Anda di halaman 1dari 15

Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

BAB I
PENGUJIAN AGREGAT

1.1. TATA CARA PENYIAPAN BENDA UJI DARI CONTOH AGREGAT


(SNI 13-6717-2002)

1.1.1 Ruang Lingkup


1) Tata cara ini membahas ketentuan dan cara penyiapan benda uji agregat
dari suatu contoh yang persis menyerupai agregat benda uji yang
dihasilkan di lapangan.
2) Lingkup tata cara ini mencakup penyiapan benda uji dari contoh yang
diambil dari lapangan disesuaikan dengan kondisi agregat serta jumlah
benda uji yang diperlukan.

1.1.2. Standar Acuan


Standar dalam pengujian ini mengacu pada standar di bawah ini :
1. American Association of State Highways and Transportations Official,
Part II Tests 1990.
2. Standard Method of Reducing Field Samples of Aggregate to Testing
Size, AASHTO T.248-98.

1.1.3. Istilah dan Definisi


1) Benda Uji
Bagian dari contoh agregat yang telah disiapkan dengan cara tertentu dan
siap uji.
2) Contoh Agregat
Material yang diambil dari satu tumpukan material dengan cara tertentu
sehingga mewakili tumpukan tersebut.

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 1


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

1.1.4. Prinsip
1) Pengambilan contoh agregat mewakili semua tumpukan agregat.
2) Banyaknya contoh agregat yang diambil dari tumpukan agregat di
lapangan disesuaikan dengan jenis pengujian yang akan dilaksanakan.
3) Benda uji yang disiapkan mempunyai sifat yang menyerupai dengan
contoh agregat.
4) Bersangkutan dengan poin 3, apabila contoh agregat berasal dari satu
tempat, maka pembuatan seluruh benda uji harus berasal dari contoh
agregat yang menyerupai.

1.1.5. Metode Penyiapan Contoh Agregat


Penyiapan contoh agregat yang telah diambil dari lapangan dilakukan dengan
menggunakan 2 metode sebagai berikut:
1). Metode Spliter untuk agregat kasar
2). Metode Perempatan untuk agregat halus

1.1.6. Peralatan
A. Peralatan untuk Metode Spliter
Pengambilan agregat dilakukan dengan metode spliter seperti yang
disajikan dalam Gambar 1.1 dengan ketentuan sebagai berikut:
1). Persyaratan metode Spliter yaitu :
a. Alat spliter mempunyai lubang pembagi berjumlah genap paling
sedikit 8 untuk agregat kasar dan paling sedikit 12 untuk agregat
halus.
b. Lebar lubang-lubang tersebut harus sama dan setiap lubang yang
berurutan berukuran 38 mm. Arah aliran pengeluarannya saling
berlawanan.
c. Lebar lubang tidak boleh kurang dari 1,5 kali ukuran agregat
terbesar yang akan dibagi, dalam hal ini ukuran agregat terbesar
yaitu 2 cm.

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 2


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

d. Spliter harus dapat mengalirkan secara lancar agregat yang


dibaginya.
2). Dua buah penampung hasil spliter berfungsi untuk menampung hasil
bagi dari alat spliter.
3). Wadah – wadah untuk menampung hasil pembagian contoh.

Gambar 1.1. Alat Spliter

B. Peralatan untuk Metode Perempatan


1) Alat penyendok agregat berfungsi untuk mengambil agregat halus
yang sudah disiapkan. Alat penyendok agregat dapat dilihat pada
Gambar 1.2 berikut :

Gambar 1.2. Alat penyendok agregat

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 3


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

2) Kuas berfungsi untuk membantu membersihkan agregat halus yang


masih tertinggal di talam, seperti terlihat pada Gambar 1.3 berikut :

Gambar 1.3. Kuas


3) Mistar digunakan untuk mengukur diameter kerucut dan membantu
membagi pasir kerucut menjadi beberapa bagian, seperti terlihat
pada Gambar 1.4 berikut :

Gambar 1.4. Mistar


4) Talam berfungsi sebagai wadah hasil pembagian agregat, seperti
terlihat pada Gambar 1.5 berikut :

Gambar 1.5 Talam

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 4


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

5) Cawan berfungsi sebagai wadah untuk menaruh hasil pembagian


agregat yang akan diujikan. Alat cawan dapat dilihat pada Gambar
1.6 berikut :

Gambar 1.6 Cawan

1.1.7. Pemilihan Metode


A. Metode Spliter
Metode spliter digunakan untuk membagi agregat kasar. Pembagian
dilakukan menggunakan spliter yang mempunyai ukuran lubang besar
yaitu 38 mm sampai mendapatkan contoh paling sedikit 5 kg.
B. Metode Perempatan
Metode perempatan digunakan untuk membagi agregat halus yang lebih
basah dari keadaan kering permukaan jenuh. Pembagian dilakukan dengan
membentuk ageregat halus menjadi kerucut kemudian dipisah menjadi 4
bagian lalu diambil sisi berlawanannya.

1.1.8. Persiapan Pengerjaan


A. Penentuan Jumlah Contoh Agregat
1) Untuk agregat kasar sebanyak +5 Kg
2) Untuk agregat halus sebanyak +2 Kg

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 5


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

B. Penyiapan Bahan
1) Setelah mengambil contoh agregat kasar dan agregat halus, agregat
kemudian direndam dengan air selama 1 hari. Tetapi sebelum itu
agregat harus dibersihkan dari kotoran yang menempel (bilas
secukupnya hingga airnya terlihat jernih)
2) Setelah itu buang air rendaman kemudian dilap (untuk agregat kasar)
hingga kering permukaan. Sedangkan agregat halus cukup dibuang
airnya.
C. Cara Pelaksanaan
Pembagian agregat menggunakan metode spliter dikerjakan sebagai
berikut:
1) Menuang semua agregat kasar ke dalam lubang splitter
2) Tumpahkan contoh agregat tersebut ke dalam splitter dengan cepat. Hal
ini untuk mencegah agregat kasar terhambat dalam pembagi splitter.
3) Masukkan semua bahan hasil pembagian yang diperoleh ke dalam
cawan.
Pembagian agregat menggunakan metode Perempatan dikerjakan
sebagai berikut:
1) Tumpahkan agregat halus ke atas talam
2) Aduk contoh agregat yang sudah terkumpul tersebut secara merata
dengan membalik – balikkannya menggunakan alat penyendok agregat.
3) Pada pembalikan yang terakhir bentuklah kerucut kemudian tekan
puncaknya secara hati-hati sehingga terbentuklah kerucut terpancung
dengan ketebalan dan diameter yang sama.
4) Bagilah kerucut tersebut dengan mistar menjadi empat bagian sama.
5) Ambil 2 bagian yang bersilangan dengan alat peyendok dan dengan
kuas sampai seluruh material terbawa seperti yang terlihat dalam
Gambar L1.
6) Masukkan 2 bagian yang bersilangan tadi ke dalam wadah lain.

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 6


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

7) Teruskan pembagian seperti urutan (1) sampai dengan (6) terhadap


bagian contoh yang telah dikerjakan pada (6) sampai mendapatkan
jumlah bahan benda uji yang direncanakan.

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 7


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

GAMBAR LAMPIRAN

Gambar L1. Metode Perempatan (SNI 13-6717-2002)

Gambar L2. Contoh Agregat Kasar Hasil Metode Spliter

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 8


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

Gambar L3. Contoh Agregat Halus Hasil Metode Perempatan

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 9


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

TABEL LAMPIRAN

Tabel L1.1. Analisa Saringan Agregat Halus

Tabel L1.2. Analisa Saringan Agregat Kasar

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 10


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

Tabel L1.3. Analisa Saringan Agregat Gabungan

Tabel L1.4. Bahan lolos Saringan No.200 Agregat Halus

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 11


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

Tabel L1.5. Bahan Lolos Saringan No.200 Agregat Kasar

Tabel L1.6. Kadar Lumpur Agregat Halus

Tabel L1.7. Bahan Organik dalam Agregat Halus

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 12


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

Tabel L1.8 Data Hasil Percobaan dan Perhitungan Berat Isi Agregat

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 13


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

Tabel L1.9 Data Hasil Percobaan dan Perhitungan Kadar Air

Tabel L1.10 Data Hasil Percobaan Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Air
Agregat Kasar

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 14


Uji Bahan Konstruksi | Civil Engineering’16

Tabel L1.11 Data Hasil Percobaan Perhitungan Berat Jenis dan Penyerapan Air
Agregat Halus

Tabel L1.12 Data Hasil Percobaan Perhitungan Keausan Agregat dengan Mesin Los
Angeles

AGREGAT GROUP IC.XI.UBK 2018. 15

Anda mungkin juga menyukai