Untuk menentukan metode apa yang akan dipakai dalam menganalisis tingkat
kebutuhan air bersih, maka perlu ditentukan koefisien korelasi dari setiap metode yang
digunakan. Perhitungan koefisien korelasi secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi didapat:
Oleh karena koefisien korelasi Metode Arithmatik dan Metode Least Square lebih besar
dari koefisien korelasi Metode Geometrik, maka kecenderungan pertumbuhan penduduk
dianggap mengikuti kecenderungan Metode Arithmatik dan Metode Least Square.
Proyeksi kebutuhan air untuk rumah tangga diperlihatkan pada tabel 5.8
Fasilitas pendidikan di Kota Sungguminasa pada tahun 2016 sebanyak 260 buah dengan
perincian yang dapat dilihat pada bab II. Jumlah murid dan guru sebesar 56.891 jiwa. Jumlah
pemakaian air menurut standar yang diambil 10 liter/orang/hari. Proyeksi kebutuhan air bersih
untuk fasilitas pendidikan dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Proyeksi kebutuhan air bersih untuk fasilitas kesehatan dihitung berdasarkan pada
system pelayanan terhadap banyaknya jumlah tempat tidur. Jumlah tempat tidur pada Rumah
Sakit Umum dan Puskesmas/Pustu serta BKAIA Kota Sungguminasa pada tahun 2016 sebanyak
sebanyak 440 buah. Standar kebutuhan air untuk fasilitas kesehatan adalah 200
liter/t.tidur/hari.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.10 di bawah ini:
Jumlah tempat ibadah di Kota Sungguminasa pada akhir tahun 2016 sebanyak 382
buah yang terdiri dari masjid, Mushollah, Gereja dan Langgar. Dari Kantor Departemen Agama
Kota Sungguminas didapat keterangan bahwa jumlah rumah ibadah khususnya masjid biasanya
bertambah 1 buah pertahundan sarana ibadah lainnya juga cenderung bertamabah. Kebutuhan
air untukfasilitas ibadah adalah sebesar 1-3 m3/bangunan/hari. Dari data perkiraan di atas,
maka proyeksi kebutuhan air bersih untuk fasilitas peribadatan dapat dilihat pada Tabel 5.11 di
bawah ini:
Jumlah perusahaan yang ada hingga akhir 2016 sebanyak 3.894 buah dengan jumlah
tenaga kerja sebanyak 15.472 jiwa. Presentase tersebut diharapkan akan meningkat menjadi 5
% pada tahun 2026. Standar kebutuhan air untuk fasilitas Niaga dan Industri adalah sebesar 10
liter/orang /hari. Proyeksi kebutuhan air untuk fasilitas niaga dan industry dapat dilihat pada
Tabel 5.12 dibawah ini:
Tabel 5.12 Prediksi Kebutuhan air Bersih Untuk Fasilitas Niaga dan Industri
Pemakaian air maksimum tiap hari akan mempengaruhi perhitungan dimensi unit
bangunan. Dan jaringan pipa transmisi, maka untuk memenuhi kapasitas produksi direncanakan
berdasarkan angka kebutuhan terhadap konsumsi rata-rataharian dalam satu tahun.
Berdasarkan Pedoman/Petunjuk Dan Manajemen Air Minum Perkotaan Dep.Kimpraswil
2007, angka-angka tersebut adalah kebutuhan harian maksimum ditetapakan sebesar 1,1-1,5,
dan kebutuhan pada jam puncak ditetapakan sebesar 1,65-1,75 dari kebutuhan harian rata-
rata. Untuk daerah perencanaan kebutuhan harian maksimumnya sebesar 1,15 dan pada
kebutuhan jam puncak sebesar 1,75.