Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KOMBINASI PRELOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP PEMAMPATAN

TANAH LUNAK PONTIANAK

Agustina
Program Studi Teknik Sipil, FakultasTeknik,UniversitasTanjungpura
Email : mrs.teena12@.yahoo.com

ABSTRAK

Tanah lunak memiliki sifat yang kurang menguntungkan bagi konstruksi, karena daya dukung
tanah yang rendah dan tingkat penurunan yang dapat terjadi cukup besar demikian pula dengan
konsistensi yang relatif tinggi. Sifat–sifat tanah lunak yang kurang menguntungkan tersebut banyak
dipengaruhi oleh air. Semakin rendah kadar air maka daya dukung tanah semakin besar demikian
sebaliknya. Dengan demikian, salah satu cara untuk memperbaiki kualitas geoteknis tanah lunak
adalah mengeluarkan air pori dari tanah tersebut.
Metode elektroosmotik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi
kadar air yang ada pada tanah lunak, sedemikian hingga dapat mengurangi besarnya penurunan
yang terjadi akibat pembebanan. Penggunaan metode ini dengan cara menempatkan katoda dan
anoda didalam tanah dalam suatu jarak tertentu, dimana diantara katoda dan anoda diberikan suatu
medan listrik sehingga air akan mengalir dari anoda (+) ke katoda (-) sebagai manivestasi gejala
elektroosmosis. Pada penelitian ini dilakukan uji konsolidasi dengan beberapa perlakuan diantaranya
: Konsolidasi tanpa arus; Konsolidasi dengan arus 15 mA; Konsolidasi dengan arus 30 mA; Konsolidasi
dengan Preloading; Konsolidasi dengan Preloading yang dikombinasikan dengan arus 15 mA; dan
Konsolidasi dengan Preloading yang dikombinasikan dengan Arus 30 mA.
Hasil uji laboratorium menunjukkan adanya penurunan pada nilai indeks pemampatan sebesar
37,16 % pada pengujian konsolidasi dengan preloading 144 jam yang dikombinasikan denganArus
15mA; 42,66 % pada pengujian konsolidasi dengan preloading 144 jam yang dikombinasikan
denganArus 30mA. Sehingga dapat disimpulkan kekakuan tanah lebih meningkat jika menggunakan
medan listrik dilihat dari besarnya penurunan nilai indeks pemampatan. Proses pemampatan yang
terjadi juga memberikan hasil yang lebih baik dimana dengan waktu yang sama pada saat tekanan
diberikan pada tanah yang dipengaruhi gejala eleltroosmosis, maka regangan atau penurunan yang
terjadi lebih besar, dan waktu yang dibutuhkan (untuk mencapai nilai regangan yang sama) juga
lebih cepat jika dibandingkan hanya dibebani secara konsolidasi mekanik biasa . Efisiensi waktu yang
diperoleh sebesar 18,18 % pada pengujian pre-loading 144 jam yang dikombinasikan dengan Arus 15
mA; 36,36 % pada pengujian preloading 144 jam yang dikombinasikan dengan Arus 30 mA. Hasil
tersebut membuktikan bahwa proses pemampatan dapat dipercepat, dan membuktikan pula bahwa
kombinasi preloading dan elektrokinetis sangat berpotensi untuk dipakai sebagai alternative
perbaikan tanah lunak secara hidrolis.

Kata kunci : Tanah lunak, Pemampatan, Preloading, Elektrokinetik

1. Pendahuluan batas toleransi yang ada, maka fungsi


bangunan dapat melemah dan umur rencana
Menurut Muni Budhu (2007), pada struktur dapat berkurang. Oleh karena itu,
prinsipnya tanah yang dibebani akan dalam perencanaannya, harus dilakukan
mengalami penurunan yang menyebabkan usaha perbaikan tanah dan sangatlah penting
penurunan dari struktur yang didirikan
diatasnya. Jika penurunan tanah melebihi
dilakukan analisa mengenai metode Electroosmosis adalah perpindahan air
perbaikan tanah yang dilakukan. atau senyawa polar lainnya melalui suatu
membrane atau medium yang porous di
Upaya perbaikan tanah yang
umumnya dilakukan salah satunya yaitu dalam medan listrik ( Siong, 2004 ). Proses ini
dengan cara preloading. Preloading yaitu pertama kali digunakan oleh L. Casagrande
penambahan beban sementara di atas lahan pada tahun 1937 untuk sebuah proyek
(umumnya tanah lunak) yang akan stabilisasi di Jerman.
dibangun struktur permanen, sampai
penurunan primernya terjadi. Pada kondisi Mitchell (1993), member satu tinjauan
tanah lunak yang mudah mampat dan ulang yang lebih luas dari elektroosmosis,
tebal,memerlukan pembebanan sebelum tingkat alir elektroosmotik satu
pembangunan permanen dilakukan. Dengan
dimensidalamlahandapat di nyatakan kepada
adanya preloading maka tanah akan tertekan
sehingga tegangan air pori berlebih dari tanah hukum darcy sebagai berikut :
akan keluar lebih cepat yang menyebabkan
memendeknya waktu terjadinya penurunan Qeo  veo  A
juga meningkatkan daya dukung tanah.
Qeo = Laju volume darialir yang
Selain itu adacara lain yang meskipun
tidak baru tetapi tampaknya belum banyak elektroosmotik
dikenal adalah metode yang memanfaatkan A = Luaspenampang (m2)
sifat-sifat elektrokinetik tanah. Elektrokinetik veo = Percepatanalir yang elektroosmotik
adalah suatu metode perbaikan tanah lunak (m/s)
yang diaplikasikan untuk meningkatkan daya Dari persamaan (2.2.0) percepatan
dukung tanah dengan cara memberikan
alir yang elektroosmotik dapat di nyatakan
tegangan pada elektroda yang ditanam di
sebagai berikut ( AzzamdanOey, 2001 ) :
tanah untuk memperbaiki karakteristik
geoteknik dari tanah lunak.
veo  k e  ie
Fenomena elektrokinetik atau
elektrokinetic phenomena adalah sebuah Dimana:
proses pemisahan dan akumulasi muatan ke = elektroosmotik permeability koefisien
listrik sebagai akibat dari pergerakan fluida (m2/V·s)
yang bersifat elektrolit pada medium berpori
(Grandis, 2005). Fenomena elektrokinetik U = potensial listrik (V)
yang terjadi antara lain electrophoresis, ie = gradient potensial listrik: ΔU/l (V/m)
electromigration, danelectroosmosis. l = panjangspesimen (m)

Dari persamaan (2.10) tingkataliran yang


elektroosmotik di nyatakan sebagaiberikut :

Qeo  k e  ie  A

Perilaku dari aliran elektroosmotik


tergantung pada dua parameter, k e (m2/V.s)
dan i e (V/m). Gradient potensial listrik i e
(V/m) berperan dalam bergeraknya air pori di
Gambar 1.1 Ilustrasi proses elektrokinetik dalam tanah walaupun tidak seluruhnya
gradien potensial listrik digunakan oleh kedua
(Rustamaji.2007)
elektroda tetapi sebagian besar gradien telah
dipindahkan dengan efektif ke tanah (Lefebvre
dan Burnote, 2002). Koefisien permeabilitas v h = kecepatan aliran hidrolik (m/s)
elektroosmosis k e (m2/V.s) digambarkan
sebagai suatu keseimbangan yang tetap k = koefisien permeabilitas (m/s)
antara gradien potensial elektrik dan besar
aliran. Nilai dari k e (m2/V.s) adalah
he = potensial hidrolik (m)
bergantung pada konstanta dielektrik,
Pada kondisi steady state, dimana veo
viskositas air, potensial elektrokinetik dan
porositas (Azzam dan Oey, 2001). = v h , dan dari persamaan (2.13 dan 2.14)
potensial hidrolik dapat dinyatakan sebagai
berikut (Azzam dan Oey, 2001) :
ke
he   U
k
Ketika potensial listrik sama dengan 1 volt,
persamaan (2.15) menjadi (Azzam dan Oey,
2001) :

ke
Gambar 2.15. : Tes laboratorium untuk he  )
k
mengukur aliran elektroosmotik (Azzam dan
Oey, 2001 dalam Tika Elfhira, 2009). Potensial hidrolik yang dinyatakan
dalam persamaan (2.16) digambarkan sebagai
koefisien aktifitas elektroosmotik spesifik.

Elektroosmosis dan aliran hidrolik


lainnya biasanya membawa semua zat pelarut
melalui aliran air pori dari lokasi yang satu ke
lokasi lainnya tergantung pada arah aliran.
Migrasi ion memisahkan muatan ion negatif
dan positif dan kemudian menyebabkan
Gambar 2.16. : Tes laboratorium untuk perpindahan ion pada elektroda yang
mengukur potensial aliran elektroosmotik berlawanan (yaitu muatan ion negatif ke arah
(Azzam dan Oey, 2001 dalam Skripsi Tika anoda dan muatan ion positif ke arah
Elfhira, Skripsi 2009). katoda). Oleh karena itu, aliran hidrolik dapat
meningkatkan perpindahan dari satu ion
Air (yaitu air pori tanah) mengalir dari tetapi memperlambat perpindahan ion
anoda ke arah katoda (Gambar 2.5). Aliran ini lainnya dari muatan yang berlawanan.
berlawanan arah dengan aliran hidrolik yang Sumbangan elektroosmosis adalah sama
mana air mengalir dari potensial tinggi ke baiknya seperti migrasi dari transport ion
potensial rendah. Pada kondisi steady state dibawah variasi medan listrik untuk jenis
kedua kecepatan (yaitu elektroosmosis dan tanah yang berbeda, kadar air, tipe-tipe ion,
aliran hidrolik) adalah sama dengan nol dan kandungan kimia air pori dan kondisi batas
dua kondisi ini mengikuti dua persamaan (Alshawabkeh, 2001).
dibawah ini :
U Untuk menganalisis aliran elektroosmosis
veo  ke 
l secara kuantitatif bergantung pada uraian-
uraian sebagai berikut (Yeung, 1994):
he a. kecepatan aliran elektroosmotik, veo (m/s)
vh = k b. konduktivitas elektroosmotik (yaitu
l
koefisien permeabilitas elektroosmotik), ke
dimana : (m2/v.s)
c. fluks electroosmotik, Jeo (mol/m2.s)
d. debit elektroosmotik , Qeo (m3/s)
a) Sampel tanah didalam tabung
berdiameter 15 cm dengan tinggi 19 cm
2. Metodelogi Penelitian b) Lidi sepeda berperan sebagai
A. Deskripsi Peralatan elektroda,yang kemudian akan diberi
Peralatan yang digunakan dalam tegangan berupa arus listrik sbesar 15
mA dan 30 mA dari power supply .
pengujian pemampatan tanah lunak adalah
c) Pelat kayu yang dilubangi
sel oedometer yang dirancang khusus untuk d) Batu pori
percobaan elektrokinetik. Sel oedometer
tersebut terdiri dari :
Penelitian ini menggunakan 7 sampel,
perbedaan utama adalah pada sistem
pembebanan, pengukuran dan variasi sistem
pengaliran. Pengujian dilakukan dengan waktu
yang bersamaan agar didapat besar
pembebanan yang sama.

B. Persiapan Benda Uji dan Pengujian


a. Penempatan berturut-turut dalam sel
konsolidasi

- Batu pori bawah


- Cincin yang berisi benda uji
- Lidi sepeda 5 batang
- Pelat kayu d 15
- Penahan beban Gambar 2.1 Desain Alat percobaan
-
b. Penempatan sel konsolidasi yang sudah berisi Tabel. 2.1 Matriks percobaan
benda uji dalam rangka pembebanan. Test
No. Deskripsi Keterangan
nomor
c. Setelah sel konsolidasi diisi dengan tanah
1 A1 Tanpa arus listrik Tegangan bertambah
maka sel konsolidasi tersebut diberi air
untuk penjenuhan selama 24 jam. Kemudian 2 A2
Arus listrik 15
Teganganbertambah
baru diberi beban. mA

Arus listrik 30
d. Benda uji diberi tegangan : beban bertambah 3 A3 Teganganbertambah
mA
dan beban bertambah dengan pembebanan
awal (preloading) 0,014 kg/cm2 sebesar: 4 B1
Tanpa arus listrik Tegangan bertambah dengan tegangan awal
(preloading) 0.014kg/cm2 (dibiarkan selama 5 hari)
2 2 Tanpa arus listrik Tegangan bertambah dengan tegangan awal
- 0,0250 kg/cm ; 0,05 0kg/cm ; 0,075 5 B2
(porelading) 0.014 kg/cm2 (dibiarkan selama 10 hari)
kg/cm2; dan 0,1 kg/cm2 untuk diameter 15 Arus listrik 15
cm. 6 B3 mA
Tegangan bertambah dengan tegangan awal
0.014 kg/cm2 (dibiarkan selama 5 hari)
(preloading)
- pembacaan arloji pengukuran penurunan Arus listrik 30
Tegangan bertambah dengan tegangan awal
dilakukan pada waktu-waktu berikut: 0,25; 7 B4 mA
0.014 kg/cm2 (dibiarkan selama 5 hari)
0,50; 1,00; 2,25; 4; 6,25; 9; 12,25; 16; (preloading)

20,25; 25; 36; 49; 64; 81; 100; 121; 144;


225; 400; 1440 menit dan seterusnya
setiap penambahan beban dilakukan 3. Hasil Dan Pembahasan
setelah 24 jam.

- Setelah pembebanan selesai dilakukan, Pada pengujian elektroosmosis ini


contoh tanah dikeluarkan, berat benda uji digunakan 4 sampel tanah dengan tipe
ditimbang, kemudian dilakukan pengujian pembebanan dan besar arus yang berbeda
sifat fisis tanah setelah percobaan. untuk melihat kondisi penurunan tanah akibat
pengaruh tegangan listrik dari arus konstan
sebesar 15 mA dan 30mAdengan elektroda dan
waktu yangsesuai dengan pembacaan pada
pengujian konsolidasi. Parameter-parameter
yang digunakan secara lengkap dapat dilihat
pada tabel 4.2.

Tabel 3.1 Parameter dan Hasil Pengujian


Elektroosmosis

t j V (volt) ie (V/m) σ(S/m) Gambar 3.1 .Grafik Perbandingan Perubahan Tegangan


Test I (A)
(jam) (V/m2) awal akhir awal akhir awal akhir
Listrik terhadap Waktu(Pada Pengujian Konsolidasi
Arus 15 mA 144 0,015 0,848 1,700 1,800 9,71429 10,286 0,175 0,165
dengan 144 Jam (Pre-Loading) yang dikombinasikan
Arus 30 mA 144 0,03 1,697 2,000 3,500 11,4286 20,000 0,148 0,085 dengan arus listrik yang dikombinasikan dengan arus
Preloading + listrik 15 mA dan 30 mA).
144 0,015 0,848 1,830 2,860 10,4571 16,343 0,162 0,104
15 mA
Preloading + 30
144 0,03 1,697 2,880 3,750 16,457 21,429 0,103 0,079
mA

Berdasarkan pengamatan selama


berlangsungnya pengujian elektroosmosis
diketahui bahwa potensial listrik cenderung
meningkat terhadap waktu (Gambar 4.3; 4.4; dan
4.5 ). Peningkatan potensial listrik tersebut
berkaitan dengan konduktivitas sistem yang
berhubungan erat dengan beberapa proses yang
terjadi dalam sistem elektrokinetis yaitu meliputi
proses ionisasi, dissosiasi, elektrolisis dan reaksi-
reaksi elektrokimia lainnya yang memberikan Gambar 3.2. Grafik Perbandingan Perubahan
pengaruh kepada konduktivitas suatu sistem Tegangan Listrik terhadap Waktu(Pada Pengujian
elektrokinetis (Rustamaji,2007). Konsolidasi dengan 144 Jam (Pre-Loading) yang
dikombinasikan dengan arus listrik yang
Dalam pengujian elektroosmosis ini tidak dikombinasikan dengan arus listrik 15 mA dan 30
dihitung besarnya debit air yang keluar akibat mA).
proses elektroosmosis. Pada pengujian ini
digunakan arus listrik yang bervariasi yaitu 15 mA
dan 30 mA.Arus listrik tesebut dialirkan kedalam
A. Hubungan Kerapatan Arus Listrik (current
tanah yang berada dalam konsolidasimeter
density) dengan Waktu
melalui elektroda-elektroda, dimana dalam
penelitian ini digunakan 5 buah lidi sepeda. Selama berlangsungnya pengujian ini, arus
listrik dijaga konstan terhadap waktu,
Hasil pembacaan pengukuran selama sementara potensial lisrik diukur.Grafik 8
penelitian berlangsung diantaranya mengukur : dibawah menunjukkan arus listrik yang
konsisten terhadap waktu.
1) Kerapatan Arus, j (V/m2)
2) Tegangan, V (volt)
3) Gradien potensial listrik, ie (V/m)
4) Konduktivitas, σ (S/m)
Gambar 3.4. Grafik Perbandingan Perubahan
Konduktivitas terhadap Waktu(Pada Pengujian
Konsolidasi 144 Jam (Pre-Loading) yang
dikombinasikan dengan arus listrik

C. Hubungan Gradien Potensial (medan listrik)


dengan Waktu

Terjadinya peningkatan gradien potensial


listrik diawal-awal pengujian disebabkan oleh
Gambar 3.3.Grafik Perbandingan Perubahan konduktivitas tanah yang di pengaruhi oleh
Kerapatan Arus Listrik (J) terhadap Waktu(Pada
kondisi elektrolit air pori tanah dan porositas
Pengujian Konsolidasi dengan 144 Jam (Pre-
Loading) yang dikombinasikan dengan arus listrik tanah.
15 mA dan 30 mA.

B. Hubungan Konduktivitas (bulk conductivity)


dengan Waktu

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa


semakin lama proses elektroosmosis dengan
jarak dan arus yang konstan, maka tegangan
listrik semakin tinggi, jika tegangan listrik tinggi
maka semakin lama proses elektroosmosis
dilakukan konduktivitas listrik akan semakin
rendah. Konduktivitas sistem dipengaruhi Gambar 3.5. Grafik Perubahan Gradien Potensial
langsung oleh kerapatan arus listrik dan Listrik terhadap Waktu(Pada Pengujian Konsolidasi
berbanding terbalik dengan potensial listrik. 144 Jam (Pre-Loading) + Elektr yang
dikombinasikan dengan arus listrik 15 mA dan 30
Oleh karena itu kecenderungan mA).
meningkatnya potensial listrik pada sistem
setelah 120 menit mengidentifikasikan
terjadinya perubahan konduktivitas pada
medium tanah. D. Perilaku pemampatan Tanah Lunak Akibat
Perubahan Arus Listrik

Besarnya Arus listrik yang diberikan juga


mempengaruhi besarnya pemampatan yang terjadi,
dimana semakin besar arus listrik yang diberikan,
maka semakin besar pula penambahan
pemampatannya yang pada akhirnya, akan
memperbesar penurunan yang terjadi.

Demikian pula pengaruh arus listrik terhadap


waktu konsolidasi(t) semakin besar pengaruh arus
listrik yang diberikan maka semakin cepat waktu
konsolidasi.
E. Kompresibilitas Tanah Asli Dan Tanah a. Pada pengujiandengan pre-loading 144
Dengan Pengaruh Gejala jam, perubahan nilai Cc –nya sebesar
Elektroosmosis. 26,63%.
b. Pada pengujian dengan pre-loading + Arus
Perubahan pada nilai indeks 15 mA perubahan nilai Cc -nya sebesar
pemampatan antara pengujian konsolidasi 37,16 %.
mekanik biasa dengan ditambahkan medan c. Pada pengujian dengan pre-loading + Arus
listrik dapat dirumuskan, sebagai berikut : 30 mA perubahan nilai Cc -nya sebesar
42,66 %.

Dapat juga dilihat dari tabel 4.3. perbedaan


Keterangan : kekakuan yang paling besar berada pada
pengujian Pre-loading + Arus 30 mA. Pre-
ΔCc (%) =Perubahan Indeks Pemampatan loading dengan gejala elektroosmosis
membuktikan pengaruh yang signifikan,
Cc1 =Indeks pemampatan dari pengujian dimana terlihat bahwa pemampatan awal
konsolidasi telah terjadi lebih baik bila dengan
menggunakan gejala elektroosmosis.
Cc1 =Indeks Pemampatan dari pengujian
konsolidasi ditambahkan medan listrik Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat
(elektroosmosis) bahwa besarnya koefisien konsolidasi (Cv)
setelah distabilisasi menunjukkan perubahan
yang signifikan. Sampel tanah yang dialiri arus
Tabel 3.1. Nilai Cc dan Cv pada Tipe Pengujian Konsolidasi memberikan nilai Cv yang lebih besar
Tanah dengan atau tanpa Elektroosmosis dibandingkan sampel tanpa arus dan
preloading. Sampel tanah dengan
Persentase preloading+elektroosmosis memberikan nilai
Nama Tipe Pengujian Kadar Air
Penurunan Cc Cv yang lebih baik. Perubahan nilai Cv tersebut
Sampel Konsolidasi
Sebelum Sesudah (%) antara laim:
A1 Tanpa Arus 101,43928 100,270663 1,17 0,22733 0,01955
a. Pada pengujian dengan pre-loading 144
A2 Arus I 15 mA 101,43928 96,6485943 4,96 0,16678 0,06618
jam, perubahan nilai Cv –nya sebesar
A3 Arus I 30 mA 101,43928 94,7552968 7,05 0,17104 0,05435 59,28%.
B1 Pre-loading (5 Hari) 101,43928 98,4379526 3,05 0,17605 0,04800 b. Pada pengujian dengan pre-loading + Arus
B2 Pre-loading (10 Hari) 101,43928 97,8223087 3,70 0,16898 0,03827 15 mA perubahan nilai Cv -nya sebesar
B3 Pre-loading + I 15 Ma 101,43928 92,5340459 9,62 0,14284 0,06194 68,44 %.
B4 Pre-loading + I 30 mA 101,43928 89,6687644 13,13 0,13035 0,07103 c. Pada pengujian dengan pre-loading + Arus
30 mA perubahan nilai Cv -nya sebesar
72,48 %.

Berdasarkan nilai Cc di atas dapat Dalam gambar 4.21;4.22; dan 4.23 di bawah
disimpulkan bahwa contoh tanah dengan ini juga bisa dapat dilihat efisiensi waktu
pengaruh gejala elektroosmosis lebih kaku pengujian konsolidasi yang ditambahkan
dibandingkan dengan contoh tanah tanpa medan listrik terhadap konsolidasi mekanik
pengaruh gejala elektroosmosis. Perubahan biasa pada saat regangannya sama, dapat
nilai Cc ini dapat dinyatakan dalam persen (%), dirumuskan sebagai berikut:
dimana membuktikan bahwa berapa
persenkah meningkatnya kekakuan tanah
dalam pengaruh gejala elektroosmosis. Keterangan :

ηt = Efisiensi waktu (%)


Bisa dilihat pada gambar diatas nilai
perubahan Cc (persamaan (4.4)) pada masing- tK = Waktu dari pengujian konsolidasi pada
masing pengujian, ialah: saat regangan yang sama (jam).
tE = Waktu dari pengujian konsolidasi berbeda menunjukkan bahwa pengurangan
ditambahkan medan listrik angka pori terhadap log tegangan(P) dengan
(elektroosmosis) pada saat regangan pengaruh arus tahap pertama(10mA) lebih
yang sama (jam). besar daripada tanpa pengaruh arus.
Sedangkan pengurangan angka pori terhadap
log tegangan dengan pengaruh arus tahap
kedua(20mA) lebih besar daripada dengan
pengaruh arus tahap pertama(10mA).

Hal ini membuktikan bahwa pengaruh


elektroosmosis berpengaruh terhadap
pengurangan angka pori, semakin besar
pengaruh elektroosmosis yang diberikan maka
semakin besar pula pengurangan angka
porinya yang pada akhirnya akan
memperbesar penurunan yang terjadi (Hurul
Gambar 3.6. GrafikRegangan dan Tekanan Terhadap
Waktu PadaPengujian Konsolidasi 144 Jam (Pre-
Ain Alydrus, 2011).
Loading) yang dikombinasikan dengan arus listrik 15
mA. Dalam penelitiannya yang berjudul
“Konsolidasi Tanah Lunak Pontianak dengan
Pengaruh Gejala Elektroosmosis”, Hurul Ain
Alydrus (2011) melaporkan bahwa terjadi
peningkatan nilai Cv pada sampel tanah yang
diberi perlakuan tegangan listrik yang
berbeda. Nilai Cv untuk tanah tanpa arus yaitu
0,003 cm2/detik, meningkat menjadi 0,0035
cm2/detik untuk arus 10 mA dan 0,0039
cm2/detik untuk arus 20 mA. Artinya pada
arus 10 mA terjadi peningkatan nilai Cv
sebesar 12,82 %, sedangkan pada arus 20 mA
Gambar 3.7.Grafik Regangan dan Tekanan Terhadap
terjadi peningkatan nilai Cv sebesar 23,08%.
Waktu Pada Pengujian Konsolidasi 144 Jam (Pre-
Loading) yang dikombinasikan dengan arus listrik 30 Dan terbukti persentase perubahan nilai Cv
mA. meningkat ketika besarnya arus yang
diberikan lebih besar. Dapat dilihat pada tabel
4.6 dibawah ini.
Tabel 3.2 Data Perbandingan Peningkatan Nilai Cv

Gambar 3.8.GrafikGabungan Regangan dan Tekanan


Terhadap Waktu (Pada Pengujian Konsolidasi Dengan
144 Jam (Pre-Loading) , Preloading yang
dikombinasikan dengan arus listrik s 15 mA dan 30 mA. Hasil perolehan data tersebut
membuktikan bahwa gejala Elektroosmosis
mengakibatkan perubahan yang signifikan pada
Penelitian sebelumnya telah parameter konsolidasi tanah dan juga
membuktikan bahwa pengaruh listrik pada memperkuat alasan bahwa kombinasi antara
proses pemampatan tanah sangat signifikan. Pre-loading dan elektrokinetik sangat potensial
Pengaruh elektroosmosis yang diberikan pada untuk dikembangkan lebih lanjut.
tanah lunak dapat dilihat pada grafik
hubungan antara angkam pori vs log tegangan
untuk waktu yang sama dan arus yang
terjadi lebih cepat, yang berarti dapat
mempercepat proses konsolidasi.
4. Kesimpulan Berikut perubahan nilai Cv yang
dihasilkan,antara lain:
Berdasarkan hasil analisa pada hasil
pengamatan maka dapat ditarik kesimpulan
a) Pada pengujian dengan pre-
sebagai berikut :
loading 144 jam, perubahan nilai
Cv –nya sebesar 59,28%.
1. Sampel tanah yang distabilisasi dengan
b) Pada pengujian dengan pre-
cara elektrokinetis menunjukkan bahwa
loading + Arus 15 mA perubahan
parameter-parameter konsolidasi
nilai Cv -nya sebesar 68,44 %.
mengalami perubahan yang signifikan,
c) Pada pengujian dengan pre-
antara lain :
loading + Arus 30 mA perubahan
nilai Cv -nya sebesar 72,48 %.
a) Pada pengujian dengan pre-loading
144 jam, perubahan nilai Cc–nya
4. Proses pemampatan tanah dengan
sebesar 26,63% dari Cc tanah asli
pengaruh gejala elektroosmosis
b) Pada pengujian dengan pre-loading +
memberikan waktu yang lebih efisien.
Arus 15 mA perubahan nilai Cc-nya
Hal ini dibuktikan dengan
sebesar 37,16 %.
meningkatnya efisiensi waktu yang
c) Pada pengujian dengan pre-loading +
dinyatakandalampersen (%):
Arus 30 mA perubahan nilai Cc-nya
a) Pada pengujian konsolidasi dengan
sebesar 42,66 %.
144 Jam Preloading+
Persentase tersebut membuktikan
Elektroosmosis 15 mA efisiensi
bahwa arus listrik yang mengaliri
waktu yang diperoleh sebesar
medium tanah dapat meningkatkan
18,18 %.
kekakuan tanah tersebut.

2. Dilihat dari hubungan antara regangan b) Pada pengujian konsolidasi dengan


dengan tekanan terhadap waktu, 144 Jam Pre-Loading+
disimpulkan bahwa : Elektroosmosis 30 mA efisiensi
waktu yang diperoleh sebesar
a. Untuk suatu tekanan yang 36,36 %.
diberikan pada periode waktu Nilai-nilai tersebut membuktikan
yang sama, regangan atau bahwa semakin besar arus listrik
penurunan yang terjadi lebih yang diberikan maka semakin
besar apabila konsolidasi meningkat pula efisiensi waktu
dipengaruhi oleh gejala tanah tersebut untuk mampat.
elektroosmosis dibandingkan
dengan proses konsolidasi 5. Metode pengujian elektrokinetis yang
mekanik biasa. dilakukan dengan skala kecil di
b. Untuk suatu regangan atau laboratorium ini dapat dikembangkan
penurunan yang sama, waktu di lapangan dengan skala besar
konsolidasi yang diperlukan lebih sebagai alternative untuk solusi
cepat pada konsolidasi dengan metode stabilisasi tanah lunak.
pengaruh gejala elektroosmosis
dibandingkan dengan konsolidasi
biasa.

3. Dibawah pengaruh elektroosmosis,


koefisien konsolidasi (Cv) yang
dihasilkan memberikan perubahan
yang signifikan. NilaiCv yang semakin
besar menunjukkan bahwa
pemampatan pada tanah tersebut
Referensi

Bowles.J.E. 1991. Sifat-sifat Fisik Tanah dan


Geoteknik Tanah. Erlangga.

Das, Braja M., 1995. Mekanika Tanah


(Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis),
Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Rustamaji, R.M. 2007. Ground Improvement


Using Electro-Chemical
Injection,Mitteilungen zur
Ingeniurgeologie und Hydrogeologie,
Lehstuhl For Ingeniurgeologie und
Hydrogeologie RWTH-Aachen, Druck
und verlag Maintz. Aachen-Germany

Elfira, Tika. 2009.Mekanisme Aliran


Elektroosmotik Pada Tanah Lunak
Pontianak Di Bawah Pengaruh
Medan Listrik. Skripsi. Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Saputra, Nurhadi. 2009.Perbaikan Kuat Geser


Tanah Lunak Pontianak Dengan Cara
Eektroosmotik Dewatering. Skripsi.
Fakultas Teknik Universitas
Tanjungpura. Pontianak.

Sepriawan, Muhar 2012. Studi Pemampatan


Tanah Lunak Pontianak Dengan
Pengaruh Gejala
Elektroosmosis.Skripsi. Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura. Pontianak

http://eversity.8m.com/concerto/Elkin2a.htm
(8/01/2012, 13.27)
http://eversity.8m.com/concerto/Elkin2b.htm
(8/01/2012, 13.32)

Anda mungkin juga menyukai