OLEH :
M. KHAIRUL AZMI
4173341060
BIOLOGI DIK D 2017
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga Mini Riset
tentang “Sistem Pencernaan pada Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves dan Mammalia”
dapat terselesaikan tepat waktu. Mini riset ini merupakan tugas dari Mata Kuliah
Struktur Perkembengan Hewan, yang mana dengan tugas ini mahasiswa dapat
mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan oleh dosen.
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................3
2. 1 Tinjauan Teori................................................................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................................6
3.1 Waktu Dan tempat..........................................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................10
4.1 Hasil Pengamatan.........................................................................................................10
4.2 Pembahasan..................................................................................................................11
BAB V KESIMPULAN........................................................................................................14
5.1 Kesimpulan...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15
LAMPIRAN..........................................................................................................................16
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hewan adalah makhluk hidup yang dapat bergerak dan melakukan kegiatan
hidup tetapi tidak mampu berfikir (kamus pintar biologi, Tim perkamusan ilmiah citra
wahana). Untuk melakukan kegiatan hewan juga butuh asupan makanan, dan secara
tidak langsung hewan juga mengalami proses pencernaan makanan. Pada pembahasan
ini akan dibahas tentang hewan vertebrata yang merupakan makhluk hidup tingkat
tinggi. Pada makhluk hidup tingkat tinggi, terjadi proses pemecahan makanan berbeda-
beda. Untuk makhluk hidup tingkat rendah, proses pemecahan makanan terjadi di
dalam sel sebaliknya pada makhluk hidup tingkat tinggi proses pemecahan makanan
terjadi di luar sel. Hal ini dimungkinkan dengan adanya system pencernaan yang
tersusun oleh saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem pencernaan pada Pisces
1.4 Manfaat
Manfaat dari tugas mini riset ini adalah sebagai penambah pengetahuan tentang
organ-organ sistem pencernaan pada hewan vertebrata serta sebagai pemenuhan
tuntutan salah satu dari 6 tugas KKNI yang harus dikerjakan.
3
BAB II TINJAUAN TEORI
2. 1 Tinjauan Teori
Pada hewan vertebrata terbagi atas 5 kelas yaitu Pisces, Amfibi, Reptil, Aves, dan
Mamalia yang mempunyai sistem pencernaannnya masing-masing. Proses pencernaan
makanan sangat penting sebelum makanan diabsorbsi atau diserap oleh dinding saluran
pencernaan. Zat-zat makanan tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan tidak berguna
sebagai zat nutrisi sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan dipersiapkan
untuk diabsorbsi melalui proses-proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim tertentu
dalam saluran pencernaan. Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan
manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian
struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada
tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya.
Sistem pencernaan unggas berbeda dari sistem pencernaan mammalia dalam hal
unggas tidak mempunyai gigi guna memecah makanan secara fisik. Lambung kelenjar
pada unggas disebut proventrikulus. Antara proventrikulus dan mulut terdapat suatu
pelebaran kerongkongan, disebut tembolok. Makanan disimpan untuk sementara waktu
dalam tembolok. Kemudian makanan tersebut dilunakkan sebelumnya menuju ke
proventrikulus. Makanan kemudian secara cepat melalui proventrikulus ke ventikulus
atau empedal. Fungsi utama empedal adalah untuk menghancurkan dan menggiling
makanan kasar. Pekerjaan tersebut dibantu oleh grit yang ditimbun unggas semenjak
mulai menetas. Sistem pencernaan hewan
6
BAB III METODE PENELITIAN
- Bak parapin
- Botol bius
- jarum pentol
- tisu
- Gunting bedah
- pinset
- Cyprinus carpio, L. 7
- Cavia cobaya
4. Lalu gunting bagian perut,dimulai dari 0,5 cm di depan lubang anus ke arah
dorsocranial hingga mencapai batas operculum.dari awal yang sama,gunting bagian
ventral lurus ke arah cranial hingga mencapai bagian radii branchistegii.singkirkan
bagian muskuler yang telah digunting,Amati seluruh bagian ronggga dalam tubuh (situs
viscerum).
4. Lalu, gunting sedikit dibagian perut dimulai dari 0,5 cm di depan lubang anus.
Masukkan bagian ujung tumpul gunting kedalam lubang tadi, gunting otot perut kearah
cranial hingga batas mandibula. Buka bagian muskuler yang telah digunting.
2. Bius preparat terlebih dahulu dengan cara memasukkannya dalam botol bius berisi
kapas yang telah ditetesi kloroform. Letakkan preparat di atas bak paraffin dalam posisi
terlentang. Fiksasi (tusuk) keempat ekstremitasinya menggunakan jarum pentul pada
bak paraffin agar preparat berada pada posisi yang aman dan terikat
4. Lalu, gunting sedikit dibagian perut dimulai dari 0,5 cm di depan lubang anus.
Masukkan bagian ujung tumpul gunting kedalam lubang tadi, gunting otot perut kearah
cranial hingga batas mandibula. Buka bagian muskuler yang telah digunting.
2. Sembelih terlebih dahulu preparat yang akan digunakan atau bisa dibius dengan
kloroform. Letakkan preparat di atas bak paraffin dalam posisi terlentang. Fiksasi
(tusuk) keempat ekstremitasinya.
3. Selanjutnya, basahi bulu-bulu di bagian perut hingga leher, agar pada waktu dicabut
bulu di daerah perut dan leher hingga tampak permukaan kulitnya.
4. Buka kulit di bagian perut, dimulai dari 0,5 cm di depan lubang anus. Masukkan
bagian ujung tumpul gunting kedalam lubang tadi, gunting otot perut kearah cranial
hingga batas mandibula. Hati-hati gunting di daerah ingluvies (tombolok). Buka
bagian muskuler sepanjang carina sterni (tulang dada) dan amati Musculus pectoralis
major: tebal, berfungsi menutup sayap. Musculus pectoralis minor: lebih kecil,
berfungsi mengangkat sayap.
10
-Cara pembedahan pada Mammalia
2. Bius preparat terlebih dahulu dengan cara memasukkannya dalam botol bius berisi
kapas yang telah ditetesi kloroform. Letakkan preparat di atas bak paraffin dalam posisi
terlentang. Fiksasi (tusuk) keempat ekstremitasinya menggunakan jarum pentul pada
bak paraffin agar preparat berada pada posisi yang aman dan terikat.
3. Selanjutnyam bahasi rambut di bagian perut hingga leher, agar pada waktu dicabut
dan dibersihkan tidak beterbangan. Amati terlebih dahulu glandula mammae dan
organa genitalia externa secara lengkap.
4. Lalu, gunting sedikit dibagian perut dimulai dari 0,5 cm di depan lubang anus.
Masukkan bagian ujung tumpul gunting kedalam lubang tadi, gunting otot perut kearah
cranial hingga batas mandibula. Singkirkan kulit perut, amati kelenjar mammae di
bawah kulit yang berbentuk seperti lemak berwana kuning atau kemerahan. Singkirkan
hati-hati kulit di sekitar mandibula. Amati 3 pasang kelenjar ludah (glandula salivarius)
: glandula parotid (sepasang, terletak pangkal pertemuan maxilla dan mandibula),
glandula submandibularis (sepasang di bawah mandibula), dan glandula sublingualis
(sepasang, di bawah lidah).
6. Buka bagiam muskuler sepanjang abdomen dan thorax , amati rongga dalam tubuh.
11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
12
4.2 Pembahasan
Pada saluran pencernaan Pisces dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di
dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham
bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak
menghasilkan lendir. Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring
yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di
belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari
kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umumnya
membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis Pisces, terdapat
tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung,
makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya.
Usus bermuara pada anus. Adapun bagian-bagian organ pencernaan Pisces sebaga
berikut.
Adapun kelenjar pencernaan pada ikan meliputi hati dan pankreas. Hati
merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di
bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas
lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati
menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses
pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di
sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi
untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan
organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara
lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin
13
2. Sistem Pencernaan Pada Amfibi
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak.
Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Bagian-bagian pencernaan
Amfibi sebagai berikut.
Mulut (Rima Oris) - rongga mulut (Cavum Oris) – Esophagus - Ventrikulus (lambung)
- Intestinum (Usus halus dan Usus besar) – Rektum – Kloaka
Adapun kelenjar pencernaan pada amfibi terdiri atas hati dan pankreas. Hati
berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua
lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu
yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung
dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan
hormon yang bermuara pada duodenum.
Sebagaimana pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil
meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada umumnya Reptil adalah
pemakan daging atau disebut juga karnivora. Bagian-bagian organ pencernaan pada
reptil sebagai berikut.
Mulut - Rongga mulut - Faring – Esofagus – Ventrikulus – Intestnum (Usus halus dan
Usus Besar) – Rektum - Kloaka
Adapun kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan
pankreas. Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna kemerahan.
Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara
lambung dan duodenum (usus 12 jari) berbentuk pipih kekuning-kuningan.
Hewan mammalia Sistem pencernaan makanan pada hewan ini lebih panjang
dan kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna
oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem
pencernaan hewan lain. Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan
ruminansia, tampak pada struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang
besar, berfungsi untuk mengunyah rerumputan yang sulit dicerna. Di samping itu, pada
hewan ruminansia terdapat modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian,
yaitu: rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum
(perut masam).
Rima oris (celah mulut) – Cavum Oris – Dentes (Gigi) – Faring – Esophagus –
Ventriculus – Intestinum tenue (Usus Halus) – Coecum – Intestinum Crassum (Usus
Besar) – Anus
5.1 Kesimpulan
Pada hewan vertebrata yang terbagi atas 5 kelas yaitu Pisces, Amfibi, Reptil,
Aves, dan Mammalia mempunyai organ-organ pencernaan yang berbeda disetiap
kelasnya. Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ
pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta
kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi
memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam
tubuh.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Reece, J. B., Mitchell, L. G. (2002). Biologi , Edisi Kelima, Jilid 3,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Johson, Raven, (2001). Biology, Sixth Edition Ville. 1988. Zoology Umum Jilid 1.
Jakarta : Erlangga.
Arnetis.,Evi S,& Selvia.,F.A., Korelasi Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Struktur Hewan Dengan Perkembangan Hewan Di Program Studi Pendidikan
Biologi Fkip Ur 2012/2013. Jurnal Pendidikan Sains Dan Biologi,Vol 10, No 1
(2013)
Yusfiati, S. K., & Affandi, R. Nurhidayat. 2006. Anatomi Pencernaan Ikan Buntal
Pisang (Tetraodon Lunaris). Jurnal Iktiologi Indonesia, 6(1), 11-21.
19
LAMPIRAN
Pisces
20
Amphibia
21
Reptile
22
Aves
23
Mammalia
24