(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
B. KOMPETENSI DASAR
3.1. Memahami sistem dan komponen utama unit refrigerasi domestik
4.1. Memeriksa fungsi dan performansi komponen utama sistem refrigerasi domestik
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskosi dan menggali informasi peserta didik dapat :
1. menyebutkan muatan listrik dengan benar.
2. menyebutkan sifat-sifat atom dengan benar.
3. menjelaskan arus elektron dengan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran terlampir.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke : 1
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Berdoa dan membuka pembelajaran. 25 menit
Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran
Perkenalan.
Menyampaikan silabus semester gasal.
Menyampaikan perencanaan KBM semester gasal.
Menyampaikan perencanaan penilaian dan rencana remidiasi.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan siswa ke materi yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti Melakukan pengecekan kebersihan ruang 90 menit
Peserta didik berbaris
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kronologi sebab
terjadinya suatu arus elektron dan arus listrik.
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang arah arus listrik
dan elektron, sambil memperlihatkan ilustrasi arah arus listrik
dan elektron
Siswa mengamati gejala muatan dan arus listrik yang telah
ditampilkan oleh guru, dilanjutkan tanya jawab guru untuk
membimbing siswa dalam memahami ilustrasi
Siswa bersama-sama menjawab pertanyaan dari guru tentang
gejala muatan dan arus listrik
Siswa mencoba menyimpulkan materi pelajaran yang telah
diberikan dan mengumpulkan data-data yang dipertanyakan
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Siswa mengerjakan soal pertanyaan dari guru di lembar jawaban
yang telah di sediakan oleh guru.
Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang 20 menit
telah dilaksanakan.
Siswa merefleksikan penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan penguasaan materi.
Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
Guru mengkhiri pembelajaran dengan sapaan dan salam.
Pertemuan ke : 2
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Berdoa dan membuka pembelajaran. 20 menit
• Melakukan pengecekan kebersihan ruang
• Peserta didik berbaris
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran
• Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
• Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti • Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kronologi sebab 95 menit
terjadinya suatu arus elektron dan arus listrik.
• Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang arah arus listrik
dan elektron, sambil memperlihatkan ilustrasi arah arus listrik
dan elektron
• Siswa mengamati gejala muatan dan arus listrik yang telah
ditampilkan oleh guru, dilanjutkan tanya jawab guru untuk
membimbing siswa dalam memahami ilustrasi
• Siswa bersama-sama menjawab pertanyaan dari guru tentang
gejala muatan dan arus listrik
• Siswa mencoba menyimpulkan materi pelajaran yang telah
diberikan dan mengumpulkan data-data yang dipertanyakan
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
• Siswa mengerjakan soal pertanyaan dari guru di lembar jawaban
yang telah di sediakan oleh guru.
Penutup • Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang 20 menit
telah dilaksanakan.
• Siswa merefleksikan penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan penguasaan materi.
• Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
• Guru mengkhiri pembelajaran dengan sapaan dan salam.
Pertemuan ke : 3
Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan • Berdoa dan membuka pembelajaran.
• Melakukan pengecekan kebersihan ruang
• Peserta didik berbaris
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdo’a
untuk memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran
• Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
• Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti • Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kronologi sebab
terjadinya suatu arus elektron dan arus listrik.
• Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang arah arus listrik
dan elektron, sambil memperlihatkan ilustrasi arah arus listrik
dan elektron
• Siswa mengamati gejala muatan dan arus listrik yang telah
ditampilkan oleh guru, dilanjutkan tanya jawab guru untuk
membimbing siswa dalam memahami ilustrasi
• Siswa bersama-sama menjawab pertanyaan dari guru tentang
gejala muatan dan arus listrik
• Siswa mencoba menyimpulkan materi pelajaran yang telah
diberikan dan mengumpulkan data-data yang dipertanyakan
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
• Siswa mengerjakan soal pertanyaan dari guru di lembar jawaban
yang telah di sediakan oleh guru.
Tingkat
No Kisi-kisi Soal Jenis
kesulitan
(skor)
1 Mengemukakan pengertian arus 1. Apakah yang anda ketahui Mudah essay
listrik, arus electron, tegangan tentang arus listrik, electron, (20)
dan bahan-bahan listrik dan tegangan listrik?
2 Mengemukakan perbedaan arus 2. Apakah yang anda ketahui Sedang essay
listrik dan arus elektron dengan perbedaan arus listrik (30)
dan arus elektron, jelaskan!
3 Terampil mengemukakan 3. Jelaskan kronologi adanya Sukar essay
kronologi terjadinya arus listrik arus listrik dan arus elektron! (50)
dan arus elektron.
a. SOAL
1. Apakah yang anda ketahui tentang arus listrik, electron, dan tegangan listrik?
2. Apakah yang anda ketahui dengan perbedaan arus listrik dan arus elektron, jelaskan!
3. Jelaskan kronologi adanya arus listrik dan arus elektron!
b. Jawab
1. - Arua listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan
pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere.
- Arus electron adalah mengalirnya electron dari kutup negatif menuju kutup positif
- Tegangan listrik adalah beda tekanan pada konduktor listrik.
2. Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran
listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif
(-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan
elektron.
3. Adanya electron hole pada atom suatu penghantar listrik mengakibatkan bergeraknya
electron bebas dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik
dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke
terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.
Keterangan:
Skala Penilaian dibuat dengan rentangan 1 s/d 5
Penafsiran angka :
1 : 60
2 : 70
3 : 80
4 : 90
5 : 100
K A S N I, M.Pd DRS. R U S L I
NIP. 19661009 198812 1 004 NIP. 19650406 200012 1 007
Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1-3
Pertemuan ke 1
Konsep Arus Listrik
Listrik merupakan cabang ilmu fisika menyangkut fenomena alam. Sehingga untuk
memperdalam energi listrik, maka perlu menyelami fenomena alam yang dikenal dengan listrik statis.
Listrik dapat diketahui hanya melalui dampak atau efek yang ditimbulkan oleh muatan listrik, arus
listrik, medan listrik, dan magnet listrik.
Muatan Listrik dan Fenomena Listrik Statis
Dalam menjalani perikehidupan manusia modern, seringkali kita melihat dan bahkan
merasakan adanya fenomena listrik statis (elektrostatis).Tahukah kalian, bahwa listrik telah ditemukan
sejak manusia mulai mengamati efek yang timbul dari dua buah benda yang saling digosokkan.
Bahkan, mungkin kita pernah merasakan seperti sengatan pada kaki kita setelah berjalan di atas karpet
yang terbuat dari nilon. Kita juga sering melihat fenomena alam yang kadang sangat dahsyat, yakni
petir atau halilintar.Peristiwa-peristiwa tersebut di atas merupakan gejala dari listrik statis. Listrik
statis adalah gejala tentang interaksi rnuatan listrik yang tidak bergerak atau tidak bergerak secara
permanen.
Muatan listrik merupakan sifat alamKi yang dimiliki oleh beberapa partikel sub atom,
yang akan menetukan interaksi elektromagnetiknya. Muatan listrik suatu benda dapat
dipengaruhi dan menghasilkan medan elektromagnet. Interaksi antara pergerakan muatan
listrik dan medan elektromagnetik merupakan sumber gaya elektromagnetik. Atom yang
kehilangan atau mendapat tambahan elektron dianggap tidak stabil. Kelebihan elektron pada
suatu atom menghasilkan muatan negatif. Kekurangan elektron pada suatu atom akan
menghasilkan muatan positif. Muatan listrik yang berbeda akan bereaksi dalam berbagai cara.
Dua partikel yang bermuatan negatif akan saling tolak menolak, demikian juga dua partikel
yang bemuatan positif. Dari eksperimen dapat dibuktikan bahwa muatan listrik dapat
dikuantifikasi, yakni nilai muatan satu elektron sebesar 1.602×10−19. Karena bermuatan
negatif maka lazim disingkat dengan -e, dan untuk proton disingkat menjadi +e karena
bermuatan positif. Istilah ion dikenakan pada pada suatu atom atau kelompok atom yang
kehilangan satu atau lebih elektron, sehingga menghasilkan muatan positif (lazim disebut
sebagai kation) pada atomnya.Sebaliknya suatu atom atau kelompok atom yang mendapatkan
tambahan elektron sehingga bermuatan negatif (lazim disebut sebagai anion). Sifat-sifat
penting dari proton dan elektron:
- Masa proton adalah 1,66 x 10-27 kg.
- Masa elektron adalah 9,1096 x 10-31 kg.
Muatan listrik diukur dalam satuan coulomb (C), di mana 1 coulomb sama dengan jumlah
muatan yang dimiliki oleh 6,24 x 1018 elektron.
- Muatan dari satu elektron adalah e = 1,602 x 10-19 Coulomb.
- Jumlah elektron pada setiap atom benda berlainan. Misalnya jumlah elektron pada
tembaga adalah 29.
- Pada suatu benda, jika jumlah muatan positip dan muatan negatif sama maka benda
tersebut menjadi netral. Dari eksperimen menggunakan elektroskop, dapat dilihat bahwa bila
ada dua muatan positif yang berdekatan akan terjadi gaya tolak-menolak, demikian juga bila
ada dua muatan negatif yang berdekatan. Bila muatan positif berdekatan dengan muatan
negatif maka akan timbul gaya tarik-menarik.
Suatu atom dikatakan bermuatan positif apabila jumlah muatan positif (proton) pada inti lebih
banyak daripada muatan negatif (elektron) pada kulit atom yang mengelilinginya.
Suatu atom dikatakan bermuatan negatif apabila jumlah muatan positif (proton) pada inti
lebih sedikit daripada jumlah muatan negatif (elektron) pada kulit atom.
Atom yang paling sederhana adalah atom hidrogen yang hanya tersusun dari satu proton dan
satu elektron. Karena jumlah proton dan elektronnya sama, maka atom hidrogen dikatakan sebagai
atom netral. Atom helium terdiri dari dua proton, dua neutron dan dua elektron. Karena jumlah proton
dan jumlah elektronnya sama, maka atom helium juga dikatakan sebagai atom netral.
Pertemuan ke 3
Medan Listrik
Kalian sudah lebih memahami sifat muatan listrik. Untuk memperjelas
fenomena sifat muatan listrik, kalian harus mengkaji pengetahuan konseptual terkait
dengan istilah medan listrik. Setiap benda yang bermuatan listrik, pasti akan
memancarkan garis-garis gaya listrik, ke segala arah seperti diperlihatkan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Garis-garis gaya listrik
Pada benda bermuatan positif, maka garis-garis gaya listrik akan memancar
keluar benda, sedang pada benda bermuatan negatif, garis-garis gaya listrik menuju
ke dalam. Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih
dipengaruhi oleh gaya listrik. Medan listrik digambarkan dengan garis-garis gaya
listrik.
Di mana:
F = gaya coulomb (dalam satuan newton),
Ql, Q2 = muatan masing-masing partikel (dalam satuan Coulomb),
r = jarak antara kedua muatan (dalam satuan meter),
k = tetapan elektrostatis untuk ruang hampa(9.109 N.m2/C2)
Setelah mendalami muatan listrik dan hukum Coulomb, tentunya kalian sudah
lebih yakin atas fenomena listrik statis. Seperti yang sudah kalian ketahui, bahwa
setiap atom biasanya memiliki jumlah proton dan elektron yang sama. Misalnya
atom hidrogen memiliki satu proton dan satu elektron.Atom oksigen memiliki
depalan proton dan delapan elektron. Bila kondisi tersebut eksis, maka muatan listrik
atom tersebut menjadi netral, karena jumlah muatan positif sama dengan jumlah
muatan negatif. Tetapi dalam kondisi tertentu, maka muatan dalam suatu atom dapat
menjadi tidak seimbang, hal ini dapat terjadi bila suatu atom kehilangan berapa
elektronnya.
Dalam kasus ini maka atom yang kehilangan elektronnya akan bermuatan
positif, dan atom lain yang menerima tambahan elektron akan bermuatan negatif
karena muatan negatifnya lebih besar dari muatan positif. Jadi dalam suatu atom,
muatan listrik akan timbul jika jumlah proton tidak sama dengan jumlah elektron.
Gambar 3.3. Struktur atom tidak bermuatan
Pemahaman tentang muatan listrik dan hukum Coulomb akan membantu kita
memahami perpindahan elektron bebas. Dalam kondisi tertentu, beberapa atom dapat
kehilangan beberapa elektronnya dalam waktu singkat. Seperti diketahui, bahwa
setiap atom memiliki elektron. Ada dua jenis elektron, yaitu elektron terikat (valensi)
dan elektron bebas. Elektron bebas adalah elektron yang berada pada orbit paling
luar dari setiap struktur atom. Elektron yang berada pada orbit paling luar, posisinya
tidak stabil, artinya mudah terlepas dari gaya tarik proton. Terlepasnya elektron
valensi ini dapat terjadi karena beberapa kejadian, misalnya tekanan, gesekan, dan
karena proses kimiawi. Gambar 3.3 memperlihatkan struktur sebuah atom yang terdiri dari empat
proton, empat neutron, dan empat elektron, di mana ada dua elektron yang berada
pada orbit paling luar yang disebut sebagai elektron bebas (valensi).
Arus Elektron
Di dunia kita, hampir semua pengetahuan faktual selalu terjadi dalam dua hal
yang berlawanan. Misalkan ada kasar ada lembut, ada panas dan ada dingin. Begitu
juga di dunia listrik, jika ada listrik statis pasti ada listrik dinamis. Karena sifatnya
yang statis maka fenomena listrik statis tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan
yang membutuhkan aktivitas secara terus-menerus atau kontinyu. Kalau listrik statis
tidak dapat dimanfaatkan energinya maka listrik dinamis pasti dapat dimanfaatkan
energi yang ditimbulkan oleh fenomena listrik dinamis untuk keperluan yang lebih
produktif. Tentunya kalian setuju dengan pernyataan tersebut. Dalam alam dunia
nyata, listrik dinamis lazim disebut sebagai listrik. Jadi jika kita berbicara tentang
listrik berarti kita berbicara tentang listrik dinamis.
Seperti telah kalian ketahui listrik merupakan salah satu bentuk energi yang
sangat luas pengguaannya di dunia ini. Bentuk energi ini sangat mudah diubah dalam
bentuk energi lain, seperti energi gerak, panas, suara maupun kimia. Dari berbagai
macam konversi inilah yang membuat peri kehidupan kita di jaman modern ini
menjadi sangat nyaman.