KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
Defenisi belajar banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi pendidikan
yang masing-masing ahli memberi batasan yang berebeda tentang belajar, atau
juga terdapat keragaman dalam cara menjelaskan dan mendefenisikan makna
belajar. Belajar hakikatnya adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya
suatu pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan
ketrampilan,kebiasaan,sikap,pengetahuan,pemahaman dan apresiasi. Pengalaman
dalam proses belajar ialah bentuk interaksi antara individu dengan lingkungan
(Trianto,2009)
Belajar merupakan proses untuk membuat perubahan dalam diri dengan
cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek
kognitif, afektid dan psikomotorik. Proses belajar cukup dilakukan dengan cara
mengkaitkan antara stimulus dan respon (Purwanto,2008)
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah
laku pada seseorang yang berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat untuk dapat
memecahkan masalah yang menimbulkan rasa keingintahuan.(Arikunto 2013)
2.1.2 Aktivitas Belajar
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar tanpa ada
aktivitas. Aktivitas merupakan prinsip atau asas di dalam interaksi belajar
mengajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam
kegiatan belajar guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan
memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Aktivitas belajar merupakan hal yang
sangat penting bagi siswa, karena memberikan kesempatan siswa untuk
bersentuhan dengan objek yang sedang dipelajari seluas mungkin, karena dengan
demikian proses konstruksi pengetahuan yang terjadi akan lebih baik (Hamalik,
2013).
7
8
Gambar 2.6 Grafik hubungan arus listrik (I) dengan hambatan (R)
Arah arus listik bergerak dari terminal positi (+) ke terminal negatif (-) sedangkan
aliran elektron bergerak dari terminal negatfi (-) ke terminal positif (+) arah arus
listrik dianggap berlawan dengan gerakan elektron.
A luas Penampang m 2
V2 I 2 XR2 2.8
V3 I 3 XR3 2.9
Persamaan (2.6),(2.7)(2.8) dan (2.9) disubtitusikan ke dalam persamaan
(2.5) sehingga
I total xRtotal I1 xR1 I 2 xR2 I 3 xR3 2.10
b) Kuat arus yang melalui tiap-tiap penghambat sama, yaitu sama dengan
kuat arus yang melalui hambatan pengganti serinya
I1 I 2 I 3 ..... I total 2.11
Gambar 2.9 (a) tiga buah lampu dirangkai paralel (b) Susunan Hambatan Paralel
26
V1 V2 V3 ... Vt 2.22
V V V V
2.23
Rt R1 R2 R3
Jika tegangan V pada arus kiri dan ruas kanan dieliminasi, maka
Persamaan (2.23) menjadi :
1 1 1 1
2.24
Rt R1 R2 R3
Jadi besarnya hambatan pengganti untuk rangkaian paralel yaitu:
1 1 1 1
2.25
Rt R1 R2 R3
c. Susunan paralel bertujuan memperkecil hambatan rangkaian.
Hukum Kirchoff I
Bunyi dari hukum Kirchoff 1 adalah “ pada setiap titik percabangan dalam
sirkuit listrik , jumlah dari arus yang masuk kedalam titik itu yang sama dengan
jumlah arus yang keluar dari titik tersebut ’’. Secara matermatis ditulis sebagai
Nilai arus yang keluar diberi tanda negarif, sedangkan nilai arus yang masuk
diberikan tanda positif. Gambar di bawah ini menunjukkan aplikasi Kirchoff I
pada analisis rangkaian listik
menggunakan model
pembelajaran berbasis
masalah dengan siswa yang
belajar menggunakan
belajar ekspositori
2 Buris ,Scott dan Effect of Hasil menunjukkan bahwa
Bryan L.Gartoon instructional sampel (n=60) yang terdiri
,(2007) strategyon critical dari 77 kelas perlakuan
thinking And content problem based learning dan
knowledge :Using 63 siswa yang diawasai
Problem Based kelas perlakuan .Analisis
Learning in The Kovarins mengindikasikan
Secondary bahwa ada pengaruh
Classroom(Journals perlakuan dengan
Agricultural kemampuan berpikir kritis
Education,2007 , dan konten pengetahuan
Vol 48 (1):106-116)
3 Hendra Jaya Pengembangan 1. Laboratorium virtual
(2012) Laboratorium Virtual dapat mendukung
untuk kegiatan kegiatan praktikum di
praktikum dan laboratorium yang
memfasilitasi bersifat
kegiatan praktikum interaktif,dinamis,animat
dan memfasilitasi if dan berlingkungan
karakter di virtual sehinggatidak
SMK(Jurnal membosankan
Pendidikan vokasi 2. Siswa lebih
Vol 2,Nomor 1 dimasyarakatkan dengan
Februari 2012) penggunaan komputer
untuk belajar secara
30
interaktif