Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

“RESEME PERILAKU KESEHATAN DAN KONSEP SEHAT-SAKIT”

Diajukan guna memenuhi tugas akademik Brizing


Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan

Dosen Pembimbing: Dewi Indah Sari,.SKM,.M.Kes

Disusun Oleh :
NOVA PRATIWIYANTI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TENGERANG
PROGRAM STUDI ALIH JENJANG NERS
TAHUN 2019
RESUME
PERILAKU KESEHATAN

A. Perilaku Kesehatan
1. Definisi Perilaku Kesehatan
Menurut Solita Sarwono perilaku kesehatan adalah segala bentuk
pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya khususnya
menyangkut pengetahuan & sikap tentang kesehatan serta tindakannya yang
berhubungan dengan kesehatan & penyakit.
2. Definisi perilaku
Menurut Talcot Parsons Perilaku merupakan reaksi seorang individu
terhadap stimulus yg berasal dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri,
Sedangkan Menurut Bloom perilaku merupakan salah satu aspek yang
mementukan derajat kesehatan masyarakat.
Penggolongan perilaku Menurut Talcot Parsons terdiri dari: Perilaku
pasif/covert (tidak terlihat oleh mata dan terwujud dlm pikiran), Perilaku aktif /
overt (terlihat nyata melalui tindakan/action). Sedangkan Penggolongan
perilaku Menurut Bloom terdiri dari: Perilaku Kognitif
(kesadaran/pengetahuan), Perilaku afektif (sikap dan emosi), Psikomotorik
(perilaku yg terwujud dlm gerakan (aksi) / tindakan fisik jelas.
3. Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan (Menurut HL Blum)
a. Keturunan
b. Lingkungan Fisik & Sosbud
c. Perilaku
d. Fasilitas
e. Kesehatan
4. Faktor yang mempengaruhi kesehatan (Menurut FL. Dunn)
a. Faktor Eksogen
b. Faktor Endogen
c. Faktor Perilaku
d. Faktor Kepadatan penduduk

B. Perilaku sehat
1. Definisi
Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan seseorang yang merasa
dirinya sehat, dan bertujuan memelihara, mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya. Adapun 3 tujuan yang ingin dicapai dalam perilaku sehat ini
adalah : Promotif, Perilaku preventive dan Protective.
a. Promotif
Promotif adalah Upaya untuk meningkatan kualitas/ derajat kesehatan.
Contohnya : Mengkonsumsi vitamin, olah raga, menu makan diatur, berat
badan diatur.
b. Perilaku Preventif
Perilaku Preventif adalah upaya memelihara kesehatannya dengan
mencegah datangnya penyakit. Caranya dapat dlilakukan dengan melakukan
Medical activities & non-medical activities. Terdapat 2 tingkatan Perilaku
Preventif yaitu :
1) Primary preventive: langsung mencegah penyakit: medical activities
(minum vitamin), non medical activities (minum jamu).
2) Secondary preventive: tidak langsung mencegah penyakit (mandi,
rekreasi).
Menurut (Leavel & Clark) terdapat Five level of Prevention :
1) Health Promotion
2) Specific Protection
3) Early Diagnosis and Prompt Treatment
4) Disability Limitation
5) Rehabilitation.
c. Protective
Protective adalah salah satu upaya untuk melindungi tubuh dari
gangguan penyakit (Contohnya: imunisasi, pakai kondom, helm).

C. Perilaku sakit
Menurut Solita Sarwono perilaku sakit adalah tindakan yang dilakukan
seseorang ketika dirinya sedang sakit agar memperoleh kesembuhan. Perilaku
Sakit (Illness Behavior) adalah cara seseorang bereaksi terhadap gejala-gejala
penyakit yang dipengaruhi oleh keyakinan-keyakinannya terhadap apa yang harus
diperbuat untuk menghadapinya. Terdapat 4 unsur utama dalam memahami
perilaku sakit itu sendiri (alternative perilaku) :
1. Mencari pertolongan medis dari berbagai sumber atau pemberi layanan.
2. Fragmentasi perawatan mdis.
3. Menunda upaya mencari pertolongan sesuai dengan gejala atau keadaan yang
dirasakan.
4. Melakukan pengobatan sendiri.
5. Membatalkan atau menghentikan pengobatan.

D. Peranan sakit pasien


Peranan sakit terjadi jika penyakit telah didefinisikan cukup serius, sehingga
tidak dapat melakukan sebagian atau seluruh peranan normalnya serta memberikan
tuntutan tambahan kepada orang-orang disekelilingnya. Peranan pasien terjadi jika
yang sakit menghubungi dokter dan tunduk atas instruksi dokter.
1. Perilaku dalam memilih layanan kesehatan (Model Andersen)
Model ini mengambarkan deteminansi individu terhadap pemanfaatan
pelayan kesehatan : variable demografik (umur, jenis kelamin, status
perkawinan), variable stuktur sosial (pendidikan, pekerjaan kepala keluarga,
serta kepercayaan terhadap perawatan medis. Factor kemampuan dari segi
keluarga (penghasilan dan simpanan) dan dari segi komunitas (tersedianya
fasilitas & tenaga kesehatan, lamanya menunggu pelayanan, lamanya waktu
untuk mencapai fasilitas pelayanan kesehatan. Kebutuhan terhadap jasa
pelayanan kesehatan (perceived need)
2. Perilaku dalam memilih layanan kesehatan (Model Andersen dan Bartkus)
Model ini mencoba mengaitkan faktor sosiodemografik, ekonomi,
ekologi, dan sosiopsikologi dengan kebutuhan kesehatan. Faktor ekonomi
diukur dengan kemampuan membayar pelayanan kesehatan, Faktor ekologi
diukur dengan mengetahui apakah pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada
orang yang dekat tempat tinggalnya atau yang jauh juga, Faktor
sosiodemografik dianggap berpengaruh terhadap perbedaan perilaku
kesehatan, diukur dengan mengetahui tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin,
status perkawinan ataukah punya dokter keluarga, Faktor sosiopsikologi
diukur dengan penilaian teman-teman terhadap pelayanan (lay referral system)
yang mempengaruhi pandangan individu terhadap pelayanan kesehatan
tersebut.
RESUME
KONSEP SEHAT-SAKIT
A. Konsep sehat
Menurut Linda Ewles & Ina Simmet Konsep sehat dilihat dari segi jasmani
yaitu sehat yg paling nyata karena perhatianya pada fungsi mekanistik tubuh,
Konsep sehat dari segi mental yaitu kemampuan berfikir dengan jernih & koheren.
Konsep sehat dilihat dari segi emosional yaitu kemampuan untuk mengenal
emosinya. Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kempuan untuk membuat
dan mempertahankan hubungan dengan orang lain. Konsep sehat dari aspek
spiritual berkenaan dengan kepercayaan & praktek keagamaan. Konsep sehat dari
segi societal sehat pada tingkat individu, yang terjadi akibat kondisi sosial, politik,
ekonomi & budaya yg melingkupi indiviu tersebut.
Sedangkan Menurut WHO Sehat tidak hanya menyangkut kondisi fisik,
melainkan jg kondisi mental dan sosial seseorang.

B. Konsep sakit
Desease (penyakit) adalah gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme
sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan. Sedangkan Illness
(Sakit) adalah Penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit.
Tanda2 sakit menurut Cecil Helman:
1. Terjadinya perubahan pada tampilan tubuh seperti jadi kurus, perubahan warna
kulit, rambut rontok.
2. Perubahan fungsi tubuh seperti frekuensi berkemih, menstruasi yg banyak,
irama jantung yg tidak biasa
3. Pengeluaran sesuatu dari tubuh yg tidak biasa seperti darah dalam urine, dahak,
buang air besar.
4. Perubahan fungsi anggota tubuh (kaku)
5. Perubahan panca indera: kurang pendengaran, penglihatan, mati rasa
KONSEP SEHAT-SAKIT MENURUT BUDAYA YANG ADA
DIMASYARAKAT

A. Budaya Sunda
Menurut Budaya Sunda Konsep sehat sakit tidak hanya mencakup aspek fisik saja,
tetapi juga bersifat sosial budaya. Istilah lokal yang biasa dipakai oleh masyarakat Jawa
Barat ( orang sunda ) adalah muriang untuk demam, nyeri sirah untuk sakit kepala, batuk
dan salesma untuk pilek / flu. Penyebab sakit umumnya karena lingkungan, kecuali batuk
juga karena kuman. Pencegahan sakit umumnya dengan menghindari penyebabnya.
Pengobatan sakit umumnya menggunakan obat yang terdapat di warung obat yang ada di
desa tersebut, sebagian kecil menggunakan obat tradisional. Pengobatan sendiri sifatnya
sementara, yaitu penanggulangan pertama sebelum berobat ke puskesmas atau mantri.

1. Pengertian Sehat Sakit


Menurut orang sunda, orang sehat adalah mereka yang makan terasa enak
walaupun dengan lauk seadanya, dapat tidur nyenyak dan tidak ada yang
dikeluhkan, sedangkan sakit adalah apabila badan terasa sakit, panas atau
makan terasa pahit, kalau anak kecil sakit biasanya rewel, sering menangis, dan
serba salah/gelisah, dalam bahasa sunda orang sehat disebut cageur, sedangkan
orang sakit disebut gering.
Ada beberapa perbedaan antara sakit ringan dan sakit berat. Orang disebut
sakit ringan apabila masih dapat berjalan kaki, masih dapat bekerja, masih
dapat makan – minum dan dapat sembuh dengan minum obat atau obat
tradisional yang dibeli di warung. Orang disebut sakit berat, apabila badan
terasa lemas, tidak dapat melakukan kegiatan sehari – hari, sulit tidur, berat
badan menurun, harus berobat ke dokter/puskesmas, apabila menjalani rawat
inap memerlukan biaya mahal.
Konsep sakit ringan dan sakit berat bertitik tolak pada keadaan fisik
penderita melakukan kegiatan sehari – hari, dan sumber pengobatan yang
digunakan. Berikut beberapa contoh sakit dengan penyebab, pencegahan dan
pengobatan sendiri. :
a. Sakit Kepala
Keluhan sakit kepala dibedakan antara nyeri kepala ( bahasa sunda = rieut
atau nyeri sirah , kepala terasa berputar / pusing / bahasa sunda = Lieur ) ,
dan sakit kepala sebelah / migran ( bahasa sunda = rieut jangar ) .
Penyebab sakit kepala adalah dengan menghindari terkena sinar matahari
langsung , dan jangan banyak pikiran . Pengobatan sendiri , sakit kepala
dapat dilakukan dengan obat warung yaitu paramek atau puyer bintang tujuh
nomor 16.
b. Sakit Demam
Keluhan demam ( bahasa sunda = muriang atau panas tiris ) ditandai dengan
badan terasa pegal – pegal , menggigil , kadang – kadang bibir biru .
Penyebab demam adalah udara kotor , menghisap debu kotor . pergantian
cuaca , kondisi badan lemah , kehujanan , kepanasan cukup lama , dan
keletihan . Pencegahan demam adalah dengan menjaga kebersihan udara
yang dihisap , makan teratur , olahraga cukup , tidur cukup , minum cukup ,
kalau badan masih panas / berkeringat jangan langsung mandi , jangan
kehujanan dan banyak makan sayuran atau buah . Pengobatan sendiri demam
dapat dilakukan dengan obat tradisional , yaitu kompres badan dengan
tumbukan daun melinjo , daun cabe atau daun singkong , atau dapat juga
dengan obat warung yaitu Paramek atau Puyer bintang tujuh nomor 16.
c. Keluhan Batuk
Batuk TBC , yaitu batuk yang sampai mengeluarkan darah dari mulut , batuk
biasa (bahasa sunda = fohgoy ) , dan batuk yang terus menerus dengan
suaranya melengking (bahasa sunda = batuk bangkong ) dengan gejala
tenggorokan gatal , terkadang hidung rapet , dan kepala sakit ) . Penyebab
batuk TBC adalah karena orang tersebut menderita penyakit TBC paru ,
sedangkan batuk biasa atau batuk bangkong adalah menghisap debu dari
tanah kering yang baru tertimpa hujan , alergi salah satu makanan , makanan
basi , masuk angin, makan makanan yang digoreng dengan minyak yang
tidak baik , atau tersedak makanan / keselek . Pencegahan batuk dilakukan
dengan menjaga badan agar jangan kedinganan , jangan makan makanan
basi , tidak kebanyakan minum es , menghindari makanan yang merangsang
tenggorokan , atau menyebabkan alergi . Pengobatan sendiri batuk dapat
dilakukan dengan obat warung misalnya konidin atau oikadryl . Bila batuk
ringan dapt minum obat tradisional yaitu air perasan jeruk nipis dicampur
kecap , daun sirih 5 lembar diseduh dengan air hangat setengah gelas atau
rebusan jahe dengan gula merah.
d. Sakit Pilek
Keluhan pilek ringan ( bahasa sunda = salesma ) , yaitu hidung tersumbat
atau berair , dan pilek berat yaitu pilek yang disertai sakit kepala , demam ,
badan terasa pegal dan tenggorokan kering . Penyebab pilek adalah
kehujanan menghisap debu kotor , menghisap asap rokok , menghisap air ,
pencegahan pilek adalah jangan kehujanan , kalau badan berkeringat jangan
langsung mandi , apabila muka terasa panas ( bahasa sunda = singhareab ) ,
jangan mandi langsung minum obat , banyak minum air dan istirahat .
Pengobatan sendiri , pilek dapat dilakukan dengan obat warung yaitu
mixagrib diminum 3x sehari sampai keluhannya hilang . Dapat juga
digunakan obat tradisional untuk mengurangi keluhan , misalnya minyak
kelapa dioleskan di kanan dan kiri hidung.
e. Sakit Panas
Sakit panas adalah sakit yang menyebabkan sekujur tubuh seseorang terasa
panas biasanya yang disertai demam ( menggigil ). Untuk mengobatinya ,
orang sunda biasa dengan menggunakan labu ( waluh ) yang diparut (
dihaluskan ) , kemudian dibungkus kain dan di kompreskan ke tubuh orang
yang sakit panas tersebut hingga panasnya turun. Selain itu juga bisa dengan
menggunakan kompres air dingin.
Pengobatan sakit umumnya menggunakan obat yang terdapat di
warung . obat yang ada di desa tertentu, sebagian kecil menggunakan obat
tradisional . Masyarakat melakukan pengobatan sendiri dengan alasan sakit
ringan , hemat biaya dan hemat waktu . Pengobatan sendiri sifatnya
sementara , yaitu penanggulanan pertama sebelum berobat ke puskesmas
atau Mantri . Tindakan Pengobatan sendiri yang sesuai dengan aturan masih
rendah karena umumnya masyarakat membeli obat secara eceran sehingga
tidak dapat memaca keterangan yang tercantum pada setiap kemasan obat.

B. Budaya Batak
Arti “ sakit “ bagi orang Batak adalah keadaan dimana seseorang hanya
berbaring, dan penyembuhannya melalui cara – cara tradisional, atau ada juga
yang membawa orang yang sakit tersebut kepada dukun atau “orang
pintar”. Dalam kehidupan sehari – hari orang batak, segala sesuatunya termasuk
mengenai pengobatan jaman dahulu, untuk mengetahui bagaimana cara
mendekatkan diri pada sang pencipta agar manusia tetap sehat dan jauh dari mara
bahaya. Bagi orang batak, di samping penyakit alamiah, ada juga beberapa tipe
spesifik penyakit supernatural, yaitu :
1. Jika mata seseorang bengkak, orang tersebut diyakini telah melakukan
perbuatan yang tidak baik ( mis : mengintip ). Cara mengatasinya agar matanya
tersebut sembuh adalah dengan mengoleskan air sirih.
2. Nama tidak cocok dengan dirinya ( keberatan nama ) sehingga membuat orang
tersebut sakit. Cara mengobatinya dengan mengganti nama tersebut dengan
nama yang lain, yang lebih cocok dan didoakan serta diadakan jamuan adat
bersama keluarga.
3. Ada juga orang batak sakit karena tarhirim
Mis : seorang bapak menjanjikan akan memberi mainan buat anaknya, tetapi
janji tersebut tidak ditepati. Karena janji tersebut tidak ditepati, si anak bisa
menjadi sakit.
4. Menderita penyakit kusta, maka orang tersebut dianggap telah menerima
kutukan dari para leluhur dan diasingkan dalam pergaulan masyarakat.
Di samping itu, dalam budaya batak dikenal adanya “kitab pengobatan”
yang isinya diantaranya adalah, Mulajadi Namolon Tuhan Yang Maha Esa
bersabda : “Segala sesuatu yang tumbuh di atas bumi dan di dalam air sudah
ada gunanya masing – masing di dalam kehidupan sehari – hari, sebab tidak
semua manusia yang dapat menyatukan darahku dengan darahnya, maka
gunakan tumbuhan ini untuk kehidupan mu” Di dalam kehidupan Si raja Batak
dahulu ilmu pengobatan telah ada, mulai sejak dalam kandungan sampai
melahirkan.
a. Obat mulai dari kandungan sampai melahirkan
b. Perawatan dalam kandungan : menggunakan salusu yaitu satu butir telur
ayam kampung yang terlebih dahulu di doakan
c. Perawatan setelah melahirkan : menggunakan kemiri, jeruk purut dan daun
sirih
d. Perawatan bayi : biasanya menggunakan kemiri, biji lada putih dan iris
jorango
e. Perawatan dugu – dugu : sebuah makanan ciri khas Batak saat melahirkan
yang diresap dari bangun – bangun, daging ayam, kemiri dan kelapa.
f. Dappol Siburuk ( obat urut dan tulang )
Asal mula manusia menurut orang batak adalah dari ayam dan burung. Obat
dappol si buruk ini dulunya berasal dari burung siburuk yang mana langsung
di praktikkan dengan penelitian alami dan hamper seluruh keturunan Siraja
Batak menggunakan obat ini dalam kehidupan sehari – hari.
g. Untuk mengobati sakit mata.
Menurut orang batak, mata adalah satu panca indra sekaligus penentu dalam
kehidupan manusia, dan menurut legenda pada mata manusia berdiam Roh
Raja Simosimin, Berdasarkan pesan dari si raja batak, untuk mengeluarkan
penyakit dari mata, maukkanlah biji sirintak ke dalam mata yang sakit.
Setelah itu tutuplah mata dan tunggulah beberapa saat, karena biji sirintak
akan menarik seluruh penyakit yang ada di dalam mata. Gunakan waktu 1x
19 hari, supaya mata tetap sehat. Sirintak adalah tumbuhan Batak yang
dalam bahasa Indonesia berarti mencabut (mengeluarkan), nama ramuannya
dengan sdama tujuannnya.
h. Mengobati penyakit kulit yang sampai membusuk
Berdasarkan pesan siraja batak untuk mengobati orang yang berpenyakit
kulit supaya menggunakan tawar mulajadi (sesuatu yang berasal dari asap
dapur). Rumpak 7 macam dan diseduh dengan air hangat.

Disamping itu, siraja batak berpesan kepada keturunannya, supaya manusia


dapat hidup sehat, maka makanlah atau minumlah: apapaga, airman, anggir,
adolorab, alinggo, abajora, ambaluang, assigning, dan arip – arip. Dalam budaya
batak juga dikenal dengan adanya charisma, wibawa dan kesehatan menurut orang
batak dahulu, supaya manusia dapat sukses dalam segala hal biasanya diwajibkan
membuat sesajen berupa: ayam merah, ayam putih, ayam hitam, ketan beras
(nitak), jeruk purut, sirih beserta perlengkapannya.
Beberapa contoh pengobatan tradisional lainnya yang dilakukan oleh orang
batak adalah :
1. Jika ada orang batak yang menderita penyakit gondok, maka cara
pengobatannya dengan menggunakan belau.
2. Apabila ada orang batak yang menderita penyakit panas ( demam ) biasanya
pengobatannya dengan cara menyelimutinya dengan selimut / kain yang tebal

Anda mungkin juga menyukai