta jiwa


2. Lansia di Wilayah kerja sumpiuh (profil pkm)  3.267 jiwa
3. Cakupan pelayanan lansia 2018 (profil pkm)  1.290/3.267
4. Persentase juga dar profil puskesmas cakupan 2016,2017 dan 2018
5. Data diambil Januari 2019  ditinjau dari laporan prolanis pkm sumpiuh
6. Pekerjaan diambil dari profil pkm 2018  dari total 27.688 jiwa

Data Outcome:

Data kemandirian lansia  kategori 1.620 kemandirian A, 37 kemandirian B, 8 kemandirian C

mortalitas penyakit 270 lansia --> sakit : 41 dari 270 (indeks kemandirian katz : kuesioner berupa mandi,
berpakaian, kamar mandi, bepindah tempat kontinen (bab,bak), makan. B -1, C-1 + mandi
Lansia di Indonesia usia penduduk sumpiuh
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI (2015) profil puskesmas sumpiuh '18

Yogyakarata
13% Jawa Tengah 7%5% Usia <45

12% 14% Usia 45-50


43% Jawa Timur
Usia 60-69
Bali
12%
Usia >70
Sulawesi Utara 74%
10% 10%
Laiinya

Cakupan pelayanan Persentas pelayanan


kesehatan lansia kesehatan Lansia (profil
profil puskesmas sumpiuh '18
puskesmas sumpiuh18)
Mendapat
pelayanan
Tidak mendapat
pelayan
40% 53.18
40.19
60% 25.42

2016 2017 2018

Cakupan Pelayang Lansia

Penyakit pada lansia Pekerjaan Penduduk


Sumpiuh (profil pkm) Sumpiuh (profil pkm)

Hipertensi

6%4% Artritis Petani


20%
ISPA 28% Buruh Pabrik
15%
42%
PPOK 10% Pedagang
4%
Gizi Lebih Konstruksi
15% 18% 24%
14% Gizi Kurang Lainnya
Hipotensi
Input Standar Pelayan Minimal Realita Masalah
Man Pelayanan kesehatan lansia Puskesmas I Sumpiuh Ya (+)
dilakukan sesuai kewenangan oleh: memiliki SDM sebagai
(1) Dokter berikut:
Dokter 3
(2) Bidan Bidan 12
(3) Perawat Perawat 15
(4) Nutrisionis/Tenaga Gizi Nutrisionis 1
(5) Kader Posyandu lansia/Posbindu Kader Posyandu 7
Money Cukup untuk menunjang pelayanan Anggaran tidak mencukupi Ya (+)
kesehatan dasar pada lansia. untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan lansia.
Material 1. Tensimeter dan stetoskop Tersedia peralatan untuk Tidak (-)
2. Alat pengukur gula darah melakukan pelayanan
3. Alat pengukur kolesterol kesehatan lansia
4. Mini Cog atau Mini Mental Strip kolesterol:
Status Examination Strip gds:
Market Warga negara usia 60 tahun ke atas Lansia di wilayah kerja Tidak (-)
di wilayah Puskesmas I Sumpiuh puskesmas 3.267
Methode Pelayanan kesehatan pada lansia: Program puskesmas untuk Ya (+)
(1) Deteksi hipertensi dengan pelayanan kesehatan lansia:
mengukur tekanan darah. 1. Senam lansia
(2) Deteksi diabetes melitus dengan 2. Prolanis
pemeriksaan kadar gula darah. Tidak semua lansia dilakukan
pemeriksaan gula darah,
(3) Deteksi kadar kolesterol dalam kolesterol dan status mental.
darah
(4) Deteksi gangguan mental
emosional dan perilaku, termasuk
kepikunan.
Minute Setiap lansia minimal melakukan 1x 1. Senam lansia diadakan Tidak (-)
dalam 1 tahun pengecekan kesehatan setiap hari jumat jam
termasuk diantara: 07.00-08.00
2. Prolanis dilakukan setiap
bulan di aula puskesmas
Proses Standar Pelayanan Realisasi Masalah
P1 Puskesmas harus menyusun rencana P1  Rencana program disusun Tidak (-)
kegiatan untuk periode 5 (lima) saat rapat RPK di awal tahun
tahunan yang selanjutnya akan dirinci dan RUK di akhir tahun
lagi ke dalam rencana tahunan
Puskesmas sesuai siklus perencanaan
anggaran daerah.
P2 Proses selanjutnya adalah P2  Program lansia dilakukan Ya (+)
penggerakan dan pelaksanaan dengan bantuan dokter dan
kegiatan sesuai dengan rencana perawat
kegiatan/program yang disusun
Program dilaksanakan secara
rutin sesuai jadwal
P2  pelayanan kesehatan
lansia di tempat swasta belum
terdata dengan baik
P3 Pengawasan dan pengendalian diikuti P3  Pengawasan dilakukan Tidak (-)
dengan upaya-upaya perbaikan dan puskesmas melalui mini
peningkatan (Corrective Action) dan lokakarya lintas program tiap
diakhiri dengan pelaksanaan bulan dan mini lokakarya lintas
penilaian hasil kegiatan melalui sectoral tiap 3 bulan Bersama
penilaian kinerja Puskesmas. dinas kesehatan

Output 100% 40.19% Ya (+)


Analisis SWOT puskesmas
Strength: Weakness
Input: Input:
Money
Minute Pendanaan pengecekan kesehatan dasar seperti
Senam lansia dilakukan rutin setiap minggu cek gula darah dan kolesterol pada lansia
Prolanis dilakukan secara rutin tiap bulan cukup mahal dan anggaran untuk menyediakan
Material pelayanan tersebut masih belum dapat
Terdapat sarana dan prasarana puskesmas mencakup seluruh lansia di wilayah cakupan
dalam pemeriksaan kesehatan lansia Puskesmas 1 Sumpiuh.
1) Man Proses:
Bidan puskesmas sebagai penanggung jawab Kurangnya integrasi dengan tenaga kesehatan
Dibantu 1 perawat dan 1 sekretaris puskesmas. lain seperti klinik umum maupun praktik
Pelaksanaannya dilakukan oleh 3 dokter, 15 dokter membuat pendataan tentang pelayanan
perawat, 12 bidan dan 2 ahli gizi kesehatan pada lanjut usia tidak terpantau
b. sepenuhnya.

Opportunity Threat
- Kegiatan senam lanjut usia yang rutin - Sosial ekonomi yang rendah.
dilakukan Puskesmas I Sumpiuh
- Kegiatan posyandu lanjut usia aktif. - Akses pelayanan kesehatan sulit dijangkau.
- Kader desa yang aktif membantu kegiatan
- Kesadaran masyarakat untuk cek kesehatan
puskesmas.
lansia masih rendah

Alternatif Pemecahan Masalah


Strength Weakness Opportunity: Strength Opportunity:
Melatih kader untuk melakukan pengecekan Melakukan pelayanan kesehatan dasar lansia
kesehatan lansia. pada kegiatan senam lansia.

Weakness Opportunity Threat: Strength Weakness:


Bekerjsama dengan pihak desa untuk Melakukan penyuluhan pentingnya
memberikan pelayanan kesehatan lansia di melakukan cek kesehatan lansia.
posyandu lansia. Mengintegrasikan pendataan pelayanan
kesehatan lansia dengan klinik swasta

Data berdasarkan analisis


1. Man:
Indikator SDM PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN
MINIMAL BIDANG KESEHATAN
2. Money: Dana untuk melakukan cek gula darah 5 ribu/strip, kolesterol 15 ribu/strip
3. Methode: PERATURAN MEN KES REPUBLIK INDONESIA NO 43 2016
Setiap lansia dilakukan cek gds, kolesterol, tensi, dan mental state 1x/thn
4. Material:
Alat untuk cek darah gula darah, cek kolesterol (200Rb) dan tensimeter
(sphygmomanometer dan stetoskop) (200rb), Transportasi: kendaraan roda 2
5. Market:
Seluruh lansia  berdasarkan survey, lansia di jawa tengah merupakan terbanyak ke2
6. Minute:
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO 43 2016:
cek kesehatan minimal 1x/thn
Proses  P1, P2, dan P3 berdasarkan paparan puskesmas, output  profil
Lingkungan  fisik : infrastruktur ditinjau dr profil roda 2 +lapangan ; non  profil pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai