Anatomi Fisiologi Mata
Anatomi Fisiologi Mata
Kelopak mata auatu palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta
mengeluarkan sekresi kelenjar yang membentuk film air mata di depan kornea.
Kelopak merupakan alat menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata
terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata. Kelopak mempunyai lapis
kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir
- Kelenjar : kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar zeis
kelnjar di dalamnya atau kelenjar meibom yang bermuara pada margo palpebra.
Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita merupakan
pembatas isi orbita dengan kelopak. Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat
pada rima orbita pada seluruh lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri
atas jaringan ikat yang merupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar
meibom (40 di kelopak atas dan 20 pada kelopak bawah). Pembuluh darah yang
Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata.
Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimalis, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal
yang terletak di bagian depan rongga orbita, air mata dari duktus lakrimal akan
A. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada
mata serta bagian putih pada bola mata yang bersama kornea sebagai pembungkus
dan pelindung isi bola mata. Kekakuan tertentu pada sklera mempengaruhi tekanan
bola mata.
B. Kornea
selaput mata yang tembus cahaya. Kornea merupakan lapisan jaringan yang
menutupi bola mata sebelah depan dan terdiri atas 5 lapis, yaitu:
1. Epitel
• Tebalnya 50 μm, terdiri atas 5 lapis selepitel tidak bertanduk yang saling tumpang
tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.
• Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini terdorong ke depan
menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal
berikatan erat berikatan erat dengan sel basal di sampingnya dan sel poligonal di
depannya melalui desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat
• Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi
2. Membran Bowman
• Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang
tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.
3. Stroma
• Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan
perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan
stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak di antara serat kolagen stroma.
Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan
4. Membran Descement
• Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40
μm.
5. Endotel
• Berasal dari mesotelium, berlapis satu,bentuk heksagonal, besar 20-40 μm. Endotel
melekat pada membran descement melalui hemi desmosom dan zonula okluden.
Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf
siliar longus, saraf nasosiliar, saraf V. saraf siliar longus berjalan supra koroid,
Schwannya. Seluruh lapis epitel dipersarafi samapai kepada kedua lapis terdepan
tanpa ada akhir saraf. Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah
limbus. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah limbus terjadi dalam
waktu 3 bulan.
pompa endotel terganggu sehingga dekompresi endotel dan terjadi edema kornea.
Endotel tidak mempunya daya regenerasi. Kornea merupakan bagian mata yang
tembus cahaya dan menutup bola mata di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat
dilakukan oleh kornea, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk
Aqueous humor mengandung zat-zat gizi untuk kornea dan lensa, keduanya
tidak memiliki pasokan darah. Adanya pembuluh darah di kedua struktur ini akan
kecepatan 5 ml/hari oleh jaringan kapiler di dalam korpus siliaris, turunan khusus
lapisan koroid di sebelah anterior. Cairan ini mengalir ke suatu saluran di tepi kornea
dan akhirnya masuk ke darah. Jika aqueous humor tidak dikeluarkan sama cepatnya
tekanan intraokuler (“di dalam mata”). Keadaan ini dikenal sebagai glaukoma.
humor, yang kemudian terdorong menekan lapisan saraf dalam retina. Penekanan ini
menyebabkan kerusakan retina dan saraf optikus yang dapat menimbulkan kebutaan
D. Lensa
Jaringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam
bola mata dan bersifat bening. Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris dan
terdiri dari zat tembus cahaya (transparan) berbentuk seperti cakram yang dapat
Lensa berbentuk lempeng cakram bikonveks dan terletak di dalam bilik mata
belakang. Lensa akan dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa di
dalam kapsul lensa. Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus-menerus sehingga
mengakibatkan memadatnya serat lensa di bagian sentral lensa sehingga membentuk
nukleus lensa. Bagian sentral lensa merupakan serat lensa yang paling dahulu
dibentuk atau serat lensa yang tertua di dalam kapsul lensa. Di dalam lensa dapat
dibedakan nukleus embrional, fetal dan dewasa. Di bagian luar nukleus ini terdapat
serat lensa yang lebih muda dan disebut sebagai korteks lensa. Korteks yang terletak
dibanding korteks lensa yang lebih muda. Di bagian perifer kapsul lensa terdapat
zonula Zinn yang menggantungkan lensa di seluruh ekuatornya pada badan siliar.
• Kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi untuk
menjadi cembung
• Terletak ditempatnya, yaitu berada antara posterior chamber dan vitreous body dan
merupakan gel transparan yang terdiri atas air (lebih kurang 99%), sedikit kolagen,
dan molekul asam hialuronat yang sangat terhidrasi. Badan vitreous mengandung
sangat sedikit sel yang menyintesis kolagen dan asam hialuronat (Luiz Carlos
Junqueira, 2003). Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke
retina. Kebeningan badan vitreous disebabkan tidak terdapatnya pembuluh darah dan
melihat bagian retina pada pemeriksaan oftalmoskopi. Vitreous humor penting untuk
F. Uvea
mengandung pembuluh darah yaitu ; iris, badan siliar, koroid. Iris atau selaput
bola mata. Badan siliar mengandung otot untuk melakukan akomodasi sehingga
lensa dapat mencembung dan merupakan susunan otot melingkar dan mempunyai
sistem ekskresi di belakang limbus. Koroid itu sendiri lapis tengah pembungkus bola
mata yang banyak mengandung pembuluh darah dan memberikan makan lapis luar
retina.
G. Pupil
saraf simpatis. Orang dewasa ukuran pupil sedang, dan orang tua pupil mengecil
akibat rasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis. Pada waktu tidur pupil
H. Retina
Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor
dan akan meneruskan rangsangan cahaya yang diterimanya berupa bayangan. Dalam
retina terdapat macula lutea atau bintik kuning yang merupakan bagian kecil dari
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak
Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk
dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi
penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya
saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian
depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris, selain member warna
pada mata iris juga dapat merubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan
cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika
berada di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak
mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi
cahaya yang masuk ke mata. System pengaturan otomatis yang berkeja pada mata
Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak,
untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu
otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus
mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah
lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina
di bagian belakang mata. Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke
mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina.Semua
system yang telah kami sebutkan tadi berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih unggul
daripada peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata dengan
modern di dunia ternyata masih terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Jika kita
renungkan segala jerih payah dan pemikiran yang dicurahkan untuk membuat alat
perekaman gambar buatan ini kita akan memahami betapa jauh lebih unggulnya
mangkuk Kristal yang penuh dengan buah-buahan, cahaya yang datang dari
mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian difokuskan pada
retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehinggasel-sel retina dapat
merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai sel-sel
retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu domino
yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah
sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul
ini berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain yang berikatan
berikatan dengan protein lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah ada
dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian
bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan satu molekul lain yang bernama
GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul kimia bernama
GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai senyawa bernama
GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein lain bernama
phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan bentuk molekul
listrik energy ini merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina.
Dengan demikian bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti foton
cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi
informasi visual objek di luar mata.Agar mata dapat melihat sinyal listrik yang
dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat penglihatan di otak. Namun
sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah kecil yang
memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini melanjutkan
menjadi energy kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang dibawa dan dengan
cara ini informasi diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul
kimia pengangkut ini yang terletak pada titik sambungan sel-sel saraf berhasil
membawa informasi yang datang dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain.
Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal
cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan pada otak disini sinyal tersebut
dibandingkan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan
akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-buahan sebagaimana kita
saksikan sebelumnya karena adanya system sempurna yang terdiri atas ratusan
kompenen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang menakjubkan ini terjadi pada
Otot ini menggerakan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakan mata
saraf troklearis yang keluar dari bagian dorsal susunan saraf pusat.
Mempunyai aksi pergerakan miring dari troklea pada bola mata dengan
kerja utama terjadi bila sumbu aksi dan sumbu penglihatan searah atau mata
melihat ke arah nasal. Berfungsi menggerakan bola mata untuk depresi terutama
Rektus inferior mempunyai origo pada annulus zinn, berjalan antara oblik
inferior dan bola mata atau sclera dan insersi 6 mm di belakang limbus yang
pada persilangan dengan oblik inferior diikat kuat oleh ligament lockwood.
Rectus lateral mempunyai origo pada annulus zinn di atas dan di bawah
Rektus medius mempunyai origo pada annulus ziin dan pembungkus dura
saraf optic yang sering memberikan dan rasa sakit pada pergerakan mata bila
Rectus superior mempunyai origo pada annulus zinn dekat fisura orbita
superior beserta lapus dura saraf optic yang akan memberikan rasa sakit pada
pergerakan bola mata bila terdapat neuritis retrobulbar. Otot ini berinsersi 7 mm