Anda di halaman 1dari 19

Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.

3, Juli 2018, Halaman 298-316 p-ISSN : 2086-2695, e-ISSN : 2527-4716

PENGISIAN JABATAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA


DAERAH YANG BERHALANGAN TETAP DALAM SISTEM
KETATANEGARAAN INDONESIA(STUDI KASUS PENGISIAN
JABATAN WAKIL BUPATI KABUPATEN GROBOGAN)1
Rahma Aulia2, Fifiana Wisnaeni3
Program Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
msrahmaaulia@gmail.com

Abstract

The position of vice regent in Grobogan Regency is still not filled. This happened because the
elected regent of Grobogan Edy Maryono passed away 3 days before he was appointed vice
regent. In summary, the purpose of this paper is to discusses why in Grobogan District until now
has not been filled filling Regent Representative Period 2016-202, and to know the mechanism
and procedure of filling the position of Vice Regent who is unable to remain. The approach
method used in this research is the normative juridical approach. Based on the discussion, the
mechanism and procedures for the succession upon the permanently incapacitated vice-regent
have been regulated in article 176 Law No. 10 of 2016 on the Election of Governor and Vice-
Governor, Regent and Vice-Regent, and Mayor and Deputy Mayor.

Keywords: Regent and Vice-Regent, Succession upon the Position, Local Government.

Abstrak

Sampai saat ini jabatan wakil bupati di Kabupaten Grobogan masih belum terisi. Hal tersebut
terjadi karena wakil Bupati terpilih Grobogan Edy Maryono meninggal dunia 3 hari sebelum ia
dilantik menjadi wakil bupati. Secara ringkas tujuan tulisan ini adalah untuk membahas mengapa
di Kabupaten Grobogan sampai saat ini belum dilaksanakan pengisian jabatan Wakil Bupati
Periode 2016-2021, dan untuk mengetahui mekanisme dan tata cara pengisian jabatanWakil
Bupati yang berhalangan tetap. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan yuridis normatif. Berdasarkan pembahasan, sejatinya mekanisme dan tata cara
pengisian jabatan Wakil Bupati yang berhalangan tetap telah diatur di dalam Pasal 176 UU No
10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan
Walikota dan wakil Walikota.

Kata Kunci: Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Pengisian Jabatan, Pemerintahan Daerah

1
Arikel ini merupakan hasil penelitian
2
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Undip
3
Dosen Program Studi Magister ilmu Hukum Undip
298
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

A. Pendahuluan serentak yang ke 2. 101 daerah telah


Pemilihan Kepala Daerah yang melaksanakan pilkada, dengan rincian
dilaksanakan secara langsung dipastikan pilkada Gubernur di tujuh provinsi yakni
membuka ruang partisipasi politik rakyat Aceh, Bangka Belitung, Banten, DKI
untuk mewujudkan kadaulatan dalam Jakarta, Sulawesi Barat, Gorontalo dan
menentukan pemimpin di daerah. Karena Papua Barat. Sementara itu untuk pilkada
tujuan ideal pilkada langsung antara lain pemilihan Bupati dan Wakil Bupati akan
terpilihnya Kepala Daerah yang terpercaya, diadakan di 76 kabupaten dan pilkada
memiliki kemampuan, kepribadian dan Walikota 18 kota.
moral yang baik. Idealnya, Kepala Daerah Pencalonan kepala daerah dilakukan
terpilih adalah orang- orang yang berkenan dengan dua jalur yaitu melalui partai politik
di hati rakyat, dikenal dan mengeal daera, dan jalur Perseorangan. Mekanisme
serta memiliki ikatan emosional kuat pencalonan tersebut diatur dalam Undang-
terhadap rakyat dan daerah. Selain itu, Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang
pilkada langsung juga menjadi semacam Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
training ground, yakni ajang atau arena Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
pelatihan pemimpin dalam rangka PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti
menyediakan stok pemimpin untuk Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tingkatan lebih tinggi (Suharizal, 2011, p. TentangPemilihan Gubernur, Bupati, Dan
41). Walikota Menjadi Undang-Undang. Dalam
Dalam sejarah kepemiluan, untuk Pasal 42.
pertama kalinya Indonesia mengadakan Namun bagaimanakah jika kepala
pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) daerah khususnya wakil kepala daerah
secara serentak pada tanggal 9 Desember setelah terpilih meninggal dunia? Seperti
2015. Ada 269 daerah terdiri atas 9 provinsi, yang terjadi di Kabupaten Grobogan.
36 kota, dan 224 kabupaten yang secara Hingga bulan Agustus 2017, jabatan wakil
bersama-sama memilih kepala daerahnya bupati di Kabupaten Grobogan masih belum
pada Pilkada serentak 2015. Hal itu berarti terisi. Hal tersebut terjadi karena wakil
sekitar 53% dari total 537 jumlah provinsi Bupati terpilih Grobogan Edy Maryono
dan kabupaten/kota di Indonesia meninggal pada 3 hari sebelum ia dilantik
melaksanakan pilkada secara serentak menjadi wakil bupati, tepatnya pada hari
(Ananingsih, 2016). Di tahun 2017 ini Jumat 11 Maret 2016. Pasangan Sri Sumarni
Indonesia telah melaksanakan pilkada - Edy Maryono memenangkan Pilkada

299
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)

serentak pada 9 Desember 2015. Pasangan dengan faktor lain. Kenyatannya di


itu diusung PDI Perjuangan, Partai Kabupaten Grobogan sudah setahun lebih
Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, dan belum menemukan titik temu mengenai
Partai Amanat Nasional. Sedianya, pasangan penyelesaian pengisian kekosongan jabatan
itu menjabat hingga 2021. wakil bupati tersebut, padahal ketentuan-
Pengisian jabatan wakil bupati yang ketentuan didalam perundang- undangan
tidak kunjung terisi satu tahun lebih sudah mengatur bagaimana mekanisme
tentunya menimbulkan berbagai pertanyaan. dalam pengisian jabatan wakil kepala
Kabarnya partai koalisi (PDIP, PKB, PAN daerah.
dan Hanura) yang mengusung pasangan Sri Karena PDIP telah mendapatkan kursi
Sumarni-Edy Maryono dalam Pilkada lalu, di Bupati maka Sri Sumarni sebagai Bupati
sampai saat ini belum bisa mencapai kata telah menyerahkan kepada partai koalisi
sepakat. Di sisi lain ada kabar bahwa yaitu PKB, Hanura dan PAN untuk
pengisian jabatan kepala daerah telah bermusyawarah menentukan 2 kandidat
sepenuhnya diserahkan kepada partai yang nantinya akan dipilih salah 1 sebagai
pengusung Edy Maryono, namun kabarnya wakil bupati pada rapat paripurna DPRD
belum ada kesiapan dari internal partai. Kabupaten Grobogan. Perlu diketahui
Melihat luas wilayah daerah grobogan jumlah anggota DPRD Kabupaten Grobogan
dimana Grobogan merupakan daerah terluas yaitu 50 kursi, 24 kursi diantaranya berasal
kedua di Jawa Tengah setelah Cilacap, dari empat partai koalisi. Yakni PDIP 12
tentunya jika dijalankan oleh Kepala Daerah kursi, PKB 7 kursi, Hanura 3 kursi dan PAN
tanpa dibantu oleh wakilnya tentu membuat 2 kursi. Jika penentuan nama calon
sang pemimpin daerah tersebut kewalahan. pengganti wakil bupati dilakukan melalui
Kekosongan jabatan wakil bupati tersebut voting, penetapan nama wakil bupati rawan
jika terus dibiarkan tentunya juga gagal dan PKB bisa kehilangan kesempatan
berdampak terhadap masyarakat dan untuk menetapkan kadernya menjadi wakil
keadaan daerah. Pengisian jabatan wakil bupati. Isu yang sedang berkembang yaitu
kepala daerah dewasa ini terlihat dianggap ketiga partai koalisi (PKB, PAN dan
sepele dan terkesan berlarut- larut dalam Hanura) masih belum ada yang mau
proses pengisiannya oleh pemegang mengalah. Padahal di dalam Pasal 176
kewenangan yaitu Kepala Daerah bersama Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016
dengan DPRD, entah karena faktor tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
kekuasaan atau mungkin saja didominasi Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang

300
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti daerah juga mempunyai tanggung jawab


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 terhadap daerah. Oleh sebab itu terdapat tiga
Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan permasalahan yang akan dikaji dalam artikel
Walikota Menjadi Undang-Undang. ini. Pertama,mengapa di Kabupaten
Pada ayat 24 Undang-Undang Nomor Grobogan sampai saat ini belum
10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua dilaksanakan pengisian jabatan Wakil
Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Bupati Periode 2016-2021?, kedua,
Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah bagaimana mekanisme dan tata cara
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun pengisian jabatanWakil Bupati yang
2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, berhalangan tetap?, ketiga, bagaimana
Dan Walikota Menjadi Undang-Undang, tindakan dari partai koalisi atau partai
disebutkan dengan jelas hanya ada 2 nama pengusung dalam menetapkan kebijakan
calon yang nantinya akan dipilih DPRD yang tepat dalam pengisian jabatan wakil
Kabupaten Grobogan melalui rapat bupati yang berhalangan tetap?.
paripurna. Namun apabila melihat kenyataan
bahwa ketiga partai koalisi yang belum 1. Kerangka Teori
mencapai hasil musyawarah, maka Sistem pemerintahan demokrasi yang
dimungkinkan sampai tahun 2021 dianut oleh Indonesia megalami pasang
Kabupaten Grobogan tidak mempunyai surut dari masa ke masa dengan berbagai
Wakil Bupati. Padahal kenyataan tersebut problematikanya. Gambaran tentang apa,
tentu akan merugikan bagi kabupaten bagaimana dan mengapa dari konsep
Grobogan itu sendiri, karena di dalam sistem demokrasi dikejar sebagai sebuah mimpi
pemerintahan, wakil kepala daerah diberikan bersama menjadi pertanyaan peradaban yang
wewenang dan fungsi untuk membantu tidak akan pernah selesai (Budhiati, 2013).
tugas dan fungsi kepala daerah, wakil kepala Sebagai syarat utama terciptanya sebuah
tatanan demokrasi yakni dilaksanakannya
4
Pasal 176 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- pemilihan umum dengan tujuan membentuk
Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan perwakilan di dalam pemerintahan.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Di dalam erademokrasi pemilihan
Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi
Undang-Undang, berbunyi: Partai Politik atau umum merupakan bagian dari upaya untuk
gabungan Partai Politik pengusung mengusulkan
2 (dua)orang calon Wakil Gubernur, Wakil melaksanakan demokrasi dan kedaulatan
Bupati, dan Wakil Walikota kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah melalui Gubernur, rakyat. Pemilu dilakukan agar pemerintahan
Bupati, atau Walikota, untuk dipilih dalam rapat yang terbentuk merepresentasikan kehendak
paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

301
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)

bersama dari segenap elemen kebangsaan menerapkan desentralisasi, pengisian jabatan


untuk membentuk dan melanjutkan konsepsi merupakan bentuk pengisian pejabat negara
kenegaraan (Arrsa, 2014). Ketentuan UUD agar pelaksanaan fungsi pemerintahan
1945 juga mengarahkan bahwa negara harus daerah sebagai bagian dari pemerintahan
memenuhi segala bentuk hak asasi setiap pusat dapat terlaksana.
warganya, khususnya berkaitan dengan hak Pejabat atau organ dalam birokrasi
politik warga negara dan secara lebih khusus pemerintah sangat terkait dengan rekrtumen,
lagi berkaitan dengan hak pilih setiap warga menurut Miftah Thoha dibagi menjadi dua
negara dalam pemilu di Indonesia. Makna jenis, yaitu: Pertama, rekrutmen jabatan
dari ketentuan tersebut menegaskan bahwa negara adalah berasal dari kekuatan politik
segala bentuk produk hukum perundang- melalui pemilihan umum maupun
undangan yang mengatur tentang pemilu pengangkatan oleh pejabat politik yang
khususnya mengatur tentang hak pilih warga dipilih rakyat. Kedua, Rekrutmen pejabat
negara, seharusnya membuka ruang seluas- birokrasi adalah berasal dari pejabat
luasnya bagi setiap warga negara untuk pegawai negeri yang memenuhi persyaratan
menggunakan hak pilihnya dalam pemilu pemerintah diangkat oleh pejabat yang
(Respationo, 2013). berhak mengangkatnya (Huda, 2015, p. 8).
Pengisian jabatan negara Penerapan sistem merit (merit system) yaitu
(staatsorganen, staatsambten) merupakan adanya kesesuaian antara kecakapan yang
salah satu unsur penting dalam hukum tata dimiliki seorang pegawai dengan jabatan
negara (Soemantri, 2006, p. 174). Tanpa yang dipercayakan kepadanya, meliputi
diisi dengan pejabat (ambtsdrager), fungsi- tingkat pendidikan formal, tingkat
fungsi jabatan negara tidak mungkin pendidikan non formal (diklatpim),
dijalankan sebagaimana mestinya. Pengisian pendidikan dan latihan teknis, tingkat
jabatan tidak hanya dilakukan sekali namun pengalaman kerja, dan tingkat penguasaan
dilaksanakan secara reguler setiap periode tugas dan pekerjaan (Soemantri, 2006, p.
tertentu untuk memilih pejabat pemimpin 174). Sedangkan faktor-faktor yang
daerah guna menunjang berjalannya fungsi mempengaruhi penerapan sistem
negara. Tanpa mekanisme pengisian yang merit (merit system) dalam kebijakan
jelas, pengisian pemangku jabatan sebagai promosi jabatan di daerah meliputi regulasi,
pelaksana jabatan tidak dapat berjalan. kontrol eksternal dan komitmen.
Dalam konsepsi Negara Kesatuan Republik
Indonesia selanjutnya disebut (NKRI) yang

302
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

2. Hasil Penelitian Terdahulu permasalahan politik partai pengusung


Sejauh pengamatan penulis, dengan kepala daerah dan wakil kepala daerah
melakukan penelusuran kepustakaan, merupakan fokus utama, karena penyebab
internet dan bentuk publikasi lainnya, tidak dilakukannya pengisian jabatan wakil
dijumpai beberapa publikasi mengenai kepala daerah di kabupaten Grobogan
pengisian jabatan kepala daerah, namun merupakan konsensus bersama oleh Partai
dalam penulisan artikel ini memiliki fokus politik pengusung kepala daerah dan wakil
permasalahan tidak dilakukan pengisian kepala daerah.
jabatan di Kabupaten Grobogan,

No Peneliti/Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian


1 Bustanuddin, Analisis Yuridis tentang Dalam Penelitian ini lebih fokus
2011, Sistem Pengisian Jabatan pada bahasan pengisian jabatan
Universitas Kepala Daerah yang Ideal kepala daerah yang diterapkan di
Gadjah Mada, dalam Kerangka Negara Indonesia, serta memberikan
Yogyakarta, Kesatuan Republik Indonesia gagasan mengenai sistem pengisian
Tesis. Berdasarkan Undang- jabatan kepala daerah yang ideal
Undang Dasar Negara dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia Tahun Republik Indonesia.
1945.
2 Yulia Neta, Mekanisme Pengisian Pada penelitian ini lebih membahas
Fiat Justisia Jabatan Wakil Kepala perbedaan mekanisme pengisian
Jurnal Ilmu Daerah (Suatu Perbandingan jabatan Wakil Bupati Lampung
Hukum, antara Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Selatan.
Volume 4, No. 3 Selatan dan Kabupaten Dalam penelitiantersebut juga
September- Lampung Tengah). membahas kelemahan dan kelebihan
Desember 2010. pengisian jabatan di daerah Lampun
Tengah dan Lampung Selatan

Dari beberapa judul di atas, maka pernah dilakukan. Penelitian ini sangat
penelitian dengan mengkonstruksikan alasan penting untuk diteliti dan dikaji, karena
tidak diisinya kepala daerah di suatu daerah didasarkan banyak konflik politik yang
khsusnya di Kabupaten Grobogan belum berdampak dengan kemajuan suatu daerah.

303
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)

Karena tidak diisinya kepala daerah dalam perundang-undangan yang berlaku dikaitkan
suatu daerah otomatis akan menimbulkan dengan teori hukum dan praktek
berbagai permasalahan di dalam suatu pelaksanaan hukum positif yang
daerah yang berhubungan dengan menyangkut permasalahan di atas
berkembangnya daerah tersebut. (Soemitro, 1982, p. 97).

B. Metode Penelitian C. Hasil dan Pembahasan


Metode pendekatan yang digunakan 1. Pengisian Jabatan Wakil Bupati
dalam penelitian ini adalah pendekatan Periode 2016-2021 di Kabupaten
yuridis normatif. Pendekatan yuridis adalah Grobogan yang Belum Terlaksana.
suatu pendekatan yang mengacu pada Tahun 2016, kabupaten Grobogan
hukum dan peraturan perundang-undangan dipimpin oleh Bupati bernama Sri Sumarni
yang berlaku (Soemitro, 1982, p. 20), yang resmi dilantik pada tanggal 21 Maret
sedangkan pendekatan normatif adalah 2016. Namun pelantikan Bupati Grobogan
pendekatan yang dilakukan dengan cara ini dilaksanakan tanpa dibarengi pelantikan
meneliti bahan pustaka atau data sekunder Wakil Bupati, dikarenakan Wakil Bupati
terhadap azas-azas hukum serta studi kasus terpilihyaitu Edy Maryono meninggal 3
yang dengan kata lain sering disebut sebagai (tiga) hari sebelum pelantikan jabatan.
penelitian hukum kepustakaan (Soekanto & Pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih
Mamudji, n.d., p. 13). Dalam hal ini ini didukung oleh 4 partai koalisi,
permasalahannya terfokus pada “Pengisian diantaranya PDI-Perjuangan, PKB, Hanura
Jabatan Wakil Bupati Kabupaten dan PAN.
Grobogan”. Karena itu pendekatan yang Sampai saat ini, Kabupaten Grobogan
akan dikembangkan adalah melakukan belum mempunyai wakil pimpinan daerah.
kajian secara normatif baik menurut teori Musyawarah yang masih alot dalam partai
maupun ketentuan perundang-undangan. koalisi ini menyebabkan lamanya
Adapun wawancara terhadap Bupati, para pelaksanaan pengisian jabatan Wakil Bupati
anggota DPRD dan anggota partai politik Grobogan. Apabila partai koalisi tersebut
pendukung serta anggota KPUD hanya tidak segera menentukan kebijakan, maka
sebagai crosscheck data diperkirakan Kabupaten Grobogan tidak
sekunder.Spesifikasi penelitian yang memiliki wakil pimpinan daerah sampai
digunakan adalah deskriptif analistis yaitu habis masa jabatannya yaitu pada tahun
dengan menggambarkan peraturan 2021.

304
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

Belum terisinya jabatan Wakil Bupati (salah satu wakil ketua DPRD Grobogan)
di Kabupaten Grobogan, sedikitnya untuk menggantikan posisi Edy Maryono
dilatarbelakangi karena dua hal. Pertama, di sebagai Wakil Bupati. Akan tetapi yang
dalam aturannya Undang-Undang Nomor 10 bersangkutan tidak menghendaki dan tetap
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas memilih sebagai Wakil Ketua DPRD
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Kabupaten Grobogan.
Tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Persoalan tersebut menjadikan
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun problem utama atas pengisian jabatan Wakil
2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Bupati. Sebab penentu utama bagaimana
Dan Walikota Menjadi Undang-Undang, pengisian Jabatan Wakil Bupati
hanya dibahas mengenai mekanisme dilaksanakan atau tidak,sangat bergantung
penggantian wakil kepala daerah yang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebab
berhalangan tetap. Tidak ada aturan yang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai
menyebutkan keharusan suatu daerah untuk patai pemenang ke-2 (kedua) setelah PDI-
segera menyelenggarakan pengisian jabatan Perjuangan ketika berkoalisi dengan PDI-
kepala daerah, serta tidak adanya Perjuangan yang didukung oleh Partai
penyebutan sanksi kepada daerah yang tidak Amanat Nasional (PAN) dan Partai Hati
segera melaksanakan pengisian jabatan Nurani Rakyat (Hanura) telah bersepakat
wakil kepala daerah. Oleh karena itu wajar untuk posisi bupati diambil PDI-Perjuangan
jika banyak daerah yang masih meremehkan dengan mengajukan Sri Sumarni dan PKB
hal pengisian jabatan wakil kepala daerah. mendapatkan posisi Wakil Bupati dengan
Kedua, belum terisinya jabatan wakil kepala mengajukan Edy Maryono. Karena itu
daerah di Kabupaten Grobogan ketika kedua pasangan tersebut terpilih
dilatarbelakangi karena faktor politik. sebagai bupati dan wakil bupati dan ternyata
Menurut beberapa sumber dari ada permasalahan terhadap diri wakil bupati
anggota DPRD Kabupaten Grobogan bahwa terpilih yaitu Edy Maryono yang
telah terjadi kebuntuan dalam pembahasan berhalangan tetap karena meninggal dunia,
diinternal Partai Kebangkian Bangsa (PKB) maka secara politis itu merupakan hak dari
5
. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui PKB untuk menggantikannya. Sementara
Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Pimpinan PKB melalui Sekretaris Jendral DPP PKB
Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa telah menunjuk salah satukader partainya
(PKB) telah mengeluarkan rekomenasi nama untuk menggantikan posisi wakil bupati

5
yang telah ditinggalkan oleh Edy Maryono
KH.Mustain (dari Fraksi PKB) dan Sriyanto (dari
Fraksi PPP).
305
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)

tidak mau dan lebih memilih sebagai Wakil strategis untuk memperkuat barisan
Ketua DPRD Kabupaten Grobogan. Karena pimpinan DPRD. Sedangkan 2 orang dari
itu posisi Wakil Bupati tetap dibiarkan pimpinan DPRD yang lain adalah dari
kosong dan belum ada langkah apapun yang Fraksi Golkar dan Gerindra yang merupakan
akan dilakukan untuk mengisi jabatan wakil kompetitor (pesaing) utama karena
Bupati Kabupaten Grobogan. mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati
Menurut Drs. H. Romli Mubarok, SH, (Icek Baskoro-Sugeng Prasetyo) yang telah
MH;6 membenarkan bahwa tidak dikalahkan oleh Pasangan Bupati dan Wakil
berkenannya pengganti posisi Edy Maryono Bupati (Sri Sumarni-Edy Maryono) yang
untuk menjadi wakil bupati dan tetap menjabat saat ini. Ketiga : ada cost-politik
memilih sebagai Wakil Ketua DPRD yang harus ditanggung (termasuk biaya
Kabupaten Grobogan. Ada beberapa kampanye) bagi calon pengganti Edy
pertimbangan :Pertama : secara stuktural Maryono sebagai Wakil Bupati. Termasuk
posisi Wakil Ketua DPRD lebih startegis beban-beban yang lain khususnya dalam
dibanding sebagai wakil bupati. Karena proses menduduki jabatan Wakil Bupati
posisi jabatannya sebagai Ketua DPC PKB Grobogan.
Kabupaten Grobogan..Sebab didalam Untuk menggantikan kedudukan Edy
ketentuan PKB, ada kebijakan bagi siapa Maryono sebagai Wakil Bupati,
saja yang menjadi Kepala Daerah atau sebagaimana telah diketahui, bahwa
Wakil Kepala Daerah untuk menanggalkan rekomendasi nama yang dikeluarkan oleh
jabatan sebagai Ketua DPW atau DPC Partai Kebangkitan Bangsa memiliki jabatan
PKB.Kedua : secara politis, justru dapat sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten
menjaga sinergitas hubungan antara bupati Grobogan dan sekaligus sebagai Wakil
dan DPRD. Sebab posisi calon pengganti Ketua DPRD Kabupaten Grobogan. Akan
Edy Maryono dipandang lebih senior karena tetapi xalon pengganti Edy Maryono
telah menjabat 2 kali dari tahun 2009 – 2014 tersebut tidak menghendaki dan tetap
dan 2014 hingga sekarang. Mengingat Ketua memilih sebagai Wakil Ketua DPRD
DPRD dari PDI-Perjuangan (Agus Kabupaten Grobogan.
Siswanto) dipandang masih muda dan belum Permasalahan lain, ketika bakal nama
banyak berpengalaman. Karena itu posisi calon wakil bupati yang nantiya akan
calon pengganti Edy Maryono dianggap dibahas pada rapat paripurna DPRD
Kabupaten Grobogan diserahkan kepada
6
Kordinator Wilayah (Korwil) Kabupaten Grobogan, partai Hanura dan PAN tentunya sangat
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB
Provinsi Jawa Tengah.
306
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

merugikan kubu PKB. Karena jelas dapat mengganggu jalanya pemerintahan di


mayoritas perolehan suara di Kabupaten Kabupaten Grobogan.
Grobogan didominasi oleh PDI dan PKB. Sejatinya Hubungan eksekutif dan
Jika wakil kemudian yang terpilih dari partai legislatif akan dapat berjalan dengan baik
Hanura ataupun PAN, tentunya timbul atau harmonis karena keduanya dapat
anggapan suara PKB di Kabupaten memahami kewenangan masing- masing
Grobogan turun, padahal sebagai partai dalam melaksanakan perannya.
berlatar belakang islam tentunya sangat Misalnya ketika Bupati mengeluarkan
berhubungan dengan gambaran penduduk kebijakan subsidi yang cukup besar kepada
Grobogan yang penduduknya menjunjung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD),
tinggi nilai- nilai islam dengan ditandai DPRD mengeluarkan kritik keras serta
banyaknya pondok- pondok pesantren yang beberapa nasehat terhadap kebijakan
berdiri di daerah tersebut. Tentu anggapan tersebut hal ini atas dasar hasil penyelidikan
tersebut akan dirasa melemahkan suara PKB faktual dan data dari laporan keuangan
di tahun 2019 pada pemilu mendatang. RSUD dimana neraca anggaran pos
Ketua Komisi Pemilihan Umum pengeluaran dan saldo tidak jelas. Faktor
Daerah Kabupaten Grobogan Afrosin Arif, lain (Nuraini, 2006) yang menyebabkan
sudah sering menyampaikan dan keharmonisan hubungan eksekutif dan
menghimbau secara informal kepada partai legislatif adalah kondisi era reformasi yang
koalisi dan bupati, bahwa tidak diisinya menuntut transparasi pemerintahan telah
wakil bupati sampai saat ini tentunya memberikan kesempatan pada LSM-LSM
merugikan masyarakat dan daerah. Karena dan media lokal untuk terlibat dalam proses
masyarakat melalui APBD telah membiayai kebijakan pemerintahan dalam rangka
pelaksanaan pemilihan Bupati pada Tahun memonitor dan memberikan laporan kepada
2016. publik mengenai kinerja DPRD dan Bupati
Menurut Afrosin Arif sebagi , sehingga hal tersebut dapat menciptakan
pengaruh yang langsung dirasa yakni kepada sebuah hubungan yang lebih kompleks dan
Bupati, dimana agenda Bupati tentunya demokratis antara eksekutif dan legislatif.
sangat padat dengan tidak adanya 2. Mekanisme Pengisian Jabatan
pendamping Bupati, dalam satu hari Bupati Wakil Bupati yang Berhalangan
bisa mendatangi 4-5 acara untuk Tetap.
kepentingan daerah, tentunya hal tersebut Posisi wakil kepala daerah sangatlah
strategis bila dilihat dari tugas dan fungsi

307
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)

kepala daerah yang begitu besar, peran dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) (Wijaya
fungsi wakil kepala daerah sangat penting & Griadhi, 2014).
dalam pemerintahan lokal. Tentu dalam Sesuai dengan Pasal 176 Undang-
melaksanakan tugas dan fungsi seorang Undang Nomor 10 Tahun 2016
kepala daerah yang memimpin di tingkat tentangPerubahan Kedua Atas Undang-
provinsi dan sekaligus pula sebagai wakil Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
pemerintah di tingkat provinsi, keberadaan PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti
wakil kepala daerah sangat diperlukan dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
sangat urgen dengan melihat tugas dan TentangPemilihan Gubernur, Bupati, Dan
fungsi kepala daerah yang memiliki 2 fungsi Walikota Menjadi Undang-Undang,
dan tugas sekaligus serta membutuhkan menyebutkan:
perencanaan yang matang serta tindakan 1) Dalam hal Wakil Gubernur, Wakil
yang cepat pula, namun dalam kenyataan di Bupati, dan Wakil Walikota berhenti
lapangan tugas dan fungsi wakil kepala karena meninggal dunia, permintaan
daerah tidak terlihat jelas dan tugas dan sendiri, atau diberhentikan, pengisian
fungsi wakil kepala derah terkesan kurang Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan
berfungsi (Anggraeni, 2016, p. 3). Wakil Walikotadilakukan melalui
Namun, perlu diingat dalam hal mekanisme pemilihan oleh DPRD
pengisian jabatan wakil kepala daerah, Provinsi atau DPRD Kabupaten/Kota
dilakukan dengan alasan sebagai berikut : berdasarkan usulan dari Partai Politik
a.Meninggal dunia, b.berhenti, atau gabungan Partai Politik pengusung.
c.diberhentikan, yang dimana pengisian 2) Partai Politik atau gabungan Partai
kekosongan jabatan Wakil Kepala Daerah Politik pengusung mengusulkan 2
hanya akan dilakukan jika sisa masa jabatan (dua)orang calon Wakil Gubernur,
yang ditinggalkan tersisa 18 bulan dan calon Wakil Bupati, dan Wakil Walikota
pengganti jabatan tersebut bersifat terbatas kepada Dewan Perwakilan Rakyat
dan harus berasal dan diusulkan Kepala Daerah melalui Gubernur, Bupati, atau
Daerah kedalam sidang Paripurna DPRD Walikota, untuk dipilih dalam rapat
berdasarkan hasil pembicaraan dan paripurna Dewan Perwakilan Rakyat
kesepakatan Kepala Daerah dengan partai Daerah.
politik atau gabungan partai politik 3) Dalam hal Wakil Gubernur, Wakil
pengusungnya yang sebelumnya memenangi Bupati, dan Wakil Walikota berasal dari
calon perseorangan berhenti karena

308
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

meninggal dunia, permintaan sendiri, yang anggota-anggotanya mempunyai


atau diberhentikan, pengisian Wakil orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama.
Gubernur, Wakil Bupati, dan Wakil Tujuan kelompok ini ialah untuk
Walikota dilakukan melalui mekanisme memperoleh kekuasaan politik dan merebut
pemilihan masing-masingoleh DPRD kedudukan politik (biasanya) dengan cara
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota konstitusionil untuk melaksanakan
berdasarkan usulan Gubernur, Bupati, kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka. Selain
dan Walikota itu, arah pendirian partai politik
4) Pengisian kekosongan jabatan Wakil dimaksudkan sebagai sarana untuk mengatur
Gubernur, Wakil Bupati, dan Wakil aspirasi rakyat dari berbagai golongan.
Walikota dilakukan jika sisamasa Dengan adanya partai politik, aspirasi –
jabatannya lebih dari 18 (delapan belas) aspirasi yang berbeda dijadikan pemikiran
bulan terhitung sejak kosongnya jabatan dan progam yang sistematis dan teratur
tersebut. untuk di perjuangkan sebagai kebijakan
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata publik. Dengan demikian, partai berfungsi
cara pengusulan dan pengangkatan sebagai broker of idea, sekaligus sebagai
calon Wakil Gubernur, calon Wakil pelopor bagi masyarakat, serta berfungsi
Bupati, dan calon Wakil Walikota untuk mengelola perbedaan yang ada
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (Safa’at, 2009, p. 129).
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur Di antara banyak fungsi demokratisasi
dalam Peraturan Pemerintah. oleh parpol, ada lima yang sangat penting:
3. Kebijakan Partai Pengusung Dalam (Meyer, 2013, p. 33)
Menetapkan Pengisian Jabatan Wakil 1. Mengagregasikan kepentingan-
Bupati yang Berhalangan Tetap. kepentingan dan nilai-nilai dan berbagai
Tujuan dari dibentuknya partai politik kalangan masyarakat.
adalah mengorganisir konflik sosial dan 2. Menjajaki, membuat, dan
artikulasi kepentingan sosial. Menurut memperkenalkan kepada masyarakat
Maklumat 3 November 1945 yakni parpol platform pemilihan umum parpol
dibentuk untuk memperkuat perjuangan kita mereka.
untuk mempertahankan kemerdekaan dan 3. Mengatur proses pembentukan
menjamin keamanan masyarakat. Secara kehendak politis (‘political will’)
umum dapat dikatakan bahwa partai politik dengan menawarkan alternatif-alternatif
adalah suatu kelompok yang terorganisir kebijakan yang lebih terstruktur.

309
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)

4. Merekrut, mendidik, dan mengawasi Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota


staf yang kompeten untuk kantor publik menjadi Undang-Undang dan UU Nomor 23
mereka dan untuk menduduki kursi di Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
parlemen. Karena itu posisi Wakil Bupati dipandang
5. Memasyarakatkan, mendidik, serta sangat penting yang diposisikan sebagai
menawarkan kepada anggota- pembantu bupati dalam melaksanakan tugas
anggotanya saluran mana yang efektif dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan
bagi partisipasi politik mereka pemerintahan daerah di Kabupaten
sepanjang masa antarpernilu. Grobogan khususnya dalam meningkatkan
Berangkat dari tujuan partai politik kesejahteraan rakyat di Kabupaten
tersebut, tentunya dalam penyelenggaraan Grobogan. Untuk itu persoalan-persoalan
roda pemerintahan, partai politik ikut masuk politik khususnya bagi partai koalisi
di dalamnya. Seperti halnya permasalahan pengusung pasangan Bupati dan Wakil
pengisian jabatan wakil bupati di Grobogan, Bupati (Sri-Edy) jangan sampai
dimana sampai saat ini partai politik mengalahkan kepentingan masyarakat yang
gabungan atau koalisi belum menentukan sangat berharap agar penyelenggaraan
kebijakan. Belumnya diputuskan kebijakan pemerintahan daerah di Kabupaten
oleh partai politik pendukung Kepala Grobogan dapat berjalan secara maksimal
Daerah terpilih Kabupaten Grobogan utamanya dalam meningkatkan
tentunya membawa dampak yang cukup kesejahteraan masyarakat.Kedua: Persoalan
terasa bagi daerah. politik internal PKB yang menjadi akar
Seharusnya partai politik yang persoalan belum dilakukan pengisian jabatan
tergabung dalam koalisi Grobogan hebat Wakil Bupati Kabupaten Grobogan agar
menentukan kebijakan sebagai berikut: tidak mengembangkan kepentingan personal
Pertama: Menjadikan komitmen dan tetapi bagaimana agar memperhatikan
kesadaran bersama bahwa pasangan Bupati kepentingan masyarakat (utamanya pemilih
dan Wakil Bupati merupakan satu paket Edy Maryono) dan harapan konstituen Partai
pasangan dalam pencalonan sebagai amanat Kebangkitan Bangsa (PKB) yang
perundang-undangan khususnya UU Nomor mendambakan kebangggaan karena
10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua memiliki Wakil Bupati.
Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Telah dipahami sebagaian pengurus
penetapan Pemerintah Pengganti Undang- PKB bahwa calon pengganti Edy Maryono,
Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang telah direkomendasikan oleh DPP PKB

310
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

untuk menjadi pengganti Edy Maryono Bupati. Termasuk beban-beban yang lain
sebagai Wakil Bupati tetapi yang khususnya dalam proses menduduki jabatan
bersangkutan tidak berkenan dan memilih Wakil Bupati Grobogan.
menjadi Wakil Keua DPRD Kabupaten Kenyataan tersebut merupakan
Grobogan dengan pertimbangan baik dari persoalan politik yang hanya memperhatikan
aspek stuktural, aspek politis maupun aspek kepentingan personal yang sedang memiliki
cost-politik. Aspek stuktural karena menjadi kekuasaan. Karena itu sudah seharusnya
Wakil Ketua DPRD juga menjadi Ketua para pimpinan partai atau para pimpinan dan
DPC PKB Kabupaten Grobogan. Sehingga anggota DPRD Kabupaten Grobogan
akan kehilangan jabatan sebagai Ketua DPC berfikir dan bersikap sebagai negarawan
PKB Kabupaten Grobogan bila menduduki yang berorientasi pada kepatingan
jabatan wakil bupati. Sedang dari politis, masyarakat atau kepentingan pemerintahan
justru dapat menjaga sinergitas hubungan daerah Kabupaten Grogogan. Karena itu
antara bupati dan DPRD. Sebab posisi calon Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atau
pengganti Edy Maryono tersebut dipandang Partai Koalisi harus mengambil kebijakan
lebih senior yang memiliki penguasaan dan terhadap pengisian jabatan Wakil Bupati
pengalaman sebagai pimpinan DPRD karena Kabupaten Grobogan yang berhalangan
telah menjabat 2 kali dari tahun 2009 – 2014 tetap karena telah meninggal dunia.
dan 2014 hingga sekarang. Bahkan calon Kebijakan tersebut dilakukan karena
pengganti Edy Maryono tersebut dapat mepertimbangkan baik dari aspek legalitas
menjadi penjaga tingkat persaingan dengan regulasi yang mengamanatkan bahwa
pimpinan yang lain dari Fraksi Golkar dan pencalonan sebagai bupati dan wakil bupati
Fraksi Gerindra yang sebelumnya Partai adalah satu paket, juga karena tuntutan
Golkar dan Partai Gerindra mengusung masyarakat khususnya konstituen PKB agar
calon Bupati dan Wakil Bupati (Icek proses penyelenggaraan pemerintahan di
Baskoro-Sugeng Prasetyo) yang telah Kabupaten Grobogan dapat berjalan secara
dikalahkan oleh Pasangan Bupati dan Wakil maksimal utamanya dalam peningkatan
Bupati (Sri Sumarni-Edy Maryono) yang kesejahteraan masyarakat. Tentunya bila
menjabat saat ini. Adapun dari aspek cost- tidak dibantu oleh Wakil Bupati, maka tugas
politik yaitu harus menanggung biaya yang dan tanggung jawab bupati menjadi beban
telah dikeluarkan oleh Edy Maryono yang cukup berat.
(termasuk biaya kampanye) bagi calon Ada beberapa langkah yang perlu
pengganti Edy Maryono sebagai Wakil dipertimbangkan oleh Partai Kebangkitan

311
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)

bangsa (PKB) atau partai koalisi pengusung yang berpengalaman (yang dapat diproses
Bupati dan Wakil Bupati (Sri-Edy) pensiun) atau pihak-pihak yang memiliki
terpilih.Pertama :Menyiapkan kader dari ketokohan dan pengalaman. Tentunya
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mereka yang disiapkan telah mendapatkan
telah disepakati oleh Bupati Sri Sumarni dan kesepakatan dari partai koalisi pengusung,
partai koalisi (Partai Amanat Nasional dan utamanya dari Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Hanura). Tentunya dengan (PKB) sebagai partai yang memiliki hak
persyaratan-persyaratan yang harus prioritas.
ditanggung oleh calon pengganti baik yang Langkah-langkah untuk mengambil
menyangkut komitmen politik maupun cost- kebijakan tersebut tentu tidak boleh ditunda-
politik sepanjang dapat tunda. Sebab untuk mendapatkan
dirasionalisasi.Kedua : Apabila opsi yang kesepakatan tidak mudah dan memerlukan
pertama tidak dapat dipenuhi, maka langkah proses dan waktu yang cukup panjang.
berikutnya menawarkan kepada pihak partai Apalagi ketentuan perundangan mengatur,
koalisi baik dari Partai Amanat Nasional tidak dapat dilakukan pengisian jabatan
(PAN) maupun dari Partai Hati Nurani wakil bupati yang berhalangan tetap karena
Rakyat (Hanura) untuk menyiapkan calon mininggal dunia, apabila masa jabatannya
pengganti sebagai calon Wakil Bupati tersisa 18 bulan.
Grobogan dengan persyaratan sebagaimana
opsi yang pertama yaitu disetujui Bupati Sri D. Simpulan dan Saran
Sumarni dan mengganti cost-politik yang Dari beberapa hal yang telah penulis
telah dikeluarkan oleh (alm) Edy Maryono. uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan
Tentunya penawaran untuk menyiapkan sebagai berikut:
calon pengganti Wakil Bupati kepada partai 1. Kekosongan jabatan Wakil Bupati di
koalisi lebih mengutakan partai yang Kabupaten Grobogan akibat
kursinya atau jumlah suaranya lebih meninggalnya Edy Maryono sebagai
banyak.Ketiga : Apabila opsi yang pertama Wakil Bupati terpilih dikarenakan oleh
dan kedua tidak terpenuhi, maka perlu dua hal. Pertama, di dalam aturannya
mengambil dari pihak luar (non partai Undang-Undang Nomor 10 Tahun
koalisi) yaitu dari masyarakat yang 2016 tentang Perubahan Kedua Atas
independen dan tidak sebagai anggota partai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
politik atau tidak memiliki keberpihakan Tentang PenetapanPeraturan
kepada partai politik. Seperti pegawai negeri Pemerintah Pengganti Undang-

312
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Bupati dan Walikota dan wakil
Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota dalam hal pengisian jabatan
Walikota Menjadi Undang-Undang, wakil kepala daerah, partai politik/
hanya dibahas mengenai mekanisme gabungan partai politik berhak
penggantian wakil kepala daerah yang mengajukan 2 (dua) orang calon Wakil
berhalangan tetap. Tidak ada aturan Bupati melalui Rapat Pari Purna
yang menyebutkan keharusan suatu DPRD untuk diajukan kepada Bupati
daerah untuk segera agar memilih salah satu dari 2 (dua)
menyelenggarakan pengisian jabatan orang calon. Dan setelah dipilih oleh
kepala daerah, serta tidak adanya Bupati kemudian diajukan kepada
penyebutan sanksi kepada daerah yang Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
tidak segera melaksanakan pengisian untuk ditetapkan sebagai Wakil
jabatan wakil kepala daerah. Oleh Bupati.
karena itu wajar jika banyak daerah 3. Terkait tindakan dari Partai Koalisi
yang masih meremehkan hal pengisian atau Partai Pengusung
jabatan wakil kepala daerah. Kedua, dalamMenetapkan Kebijakan yang
belum terisinya jabatan wakil kepala Tepat dalam Pengisian Jabatan Wakil
daerah di Kabupaten Grobogan Bupati yang Berhalangan Tetap, ada
dilatarbelakangi karena faktor politik. beberapa langkah yang perlu
Pasangan Sri – Edy diusung 4 Partai dipertimbangkan oleh Partai
Politik yaitu Partai Demokrasi Kebangkitan bangsa (PKB) atau partai
Indonesia Perjuangan (PDI-P),Partai koalisi pengusung Bupati dan Wakil
Kebangkitan Bangsa (PKB), partai Bupati (Sri-Edy) terpilih.
Amanat Nasional (PAN) dan Partai Pertama :Menyiapkan kader dari
Hati Nurani Rakyat (Hanura). Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
2. Mekanisme dan tata cara pengisian yang telah disepakati oleh Bupati Sri
jabatan Wakil Bupati yang Sumarni dan partai koalisi (Partai
berhalangan tetap akibat meninggal Amanat Nasional dan Partai Hanura).
dunia sebagaimana dialami oleh Edy Tentunya dengan persyaratan-
Maryono, SH,MM, telah diatur dalam persyaratan yang harus ditanggung
Undang- Undang Nomor 10 Tahun oleh calon pengganti baik yang
2016 tentang Pemilihan Gubernur dan menyangkut komitmen politik maupun
wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

313
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)

cost-politik sepanjang dapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)


dirasionalisasi. sebagai partai yang memiliki hak
Kedua : Apabila opsi yang pertama prioritas.
tidak dapat dipenuhi, maka langkah
berikutnya menawarkan kepada pihak Saran
partai koalisi baik dari Partai Amanat Setelah memahami pengisian Jaban
Nasional (PAN) maupun dari Partai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk yang berhalangan tetap dalam sitem
menyiapkan calon pengganti sebagai ketatanegaraan Indonesia dengan studi kasus
calon Wakil Bupati Grobogan dengan di Kabupaten Grobogan, maka disarankan :
persyaratan sebagaimana opsi yang 1. Bupati dan Wakil Bupati merupakan
pertama yaitu disetujui Bupati Sri perpaduan kepemimpinan pada
Sumarni dan mengganti cost-politik pemerintah daerah, dimana tugas dan
yang telah dikeluarkan oleh (alm) Edy tanggung jawab Bupati sebagai Kepala
Maryono. Tentunya penawaran untuk Daerah begitu besar dan berat dalam
menyiapkan calon pengganti Wakil rangka mensejahterakan rakyat di
Bupati kepada partai koalisi lebih daerah yang dipimpinya. Maka
mengutakan partai yang kursinya atau keberadaan Wakil Bupati menjadi
jumlah suaranya lebih banyak. penting demi membantu jalannya
Ketiga : Apabila opsi yang pertama pemerintahan di daerah. Karena itu
dan kedua tidak terpenuhi, maka perlu disarankan kepada Dewan Perwakilan
mengambil dari pihak luar (non partai Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
koalisi) yaitu dari masyarakat yang Grobogan segera mengusulkan
independen dan tidak sebagai anggota pergantian Wakil Bupati Kabupaten
partai politik atau tidak memiliki Grobogan.
keberpihakan kepada partai politik. 2. Mekanisme dan tata cara pengisian
Seperti pegawai negeri yang jabatan Wakil Bupati yang
berpengalaman (yang dapat diproses berhalangan tetap telah diatur melalui
pensiun) atau pihak-pihak yang perundang-undangan khususnya
memiliki ketokohan dan pengalaman. Undang- Undang RI Nomor 10 Tahun
Tentunya mereka yang disiapkan telah 2016, tetapi tidak ada keharusan untuk
mendapatkan kesepakatan dari partai melakukan pengisian jabatan wakil
koalisi pengusung, utamanya dari Bupati yang berhalangan tetap. Maka

314
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018

ketika persoalan poltik belum selesai, 45(1), 49–57.


jabatan Wakil Bupati dibiarkan Anggraeni, M. (2016). Kedudukan dan
kosong. Karena itu perlu dibentuk Kewenangan Wakil Kepala
regulasi atau setidaknya melalui DaerahDihubungkan Dengan Undang-
Peraturan Menteri Dalam negeri Undang RepubLik Indonesia Nomor 9
(Mendagri) tentang kewajiban Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua
melakukan pengisian jabatan Wakil Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Bupati bagi yang berhalangan tetap. 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
3. Bagi partai politik pengusung Bupati Universitas Pasundan.
dan Wakil Bupati, kususnya Partai Arrsa, R. C. (2014). Pemilu Serentak dan
Demokrasi Indonesia Perjuangan Masa Depan Konsolidasi Demokrasi.
(PDI-Perjuangan) dan Partai Jurnal Konstitusi, 11(3), 515–537.
Kebangkitan Bangsa (PKB) segera Budhiati, I. (2013). Quo Vadis Demokrasi
mengambil sikap bahwa Wakil Bupati Prosedural Dan Pemilu: Sebuah
sebagai pembantu bupati dipandang Refleksi Teoritis. Jurnal Masalah-
sangat penting dalam penyelenggaraan Masalah Hukum, 42(2), 268–273.
pemerintahan daerah di Kabupaten Huda, N. (2015). Hukum Tata Negara
Grobogan. Karena itu persoalan- Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.
persoalan politik agar segera diatasi Meyer, T. (2013). Peran Partai Politik
khususnya yang menyangkut cost- dalam Sebuah Sistem Demokrasi:
politik baik dalam proses pencalonan Sembilan Tesis. Friedrich. Jakarta:
maupun hal-hal lain yang berkenaan Ebert-Stiftung (FES).
dengan pengajuan pengganti wakil Nuraini, S. (2006). Hubungan Eksekutif dan
bupati disarankan untuk segera Legislatif di Era Otonomi Daerah.
diselesaikan demi segera diangkatnya Jurnal Madani Edisi I/ Mei 2006, 6.
Wakil Bupati. Respationo, H. M. (2013). Pemilihan Kepala
Daerah dalam Demokrasi Electoral.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Masalah-Masalah Hukum,
42(3), 355–361.
Ananingsih, S. W. (2016). Tantangan dalam Safa’at, M. A. (2009). Pembubaran Partai
Penanganan Dugaan Praktik Politik Politik Di Indonesia (Analisa
Uang Pada Pilkada Serentak 2017. Pengaturan Hukum dan Praktik
Jurnal Masalah-Masalah Hukum, Pembubaran Partai Politik 1959 –

315
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)

2004). Universitas Indonesia.


Soekanto, S. ., & Mamudji, S. (n.d.).
Penelitian Hukum Normatif Suatu
Tinjauan Singkat. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Soemantri, S. (2006). Prosedur dan Sistem
Perubahan Konstitusi. Bandung:
Alumni.
Soemitro, R. H. (1982). Metodologi
Penelitian Hukum dan Jurimetri.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suharizal. (2011). Pemilukada: Regulasi,
Dinamika dan Konsep Mendatang.
Jakarta: Raja Grafindo Jaya.
Wijaya, T., & Griadhi, I. (2014). Pengisian
Kekosongan Jabatan Wakil Kepala
Daerah Yang Berasal Dari Partai
Politik Atau Gabungan Partai Politik
Berdasarkan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008. Jurnal Kertha Negara,
2(5), 3.

316

Anda mungkin juga menyukai