Bab 2 Gaya Dan Kesetimbangan PDF
Bab 2 Gaya Dan Kesetimbangan PDF
A. Pendahuluan
Mekanika adalah ilmu yang memberikan gambaran dan menjelaskan kondisi sebuah benda yang
diam atau bergerak karena pengaruh gaya yang beraksi pada benda. Mekanika terbagi menjadi tiga
bagian yaitu :
1. Mekanika benda tegar (Mechanics of Rigid Bodies), yang terdiri dari :
a. Statika (Ilmu Keseimbangan) adalah ilmu mempelajari mengenai gaya-gaya yang bekerja pada
benda agar benda tersebut setimbang
b. Dinamika (Ilmu Gerak) adalah ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa melihat gaya yang
bekerja pada benda tersebut
2. Mekanika benda berubah bentuk (Mechanics of Deformable Bodies), dimana salah satu yang ditelaah
adalah mengenai mekanika bahan, yaitu daya kemampuan suatu bahan atau material menahan suatu
beban
3. Mekanika Fluida (Mechanics of Fluids), dimana salah satu yang ditelaah adalah mengenai hidrolika.
Tujuan mekanika adalah menerangkan dan meramalkan gejala-gejala fisis dan dengan demikian
meletakkan dasar-dasar aplikasi teknik.
Dalam mempelajari mekanika disini, benda dianggap tegar sempurna atau tidak mengalami perubahan
bentuk. Akan tetapi struktur yang sesungguhnya tidak pernah benar-benar tegar dan mengalami
deformasi (perubahan bentuk) dibawah tekanan beban yang bekerja padanya. Tetapi pada umumnya
deformasi ini kecil dan tidak mempengaruhi kondisi keseimbangan atau gerakan struktur yang ditinjau.
Masalah deformasi yang berhubungan dengan daya kemampuan suatu struktur menahan suatu beban
dipelajari di mekanika bahan.
Konsep Dasar
Empat kuantitas dasar yg digunakan dalam mekanika terdiri dari panjang, waktu, massa dan gaya.
Model atau idealisasi digunakan dalam mekanika bertujuan menyederhanakan penerapan teori,
misalnya:
Partikel. Partikel memiliki massa tetapi ukurannya diabaikan. Contoh: Ukuran bumi sangat kecil jika
dibandingkan dengan ukuran orbit bumi, sehingga bumi dapat dimodelkan sebagai partikel dalam
mempelajari gerak orbit bumi. Apabila benda diidealisasikan sebagai partikel maka prinsip2 mekanik
Hukum Newton
Hukum I : Sebuah partikel yg sedang berada dalam keadaan diam
atau bergerak lurus dengan kecepatan konstan akan
mempertahankan kondisi tsb jika padanya tidak dikenakan gaya yg
tidak seimbang.
Hukum III : Gaya aksi dan reaksi antara 2 buah partikel besarnya
sama, berlawanan arah dan colinier.
Hukum Newton Tentang Gravitasi. Hukum Newton tentang gaya tarik menarik antara dua buah partikel
secara matematis sbb :
Dengan :
F adalah gaya tarik menarik antara 2 partikel
G adalah konstanta gravitasi universal, berdasar bukti eksperimen:
Berat. Berdasarkan pers.1.2, 2 buah partikel atau benda memiliki gaya tarik – menarik yg bekerja
diantara keduanya. Dalam kasus partikel yg letaknya pada atau dekat dengan permukaan bumi gaya
gravitasi terjadi antara bumi dan partikel tsb. Gaya ini disebut berat yg banyak dijumpai dalam
mempelajari mekanika.
Berdasarkan persamaan 1.2 dapat disusun ekspresi pendekatan untuk menentukan berat partikel yg
memiliki massa m 1= m. Jika kita asumsikan bumi adalah nonrotating sphere dengan density konstan dan
memiliki massa m2 = me dgn r adalah jarak antara pusat bumi dan partikel, maka :
Membandingkannya dengan F = ma, term g adalah percepatan gravitasi. Karena g bergantung kepada r,
dapat dipahami bahwa berat benda bukan merupakan kuantitas absolut sehingga besarnya bergantung
pada lokasi pengukuran dilakukan. Untuk kebanyakan perhitungan teknik, g diukur pada permukaan laut
0
dan pada latitude 45 , lokasi ini dikenal sebagai “standard location”
B. Gaya
Mekanika Teknik atau ilmu gaya adalah ilmu yang mempelajari gaya-gaya yang bekerja pada
suatu struktur, sedangkan gaya adalah sebagai muatan yang bekerja pada struktur.
1. Sifat gaya
Gaya adalah vektor, maka gaya mempunyai sifat :
- mempunyai besaran untuk menggambarkan besaran suatu gaya ditunjukan dengan
panjang anak panah, makin besar panjang anak panah, makin besar gayanya.
- mempunyai arah Arah gaya ditunjukan dengan arah mata panah
- mempunyai titik tangkap titik tangkap sebuah gaya ditunjukan oleh sebuah garis melalui
sumbu batang panah
contoh :
Sebuah gaya F = 1000 kg bekerja
tegak lurus ke atas dapat
digambarkan seperti pada gambar
F = 1000 kg 100 mm disamping ini
Skala 1 mm = 10 kg
2. Macam Gaya
1. Gaya terpusat, contohnya gaya tekan pada lantai akibat beban orang
2. Gaya terbagi :
- Terbagi rata (gaya tekan angin)
- Teratur (gaya tekan air pada bendungan)
- Tak teratur
3. Momen gaya, merupakan perkalian dari sebuah gaya dengan jarak terhadap titik yang di
tinjau.
- Momen gaya Positif (+) jika gaya diputar searah jarum jam terhadap titik yang tinjau
- Momen gaya Negatif (-) jika gaya diputar berlawanan arah jarum jam terhadap titik yang
ditinjau
F F F A
L
L = jarak L
L
A A A F
Adalah gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu garis lurus
2. Gaya-gaya konkuren P1
P2
P3
3. Gaya-gaya nonkonkuren
P1
P2
P3
4. Gaya-gaya sejajar P1
P2
P3
Adalah gaya-gaya yang garis kerjanya sejajar satu sama lain baik dalam bidang maupun
dalam ruang
5. Gaya-gaya koplanar adalah gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu bidang
6. Gaya-gaya ruang adalah gaya-gaya yang bekerja di dalam ruang
4. Kesetimbangan
Bila sebuah benda dengan berat tertentu tergantung pada tali dalam keadaan diam seperti pada
gambar di bawah ini, dimana beban yang tergantung menyebabkan tali dalam keadaan tegang. tali
menjadi tegang disebabkan karena sebuah gaya yang bekerja sepanjang sumbu tali dengan arah
keatas, sebagai akibat harus menahan beban W. Akibat adanya aksi (beban W) maka didalam tali
terjadi reaksi (gaya tali T).
T
Tali = T
Beban = W W
R = P1 + P2 + P3
2. Berlawanan arah
P1 P2
R = selisih P1 dengan P2
R X RY
2 2
Besarnya resultan adalah R
RY
P1y P1 Besarnya sudut resultan adalah tg
RX
P2x P1x X
P1 R
P2
R1
P1
R
P2
P3
P1 P1
P2 P2
P4
P3
R
P3
P4
2 P2 3
P1 P3 P1 1
1 Jari-jari kutub
4
R P2 2
3 O (pusat Kutub)
P3 4
R
P1
R P1 P2 2 . P1 . P2 . cos
2 2
P2
Contoh Soal :
No. 1 Tentukan arah resultan dengan cara jajaran genjang dan poligon
P4
P3
P1
P2
P2
R
P2
R1 R2 R
P4
P3
Jajaran genjang
No. 2 Tentukan arah resultan dengan lukisan kutub !
P1 P2 P3 P4
Jawab :
P1 P2 P3 P4 P1 1
2
P2
2 3 4 3
O
1 5 P3
4
P4 5
R
R
16 N 15 N
45 60 19 N
30 X
11 N
22 N
19 N 19 N 0N
15 N 15 cos 60 = 7,5 N 15 sin 60 = 13 N
16 N 16 cos 45 = - 11,3 N 16 sin 45 = 11,3 N
11 N 11 cos 30 = -9,5 N 11 sin 30 = - 5,5 N
22 N 0N - 22 N
+Y
R R X RY 5,7 2 (3,2) 2 = 6,5 Newton
2 2
=
-X +X
RY 3,2
tg = = - 0,56
RX 5,7
R
= 29 , berada dibawah sb. x -Y
Jawab :
Besarnya resultan, R = P1 + P2 + P3 + P4 + P5 = 115 N
Letak resultan dari titik A adalah :
momen resultan = Momen dititik A
R. X = P2. 0,25m + P3. 0,5m + P4. 0,75m + P5. 1 m
R. X = 46, 25 N
X = 46,25 N = 46,25 N = 0,4 m dari titik A
R 115 N
15 N 25 N 15 N 20 N 15 N 18 N
Jawab :
Rx = 25 N cos 60– 20 N cos 60 + 18 N cos 60 = 11,5 N
Ry = 15 N + 25 N sin 60 + 20 N sin 60 + 15 N + 18 N sin 60= 99,56 N
2 2
Besarnya resultan, R = Rx + Ry = 100,22 N
Letak R dari titik A adalah :
momen resultan = momen di titik A
R. X = 25N sin 60.0,3m + 15N.1,1m + 20N sin 60.1,6m + 15N.1,9m + 18N sin 60. 2,2m
X = 1,13 m dari titik A
3N 2N 2N
A
2N
3m 2m 2m 1m
R
Jawab :
R = 3N + 2N + 2N – 2N = 5 N
Letak resultan dari titik A :
momen resultan = momen dititik A
R. X = 3N. 3m + 2N. 5m + 2N. 8m – 2N. 7m
5N. X = 21 Nm
X = 4,2 m dari titik A
No. 8 Carilah tegangan pada balok penopang dan tegangan kawat seperti pada gambar di bawah ini
dimana berat bandul w = 1000 N !
Kawat = K
30
Balok
V=0
K K.sin 30 w – K.sin 30 = 0
K = 1000 / 0,5
K.cos 30 30 B = gaya balok K = 2000 N
H=0
B – K.cos 30 = 0
B = K.cos 30
W = 1000 N B = 2000. 0,866 = 1732 N
Catatan :
Apabila hasil perhitungan gaya bernilai positif berarti arah perumpamaan gaya telah benar, begitupun
sebaliknya apabila hasilnya negatif berarti arah perumpamaan gaya kebalikannya.
No. 9 Carilah tegangan tali A dan tali B pada gambar dibawah ini !
30 45
A B
W = 200 kg
Jawab :
penguraian gaya : B
B.sin45
A A.sin30
30 45
A.cos30 B.cos45
W = 200 N
H=0
A.cos 30 – B.cos 45 = 0
A.cos 30 = B.cos 45
A. 0,866 = 0,707.B
B = 1,225 . A ……..(1)
V=0
B.sin 45 + A.sin 45 – W = 0
0,707.B + 0,5.A = 200 N …….(2)