RSU. HIDAYAH
2016
LAPORAN PELAKSANAAN AUDIT KEBERSIHAN TANGAN
PERIODE BULAN NOVEMBER 2016
I. Pendahuluan
Setiap individu yang sakit akan mencari fasilitas kesehatan untuk mendapatkan
kesembuhan akan tetapi Rumah Sakit sebagai pusat layanan kesehatan tetap beresiko
menyebarkan infeksi nasokomial.
Di negara berkembang, resiko infeksi nosokomial atau yang saat ini lebih popular
disebut HAIs “health care associated infections” menyebabkan fenomena gunung es
yaitu sebanyak 20 kali lipat lebih tinggi dari pada negara maju. Setiap saat 1.4 juta orang
didunia menderita infeksi karena dirawat di rumah sakit.
Kepatuhan petugas melakukan Kebersihan tangan merupakan pilar PPI dan cara
paling murah, mudah, sederhana dan efektif untuk mencegah infeksi melalui transmisi
kontak; seperi jabat tangan, dan bersentuhan dengan sumber infeksi. Kebersihan tangan
merupakan bagian program PPI termasuk kewaspadaan standar Pencegahan infeksi.
Tujuan khusus :
a. Monitoring dan evaluasi kebersihan tangan sebelum kontak dengan pasien.
b. Monitoring dan evaluasi kebersihan tangan sebelum tindakan aseptik.
c. Monitoring dan evaluasi kebersihan tangan setelah kontak cairan tubuh pasien.
d. Monitoring dan evaluasi kebersihan tangan setelah kontak dengan pasien.
e. Monitoring dan evaluasi kebersihan tangan setelah kontak dengan lingkungan
pasien.
TEHNIK EVALUASI :
III. Analisa Hasil Audit Kepatuhan Kebersihan Tangan Bulan November 2016
1. Dokter
HASIL AUDIT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN DOKTER
100.0%
BULAN NOVEMBER
93%
2016 93.0%
86.0%
80.0%
70.0%
P
E
R 60.0%
S
E
N
T 50.0%
A
S
E 40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
Sebelum Kontak dengan Sebelum Tindakan Aseptik Setelah Kontak Cairan Tubuh Setelah Kontak Dengan Setelah Kontak dengan
Pasien Pasien Pasien Lingkungan Pasien
ITEM PENILAIAN
Total kepatuhan kebersihan tangan dokter pada bulan November 2016 adalah : 87
% dengan kategori Baik.
Yang paling rendah tingkat kepatuhan kebersihan tangan dokter yaitu : 86% ( item
penilaian 1,2 DAN 5).
2. Perawat
P 70%
E 60%
R
S 50%
E
40%
N
T 30%
A
S 20%
E 10%
0%
Sebelum Kontak Sebelum Tindakan Setelah Kontak Cairan Setelah Kontak Setelah Kontak
dengan Pasien Aseptik Tubuh Pasien Dengan Pasien dengan Lingkungan
Pasien
ITEM PENILAIAN
Total kepatuhan kebersihan tangan Perawat pada bulan November 2016 adalah :
93,3% dengan kategori Baik Sekali.
Yang paling rendah tingkat kepatuhan kebersihan tangan perawat pada saat
sebelum kontak dengan passien yaitu : 89% (item penilaian 1).
3. Petugas Laboratorium
HASIL AUDIT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
PETUGAS LABORATORIUM
BULAN NOVEMBER 2016
100.0%
90.3% 90%
90.0% 87.0% 86% 87.0%
80.0%
70.0%
P
E
60.0%
R
S
E
50.0%
N
T
A
40.0%
S
E
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
Sebelum Kontak Sebelum Setelah Kontak Setelah Kontak Setelah Kontak
dengan Pasien Tindakan Aseptik Cairan Tubuh Dengan Pasien dengan
Pasien Lingkungan
Pasien
ITEM PENILAIAN
4. Petugas Radiologi
80%
P
E 70%
R
60%
S
E 50%
N
T 40%
A
30%
S
E 20%
10%
0%
Sebelum Kontak Sebelum Tindakan Setelah Kontak Setelah Kontak Setelah Kontak
dengan Pasien Aseptik Cairan Tubuh Dengan Pasien dengan
Pasien Lingkungan Pasien
ITEM PENILAIAN
Total kepatuhan kebersihan petugas radiologi tangan pada November 2016 adalah :
90,9% dengan kategori Baik.
Yang paling rendah tingkat kepatuhan kebersihan tangan petugas radiologi yaitu :
90,3% ( kategori 1 ).
HASIL AUDIT KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN BULAN NOVEMBER 2016
100.0%
98% 8
8,6%
Sebelum Kontak
dengan Pasien
95.0%
93.5%
93% 86,5%
91.8%
Sebelum Tindakan
Aseptik
90% 90.0% 90% 90.3%90.3%
90.0% 89%
85.0%
84% 83.8%
Setelah Kontak
Pasien
80.0%
Setelah Kontak
dengan Lingkungan
Pasien
75.0%
Dokter Perawat Petugas Laobratorium Petugas Radiologi
IV. Kesimpulan
Dari data data analisa diatas dapat dilihat :
1. Para staf Sudah mulai memahami resiko tidak melakukan cuci tangan.
2. Masih Terdapat staf yang Belum memahami bahwasanya dengan tidak melakukan
cuci tangan dapat memindahkan kuman dari pasien ke pasien, pasien ke petugas, dan
petugas ke petugas serta staf lainnya.
3. Belum membudayakan kegiatan kebersihan tangan di setiap staf.
4. Giatkan lagi edukasi kebersihan tangan 6 langkah menurut WHO.