Anda di halaman 1dari 3

PENERIMAAN PASIEN GAWAT DARURAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Brigjen HR. Wasita Kusumah No. 1 1/1
Indihiang Kota Tasikmalaya
Telp: 0265-345650 Fax : 0265-345568
TanggalTerbit Ditetapkan
01 November 2018 Direktur,
Standar Prosedur
Operasional

dr. Asep hidayat surdjo Sp.A M.Kes


Pengertian Suatu proses pelayanan penerimaan pendaftaran pada
seseorang yang datang langsung ke bagian instalasi gawat
darurat dengan tujuan sesegera mungkin untuk mendapatkan
pelayanan tanpa membawa rujukan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penerimaan
pasien gawat darurat
Kebijakan KeputusanDirekturRumah Sakit Islam Hj.Siti muniroh
Tasikmalaya SK-DIR/..../XI/2018TentangPelayanan dan
Pengelolaan RekamMedis
Prosedur 1. Pasien datang ke tempat pendaftaran pasien gawat darurat
yang dibuka selama 24 jam
2. Pasien ditangani terlebih dahulu oleh dokter, sementara
pengantar atau keluarga pasien mendaftar di tempat
pendaftaran
3. Apabila pasien datang sendiri dan kondisinya masih sadar
maka ptugas pendaftaran akan mencatat identitas pasien.
Sedangkan jika kondisi pasien dalam keadaan tidak sadar
maka untuk identifikasi pasiennya menggunakan inisial
“Mr.X atau Mrs.Y”
4. Identitas pasien dientri pada SIMRS dan dicatat pada
berkas rekam medis IGD antara lain :
a. Nomor rekam emdis
b. Nama pasien
c. Agama
d. Alamat
e. Jenis kelamin
f. Tanggal lahir/umur
g. Pendidikan
h. Pekerjaan
i. Status perkawinan
j. Nama suami./istri/orangtua
5. Mengisi tanda tangan dan nama jelas keluarga pasien dan
dokter yang memeriksa
6. Perawat menerima pasien, kemudian keluarga pasien
diminta untuk mendaftar di bagian pendaftaran.
7. Keluarga Pasien diminta menunjukan kartu jaminan
kesehatan (BPJS dan Asuransi Kesehatan lainnya), Serta
KIB apabila pasien pernah berobat.
8. Bila pasien Umum (Non BPJS) diminta ke kasir untuk
melakukan pembayaran administrasi.
9. Perawat melakukan anamnesa (auto dan hetero anamnesa)
10. Perawat melakukan pemeriksaan GCS, TTV
(T, N, RR, S) dan pemeriksaan fisik awal
11. Pengelompokan pasien dan diagnosa awal
a. Gawat darurat : memerlukan tindakan segera dan
mengancam jiwa
b. Gawat non darurat : memerlukan tindakan segera tapi
tidak mengancam jiwa
c. Non gawat darurat : tidak urgent tindakan segera dan
tidak mengancam jiwa
12. Untuk non gawat non darurat boleh diberi terapi
simptomatis (berdasar gejala) dan disarankan jika sakit
berlanjut bisa berobat lagi besok ke Poliklinik
13. Untuk gawat darurat dan gawat non darurat, perawat
menghubungi dokter jaga pada hari tersebut dan
melaporkan kondisi terakhir pasien dan boleh melakukan
tindakan awal pertolongan pertama/ basic live support
(BLS) meliputi :
a. Air way

- bebaskan jalan nafas


- jaw trust, chin lift dan hiperekstensi
- bersihkan jalan nafas dari sumbatan (secret, benda
asing)
b. Breathing

- nafas buatan
- pasang oksigen jika perlu
c. Circulation

- tensi dan nadi turun, pasang infuse


- monitor produksi urine, pasang kateter bila perlu
7. Bila diperlukan dokter jaga harus datang guna
pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut.
8. Isi semua pemeriksaan, tindakan, terapi dan rujukan
dengan lengkap pada status pasien.
9. Apabila Pasien Memerlukan perawatan lebih lanjut maka
keluarga pasien diminta mendaftarkan ke bagian
pendaftaran rawat inap(Admission Charge) untuk
perwatan lebih lanjut
10. Apabila pasien tidak bisa di rawat maka pasien akan
dirujuk ke Rumah sakit yang lebih besar.
11. Apabila keadaan Pasien baik dan bisa diperbolehkan
pulang.
Unit Terkait (1) Rawat Inap

(2) Instalasi Farmasi

(3) Pendaftaran IGD

Anda mungkin juga menyukai