Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

Hal
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1


A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Tujuan Pedoman ................................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup Pelayanan ..................................................................................... 2
D. Batasan Operasional ............................................................................................. 3
E. Landasan Hukum ................................................................................................... 3

BAB II STANDAR KETENAGAAN ........................................................................................ 4


A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia .......................................................................... 4
B. Distribusi Ketenagaan ............................................................................................ 4
C. Pengaturan Jaga ................................................................................................... 5

BAB III STANDAR FASILITAS ............................................................................................. 6


A. Denah Ruang......................................................................................................... 6
B. Standar Fasilitas .................................................................................................... 6

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN ............................................................................... 7

BAB V LOGISTIK ................................................................................................................ 11

BAB VI KESELAMATAN PASIEN ...................................................................................... 12

BAB VII KESELAMATAN KERJA ...................................................................................... 13

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ...................................................................................... 14

BAB IX PENUTUP .............................................................................................................. 15

Pedoman Pelayanan SIMRS | i


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai suatu lembaga sosial yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang tidak
ditujukan untuk mrencari keuntungan atau non profit organization. Walaupun demikian
kita tidak dapat menutup mata bahwa dibutuhkan sistem informasi di dalam intern
rumah sakit. Rumah sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan di bidang
kesehatan telah memiliki otonomi, sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan manajemen yang seefektif
mungkin. Hal ini disebabkan oleh setiap pengambilan keputusan yang tidak tepat akan
berakibat pada inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit.
Hal tersebut dapat menjadi kendala jika informasi yang tersedia tidak mampu
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Kecanggihan
teknologi bukan merupakan suatu jaminan akan terpenuhinya informasi, melainkan
sistem yang terstruktur, handal dan mampu mengakomodasi seluruh informasi yang
dibutuhkan yang harus dapat menjawab tantangan yang dihadapi. Lingkungan bisnis
pada saat ini telah mengalami perubahan secara cepat seiring dengan globalisasi
dibidang usaha, perkembangan teknologi, perubahan sosial dan politik, dan
meningkatnya kepedulian dan permintaan dari konsumen. Perubahan ini menghasilkan
lingkungan kompetisi dimana banyak organisasi tidak dapat bertahan Integrasi Sistem
Informasi Rumah Sakit merupakan applikasi yang di develop untuk kebutuhan
management Rumah Sakit baik swasta maupun negeri, dimana sistem ini sudah
didukung dengan fitur dan modul yang lengkap untuk operasional Rumah Sakit.
Dengan adanya applikasi ini di harapkan dapat membantu operasional rumah sakit dan
dapat meningkatkan pelayanan rumah sakit.
Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya dituntut untuk memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin. Dengan
adanya tuntutat tersebut maka Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya harus
bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan operasional rumah sakit.
Pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berakibat pada inefisiensi dan
penurunan kinerja rumah sakit. Hal tersebut dapat menjadi kendala jika informasi yang
tersedia tidak mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan. Kecanggihan teknologi bukan merupakan suatu jaminan akan terpenuhinya
informasi, melainkan sistem yang terstruktur, handal dan mampu mengakomodasi
seluruh informasi yang dibutuhkan yang harus dapat menjawab tantangan yang
dihadapi.
Lemahnya sistem informasi manajemen membawa pengaruh secara langsung
pada kinerja sistem pengendalian manajemen, yang akan berakibat pada melemahnya
perencanaan dan sekaligus berkurangnya kontrol atas pelaksanaan operasional rumah
sakit. Bagi pihak manajemen keakuratan pengambilan keputusan akan sangat
berpengaruh pada tingkat keberhasilan pengelolaan, dimana suatu sistem informasi
manajemen yang handal akan menjadi sarana strategis guna menyajikan informasi
yang diperlukan oleh pihak manajemen dalam mengambil keputusan baik bersifat
strategis maupun taktis. Jika perencanaan dan pengawasan atas kegiatan manajerial
telah berkurang, maka dapat dipastikan inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit
akan terjadi, dan ini akan dibuktikan dengan terjadinya kerugian pada pohak rumah
sakit sebagai akibat lemahnya manajemen rumah sakit.

Pedoman Pelayanan SIMRS | 1


B. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum
Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka meningkatkan mutu dari pengelolaan sistem informasi
manajemen rumah sakit di Rumah Sakit Islam Hj. Siti MunirohTasikmalaya
Tujuan Khusus
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan di unit SIM-RS Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya
dapat berjalannya tugas pokok dan fungsi dengan baik, benar dan akurat. Sehingga
kegiatan yang dilaksanakan dapat terarah kepada pencapaian tujuan yang telah
direncanakan oleh Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup Unit SIM-RS Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya meliputi
pengelolaan SIMRS.
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Pengertian dari sistem informasi manajemen rumah sakit terlebih dahulu akan
diartikan dari sistem informasi manajemen rumah sakit itu sendiri. Sistem informasi
manajemen rumah sakit itu sendiri berasal dari penggabungan dari kata sistem,
informasi, manajemen dari rumah sakit. Sistem dapat diartikan kumpulan dari
bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Informasi
dapat diartikan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau
mendatang. Sistem informasi dapat diartikan aplikasi teknologi informasi untuk
mendukung fungsi-fungsi utama dan aktivitas bisnis. Sistem informasi manajemen
dapat diartikan Sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan
informasi yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu
organisasi.
Sedangkan sistem informasi manajemen rumah sakit merupakan himpunan
atau kegiatan dan prosedur yang terorganisasikan dan saling berkaitan serta
saling ketergantungan dan dirancang sesuai dengan rencana dalam usaha
menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna
menunjang proses fungsi-fumgsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam
memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
SIMRS saat ini ditujukan untuk menunjang fungsi perencanaan dan evaluasi
dari penampilan kerja RS, antara lain adalah jaminan mutu pelayanan rumah sakit
yang bersangkutan, pengendalian keuangan dan perbaikan hasil kerja RS
tersebut, kajian dalam penggunaan dan penaksiran permintaan pelayanan
kesehatan RS oleh masyarakat, perencanaan dan evaluasi program RS,
penyempurnaan laporan RS serta untuk kepentingan pendidikan dan penelitian.
2. Kegunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
SIMRS mempunyai beberapa kegunaan yang sangat bermanfaat bagi rumah
sakit. Secara umum SIMRS mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit secara akurat
b. Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat
secara akurat.
c. Rumah Sakit tersebut dapat terpnatau secara langsung oleh lembaga-
lembaga dari luar atau dalam Negeri secara akurat, sehingga mempermudah
akses bagi lembaga tersebut jika akan memberikan informasi serta
mempermudah akses jika ingin memberikan dana.

Pedoman Pelayanan SIMRS | 2


d. Dapat menyimpan data base Rumah sakit mulai dari Pasien, Karyawan yang
terdiri dari Data Rumah Sakit, data administrasi, data Aset Rumah Sakit dan
lain-lain.
e. Dapat mengangkat brand image Rumah Sakit tersebut secara tidak langsung
dengan memiliki fasilitas modern.
1) Pengelolahan dan pengembangan software/modul rumah sakit
2) Pengelolaan database
3) Perawatan dan pengembangan hardware dan networking
4) Pengelolaan koneksi internet dan wifi di rumah sakit
5) Penyajian laporan untuk kebutuhan internal dan eksternal.

D. Batasan Operasional
Batasan Operasional dari Unit SIM-RS Islam Hj. Siti Muniroh adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan dan pengelolaan SIMRS
2. Pemeliharaan database
3. Pemeliharaan dan perbaikan hardware dan software
4. Pengadaan Infrastruktur Teknologi Informasi.

E. Landasan Hukum
1. Penyelenggaraan Kegiatan Sistem Informasi Manajemen di Rumah Sakit Islam Hj.
Siti Muniroh berdasarkan Permenked No. 82 tahun 2013 tentang Sistem
manajemen Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 269/MENKES/III/2008
tentang Rekam Medik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Pedoman Pelayanan SIMRS | 3


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Tabel 2.1
Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
NAMA JABATAN KUALIFIKASI FORMAL DAN INFORMAL
Kepala Unit SIMRS Sarjana (pengalaman kerja minimal 3 tahun)
Programmer Sarjana Teknik Informatika / Komputer (pengalaman
kerja minimal 2 tahun sebagai programmer)
Technical Support Sarjana Teknik Informatika / Komputer (pengalaman
kerja minimal 2 tahun sebagai technical support)

Sumber daya yang bekerja di Unit SIM-RS Islam Hj. Siti MunirohTasikmalaya harus
memiliki kualifikasi sesuai degan posisi pekerjaannya, adapun kualifikasi Sumber daya
manusia saat ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2
Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
No Nama Pendidikan Jabatan
1 Soni Rojab Ka. SIMRS
2 Technical Support
3 Programmer

B. Distribusi Ketenagaan
Sumber daya yang bekerja di Unit SIM-RS Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya berjumlah
3 orang yang masing-masing menempati posisi sesuai dengan jabatannya. Berikut
jabatan yang ada di Unit SIM-RS Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya adalah sebagai
berikut :

Tabel 2.3
Distribusi Ketenagaan
Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
No Jabatan Jumlah
1 Kepala Unit 1
2 Technical Support 1
3 Programmer 1

Pedoman Pelayanan SIMRS | 4


C. Pengaturan Jaga
Sumber daya manusia yang bekerja di Unit SIM-RS Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya
semua bertugas non shift yang bekerja dari jam 07:00 sampai dengan 15:00. Sementara
mengenai hal-hal teknis diluar jam kerja dapat dibuat jadwal On Call, untuk pengaturan
jadwal dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 2.4
Pengaturan Jaga
Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
No Nama Pegawai Kelompok Dinas Jam Kerja
1 Soni Rojab Non Shift 07:00 – 15:00
2 Non Shift 07:00 – 15:00
3 Non Shift 07:00 – 15:00

Pedoman Pelayanan SIMRS | 5


BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) berlokasi di lantai II yang terdiri dari
ruang kerja staf SIM-RS, dan ruang server. Ruangan dilengkapi dengan 1 unit server, 1
unit komputer, dan 1 unit printer di ruangan SIM-RS sebagai ruang control server dan
perbaikan peralatan SIMRS seperti : komputer, printer, switch hub dan lain-lain.

B. Standar Fasilitas
Dalam melaksanakan tugasnya Unit SIM-RS Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya
didukung dengan fasilitas sebagai berikut :
Tabel 3.1
Standar Fasilitas Unit Sistem Informasi Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh
Tasikmalaya
No Fasilitas Jumlah
1 Server 1
2 Jaringan computer L
3 Hub/Switch 5
4 Komputer 1
5 Laptop 1
6 Peralatan pemeliharaan Hardware 1
7 Meja kerja 1
8 Kursi 2
9 Lemari Arsip 1
10 Printer 1
11 Jam dinding 1
12 AC 1
13 Tong sampah 1

Pedoman Pelayanan SIMRS | 6


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Pengadministrasian Database
Pengelolaan data base dilakukan dengan disain, optimalisasi, manajemen RDBMS
(Relasional Database Manajemen System), menterjemahkan requirement proses bisnis
ke objek-objek dalam data base seperti table, query/view, indexing, back up, instalasi
dan stored prosedure. Membuat dan memonitro pemakaian dan perawatan aplikasi
yang berjalan. Database didefinisikan sebagai suatu kumpulan data yang saling
terhubung dan terbagi (shared) yang bertujuan untuk memelihara informasi yang
dibutuhkan oleh rumah sakit. Keamanan database merupakan suatu proteksi terhadap
pengrusakan data dan pemakaian data oleh pemakai yang tidak punya kewenangan.
Deskripsi system manajemen Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya :
Database :-
Connector DB :-

B. Pembuatan Disain Sistem


Melakukan pengumpulan dan pendokumentasian data dan informasi dari user untuk
dilakukan pengkajian yeng memungkinkan di buat suatu prograam yang dapat
memudahkan user dalam bekerja dengan menghasilkan dokumen analisi disain yang
akan dijadikan dasar pembentukan/ pembentuk program/aplikasi yang akan dibuat oleh
programmer.

C. Pembuatan Program
Melakukan pembuatan atau pengembangan aplikasi untuk memenuhi kebutuhan user di
dalam memberikan pelayanan kepada pasien agar mudah, cepat, dan tepat yang
didasarkan dari hasil kajian analisis sistem dalam bentuk dokumen perangkat lunak baik
di buat sendiri maupun beli dari pihak lain.

D. Pengadministrasian Keamanan dan Jaringan


Pengelolaan keamanan dan jaringan komputer dilaksanakan dengan melakukan
proteksi terhadap computer dari serangan virus, spam, dan malware. Mengatur
kemampuan jaringan komunikasi data yang di butuhkan dalam pelayanan, hubs/switch,
keamanan jaringan, routers, firewall, pengawasan traffic jaringan, dan upgrade
kapasitas. Adapun proses pelaksanaan dari petugas technical support jaringan adalah
sebagai berikut :
1. Membuat server.
2. Mengelola jaringan yang tersambung dengan server.
3. Memonitor jaringan.
4. Mengamankan transfer data dalam jaringan tersebut.

E. Pelayanan Kebutuhan/ Keluhan User


Pelayanan kebutuhan/keluhan bagi user memiliki kebutuhan terhadap perangkat
teknologi informasi baik itu perangkat lunak maupun perangkat keras akan ditangani
oleh techsupport. Adapun dengan cara membuat permintaan form perbaikan yang
disediakan oleh unit SIMRS. Setelah mendapatkan surat form tersebut techsupport akan
langsung menangani keluhan/kebutuhan user.

Pedoman Pelayanan SIMRS | 7


F. Pelayanan Kepada End User
Pelayanan yang diberikan kepada end user yang mempunyai kebutuhan dan keluhan
terhadap perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan.

G. Pelayanan SIM-RS Islam Hj. Siti Muniroh


Adapun modul-modul yang digunakan di Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh
Tasikmalaya meliputi :
1. Modul pendaftaran
Bagian terdepan dari pelayanan Rumah sakit, di sini pasien didata identitas dan
keperluan kunjungannya ke Rumah Sakit. Modul pendaftaran ini mencatat informasi
tentang data pribadi pasien dan data lain yang diperlukan seperti penanggung
pasien, asuransi, pekerjaan, alamat darurat dan lain sebagainya, di samping itu juga
mencatat data kunjungan pasien atau pasien hendak berkunjung kemana, poliklinik
spesialis, laboratorium, UGD, dan lain sebagainya.
2. Modul rekam medik
Pada modul rekam medik terdapat penginputan Kode Diagnosa ke dalam Kode ICD
serta penampilan Riwayat Pengobatan/Kesehatan Pasien, Kode Tindakan/treatment
(ICOPIM), Riwayat Obat Farmasi, Riwayat Pemeriksaan Laboratorium, Riwayat
Pemeriksaan Radiologi, Catatan Alergy, Ringkasan/Resume Pasien Pulang.
Riwayat kunjungan Transaksi terkait (Kodefikasi Berkas RM atau MR Coding)
3. Modul rawat jalan
Modul yang mengelola semua aktivitas rawat jalan, yaitu sejak pasien (baik pasien
baru ataupun lama) mendaftar secara online atau offline, mendapatkan nomor
antrian, diperiksa, didiagnosa, dilakukan tindakan, diberikan resep, pasien
membayar, hingga percetakan laporan-laporan terkait.
4. Modul rawat darurat
Modul yang mengelola semua aktivitas rawat darurat, yaitu sejak pasien (baik
pasien baru ataupun lama) mendaftar diperiksa, didiagnosa, dilakukan tindakan,
diberikan resep, pasien membayar, hingga pencetakan laporan-laporan terkait.
5. Modul rawat inap
Modul yang mengelola semua aktivitas rawat inap, yaitu sejak pasien (baik pasien
baru ataupun lama) mendaftar, mendapatkan nomor antrian, diperiksa, didiagnosa,
dilakukan tindakan, diberikan resep, pasien menginap, pasien pindah kamar, pasien
kembali, pasien pulang, pasien batal pulang, pasien batal pindah, pasien
membayar, hingga pencetakan laporan-laporan terkait.
6. Modul farmasi
Front office memberikan Data Registrasi Pasien agar Bagian Farmasi dapat
mengetahui Data Pasien kemudian diproses oleh sistem Transaksi Obat
berdasarkan resep yang diberikan oleh Modul Layanan agar pasien dapat menebus
obat dan membayar tagihan di Bagian Kasir Front Office.
7. Modul gudang farmasi
Pada modul gudang farmasi terdapat penginputan pengedaan obat, stock obat,
mutasi obat, dan stok ofname obat.
8. Modul gudang umum
Pada modul gudang farmasi terdapat penginputan pengadaan barang, stock
barang, dan mutasi barang.
9. Modul laboratorium
Pada Modul Laboratorium, didapatkan menu-menu yang akan dipergunakan untuk
operasional pelayanan di rumah sakit, meliputi : input hasil pemeriksaan, input jenis

Pedoman Pelayanan SIMRS | 8


pemeriksaan, cetak hasil pemeriksaan dan laporan-laporan pemeriksaan
laboratorium.
10. Modul radiologi
Pada Modul radiologi, didapatkan menu-menu yang akan dipergunakan untuk
operasional pelayanan di rumah sakit, meliputi : input hasil pemeriksaan, input jenis
pemeriksaan, cetak hasil pemeriksaan, dan laporan-laporan pemeriksaan radiologi
11. Modul bedah sentral
Pada modul bedah sentral, didapatkan menu-menu yang akan dipergunakan untuk
operasional pelayanan di rumah sakit, meliputi : input pemeriksaan bedah, informasi
pemeriksaan bedah dan laporan-laporan pemeriksaan bedah.
12. Modul billing kasir
Pada Modul billing kasir, didapatkan menu-menu yang akan dipergunakan untuk
operasional pelayanan di rumah sakit, meliputi : input tarif tindakan, input rujukan
laboratorium, input rujukan radiologi, input rujukan bedah sentral, pemulangan
pasien dan laporan-laporan tagihan pasien.
Kewenangan yang diberikan oleh administrator kepada pihak tertentu, untuk
memanfaatkan suatu obyek. Setiap user memiliki akses sendiri-sendiri sesuai
dengan wewenang dan unit kerjanya. Adapun pembagian hak akses yang terdapat
pada modul rumah sakit :
a. Techsupport
Hak khusus yang dapat mengakses semua modul yang ada di rumah sakit. Hak
ini diberikan kepada administrator/penanggung jawab software/modul.
b. Pendaftaran
Hak yang hanya diperuntukkan oleh unit Tpprj, Tpprd, dan Tppri. Hak akses ini
hanya untuk modul pendaftaran saja
c. Rekam medik
Hak yang hanya diperuntukkan oleh unit Rekam Medis. Hak akses ini hanya
untuk modul rekam medik saja
d. Analis
Hak yang hanya diperuntukkan oleh unit Penunjang Medik, laboratorium dan
Radiologi. Hak akses ini hanya untuk modul laboratorium dan radiologi
e. Rawat jalan
Hak yang hanya diperuntukkan oleh rawat jalan. Hak akses ini hanya untuk
modul rawat jalan
f. Rawat darurat
Hak yang hanya diperuntukkan oleh rawat darurat. Hak akses ini hanya untuk
modul rawat darurat
g. Rawat inap
Hak yang hanya diperuntukkan oleh kamar inap. Hak akses ini hanya untuk
modul rawat inap
h. Operator billing
Hak yang hanya diperuntukkan oleh petugas billing. Hak akses ini hanya untuk
modul rawat jalan, rawat darurat, rawat inap dan bedah sentral
i. Apoteker
Hak yang digunakan oleh petugas apotek. Hak akses ini hanya untuk modul
farmasi dan gudang farmasi
j. Kasir
Hak yang digunakan oleh Kasir rawat inap dan Kasir rawat jalan. Hak akses ini
hanya untuk modul biling kasir
k. Keuangan

Pedoman Pelayanan SIMRS | 9


Hak yang digunakan oleh Kasir rawat inap dan Kasir rawat jalan. Hak akses ini
hanya untuk modul biling kasir dan akuntansi.

Pedoman Pelayanan SIMRS | 10


BAB V
LOGISTIK

A. Daftar Peralatan Non Medis


Peralatan non medis yang digunakan oleh Unit SIM-RS Islam Hj. Siti Muniroh
Tasikmalaya adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1
Daftar Peralatan Non Medis Unit Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit Umum Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya
No Nama Barang
1 Server
2 Komputer
3 Laptop
4 Peralatan pemeliharaan hardware
5 Meja
6 Kursi
7 Lemari Arsip
8 Printer
9 Tong Sampah
10 AC
11 Acces point
12 Crimpt Tools RJ 45
13 Monitor Sharp 22 inchi
14 Modem Huawei
15 Swicth Hub 8 TP Link
16 Power Supplay
17 UPS 1400 VA

B. Daftar Barang Habis Pakai


Barang habis pakai yang digunakan oleh Unit SIM-RS Islam Hj. Siti Muniroh
Tasikmalaya adalah sebagai berikut :
Tabel 5.2
Daftar Barang Habis Pakai Unit Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya
No Nama Barang
1 DVD R
2 Cutter Kenko
3 Gunting Besar
4 Hackter
5 Isi Hackter Kecil
6 Kertas A4
7 Konektor RJ 45
8 Tinta Epson L130
9 Tinta Epson L120
10 Spidol Permanen
11 Batrai Alkalin
12 Tinta Epson LX 300
13 Pulpen

Pedoman Pelayanan SIMRS | 11


BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien merupakan suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman. System tersebut meliputi assesmen resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar meminimalkan timbulnya resiko. System tersebut
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan.

B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.

C. TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN


1. Keselamatan pasien merupakan hal yang terutama dalam pelayanan
2. Terdapat staf yang memahami mengenai keselamatan pasien
3. Terdapat sistem pelayanan yang konferhensif, baik medis mampu non medis
sehingga meminimal terjadinya kasus yang tidak diharapkan
4. Identifikasi pasien harus dilakukan secara lengkap, baik berupa status maupun
gelang identifikasi
5. Sarana dan prasarana harus mengindahkan keselamatan pasien : sterilisasi alat,
tabung oksigen, tempat tidur dorong, privacy, dll.
6. Terdapat evaluasi berkala kelengkapan sarana dan prasarana
7. Terdapat pelaporan khusus yang tidak diharapkan, yaitu :
a. Insidens kesalahan identifikasi kedaulatan pasien
b. Insidens pasien jatuh
c. Insidens pasien kesalahan pemberian obat
d. Insidens pasien kesalahan cara pemberian obat
e. Insidens pasien kesalahan persiapan operasi
f. Insidens pasien kesalahan persiapan pemeriksaan penunjang
8. Membangun kesadaran atau budaya akan nilai keselamatan pasien.

Pedoman Pelayanan SIMRS | 12


BAB VII
KESELAMATAN KERJA

UU No. 23 Tahun 1992 menyatakan bahwa tempat kerja wajib menyelenggarakan upaya
kesehatan kerja adalah tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah
terjangkit penyakit atau mempunyai paling sedikit 10 orang. Rumah sakit adalah tempat kerja
yang termasuk dalam kategori seperti tersebut diatas, berarti wajib menetapkan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja. Program keselamatan dan kesehatan kerja di unit SIMRS
bertujuan melindungi karyawan dan pelanggan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan
didalam dan diluar rumah sakit.

Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 disebutkan bahwa setiap warga Negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dalam hal ini yang
dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat manusiawi, yang memungkinkan
pekerja berada dalam kondisi sehat dan selamat bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, sehingga dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia.

Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian integral dari perlindungan
terhadap pekerjaan dalam hal ini pegawai Unit SIM-RS dan sebagai perlindungan terhadap
rumah sakit. Pegawai adalah bagian dari integral dari rumah sakit. Jaminan kesehatan dan
keselamatan kerja akan meningkatkan produktivitas pegawai dan juga meningkatkan
produktivitas rumah sakit.
Faktor-faktor yang mempertimbangkan kecelakaan dan penyakit kerja dapat digolongkan
kepada tiga kelompok.
A. Kondisi dan lingkungan kerja.
B. Kesadaran dan kualitas kerja.
C. Peranan dan kualitas manajemen.
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja dan kecelakaan akibat kerja dapat
terjadi bila :
1. Peralatan tidak memenuhi standar.
2. Ruang kerja terlalu sempit.
3. Tidak tersedianya alat pengaman.
4. Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran, dll.
Dalam melaksanakan aktifitas Unit SIM-RS Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya didukung
oleh beberapa alat pelindung, sebagai berikut :
a. Masker
b. Sarung Tangan
c. Master
d. Google

Pedoman Pelayanan SIMRS | 13


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilik aspek yang akan
ditingkatkan dengan menetapkan indicator, kriteria, serta standar yang digunakan untuk
mengukur mutu pelayanan rumah sakit yaitu :
Definisi Indikator
Definisi Indikator merupakan ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu
indikasi. Indikator adalah suatu variable yang digunakan untuk bisa melihat perubahan.
Indikator yang baik adalah yang sensitive tapi juga spesifik.
Kriteria
Kriteria adalah spesifikasi dari indikator.
Standar
A. Tingkat performance atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang berwenang
dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan tingkat performance atau kondisi tersebut.
B. Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaaan atau prestasi yang sangat baik
C. Sesuai ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat nilai, atau mutu.
D. Dalam rangka melaksanakan upaya meningkatkan mutu pelayanan maka harus
memperhatikan beberapa prinsip dasar sebagai berikut :
1. Aspek yang dipilih untuk ditingkatkan
a. Keprofesional
b. Efisiensi
c. Keamanan pasien
d. Kepuasan pasien
e. Saran dan lingkungan fisik
2. Indikator yang dipilih
a. Indikator lebih diutamakan untuk menilai output dari pada inpit dan proses
b. Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok daripada untuk
perorangan
c. Dapat untuk membandingkan antara daerah dan antara rumah sakit
d. Dapat mendorong intervensi sejak awal pada aspek yang dipilih untuk dimonitor
e. Didasarkan data yang ada.
3. Kriteria yang digunakan
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan di hitung untuk dapat dinilai
indikatornya, sehingga dapat sebagai batas yang memisalkan antara mutu dengan
baik.
4. Standarkan yang digunakan
Standar yang digunakan ditetapkan berdasarkan :
a. Acuan dari berbagai sumber
b. Benchmarking dengan rumah sakit lain
c. Berdasarkan trend menuju kebaikan.

Pedoman Pelayanan SIMRS | 14


BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelayanan Unit Sistem Informasi Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya
ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan pengelolaan Unit Sistem Informasi Rumah Sakit
Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya.
Untuk keberhasilan dari pelaksananya diperlukan sebuah komitmen bersama untuk
melaksanakannya. Hal tersebut akan menjadikan pelayanan/pengelolaan di Unit Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya bisa semakin optimal
dan dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien dan pegawai Rumah Sakit Islam Hj. Siti
Muniroh Tasikmalaya.
Apabila dalam perjalanan dilapangan ada hal-hal yang perlu penyesuaian atau perubahan
yang harus mengikuti kondisi yang ada dilapangan maka akan dilakukan beberapa
perubahan/penyesuaian semana mestinya.

Ditetapkan di :Tasikmalaya
Tanggal :06 Maret 2019 M
:18 Jumadil Ula 1440 H

DIREKTUR
RUMAH SAKIT ISLAM HJ. SITI MUNIROH

dr. Asep Surdjo Sp.A M.Kes

Pedoman Pelayanan SIMRS | 15

Anda mungkin juga menyukai