Askep Diabetes Mellitus 2
Askep Diabetes Mellitus 2
KONSEP DASAR
A. Konsep Medis
1. Pengertian
(kasus darurat) yang disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut.
1
2
IDDM)
memiliki keadaan intoleransi glukosa yang lebih berat dan tidak stabil.
muda.
Melitus, NIDDM)
pria, mungkin karena diabetes munculnya di usia yang lebih lanjut dan
wanita umumnya hidup lebih lama (Bilous, R.W., 1999, hal: 12)
hal: 14)
2. Etiologi
disebabkan oleh destruksi auto imun, sel-sel beta pulau langherhans dan
Diabetes tipe I biasanya dijumpai pada orang yang tidak gemuk berusia
sering pada orang dewasa, tapi dapat juga terjadi pada semua umur,
mungkin perlu insulin pada saat hiperglikemik selama stress (Long, BC,
hal: 6).
menjadi normal atau tetap tidak berubah bahkan dapat melebihi nilai
konsentrasi tersebut.
1112).
3. Patofisiologi
akibatnya pasien akan minum dalam jumlah banyak karena glukosa hilang
6
berat badan berkurang. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) timbul
sebagai akibat kehilangan kalori (Price and Wilson, 1995, hal: 1114).
lemak yang progresif, maka timbul poliurea dan dehidrasi. Kadar keton juga
hiperventilasi.
Pada diabetes tipe II komplikasi akut yang terjadi adalah non asidotik
glukosa darah lebih dari 300 mg per 100 ml. Hal ini menyebabkan osmolalitas
yang semuanya terlibat dalam upaya tubuh untuk mengatasi infeksi, gagal.
7
dan tidak disadari oleh penderita, beberapa keluhan dan gejala yang perlu
a. Keluhan klasik
malam hari.
atau beban kerja yang berat. Untuk menghilangkan rasa haus itu
Rasa lapar yang semakin besar sering timbul pada penderita Diabetes
mencolok. Hal ini disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk
terpaksa diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan otot.
menjadi kurus.
b. Keluhan lain
2) Gangguan penglihatan
3) Gatal/bisul
9
payudara. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul dan luka yang lama
sembuhnya. Luka ini dapat timbul karena akibat hal yang sepele
4) Gangguan ereksi
kejantanan seseorang.
5) Keputihan
yang dirasakan.
5. Penatalaksanaan
a. Perencanaan makan
pengatur.
10
Sumber zat tenaga antara lain : beras, jagung, gandum, ubi kayu,
sehari-hari.
jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan kegiatan fisik, keadaan
- 10 – 15% protein
- 20 – 25% lemak
- 60 – 70% karbohidrat
karbohidrat sederhana)
kentang), sagu.
b) Karbohidrat sederhana
c) Serat
kecukupan energi.
Untuk itu makanan jangan terlalu banyak yang digoreng, bila ingin
mungkin tidak lebih dari satu lauk saja yang digoreng pada setiap kali
kolesterol seperti otak, kuning telur, ginjal, hati, daging berlemak, keju
dan mentega.
saja)
zat besi. Bahan makanan sumber zat besi antara lain sayuran berwarna
penurun glukosa darah ataupun suntikan insulin tidak makan pagi akan
terhambatnya proses penyerapan zat gizi, dan hilangnya zat gizi yang
b. Latihan Jasmani
Latihan jasmani harus dilakukan secara teratur dan sesuai dengan umur,
Obat jangka panjang tidak selalu cocok untuk orang tua dan orang yang
gaya hidupnya sulit untuk makan secara teratur, karena adanya resiko
menjadi merah dan panas, yang jelas jika anda mulai minum tablet ini
yang membuat tingkat gula darah turun (Bilous, R.W, 2002, hal : 30)
15
B.
16
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah sutu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Effendy Cit. Depkes
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam
kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
1) Keluarga pemula
dan anak-anak.
membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun
istri.
perkawinan.
b. Tugas Keluarga
anggotanya.
sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau
a. Pengkajian
1) Pengumpulan data
20
2) Analisis data
3) Perumusan masalah
4) Diagnosa keperawatan
5) Prioritas masalah
a) Wawancara
lingkungan.
b) Observasi/pengamatan
penerangan, kebersihan.
c) Pemeriksaan fisik
tanda penyakit.
21
d) Studi dokumentasi
- Biodata klien
- Susunan keluarga
- Psikologis
keputusan.
- Sosial ekonomi
- Spiritual
- Lingkungan
pekarangan.
(a) Imunisasi
penyakit.
kontrasepsi.
mengandung gizi.
keperawatan.
memantapkan kesehatan.
diantaranya yaitu:
keluarga.
26
sakit.
keluarga.
Sign)ÿÿÿÿÿÿDiagÿÿÿÿ keperawÿÿÿÿÿÿitÿÿÿÿÿÿÿÿuaÿÿdenganÿÿugas
gangguan, yaitu:
keperawatan.
ada di masyarakat.
sekaligus.
keluarga.
1. Sifat masalah 1
Skala : - tidak/kurang sehat 2
- ancaman kesehatan 3
- krisis 1
- cukup 2
- rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala : - masalah berat harus ditangani 2
- masalah yang tidak perlu segera ditangani 1
- masalah tidak dirasakan
0
Skoring :
bobot.
skor
x bobot
angka tertinggi
b. Perencanaan
sebagainya.
4) Kriteria evaluasi
5) Standar evaluasi
6) Rencana tindakan
31
c. Pelaksanaan/Implementasi
d. Evaluasi
evaluasi adalah:
1) Kriteria evaluasi
2) Standar evaluasi
3) Perubahan perilaku
1) Observasi langsung
disembarang tempat.
2) Wawancara
3) Memeriksa laporan
4) Latihan stimulasi
3. Fokus pengkajian
a. Riwayat Kesehatan
33
dikonsumsi.
c. Karakteristik lingkungan
tinggal klien.
sekitarnya.
d. Pemeriksaan fisik
- Tekanan darah
- Gula darah
- Kelembapan kulit
- Berat badan
4. Kerangka pikir
Pendidikan Rendah
Produktivitas berkurang
Ancaman kesehatan: Kondisi tidak sehat (sakit) : Ny.S menderita DM yang ditandai:
Terjadinya penyakit yang sama pada Sering kencing pada malam hari, kaki dan tangan sering
keluarga. kesemutan, cepat lelah, pandangan kabur, lemes.
Resiko terjadinya injuri pada Ny. S. GDS: 316 ml/dl (22 Juli 2006)
35
40
keluarga adalah:
penyakit.
Diabetes Melitus.
36
37
b. Fokus Intervensi
pengetahuan
a) Tujuan:
Melitus.
b) Intervensi:
Diabetes Melitus.
rutin.
38
a) Tujuan:
b) Intervensi:
keluarga.
39
a. Tujuan
b. Intervensi:
pencegahan penyakit.
40
a) Tujuan
b) Intervensi
Diabetes Melitus.
a) Tujuan
b) Intervensi
41