Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya
saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Kerajinan Fungsi Hias dan Pakai. Makalah ini
diajukan guna memenuhi salah satu mata pelajaran di sekolah.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan tentang Kerajinan Fungsi Hias dan Pakai bagi kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................3
3.3 Pengemasan..................................................................................................10
3.5 Evaluasi
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................14
4.2 Saran...............................................................................................................................14
Lampiran-lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
Kerajinan yang memiliki kualitas tinggi tentu harganya akan mahal, jika kalian
memiliki keterampilan dan berusaha untuk membuat suatu produk mungkin dengan
kerajinan yang akan anda miliki bisa menjadi suatu usaha yang menjanjikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prinsip Kerajinan Fungsi Pakai dan Fungsi Hias
3. Unsur Rancangan
Proses pembuatan sebuah produk kerajinantidak terlepas dari salah
satu unsur penting,yaitu bagaimana melakukan pertimbangansaat membuat
rancangan atau desain yangdapat melibatkan berbagai aspek teknologiserta
mengandung tanggung jawab terhadapbudaya bangsa Indonesia. Sebagai
perancang atau desainer sebuah produk kerajinan, banyakfaktor yang
perlu menjadi bahan acuan danpertimbangan agar produk kerajinan
yangdiciptakan menjadi karya yang terbarukan danbukan sekadar
memperbanyak kuantitas belaka
2. Keterampilan Tangan
3. Unsur estetik
4. Unsur Hiasan
2.2.1 Makrame
Makrame adalah salah satu produk kerajinan yang berasal dari keahlian
merangkai tali. Makrame berarti kerajinan simpul tali. Dengan keahlian menyimpul
tali baik dua buah tali, empat buah tali, dan sebagainya1sehingga menghasilkan
sebuah karya kerajinan yang selain berfungsi sebagai benda pakai juga mempunyai
nilai seni yang menarik.
Sudah banyak produk yang dihasilkan dari kerajinan makrame yang dijual di
pasaran sebagai benda pakai, khususnya sebagai aksesoris untuk menambah
kecantikan perempuan di dalam penampilannya, diantaranya sabuk, gelang, kalung,
kerudung, tas tangan, dompet. Para perajin makrame membuat simpul dari banyak
benang sampai tepi kain dengan menggerak-gerakkan tangan hingga terbentuk
anyaman benang yang dekoratif berupa handuk, syal, dan kerudung.
2.2.2 Rajut
Merajut (bahasa Inggris: knitting) adalah metode membuat kain, pakaian atau
perlengkapan busana dari benang rajut. Berbeda dari menenun yang menyilangkan
dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut hanya menggunakan sehelai
benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang di salah satu jarum rajut sampai
dimulainya tusukan yang baru.
egiatan merajut ini pertama kali dilakukan oleh kaum pria di tanah Arab di
Timur Tengah untuk membuat permadani yang diperdagangkan. Keterampilan
merajut tersebut dari masa ke masa kemudian menyebar ke penjuru dunia, mulai dari
Asia, Eropa, Amerika dan ketika Belanda menjajah Indonesia, keterampilan merajut
juga secara tidak langsung dikenalkan dengan istilah hakken (merenda)
danbreien (merajut). Seiring perjalanan waktu dari masa ke masa, kaum perempuan
semakin banyak menggemari melebihi kaum pria.
Produk-produk yang biasanya dibikin rajutan, yaitu topi, kaus kaki, sarung
tangan, sepatu bayi, baju, syal, tas, dompet, bros, baju hangat, selimut, dan lain lain.
Selain bisa menghasilkan ketika menekuni hobi merajut ini, ternyata ada manfaat lain
dari kegiatan merajut ini. Saat merajut, tanpa sadar, kita melatih fokus, kesabaran dan
ketekunan sehingga menyehatkan pikiran dan membuat badan lebih terasa santai.
1. Single knitt
2. Double knitt
Merupakan jenis rajutan yang memiliki tekstur dan juga corak, sehingga
penggunaannya bisa membolak balik. Rajutan ini menghasilkan bahan
yang kenyal, lembut, dan lentur.biasanya digunakan untuk pakaian bayi
dan anak anak karena bahannya yang aman dan tidak panas saat
digunakan
3. Striper
Diameter benang ini cukup besar, kira kira 2 sampai 3 mm. Benang ini
disebut juga dengan wol kinlon. Biasanya benang ini digunakan untuk
membuat syal leher karena hangat ketika dikenakan
Benang ini hampir mitrip dengan benang wol besar hanya saja
diameternya lebih kecil
3. Benang Katun
Benang ini mirip dengan benang kasur tetapi seratnya lebih lembut
4. Benang Bali
Benang ini benang katun yang diameternya sedikit lebih besar dan
seratnya besar judga lebih padat
2.2.3 Batik
Sejak masa lalu, Indonesia telah menggunakan produk batik sebagai alat
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mulai pakaian hingga kebutuhan ritual
budaya. Dalam sejarahnya, secara magis, pemilihan teknik rintang warna (resist
dyeing) pada batik ditujukan untuk mengundang keterlibatan roh pelindung guna
menolak pengaruh roh jahat. Para ahli meneliti berdasarkan lukisan-lukisan yang ada
pada dinding gua-gua di Indonesia. Kegiatan merintang warna ini sudah dilakukan
oleh manusia purba. Gambar yang paling sering muncul adalah gambar tapak tangan
yang dibubuhi pigmen merah. Jadi, dapat digambarkan bahwa teknik perintangan
warna pada pembuatan kain batik ini dipengaruhi oleh konsep kepercayaan.
Dari teknik perintang warna tersebut, sejak dahulu pula masyarakat Indonesia
telah mengenal kain jumputan atau ikat pelangi atau sasirangan atau ikat celup (tie
dye). Dalam perkembangannya, batik menjadi kegiatan berkarya dengan teknik yang
sama, yaitu merintang kain. Teknik membatik merupakan media yang dapat
mempresentasikan bentuk yang lebih lentur, rinci, rajin, tetapi juga mudah. Teknik
batik tepat untuk mempresentasikan bentuk bentuk flora, fauna, serta sifat sifat
bentuk rumit lainnya.
Pada batik, terdapat ragam hias yang beraneka rupa. Ragam hias batik
merupakan ekspresi yang menyatakan keadaan diri dan lingkungan penciptanya.
Ragam hias diciptakan atas dasar imajinasi perorangan ataupun kelompok sehingga
hampir secara keseluruhan ragam hias batik dapat menceritakan tujuan atauharapan
perorangan atau kelompok tadi. Apabila ragam hias yang diciptakan dipakai berulang
ulang dan terus-menerus, pemakaian akan menjadi sebuah kebiasan yang lama
kelamaan pula akan terbentuk tradisi dari sekelompok masyarakat tertentu.
b. Batik Pesisir
Jahit aplikasi standard (onlay) adalah teknik membuat benda kerajinan tekstil
yang dikerjakan dengan cara membuat gambar pada kain,kemudian digunting
dan ditempel pada lembaran kain kemudian diselesaikan dengan teknik
sulam. Fungsi jahit aplikasi adalah untuk menghias permukaan kain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerajinan yang dibuat harus memiliki manfaat bagi kehidupan.Dalam pembuatan
sebuah kerajinan harus memperhatikan berbagai hal. Sebagai contoh fungsi hias dan fungsi
pakai. Agar dapat menambah nilai ekonomis nya,Kerajian fungsi pakai dapat ditambahkan
nilai keindahan atau hiasan.
Dalam proses penambahan nilai keindahan pada kerajianan fungsi pakai ada
beberapa teknik, seperti tenun, batik, jahit aplikasi,dll.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi para
pembaca. Semoga makalah ini bisa digunakan sebagai sumber acuan untuk makalah-makalah
lain tentang daging merah dan daging putih.