Anda di halaman 1dari 22

STANDAR PROSEDUR

TATA KERJA KAMAR OPERASI PERSIAPAN TINDAKAN OPERASI

No Dokumen: No. Halaman:


A5/001/2018 Revisi:001 1/ 1

RUMAH SAKIT UMUM


Tanggal Terbit: Ditetapkan :
ANNISA QUEEN
KABUPATEN GARUT

02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes

Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/
PENGERTIAN
bangsal dan staf kamar operasi
1. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan ruangan dan kamar
operasi oleh petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi
TUJUAN bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien
2. Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya
yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Petugas ruangan mengetahui jadwal operasi


2. Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai prosedur yang berlaku
3. Petugas ruangan mengisi berita acara
4. Petugas ruangan mempersiapkan mempersiapkan semua catatan medik
pasien termasuk surat izin operasi untuk dibawa bersama pasien ke ruang
operasi
5. Petugas ruangan mengalungkan label identitas yang meliputi, nama,
unmur, nomor RM, alamat, dokter operator, diagnosis, rencana jenis
operasi pasien pada pergelanhangan tangan kanan pasien atau bila tidak
memungkinkan pada pergelangan tangan kiri, kemudian pergelangan kaki
kakan, kemudian kiri, kemudian leher
6. Petugas ruangan menyertakan perlengkapan penunjang operasi misalnya,
persediaan obat-obatan atau persediaan darah yang diperlukan saat operasi
dilakukan yang akan dibawa bersama pasien ke kamar operasi
7. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan dari
petugas kamar operasi, pasien dibawa ke kamar operasi dengan memakai
tempat tidur yang dipakai di ruang
8. Serah terima pasien pra operasi dilakukan diruang transfer
9. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara serah terima
yang ditanda tangani oleh petugas ruangan dan petugas kamar operasi dan
ditulis dalam buku register kamar operasi. Petugas kamar operasi
memeriksa kelengkapan berita acara, kelengkapan identitas, catatan medik
pasien, keadaan umum pasien, surat izin tindakan dan kelengkapan
penunjang penunjang lainnya seperti obat-obatan dan persediaan darah
10. Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung dicatat dalam
berita acara oleh asisten operasi/ amplop
11. Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acara, catatan medik
pasien
12. Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan petugas ruangan
13. Serah terima dilakukan diruang transfer, petugas kamar operasi
menyerahkan pasien beserta semua kelengkapannya yang ditandai dengan
penandatanganan berita acara serah terima pasien pasca operasi

DOKUMENTASI Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan


STANDAR PROSEDUR
TRANSPORT PASIEN

No Dokumen: No. Halaman:


A5/002/2018 Revisi:001 1/ 1

Tanggal Terbit: Ditetapkan :


RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
KABUPATEN GARUT
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes

Tata cara transport pasien yang akan dan telah dioperasi oleh perawat ruangan/
PENGERTIAN bangsal dan staff kamar operasi
1. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan ruangan dan kamar
operasi oleh petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi
TUJUAN bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien
2. Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya
yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pasien di antarkan ke ruang operasi oleh para medik ruangan rawat inap
tergantung kondisi pasien, pasien dapat diantar dengan membawa bed atau
dengan kursi roda
2. Dilakukan serah terima berita acara tindakan operasi antara paramedik
ruangan dengan petugas OK beserta status pasien dan obat-obatan yang
diperlukan
3. Petugas OK memeriksa kembali kelengkapan administrasi dan identitas
pasien
4. Setelah dinilai lengkap, pasien dibawa koridor transport pasien untuk
kemudian di pindahkan ke bankar OK
5. Lakukan pemindahan senyaman mungkin
6. Setelah pasien diatas bangkar, posisikan senyaman mungkin, bed pasien
dikeluarkan
7. Pasien dibawa ke koridor ruang recovery
8. Ganti semua pakaian dengan handuk bersih, lepaskan semua perhiasan,
beri penutup kepala, lakukan senyaman mungkin sesuai tata krama.
Tenangkan pasien
9. Setelah selesai, pasien ditransport ke ruang operasi, pindahkan
pasien ke meja operasi senyaman mungkin
10. Posisikan senyaman mungkin
11. Semua suportif diperiksa kelancarannya : IV line, urine catheter, O2,
pasang manset tekanan darah, pasang pulse oxymetri, nyalakan
pulse oksimeter/ ECG monitor
12. Sesuai kebutuhan masing-masing pasien

DOKUMENTASI Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan


STANDAR PROSEDUR
PELAKSANAAN TINDAKAN OPERASI

No Dokumen: No. Halaman:


A5/003/2018 Revisi:001 1/ 1

Tanggal Terbit: Ditetapkan :


RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
KABUPATEN GARUT
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes

PENGERTIAN Tata cara pelaksanaan operasi pasien oleh staf kamar operasi

1. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan ruangan dan kamar operasi


oleh petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa
TUJUAN berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien
2. Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya
yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Petugas operasi mempersiapkan peralatan, bahan dan obat-obatan yang


diperlukan untuk operasi sesuai SOP terkait
2. Petugas anastesi mempersiapkan peralatan dan obat-obatan anastesi serta
mempersiapkan peralatan dan obat-obatan anastesi serta melakukan
tindakan anastesi yang diperlukan sesuai SOP terkait
3. Perawat sirkulasi menerima rekam medis dan data administrasi lisan dan
tulisan dari petugas pengantar pasien OK dan memasang foto rontgen pada
lampu baca dimasing-masing ruan operasi
4. Petugas kamar operasi melakukan tindakan handscrubbing, gowning dan
handgloving sesuai SOP yang terkait
5. Petugas operasi melakukan chroscheck dengan petugas OK yang bertugas
mengantar pasien kedalam ruang operasi dan dokter operator mengenai
identitas pasien, bagian yang akan dioperasi dan jenis operasi sebelum
melakukan tindakan antiseptis dan mempersempit medan operasi dengan
doek steril
6. Dokter operator dan petugas operasi melakukan tindakan operasi sesuai
indikasi dan SOP terkai
7. Bila diambil jaringan atau cairan tubuh pasien untuk pemeriksaan
laboratorium/ PA, wadah diberi identitas pasien meliputi nama, umur, no.
RM, tanggal pengambilan dan disertai berita acara serah terima spesimen
8. Setelah operasi selesai, petugas operasi membuat laporan operasi, petugas
anastesi membuat laporan anastesi dan perawat sirkulasi mendata alkes dan
obat-obatan habis pakai serta mengumpulkan ketiga dokumen tersebut
dalam rekam medis pasien
9. Pasien dipersiapkan untuk menjalani observasi dan perawatan di ruang
pemulihan
10. Setelah kondisi pasien dinyatakan oleh dokter operator dan dokter anastesi
memungkinkan untuk dipindahkan ke bangsal, petugas pengantar pasien
OK menghubungi bangsal terkait untuk menjemput pasien
11. Dilakukan serah terima pasien dari petugas OK ke petugas ruang atau
bangsal sesuai SOP di atas

DOKUMENTASI Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan


STANDAR PROSEDUR
PEMASTIAN PASIEN PRA PEMBEDAHAN DIKAMAR OPERASI

No Dokumen: No. Halaman:


A5/004/2018 Revisi:001 1/ 1

Tanggal Terbit: Ditetapkan :


RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
KABUPATEN GARUT
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes

Perosedur pemastian ketepatan pasien sebelum dilakukan tindakan


PENGERTIAN pembedahan
Memastikan kesesuaian identitas pasien yang akan dilakukan tindakan
TUJUAN
pembedahan

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Ucapkan salam, “Assalamualaikum, selamat pagi/ siang/ sore Ibu/ Bapak”,
perkenalkan diri, “saya (nama)”, jelaskan profesi/ unit kerja
2. Pastikan identitas pasien (crosscheck) meliputi nama, tanggal lahir, jenis
kelamin dan alamat
3. Pastikan pasien telah diberi informed consent sebelum masuk ruang
operasi
4. Pastikan kelengkapan pemeriksaan penunjang yang mendukung
pembedahan

DOKUMENTASI Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan


STANDAR PROSEDUR
MENCUCI TANGAN DENGAN CARA STERIL (OK)

No Dokumen: No. Halaman:


A5/005/2018 Revisi:001 1/ 1

Tanggal Terbit: Ditetapkan :


RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
KABUPATEN GARUT
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes

Mencuci tangan dengan cara steril adalah membersihkan tangan secara steril
PENGERTIAN (suci hama) khususnya apabila akan membantu tindakan pembedahan
1. Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan
TUJUAN
2. Menjaga kebersihan perorangan

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Persiapan
a. Kran air mengalir yang mempunyai tangkai panjang atau khusus
b. Sikat steril dalam tempatnya
c. Cairan desinfektan sejenisnya dalam tempatnya
d. Savlon/ cairan lain yang direkomendasikan
e. Lap atau handuk steril
2. Pelaksanaan
a. Benda yang dipakai ditangan (arloji, cincin, gelang) dilepas
b. Kran dibuka, tangan dibasahi sampai siku, disavloni dan digosok
dengan jari sekurang-kurangnya 2 menit, kemudian dibilas (savlon
tetap ditangan)
c. Ambil sikat, kemudian tangan disavloni lagi dan disikat mulai dari jari
terutama kuku, sela-sela jari, punggung tangan dan telapak tangan
sekurang-kurangnya 10x, setelah itu penyabunan dan penyikatan
dilakukan pada kedua lengan masing-masing sekurang-kurangnya 6x
d. Tangan dibilas mulai dari ujung-ujung jari sampai kesiku (savlon tetap
dipegang)
e. Tangan disavloni, disikat dan dibilas lagi sekurang-kurangnya 1,5
menit
f. Setelah selesai savlon dan sikat dikembalikan ketempatnya, tangan
dibilas dan tetap diarahkan keatas sehingga air dari tangan mengalir
kesiku
g. Kran ditutup dengan siku
h. Tangan dikeringkan dengan lap kering steril satu bagian dari lap
hanya dipakai untuk satu tangan dan bagian yang lain untuk tangan
sebelah lagi
i. Selanjutnya dibilas dengan alcohol 70%/ cairan sejenisnya, memakai
jas operasi dan sarung tangan

DOKUMENTASI Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan


STANDAR PROSEDUR
MEMASANG INFUS

No Dokumen: No. Halaman:


A5/006/2018 Revisi:001 1/ 2

Tanggal Terbit: Ditetapkan :


RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
KABUPATEN GARUT
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
Suatu tindakan yang dilakukan untuk memasukan cairan/ zat makan/ obat-obatan
PENGERTIAN dalam jumlah tertentu melalui vena secara terus menerus dalam jangka waktu yang
ditentukan
1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta pemberian obat yang diperlukan
oleh tubuh
TUJUAN
2. Memberi zat makanan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh makan
minum melalui mulut

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Persiapan
a. Baki berisi:
 Cairan infus (sesuai anjuran dokter)
 Gunting
 Handscoon
 Plester
 Infus set
 Tourniquet
 Bengkok
 Perlak
 Bak steril berisi:
- Abbocate (sesuai ukuran)
- Kapas alcohol
- Kasa bethadine
2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Dekatkan alat ke pasien
c. Memberitahu dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
d. Memakai Handscoon
e. Atur posisi tidur pasien
f. Membebaskan daerah yang akan diinfus dari pakaian, jam tangan, gelang
(kalau ada)
g. Memasang infus set dengan cairan infus, kemudian isi semua selang infus
dengan cairan infus sampai tidak ada rongga udara
h. Menggantungkan cairan infus kestandar infus dengan posisi harus lebih tinggi
dari tangan
i. Bendung pergelangan tangan pasien dengan torniquet dan anjurkan pasien
untuk mengepalkan tangan agar pembuluh darah lebih jelas dan teraba
j. Desinfectan dengan kapas a;cohol daerah yang akan di infus, kemudian kapas
dibuang ke bengkok
k. Tusukan jarum infus ke pembuluh darah secara perlahan dengan lubang jarum
menghadap keatas
l. Untuk memastikan masuk atau tidaknya kepembuluh darah, lihat apabila
keluar darah dari ujung abochate berarti jarum sudah masuk pembuluh darah
m. Viksasi abochate dengan plester agar tidak lepas
n. Cabut jarum infus secara perlahan, jangan dengan selang abochatenya
STANDAR PROSEDUR
MEMASANG INFUS

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/006/2018 2/ 2
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
KABUPATEN GARUT
PROSEDUR o. Masukan ujung selang infus set ke abochate
p. Buka ikatan torniquet dan jalankan tetesan infus dengan tetesan cepat,
setelah terlihat lancar atur tetesan sesuai intruksi dokter
q. Tutup dengan kasa bethadine daerah yang di infus, kemudian viksasi
dengan plester
r. Tempelkan selang infus ketangan pasien agar tidak lepas
s. Merapikan pasien
t. Merapikan peralatan
u. Cuci tangan
3. Perlu diperhatikan
a. Reaksi pasien
b. Infus
c. Tanggal kaluarsa cairan infus
d. Bekerja dengan tehnik aseptik

DOKUMENTASI Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan


STANDAR PROSEDUR
MELEPAS INFUS

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/007/2018 1/ 2
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
KABUPATEN GARUT

PENGERTIAN Melepaskan needle/ cateter vena yang tertanam dalam vena

1. Mencegah infeksi sekunder


TUJUAN
2. Meningkatkan kenyamanan

KEBIJAKAN

PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Kasa steril 5 buah
2. Kapas bensin secukupnya
3. Kapas alkohol
4. Betadine salf/ kemicitine salf
5. Plester
6. Gunting
7. Bengkok/ kantong sampah
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Siapkan klien, jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
b. Siapkan dan cek kembali kelengkapan alat yang digunakan
c. Siapkan plester untuk fiksasi
2. Pelaksanaan
a. Jelaskan pada klien tindakan siap dilakukan. Dekatkan trolley kepada
klien
b. Tutup skerm dan pintu (menjaga privacy). Bila klien anak tindakan
dilakukan diruang tindakan
c. Klem selang infus
d. Olesi plester dengan kapas bensin, lalu buka plester secara perlahan
e. Tekan vena bagian atas tempat penusukan, tarik needle secara perlahan
f. Tekan segera luka penusukan dengan kasa yang telah diberi betadine
salf 3-5 menit
g. Fiksasi/ plester kasa
h. Buang sampah ke tempat sampah medis
i. Rapika klien dan alat
j. Jelaskan tindakan telah selesai, evaluasi perasaan klien
k. Evaluasi adanya perndarahan berlanjut
l. Dokumentasikan

DOKUMENTASI Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan


STANDAR PROSEDUR
MEMASANG FOLLEY KATHETER URINE

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/008/2018 1/ 2
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
KABUPATEN GARUT
Memasukan katheter/ selang kedalam kandung kemih melalui orifisium
PENGERTIAN urethra
1. Mengeluarkan urine dan mengosongkan kandung kemih
TUJUAN 2. Mengambil bahan pemeriksaan
3. Menampung urine

KEBIJAKAN

PERALATAN 1. Foley katheter sesuai ukuran (Dewasa: 16-18 Fr, Anak: 10-16 Fr,
Bayi: 6-8 Fr) 1 buah
2. Urine bag 1 buah
3. Sarung tangan steril 1 pasang
4. Kapas sublimat dalam kom 7 buah/ bethadine kassa 7 buah
5. Xylocain jelly
6. Spuit 10cc 1 buah
7. Water for injec 25 cc 2 buah
8. Perlak dan pengalas 1 buah
9. Bengkok 1 buah
10. Gantungkan urine bag
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Siapkan klien, jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
b. Siapkan dan cek kembali kelengkapan alat yang digunakan, termasuk
memasukan cairan aquades kedalam spuit
2. Pelaksanaan
a. Jelaskan pada klien tindakan siap dilakukan, dekatkan alat kepada
klien
b. Pasang sampiran/ skerm dan pintu ditutup (menjaga privacy klien)
c. Pakaian bagian bawah dikeataskan atau dilepas
d. Pasang pengalas dan perlak dibawah bokong klien
e. Bengkok didekatkan pada bokong klien
f. Gunakan sarung tangan, pertahankan prinsip steril
g. Bersihkan (jangan bolak balik) daerah:
 Pada wanita: vulva bagian luar dengan kapas sublimat dari atas
kebawah lalu buang ke bengkok
 Pada pria: tegakkan penis dengan kassa/ kapas sublimat, glans
penis dibersihkan
h. Dengan kapas sublimat dari arah dalam ke luar (melingkar), lalu buang
ke dalam bengkok
i. Pada pria: masukan 1 tube xylokain jelly (anesthesia local) ke
orifisium urethra, tunggu 1-2 menit
j. Ambil katheter oleh asisten, lepaskan pembungkus. Katheter diambil
lalu olesi ujungnya dengan xylocain jelly (pertahankan prinsip steril)
k. Anjurkan klien napas dalam atau teknik relaksasi lainnya (misal diajak
berbincang)
l. Masukan folley catheter ke orifisium urethra perlahan (bila ada
sumbatan jangan dipaksa) kira-kira 5 cm untuk wanita dan hingga
percabangan untuk laki-laki. Perhatikan adakah urin yang keluar
STANDAR PROSEDUR
MEMASANG FOLLEY KATHETER URINE

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/008/2018 2/ 2
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
KABUPATEN GARUT
PROSEDUR m. Sambungkan ke selang urine bag, lalu gantungkan disamping tempat
tidur
n. Isi balon katheter dengan cairan aquades/ NaCl 0,9% 15-20cc (sesuai
petunjukan yang tertera pada catheter)
o. Fiksasi katheter dengan plester ke inguinal dekat urin bag
p. Ujung penis diberi bethadine salp dan ditutup dengan kasa steril, lalu
difiksasi
q. Observasi jumlah dan warna urine
r. Rapihkan alat-alat dan tempat tidur klien
s. Jelaskan pada klien tindakan telah selesai dilakukan, tanyakan
perasaan klien
t. Kembalikan alat-alat ke tempatnya
u. Dokumentasikan: tanggal pemasangan, keadaan urin, nama perawat
dan tanda tangan yang bersangkutan 15-30 menit pemasangan, lakukan
evaluasi (observasi urin dan posisi katheter serta tanyakan keluhan
klien)
v. Dokumentasikan kembali hasil evaluasi

DOKUMENTASI Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan


STANDAR PROSEDUR
PENGGUNAAN ALAT SATURASI O2

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/009/2018 1/ 1
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
KABUPATEN GARUT
Suatu tindakan dalam memberikan bantuan O2 bagi pasien yang mengalami
PENGERTIAN gangguan pernapasan

TUJUAN Untuk mengetahui O2 dalam tubuh/ dalam darah

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Alat saturasi O2


2. Plester
3. Gunting
4. Caranya:
1. Pasang alat monitor O2 pada kuku jari-jari (tangan/ kaki)
Warna putih diatas kuku
Warna hitam dijari bagian bawah
2. Di plester
3. Hidupkan monitor
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Gawat Darurat
3. Kamar Bedah
4. ICU/ HCU
STANDAR PROSEDUR
PEMBERIAN INFORMED CONSENT

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/010/2018 1/ 1
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
KABUPATEN GARUT
Pemberian materi informasi yang berkaitan dengan tindakan yang akan
PENGERTIAN dilakukan kepada pasien dan atau keluarga berkaitan dengan kondisi
kesehatannya
Pasien dan atau keluarga memahami tujuan tindakan dan semua aspek yang
TUJUAN
terkait dengan tindakan tersebut

KEBIJAKAN

PETUGAS 1. Perawat
2. Dokter
PROSEDUR 1. Ucapkan salam “selamat pagi Bapak/ Ibu” dan perkenalkan diri: “saya
(nama) jelaskan profesi/ unit kerja
2. Jelaskan tugas yang akan dilakukan
3. Pastikan identitas pasien
4. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah
5. Jelaskan materi yang berkaitan dengan informed consent kepada pasien
dan atau keluarga
6. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga bahwa mereka telah
memahami materi yang disampaikan
7. Berikan formulir pemberian informasi untuk ditandatangani oleh pasien
atau keluarga
8. Beri kesempatan pasien dan atau keluarga untuk bertanya
UNIT TERKAIT Semua Ruangan
STANDAR PROSEDUR
PEMBERIAN OKSIGEN

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/011/2018 1/ 2
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
KABUPATEN GARUT
Suatu tindakan kolaborasi memberi oksigen melalui sistem pernapasan atas
PENGERTIAN dengan menggunakan alat sesuai dengan kebutuhan
Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen sehingga oksigen jaringan
TUJUAN
terpenuhi

KEBIJAKAN

PERALATAN 1. Sentral oksigen/ tabung oksigen yang berisi O2 sudah terbuka


2. Pengukur aliran (flow meter)
3. Botol pelembap (humidifier) yang sudah diisi dengan air matang atau
aquadest sampai pada batas untuk melembapkan udara
4. Selang oksigen 1 buah
5. Kanula hidung (nasal canula)ganda, simpel mask rebrething atau alat lain
(oksihood)
6. Plester ±15 cm
7. Kain kasa basah ±3 lembar
PROSEDUR 1. Mengecek program terapi medik
2. Memberikan salam terapeutik
3. Siapkan klien, jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
4. Siapkan dan cek kembali kelengkapan alat yang akan digunakan
5. Alat-alat didekatkan ke tempat tidur klien
6. Klien/ keluarga diberitahu dan pakaian klien dilonggarkan, ikat pinggang
dibuka
7. Atur posisi sesuai dengan kondisi klien
8. Menentukan kebutuhan oksigen klien sesuai dengan program medis
9. Selang disambungkan ke regulator dan flowmeter dibuka, kemudian di test
ke punggung tangan lalu ditutup kembali
10. Atur flowmeter untuk mengeluarkan O2 sesuai kebutuhan atau disesuaikan
dengan intruksi dokter
11. Memberikan oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada program medis
dan pastikan berfungsi dengan baik
 Selang tidak tertekuk, sambungan paten
 Ada gelembung udara pada humidifier
 Terapi oksigen keluar dari kanula atau masker
12. Nasal kanul
 Meletakan ujung kanula pada lubang hidung klien
 Mengatur pita elastis atau selang plastik ke kepala atau ke bawah dagu
sampai kanula pas dan nyaman
 Memberi plester pada kanul dikedua sisi wajah
13. Face mask
 Meletakkan face mask mulai dari hidung kearah bawah
 Menyesuaikan masker dengan bentuk wajah klien
 Mengatur pita elastis dikepala sehingga posisi masker nyaman bagi
klien
STANDAR PROSEDUR
PEMBERIAN OKSIGEN

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/011/2018 2/ 2
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
KABUPATEN GARUT
PROSEDUR 14. Pada klien gelisah dan anak-anak selang O2 diberi fiksasi dengan plester,
anjurkan keluarga untuk mendampingi klien
15. Hindarkan tindakan yang menyebabkan klien merasa sakit
16. Pada pemberian oksigen untuk klien gelisah atau anak harus ditunggu
17. Klien bayi beri O2 melalui oksihood
18. Beritahu klien/ keluarga untuk tidak banyak bicara
19. Monitor denyut nadi, pernapasan dan kebersihan jalan napas atas tiap dua
jam, hisap lendir bila ada
20. Beritahu klien cara bernapas yang benar dan posisi alat yang benar
21. Mempertahankan level air pada botol humidifier setiap waktu
22. Mengecek jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap 8
jam
23. Mengkaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi (pada nasal kanul)
dan memberi jelly untuk melembapkan mambran mukosa jika diperlukan
24. Pada facemask mengkaji kelembapan kulit wajah dari kekeringan
25. Mengevaluasi respon klien
26. Catat di catatan perawatan
27. Observasi reaksi klien sebelum dan sesudah pemberian oksigen
28. Jauhkan hal-hal yang dapat membahayakan, misal : alkohol, api yang
dapat menimbulkan kebakaran

DOKUMENTASI Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan


STANDAR PROSEDUR
MENGHITUNG DENYUT NADI

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/012/2018 1/ 1
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
KABUPATEN GARUT
Menghitung denyut nadi dalam satu menit untuk membantu menentukan
PENGERTIAN diagnosa dan mengetahui keadaan umum penderita khususnya pada penderita
jantung
TUJUAN Menghitung denyut nadi dengan meraba pada:
1. Arteri radialis pada pergelangan tangan
2. Arteri brachialis pada siku bagian dalam
3. Arteri carotis pada leher
4. Arteri temporalis pada pelipis
5. Arteri femoralis pada lipatan paha (slangkang)
6. Arteri dorsalis pada kaki
7. Arteri frontalis pada ubun-ubun (bayi)

KEBIJAKAN

PERALATAN 1. Arloji tangan dengan petunjuk detik atau dengan pulse teller
2. Buku catatan suhu dan nadi
PROSEDUR Persiapan klien
1. Memberikan salam terapeutik
2. Jelaskan pada klien tindakan yang akan dilakukan
Pelaksanaan
1. Menghitung denyut nadi dilakukan bersama dengan pengukuran suhu
2. Pada waktu menghitung denyut nadi, klien harus benar-benar dalam
keadaan istirahat dengan posisi berbaring atau duduk
3. Perhitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan jari
tengah diatas arteri selama 1 menit
4. Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi
DOKUMEN TERKAIT 1. Catatan perawatan
2. Garfik suhu nadi
3. Pengawasan istimewa
4. Buku laporan
STANDAR PROSEDUR
PERSIAPAN PUNKSI PLEURA

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/013/2018 1/ 1
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
KABUPATEN GARUT

PENGERTIAN Menyiapkan klien untuk dilakukan pengambilan cairan pleura dari paru-paru

TUJUAN 1. Mengurangi rasa takut dan cemas


2. Untuk mendapatkan bahan pemeriksaan laboratorium untuk menegakan
diagnosa
3. Memberikan rasa nyaman

KEBIJAKAN

PERALATAN 1. Bak steril berisi:


 Sarung tangan steril : 1 pasang
 Duk bolong : 1 buah
 Kassa steril : 4 buah
2. Alat non steril
 Jarum lumbal disposible No. 14 : 1 buah (dalam kemasan)
 Spuit disposible 5cc dalam kemasan: 1 buah
 Blood set
 Alkohol 70% dalam tempatnya
 Bethadine dalam tempatnya
 Botol secukupnya untuk tempat cairan pleura
 Tabung steril untuk tempat bahan pemeriksaan laboratorium
 Perlak untuk alas
 Formulir pemeriksaan
PROSEDUR Persiapan klien
Memberiitahukan tujuan dan prosedur tindakan
Pelaksanaan
1. Mengecek program terapi medik
2. Mengucapkan salam terapeutik
3. Melakukan evaluasi validasi
4. Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik)
5. Alat-alat ditempatkan ketempat tidur klien
6. Posisi klien duduk, miringkan kearah kiri atau kanan
7. Punksi pleura dikerjakan oleh dokter
8. Dokter memasukan jarum punksi setelah masuk jarum dilepaskan,
kemudian sambungkan ke blood set yang sudah disiapkan oleh
perawat dan alirkan ke botol yang telah disiapkan
9. Ambil cairan untuk bahan pemeriksaan laboratorium. Beri etiket yang
lengkap dan jelas, kemudian segera kirim ke laboratorium
10. Setelah cairan yang keluar habis, dokter mencabut jarum fungsi
11. Bekas tusukan ditekan dengan kassa steril bethadine, kemudian tutup
dengan kasa steril dan plester
12. Klien dirapikan
13. Observasi tanda vital
14. Alat-alat dibersihkan dan rapikan
15. Dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
DOKUMENTASI Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
STANDAR PROSEDUR
MELAKUKAN PEMERIKSAAN EKG

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/014/2018 1/ 3
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
KABUPATEN GARUT
PENGERTIAN Memasang alat untuk mengukur beda potensial listrik jantung antara beberapa
titik ditubuh manusia sehingga membentuk grafik yang menggambarkan
rekaman listrik jantung
TUJUAN 1. Mengetahui kegiatan listrik jantung
2. Mengetahui kerja kontraksi otot jantung
3. Mengetahui irama jantung
4. Mengetahui adanya kelainan/ disfungsi jantung

KEBIJAKAN

PETUGAS 1. Dokter
2. Perawat
PERALATAN 1. Pesawat EKG
2. Kabel elektroda
3. Elektroda ekstremitas
4. Elektroda hisap/ dada
5. Kertas EKG
6. Kapas alkohol
7. Alkohol dan kassa
8. Sabun dan air jika klien belum mandi
9. Wash bensin
10. Ballpoint
11. Bengkok
12. Jelly elektrolit
13. Tissue
PROSEDUR Persiapan:
1. Siapkan klien, jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
2. Siapkan dan cek kembali kelengkapan alat yang digunakan
3. Cek dan siapkan kertas EKG
4. Cdek energi baterai (bila memakai baterai)

STANDAR PROSEDUR
MELAKUKAN PEMERIKSAAN EKG
No Dokumen: No. Halaman:
A5/014/2018 Revisi:001 2/ 3
Tanggal Terbit: Ditetapkan :
RUMAH SAKIT UMUM
ANNISA QUEEN
KABUPATEN GARUT 02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
PROSEDUR Pelaksanaan:
1. Jelaskan pada klien tindakan siap dilakukan
2. Jaga privacy klien
3. Sambungkan kabel power
4. Bersihkan daerah ekstremitas dan permukaan dada klien dengan
sabun dan air, kemudian keringkan
5. Bersihkan permukaan kulit di kedua pergelangan tangan serta
kaki dengan kapas dan alkohol kemudian keringkan
6. Beri jelly ECG secukupnya keempat elektroda ekstrenitas dan
pasang elektroda tersebut pada ekstremitas yang telah
dibersihkan
7. Hubungkan kabel penghubung klien dengan elektroda sebagai
berikut:
a. Kabel merah (RA) dengan elektroda di pergelangan tangan
kanan
b. Kabel kuning (LA) dengan elektroda di pergelangan tangan
kiri
c. Kabel hijau (LL) dengan elektroda di pergelangan kaki kiri
d. Kabel hitam (RL) dengan elektroda di pergelangan kaki
kanan
8. Bersihkan permukaan kulit dada klien yang akan dipasang
elektroda dengan kapas alkohol, keringkan
9. Beri keenam elektroda jelly ECG secukupnya dan pasang
elektroda tersebut ditempat yang telah dibersihkan dan
disambungkan dengan kabel
10. C1/V1: ruang intercostals IV garis sternal kanan
11. C2/V2: ruang intercostals IV garis sternal kiri
12. C3/V3: pertengahan garis lurus yang menghubungkan C2/ V2
dan C4/ V4
13. C4/ V4: ruang intercostals V kiri di garis midklavikula
14. C5/ V5: sejajar C4/ V4 digaris interior aksila kiri
15. C6/ V6: sejajar C4/ V4 digaris mid aksila kiri
Catatan: C2/ V2 dan C4/ V4 adalah titik-titik yang digunakan untuk
mendengarkan bunyi jantung I dan II

STANDAR PROSEDUR
MELAKUKAN PEMERIKSAAN EKG

No.
No Dokumen: Halaman:
Revisi:001
A5/014/2018 3/ 3
RUMAH SAKIT UMUM Tanggal Terbit: Ditetapkan :
ANNISA QUEEN
KABUPATEN GARUT
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes
PROSEDUR 16. Menyalakan power on/ off alat ECG, hubungkan dengan mesin
ECG
17. Menggunakan mesin ECG sesuai dengan petunjuk pada mesin
ECG
18. Lakukan kalibrasi sebelum dan sesudah perekaman
19. Menuliskan identitas klien di pojok kiri atas: nama, usia, jenis
kelamin, tanggal dan jam pemeriksaan serta nama petugas
(perawat/ dokter)
20. Merapikan alat, lalu bersihkan dada dan pergelangan ekstremitas
klien dari sisa-sisa jelly
21. Bantu klien ke posisi semula yang nyaman
22. Evaluasi respon klien
23. Beritahukan pada klien tindakan telah selesai
24. Dokumentasikan
25. Bersihkan alat EKG dan elektrodanya
26. Baca secara seksama ECG 12 lead. Beritahu dokter bila ada
perbaikan dan perburukan
DOKUMEN 1. Catatan perawatan
TERKAIT 2. Format pemeriksaan EKG
3. Laporan pergantian dinas

STANDAR PROSEDUR
PENGATURAN JADWAL DINAS PERAWAT

No Dokumen: No. Halaman:


A5/015/2018 Revisi:001 1/ 2
RUMAH SAKIT UMUM Tanggal Terbit: Ditetapkan :
ANNISA QUEEN
KABUPATEN GARUT
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes

PENGERTIAN
Suatu bentuk pengaturan pembagian dinas bagi seluruh keperawatan

TUJUAN Pelayanan dapat terlaksanan selama 24 jam sesuai dengan kebutuhan


pasien sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi pengelolaan sumber
daya yang ada

KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Jadwal dinas harus dikeluarkan minimal 3 hari sebelumnya
2. Jadwal dinas keperawatan dibuat oleh kepala ruangan untuk jangka
waktu 1 bulan, dibuat rangkap 3 yaitu untuk ruangan, divisi
keperawatan dan SDM
3. Shift dinas dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Shift pagi dimulai dari jam 07.00 s/d jam 14.00 WIB
b. Shift siang dimulai dari jam 15.00 s/d jam 22.00 WIB
c. Shift malam dimulai dari jam 22.00 s/d jam 07.00 WIB
4. Jumlah tenaga shift tergantung kebutuhan atau tingkat
ketergantungan pasien di ruangan
5. Masing-masing shift dipimpin oleh seorang kepala shift/
penanggung jawab (PJ) yang berkemampuan baik yaitu dari
pendidikan, pengalaman, manajerial dan keterampilan
6. Kepala shift/ PJ bertugas mewakili kepala ruangan diluar jam kerja
dan harus memberikan laporan kepada kepala ruangan/ unit tentang
pelaksanaan tugasnya dan tentang manajerial ruangan
7. Apabila terdapat lonjakan atau beban kerja melebihi kapasitas
perawat yang ada, kepala ruangan harus segera membuat daftar
keperawatan siaga atau pengganti bila sewaktu-waktu diperlukan
8. Apabila terjadi perubahan jadwal dinas yang sudah ditetapkan, harus
ada laporan atau pemberitahuan ke divisi keperawatan dan SDM
9. Apabila terjadi pertukaran dinas mendadak (keluarga terdekat sakit
atau meninggal) pertukaran dinas harus dilakukan dengan rekan
yang sama kualifikasinya, keterampilan dan pengetahuannya (kepala
shift/ PJ dengan kepala shift/ PJ, pelaksanaan dengan pelaksana

STANDAR PROSEDUR
PENGATURAN JADWAL DINAS PERAWAT

No Dokumen: No. Halaman:


A5/015/2018 Revisi:001 2/ 2
RUMAH SAKIT UMUM Tanggal Terbit: Ditetapkan :
ANNISA QUEEN
KABUPATEN GARUT
02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes

UNIT TERKAIT 1. Divisi keperawatan


2. SDM
DOKUMEN Jadwal dinas
TERKAIT
STANDAR PROSEDUR
PELAKSANAAN PENGAMBILAN PASIEN POST OPERASI
RECOVERY ROOM (RR)

No Dokumen: No. Halaman:


A5/016/2018 Revisi:001 1/ 1
RUMAH SAKIT UMUM Tanggal Terbit: Ditetapkan :
ANNISA QUEEN
KABUPATEN GARUT

02 Januari 2018 drg. H. Arya Tarmadi, M.Kes

Suatu kegiatan mengambil dan memindahkan pasien post operasi dari


PENGERTIAN ruang RR ke ruang rawat inap
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pengambilan pasien dari ruang RR ke ruang rawat inap

KEBIJAKAN

PETUGAS Perawat
PROSEDUR 1. Perawat ruangan operan pasien dengan perawat anastesi
2. Perawat ruangan memastikan pasien sesuai parameter pasien diambil
dari RR dengan sekala maksimal 2 (parameter nilai 0-2)
3. Perawat memastikan pasien bisa bernafas spontan dan tekanan darah
normal
4. Oksigen dilepas, jika ada irigasi usahakan jangan di klem
(dijalankan/ dialirkan). Dan jika ada cairan dipindahkan dengan
posisi lebih rendah dari luka operasi, NGT lebih rendah dari kepala
5. Pasien dipindah dari ruangan RR ke tempat tidur atau blankar,
pasien selanjutnya dibawa keruang rawat inap
6. Monitor TTV post operasi
Administrasi:
a. Formulir persetujuan tindakan medik
b. Formulir informed consent
c. Formulir serah terima berita acara pasien operasi
d. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
e. Formulir laporan operasi
f. Formulir laporan anastesi
7. Buku register bagian anastesi
DOKUMEN Kamar bedah
TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai