Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui salinitas airtanah oleh intrusi air laut
pada aqifer air tanah freatik di Desa Rugemuk (2) Mengetahui ketinggian batasan
antara air tawar dan air asin (zona interface ) pada air tanah di Desa Rugemuk, (3 )
Mengetahui sebaran intrusi air laut pada aqifer airtanah freatik melalui sumur penduduk
di Desa Rugemuk.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rugemuk. Populasi dari penelitian ini adalah air
tanah di Desa Rugemuk, dengan sumur gali sebagai sumber data. Penentuan sampel
dilakukan dengan teknik acak sistematis random (systematic random sampling) yaitu
sebanyak 27 sumur gali mewakili 27 grid (bujur sangkar) 2 cm x 2 cm.Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, studi
dokumenter, dan teknik pengukuran. Teknis analisis data yaitu dengan teknis analisis
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Intrusi air laut pada air tanah freatik di Desa
Rugemuk memiliki nilai salinitas yang bervariasi berkisar 0,9 – 3,55 g/l. Salinitas
berbahaya (kadar garam > 2,1 %o) berkisar 40,74 % , salinitas meragukan (kadar garam
0,525 – 1,4 %o) berkisar 22,23 %, dan salinitas diizinkan (kadar garam 0,525 – 1,4 %o)
berkisar 37,03 %. (2) Keadaan zona interface di Desa Rugemuk masih dalam kondisi
yang seimbanga (masih jauh dibawah muka air tanah yaitu berkisar 16 s/d 179,2 m). (3)
Persebaran intrusi airlaut di Desa Rugemuk bervariasi, ditandai dengan perbedaan kadar
garam pada jarak geometrik yang sama dari garis pantai.
Kata Kunci : Intrusi Air Laut, Interface, Sebaran Intrusi Air Laut
air asin di dalam tanah yang dibatasi oleh Penggunaan air tanah di daerah
zona interface. Penggunaan air tanah yang pesisir pantai Desa Rugemuk oleh
terus meningkat secara bebas diprediksi penduduk perlu mendapatkan perhatian
di kemudian hari akan memunculkan serius. Pemanfaatan air tanah dengan
dampak negatif terhadap kualitas dan volume yang besar di Desa Rugemuk
kuantitas air bawah tanah tersebut serta yang tidak memperhatikan lingkungan
terhadap lingkungan fisik sekitarnya. fisik akifer bawah tanah menyebabkan
Dampak negatif penggunaan air tanah menyusupnya air laut yang masanya lebih
yang berlebihan yaitu penurunan muka besar dari air tawar masuk ke dalam
air tanah, intrusi air laut, dan amblasan akifer dalam tanah yang menyebabkan
tanah. Intrusi air laut merupakan salah intrusi air laut. Adanya intrusi air laut
satu dampak negatif dari pada merupakan permasalahan air tanah di
penggunaan air tanah yang berlebihan Desa Rugemuk yang berakibat langsung
yang tidak memperhatikan kondisi dan dengan kualitas air tanah dangkal dalam
lingkungan air dalam tanah. Adanya hal meningkatnya salinitas.. Karena
intrusi air laut merupakan permasalahan sumur gali yang tersebar di Desa
air tanah di daerah pantai. Air tanah yang Rugemuk merupakan sumber utama
awalnya layak dipergunakan untuk air untuk memperoleh air tanah untuk
minum mengalami penurunan kualitas memenuhi kebutuhan air bersih oleh
sehingga tidak layak lagi digunakan penduduk di Desa Rugemuk, maka sangat
untuk memenuhi kebutuhan untuk penting dilakukan penelitian mengenai
minum. Analisis Persebaran Intrusi Air Laut Pada
Kabupaten Deli Serdang Air Tanah Freatik di Desa Rugemuk
merupakan salah satu kabupaten yang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli
terletak di pesisir timur Sumatera Utara Serdang.
yang mengalami perkembangan pesat. Berdasarkan latar belakang
Desa Rugemuk merupakan salah satu dari masalah yang telah diuraikan, maka yang
sembilan belas desa di Kecamatan Pantai menjadi pembatasan masalah dalam
Labu yang letaknya di pesisir pantai penelitian ini adalah: (1) Intrusi air laut
dengan jumlah penduduk 2660 jiwa menaikkan salinitas air tanah yang
terdiri dari 1368 jiwa penduduk laki-laki menyebabkan sebagian penduduk di Desa
dan 1292 jiwa perempuan (Kantor Kepala Rugemuk tidak memanfaatkan sumur gali
Desa Rugemuk Tahun 2015). Penduduk sebagai sumber air minum tetapi hanya
yang lebih dominan bermata pencaharian dimanfaatkan untuk mencuci. (2) Intrusi
sebagai petani memanfaatkan air tanah air laut disebabkan oleh beberapa faktor
untuk sumber air irigasi dan termasuk ketidakseimbangan kondisi
menggunakan sumur gali sebagai sumber interface yang merupakan batas dari air
air bersih untuk keperluan rumah tangga. tawar dan air asin. (3) Sebaran intrusi air
Sumur gali di Desa Rugemuk sebanyak laut pada air tanah freatik di Desa
416 sumur gali dan tersebar di empat Rugemuk Kecamatan Pantai Labu.
dusun. Semua masyarakat di empat Adapun rumusan masalah berdasar
dusun tersebut memanfaatkan air tanah batasan masalah dalam penelitian ini
dangkal melalui sumur gali untuk adalah sebagai berikut : (1) bagaimana
keperluan sehari-hari. Kondisi air sumur sebaran salinitas airtanah freatik di Desa
gali yang warnanya bervariasi dari warna Rugemuk Kecamatan Pantai Labu ?, (2)
jernih sampai keruh membuat sebagian bagaimana sebaran kedalaman zona
masyarakat tidak mempergunakan air interface (batasan antara air tawar dan air
sumur gali untuk memenuhi kebutuhan asin) padaaqifer air tanah di Desa
air minum, tetapi hanya digunakan untuk Rugemuk Kecamatan Pantai Labu?, (3)
keperluan mencuci dan mandi. bagaimana sebaran intrusi air laut pada
air tanah freatik di Desa Rugemuk dengan menggunakan peta peta. Data-
Kecamatan Pantai Labu? data yang diperoleh dalam penelitian
METODOLOGI sebagai pendukung analisis data yaitu
Populasi dalam penelitian ini data letak koordinat sumur, elevasi
adalah air tanah pada aqifer di Desa sumur, tinggi muka air tanah, kedalaman
Rugemuk Kecamatan Pantai Labu. air sumur dan salinitas. Peta yang
digunakan untuk analisis sebaran intrusi
Sementara yang menjadi sampel dalam
airlaut adalah peta sebaran nilai salinitas,
penelitian ini adalah air tanah freatik
melalui sumur gali penduduk yang ada di peta isosalinitas, peta sebaran nilai
Desa Rugemuk. Penentuan sampel interface, peta iso interface, dan peta
persebaran intrusi airlaut.
ditentukan secara acak sistematis
(systematic random sampling). Peletakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
titik-titik sampel diambil dengan
Sebaran Salinitas airtanah freatik
membagi peta administasi mejadi garis-
Data salinitas dari hasil
garis bujur sangkar/grid 2 cm x 2 cm
laboratorium memperlihatkan bahwa
pada peta administasi Rugemuk skala 1:
sebanyak 11 sampel (40, 74 %) air tanah
22.000. Setiap satu grid diwakili oleh 1
freatik memiliki kadar garam lebih dari
sumur sampel yang diambil secara acak.
2,1 % 0, 10 sampel (37,04 %) air tanah
Namun jika tidak ditemukan sumur gali
freatik memiliki salinitas 0,525 – 1,4 % o,
dalam satu grid, maka dilakukan
dan 6 sampel (22,22 %) memiliki salinitas
pengambilan sampel air tanah freatik
1,5 s/d 2,1 %o . Berdasarkan hasil
melalui sumur gali terdekat pada bujur
pengukuran tersebut maka air tanah
sangkar terdekat. Setiap satu grid
freatik di Desa Rugemuk dapat
mewakili 19,36 Ha, luas wilayah berkisar
dikelompokkan berdasarkan jenis air dan
500 ha, maka diperoleh 27 sampel sumur
klasifikasi air berdasarkan konsentrasi
gali.
garam terlarut yang dapat dilihat pada
Pengumpulan data dilakukan
Gambar 1 dan Tabel 1.
dengan teknik pengukuran : pengukuran
Berdasarkan tabel 1 tersebut,
tinggi muka air sumur gali dengan alat
dapat diklasifikasikan air tanah freatik di
meteran dan benang berbandul,
Desa Rugemuk berdasarkan konsentrasi
pengukuran posisi sumur dengan GPS
garam terlarut dalam air sebanyak 10
Garmin, pengukuran salinitas sampel
(sepuluh) sampel air tanah freatik
airtanah dilakukan di Laboratorium.
terkategori sebagai air yang diizinkan, 6
Teknik observasi untuk mengetahui
(enam) sampel air tanah freatik
sebaran letak sumur, teknik studi
terkategori sebagai air meragukan, dan 11
dokumentasi untuk memperolrh Peta
(sebelas) sampel air tanah freatik
Administrasi Desa Rugemuk.
terkategori sebagai air yang berbahaya
Teknik analisis data yang
berdasarkan konsentrasi garam.
dipergunakan dalam penelitian ini adalah
Persebaran nilai salinitas airtanah freatik
teknis analisis deskriptif kualitatif yang
1,4 g/l dan 2,1 g/l di Desa Rugemuk
mendeskripsikan kenyataan yang ada
dapat dilihat pada gambar 2 peta isopleth
dilapangan dan dibuat kedalam tabel-
salinitas .
tabel frekuensi dan analisis spatial yaitu
Berdasarkan garis isoplet 1,4 g/l terintrusi air laut yang berbahaya
dan isoplet 2,2 g/l pada Gambar 2 berdasarkan salinitas yang terkandung
dapatlah diperlihatkan klasifikasi dalam air tanah freatik.
persebaran intrusi air laut berdasar
konsentrasi garam (salinitas) yang KESIMPULAN DAN SARAN
terkandung pada airtanah di Desa
Rugemuk yakni diizinkan meliputi luas Berdasarkan hasil penelitian dapat
wilayah 73 Ha (23,70 %), meragukan disimpulkan :
meliputi 97 Ha ( 31,50 %) dan berbahaya 1. Intrusi air laut pada airtanah freatik di
meliputi luas 138 Ha (44,80 %), dapat Desa Rugemuk memiliki salinitas
dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 5. Hal berkisar 0,9 – 3,55 g/l. Sebagian besar
tersebut menunjukkan bahwa airtanah air sumur freatik (41%) dari
freatik di bagian utara Desa Rugemuk keseluruhan air sumur freatik di Desa
Rugemuk memiliki kadar garam yang
tinggi dengan klasifikasi berbahaya tawar. Sehingga air laut yang memiliki
salinitas 2,2 – 3,55 g/l, 37% sebagai air masa jenis yang lebih besar dari air
diizinkan dengan salinitas < 0,9 – 1,4 tawar bergerak berlawanan dengan
g/l, air tersebut masih bisa arah aliran air tawar mendesak masuk
dimanfaatkan untuk keperluan sehari- ke akifer air tanah tawar.
hari tetapi tidak untuk diminum.
Selebihnya 22,22% air sumur freatik Berdasar kesimpulan yang diperoleh,
terkategori sebagai air tanah disarankan :
meragukan dengan tingkat salinitas 1. Intrusi air laut pada air tanah freatik di
1,4 – 2,0 g/l. Desa Rugemuk menyebabkan airtanah
2. Kedalaman zona interface di Desa freatik terkategori berbahaya,
Rugemuk memiliki kedalaman berkisar meragukan, dan diizinkan, sedangkan
16 - 179,2 m dibawah muka air tanah kategori bagus dan sangat bagus tidak
dan masih dalam kondisi yang ditemukan. Untuk masyarakat di
seimbang. Kedalaman zona interface sekitar daerah Desa Rugemuk,
yang bervariasi di Desa Rugemuk di terutama pada bagian selatan yang air
pengaruhi oleh faktor ketinggian tanah freatiknya belum terintrusi air
tempat dan tinggi muka air tanah yang laut agar memperhatikan penggunaan
berbeda di berbagai tempat. Pola air tanah karena penggunaan air tanah
persebaran isoplet salinitas airtanah freatik yang berlebihan akan
freatik cenderung mengikuti pola memudahkan terjadinya intrusi air
persebaran isopleth interface, salinitas laut. Untuk masyarakat yang tinggal
air tanah terendah terdapat di bagian dibagian utara Desa Rugemuk yang air
Tengah Selatan Desa Rugemuk, tanah freatiknya sudah terintrusi air
demikian juga dengan interface laut dengan kadar garam yang tinggi
terdalam terletak di bagian Tengah agar tidak mengkonsumsi air tanah
Selatan Desa Rugemuk tersebut untuk minum dan juga untuk
3. Persebaran intrusi air laut yang terjadi kebutuhan sehari-hari.
di Desa Rugemuk bervariasi mulai 2. Kedalaman zona interface di Desa
dari kategori berbahaya meliputi Rugemuk masih dalam kondisi baik
bagian utara dekat pantai seluas 138 yaitu zona interface masih dibawah
Ha (44,8 %), meragukan meliputi muka air tanah. Terutama untuk
wilayah 97 Ha (31,5 %) tetletak masyarakat dibagian utara Desa
memanjang di bagian tengah dari Rugemuk yang kedalaman zona
timur ke barat, dan diizinkan seluas interfacenya sudah dekat dengan muka
wilayah 73 H (23,7 %) di bagian selatan air tanah agar tidak menggunakan air
memanjang dari timur ke barat, masih tanah yang berlebihan agar zona
bisa dimanfaatkan tetapi bukan untuk interface tidak mengalami gangguan
konsumsi air minum. Keadaan interface yang menyebabkan air asin yang
yang masih dalam kondisi seimbang berada dibawah zona interface
yang masih dibawah muka air tanah menyusup mencemari air tanah tawar.
tidak mempengaruhi terjadinya air 3. Daerah bagian selatan yang air tanah
tanah asin mencemari air tanah tawar freatiknya tidak terintrusi air laut
melalui zona interface, tetapi faktor berdasarkan salinitas perlu dijaga
muka air tanah yang rendah dibarengi kualitas air tanah freatiknya terhadap
dengan pengambilan air sumur yang intrusi air laut dengan tidak
cepat dengan volume yang relatif memanfaatkan air tanah dalam jumlah
besar, serta lapisan penyusun akifer yang besar. Penggunaan air tanah
yaitu pasir akan memudahkan air laut haruslah disesuaikan dengan
menyusup dan mencemari air tanah ketersediaan airtanah di dalam aqifer.