BAB I
PENGUJIAN AGREGAT
1.1.4. Prinsip
1) Pengambilan contoh agregat mewakili semua tumpukan agregat.
2) Banyaknya contoh agregat yang diambil dari tumpukan agregat di
lapangan disesuaikan dengan jenis pengujian yang akan dilaksanakan.
3) Benda uji yang disiapkan mempunyai sifat yang menyerupai dengan
contoh agregat.
4) Bersangkutan dengan poin 3, apabila contoh agregat berasal dari satu
tempat, maka pembuatan seluruh benda uji harus berasal dari contoh
agregat yang menyerupai.
1.1.6. Peralatan
A. Peralatan untuk Metode Spliter
Pengambilan agregat dilakukan dengan metode spliter seperti yang
disajikan dalam Gambar 1.1 dengan ketentuan sebagai berikut:
1). Persyaratan metode Spliter yaitu :
a. Alat spliter mempunyai lubang pembagi berjumlah genap paling
sedikit 8 untuk agregat kasar dan paling sedikit 12 untuk agregat
halus.
b. Lebar lubang-lubang tersebut harus sama dan setiap lubang yang
berurutan berukuran 38 mm. Arah aliran pengeluarannya saling
berlawanan.
c. Lebar lubang tidak boleh kurang dari 1,5 kali ukuran agregat
terbesar yang akan dibagi, dalam hal ini ukuran agregat terbesar
yaitu 2 cm.
B. Penyiapan Bahan
1) Setelah mengambil contoh agregat kasar dan agregat halus, agregat
kemudian direndam dengan air selama 1 hari. Tetapi sebelum itu
agregat harus dibersihkan dari kotoran yang menempel (bilas
secukupnya hingga airnya terlihat jernih)
2) Setelah itu buang air rendaman kemudian dilap (untuk agregat kasar)
hingga kering permukaan. Sedangkan agregat halus cukup dibuang
airnya.
C. Cara Pelaksanaan
Pembagian agregat menggunakan metode spliter dikerjakan sebagai
berikut:
1) Menuang semua agregat kasar ke dalam lubang splitter
2) Tumpahkan contoh agregat tersebut ke dalam splitter dengan cepat. Hal
ini untuk mencegah agregat kasar terhambat dalam pembagi splitter.
3) Masukkan semua bahan hasil pembagian yang diperoleh ke dalam
cawan.
Pembagian agregat menggunakan metode Perempatan dikerjakan
sebagai berikut:
1) Tumpahkan agregat halus ke atas talam
2) Aduk contoh agregat yang sudah terkumpul tersebut secara merata
dengan membalik – balikkannya menggunakan alat penyendok agregat.
3) Pada pembalikan yang terakhir bentuklah kerucut kemudian tekan
puncaknya secara hati-hati sehingga terbentuklah kerucut terpancung
dengan ketebalan dan diameter yang sama.
4) Bagilah kerucut tersebut dengan mistar menjadi empat bagian sama.
5) Ambil 2 bagian yang bersilangan dengan alat peyendok dan dengan
kuas sampai seluruh material terbawa seperti yang terlihat dalam
Gambar L1.
6) Masukkan 2 bagian yang bersilangan tadi ke dalam wadah lain.
GAMBAR LAMPIRAN
TABEL LAMPIRAN
Tabel L1.8 Data Hasil Percobaan dan Perhitungan Berat Isi Agregat
Tabel L1.10 Data Hasil Percobaan Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Air
Agregat Kasar
Tabel L1.11 Data Hasil Percobaan Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Air
Agregat Halus
Tabel L1.12 Data Hasil Percobaan Perhitungan Keausan Agregat dengan Mesin Los
Angeles