Abstract
The position of vice regent in Grobogan Regency is still not filled. This happened because the
elected regent of Grobogan Edy Maryono passed away 3 days before he was appointed vice
regent. In summary, the purpose of this paper is to discusses why in Grobogan District until now
has not been filled filling Regent Representative Period 2016-202, and to know the mechanism
and procedure of filling the position of Vice Regent who is unable to remain. The approach
method used in this research is the normative juridical approach. Based on the discussion, the
mechanism and procedures for the succession upon the permanently incapacitated vice-regent
have been regulated in article 176 Law No. 10 of 2016 on the Election of Governor and Vice-
Governor, Regent and Vice-Regent, and Mayor and Deputy Mayor.
Keywords: Regent and Vice-Regent, Succession upon the Position, Local Government.
Abstrak
Sampai saat ini jabatan wakil bupati di Kabupaten Grobogan masih belum terisi. Hal tersebut
terjadi karena wakil Bupati terpilih Grobogan Edy Maryono meninggal dunia 3 hari sebelum ia
dilantik menjadi wakil bupati. Secara ringkas tujuan tulisan ini adalah untuk membahas mengapa
di Kabupaten Grobogan sampai saat ini belum dilaksanakan pengisian jabatan Wakil Bupati
Periode 2016-2021, dan untuk mengetahui mekanisme dan tata cara pengisian jabatanWakil
Bupati yang berhalangan tetap. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan yuridis normatif. Berdasarkan pembahasan, sejatinya mekanisme dan tata cara
pengisian jabatan Wakil Bupati yang berhalangan tetap telah diatur di dalam Pasal 176 UU No
10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan
Walikota dan wakil Walikota.
Kata Kunci: Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Pengisian Jabatan, Pemerintahan Daerah
1
Arikel ini merupakan hasil penelitian
2
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Undip
3
Dosen Program Studi Magister ilmu Hukum Undip
298
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018
299
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)
300
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018
301
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)
302
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018
Dari beberapa judul di atas, maka pernah dilakukan. Penelitian ini sangat
penelitian dengan mengkonstruksikan alasan penting untuk diteliti dan dikaji, karena
tidak diisinya kepala daerah di suatu daerah didasarkan banyak konflik politik yang
khsusnya di Kabupaten Grobogan belum berdampak dengan kemajuan suatu daerah.
303
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)
Karena tidak diisinya kepala daerah dalam perundang-undangan yang berlaku dikaitkan
suatu daerah otomatis akan menimbulkan dengan teori hukum dan praktek
berbagai permasalahan di dalam suatu pelaksanaan hukum positif yang
daerah yang berhubungan dengan menyangkut permasalahan di atas
berkembangnya daerah tersebut. (Soemitro, 1982, p. 97).
304
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018
Belum terisinya jabatan Wakil Bupati (salah satu wakil ketua DPRD Grobogan)
di Kabupaten Grobogan, sedikitnya untuk menggantikan posisi Edy Maryono
dilatarbelakangi karena dua hal. Pertama, di sebagai Wakil Bupati. Akan tetapi yang
dalam aturannya Undang-Undang Nomor 10 bersangkutan tidak menghendaki dan tetap
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas memilih sebagai Wakil Ketua DPRD
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Kabupaten Grobogan.
Tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Persoalan tersebut menjadikan
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun problem utama atas pengisian jabatan Wakil
2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Bupati. Sebab penentu utama bagaimana
Dan Walikota Menjadi Undang-Undang, pengisian Jabatan Wakil Bupati
hanya dibahas mengenai mekanisme dilaksanakan atau tidak,sangat bergantung
penggantian wakil kepala daerah yang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebab
berhalangan tetap. Tidak ada aturan yang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai
menyebutkan keharusan suatu daerah untuk patai pemenang ke-2 (kedua) setelah PDI-
segera menyelenggarakan pengisian jabatan Perjuangan ketika berkoalisi dengan PDI-
kepala daerah, serta tidak adanya Perjuangan yang didukung oleh Partai
penyebutan sanksi kepada daerah yang tidak Amanat Nasional (PAN) dan Partai Hati
segera melaksanakan pengisian jabatan Nurani Rakyat (Hanura) telah bersepakat
wakil kepala daerah. Oleh karena itu wajar untuk posisi bupati diambil PDI-Perjuangan
jika banyak daerah yang masih meremehkan dengan mengajukan Sri Sumarni dan PKB
hal pengisian jabatan wakil kepala daerah. mendapatkan posisi Wakil Bupati dengan
Kedua, belum terisinya jabatan wakil kepala mengajukan Edy Maryono. Karena itu
daerah di Kabupaten Grobogan ketika kedua pasangan tersebut terpilih
dilatarbelakangi karena faktor politik. sebagai bupati dan wakil bupati dan ternyata
Menurut beberapa sumber dari ada permasalahan terhadap diri wakil bupati
anggota DPRD Kabupaten Grobogan bahwa terpilih yaitu Edy Maryono yang
telah terjadi kebuntuan dalam pembahasan berhalangan tetap karena meninggal dunia,
diinternal Partai Kebangkian Bangsa (PKB) maka secara politis itu merupakan hak dari
5
. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui PKB untuk menggantikannya. Sementara
Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Pimpinan PKB melalui Sekretaris Jendral DPP PKB
Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa telah menunjuk salah satukader partainya
(PKB) telah mengeluarkan rekomenasi nama untuk menggantikan posisi wakil bupati
5
yang telah ditinggalkan oleh Edy Maryono
KH.Mustain (dari Fraksi PKB) dan Sriyanto (dari
Fraksi PPP).
305
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)
tidak mau dan lebih memilih sebagai Wakil strategis untuk memperkuat barisan
Ketua DPRD Kabupaten Grobogan. Karena pimpinan DPRD. Sedangkan 2 orang dari
itu posisi Wakil Bupati tetap dibiarkan pimpinan DPRD yang lain adalah dari
kosong dan belum ada langkah apapun yang Fraksi Golkar dan Gerindra yang merupakan
akan dilakukan untuk mengisi jabatan wakil kompetitor (pesaing) utama karena
Bupati Kabupaten Grobogan. mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati
Menurut Drs. H. Romli Mubarok, SH, (Icek Baskoro-Sugeng Prasetyo) yang telah
MH;6 membenarkan bahwa tidak dikalahkan oleh Pasangan Bupati dan Wakil
berkenannya pengganti posisi Edy Maryono Bupati (Sri Sumarni-Edy Maryono) yang
untuk menjadi wakil bupati dan tetap menjabat saat ini. Ketiga : ada cost-politik
memilih sebagai Wakil Ketua DPRD yang harus ditanggung (termasuk biaya
Kabupaten Grobogan. Ada beberapa kampanye) bagi calon pengganti Edy
pertimbangan :Pertama : secara stuktural Maryono sebagai Wakil Bupati. Termasuk
posisi Wakil Ketua DPRD lebih startegis beban-beban yang lain khususnya dalam
dibanding sebagai wakil bupati. Karena proses menduduki jabatan Wakil Bupati
posisi jabatannya sebagai Ketua DPC PKB Grobogan.
Kabupaten Grobogan..Sebab didalam Untuk menggantikan kedudukan Edy
ketentuan PKB, ada kebijakan bagi siapa Maryono sebagai Wakil Bupati,
saja yang menjadi Kepala Daerah atau sebagaimana telah diketahui, bahwa
Wakil Kepala Daerah untuk menanggalkan rekomendasi nama yang dikeluarkan oleh
jabatan sebagai Ketua DPW atau DPC Partai Kebangkitan Bangsa memiliki jabatan
PKB.Kedua : secara politis, justru dapat sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten
menjaga sinergitas hubungan antara bupati Grobogan dan sekaligus sebagai Wakil
dan DPRD. Sebab posisi calon pengganti Ketua DPRD Kabupaten Grobogan. Akan
Edy Maryono dipandang lebih senior karena tetapi xalon pengganti Edy Maryono
telah menjabat 2 kali dari tahun 2009 – 2014 tersebut tidak menghendaki dan tetap
dan 2014 hingga sekarang. Mengingat Ketua memilih sebagai Wakil Ketua DPRD
DPRD dari PDI-Perjuangan (Agus Kabupaten Grobogan.
Siswanto) dipandang masih muda dan belum Permasalahan lain, ketika bakal nama
banyak berpengalaman. Karena itu posisi calon wakil bupati yang nantiya akan
calon pengganti Edy Maryono dianggap dibahas pada rapat paripurna DPRD
Kabupaten Grobogan diserahkan kepada
6
Kordinator Wilayah (Korwil) Kabupaten Grobogan, partai Hanura dan PAN tentunya sangat
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB
Provinsi Jawa Tengah.
306
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018
307
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)
kepala daerah yang begitu besar, peran dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) (Wijaya
fungsi wakil kepala daerah sangat penting & Griadhi, 2014).
dalam pemerintahan lokal. Tentu dalam Sesuai dengan Pasal 176 Undang-
melaksanakan tugas dan fungsi seorang Undang Nomor 10 Tahun 2016
kepala daerah yang memimpin di tingkat tentangPerubahan Kedua Atas Undang-
provinsi dan sekaligus pula sebagai wakil Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
pemerintah di tingkat provinsi, keberadaan PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti
wakil kepala daerah sangat diperlukan dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
sangat urgen dengan melihat tugas dan TentangPemilihan Gubernur, Bupati, Dan
fungsi kepala daerah yang memiliki 2 fungsi Walikota Menjadi Undang-Undang,
dan tugas sekaligus serta membutuhkan menyebutkan:
perencanaan yang matang serta tindakan 1) Dalam hal Wakil Gubernur, Wakil
yang cepat pula, namun dalam kenyataan di Bupati, dan Wakil Walikota berhenti
lapangan tugas dan fungsi wakil kepala karena meninggal dunia, permintaan
daerah tidak terlihat jelas dan tugas dan sendiri, atau diberhentikan, pengisian
fungsi wakil kepala derah terkesan kurang Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan
berfungsi (Anggraeni, 2016, p. 3). Wakil Walikotadilakukan melalui
Namun, perlu diingat dalam hal mekanisme pemilihan oleh DPRD
pengisian jabatan wakil kepala daerah, Provinsi atau DPRD Kabupaten/Kota
dilakukan dengan alasan sebagai berikut : berdasarkan usulan dari Partai Politik
a.Meninggal dunia, b.berhenti, atau gabungan Partai Politik pengusung.
c.diberhentikan, yang dimana pengisian 2) Partai Politik atau gabungan Partai
kekosongan jabatan Wakil Kepala Daerah Politik pengusung mengusulkan 2
hanya akan dilakukan jika sisa masa jabatan (dua)orang calon Wakil Gubernur,
yang ditinggalkan tersisa 18 bulan dan calon Wakil Bupati, dan Wakil Walikota
pengganti jabatan tersebut bersifat terbatas kepada Dewan Perwakilan Rakyat
dan harus berasal dan diusulkan Kepala Daerah melalui Gubernur, Bupati, atau
Daerah kedalam sidang Paripurna DPRD Walikota, untuk dipilih dalam rapat
berdasarkan hasil pembicaraan dan paripurna Dewan Perwakilan Rakyat
kesepakatan Kepala Daerah dengan partai Daerah.
politik atau gabungan partai politik 3) Dalam hal Wakil Gubernur, Wakil
pengusungnya yang sebelumnya memenangi Bupati, dan Wakil Walikota berasal dari
calon perseorangan berhenti karena
308
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018
309
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)
310
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018
untuk menjadi pengganti Edy Maryono Bupati. Termasuk beban-beban yang lain
sebagai Wakil Bupati tetapi yang khususnya dalam proses menduduki jabatan
bersangkutan tidak berkenan dan memilih Wakil Bupati Grobogan.
menjadi Wakil Keua DPRD Kabupaten Kenyataan tersebut merupakan
Grobogan dengan pertimbangan baik dari persoalan politik yang hanya memperhatikan
aspek stuktural, aspek politis maupun aspek kepentingan personal yang sedang memiliki
cost-politik. Aspek stuktural karena menjadi kekuasaan. Karena itu sudah seharusnya
Wakil Ketua DPRD juga menjadi Ketua para pimpinan partai atau para pimpinan dan
DPC PKB Kabupaten Grobogan. Sehingga anggota DPRD Kabupaten Grobogan
akan kehilangan jabatan sebagai Ketua DPC berfikir dan bersikap sebagai negarawan
PKB Kabupaten Grobogan bila menduduki yang berorientasi pada kepatingan
jabatan wakil bupati. Sedang dari politis, masyarakat atau kepentingan pemerintahan
justru dapat menjaga sinergitas hubungan daerah Kabupaten Grogogan. Karena itu
antara bupati dan DPRD. Sebab posisi calon Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atau
pengganti Edy Maryono tersebut dipandang Partai Koalisi harus mengambil kebijakan
lebih senior yang memiliki penguasaan dan terhadap pengisian jabatan Wakil Bupati
pengalaman sebagai pimpinan DPRD karena Kabupaten Grobogan yang berhalangan
telah menjabat 2 kali dari tahun 2009 – 2014 tetap karena telah meninggal dunia.
dan 2014 hingga sekarang. Bahkan calon Kebijakan tersebut dilakukan karena
pengganti Edy Maryono tersebut dapat mepertimbangkan baik dari aspek legalitas
menjadi penjaga tingkat persaingan dengan regulasi yang mengamanatkan bahwa
pimpinan yang lain dari Fraksi Golkar dan pencalonan sebagai bupati dan wakil bupati
Fraksi Gerindra yang sebelumnya Partai adalah satu paket, juga karena tuntutan
Golkar dan Partai Gerindra mengusung masyarakat khususnya konstituen PKB agar
calon Bupati dan Wakil Bupati (Icek proses penyelenggaraan pemerintahan di
Baskoro-Sugeng Prasetyo) yang telah Kabupaten Grobogan dapat berjalan secara
dikalahkan oleh Pasangan Bupati dan Wakil maksimal utamanya dalam peningkatan
Bupati (Sri Sumarni-Edy Maryono) yang kesejahteraan masyarakat. Tentunya bila
menjabat saat ini. Adapun dari aspek cost- tidak dibantu oleh Wakil Bupati, maka tugas
politik yaitu harus menanggung biaya yang dan tanggung jawab bupati menjadi beban
telah dikeluarkan oleh Edy Maryono yang cukup berat.
(termasuk biaya kampanye) bagi calon Ada beberapa langkah yang perlu
pengganti Edy Maryono sebagai Wakil dipertimbangkan oleh Partai Kebangkitan
311
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)
bangsa (PKB) atau partai koalisi pengusung yang berpengalaman (yang dapat diproses
Bupati dan Wakil Bupati (Sri-Edy) pensiun) atau pihak-pihak yang memiliki
terpilih.Pertama :Menyiapkan kader dari ketokohan dan pengalaman. Tentunya
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mereka yang disiapkan telah mendapatkan
telah disepakati oleh Bupati Sri Sumarni dan kesepakatan dari partai koalisi pengusung,
partai koalisi (Partai Amanat Nasional dan utamanya dari Partai Kebangkitan Bangsa
Partai Hanura). Tentunya dengan (PKB) sebagai partai yang memiliki hak
persyaratan-persyaratan yang harus prioritas.
ditanggung oleh calon pengganti baik yang Langkah-langkah untuk mengambil
menyangkut komitmen politik maupun cost- kebijakan tersebut tentu tidak boleh ditunda-
politik sepanjang dapat tunda. Sebab untuk mendapatkan
dirasionalisasi.Kedua : Apabila opsi yang kesepakatan tidak mudah dan memerlukan
pertama tidak dapat dipenuhi, maka langkah proses dan waktu yang cukup panjang.
berikutnya menawarkan kepada pihak partai Apalagi ketentuan perundangan mengatur,
koalisi baik dari Partai Amanat Nasional tidak dapat dilakukan pengisian jabatan
(PAN) maupun dari Partai Hati Nurani wakil bupati yang berhalangan tetap karena
Rakyat (Hanura) untuk menyiapkan calon mininggal dunia, apabila masa jabatannya
pengganti sebagai calon Wakil Bupati tersisa 18 bulan.
Grobogan dengan persyaratan sebagaimana
opsi yang pertama yaitu disetujui Bupati Sri D. Simpulan dan Saran
Sumarni dan mengganti cost-politik yang Dari beberapa hal yang telah penulis
telah dikeluarkan oleh (alm) Edy Maryono. uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan
Tentunya penawaran untuk menyiapkan sebagai berikut:
calon pengganti Wakil Bupati kepada partai 1. Kekosongan jabatan Wakil Bupati di
koalisi lebih mengutakan partai yang Kabupaten Grobogan akibat
kursinya atau jumlah suaranya lebih meninggalnya Edy Maryono sebagai
banyak.Ketiga : Apabila opsi yang pertama Wakil Bupati terpilih dikarenakan oleh
dan kedua tidak terpenuhi, maka perlu dua hal. Pertama, di dalam aturannya
mengambil dari pihak luar (non partai Undang-Undang Nomor 10 Tahun
koalisi) yaitu dari masyarakat yang 2016 tentang Perubahan Kedua Atas
independen dan tidak sebagai anggota partai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
politik atau tidak memiliki keberpihakan Tentang PenetapanPeraturan
kepada partai politik. Seperti pegawai negeri Pemerintah Pengganti Undang-
312
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018
Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Bupati dan Walikota dan wakil
Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota dalam hal pengisian jabatan
Walikota Menjadi Undang-Undang, wakil kepala daerah, partai politik/
hanya dibahas mengenai mekanisme gabungan partai politik berhak
penggantian wakil kepala daerah yang mengajukan 2 (dua) orang calon Wakil
berhalangan tetap. Tidak ada aturan Bupati melalui Rapat Pari Purna
yang menyebutkan keharusan suatu DPRD untuk diajukan kepada Bupati
daerah untuk segera agar memilih salah satu dari 2 (dua)
menyelenggarakan pengisian jabatan orang calon. Dan setelah dipilih oleh
kepala daerah, serta tidak adanya Bupati kemudian diajukan kepada
penyebutan sanksi kepada daerah yang Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
tidak segera melaksanakan pengisian untuk ditetapkan sebagai Wakil
jabatan wakil kepala daerah. Oleh Bupati.
karena itu wajar jika banyak daerah 3. Terkait tindakan dari Partai Koalisi
yang masih meremehkan hal pengisian atau Partai Pengusung
jabatan wakil kepala daerah. Kedua, dalamMenetapkan Kebijakan yang
belum terisinya jabatan wakil kepala Tepat dalam Pengisian Jabatan Wakil
daerah di Kabupaten Grobogan Bupati yang Berhalangan Tetap, ada
dilatarbelakangi karena faktor politik. beberapa langkah yang perlu
Pasangan Sri – Edy diusung 4 Partai dipertimbangkan oleh Partai
Politik yaitu Partai Demokrasi Kebangkitan bangsa (PKB) atau partai
Indonesia Perjuangan (PDI-P),Partai koalisi pengusung Bupati dan Wakil
Kebangkitan Bangsa (PKB), partai Bupati (Sri-Edy) terpilih.
Amanat Nasional (PAN) dan Partai Pertama :Menyiapkan kader dari
Hati Nurani Rakyat (Hanura). Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
2. Mekanisme dan tata cara pengisian yang telah disepakati oleh Bupati Sri
jabatan Wakil Bupati yang Sumarni dan partai koalisi (Partai
berhalangan tetap akibat meninggal Amanat Nasional dan Partai Hanura).
dunia sebagaimana dialami oleh Edy Tentunya dengan persyaratan-
Maryono, SH,MM, telah diatur dalam persyaratan yang harus ditanggung
Undang- Undang Nomor 10 Tahun oleh calon pengganti baik yang
2016 tentang Pemilihan Gubernur dan menyangkut komitmen politik maupun
wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
313
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)
314
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47 No.3, Juli 2018
315
Rahma A, Fifiana W., Pengisian Jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Berhalangan Tetap dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia (Studi Kasus Pengisian Jabatan Wakil Bupati Kabupaten Grobogan)
316