Anda di halaman 1dari 22

UJI EFEKTIFITAS KULIT BUAH MANGGIS DALAM PROSES

BIOFILTER LIMBAH DOMESTIK DALAM PENURUNAN KADAR BOD,


TSS dan pH

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Rancangan
Penelitian pada Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Ar-Raniry Banda Aceh

DISUSUN OLEH:

VARISA MUFLIHA
160702035

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH

2019
i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.


Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan Rahmat
dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas proposal ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta Salam tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Pembuatan tugas proposal ini yang
berjudul “Uji Efektifitas Kulit Buah Manggis Dalam Proses Biofilter Limbah
Domestik Dalam Penurunan Kadar Bod, TSS dan pH”
Selanjutnya, penulis ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen pembimbing Ibu Husnawati Yahya, S.Si., M.Sc. yang telah membantu
dalam menyusun dan memberikan ilmu kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan tugas proposal dengan benar.

Banda Aceh, Juni 2019

Penyusun

Varisa Mufliha

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................


LEMBARAN PENGAJUAN JUDUL ....................................................................i
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ..........................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah ...........................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4


2.1 Limbah cair Domestik ...............................................................................4
2.2 Biofilter Arang Aktif Kulit Buah Manggis ................................................6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................9

3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................9


3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................9
3.3 Metode Penelitian .........................................................................................10
3.4 Teknik Pengumpulan data ............................................................................12
3.5 Analisis Data .................................................................................................12
3.6 Diagram Alir Penelitian ................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................14

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Multi Parameter ......................................................................................10


Gambar 3.2 Desain Alat .............................................................................................11
Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian .........................................................................13

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Baku Mutu Air Limbah Domestik .............................................................5


Tabel 3.1 Jadwal Penelitian........................................................................................9

v
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

Simbol/singkatan Keterangan

BOD Biological Oxygen Demand


TSS Total Suspended Solid
DO Oxygen Demand
COD Chemical Oxygen Demand
Pb (II) Timbal(II) hidroksida
Cd (II) Cadmium(II) hidroksida
Co (II) Cobalt(II) hidroksida

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan
meningkatnya pemukiman akan mempengaruhi jumlah buangan limbah cair yang
ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga. Oleh karenanya permasalahan
kualitas lingkungan pada permukiman masyarakat hampir di setiap kota-kota
besar di Indonesia merupakan masalah yang multi dimensi. Pertumbuhan
penduduk membawa implikasi terhadap volume limbah yang diproduksi oleh
masyarakat baik padat maupun cair.
Kondisi perairan di kota-kota besar mempunyai kondisi yang sangat
memprihatinkan. Pencemaran air sungai yang meningkat khususnya pada sungai-
sungai yang melintasi perkotaan dan permukiman yang padat. Direktur Jenderal
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan M.R. Karliansyah mengatakan setiap hari sekitar 7.000
ton sampah dibuang di Sungai. Praktik membuang sampah itu terjadi sejak hulu
sampai hilir sungai. Hal itu disebabkan karena sampai saat ini sistem pengolahan
dan pembuangan limbah rumah tangga di kota-kota besar masih menggunakan
cara tradisional yaitu mengalirkan secara langsung melalui saluran pembuangan
menuju ke drainase dan berakhir dipantai atau laut sebagai saluran pembuangan
akhir (Tato, 2004). Akibat yang dapat ditimbulkan yaitu terjadinya kerusakan
lingkungan pada tempat-tempat pembuangan limbah rumah tangga seperti sungai,
rawa-rawa dan perairan pantai. Demikian pula pencemaran pada sumur-sumur
penduduk beserta sumber air lainnya sebagai akibat rembesan limbah rumah
tangga baik dari saluran pembuangan maupun dari badan-badan air yang telah
tercemar (Dedi Mulyadi,2018).
Limbah domestik atau limbah rumah tangga terdiri dari pembuangan air kotor
yang berasal dari kamar mandi, kakus dan dapur. Kotoran-kotoran itu merupakan
campuran dari zat-zat bahan mineral dan organik dalam berbagai bentuk, partikel-
partikel yang besar maupun kecil dan sisa-sisa bahan-bahan larutan (Martopo,

1
1987). Dalam mengurangi limbah domestik sendiri sudah banyak alternatif-
alternatif yang digunakan dalam skala sederhana seperti biofilter.
Biofilter merupakan sistem pengolahan limbah domestik secara anaerob yang
diutamakan dari proses. Aliran secara vertikal dan horizontal dengan sistem
pembagian ruangan, sehingga akan terjadi proses fermentasi yang sempurna.
Biofilter sudah sangat sering digunakan dalam pengolahan air dan air limbah.
Operasi ekonomis dan efisien biofilter sangat bergantung pada karakteristik media
filternya. Sementara itu dalam memilih media filter, kita juga harus
mempertimbangkan sumber dan konsentrasi polutan yang ditargetkan. Survey
sebelum telah melakukan penilitian “pemanfaatan adsorben alami (biosorben)
untuk mengurangi kadar timbal (Pb) dalam limbah cair“. Jika pada limbah
domestik dilakukan seperti survei sebelumnya apakah juga akan efektif. Salah
satu adsorben alami ialah limbah kulit manggis.
Pemanfaatan limbah kulit buah manggis (Garnicia mangostana L.) hingga
saat ini masih terbatas pada penyamakan kulit, pewarnaan tekstil, sebagai zat
pewarna makanan dan dijadikan obat tradisional. Sedangkan getah kuningnya
dimanfaatkan sebagai bahan baku cat dan insektisida. Namun sebenarnya kulit
manggis memiliki senyawa antioksidan yang sangat bermanfaat (Arry, 2011).
Menurut Zein (2010), kulit manggis sudah pernah digunakan sebagai biosorben
untuk menyerap logam-logam berat (Pb (II), Cd (II) dan Co (II)) baik yang ditarik
maupun yang tidak ditarik zat warnanya dengan kapasitas penyerapan maksimum
3,56 mg/g untuk Pb (II), 3,15 mg/g untuk Cd (II) dan 0,34 mg/g untuk Co (II).
Dengan demikian kemampuan kulit manggis sendiri dalam menyerap logam-
logam berat dapat dijadukan acuan dalam mendegradasi limbah cair domestik.
Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian tentang uji
efektivitas kulit manggis (Garnicia mangostana L.) dalam proses biofilter limbah
domestik. Dengan demikian upaya pengolahan yang dilakukan dengan
menggunakan bahan alami dapat terus dilakukan tanpa merusak lingkungan
sekitar.

2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah
dalam penelitian ini adalah apakah limbah kulit buah manggis (Garnicia
mangostana L.) mampu menurunkan konsentrasi BOD, TSS dan pH pada limbah
cair domestik?
1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kulit buah manggis
dalam menurunkan konsentrasi BOD, TSS dan pH pada limbah cair domestik.

1.4. Manfaat Penelitian

Penilitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :Pengaplikasian


kulit manggis sebagai biofilter limbah cair domestik dan pengaplikasian langsung
ke masyarakat untuk mengolah limbah cair domestik dengan teknologi sederhana.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah Cair Domestik

Masalah kependudukan dan kerusakan lingkungan hidup merupakan salah


satu permasalahan yang kini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia khususnya
maupun negara-negara lainnya di dunia. Menurut Brown (1992), masalah
lingkungan hidup dan kependudukan yaitu masalah pencemaran lingkungan fisik,
desertifikasi, deforestasi, over eksploitasi terhadap sumber-sumber alam, serta
berbagai fenomena degradasi ekologis semakin hari semakin menujukkan
peningkatan yang sangat signifikan. Keprihatinan ini juga merupakan masalah
bagi kehidupan, bahwa kondisi lingkungan hidup sedang berada pada tahap
memprihatinkan. Seandainya tidak dilakukan upaya penanggulangan secara
serius, maka dalam jangka waktu tertentu kehidupan ini akan musnah.

Padatnya penduduk suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu


daerah semakin mengecil, dan hal ini disebabkan manusia merupakan bagian
integral dari ekosistem, dimana manusia hidup dengan mengekploitasi lingkungan
alamnya. Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap
sumber daya alam. Pada saat yang sama meningkatnya konsumsi yang disebabkan
oleh membengkaknya jumlah penduduk yang pada akhirnya akan berpengaruh
pada semakin berkurangnya produktifitas sumber daya alam (Soemarwoto, 1991).
Jika dilihat dari perspektif ekologis bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat
dapat berdampak kepada meningkatnya kepadatan penduduk, sehingga
menyebabkan ketidakseimbangan mutu lingkungan secara menyeluruh. Menurut
Soemarwoto (1997), bahwa secara rinci dampak kepadatan penduduk sebagai
akibat laju pertumbuhan penduduk yang cepat terhadap kelestarian lingkungan
adalah salah satunya ialah meningkatnya limbah rumah tangga atau yang sering
disebut dengan limbah domestik. Dengan naiknya kepadatan penduduk berarti
jumlah orang persatuan luas bertambah, karena itu jumlah produksi limbah

4
persatuan luas juga bertambah. Dapat juga dikatakan di daerah dengan kepadatan
penduduk yang tinggi, terjadi konsentrasi produksi limbah yang meningkat.
Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008, limbah domestik adalah limbah yang
berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga tetapi tidak termasuk tinja.
Kegiatan sehari-hari yang dapat menghasilkan limbah adalah mencuci, memasak,
mandi, kegiatan pertanian, kegiatan peternakan. Menurut Kodoatie dan Sjarief
(2005), air limbah domestik merupakan air bekas yang tidak dapat lagi
dipergunakan untuk tujuan semula, baik yang mengandung kotoran manusia atau
dari aktivitas dapur, kamar mandi, dan cuci dimana kuantitasnya 50-70% dari
total rata-rata konsumsi air bersih yaitu sekitar 120–140 liter/orang/hari.
Air limbah domestik yang dihasilkan dari skala rumah tangga dan usaha
dan/atau kegiatan berpotensi mencemari lingkungan, sehingga perlu dilakukan
pengolahan air limbah sebelum dibuang ke media lingkungan. Menurut Pasal 3
Ayat (1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, setiap usaha
dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah domestik wajib melakukan
pengolahan air limbah domestik yang dihasilkannya. Baku Mutu Air Limbah
Domestik Menurut Peraturan MenteriLingkungan Hidup Dan Kehutanan
Republik Indonesi Nomor 68 Tahun 2016 yang disajikan dalam tabel 2.1
Tabel 2.1. Baku Mutu Air Limbah Domestik

Parameter Satuan Kadar Maksimum


pH - 6-9
BOD mg/L 30
COD mg/L 100
TSS mg/L 30
Minyak & lemak mg/L 5
Amoniak mg/L 10
Total Colifrom Jumlah/100 mL 3000

Debit L/orang/hari 100

5
Limbah domestik mengandung sampah padat dan cair yang berasal dari
limbah rumah tangga dengan beberapa sifat utama yaitu, (1) mengandung bakteri,
(2) mengandung bahan organik dan padatan tersuspensi sehingga BOD tinggi, (3)
padatan organik dan anorganik yang mengendap didasar perairan menyebabkan
oksigen terlarut (DO) rendah, (4) mengandung bahan terapung dalam bentuk
suspensi sehingga mengurangi kenyamanan dan menghambat laju fotosintesis
(Suhartono, 2009). Seperti yang telah kita ketahu bahwa limbah domestik dibagi
dalam dua kelompok yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik
bersumber dari kotoran (tinja), sisa sayuran dan makanan. Limbah organik
umumnya dapat didegradasi oleh mikroba dalam lingkungan. Sedangkan limbah
anorganik dapat berupa plastik, kertas, bahan-bahan kimia yang diakibatkan oleh
penggunaan deterjen, sampo, sabun dan penggunaan bahan kimia lainnya dan
limbah anorganik lebih sulit didegradasi sehingga sering menimbulkan
pencemaran dilingkungan. Limbah domestik terdiri dari karakteristik fisika antara
lain parameter kekeruhan dan TSS, karakteristik kimia antara lain adalah
parameter DO, BOD, COD, pH dan deterjen, dan karakteristik biologi antara lain
adalah parameter Coliform.
Pembuangan air limbah ke badan air dengan kandungan COD dan BOD di
atas 200 mg/L akan menyebabkan turunnya jumlah oksigen dalam air sehingga
bakteri aerobik dalam perairan akan mati sedangkan bakteri anaerobik akan
menguraikan nitrat menjadi ammonia dan sulfat menjadi sulfida yang akan
menjadi racun bagi ikan. Air limbah domestik yang mengandung deterjen akan
meningkatkan kadar fosfat sehingga memicu pertumbuhan ganggang air. (Oxtoby,
2003).
2.2 Biofilter Arang Aktif Kulit Buah Manggis
Proses penurunan kadar konsentrasi yang dalam limbah cair domestik dapat
dilakukan dengan menggunakan biofilter. Menurut Metcalf dan Eddy (2004),
biofilter (Submerged Filter) adalah suatu istilah dari reaktor yang dikembangkan
dengan prinsip mikroba tumbuh dan berkembang pada suatu media filter dan
membentuk lapisan biofilm (attached growth). Biofilm sendiri merupakan salah
satu pengolahan limbah cair secara biologis, proses kerjanya memanfaatkan

6
kehidupan mikroorganisme untuk menguraikan polutan. Teknologi biofilter
mampu mengurangi kandungan bahan organik sampai tingkat efisiensi 95%.
Biofilter yang sudah sangat dilakukan ialah menggunakan pasir silika, bioball,
kapas kulit pisang dan sebagainya. Namun pada saat ini belum dilakukan
pengkajian lebih lanjut menggunakan arang aktif yang berasal dari kulit manggis
pada limbah domestik.
Arang aktif merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95%
karbon. Pada prinsipnya proses pengolahan dengan karbon aktif biologi
inimenggunakan kombinasi atau gabungan proses penguraian senyawaorganik
oleh mikroorganisme dan proses adsorbsi oleh karbon aktif secarabersama-sama
sehingga didapatkan efisiensi pengolahan yang lebih baikdibandingkan dengan
pengolahan yang apabila menggunakan prosessecara terpisah. Kulit buah manggis
(Garnicia mangostana L.) merupakan nama latin untuk tanaman manggis yaitu
buah yang berasal dari hutan tropis dikawasan Asia Tenggara (Malaysia dan
Indonesia). Pemanfaatan kulit buah manggis (Garnicia mangostana L.) di
indonesia untuk penyamakan kulit, sebagai zat warna untuk makanan dan industri
tekstil. Sedangkan getah kuningnya dimanfaatkan sebagai bahan baku cat dan
insektisida. Pada kulit buah manggis sendiri mengandung xanthone yang meliputi
mangostin, mangosterol, mangostinon A dan B, trapezifolixanthone, tovopyhyllin
B, alfa beta mangostin, garcinon B, flavonoid epikatekin dan gartanin. Xanthone
alami Garcinia mangostana L. telah digunakan sebagai antijamur dan
antioksidan. Indonesia adalah negara pengekspor utama manggis dengan total
produksi 72.634 ton pada tahun 2006. Buah manggis merupakan spesies terbaik
dari genus Garcinia dan mengandung gula sakarosa, dektrosa dan levulosa. (Arry,
2011).
Menurut Zein (2010), kulit manggis sudah pernah digunakan sebagai
biosorben untuk menyerap logam-logam berat (Pb (II), Cd (II) dan Co (II)) baik
yang ditarik maupun yang tidak ditarik zat warnanya dengan kapasitas penyerapan
maksimum 3,56 mg/g untuk Pb (II), 3,15 mg/g untuk Cd (II) dan 0,34 mg/g untuk
Co (II). Kulit manggis yang tidak ditarik zat warna memiliki kapasitas serapan
lebih tinggi dibanding penyerapan dengan menggunakan kulit manggis yang

7
sudah ditarik zat warnanya yaitu 0,39 mg/g untuk Pb (II), 0,18 mg/g untuk Cd (II)
dan 1,54 mg/g untuk Co (II), masing-masingnya.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini menggunakan skala laboraturium melalui pendekatan
metode kuantitatif. Faktor yang mewakili metode kuantatif dengan mengukur
BOD, TSS dan pH pada sampel limbah domestik dengan menggunakan reaktor
absorpsi sederhana dengan skala laboraturium.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Pemilihan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu rumah masyarakat yang ada di
Kampung Garot Kecamatan Darul Imarah Kota Aceh Besar, untuk meneliti BOD,
TSS dan pH dilakukan di Lapangan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama 3 bulan. Pada bulan pertama, minggu ke-1 dan
ke-2 disiapkan alat dan bahan, kemudian pembuatan reaktor sederhana dilakukan
selama 3 minggu. Setelah itu disiapkan media penyaringan skala laboratorium
dengan media pengisiannya berupa arang aktif kulit manggis, pasir silika dan
kapas selama 1 minggu dan dilakukan pengujian efisiensi kerja reaktor skala
laboratorium terhadap sampel yang diuji serta dilakukan pengukuran kadar BOD,
TSS dan pH pada minggu ke-6, ke-7 dan ke-8.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Waktu Penelitian
April Mei Juni
Jenis Penelitian
Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Alat dan Bahan
Pembuatan Reaktor Sederhana
Penyusunan Media Penyaringan

9
Percobaan I
Percobaan 2
Percobaan 3
Pengukuran Kadar BOD, TSS dan pH
mengunakan Multiparameter
Penyusunan Laporan

3.3. Metode Penelitian


Persiapan penelitian meliputi persiapan alat, pemilihan lokasi penelitian, dan
penentuan waktu penelitian.

3.3.1 Persiapan Alat


Peralatan yamg digunakan antara lain sebagai berikut : Tong plastik 300L
sebagai wadah air limbah domestik, pipa ½inchi, gunting, dan cutter, besi siku,
pipa PVC, tulang air grand master, lem pipa PVC, rangka kayu, zeolit, pasir silika,
karbon aktif limbah kulit manggis, air limbah domestik, pompa air kecil, ember 7
liter, botol plastik wadah sampel, kain kasa dan keran air ½inchi. Serta alat yang
digunakan untuk mengukur BOD, TSS dan pH, yaitu :

Gambar 3.1 Multi Parameter

3.3.2 Perakitan Alat dan Pengolahan Air Limbah


Alat pengolahan air limbah dalam penelitian ini menggunakan kerangka alat
yang dibuat memilik dimensi panjang 125 cm, lebar 62,5 cm, tinggi 125 cm yang
terbuat dari kayu empat tingkat. Pada kerangka ini juga akan ditempatkan talang
PVC pada tiap tingkatan dengan diamter 10 cm dengan panjang 100 cm sebagai
media sirkulasi air limbah. Pada tingkatan 1-3 berisi pasir silika, arang aktif

10
limbah kulit manggis, dan zeolit sebagai media pengolahan air limbah. Air limbah
domestik akan dengan sistem down flow, agar dapat mengurangi kadar-kadar
yang terdapat dalam limbah domestik.

Gambar 3. 2 Desain Alat

3.3.3 Cara Kerja


Kulit manggis dicuci dengan air sampai bersih untuk menghilangkan
kotoran, getah, pasir, tanah liat dari permukaan kulit. Setelah dicuci kulit manggis
dipotong kecil-kecil kemudian dijemur diruangan terbuka. Kulit manggis kering
dihaluskan dan setelah halus direndam dalam HNO3 0,1 N selama 1 jam dengan
tujuan untuk menghilangkan kemungkinan adanya logam yang terdapat dalam
kulit manggis. Kemudian disaring, dilanjutkan dengan perendaman dengan
akuades. Dan serbuk kulit manggis diangikan.

Pengolahan air limbah diawali dengan seeding (penyemaian) pada bioball,


seeding itu sendiri adalah penanaman mikrobiologi dari limbah cair pada bioball
yang dilakukan selama 7 hari, setelahnya letakkan bioball tersebut kedalam talang
PVC dengan panjang 1 meter, begitu juga dengan zeolit dan arang aktif kulit
manggis letakkan ditalang PVC, sebagai media pada pengolahan air limbah
domestik.

Air limbah yang ditampung didalam bak penampung sebesar 300 liter
dialirkan menggunakan pompa air secara kontinu melalui ember penampungan
sementara yang memiliki keran sebagai pengatur debit aliran setelah itu air
dialirkan secara kontinu melalui rangkaian 1, 2 dan 3 setelah melalui rangkaian

11
yang ke-3 air pengolahan diambil sebagai sampel air hasil pengolahan. Perlakuan
ini dilakukan secara kontinu pada variasi alat dengan waktu pengambilan sampel
yang sama. Variasi alat yang dilakukan adalah : a) Arang aktif kulit manggis –
pasir silika – kapas, b) kapas – zeolit - arang aktif kulit manggis, c) pasir silika –
arang aktif kulit manggis – kapas – zeolit. Sedangkan variasi waktu yang
digunakan adalah 20 menit, 40 menit, 60 menit, 80 menit 100 menit, dan 120
menit

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian
kepustakaan, teori-teori, studi literatur dan riset laboratorium tentang pengolahan
air limbah dan limbah cair domestik.
3.5 Analisis Data
Effluent dari hasil pengolahan air limbah dianalisis di laboraturium yang
kemudian dihitung efiesensinya dengan membandingkan konsentrasi inffulent dan
effluent dari variasi alat 1, 2, dan 3,sampel air diambil setelah melalui tahapan
terakhir pada talang, yaitu talang ke-3.

12
3.6 Diagram Alir Penelitian

Ide Penelitian

Pengumpulan Data Studi Literatur

Ide penelitian menurunkan kadar BOD,


TSS dan pH pada limbah domestik

Persiapan alat dan bahan

Pembuatan reaktor skala Penyiapan media : arang aktif dari kulit


laboraturium buah manggis, zeolit, pasir silika dan bioball

Reaktor absorpsi sederhana

Melakukan uji alat terhadap konsentrasi

Melakukan pengujian konsentrasi BOD, TSS


dan pH menggunakan Multiparameter

Analisis Uji

Kesimpulan

Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian

13
DAFTAR PUSTAKA

Brown, Lester R. 1992. Tantangan Masalah Lingkungan Hidup (Bagaimana


Membangunan Masyarakat Manusia Berdasarkan Kesinambungan
Lingkungan Hidup yang Sehat), Diterjemahkan oleh S. Maimoen, Jakarta:
Yayasan Obor.

Dedi Mulyadi, Rizka Maria, dkk. 2018. Widyariset. Pemodelan Rembesan Tangki
Septik Dekat Sumur Gali di Daerah Margahayu, Kabupaten Bandung. 4(1),
75 - 88

Martopo, S. 1987. Dampak Limbah Terhadap Lingkungan. Bahan Diskusi Kursus


Singkat Penanganan Limbah Secara Hayati. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada

Metcalf & Eddy, 2004, Wastewater Engineering Treatment and Reuse, Fourth
Edition, McGraw-Hill Inc. New York.

M, Y.I.P Arry, K. Budiono, dkk. 2011. EKSTRAKSI ANTIOKSIDAN DARI


KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.). Bandung

Kodoatie, J. R dan R. Sjarief. 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Andy
Offset. Yogyakarta

Otto Soemarwoto. 1997. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan.


Yogyakarta: Djambatan.

Oxtoby, D. 2003. Kimia Modern, Penerbit Erlangga, Jakarta

R. Zein, R. Suhaili, dkk. 2010. Journal of Hazardous Materials. Removal of


Pb(II), Cd(II), and Co(II) from aqueous solution using Garcinia mangostana L
fruit shell. 181 : 52-56.

Soemarwoto, Otto. 1991. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Cetakan


ke 5, Bandung: Penerbitan Djambatan

14
Suhartono, E. 2009. Wahana TEKNIK SIPIL. Identifikasi kualitas perairan pantai
akibat limbah domestik pada monsun timur dengan metode indeks
pencemaran (Studi kasus di Jakarta, Semarang, dan Jepara). 14(1), 51-62

Wardhana,Arya.Wisnu. (2009), Dampak Pencemaran Lingkungan,Yogyakarta:


Andi Offset.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor


68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

15

Anda mungkin juga menyukai