KOMUNIKASI DIALOGIS
DIKLAT PEMBENTUKAN PENYULUH KEHUTANAN AHLI
OLEH:
NAMA : ALLEN ADILLA AKBAR, S.Hut., M.Sc
INSTANSI : KPH WIL. XI KIKIM PASEMAH DISHUT PROV. SUMSEL
A. BERITA 1
Berdasarkan pencermatan kami, kata kunci dalam berita ini yaitu “miskomunikasi
antara petugas bandara dengan awak kabin”. Jadi dapat kami simpulkan bahwa,
analisis SMCR pada contoh kasus ini meliputi:
S (SOURCE)
M (message)
Pesan yang berusaha disampaikan yaitu ada penumpang dengan kondisi khusus
(Pamela Prescod) yang merupakan seorang tunanetra yang memerlukan untuk turun
dari pesawat menggunakan kursi roda.
C (channel)
Channel atau saluran komunikasi yang digunakan yaitu alat bantu komunikasi
elektronik.
R (receiver)
Hambatan
Cara Mengatasinya
Berdasarkan pencermatan kami, kata kunci dalam berita ini yaitu “duta generasi
berencana (Genre) memegang peran penting untuk menyosialisasikan bahwa keluarga
adalah segala-galanya”. Jadi dapat kami simpulkan bahwa, analisis SMCR pada contoh
kasus ini meliputi:
S (SOURCE)
Sumber pesan dari contoh kasus ini yaitu pemerintah, dalam hal ini BKKBN.
M (MESSAGE)
Pesan yang ingin disampaikan yaitu mengenai : (1) menjadikan meja makan sebagai
wadah berdialog, berintegrasi, dan berbagi kasih untuk memperkuat ketahanan
keluarga; (2) keluarga adalah segala-galanya untuk menekan angka permasalahan
remaja.
C (CHANNEL)
Media yang digunakan dalam komunikasi ini yaitu media tulisan dan lisan yang
dilakukan melalui penyuluhan oleh duta genre.
R (RECEIVER)
Penerima pesan yang disasar yaitu : (1) remaja dan (2) Keluarga
Hambatan
Hambatan yang berhasil diidentifikasi dalam pola komunikasi ini yaitu hambatan
sosiologis. Faktor sosiologis seperti status sosial, agama, pendidikan, dll akan
menjadi hambatan dalam proses penyampaian pesan ini. Seperti diketahui program
genre sifatnya umum dan diharapkan dapat sampai kepada sasaran suluh yeng
berasal dari beranekaragam status sosial dan pendidikan. Pada akhirnya faktor
sosiologis ini pula yang akan mempengaruhi tingkat penerimaan pesan yang
disampaikan yaitu dapat: (1) diterima dengan baik atau tidak; (2) diterima dengan
cepat atau tidak; (3) tidak diterima sama sekali.
Cara Mengatasinya
Cara mengatasi hambatan tersebut yaitu dengan : (1) melakukan penyesuaian
metode pendekatan dengan latar belakang sosiologis. Metode pendekatan
disesuaikan dengan latar belakang sasaran terkait dengan status sosial dan
pendidikan; (2) melakukan pendekatan secara persuasif secara terus menerus dan
kontinyu.