Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Kalabahi


Mata Pelajaran : Instalasi Penerangan Listrik
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Materi pokok : 1. Persyaratan Instalasi listrik
2. Ketentuan yang Terkait.
3. Syarat-Syarat Instalasi Listrik.
4. Komponen Pokok Instalasi Listrik
5. Penghantar Listrik

Alokasi Waktu : 3 Prt x 8 JP x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI.2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


KD.1.1 : Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk
dipergunakan sebagai aturan dalam perancangan Instalasi Penerangan Listrik.
1.2 : Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam perancangan Instalasi Penerangan
Listrik.
KD.2.1 : Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab
dalam melaksanakan pekerjaan di bidang Instalasi PeneranganListrik..
2.2 : Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah
perbedaan konsep berpikir dalam melakukan tugas di bidang Instalasi PeneranganListrik.
Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan
2.3 : lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan
pekerjaan di bidang Instalasi PeneranganListrik
KD.3.1 : Memahami Instalasi Penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
INDIKATOR:
1. Menjelaskan maksud instalasi penerangan listrik
2. Menyebutkan simbol simbol lnstalasi penerangan listrik
3. Menjelaskan syarat-syarat pemasangan instalasi penerangan listrik
4. Memilih komponen-komponen yang digunakan pada pemasangan instalasi lampu penerangan
1 fasa
KD.4.1 : Menerapkan instalasi penerangan 1 fasa sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
INDIKATOR:
1. Memilih alat dan bahan pemasangan instalasi penerangan 1 fasa
2. Menerapkan Keselamatan dan kesehatan kerja pada pemasangan instalasi penerangan 1
fasa
3. Menyajikan laporan alat dan bahan untuk pemasangan instalasi penerangan 1 fasa

C. Tujuan Pembelajaran
Pert Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan Tanya jawab peserta didik menjelaskan instalasi penerangan 1 fasa dengan
benar.
2. Melalui diskusi dan telaah buku teks/sumber peserta didik menyebutkan simbol-simbol instalasi
penerangan 1 fasa dengan benar.
3. Melalui observasi dan telaah buku sumber /teks menjelaskan syarat-syarat yang harus diketahui
dalam pemasangan instalasi listrik dengan benar.
4. Melalui observasi dan telaah buku sumber /teks peserta didik memilih komponen-komponen yang
digunakan pada sistim pemasangan instalasi penerangan 1 fasa dengan benar.
5. Melalui demonstrasi peserta didik memilih alat dan bahan instalasi penerangan 1 fasa dengan
benar.
6. Melalui praktek peserta didik menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja pada pemasangan
instalasi penerangan 1 fasa dengan benar.
7. Melalui diskusi peserta didik menyajikan laporan alat dan bahan untuk pemasangan instalasi
penerangan 1 fasa dengan benar.

D. Materi Pembelajaran
Materi pokok
1. Persyaratan Instalasi listrik
2. Ketentuan yang Terkait.
3. Syarat-Syarat Instalasi Listrik.
4. Komponen Pokok Instalasi Listrik
5. Penghantar Listrik

E. Model/Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Inquiri Learning
b. Strategi Pembelajaran : Siswa aktif dan berfikir kreatif
c. Metode Pembelajaran : Penyajian informasi, diskusi, demontrasi, tanya jawab, penugasan
d. Pendekatan : Saintifik (scientific)

F. Media,Alat, dan Sumber Belajar

1. Media Gambar, video, rekaman


2. Alat LCD, Infokus, Laptop/netbook, Komponen-komponen Instalasi penerangan, bahan tayang
3. Sumber 1. PUIL Edisi 2011
Belajar 2. Buku pegangan guru, Modul Persyaratan Instalasi Penerangan Listrik, teknik Instalasi
penerangan Listrik,Kelas XI Semester 3 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013
G. Materi Pelajaran

Menganalisis Komponen Dan Alat Instalasi Penerangan Listrik Sesuai Dengan Standar PUIL/SNI

Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu
rangkaian instalasi listrik. Dalam pemasangan instalasi listrik banyak macamnya, untuk memudahkan
bagi siswa / instalatir komponen tersebut dikelompokan :
1. Bahan Penghantar
2. Kotak Kontak
3. Fiting
4. Saklar
5. Pengaman
6. Peralatan Pelindung
Sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik di Indonesian harus mengikuti
aturan yang ditetapkan oleh PUIL (Peraturan umum Instalasi Listrik) yang diterbitkan tahun 1977,
kemudian direvisi tahun 1987, 2000 dan terakhir tahun 2011. Tujuan dari Peraturan Umum Instalasi
Listrik di Indonesia adalah :
1. Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik.
2. Keamanan instalasi dan peralatan listrik
3. Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik
4. Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien
Berdasarkan ketentuan PUIL 2000 ayat 202 B1 : semua instalasi yang selesai dipasang
sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diuji lebih dahulu. Menurut ayat 110 T16,
tegangan dibagi menjadi :
 Tegangan Rendah ( sampai 1000 V)
 Tegangan Menengah (1000 V – 20 kV)
 Tegangan Tinggi (di atas 20 kV)

A. Pengujian Peralatan Listrik


Menurut ayat 202 A2 semua peralatan listrik yang akan dipergunakan instalasi harus
memenuhi ketentuan PUIL. Di Indonesia peralatan liistrik diuji oleh suatu lembaga dari
Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan disingkat LMK. Komponen
instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik, harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi normal.
2. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan system
instalasi listrik.
3. Kontinuitas, komponen dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi normal.
B. Macam-Macam Instalasi Listrik
Instalasi listrik pada umumnya dapat dibedakan atas beberapa macam, antara lain:
a. Berdasarkan arus listrik yang disalurkan;
1. Arus searah
2. Arus bolak balik
b. Menurut pemakaiannya;
1. Instalasi untuk penerangan rumah tinggal atau gedung-gedung
2. Instalasi untuk menjalankan motor-motor listrik
c. Menurut tegangan yang disalurkan atau yang dipergunakan;
1. Tegangan tinggi atau transmisi
2. Tegangan menegah atau jaringan distribusi
3. Tegangan rendah atau instalasi rumah tinggal atau gedung-gedung
d. Instalasi listrik khusus seperti pada; kapal laut dan pesawat terbang
e. Instalasi listrik pada tambang-tambang
f. Instalasi listrik untuk alat-alat transportasi seperti; instalasi kereta api listrik
g. Instalasi listrik telekomunikasi
h. Instalasi listrik pemancar radio dan televisi
i. Instalasi listrik untuk radar

C. Pembagian Ruang Kerja Listrik


Ada beberapa macam ruang kerja listrik, antara lain ;
1. Ruang kerja biasa baik terkunci maupun tidak terkunci
2. Ruang kerja yang berada diluar gedung dan tidak terkunci
3. Ruang kerja listrik berdebu
4. Ruang kerja yang mengandung gas yang dapat menimbulkan kebakaran
5. Ruang kerja listrik yang lembab
6. Ruang kerja yang mengandung gas yang menggigit
7. Ruang kerja listrik pada labor pengujian
Untuk instalasi listrik penerangan rugi tegangan 2% sedangkan untuk instalasi listrik tenaga 5%.
Oleh karena itu harus dipisahkan antara instalasi listrik penerangan dengan instalasi listrik tenaga.

D. Penghantar
Pengertian
Penghantar adalah benda logam atau bukan logam yang bersifat menghantarkan arus listrik.

Persyaratan Penghantar
Bahan penghantar, isolasi dan selubung harus memenuhi syarat sesuai dengan penggunaannya
dan telah diperiksa dan diuji oleh LMK.

Bentuk Penghantar

• Merupakan penghantar tembaga yang bersifat pejal, tetapi dilapisi email semacam pernis yang
tipis dan dibungkus isolator dari PVC (poli vinil clorida)
Macam-macam Warna Penghantar

• Merah : untuk Hantaran Fasa R


• Kuning : untuk Hantaran Fasa S
• Hitam : untuk Hantaran Fasa T
• Biru : untuk Hantaran Netral
• Kuning Hijau : untuk Hantaran Arde (Ground)
(Pentanahan)

KETENTUAN PEMASANGAN KAWAT NGA DAN NYA MENURUT PUIL


• Pada pemasangan tetap dalam jangkauan tangan, NGA dan NYA harus dimasukkan kedalam pipa
instalasi.
• Dalam ruangan lembab harus dipasang di dalam pipa PVC.
• Tidak boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu, atau ditanam langsung
dalam plesteran atau kayu, tetapi harus dilindungi dengan pipa instalasi
• Bila dipasang di luar jangkauan tangan, belah dipasang terbuka tanpa pipa dengan menggunakan
isolator jepit atau rol isolator. Cara pemasangannya harus sedemikian rupa, sehingga ada jarak
bebas minimal 1 cm terhadap dinding dan terhadap bagian lain dari bangunan atau konstruksi
lainnya.
• Tidak boleh digunakan di ruang basah, di tempat terbuka atau di tempat kerja atau gudang dengan
bahaya kebakaran atau ledakan.
• Boleh digunakan di dalam alat listrik, perlengkapan hubung bagi dan sebagainya.
KAWAT NYAF
Kawat hantaran jenis NYAF ini bentuknya mirip dengan kawat NYA, tetapi pada NYAF
penghantarnya terdiri dari kawat-kawat tembaga halus, sehingga bersifat fleksibel dan tidak kaku
seperti halnya NYA. Dan pada bagian luar NYAF juga dibungkus dengan isolator PVC

KAWAT NYM
• Kawat YNM terdiri dari tembaga polos yang dibungkus isolasi PVC pada bagian dalam, dan isolasi
PVC lunak atau karet pada bagian tengah, serta kembali dibungkus isolasi PVC pada bagian luar.

1. Saklar
Sakelar berfungsi untuk menghubungkan atau memutus arus listrik dari sumber ke pemakai
atau beban. Sakelar terdiri dari banyak jenis dan tergantung pada cara pemasangan, sistem
kerja, dan bentuknya.
2. Sekering (Circuit Breaker)
Circuit breaker seperti halnya sekering adalah merupakan alat proteksi, walaupun circuit
breaker dilengkapi dengan fasilitas untuk switching.

3. Pipa
Dalam teknik instalasi listrik, kabel instalasi penerangan maupun instalasi tenaga harus
terbebas dari berbagai macam gangguan dari luar ( misal : benturan, tarikan, goresan ). Oleh
karenanya pipa instalasi harus memenuhi syarat-syarat yang diatur oleh instansi yang
berwenang.

4. Kotak-Kontak (Stop Kontak)


Kotak kontak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan listrik yang
diperlukan un tuk pesawat atau alat listrik. Tegangan Sunber listrik ini diperoleh dari hantaran fasa
dan netaral yang berasal dari PLN.

5. Fitting
Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut penggunaannya dapat
dibagi menjadi tiga jenis : fiting langit-langit, fiting gantung, dan fiting kedap air.
6. Papan Hubung Bagi
PHB Perlengkapan Hubung Bagi dibuat dari bahan yang tidak dapat
terbakar, tahan lembab dan kukuh, misalnya dari besi, baja, ebonite atau damar yang diperas,
fiber glass, PVC dan sebagainya.
7. Rol Isolator
Rol isolator fungsinya tempat menempelkan/meletakan kabel instalasi jenis NYA atau
NGA, dan rol ini dipasang di dalam flafon (langit-langit) bangunan rumah tinggal, gedung dan
sejenisnya.
a. Sengkang (klem)
Sengkang atau klem adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat
dipasang pada dinding atau langit -langit.
b. Kotak sambung
Kotak sambung listrik dapat dilihat dari cabangnya, seperti : kotak sambung cabang satu,
cabang dua, cabang tiga dan cabang empat. Pada dasarnya bentuk kotak sambung tersebut ada
dua macam, yaitu persegi dan bundar.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan 1

Kegiatan Diskripsi Waktu


Pendahuluan Guru : 45
Orientasi menit
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. (Pemantapan karakter dengan bersikap religious dan
disiplin)
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
untuk diajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

Inti Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Scientific Learning, dengan 270
langkah-langkah sebagai berikut: menit
Mengamati:
Mengamati instalasi penerangan listrik 1 fasa syarat-syarat dan ketentuan
instalasi listrik, komponen pokok instalasi listrik sesuai PUIL, serta penghantar
listrik.

Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang instalasi penerangan listrik 1 fasa syarat-syarat
dan ketentuan instalasi listrik, komponen pokok instalasi listrik sesuai PUIL, serta
penghantar listrik.

Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang instalasi penerangan listrik 1 fasa syarat-syarat dan ketentuan
instalasi listrik, komponen pokok instalasi listrik sesuai PUIL, serta penghantar
listrik.

Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan
dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait
dengan mengamati instalasi penerangan listrik 1 fasa syarat-syarat dan
ketentuan instalasi listrik, komponen pokok instalasi listrik sesuai PUIL, serta
penghantar listrik.

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang instalasi penerangan listrik 1 fasa
syarat-syarat dan ketentuan instalasi listrik, komponen pokok instalasi listrik
sesuai PUIL, serta penghantar listrik secara lisan dan tertulis.
Penutup 1. Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 45 menit
2. Siswa melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Siswa diberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan.
4. Sebagai refleksi , guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik
mendiskripsikan instalasi penerangan listrik 1 fasa syarat-syarat instalasi listrik,
komponen pokok instalasi listrik sesuai PUIL.
5. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan yang akan
datang tentang persiapan ulangan harian.

Pertemuan 2

Kegiatan Diskripsi Waktu


Pendahuluan Guru : 45
Orientasi menit
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. (Pemantapan karakter dengan bersikap religious dan
disiplin)

Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
untuk diajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Inti Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Scientific Learning, dengan 270
langkah-langkah sebagai berikut: menit
Mengamati:
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada bangunan rumah
sederhana dan dapat menyebutkan komponen yang terpasang pada bangunan
rumah sederhana tersebut.

Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang komponen-komponen yang terdapat pada
bangunan rumah sederhana dan dapat menyebutkan komponen yang terpasang
pada bangunan rumah sederhana tersebut.

Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang komponen-komponen yang terdapat pada bangunan rumah
sederhana dan dapat menyebutkan komponen yang terpasang pada bangunan
rumah sederhana tersebut.

Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya
disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan komponen-komponen yang terdapat pada bangunan
rumah sederhana dan dapat menyebutkan komponen yang terpasang pada
bangunan rumah sederhana tersebut.
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang komponen-komponen yang terdapat
pada bangunan rumah sederhana dan dapat menyebutkan komponen yang
terpasang pada bangunan rumah sederhana tersebut.
Penutup 1. Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 45 menit
2. Siswamelakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Siswadiberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan.
4. Sebagai refleksi , guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik
mendiskripsikan penghantar instalasi penerangan listrik,bahan isolasi,pipa
isolasi dan kontak sambung sesuai PUIL.
5. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan yang akan
datang tentang persiapan ulangan harian.

Pertemuan 3

Kegiatan Diskripsi Waktu


Pendahuluan Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Scientific Learning, dengan 45
langkah-langkah sebagai berikut: menit
Mengamati:
Mengamati gambar kerja Instalasi penerangan listrik bangunan rumah sederhana
dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi penerangan listrik.

Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang gambar kerja Instalasi penerangan listrik
bangunan rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi
penerangan listrik

Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang gambar kerja Instalasi penerangan listrik bangunan rumah
sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi penerangan listrik

Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya
disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan gambar kerja Instalasi penerangan listrik bangunan
rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi
penerangan listrik

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang gambar kerja Instalasi penerangan
listrik bangunan rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada
instalasi penerangan listrik
Inti Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Scientific Learning, dengan 270
langkah-langkah sebagai berikut: menit
Mengamati:
Mengamati gambar kerja Instalasi penerangan listrik bangunan rumah sederhana
dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi penerangan listrik.

Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang gambar kerja Instalasi penerangan listrik
bangunan rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi
penerangan listrik

Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang gambar kerja Instalasi penerangan listrik bangunan rumah
sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi penerangan listrik

Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya
disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan gambar kerja Instalasi penerangan listrik bangunan
rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi
penerangan listrik

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang gambar kerja Instalasi penerangan
listrik bangunan rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada
instalasi penerangan listrik
Penutup 1. Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 45 menit
2. Siswamelakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Siswadiberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan.
4. Sebagai refleksi , guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik
mendiskripsikan sakelar, fiting, PHB, Ranting pengaman dan perlengkapan
bantu sesuai PUIL.
5. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan yang akan
datang tentang persiapan ulangan harian.

I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


Teknik Penilaian : Observasi dan Tertulis
Bentuk Instrumen :
1. Penilaian Ranah Afektif

Perilaku yang diamati saat pembelajaran


No Nama Siswa Menghargai Disiplin Aktif Kerjasama Komunikasi
orang lain
1
2
3
4
5

Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 sampai dengan 5


Penafsiran angka : 0. Sangat Kurang, 1. Kurang, 2. Cukup, 3. Baik, 4. Amat Baik

2. Penilaian Ranah Kognitif

Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Jenis Soal Soal

3.1 Memahami  Menjelaskan 1. Siswa dapat Tes tertulis 1. Jelaskan maksud


Instalasi Memahami menjelaskan instalasi penerangan
Penerangan 1 Instalasi maksud instalasi listrik sesuai PUIL
penerangan adalah…
fasa sesuai Penerangan 1
sesuai PUIL
dengan Peraturan fasa sesuai
Umum Instalasi dengan
Listrik (PUIL) Peraturan

2. Sebutkan simbo
 Menyebutkan 2. Siswa dapat
dibawah ini..
simbol-simbol menyebutkan
a.
instalasi simbol-simbol
penerangan instalasi
listrik penerangan listrik

b.

c.

3. Siswa dapat 3. Sebutkan dan


 Menjelaska
menjelaskan jelaskan jenis
syarat-syarat
syarat-syarat penghantar
instalasi
instalasi menurut
penerangan
penerangan listrik kosntruksinya
listrik

4. Siswa dapat 4. Nama komponen


 Memilih instalasi penerangan
komponen- memilih
komponen- gambar di bawah ini
komponen yang komponen yang adalah
digunakan pada digunakan pada
instalasi instalasi
penerangan penerangan
listrik. a………….

b…………….
c…………….

d…………...

e…………….

Kunci Jawaban :
1. Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk terselenggaranya dengan baik instalasi
listrik.
2. a. Sakelar Tukar; b. Sakelar Silang; c. Sakelar Kelompok
3. a. Penghantar pejal (solid); yaitu penghantar yang berbentuk kawat pejal yang berukuran sampai 10 mm².
b. Penghantar berlilit (stranded); penghantarnya terdiri dari beberapa urat kawat yang berlilit dengan ukuran 1
mm² – 500 mm².
c. Penghantar serabut (fleksibel); banyak digunakan untuk tempat-tempat yang sulit dan sempit, alat-alat
portabel, alat-alat ukur listrik dan pada kendaraan bermotor. Ukuran kabel ini antara 0,5 mm² - 400 mm².
d. Penghantar persegi (busbar); penampang penghantar ini berbentuk persegi empat yang biasanya
digunakan pada PHB (Papan Hubung Bagi) sebagai rel-rel pembagi atau rel penghubung.
4. a. Saklar
b. Fitting
c. MCB
d. Kabel NYA
e. Stop kontak

Skor Penilaian :
SKOR KETERANGAN
0,00 – 2,66 Belum Kompeten
2,67 – 4,00 Kompeten

Lembar Penilaian Pengetahuan :


Skor yang diperoleh per butir soal Total
NO NAMA SISWA 1 2 3 4
1 1 1 1 4,00
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Mengetahui Kalabahi, ...Juli 2019


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Frida D. Laumal, SE Epafroditus Maro, ST


NIP. 196802241992032006 NIP. -

Anda mungkin juga menyukai