Anda di halaman 1dari 5

NAMA KLASIFIKASI GEJALA KLINIS PREDILEKSI EFLORESENSI PEM.

PENUNJANG TERAPI GAMBAR


PENYAKIT

Moluskum -  Muncul bintil- • mu • Papul Inspeksi dapat • Self limited, namun


kontagiosum bintil pada ka, diameter 3-6 langsung terlihat bertahan lama
permukaan • leh mm • Tujuan: untuk
kulit er, • Lesi mengeluarkan badan
 Beberapa • len bergerombol moluskum
bintil terasa gan / tersebar • Cantharidin 0,7– 0,9
gatal , • Terdapat %
 Mudah • bad benda delle • Bedah beku
menyebar ke an, ditengah ( (cryosurgery)
area kulit lain • gen badan
 Jika pecah itali moluskum)
keluar benda a
delle seperti
nasi
Skrofuloderma  Tube • Bervariasi, • Lokasi • Pembesaran  LED Isoniazid
rkulo tergantung tersering di banyak meningkat • bersifat bakteriostatik
sis durasi leher, kelenjar  Tes dan bakterisidal
kutis penyakit diduga getah Tuberkulin; • Dosis: 5 mg/kg BB,
dikla • Skrofuloderma merupakan bening mempunyai max 300 mg
sifika biasanya penjalaran dengan arti bila usia • ES: demam, erupsi
sikan mulai sebagai dari KGB konsistensi >5 tahun, kulit, neuritis perifer,
menj limfadenitis servikal, yang hasil (+) hepatotoksis,
adi tuberkulosis, sedangkan bermacam- berarti kelainan darah
- berupa lokasi lain macam pernah atau (agranulositosis,
Tuberkulosis pembesaran yang cukup • Tanda-tanda sedang eosinofilia, anemia,
Kutis Sejati: kelenjar getah sering radang akut menderita trombositopenia)
ada primer & bening dengan adalah tidak ada, penyakit Pirazinamid
sekunder besar yang aksila dan selain tuberkulosis • Dosis: 15-30 mg.kg
(skrofuloder berbeda-beda, inguinal tumor,  Pemeriksaan BB, max 2 gr/hari
ma) tanpa tanda- • Kadang- periadenitis, Radiologis • ES: gangguan hepar
- tanda radang kadang abses dan (Rontgen Etambutol
Tuberkulid. akut. tiga fistel yang Foto) • Bersifat bakteriostatik
• Mula-mula tempat multipel  Pemeriksaan • Dosis: 15-25 mg/kgBB
hanya predileksi • Ulkus-ulkus Histopatologis • Tidak boleh diberikan
beberapa tersebut dengan sifat  Pemeriksaan pada anak di bawah
kelenjar yang diserang khas Bakteriologis usia 13 tahun
diserang, lalu sekaligus, • Sikatriks- Rifampicin
makin banyak yakni pada sikatriks • Dosis: 10 mg.kgBB,
dan sebagian leher, memanjang 600 mg/hr
konfluensi. ketiak dan dan tidak • ES: gangguan hepar,
• terdapat lipat paha. teratur hypersensitifitas,
periadenitis • Ada trombositopenia
yang jembatan
menyebabkan kulit
perlekatan
kelenjar
tersebut
dengan
jaringan
sekitarnya.

Pitiriasis penderita merasakan bagian dada, makula, plak, atau  Lampu wood: Obat topikal (digunakan
vesicolor gatal ringan saat meluas ke lengan papul folikular Tampak bila lesi tidak terlalu luas)
berkeringat & atas, leher, dengan beragam gambaran - Mikonazole cream
mengeluhkan bercak punggung, dan warna, bercak 2%, dioleskan sehari 2
pigmentasi dengan tungkai atas atau hipopigmentasi, dengan warna kali selama 3-4
alasan kosmetik bawah. hiperpigmentasi, kuning minggu
sampai eritematosa, keemasan - Krim tretinoin 0.05 %
berskuama halus di  Mikroskopis: - 1 % untuk lesi
atasnya, dikelilingi Kerokan + hiperpigmentasi
kulit normal KOH 10-20% dioleskan sehari 2
 spaghetti kaliselama 2 minggu
and meatball - Shampo ketokonazol
appearance 1-2% diolekan pada
lesi selama 10-15
menit sebelum
mandi, seminggu 2
kali selama 2-4
minggu
- Larutan propylene
glycol 50% dalam air
dioleskan seluruh
tubuh sehari 2 kali
selama 2 minggu.
Merupakan sediaan
yang murah, efektif,
kosmetik bagus,
memberikan hasil
bagus dan sangat
kecil efek iritasi
kulitnya.
Obat sistemik (digunakan
bila lesi luas, resisten
terhadap obat topikal,
sering kambuh)
- Ketoconazole : dosis
anak: 3,3-6,6 mg/
kgBB/ hari;
- dosis dewasa: 200
mg/hari. Diberikan
sehari sekali sesudah
sarapan selama 10
hari

Napkin - derm - Ruam - lokasi pada plak eritema, Mikroskopis: 1. Kortikosteroid


eczema atitis - Gatal daerah berskuama, berbatas Kerokan + KOH 10- topikal
popo - Perih popok tegas disertai lesi 20% dianjurkan yang
k - Eritem yang satelit. berpotensi ringan (mis : krim
kont - kuama halus cembung Hidrokortison 1% - 2½ %) 3 –
ak - erosi dan 7 hari.
iritan berkontak 2. Antifungal topikal
- derm erat Nistatin atau imidazol
atitis dengan terbukti aman dan efektif
popo popok untuk pengobatan DP kandida
k - daerah klotrimazol dan mikonazol
candi lipatan nitral juga dapat digunakan.
da 3. Anti bakterial
- milia benzalkonium chlorida dan
ria triklosan.
rubra
- Pseu
dove
ritoc
ous
papu
les
dan
nodu
les

SUMBER:
- DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA MOLUSKUM KONTAGIOSUM
Winda Arista Haeriyoko, IGK. Darmada
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
- Bahan ajar UIN Alauddin
- Buku ilmu penyakit kulit dan kelamin FK UI

Anda mungkin juga menyukai