Disusun Oleh :
NOVA PRATIWIYANTI
A. Perilaku Kesehatan
1. Definisi Perilaku Kesehatan
Menurut Solita Sarwono perilaku kesehatan adalah segala bentuk
pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya khususnya
menyangkut pengetahuan & sikap tentang kesehatan serta tindakannya yang
berhubungan dengan kesehatan & penyakit.
2. Definisi perilaku
Menurut Talcot Parsons Perilaku merupakan reaksi seorang individu
terhadap stimulus yg berasal dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri,
Sedangkan Menurut Bloom perilaku merupakan salah satu aspek yang
mementukan derajat kesehatan masyarakat.
Penggolongan perilaku Menurut Talcot Parsons terdiri dari: Perilaku
pasif/covert (tidak terlihat oleh mata dan terwujud dlm pikiran), Perilaku aktif /
overt (terlihat nyata melalui tindakan/action). Sedangkan Penggolongan
perilaku Menurut Bloom terdiri dari: Perilaku Kognitif
(kesadaran/pengetahuan), Perilaku afektif (sikap dan emosi), Psikomotorik
(perilaku yg terwujud dlm gerakan (aksi) / tindakan fisik jelas.
3. Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan (Menurut HL Blum)
a. Keturunan
b. Lingkungan Fisik & Sosbud
c. Perilaku
d. Fasilitas
e. Kesehatan
4. Faktor yang mempengaruhi kesehatan (Menurut FL. Dunn)
a. Faktor Eksogen
b. Faktor Endogen
c. Faktor Perilaku
d. Faktor Kepadatan penduduk
B. Perilaku sehat
1. Definisi
Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan seseorang yang merasa
dirinya sehat, dan bertujuan memelihara, mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya. Adapun 3 tujuan yang ingin dicapai dalam perilaku sehat ini
adalah : Promotif, Perilaku preventive dan Protective.
a. Promotif
Promotif adalah Upaya untuk meningkatan kualitas/ derajat kesehatan.
Contohnya : Mengkonsumsi vitamin, olah raga, menu makan diatur, berat
badan diatur.
b. Perilaku Preventif
Perilaku Preventif adalah upaya memelihara kesehatannya dengan
mencegah datangnya penyakit. Caranya dapat dlilakukan dengan melakukan
Medical activities & non-medical activities. Terdapat 2 tingkatan Perilaku
Preventif yaitu :
1) Primary preventive: langsung mencegah penyakit: medical activities
(minum vitamin), non medical activities (minum jamu).
2) Secondary preventive: tidak langsung mencegah penyakit (mandi,
rekreasi).
Menurut (Leavel & Clark) terdapat Five level of Prevention :
1) Health Promotion
2) Specific Protection
3) Early Diagnosis and Prompt Treatment
4) Disability Limitation
5) Rehabilitation.
c. Protective
Protective adalah salah satu upaya untuk melindungi tubuh dari
gangguan penyakit (Contohnya: imunisasi, pakai kondom, helm).
C. Perilaku sakit
Menurut Solita Sarwono perilaku sakit adalah tindakan yang dilakukan
seseorang ketika dirinya sedang sakit agar memperoleh kesembuhan. Perilaku
Sakit (Illness Behavior) adalah cara seseorang bereaksi terhadap gejala-gejala
penyakit yang dipengaruhi oleh keyakinan-keyakinannya terhadap apa yang harus
diperbuat untuk menghadapinya. Terdapat 4 unsur utama dalam memahami
perilaku sakit itu sendiri (alternative perilaku) :
1. Mencari pertolongan medis dari berbagai sumber atau pemberi layanan.
2. Fragmentasi perawatan mdis.
3. Menunda upaya mencari pertolongan sesuai dengan gejala atau keadaan yang
dirasakan.
4. Melakukan pengobatan sendiri.
5. Membatalkan atau menghentikan pengobatan.
B. Konsep sakit
Desease (penyakit) adalah gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme
sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan. Sedangkan Illness
(Sakit) adalah Penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit.
Tanda2 sakit menurut Cecil Helman:
1. Terjadinya perubahan pada tampilan tubuh seperti jadi kurus, perubahan warna
kulit, rambut rontok.
2. Perubahan fungsi tubuh seperti frekuensi berkemih, menstruasi yg banyak,
irama jantung yg tidak biasa
3. Pengeluaran sesuatu dari tubuh yg tidak biasa seperti darah dalam urine, dahak,
buang air besar.
4. Perubahan fungsi anggota tubuh (kaku)
5. Perubahan panca indera: kurang pendengaran, penglihatan, mati rasa
KONSEP SEHAT-SAKIT MENURUT BUDAYA YANG ADA
DIMASYARAKAT
A. Budaya Sunda
Menurut Budaya Sunda Konsep sehat sakit tidak hanya mencakup aspek fisik saja,
tetapi juga bersifat sosial budaya. Istilah lokal yang biasa dipakai oleh masyarakat Jawa
Barat ( orang sunda ) adalah muriang untuk demam, nyeri sirah untuk sakit kepala, batuk
dan salesma untuk pilek / flu. Penyebab sakit umumnya karena lingkungan, kecuali batuk
juga karena kuman. Pencegahan sakit umumnya dengan menghindari penyebabnya.
Pengobatan sakit umumnya menggunakan obat yang terdapat di warung obat yang ada di
desa tersebut, sebagian kecil menggunakan obat tradisional. Pengobatan sendiri sifatnya
sementara, yaitu penanggulangan pertama sebelum berobat ke puskesmas atau mantri.
B. Budaya Batak
Arti “ sakit “ bagi orang Batak adalah keadaan dimana seseorang hanya
berbaring, dan penyembuhannya melalui cara – cara tradisional, atau ada juga
yang membawa orang yang sakit tersebut kepada dukun atau “orang
pintar”. Dalam kehidupan sehari – hari orang batak, segala sesuatunya termasuk
mengenai pengobatan jaman dahulu, untuk mengetahui bagaimana cara
mendekatkan diri pada sang pencipta agar manusia tetap sehat dan jauh dari mara
bahaya. Bagi orang batak, di samping penyakit alamiah, ada juga beberapa tipe
spesifik penyakit supernatural, yaitu :
1. Jika mata seseorang bengkak, orang tersebut diyakini telah melakukan
perbuatan yang tidak baik ( mis : mengintip ). Cara mengatasinya agar matanya
tersebut sembuh adalah dengan mengoleskan air sirih.
2. Nama tidak cocok dengan dirinya ( keberatan nama ) sehingga membuat orang
tersebut sakit. Cara mengobatinya dengan mengganti nama tersebut dengan
nama yang lain, yang lebih cocok dan didoakan serta diadakan jamuan adat
bersama keluarga.
3. Ada juga orang batak sakit karena tarhirim
Mis : seorang bapak menjanjikan akan memberi mainan buat anaknya, tetapi
janji tersebut tidak ditepati. Karena janji tersebut tidak ditepati, si anak bisa
menjadi sakit.
4. Menderita penyakit kusta, maka orang tersebut dianggap telah menerima
kutukan dari para leluhur dan diasingkan dalam pergaulan masyarakat.
Di samping itu, dalam budaya batak dikenal adanya “kitab pengobatan”
yang isinya diantaranya adalah, Mulajadi Namolon Tuhan Yang Maha Esa
bersabda : “Segala sesuatu yang tumbuh di atas bumi dan di dalam air sudah
ada gunanya masing – masing di dalam kehidupan sehari – hari, sebab tidak
semua manusia yang dapat menyatukan darahku dengan darahnya, maka
gunakan tumbuhan ini untuk kehidupan mu” Di dalam kehidupan Si raja Batak
dahulu ilmu pengobatan telah ada, mulai sejak dalam kandungan sampai
melahirkan.
a. Obat mulai dari kandungan sampai melahirkan
b. Perawatan dalam kandungan : menggunakan salusu yaitu satu butir telur
ayam kampung yang terlebih dahulu di doakan
c. Perawatan setelah melahirkan : menggunakan kemiri, jeruk purut dan daun
sirih
d. Perawatan bayi : biasanya menggunakan kemiri, biji lada putih dan iris
jorango
e. Perawatan dugu – dugu : sebuah makanan ciri khas Batak saat melahirkan
yang diresap dari bangun – bangun, daging ayam, kemiri dan kelapa.
f. Dappol Siburuk ( obat urut dan tulang )
Asal mula manusia menurut orang batak adalah dari ayam dan burung. Obat
dappol si buruk ini dulunya berasal dari burung siburuk yang mana langsung
di praktikkan dengan penelitian alami dan hamper seluruh keturunan Siraja
Batak menggunakan obat ini dalam kehidupan sehari – hari.
g. Untuk mengobati sakit mata.
Menurut orang batak, mata adalah satu panca indra sekaligus penentu dalam
kehidupan manusia, dan menurut legenda pada mata manusia berdiam Roh
Raja Simosimin, Berdasarkan pesan dari si raja batak, untuk mengeluarkan
penyakit dari mata, maukkanlah biji sirintak ke dalam mata yang sakit.
Setelah itu tutuplah mata dan tunggulah beberapa saat, karena biji sirintak
akan menarik seluruh penyakit yang ada di dalam mata. Gunakan waktu 1x
19 hari, supaya mata tetap sehat. Sirintak adalah tumbuhan Batak yang
dalam bahasa Indonesia berarti mencabut (mengeluarkan), nama ramuannya
dengan sdama tujuannnya.
h. Mengobati penyakit kulit yang sampai membusuk
Berdasarkan pesan siraja batak untuk mengobati orang yang berpenyakit
kulit supaya menggunakan tawar mulajadi (sesuatu yang berasal dari asap
dapur). Rumpak 7 macam dan diseduh dengan air hangat.