Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Rancangan
Penelitian pada Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Ar-Raniry Banda Aceh
DISUSUN OLEH:
VARISA MUFLIHA
160702035
2019
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
Varisa Mufliha
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
Simbol/singkatan Keterangan
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1987). Dalam mengurangi limbah domestik sendiri sudah banyak alternatif-
alternatif yang digunakan dalam skala sederhana seperti biofilter.
Biofilter merupakan sistem pengolahan limbah domestik secara anaerob yang
diutamakan dari proses. Aliran secara vertikal dan horizontal dengan sistem
pembagian ruangan, sehingga akan terjadi proses fermentasi yang sempurna.
Biofilter sudah sangat sering digunakan dalam pengolahan air dan air limbah.
Operasi ekonomis dan efisien biofilter sangat bergantung pada karakteristik media
filternya. Sementara itu dalam memilih media filter, kita juga harus
mempertimbangkan sumber dan konsentrasi polutan yang ditargetkan. Survey
sebelum telah melakukan penilitian “pemanfaatan adsorben alami (biosorben)
untuk mengurangi kadar timbal (Pb) dalam limbah cair“. Jika pada limbah
domestik dilakukan seperti survei sebelumnya apakah juga akan efektif. Salah
satu adsorben alami ialah limbah kulit manggis.
Pemanfaatan limbah kulit buah manggis (Garnicia mangostana L.) hingga
saat ini masih terbatas pada penyamakan kulit, pewarnaan tekstil, sebagai zat
pewarna makanan dan dijadikan obat tradisional. Sedangkan getah kuningnya
dimanfaatkan sebagai bahan baku cat dan insektisida. Namun sebenarnya kulit
manggis memiliki senyawa antioksidan yang sangat bermanfaat (Arry, 2011).
Menurut Zein (2010), kulit manggis sudah pernah digunakan sebagai biosorben
untuk menyerap logam-logam berat (Pb (II), Cd (II) dan Co (II)) baik yang ditarik
maupun yang tidak ditarik zat warnanya dengan kapasitas penyerapan maksimum
3,56 mg/g untuk Pb (II), 3,15 mg/g untuk Cd (II) dan 0,34 mg/g untuk Co (II).
Dengan demikian kemampuan kulit manggis sendiri dalam menyerap logam-
logam berat dapat dijadukan acuan dalam mendegradasi limbah cair domestik.
Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian tentang uji
efektivitas kulit manggis (Garnicia mangostana L.) dalam proses biofilter limbah
domestik. Dengan demikian upaya pengolahan yang dilakukan dengan
menggunakan bahan alami dapat terus dilakukan tanpa merusak lingkungan
sekitar.
2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah
dalam penelitian ini adalah apakah limbah kulit buah manggis (Garnicia
mangostana L.) mampu menurunkan konsentrasi BOD, TSS dan pH pada limbah
cair domestik?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kulit buah manggis
dalam menurunkan konsentrasi BOD, TSS dan pH pada limbah cair domestik.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
persatuan luas juga bertambah. Dapat juga dikatakan di daerah dengan kepadatan
penduduk yang tinggi, terjadi konsentrasi produksi limbah yang meningkat.
Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008, limbah domestik adalah limbah yang
berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga tetapi tidak termasuk tinja.
Kegiatan sehari-hari yang dapat menghasilkan limbah adalah mencuci, memasak,
mandi, kegiatan pertanian, kegiatan peternakan. Menurut Kodoatie dan Sjarief
(2005), air limbah domestik merupakan air bekas yang tidak dapat lagi
dipergunakan untuk tujuan semula, baik yang mengandung kotoran manusia atau
dari aktivitas dapur, kamar mandi, dan cuci dimana kuantitasnya 50-70% dari
total rata-rata konsumsi air bersih yaitu sekitar 120–140 liter/orang/hari.
Air limbah domestik yang dihasilkan dari skala rumah tangga dan usaha
dan/atau kegiatan berpotensi mencemari lingkungan, sehingga perlu dilakukan
pengolahan air limbah sebelum dibuang ke media lingkungan. Menurut Pasal 3
Ayat (1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, setiap usaha
dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah domestik wajib melakukan
pengolahan air limbah domestik yang dihasilkannya. Baku Mutu Air Limbah
Domestik Menurut Peraturan MenteriLingkungan Hidup Dan Kehutanan
Republik Indonesi Nomor 68 Tahun 2016 yang disajikan dalam tabel 2.1
Tabel 2.1. Baku Mutu Air Limbah Domestik
5
Limbah domestik mengandung sampah padat dan cair yang berasal dari
limbah rumah tangga dengan beberapa sifat utama yaitu, (1) mengandung bakteri,
(2) mengandung bahan organik dan padatan tersuspensi sehingga BOD tinggi, (3)
padatan organik dan anorganik yang mengendap didasar perairan menyebabkan
oksigen terlarut (DO) rendah, (4) mengandung bahan terapung dalam bentuk
suspensi sehingga mengurangi kenyamanan dan menghambat laju fotosintesis
(Suhartono, 2009). Seperti yang telah kita ketahu bahwa limbah domestik dibagi
dalam dua kelompok yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik
bersumber dari kotoran (tinja), sisa sayuran dan makanan. Limbah organik
umumnya dapat didegradasi oleh mikroba dalam lingkungan. Sedangkan limbah
anorganik dapat berupa plastik, kertas, bahan-bahan kimia yang diakibatkan oleh
penggunaan deterjen, sampo, sabun dan penggunaan bahan kimia lainnya dan
limbah anorganik lebih sulit didegradasi sehingga sering menimbulkan
pencemaran dilingkungan. Limbah domestik terdiri dari karakteristik fisika antara
lain parameter kekeruhan dan TSS, karakteristik kimia antara lain adalah
parameter DO, BOD, COD, pH dan deterjen, dan karakteristik biologi antara lain
adalah parameter Coliform.
Pembuangan air limbah ke badan air dengan kandungan COD dan BOD di
atas 200 mg/L akan menyebabkan turunnya jumlah oksigen dalam air sehingga
bakteri aerobik dalam perairan akan mati sedangkan bakteri anaerobik akan
menguraikan nitrat menjadi ammonia dan sulfat menjadi sulfida yang akan
menjadi racun bagi ikan. Air limbah domestik yang mengandung deterjen akan
meningkatkan kadar fosfat sehingga memicu pertumbuhan ganggang air. (Oxtoby,
2003).
2.2 Biofilter Arang Aktif Kulit Buah Manggis
Proses penurunan kadar konsentrasi yang dalam limbah cair domestik dapat
dilakukan dengan menggunakan biofilter. Menurut Metcalf dan Eddy (2004),
biofilter (Submerged Filter) adalah suatu istilah dari reaktor yang dikembangkan
dengan prinsip mikroba tumbuh dan berkembang pada suatu media filter dan
membentuk lapisan biofilm (attached growth). Biofilm sendiri merupakan salah
satu pengolahan limbah cair secara biologis, proses kerjanya memanfaatkan
6
kehidupan mikroorganisme untuk menguraikan polutan. Teknologi biofilter
mampu mengurangi kandungan bahan organik sampai tingkat efisiensi 95%.
Biofilter yang sudah sangat dilakukan ialah menggunakan pasir silika, bioball,
kapas kulit pisang dan sebagainya. Namun pada saat ini belum dilakukan
pengkajian lebih lanjut menggunakan arang aktif yang berasal dari kulit manggis
pada limbah domestik.
Arang aktif merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95%
karbon. Pada prinsipnya proses pengolahan dengan karbon aktif biologi
inimenggunakan kombinasi atau gabungan proses penguraian senyawaorganik
oleh mikroorganisme dan proses adsorbsi oleh karbon aktif secarabersama-sama
sehingga didapatkan efisiensi pengolahan yang lebih baikdibandingkan dengan
pengolahan yang apabila menggunakan prosessecara terpisah. Kulit buah manggis
(Garnicia mangostana L.) merupakan nama latin untuk tanaman manggis yaitu
buah yang berasal dari hutan tropis dikawasan Asia Tenggara (Malaysia dan
Indonesia). Pemanfaatan kulit buah manggis (Garnicia mangostana L.) di
indonesia untuk penyamakan kulit, sebagai zat warna untuk makanan dan industri
tekstil. Sedangkan getah kuningnya dimanfaatkan sebagai bahan baku cat dan
insektisida. Pada kulit buah manggis sendiri mengandung xanthone yang meliputi
mangostin, mangosterol, mangostinon A dan B, trapezifolixanthone, tovopyhyllin
B, alfa beta mangostin, garcinon B, flavonoid epikatekin dan gartanin. Xanthone
alami Garcinia mangostana L. telah digunakan sebagai antijamur dan
antioksidan. Indonesia adalah negara pengekspor utama manggis dengan total
produksi 72.634 ton pada tahun 2006. Buah manggis merupakan spesies terbaik
dari genus Garcinia dan mengandung gula sakarosa, dektrosa dan levulosa. (Arry,
2011).
Menurut Zein (2010), kulit manggis sudah pernah digunakan sebagai
biosorben untuk menyerap logam-logam berat (Pb (II), Cd (II) dan Co (II)) baik
yang ditarik maupun yang tidak ditarik zat warnanya dengan kapasitas penyerapan
maksimum 3,56 mg/g untuk Pb (II), 3,15 mg/g untuk Cd (II) dan 0,34 mg/g untuk
Co (II). Kulit manggis yang tidak ditarik zat warna memiliki kapasitas serapan
lebih tinggi dibanding penyerapan dengan menggunakan kulit manggis yang
7
sudah ditarik zat warnanya yaitu 0,39 mg/g untuk Pb (II), 0,18 mg/g untuk Cd (II)
dan 1,54 mg/g untuk Co (II), masing-masingnya.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu Penelitian
April Mei Juni
Jenis Penelitian
Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Alat dan Bahan
Pembuatan Reaktor Sederhana
Penyusunan Media Penyaringan
9
Percobaan I
Percobaan 2
Percobaan 3
Pengukuran Kadar BOD, TSS dan pH
mengunakan Multiparameter
Penyusunan Laporan
10
limbah kulit manggis, dan zeolit sebagai media pengolahan air limbah. Air limbah
domestik akan dengan sistem down flow, agar dapat mengurangi kadar-kadar
yang terdapat dalam limbah domestik.
Air limbah yang ditampung didalam bak penampung sebesar 300 liter
dialirkan menggunakan pompa air secara kontinu melalui ember penampungan
sementara yang memiliki keran sebagai pengatur debit aliran setelah itu air
dialirkan secara kontinu melalui rangkaian 1, 2 dan 3 setelah melalui rangkaian
11
yang ke-3 air pengolahan diambil sebagai sampel air hasil pengolahan. Perlakuan
ini dilakukan secara kontinu pada variasi alat dengan waktu pengambilan sampel
yang sama. Variasi alat yang dilakukan adalah : a) Arang aktif kulit manggis –
pasir silika – kapas, b) kapas – zeolit - arang aktif kulit manggis, c) pasir silika –
arang aktif kulit manggis – kapas – zeolit. Sedangkan variasi waktu yang
digunakan adalah 20 menit, 40 menit, 60 menit, 80 menit 100 menit, dan 120
menit
12
3.6 Diagram Alir Penelitian
Ide Penelitian
Analisis Uji
Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Dedi Mulyadi, Rizka Maria, dkk. 2018. Widyariset. Pemodelan Rembesan Tangki
Septik Dekat Sumur Gali di Daerah Margahayu, Kabupaten Bandung. 4(1),
75 - 88
Metcalf & Eddy, 2004, Wastewater Engineering Treatment and Reuse, Fourth
Edition, McGraw-Hill Inc. New York.
Kodoatie, J. R dan R. Sjarief. 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Andy
Offset. Yogyakarta
14
Suhartono, E. 2009. Wahana TEKNIK SIPIL. Identifikasi kualitas perairan pantai
akibat limbah domestik pada monsun timur dengan metode indeks
pencemaran (Studi kasus di Jakarta, Semarang, dan Jepara). 14(1), 51-62
15