A. PENDAHULUAN.
“Lain lubuak lain ikan-lain padang lain belalang-ba adat sapanjang
jalan-bacupak sapanjang batuang ” pepatah ini menggambarkan
bahwa setiap daerah memiliki adat dan budaya yang berbeda-beda,
perbedaan ini dilatar belakangi dari pola pikir-pola sikap dan pola
tingkah laku manusia sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Masyarakat adat dalam mencapai tujuan hidupnya diatur dalam “adat
nan diadatkan” (pokok-pokok hukum yang mengatur kehiduapan
masyarakat).
b. Peran Kepemimpinan.
Peran kepemimpinan social leader yang dapat mendukung
pengembangan pariwisata Kota Pariaman adalah peran ;
Kamanakan barajo ka mamak-mamak barajo ka
panghulu-panghulu barajo kakebenaran (tauhid). Ini artinya
dalam sistem kekerabatan di Pariaman niniak mamak memiliki
hirarki kepemimpinan dalam kaum (datuak) dan kepemimpinan
dalam nagari. Kepemimpinan dalam kaum/penghulu (datuak)
adalah suatu potensi lokal atau kearifan lokal yang dapat
dijadikan sebagai kekuatan bagi pemerintah dalam
pengembangan pariwisata Kota Pariaman dalam hal ;
1) Pemanfaatan tanah sebagai objek wisata
2) Pengayoman/perlindungan budaya daerah
3) Pengembangan budaya gotong royong dalam pemeliharaan
destinasi wisata terutama destinasi wisata alam
c. Peran Politik/Kebijakan.
Peran politik atau peran kebijakan social leader sangat di
butuhkan dalam pengembangan pariwisata Kota Pariaman
dalam hal ;
4| Bimtek Pengembangan Destinasi Wisata Kota Pariaman
13-02-2019
1) Keputusan niniak mamak dalam pengelolaan aset nagari
yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi pengembangan
pariwisata
2) Hirarki kepemimpinan dalam nagari yang dapat menopang
dan mengimplementasikan kebijakan daerah dalam
Pengembangan pariwisata Kota Pariaman