(RPP)
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
Pert Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan Tanya jawab peserta didik menjelaskan instalasi penerangan 1 fasa dengan
benar.
2. Melalui diskusi dan telaah buku teks/sumber peserta didik menyebutkan simbol-simbol instalasi
penerangan 1 fasa dengan benar.
3. Melalui observasi dan telaah buku sumber /teks menjelaskan syarat-syarat yang harus diketahui
dalam pemasangan instalasi listrik dengan benar.
4. Melalui observasi dan telaah buku sumber /teks peserta didik memilih komponen-komponen yang
digunakan pada sistim pemasangan instalasi penerangan 1 fasa dengan benar.
5. Melalui demonstrasi peserta didik memilih alat dan bahan instalasi penerangan 1 fasa dengan
benar.
6. Melalui praktek peserta didik menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja pada pemasangan
instalasi penerangan 1 fasa dengan benar.
7. Melalui diskusi peserta didik menyajikan laporan alat dan bahan untuk pemasangan instalasi
penerangan 1 fasa dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Materi pokok
1. Persyaratan Instalasi listrik
2. Ketentuan yang Terkait.
3. Syarat-Syarat Instalasi Listrik.
4. Komponen Pokok Instalasi Listrik
5. Penghantar Listrik
E. Model/Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Inquiri Learning
b. Strategi Pembelajaran : Siswa aktif dan berfikir kreatif
c. Metode Pembelajaran : Penyajian informasi, diskusi, demontrasi, tanya jawab, penugasan
d. Pendekatan : Saintifik (scientific)
Menganalisis Komponen Dan Alat Instalasi Penerangan Listrik Sesuai Dengan Standar PUIL/SNI
Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu
rangkaian instalasi listrik. Dalam pemasangan instalasi listrik banyak macamnya, untuk memudahkan
bagi siswa / instalatir komponen tersebut dikelompokan :
1. Bahan Penghantar
2. Kotak Kontak
3. Fiting
4. Saklar
5. Pengaman
6. Peralatan Pelindung
Sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik di Indonesian harus mengikuti
aturan yang ditetapkan oleh PUIL (Peraturan umum Instalasi Listrik) yang diterbitkan tahun 1977,
kemudian direvisi tahun 1987, 2000 dan terakhir tahun 2011. Tujuan dari Peraturan Umum Instalasi
Listrik di Indonesia adalah :
1. Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik.
2. Keamanan instalasi dan peralatan listrik
3. Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik
4. Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien
Berdasarkan ketentuan PUIL 2000 ayat 202 B1 : semua instalasi yang selesai dipasang
sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diuji lebih dahulu. Menurut ayat 110 T16,
tegangan dibagi menjadi :
Tegangan Rendah ( sampai 1000 V)
Tegangan Menengah (1000 V – 20 kV)
Tegangan Tinggi (di atas 20 kV)
D. Penghantar
Pengertian
Penghantar adalah benda logam atau bukan logam yang bersifat menghantarkan arus listrik.
Persyaratan Penghantar
Bahan penghantar, isolasi dan selubung harus memenuhi syarat sesuai dengan penggunaannya
dan telah diperiksa dan diuji oleh LMK.
Bentuk Penghantar
• Merupakan penghantar tembaga yang bersifat pejal, tetapi dilapisi email semacam pernis yang
tipis dan dibungkus isolator dari PVC (poli vinil clorida)
Macam-macam Warna Penghantar
KAWAT NYM
• Kawat YNM terdiri dari tembaga polos yang dibungkus isolasi PVC pada bagian dalam, dan isolasi
PVC lunak atau karet pada bagian tengah, serta kembali dibungkus isolasi PVC pada bagian luar.
1. Saklar
Sakelar berfungsi untuk menghubungkan atau memutus arus listrik dari sumber ke pemakai
atau beban. Sakelar terdiri dari banyak jenis dan tergantung pada cara pemasangan, sistem
kerja, dan bentuknya.
2. Sekering (Circuit Breaker)
Circuit breaker seperti halnya sekering adalah merupakan alat proteksi, walaupun circuit
breaker dilengkapi dengan fasilitas untuk switching.
3. Pipa
Dalam teknik instalasi listrik, kabel instalasi penerangan maupun instalasi tenaga harus
terbebas dari berbagai macam gangguan dari luar ( misal : benturan, tarikan, goresan ). Oleh
karenanya pipa instalasi harus memenuhi syarat-syarat yang diatur oleh instansi yang
berwenang.
5. Fitting
Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut penggunaannya dapat
dibagi menjadi tiga jenis : fiting langit-langit, fiting gantung, dan fiting kedap air.
6. Papan Hubung Bagi
PHB Perlengkapan Hubung Bagi dibuat dari bahan yang tidak dapat
terbakar, tahan lembab dan kukuh, misalnya dari besi, baja, ebonite atau damar yang diperas,
fiber glass, PVC dan sebagainya.
7. Rol Isolator
Rol isolator fungsinya tempat menempelkan/meletakan kabel instalasi jenis NYA atau
NGA, dan rol ini dipasang di dalam flafon (langit-langit) bangunan rumah tinggal, gedung dan
sejenisnya.
a. Sengkang (klem)
Sengkang atau klem adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat
dipasang pada dinding atau langit -langit.
b. Kotak sambung
Kotak sambung listrik dapat dilihat dari cabangnya, seperti : kotak sambung cabang satu,
cabang dua, cabang tiga dan cabang empat. Pada dasarnya bentuk kotak sambung tersebut ada
dua macam, yaitu persegi dan bundar.
Inti Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Scientific Learning, dengan 270
langkah-langkah sebagai berikut: menit
Mengamati:
Mengamati instalasi penerangan listrik 1 fasa syarat-syarat dan ketentuan
instalasi listrik, komponen pokok instalasi listrik sesuai PUIL, serta penghantar
listrik.
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang instalasi penerangan listrik 1 fasa syarat-syarat
dan ketentuan instalasi listrik, komponen pokok instalasi listrik sesuai PUIL, serta
penghantar listrik.
Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang instalasi penerangan listrik 1 fasa syarat-syarat dan ketentuan
instalasi listrik, komponen pokok instalasi listrik sesuai PUIL, serta penghantar
listrik.
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan
dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait
dengan mengamati instalasi penerangan listrik 1 fasa syarat-syarat dan
ketentuan instalasi listrik, komponen pokok instalasi listrik sesuai PUIL, serta
penghantar listrik.
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang instalasi penerangan listrik 1 fasa
syarat-syarat dan ketentuan instalasi listrik, komponen pokok instalasi listrik
sesuai PUIL, serta penghantar listrik secara lisan dan tertulis.
Penutup 1. Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 45 menit
2. Siswa melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Siswa diberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan.
4. Sebagai refleksi , guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik
mendiskripsikan instalasi penerangan listrik 1 fasa syarat-syarat instalasi listrik,
komponen pokok instalasi listrik sesuai PUIL.
5. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan yang akan
datang tentang persiapan ulangan harian.
Pertemuan 2
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya.
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
untuk diajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Inti Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Scientific Learning, dengan 270
langkah-langkah sebagai berikut: menit
Mengamati:
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada bangunan rumah
sederhana dan dapat menyebutkan komponen yang terpasang pada bangunan
rumah sederhana tersebut.
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang komponen-komponen yang terdapat pada
bangunan rumah sederhana dan dapat menyebutkan komponen yang terpasang
pada bangunan rumah sederhana tersebut.
Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang komponen-komponen yang terdapat pada bangunan rumah
sederhana dan dapat menyebutkan komponen yang terpasang pada bangunan
rumah sederhana tersebut.
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya
disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan komponen-komponen yang terdapat pada bangunan
rumah sederhana dan dapat menyebutkan komponen yang terpasang pada
bangunan rumah sederhana tersebut.
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang komponen-komponen yang terdapat
pada bangunan rumah sederhana dan dapat menyebutkan komponen yang
terpasang pada bangunan rumah sederhana tersebut.
Penutup 1. Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 45 menit
2. Siswamelakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Siswadiberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan.
4. Sebagai refleksi , guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik
mendiskripsikan penghantar instalasi penerangan listrik,bahan isolasi,pipa
isolasi dan kontak sambung sesuai PUIL.
5. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan yang akan
datang tentang persiapan ulangan harian.
Pertemuan 3
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang gambar kerja Instalasi penerangan listrik
bangunan rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi
penerangan listrik
Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang gambar kerja Instalasi penerangan listrik bangunan rumah
sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi penerangan listrik
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya
disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan gambar kerja Instalasi penerangan listrik bangunan
rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi
penerangan listrik
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang gambar kerja Instalasi penerangan
listrik bangunan rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada
instalasi penerangan listrik
Inti Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Scientific Learning, dengan 270
langkah-langkah sebagai berikut: menit
Mengamati:
Mengamati gambar kerja Instalasi penerangan listrik bangunan rumah sederhana
dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi penerangan listrik.
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang gambar kerja Instalasi penerangan listrik
bangunan rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi
penerangan listrik
Mengeksplorasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang gambar kerja Instalasi penerangan listrik bangunan rumah
sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi penerangan listrik
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya
disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan gambar kerja Instalasi penerangan listrik bangunan
rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada instalasi
penerangan listrik
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang gambar kerja Instalasi penerangan
listrik bangunan rumah sederhana dan menyebutkan komponen pokok pada
instalasi penerangan listrik
Penutup 1. Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran. 45 menit
2. Siswamelakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Siswadiberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan.
4. Sebagai refleksi , guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik
mendiskripsikan sakelar, fiting, PHB, Ranting pengaman dan perlengkapan
bantu sesuai PUIL.
5. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan yang akan
datang tentang persiapan ulangan harian.
2. Sebutkan simbo
Menyebutkan 2. Siswa dapat
dibawah ini..
simbol-simbol menyebutkan
a.
instalasi simbol-simbol
penerangan instalasi
listrik penerangan listrik
b.
c.
b…………….
c…………….
d…………...
e…………….
Kunci Jawaban :
1. Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk terselenggaranya dengan baik instalasi
listrik.
2. a. Sakelar Tukar; b. Sakelar Silang; c. Sakelar Kelompok
3. a. Penghantar pejal (solid); yaitu penghantar yang berbentuk kawat pejal yang berukuran sampai 10 mm².
b. Penghantar berlilit (stranded); penghantarnya terdiri dari beberapa urat kawat yang berlilit dengan ukuran 1
mm² – 500 mm².
c. Penghantar serabut (fleksibel); banyak digunakan untuk tempat-tempat yang sulit dan sempit, alat-alat
portabel, alat-alat ukur listrik dan pada kendaraan bermotor. Ukuran kabel ini antara 0,5 mm² - 400 mm².
d. Penghantar persegi (busbar); penampang penghantar ini berbentuk persegi empat yang biasanya
digunakan pada PHB (Papan Hubung Bagi) sebagai rel-rel pembagi atau rel penghubung.
4. a. Saklar
b. Fitting
c. MCB
d. Kabel NYA
e. Stop kontak
Skor Penilaian :
SKOR KETERANGAN
0,00 – 2,66 Belum Kompeten
2,67 – 4,00 Kompeten