Analisis Kebutuhan Air Irigasi Studi Kas PDF
Analisis Kebutuhan Air Irigasi Studi Kas PDF
Anton Priyonugroho
Abstrak
Kebutuhan air irigasi secara keseluruhan perlu diketahui karena merupakan salah satu tahap penting yang
diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan sistem irigasi. Berdasarkan hal tersebut, maksud penelitian ini
adalah untuk menganalisis kebutuhan air irigasi dengan tujuan mendapatkan prediksi nilai kebutuhan air irigasi
maksimum dan minimum pada daerah studi dalam hal ini Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten
Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan. Untuk Daerah Irigasi Sungai Air Keban tepatnya berada di Kecamatan
Lintang Kanan desa Babatan. Luas daerah irigasinya seluas 1370 Ha. Sumber air irigasinya berasal dari Sungai Air
Keban. Faktor-faktor untuk menentukan kebutuhan air irigasi antara lain penyiapan lahan, penggunaan konsumtif,
perkolasi dan rembesan, pergantian lapisan air dan curah hujan efektif. Perhitungan dilakukan dengan dua cara
yaitu perhitungan dengan cara manual (konsep KP-01) dan perhitungan menggunakan software CROPWAT version
8.0.Kebutuhan air irigasi dimulai dari awal Bulan November menggunakan pola tanam padi-padi. Dari perhitungan
manual (konsep KP-01) kebutuhan air irigasi maksimum didapat sebesar 2,54 m3/dt sedangkan CROPWAT sebesar
1,67 m3/dt. Untuk minimum pada manual (konsep KP-01) sebesar 0,17 m3/dt sedangkan CROPWAT sebesar 0,06
m3/dt. Kebutuhan maksimum (KP-01) terjadi pada awal tengah bulan pertama Bulan Mei sedangkan CROPWAT
terjadi pada 10 hari terakhir Bulan April. Untuk minimum (KP-01) terjadi tengah bulan kedua Bulan Maret
sedangkan CROPWAT terjadi 10 hari terakhir Bulan Januari.
Kata kunci : irigasi, kebutuhan air, CROPWAT, KP-01
kebutuhan air irigasi juga bergantung kepada cara Air Keban yang terletak di Daerah Kabupaten Empat
pengolahan lahan. Lawang Sumatera Selatan.
Jika besarnya kebutuhan air irigasi diketahui
maka dapat diprediksi pada waktu tertentu, kapan 1.4.Ruang Lingkup Pembahasan
Dengan luasnya ruang lingkup permasalahan
ketersediaan air dapat memenuhi dan tidak dapat
yang ada, maka dibuat batasan-batasan permasalahan
memenuhi kebutuhan air irigasi sebesar yang
yang akan dibahas sebagai berikut :
dibutuhkan. Jika ketersediaan tidak dapat memenuhi
a. Penelitian ini hanya membahas tentang kebutuhan
kebutuhan maka dapat dicari solusinya bagaimana
air irigasi Sungai Air Keban.
kebutuhan tersebut tetap harus dipenuhi. Kebutuhan air
b. Kebutuhan air irigasi hanya memperhitungkan
irigasi secara keseluruhan perlu diketahui karena
kebutuhan sawah yang menggunakan air irigasi
merupakan salah satu tahap penting yang diperlukan
Sungai Air Keban.
dalam perencanaan dan pengelolaan sistem irigasi.
Berdasarkan hal- hal tersebut, sangat harus Wilayah penelitian terletak di Daerah Irigasi Sungai
dilakukan suatu analisis kebutuhan air, maka dari itu Air Keban, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera
tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan Selatan.
besarnya debit kebutuhan air irigasi maksimum dan
minimum pada daerah studi dalam hal ini Daerah 2. TINJAUAN PUSTAKA
Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat 2.1.Penelitian Sebelumnya
Lawang. Untuk sumber air yang digunakan pada irigasi Purwanto dan Jazaul Ikhsan (2006), melakukan
ini berasal dari Sungai Air Keban yang terletak di dekat penelitian dengan judul “Analisis Kebutuhan Air
daerah irigasi tersebut. Untuk luas daerah irigasinya Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung MRICAN1”.
sebesar 1370 ha. Diharapkan nantinya penelitian ini Tujuan penelitian ini melakukan analisa hitungan untuk
dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan kajian mendapatkan besarnya debit kebutuhan air irigasi
dalam penentuan kebijakan serta untuk data dalam maksimal pada daerah irigasi bendung. Lokasi
perancangan yang lebih lanjut pada instansi-instansi bendung MRICAN1 terletak di Kabupaten Bantul,
yang terkait. Provinsi Daerah Yogyakarta. Untuk luas daerah
irigasinya sebesar 161 Ha. Penelitian dilakukan dengan
1.2.Perumusan Masalah cara mengambil data sekunder. Dari hasil analisis
Permasalahan yang akan dibahas dalam dengan menggunakan metode Penman dengan
penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar menggunakan sistem pola tanam Padi-Padi-Palawija
kebutuhan air irigasi maksimum dan minimum pada dan menggunakan kebutuhan pengambilan 3 golongan
Daerah Irigasi Sungai Air Keban dengan cara : dalam jangka waktu penyiapan lahan satu bulan, maka
a. Perhitungan manual (konsep KP-01) didapatkan besarnya nilai debit kebutuhan air irigasi
b. Perhitungan menggunakan software CROPWAT maksimal masing-masing pada alternatif I yaitu 0,271
M = Eo + P (2)
di mana :
Perkolasi dan Rembesan
Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona Hasil yang diperoleh dengan cara ini tidak
tidak jenuh, yang tertekan di antara permukaan tanah berbeda jauh dari hasil yang didapat dengan cara lain,
sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Daya jika titik pengamatan itu banyak dan tersebar merata di
perkolasi (P) adalah laju perkolasi maksimum yang seluruh daerah itu. Keuntungan cara ini ialah bahwa
dimungkinkan, yang besarnya dipengaruhi oleh kondisi cara ini adalah obyektif yang berbeda dengan umpama
tanah dalam zona tidak jenuh yang terletak antara cara isohiet, dimana faktor subyektif tutut menentukan
permukaan tanah dengan permukaan air tanah. (Sosorodarsono dan kensaku : 2003).
Pada tanah-tanah lempung berat dengan karakteristik
Curah Hujan Efektif
pengelolahan (puddling) yang baik, laju perkolasi dapat
Curah hujan efektif ditentukan besarnya R80
mencapai 1-3 mm/ hari. Pada tanah-tanah yang lebih
yang merupakan curah hujan yang besarnya dapat
ringan laju perkolasi bisa lebih tinggi.
dilampaui sebanyak 80% atau dengan kata lain
dilampauinya 8 kali kejadian dari 10 kali kejadian.
Tabel 2. Harga Perkolasi dari berbagai Jenis Tanah
Dengan kata lain bahwa besarnya curah hujan yang
No. Macam Tanah Perkolasi (mm/hr)
lebih kecil dari R80 mempunyai kemungkinan hanya
1. Sandy loam 3-6 20%.
2. Loam 2-3 Bila dinyatakan dengan rumus adalah sebagai
Pola Tanam
DR = (11)
Untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman,
,
penentuan pola tanam merupakan hal yang perlu
di mana :
dipertimbangkan. Tabel dibawah ini merupakan contoh
DR = Kebutuhan pengambilan air pada
pola tanam yang dapat dipakai.
sumbernya (lt/dt/ha)
Tabel 3. Tabel Pola Tanam 1/8,64 = Angka konversi satuan
Ketersediaan air untuk Pola tanam dalam satu dari mm/hari ke lt/dt/ha
jaringan irigasi tahun
• Data metereologi berupa suhu udara maksimun dan • Evapotranspirasi tanaman potensial, ETo
minimun, kelembaban relatif, lama penyinaran dan (mm/periode)
kecepatan angin untuk menentukan nilai • Kc tanaman, nilai rata-rata dari koefisien tanaman
evapotranspirasi tanaman potensial (ETo) melalui untuk setiap periode.
persamaan Penman-Monteith. • Curah hujan efektif (mm/periode), jumlah air yang
Rumus perhitungan evapotranspirasi potensial masuk ke dalam tanah.
(ETo) dengan menggunakan persamaan Penman- • Kebutuhan air tanaman, CWR atau ETm
Monteith adalah : (mm/periode)
• Kebutuhan air irigasi, IWR (mm/periode)
( – )
∆ – ρ • Total air tersedia, TAM (mm)
λET = (12) • Air yang siap digunakan tanaman, RAM (mm)
∆ γ
Dengan : 3. METODOLOGI PENELITIAN
Rn = the net radiation Adapun data-data yang didapat dan digunakan
G = the soil heat flux dalam perhitungan kebutuhan air irigasi Daerah Irigasi
(es – ea) = represents the vapour pressure deficit of the Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang
air antara lain :
ρa = the main air density at constant pressure 1. Data curah hujan
cp = the specific heat of the air Data berasal dari data curah hujan yang tercatat di
∆ = represents the slope of the saturation vapour stasiun hujan berada dalam cakupan areal irigasi
pressure temperature relationship tersebut didapat dari BMKG Stasiun Klimatologi
γ = the psychometric constant Kenten Palembang yang meliputi :
rs & ra =the (bulk) surface and aerodynamic • Stasiun Pendopo Lintang Kab. Empat Lawang
resistances
• Stasiun Lahat Kab. Lahat
• Data curah hujan harian (periode atau bulanan).
• Stasiun Pagar Alam Kota Pagar Alam
• Data tanaman berupa tanggal penanaman, koefisien Data curah hujan berupa data curah hujan harian
tanaman (Kc), fase pertumbuhan tanaman, dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2012.
kedalaman perakaran tanaman, fraksi deplesi dan 2. Data Klimatologi
luas areal tanam (0-100% dari luas total area). Data berasal dari BMKG Stasiun Klimatologi
2. Untuk penentuan jadwal irigasi (schedulling), Kenten Palembang berupa data lama penyinaran
dibutuhkan data : matahari, kelembapan udara, temperatur udara rata-
• Tipe tanah yang meliputi total air tersedia, rata harian dan kecepatan angin dari tahun 2008
kedalaman perakaran maksimum, deplesi lengas sampai dengan 2012.
tanah awal (% dari kadar lengas total tersedia). Data tersebut berupa data harian kecuali data
• Ketebalan pemberian air yang dikehendaki. kecepatan angin yang berupa data bulanan.
3. Data yang dihasilkan dari analisis software 3. Skema/Layout jaringan irigasi didapat dari PT.
CROPWAT version 8.0 berupa tabel dan grafik. Cakra Jaya Persada sebagai konsultan teknik dan
Hasil analisis dapat dilihat dalam bentuk interval perencanaan yang merencanakan Irigasi Sungai Air
harian, 10 harian atau bulanan. Data yang Keban.
dihasilkan software CROPWAT version 8.0 antara
lain :
Radiasi N.
Rns = Harga netto gelombang pendek 14 Gel.
mm/hari 0,78 0,79 0,86 1,02 1,07 1,08 1,07 1,15 1,04 0,97 0,84 0,69
Panjang
Rn1 = Harga netto gelombang panjang (Rn1)
15 Radiasi
mm/hari 4,59 4,65 4,85 5,28 5,44 5,47 5,45 5,69 5,35 5,14 4,74 4,35
Netto (Rn)
Rns = Rs (1-α) 16 Faktor
0,92 0,92 0,82 0,87 0,95 0,87 0,96 0,96 0,96 0,87 0,82 0,82
Koreksi (C)
Rs = Radiasi gelombang pendek Evaporasi
17 Potensial mm/hari 3,88 3,85 3,55 4,08 4,75 4,38 4,89 5,21 4,98 4,11 3,47 3,22
(ETo)
α = Koefisien pemantulan = 0,25
Sumber : Hasil Perhitungan
Rs = ( 0,25 + 0,5 (n/N) ) Ra
n/N = Lama penyinaran matahari Curah Hujan Rata-Rata
Ra = Radiasi extra terresial (berdaarkan lokasi Curah hujan rata-rata dihitung dengan metode
stasiun pengamatan) aljabar. Metode ini dipilih dengan alasan bahwa cara
9 4 0,5
Rn1 = 2,01 x 10 . T (0,34 – 0,044 ed ) (0,1 + ini ialah obyektif yang berbeda dengan umpama cara
0,9 n/N) isohiet, dimana faktor subyektif turut menentukan
= f(T) x f(ed) x f(n/N) (Sosrodarsono dan Takeda, 2003).
(1-W) = Faktor berat sebagai pengaruh angin dan
kelembaban
f(u) = Faktor yang tergantung dari kecepatan
angin / fungsi relatif angin
= 0,27 x (1 + U2/100)
dimana U2 merupakan kecepatan angin
selama 24 jam dalam km/hari
3
(mm/hr) (mm/hr) (mm/hr) (mm/hr) c1 c2 c3 c (mm/hr) (mm/hr) (mm/hr) (lt/dt/ha) (m /dt)
2 kali dalam setahun dengan jenis padi varietas biasa
1 15 2 4,28 LP LP 10,02 7,74 11,91 1,38 1,89
• Contoh Perhitungan kebutuhan air irigasi padi NOV
3,47
1 15 2 1,1 1,82 1,1 1,1 1,1 1,10 4,82 6,10 9,38 1,09 1,49
= 1,38 l/dt/ha JUN
4,38
2 15 2 1,1 0,72 1,1 1,1 1,1 1,10 4,82 7,20 11,07 1,28 1,76
4,38
*) 1/8,64 = Angka konversi satuan dari
II 1 15 2 2,2 2,41 1,1 1,1 1,1 1,10 5,38 7,17 11,03 1,28 1,75
4,89
mm/hari ke l/dt/ha JUL
2 16 2 1,1 1,30 1,05 1,1 1,1 1,08 5,30 7,10 10,93 1,26 1,73
4,89
• Contoh Perhitungan kebutuhan air irigasi padi 1 15 2 1,1 1,07 0,9 1,05 1,1 1,02 5,30 7,33 11,27 1,30 1,79
5,21
AG
untuk bulan yang lain yaitu Bulan Desember 2 15 2 1,34 0 0,9 1,05 0,65 3,39 4,05 6,23 0,72 0,99
5,21
periode 2 1 15
4,98
2 2,40 0 0,9 0,45 2,24 1,84 2,84 0,33 0,45
SEP
1 15 2 4,23 - - - - - - - - -
2. P = 2 mm/hr OKT
4,11
2 16 2 4,78 - - - - - - - - -
3. WLR = 1,1 mm/hr 4,11
Sumber : Hasil Perhitungan
4. Re padi = 4,51 mm/hari
5. NFR = 3,54 + 2 + 1,1 – 4,51 = 2,14 mm/hr Perhitungan Evapotranspirasi dengan
#,
6. IR = CROPWAT
,!
= 3,29 mm/hr
Memulai input data meteorologi berupa lama sesuai perhitungan manual yang menggunakan
penyinaran matahari, kelembapan udara, temperatur jenis padi varietas biasa karena keterbatasan
udara maksimum dan minimum serta kecepatan angin. sumber tinjauan pustaka, sehingga
ETo otomatis terkakulasi. menggunakan data default dari data base FAO.
Untuk padi (rice) dari data base FAO, lama dari
Tabel 10. Rekapitulasi Perhitungan Evapotranspirasi
(Perhitungan CROPWAT) pengolahan lahan sampai panen 150 hari dengan
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag Sep Okt Nov Des lama pengolahan lahan 30 hari di awal.
Eto 4,87 4,85 4,66 4,45 4,38 4,24 4,30 4,60 4,94 4,63 4,36 4,56
• Data tanah mengambil dari database FAO
Sumber : Hasil Perhitungan CROPWAT
(open-FAO-Medium). Medium diambil karena
Perhitungan Curah Hujan Efektif dengan
tanah pada penelitian ini berada pada level
CROPWAT
medium.
Data hujan yang di input adalah data curah
• Input data pun selesai kemudian dilanjutkan
hujan R80 (rata-rata) dalam periode per bulan.
dengan kalkulasi perhitungan kebutuhan air
• Untuk curah hujan efektif padi, input data R80
irigasi dengan mengklik icon CWR dan hasilnya
per bulan kemudian klik option-Fixed
terlihat pada Tabel 12.
Percentage(70%).
• Untuk palawija, curah hujan R80 per bulannya
telah dikalikan dengan 50% kemudian klik Tabel I2. Rekapitulasi Kebutuhan Air Irigasi Pola
option-USDA soil conservation service. Tanam Padi-Padi dimulai Awal Bulan November
• Curah hujan efektif (Eff rain) otomatis dengan Luas Daerah Irigasi 1370 Ha (Perhitungan
terkakulasi. CROPWAT)
Musim IR DR
Bulan Periode
Tanam (mm/dec) mm/hr (lt/dt/ha) (m3/dt)
1 0,00 0,00 0,00 0,00
Tabel 11. Rekapitulasi Curah Hujan Efektif untuk Padi NOV 2 49,90 4,99 0,58 0,79
3 98,00 9,80 1,13 1,55
1 4,30 0,43 0,05 0,07
dan Palawija (Perhitungan CROPWAT) DES 2 9,90 0,99 0,11 0,16
3 10,30 1,03 0,12 0,16
Re Padi Re Palawija
Bulan 1 0,00 0,00 0,00 0,00
mm/bulan mm/hari mm/bulan mm/hari
I JAN 2 0,00 0,00 0,00 0,00
Jan 168,90 5,45 97,30 3,14
3 3,60 0,36 0,04 0,06
Feb 102,70 3,67 64,80 2,31
1 11,10 1,11 0,13 0,18
Mar 99,30 3,20 62,90 2,03
FEB 2 19,30 1,93 0,22 0,31
Apr 128,30 4,28 78,20 2,61
3 8,10 0,81 0,09 0,13
Mei 79,70 2,57 51,80 1,67
1 15,50 1,55 0,18 0,25
Jun 38,10 1,27 26,10 0,87
MAR 2 13,30 1,33 0,15 0,21
Jul 56,90 1,84 38,00 1,23
3 6,50 0,65 0,08 0,10
Ag 36,90 1,19 24,70 0,80
1 0,00 0,00 0,00 0,00
Sep 55,10 1,84 36,80 1,23
APR 2 50,80 5,08 0,59 0,81
Okt 140,00 4,52 84,00 2,71
3 105,30 10,53 1,22 1,67
Nov 164,50 5,48 95,10 3,17
1 16,60 1,66 0,19 0,26
Des 130,70 4,22 79,40 2,56
MEI 2 21,90 2,19 0,25 0,35
Sumber : Hasil Perhitungan CROPWAT 3 30,10 3,01 0,35 0,48
1 30,30 3,03 0,35 0,48
II JUN 2 34,50 3,45 0,40 0,55
3 31,30 3,13 0,36 0,50
1 26,40 2,64 0,31 0,42
Analisis Kebutuhan Air Irigasi dengan JUL 2 23,90 2,39 0,28 0,38
3 32,30 3,23 0,37 0,51
CROPWAT 1 31,90 3,19 0,37 0,51
AG 2 33,70 3,37 0,39 0,53
• Untuk tahap analisis kebutuhan air, selanjutnya 3 21,60 2,16 0,25 0,34
1 - - - -
SEP 2 - - - -
input data koefisien tanaman, awal tanam dan 3 - - - -
1 - - - -
tanah. OKT 2 - - - -
3 - - - -
• Data tanaman mengambil dari data base FAO Sumber : Hasil Perhitungan CROPWAT
(open-FAO-Rice), kemudian editing tanggal
awal tanam. Data tanaman ini merupakan data
default untuk padi dari FAO. Penulis kesulitan Pembahasan
untuk lebih memahami dan menginput data
juga menggunakan data rata-rata kecuali untuk tinjauan pustaka dan literatur yang didapat untuk
menginputnya sehingga menggunakan data jenis padi
input data temperatur udara berupa data
yang telah ada (default) dalam CROPWAT.
temperatur maksimum dan minimum.
Hasil Perbedaannya dapat dilihat pada tabel di bawah Tabel 15. Rekapitulasi Perbandingan Nilai Hasil
ini : Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi secara Manual
(Konsep KP-01) dan dengan Menggunakan software
Tabel 13. Rekapitulasi Perbandingan Nilai Hasil
CROPWAT version 8.0
Perhitungan Evapotranspirasi secara Manual (Konsep Perhitungan CROPWAT Perhitungan Manual
version 8.0 (Konsep Kp-01)
KP-01) dan dengan Menggunakan software Bulan
Musim Musim
Periode DR (m3/dt) Periode DR (m3/dt)
Tanam Tanam
CROPWAT Version 8.0 1 0,00
1 1,89
Nilai Bulan 0,79
NOV 2
Evapotranspirasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag Sep Okt Nov Des
Perhitungan 2 1,30
3 1,55
Manual 3,88 3,85 3,55 4,08 4,75 4,38 4,89 5,21 4,98 4,11 3,47 3,22
(Konsep Kp-01)
1 0,07
Perhitungan 1 1,93
CROPWAT 4,87 4,85 4,66 4,45 4,38 4,24 4,30 4,60 4,94 4,63 4,36 4,56
DES 2 0,16
version 8.0
Sumber : Hasil Perhitungan 2 0,52
3 0,16
1 0,00
1 0,33
1 0,00
Untuk palawija periode sama-sama per bulan. 1 0,00
APR 2 0,81
II 2 2,02
Tabel 14. Rekapitulasi Perbandingan Nilai Hasil 3 1,67
II
1 0,26
Perhitungan Curah Hujan Efektif secara Manual MEI 1 2,54
2 0,35
2 2,51
Ucapan terima kasih banyak disampaikan kepada
3 0,48
Bapak Ir. H. Arifin Daud, M.T., dan Bapak
1 0,48
1 1,49
JUN 2 0,55
M.Baitullah Al-Amin S.T., M.Eng. selaku pembimbing
2 1,76 tugas akhir atas bimbingannya untuk penelitian ini.
3 0,50
1 0,42
1 1,75
JUL 2 0,38
DAFTAR PUSTAKA
2 1,73
3 0,51
Anonim. ____. EXAMPLE OF THE USE OF
1 0,51
1 1,79
CROPWAT 8.0.
AG 2 0,53
3 0,34
2 0,99 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. 2010. Standar
1 -
1 0,45
Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan
SEP 2 - Bagian Jaringan Irigasi KP - 01.
2 0,18
3 -
Doorenbos, J and Pruitt, W. O.. 1977. FAO
1 -
1 - IRRIGATION AND DRAINAGE PAPER 24
OKT 2 -
2 - Guidlines for predicting crop water
3 -
Keban sebesar 1370 ha dengan kebutuhan air irigasi Monica S. 2013. Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada
pola tanam padi-padi dimulai awal pengolahan Daerah Irigasi Tugumulyo Kabupaten Musi
lahan pada awal Bulan November maka pada Rawas Sumatera Selatan. Arsip Laporan Tugas
perhitungan manual (konsep KP-01) kebutuhan air Akhir Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil
sedangkan CROPWAT sebesar 1,67 m3/dt. Untuk Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 tahun
0,26 m3/dt sedangkan CROPWAT sebesar 0,06 Prijono, Sugeng. ____. Irigasi dan Drainase (BAB IV.
2. Kebutuhan maksimum (KP-01) terjadi pada awal Purwanto dan Ikhsan, Jazaul. 2006. Analisis Kebutuhan
tengah bulan pertama Bulan Mei sedangkan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung
CROPWAT terjadi pada 10 hari terakhir Bulan Mrican. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika. Jurusan
April. Untuk minimum (KP-01) terjadi tengah Teknik Sipil, Universitas Muhammaddiyah
bulan kedua Bulan Maret sedangkan CROPWAT Yogyakarta. Vol. 9, No. 1, 206:83 – 93.
terjadi 10 hari terakhir Bulan Januari. Richard G. Allen, Luis S. Pereira, Dirk Raes, Martin
3. Pada perhitungan CROPWAT, penulis kesulitan Smith. 1998. FAO IRRIGATION AND
menginput data jenis padi atau tanaman ke dalam DRAINAGE PAPER No.56 Crop
karena kurangnya tinjauan pustaka dan literatur crop water requirements). FOOD AND
menggunakan data jenis padi atau tanaman yang UNITED NATIONS, Rome
telah ada (default) dalam CROPWAT. Sidharta, SK. 1997. Irigasi dan Bangunan Air.
Gunadarma, Jakarta.