TINJAUAN PUSTAKA
Dalam SNI 6773:2008 bagian Persyaratan Teknis kualitas air baku yang bisa
diolah oleh Instalasi Pengolahan Air Minum adalah :
a. Kekeruhan, maximum 600 NTU (nephelometric turbidity unit) atau 400 mg/l SiO2.
b. Kandungan warna asli (appearent colour) tidak melebihi dari 100 Pt Co dan warna
sementara mengikuti kekeruhan air baku.
c. Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku sesuai PP No. 82 tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
d. Dalam hal air sungai daerah tertentu mempunyai kandungan warna, besi dan atau
bahan organic melebihi syarat tersebut diatas tetapi kekeruhan rendah (<50 NTU)
maka digunakan IPA system DAF (Dissolved Air Flotation) atau system lainnya yang
dapat dipertanggungjawabkan.
2.3 Standar Kualitas Air Minum
Dalam usaha pemenuhan kebutuhan dan peningkatan pelayanan air bersih bagi
penduduk maka diperlukan sumber air baku dengan kualitas yang memadai dan
kuantitasnya cukup untuk dapat diolah sebagai air bersih.
Standar kualitas air bersih yang ada di Indonesia saat ini menggunakan
Permenkes RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum,
PPJenis air berdasarkan penyampaiannya dan pendistribusiannya menurut Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, meliputi :
a. Air yang didistribusikan melalui pipa
b. Air yang didistribusikan melalui tangki air
c. Air dalam kemasan
d. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan
kepada masyarakat.
Pengolahan lengkap biasanya dipakai untuk mengolah air yang berasal dari
air permukaan seperti sungai, danau, kolam, dll. Karakteristik umum dari air
permukaan adalah kekeruhan tinggi, kandungan bahan organik tinggi, kandungan
mikroorganisme tinggi. Untuk mengolah air dengan karakteristik seperti ini maka
diperlukan unit-unit pengolahan di bawah ini:
Distribusi