Anda di halaman 1dari 8

Nama : Indah Anisa Ajisukma Igir

Nim : SF17033
Kelas : C/IV
Prodi : S1 Farmasi
“Tugas Imunologi”

HELICOBACTER PYLORI

Helicobacter pylori, yang sebelumnya disebut Campylobacter pylori,


adalah sebuah bakteri mikroaerofil Gram-negatif yang biasanya ditemukan di
lambung. Bakteri tersebut diidentifikasikan pada 1982 oleh ilmuwan Australia
Barry Marshall dan Robin Warren yang menemukan bahwa bakteri itu hadir pada
orang dengan gastritis dan ulkus peptikum kronis, kondisi yang sebelumnya tidak
diyakini memiliki penyebab mikroba. H. pylori juga terkait dengan perkembangan
ulkus duodenum dan kanker lambung. Namun, lebih dari 80% dari individu yang
terinfeksi dengan bakteri tidak menunjukkan gejala, dan mungkin memainkan
peran penting dalam ekologi perut alami. Lebih dari 50% dari populasi dunia
memiliki H. pylori di saluran pencernaan bagian atas mereka. Infeksi ini lebih
umum di negara-negara berkembang, dan kejadian menurun di negara-negara
Barat. Bentuk heliks H. pylori ini (dari hal itu nama genus berasal) diperkirakan
telah berevolusi untuk menembus lapisan bermukus perut.

Bakteri Helicobacter pylori, disingkat H. pylori, merupakan bakteri yang


hidup pada lapisan lendir pada saluran pencernaan manusia. Bakteri ini tidak
menimbulkan gejala kesakitan pada orang yang terinfeksi. H. pylori juga memiliki
kemampuan untuk bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh (imun) sehingga
tidak terdeteksi. Caranya dengan mengganggu kerja proses respon imun di
dalam saluran pencernaan. H. pylori hidup pada lingkungan yang tidak
menguntungkan karena lambung manusia bersifat sangat asam. Agar dapat
bertahan hidup, H. pylori mengeluarkan enzim urease yang merubah urea menjadi
amonia. Akibatnya, kadar keasaman lambung berkurang. Koloni bakteri ini juga
sering menggali permukaan lendir pada saluran pencernaan untuk bertahan hidup.
Karena itulah muncul peradangan dan luka yang menganga pada lapisan lendir.
Peradangan ini susah sembuhnya.

Helicobacter pylori adalah bakteri yang dapat tumbuh di saluran


pencernaan manusia, terutama di lambung. Bakteri ini memiliki kemampuan
untuk menimbulkan infeksi dengan cara menyerang dan merusak dinding
lambung dan usus halus.

Pada kondisi normal, lambung akan mengeluarkan asam untuk membunuh


bakteri yang masuk ke dalam saluran pencernaan bersama makanan. Akan tetapi,
Helicobacter pylori dapat hidup dalam asam, sehingga asam lambung tidak efektif
dalam membunuh bakteri tersebut. Infeksi Helicobacter pylori kebanyakan tidak
menimbulkan gejala yang signifikan pada penderita. Akan tetapi jika terjadi terus
menerus, infeksi Helicobacter pylori dapat menimbulkan penyakit saluran
pencernaan, seperti gastritis dan tukak lambung.

Saat ini jumlah kasus infeksi Helicobacter pylori sudah berkurang seiring
membaiknya tingkat kebersihan lingkungan dan persediaan air bersih.

 Klasifikasi Ilmiah

Domain: Bacteria
Filum: Proteobacteria
Kelas: Epsilonproteobacteria
Ordo: Campylobacterales
Famili: Helicobacteraceae
Genus: Helicobacter
Spesies: H. pylori
Nama binomial
Helicobacter pylori

 Mikrobiologi
 Morfologi
H. pylori adalah bakteri Gram negatif berbentuk heliks
(digolongkan sebagai batang melengkung, bukan spiroket) yang
panjangnya sekitar 3 μm dengan diameter sekitar 0.5 μm. H. pylori dapat
didemonstrasikan di jaringan dengan pewarnaan Gram, pewarnaan
Giemsa, pewarnaan hematoksilin-eosin, pewarnaan perak Warthin-Starry,
pewarnaan oranye akridin, dan mikroskop fase-kontras. H. pylori dapat
membentuk biofilm dan dapat berubah dari bentuk spiral menjadi kokoid
yang viabel namun tidak dapat dikultur.
H. pylori memiliki empat sampai enam flagela di tempat yang
sama; semua spesies Helicobacter lambung dan enterohepatik sangat motil
karena memiliki flagela. Filamen flagelar karakteristik dari Helicobacter
terdiri dari dua flagelin yang dapat dikopolimerisasi, FlaA dan FlaB.
 Fisiologi
H. pylori adalah mikroaerofil yaitu, ia membutuhkan oksigen,
namun pada konsentrasi lebih rendah daripada di atmosfer. H. pylori
mengandung hidrogenase yang dapat menghasilkan energi dengan
mengoksidasi hidrogen molekuler (H2) yang dibuat oleh bakteri usus. H.
pylori menghasilkan oksidase, katalase, dan urease.
H. pylori memiliki lima famili protein membran luar utama. Famili
terbesar meliputi adhesin yang sudah dikenal dan putatif. Keempat famili
lainnya adalah porin, transporter besi, protein terkait flagela, dan protein
yang tidak diketahui fungsinya. Seperti bakteri Gram negatif lainnya,
membran luar H. pylori terdiri dari fosfolipid dan lipopolisakarida (LPS).
Antigen O dari LPS dapat difukosilasi dan meniru antigen golongan darah
Lewis yang ditemukan di epitel lambung. Membran luar juga mengandung
glukosida kolesterol, yang terdapat pada beberapa bakteri lainnya.
 Genom
H. pylori terdiri dari strain-strain yang beragam, dan ratusan genom
telah sepenuhnya disekuensing. Genom strain "26695" terdiri dari sekitar
1,7 juta pasangan basa, dengan sekitar 1.576 gen. Pan-genom, yang
merupakan gabungan dari 30 strain yang sudah diurutkan, mengkodekan
2.239 famili protein (kelompok ortolog atau orthologous groups, OG). Di
antara mereka, 1248 OG dilestarikan di semua 30 strain, dan mewakili inti
universal. 991 OG yang tersisa adalah genom aksesori di mana 277 OG
adalah unik (yaitu, OG ada hanya dalam satu strain).
 Penyebab Infeksi Helicobacter Pylori
Hingga saat ini mekanisme penyebaran bakteri Helicobacter pylori
dari seseorang ke orang lain belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling
kuat adalah melalui kontak mulut atau ludah, di mana bakteri yang
dikeluarkan oleh penderita tertelan oleh orang yang sehat. Selain itu,
Helicobacter pylori diduga juga menyebar secara fecal-oral, di mana
seseorang dapat terkena infeksi Helicobacter pylori karena tertelan kuman
yang keluar melalui kotoran penderita, misalnya jika tidak mencuci
tangannya dengan bersih setelah menggunakan toilet. Helicobacter pylori
juga dapat menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi bakteri
tersebut.
Seseorang akan lebih mudah terinfeksi Helicobacter pylori jika:
 Tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang tidak baik.
 Tinggal di perumahan padat penduduk.
 Tidak memasak air minum hingga matang.
 Tinggal serumah dengan penderita infeksi Helicobacter pylori.
 Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid dalam jangka waktu lama.

Anak-anak lebih rentan terhadap infeksi Helicobacter pylori


dibanding orang dewasa. Ini disebabkan karena mereka belum bisa
menjaga kebersihan dirinya sebaik orang dewasa.

 Gejala Infeksi Helicobacter Pylori


Infeksi Helicobacter pylori yang belum menyebabkan komplikasi
umumnya tidak menimbulkan gejala spesifik. Jika infeksi sudah
menyebabkan luka atau tukak pada saluran pencernaan, gejala akan mulai
muncul. Gejala ketika terjadi tukak akibat infeksi Helicobacter pylori,
antara lain:
 Sakit maag, terutama pada saat perut kosong atau pada malam hari.
Sakit maag juga dapat muncul sewaktu-waktu dan dapat diredakan
dengan mengonsumsi obat maag antasida.
 Perut kembung.
 Mual.
 Demam.
 Sendawa yang berlebihan.
 Penurunan berat badan.
 Hilangnya nafsu makan.

Penderita harus segera menghubungi dokter jika mengalami gejala


berikut:

 Sakit maag hebat dan tidak kunjung hilang.


 Tinja berdarah atau berwarna
 Muntah darah, atau mengeluarkan muntah berwarna hitam seperti
ampas kopi.
 Sulit menelan makanan atau minuman.
 Diagnosis Infeksi Helicobacter Pylori
Jika seseorang diduga menderita infeksi Helicobacter pylori,
dokter terlebih dahulu akan melakukan pemeriksaan riwayat medis pasien.
Pasien sebaiknya memberitahu dokter mengenai suplemen atau obat-
obatan yang sering dikonsumsi, terutama obat antiinflamasi nonsteroid.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa adanya
nyeri tekan pada ulu hati dan perut yang kembung sebagai tanda infeksi
Helicobacter pylori.
Dokter juga memerlukan pemeriksaan tambahan untuk
mendapatkan hasil akurat. Beberapa pemeriksaan lanjutan yang akan
dilakukan adalah:
 Tes darah. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi
spesifik Helicobacter pylori dalam darah. Tes dilakukan dengan
mengambil sampel darah pasien, kemudian dibawa ke laboratorium
untuk diperiksa kandungan antibodinya.
 Urea Breath Test. Tes ini dilakukan untuk mengecek keberadaan
Helicobacter pylori, dengan melihat zat karbon hasil pemecahan urea
oleh bakteri pylori. Pasien akan diminta untuk menelan pil berisi urea,
lalu diperiksa dengan alat khusus apakah terdeteksi zat karbon saat
pasien menghembuskan napas ke alat tersebut.
 Tes tinja. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan bakteri
Helicobacter pylori pada tinja. Dalam tes ini, sampel tinja pasien
diperiksa di laboratorium.
 Endoskopi. Tes ini bertujuan untuk memeriksa adanya tanda-tanda
infeksi Helicobacter pylori secara visual dengan menggunakan
endoskop, yaitu sebuah alat berbentuk selang panjang tipis yang
dilengkapi kamera pada ujungnya. Dokter penyakit dalam, konsultan
gastroenterologi (SpPD-KGEH), akan memasukkan endoskop melalui
mulut pasien, hingga mencapai lambung dan usus halus. Pemeriksaan
dilakukan secara visual untuk melihat kondisi lambung yang tidak
normal dan adanya tanda infeksi Helicobacter pylori. Jika perlu,
dokter dapat mengambil sampel jaringan lambung untuk diperiksa di
laboratorium. Pemeriksaan ini juga disebut gastroskopi.
 Pengobatan Infeksi Helicobacter Pylori
Pengobatan infeksi Helicobacter pylori umumya hanya dilakukan
ketika infeksi menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas penderita.
Selain itu, pengobatan juga dilakukan pada pasien yang memiliki risiko
terkena kanker lambung, tukak lambung, atau ulkus duodenum.
Pengobatan infeksi Helicobacter pylori umumnya dilakukan
dengan memberikan kombinasi dua atau lebih jenis antibiotik dan obat
yang dapat menurunkan asam lambung. Pengobatan dapat bervariasi
sesuai dengan kondisi pasien.
Jenis obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi infeksi
Helicobacter pylori adalah:
 Obat yang menurunkan asam lambung jenis penghambat pompa
proton. Contohnya adalah lansoprazole, esomeprazole, rabeprazole,
dan
 Antibiotik, untuk membunuh bakteri Helicobacter pylori yang
terdapat pada saluran pencernaan. Contohnya adalah amoxicillin,
metronidazole, clarithromycin, dan tetracyclin.
 Obat yang menurunkan asam lambung jenis penghambat
histamin-2 (H2 blocker). Histamin-2 dapat meningkatkan produksi
asam lambung, sehingga menyebabkan luka di lambung bertambah
parah. Obat penghambat histamin-2 berfungsi untuk membantu
mengurangi produksi asam lambung. Contohnya adalah cimetidine
dan ranitidine.
 Bismut subsalisilat. Obat ini berfungsi untuk mencegah tukak tidak
bertambah parah dengan cara melindungi lapisan luka dari asam
lambung.

Selama masa pengobatan infeksi Helicobacter pylori, pasien


disarankan untuk menghindari makanan yang menghambat penyembuhan
infeksi, misalnya makanan pedas dan asam. Selain itu, pasien dianjurkan
untuk berhenti mengonsumsi minuman beralkohol dan berhenti merokok.
Dokter juga akan meminta pasien melakukan pemeriksaan rutin untuk
mengetahui respon dari pengobatan. Pemeriksaan rutin yang dilakukan
adalah tes sampel tinja dan urea breath test.

 Komplikasi Infeksi Helicobacter Pylori


Infeksi Helicobacter pylori dapat menimbulkan komplikasi seperti:
 Peradangan saluran pencernaan. Infeksi Helicobacter pylori dapat
menyebabkan iritasi dinding saluran pencernaan, terutama lambung.
Iritasi lambung dapat berkembang menjadi peradangan yang disebut
sebagai gastritis.
 Perdarahan lambung. Kondisi ini dapat terjadi ketika ulkus merusak
pembuluh darah lambung. Perdarahan lambung dapat menyebabkan
anemia.
 Perforasi lambung. Kondisi ini terjadi jika tukak berkembang dan
menyebabkan robeknya lambung.
 Peritonitis. Ini merupakan infeksi dinding peritoneum, yaitu selaput
yang membatasi organ-organ pencernaan dinding perut bagian dalam,
akibat terkontaminasi isi lambung yang robek.
 Kanker lambung. Jika dibiarkan berlarut-larut, infeksi Helicobacter
pylori dapat memicu terjadinya kanker lambung pada pasien.
 Pencegahan Infeksi Helicobacter Pylori
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan
infeksi Helicobacter pylori adalah:
 Menghindari konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis.
 Menghindari konsumsi makanan atau air minum yang tidak dimasak
hingga matang.
 Mencuci tangan sebelum makan dan sesudah menggunakan toilet.

Anda mungkin juga menyukai