Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MAPEL TARIKH KELAS 8 BANIN

SENIN, 15 JULI 2019 JAM KE 1-2 DAN JAM KE 9-10

*Deskripsi Sirah Nabawiyah*

Sirah Nabawiyah merupakan sejarah perjalanan hidup Rasulullah SAW . Secara lengkap sejarah beliau
diuraikan disini. Dari mulai Mekkah sebelum kelahirannya, masa kenabian, sampai saat akhir hidupnya.

Manusia pada zaman sekarang ini sudah banyak menyimpang dari agamanya. Orang Islam hanya
mengaku Islam di lidah, tanpa tahu hakikat keislamannya itu sendiri. Berkata dan berbuat sewenang-
wenang. Agama telah dikesampingkan. Mereka membutuhkan sosok yang bisa dijadikan teladan dalam
hidupnya. Dan sosok teladan yang ideal adalah Nabi Muhammad SAW.

Sekarang ini banyak ditemukan buku Sirah Nabawiyah dalam berbagai karya. Ini menandakan bahwa
sangat penting mempelajari Sirah Nabawiyah. Ini bertujuan agar kita dapat memahami Islam secara ideal
dan realistis yang hanya akan ditemukan pada diri Rasulullah SAW salah satunya lewat Sirah Nabawiyah
ini.

Salah satu isi dalam Sirah Nabawiyah ini adalah menguraikan tentang nasab Rasulullah SAW. Dengan ini,
kita dapat mengetahui silsilah beliau dengan jelas. Dari keluarga yang seperti apakah Rasulullah itu. Ini
semua bisa terjawab jika kita membaca sumber sumber Sirah Nabawiyah.

*Tujuan*

Untuk mengetahui nasab dan keluarga Nabi Muhammad SAW dengan jelas dan shahih.

*Nasab Rasulullah SAW*

Nasab Rasulullah yang kami uraikan merupakan nasab yang banyak dituliskan dalam kitab-kitab-kitab
Tarikh dan Hadits dan diakui kebenarannya oleh para ulama tarikh dan hadits. Adapun nasab yang
sampai kepada Nabi Ismail, bahkan sampai kepada Nabi Adam itu kurang diakui, sebab Rasulullah pun
tidak mengakui kebenarannya. Nasab yang diakui ini adalah nasab yang sampai kepada Adnan. Dan
Adnan ini sendiri adalah merupakan keturunan Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim. Hanya saja nasab dari
Adnan sampai kepada Nabi Ismail ini tidak terperinci dengan jelas dalam buku-buku tarikh dan hadits.
Meskipun ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Ismail merupakan nenek ke 30 Nabi Muhammad
SAW.

*Silsilah dari Pihak Ayah*

*Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Quhasyyi bin Kilab bin
Murrah bin Ka’ab bin Luayyi bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimiah bin
Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.*

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah menceritakan nasabnya sampai kepada Adnan, beliau berhenti
lalu bersabda “Dustalah orang-orang yang membuat-buat nasab sesudah itu, walaupun mereka itu
benar.” Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah SAW apabila menceritakan nasabnya dari Ma’ad bin Adnan bin
Udad, kemudian beliau berhenti dan bersabda, ‘Dustalah orang-orang yang membuat buat nasab.’”(H.R
Ibnu Sa’ad dan Ibnu Asakir).

Imam Bukhari dalam Shahih-nya meriwayatkan nasab Nabu SAW adalah sampai kepada Adnan. Dengan
demikian, sebaiknya orang yang menceritakan nasab Nabi SAW jangan melebihi (melampaui) dari Adnan.

*Silsilah dari Pihak Ibu*

*Muhammad bin Aminah binti Wahbin bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin
Luayyi bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin
Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.*

_Jelaslah bahwa silsilah Nabi SAW dari pihak ayah dan ibunya bertemu pada nenek yang kelima dari
pihak ayah, yaitu Kilab bin Murrah_ karena Kilab mempunyai dua orang anak laki- laki, masing-masing
bernama Qushayyi dan Zurah. Qushayyi lah yang menururnkan Abdullah dan Zuhrahitulah yang
menurunkan Aminah. Jadi, Abdullah dan Aminah adalah satu bangsa (bangsa Quraisy) dalam satu negeri
(Hijaz) dan dalam satu keturunan yang dekat sekali.

Adnan menikah dengan seorang perempuan dari bangsanya sendiri bernama Aminah. Dengan Aminah
itu, dia mempunyai anak seorang laki-laki yang bernama Mu’add. Mu’add menikah dengan Muanah.
Dengan Muanah ini mempunyai anak laki-laki bernama Nizar. Nizar menikah dengan seorang perempuan
bernma Saudah. Dengan Saudah ini mereka mempunyai empat orang laki-laki, salah satu anaknya ini
bernama Mudhar. Dari pernikahan Mudhar dan Rubbah inilah mereka mempunyai anak laki-laki
bernama Ilyas. Kemudian Ilyas menikah dengan Khandaf. Dengan Khandaf ini, dia mempunyai beberapa
anak laki-laki diantaranya adalah Mudrikah. Mudrikah menikah dengan Salam dan mempunyai beberapa
anak salah satunya bernama Khuzaimah yang kemudian menikah dengan seorang perempuan bernama
Awanah yang memberikan seorang anak laki-laki bernama Kinanah. Kinanah menikah dengan Barrah dan
memiliki beberapa anak laki-laki salah satunya bernama Nadhar. Selanjutnya Nadhar menikah dengan
perempuan bernama Atikah. Dengan Atikah ini, dia memiliki seorang anak lai-laki bernama Malik. Malik
selanjutnya menikah dengan seorang perempuan bernama Jandalah dan mereka memiliki seorang anak
laki-laki bernama Fihr yang selanjutnya menikah dengan Lafla. Mereka dikaruniai dua anak laki-laki,
seorang diantaranya bernama Ghalib. Ghalib menikah dengan Salma dan mereka pun memiliki dua anak
laki-laki yang salah satunya bernama Luayyi. Kemudian Luayyi menikah dengan seorang perempuan
bernama Matiyah, mereka dikaruniai beberapa anak laki-laki yang salah satunya bernama Ka’ab. Ka’ab
menikah dengan Wahsyiyah dan mereka memiliki beberapa anak laki-laki salah satunya bernama
Murrah. Murrah menikah dengan Hindun. Dari Hindun ia memiliki tiga orang anak, salah satunya
bernama Kilab. Kilab menikah dengan Fatimah dan memiliki dua anak laki-laki masing-masing bernama
Qusyayyi dan Zuhrah. Qusyayyi kemudian menikah dengan seorang perempuan bernama Hubayya dan
mereka memiliki tiga orang anak laki-laki yang bernama Abdud-Dar, Abdu Manaf, Abdul Uzza. Dari
perkawinan antara Abdi Manaf dengan Atikah menghasilkan keturunan empat orang anak laki-laki, yang
masing-masing bernama Hasyim, Abdu Syamsin, Muthalib, dan Naufal. Hasyim yang menikah dengan
Salma mempunyai seorang anak laki-laki bernama Abdul Muthalib. (Chalil Moenawar, 2001: 63-64)

Abdul Muthalib menikahi Fatimah dan mereka memiliki lima orang anak laki-laki bernama Harits, Abdul-
Azz, Abdu Manaf, Zubai, Abdullah. Lalu anak Abdul Muthalib yang lain adalah Abbas, Hanizah, Dhirar,
Muqawwam, dan beberapa anak perempuan. Tetapi semuanya berasal dari lain ibu.

Nasab Rasulullah SAW merupakan orang-orang pilihan sebagaimana sabda beliau yang artinya:”Aku
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluk, maka
Dia telah menjadikan aku dalam sebaik-baik bagian mereka, kemudian Dia menjadikan mereka dua
bagian, maka Dia menjadikan aku dalam sebaik-baik bagian mereka, kemudian Dia menjadikan mereka
beberapa kabilah maka dia menjadikan aku dalam sebaik-baiknya kabilah mereka, kemudian Dia
menjadikan mereka beberapa keluarga, maka Dia menjadikan aku dalam sebaik-baik keluarga mereka
dan sebaik-baik diri diantara mereka.”(H.R At-Turmuzi dari Abbas bin Abdul Muthalib r.a).

Beliau pernah pula bersabda yang artinya:”Sesungguhnya Allah telah memilih Ismail sebagai anak
Ibrahim dan Dia telah memilih keturunan Kinanah menjadi keturunan Ismail dan Dia telah memilih
Quraisy dari keturunan Kinanah dan Dia telah memilih Hasyim dari Quraisy, dan Dia telah memilih aku
dari keturunan Hasyim.”(H.R At-Turmuzi dari Watsilah bin al-Asqa r.a).

Anda mungkin juga menyukai