Tumor Tyroid
tidaknya nyeri, permukaan nodul rata atau berbenjol-benjol, berjumlah tunggal atau ganda,
memiliki batas yang tegas atau tidak, dan keadaan mobilitas nodul.
Peeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Laboratorium
tiroid belum ada yang khusus. Kecuali karsinoma meduler, yaitu pemeriksaan
tidak khas untuk karsinoma tiroid, namun peninggian HTG setelah tiroidektomi
Metode Isotop scan (IS), ultrasonograhic (USG) dan sitologi saat ini
99mTc pertechnetate atau I 3IJ pada nodul metastasis servikal atau demarcated
nodul tiroid ”cold” kabur dipertimbangkan positif. Karsinoma tiroid terlihat sebagai
nodul hipoechogenik pada pemeriksaan USG, meskipun demikian beberapa lesi
benign juga mirip dengan gambaran echographic seperti pada lesi malignan
B. Tocxic adenoma
Pada pasien toxic adenoma ditemukan adanya nodul yang dapat memproduksi
hormone tiroid. Nodul didefinisikan sebagai masa berupa folikel tiroid yang memiliki fungsi
otonom dan fungsinya tidak terpengaruhi oleh kerja TSH. Sebagian besar nodul yang
ditemukan pada kasus toxic adenoma bersifat benign (bukan kanker), dan kasus kanker
tiroid sangat jarang ditemukan. Namun apabila terjadi pembesaran nodul secara progresif
disertai rasa sakit perlu dicurigai adanya pertumbuhan kanker. Dengan demikian perlu
dilakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap kondisi pasien untuk memberikan tatalaksana
adenoma adalah pemeriksaan TSH, kadar hormon tiroid bebas, ultrasonography dan fine-
needle aspiration (FNA). Pemeriksaan TSH merupakan pemeriksaan awal yang harus
dilakukan untuk mengevaluasi fungsi kelenjar tiroid, serta perlu dilakukan pemeriksaan kadar
hormon tiroid (T4 dan T3). Ultrasonography merupakan pemeriksaan yang menggunakan
gelombang suara frekuensi tinggi untuk mendapatkan gambar dan bentuk kelenjar tiroid.
Dengan pemeriksaan ini dapat diidentifikasi bentuk dan ukuran kelenjar tiroid pasien.
Sedangkan pemeriksaan dengan fine-needle aspiration digunakan untuk mengambil sampel sel
di kelenjar tiroid atau biopsi. Dari hasil biopsi dengan FNA dapat diketahui apakah nodul pada
pasien bersifat benign (non kanker) atau malignant (kanker) (Gharib et al, 2010).
C. Graves Deases
dilakukan untuk menegakkan diagnosis Graves’ disease yaitu TSH serum, kadar hormon
tiroid (T3 dan T4) total dan bebas, iodine radioaktif, scanning dan thyrotropin receptor
antibodies (TRAb). Pada pasien Graves’ disease, kadar TSH ditemukan rendah disertai
peningkatan kadar hormon tiroid. Dan pada pemeriksaan dengan iodine radioaktif
ditemukan uptake tiroid yang melebihi normal. Sedangkan pada teknik scanning iodine
terlihat menyebar di semua bagian kelenjar tiroid, dimana pola penyebaran iodine pada
Graves’ disease berbeda pada hipertiroidisme lainnya. TRAb ditemukan hanya pada
penderita Graves’ disease dan tidak ditemukan pada penyakit hipertiroidisme lainnya
sehingga dapat dijadikan sebagai dasar diagnosis Graves’ Disease. Selain itu TRAb dapat
digunakan sebagai parameter keberhasilan terapi dan tercapainya kondisi remisi pasien.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17648/4/Chapter%20II.pdf (diakses tanggal 10
September 2016)
Lubis, H. M. 2010. Profil Penderita Karsinoma Tiroid Primer Berdasarkan Diagnosis Biopsi
Aspirasi Jarum Halus di Laboratorium Patologi Anatomi Kota Medan Tahun 2009. U niversitas