Anda di halaman 1dari 4

SKABIES

No. Dokumen : VII.2.1.3/SOP/NGL/011

No. Revisi :

SOP Tanggal
: 26/02/2018
Terbit
Halaman : 1/3

UPT
PUSKESMAS Undang Suhaya, SKM
NIP.196212041983101001
NANGGELENG

1. Pengertian Penyakit yang disebabkan infestasi dan sensitisasi kulit oleh tungau
Sarcoptes scabies dan produknya. Prevalensi skabies tinggi pada
populasi yang padat. Penularan dapat terjadi karena:
1. Kontak langsung kulit dengan kulit penderita skabies, seperti
menjabat tangan, hubungan seksual, atau tidur bersama. 

2. Kontak tidak langsung (melalui benda), seperti penggunaan
perlengkapan tidur bersama dan saling meminjam pakaian, handuk
dan alat-alat pribadi lainnya, tidak memiliki alat-alat pribadi sendiri
sehingga harus berbagi dengan temannya. 

Tungau hidup dalam epidermis, tahan terhadap air dan sabun dan tetap
hidup bahkan setelah mandi dengan air panas setiap.
2. Tujuan Sebagai acuan diagnosis dantatalaksana penderita skabies
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Nanggeleng Nomor 46 Tahun 2017
Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Di UPT Puskesmas Nanggeleng
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015.
5. Prosedur 1. Pemeriksa melakukan anamnesis
Pasien datang dengan gejala klinis :
a. Pruritus nokturna, yaitu gatal yang hebat terutama pada malam
hari atau saat penderita berkeringat.
b. Lesi timbul di stratum korneum yang tipis, seperti di sela jari,
pergelangan tangan dan kaki, aksila, umbilikus, areola mammae
dan di bawah payudara (padawanita) serta genital eksterna (pria).
Faktor Risiko:
a. Masyarakat yang hidup dalam kelompok yang padat seperti tinggal
di asrama atau pesantren.
b. Higiene yang buruk.
c. Sosial ekonomi rendah seperti di panti asuhan, dan sebagainya.
d. Hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas.
e. Pemeriksa melakukan pemeriksaan fisik

2. Pemeriksa melakukan PemeriksaanFisik


Lesi kulit berupa terowongan (kanalikuli) berwarna putih atau abu- abu
dengan panjang rata-rata 1 cm. Ujung terowongan terdapat papul,
vesikel, dan bilater jadi infeksi sekunder, makaa kanter bentuk pustul,
ekskoriasi, dan sebagainya.Pada anak-anak, lesi lebih sering berupa
vesikel disertai infeksi sekunder akibat garukan sehingga lesi menjadi
bernanah.

3. Pemeriksa mengirim pasien ke laboratorium


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit untuk menemukan tungau
4. Pemeriksa menegakkan diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Terdapat 4 tanda cardinal untuk diagnosis skabies, yaitu:
a. Pruritus nokturna / gatal di malamhari
b. Penyakit menyerang manusia secaraber kelompok.
c. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi
yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau
berkelok-kelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan
ditemukan papul atau vesikel.
d. Ditemukannya tungau dengan pemeriksaan mikroskopis.
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal
tersebut.
Diagnosis banding : pioderma, impetigo, dermatitis, pedikulosis
korporis
5. Pemeriksa melakukan penatalaksanaan
1. Penatalaksaan Non Medikamentosa
Melakukan perbaikan hygiene diri dan lingkungan, dengan:
a. Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama-
samadan alas tidur diganti bilater nyata pernah digunakan oleh
penderita skabies.
b. Menghindari kontak langsung dengan penderita skabies.
2. Penatalaksanaan Medika mentosa
Terapi tidak dapat dilakukan secara individual melainkan harus
serentak dan menyeluruh pada seluruh kelompok orang yang ada
di sekitar penderita skabies. Terapi diberikan dengan salah satu
obat topikal (skabisid) di bawah ini:
a. Salep 2-4 dioleskan di seluruh tubuh, selama 3 hari berturut-
turut, dipakai setiap habis mandi. 

b. Krim permetrin 5% di seluruh tubuh. Setelah 10 jam, krim
permetrin dibersihkan dengan sabun. 

6. Diagram Alir

ANAMNESIS
Gatal malam hari, factor
resiko, lesi

PEMERIKSAAN FISIK
Lesi patognomonis pada
tempat predileksi

DIAGNOSIS BANDING
Terdapat 2 dari 4 Tidak
Pioderma,, impetigo
tanda kardinal
dermatitis, pedikulosis
korporis
Ya
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
Medikamentosa

KONSELING DAN
EDUKASI

7. Unit Terkait Laboratorium, Poli Umum dan Apotek

Anda mungkin juga menyukai