Anda di halaman 1dari 60

TAUJIHAT MANHAJIYYAH

(PETUNJUK PERJUANGAN)
3
Oleh
Usama
h Bin
Laden

1
PETUNJUK PERJUANGAN 3

Judul Asli
At-Taujihat al-Manhajiyyah 3

Penulis
Syaikh al-Mujahid Usamah bin Ladin

Penerjemah
Abu Nurul Izzah

Copyright © Abu Nurul Izzah

2 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

E
MUQADDIMAH
Dengan karunia Allah, saudara-saudara kalian yang
tergabung dalam Mimbar at-Tauhid wa al-Jihad bisa
menghadirkan “Silsilah Taujihat Manhajiyyah” edisi yang
ketiga ini ke hadapan sidang pembaca. Pada edisi ini,
sebagaimana pada edisi sebelumnya, merupakan transkrip
ceramah Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin –hafidhahullah-
yang dikemukakan di masa-masa setelah runtuhnya Darus
Salam (Thaliban) di tangan para penyembah Salib. Dan Kami
bisa menerbitkannya, atas taufiq dari Allah, dalam bentuk
aslinya, dan kemudian memberikan tambahan beberapa
komentar yang bermanfaat di berbagai tempat. Menjelaskan
letak ayat dan hadis dari kitab asalnya, dengan harapan
semoga Allah memberi manfaat dengannya, dan semoga
menjadi batu bata yang baik di dalam tembok “dan kobarkanlah
semangat orang-orang mukmin (untuk berperang)”, dengan
harapan agar Allah swt, “menolak serangan orang-orang yang
kafir itu”. Sesungguhnya Allah “amat besar kekuatan dan amat
keras siksaan (Nya)” (an-Nisa’:84). Wallahu al-Muwafiq
* * *

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 3


TAUJIHAT MANHAJIYYAH

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, Kami memuji-Nya,


memohon pertolongan-Nya, meminta ampunan-Nya dan
Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan
keburukan amal kita. Barangsiapa yang ditunjuki oleh Allah
maka tidak ada orang yang bisa menyesatkan-Nya. Dan
barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada yang bisa
menunjukinya. Aku Bersaksi bahwa tiada ilah yang hak
melainkan Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku
bersasibahwasannya Muhammad adalah hamba dan utusan-
Nya. “Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah
dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan kalian dalam keadaan
muslim (menyerahkan diri)” (Ali Imran:102)
Amma Ba’du
Dari Usamah bin Muhammad bin Ladin, kepada
ikhwan dan akhwat, umat Islam seluruhnya.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Risalahku kepada kalian ini, khusus untuk
mengobarkan semangat jihad dan melanjutkan dorongan
untuk berjihad, dalam rangka menghadang konspirasi besar
yang telah dirancang dan akan dibangun untuk menghadapi
umat kita ini khususnya, dan sebagian di antara fenomenanya
telah kita lihat secara gamblang. Seperti pendudukan
Baghdad, Darul Khilafah1 oleh kaum salibisme untuk

1
  Kota Baghdad ini dibangun oleh Khalifah dari Bani Abbasiyah, yaitu
Abu Ja’far al­Manshur pada tahun 146 H.
al­Hafidh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Baghdad … adalah kata
‘Ajam  (non­Arab),   ada   yang   mengatakan   terdiri   dari   kata   “Bagh”   dan
“Dad”. Kata “Bagh” artinya taman, dan “Dad” adalah nama seseorang. Ada
juga   yang   berpendapat   “Bagh”   adalah   nama   berhala,   dan   ada   yang

4 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

membantu kaum murtadin di dengan dalih mencari senjata


pemusnah massal2.
Demikian pula siasat yang kejam untuk menghancurkan
al-Masjid al-Aqsha, pengadilan terhadap jihad dan mujahidin
di Palestina tercinta, di bawah tipuan “Peta Jalan 3” dan
mempercepat “Perdamaian”
Demikian juga pengaruh media massa kaum salib
terhadap ummat Islam telah tampak dengan sangat jelas;

berpendapat nama syetan. Sedangkan kata “Dad” artinya pelayan, sehingga
nama itu berarti pelayan berhala. Oleh sebab itulah Abdullah ibnu Mubarak
dan al­Ashma’i tidak menyukai kata Baghdad, tetapi menamai kota tersebut
dengan “Madinatus Salam”, Demikianlah pendiri kota itu, yakni Abu Ja’far
al­Manshur, memberikan nama kepada kota ini, karena Sungai Tigris juga
disebut dengan “Wadi as­Salaam”. Dan ada pula yang menamainya dengan
kata az­Zaura’ (al­Bidayah wa an­Nihayah, j. X, h.101)
2
    John Kerry, Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat,
dalam peringatan setahun perang Irak ia menuturkan, “Sesungguhnya Bush
telah menipu bangsa Amerika melalui pernyataan­pernyataannya…ketika ia
menunjuk kepada Saddam Hussein mengenai program Senjata Nuklir dan
Senjata   Pemusnah   Massal.   Agenda   perang   itu   telah   ditentang,   dan
gelombang   penentangan   yang   disuarakan   oleh   rakyat   Amerika   terus
berlanjut … agar Bush segera mencabutnya. Karena sesungguhnya presiden
tidak memberikan penjelasan yang sebenarnya mengenai perang Irak, tetapi
negeri kita lah yang harus membayar biayanya.”
Mantan   Presiden   Amerika,   Jimmy   Carter,   di   dalam   makalah   yang
dipublikasikan   oleh   harian   “Independen”   Britania,   tanggal   1­2­1425   H,
menyatakan,   “Bush   dan   Blair,   sesungguhunya   telah   mengetahui   bahwa
informasi  yang berkaitan  dengan  senjata  pemusnah  masal  di  Iraq  adalah
informasi   yang   tidak   didasari   oleh   data   yang   akurat.   Dengan   demikian
perang ini telah dilandasi dengan kebohongan dan interpretasi yang keliru,
baik   oleh   pihak   London   maupun   Washington.   Seperti   bahwa   Saddam
bertanggung   jawab   di   balik   serangan   11   September,   atau   bahwa   Iraq
menyimpan   sejata   pemusnah   masal.   Keputusan   untuk   berangkat   perang
sebenarnya   telah   mereka   ambil   terlebih   dahulu,   baru   kemudian   mereka

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 5


besarnya kerusakan yang mereka lakukan terhadap umat
pada umumnya, dan terhadap penduduk negeri Haramain
pada khususnya, dan telah tampak tujuan asli orang-orang
Amerika, dan juga izin dalam keadaan darurat, perubahan
keyakinan, manhaj dan akhlak kaum muslimin. Sehingga
mereka menjadi sangat permisif –mengikuti batas norma nilai
mereka4– dan lebih jelasnya, bahwa ia adalah perang religio-
ekonomik, yang hendak menjauhkan seorang hamba dari

mencari­cari alas an sebagai pembenarnya
3
 Munculnya Peta Jalan (Road Map) dibidani oleh Komite Internasional
Empat Negara untuk Perdamaian, yang terdiri dari; Amerika Serikat, PBB,
Uni Eropa dan Rusia, untuk mencari solusi final terhadap krisis di Timur
Tengah   –khususnya   problem   Palestina–   dan   mereka   bekerja   untuk
mewujudkan   perdamaian   setelah   melalui   proses   dua   tahap   menuju
keberhasilan ‘damai’ pada tahun 2005 M. dengan sasaran sebagai berikut;
1. Menghentikan   Intifadlah   Mubarak,   dengan   operasi   yang   dinamakan
anti     kekerasan,   seiring   dengan   perubahan   total   di   struktur   Otoritas
Palestina yang meliputi bidang keuangan, administratif, keamanan, dan
undang­undang,   sebagai   imbalan   dari   penarikan   angkatan   bersenjata
Israel   dari   wilayah   Palestina,   serta   dibukanya   beberapa   daerah
pemukiman Yahudi.
2. Memproklamirkan   berdirinya   Negara   Palestina   dalam   batas   waktu
tertentu   dengan   batas­batas   geografisnya.   Berkaitan   dengan
pembentukan   status   ini,   dilanjutkan   dengan   kerja   sama   di   bidang
keamanan   secara   menyeluruh   dengan   Israel,   dan   mengangkat
kepemimpinan   Palestina   yang   baru,   yang   dipilih   oleh   pejabat   baru,
yaitu   Abu   Mazen,   dan   pengakuan   negara­negara   Arab   terhadap
keberadaan Israel
Dan sebelum dimulainya negosiasi yang baru ini, pemerintah Yahudi
mengajukan sejumlah syarat, antara lain;
a. Adanya   ikatan   untuk   memajukan   apa   yang   dinamakan   dengan
Konsesi Israeli untuk mengadakan tindakan segera melawan para
pejuang   (intifadhah)   di   satu   sisi.   Dan   mengadakan   perubahan
radikal   terhadap   struktur   Otoritas   Palestina,   yang   terpenting

6 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

peribadatan kepada Allah, dan menghambakannya kepada


mereka dan menduduki negeri mereka dan merampas harta
kekayaan mereka. Yang mengherankan mereka menganjurkan
demokrasi, dan mengamerikakan kebudayaan dengan
kecepatan yang menyihir, karena itu sesungguhnya apa yang
dinantikan adalah bencana.
Pendudukan terhadap Irak tidak lain karena ada
hubungannya dengan rangkaian jahat zionisme dan salibisme.

menggantikan   orang­orang   Arafat   dengan   orang­orang   presiden


baru, Mahmud Abbas (Abu Mazen)
b. Menolak pemberhentian aktivitas penyelesaian pemukiman Yahudi
di   wilayah   Palestina   dengan   mengatasnamakan   adanya
‘pertumbuhan alami” pada perkembangan pemukiman yang sedang
terjadi
c. Menolak   keputusan   Komite   Internasional   dan   mendesak   agar
dikembalikan kepada otoritas Palestina untuk diadakan perjanjian
keamanan dengan mereka
d. Menolak   penentuan   status   Palestina,   dan   membiarkannya   untuk
dirundingkan oleh kedua pihak di masa yang akan datang.
e. Menolak untuk mentaati agenda yang dijadwalkan berakhir pada
tahun   2005   M.   Dan   membiarkannya   sampai   Palestina
merealisasikan   ketentuan   yang   tercantum   di   dalam  Peta   Jalan
(dikutip   dari   makalah;  “Kharithat  Thariq;   Mu’amarat   ad­
Dauliyat   Ukhra   lil­Qadla’   ‘ala   al­Muqawamat   al­Falistiiyyat”
Abdurrahman at­Tarablisi, Majalah Nida’ al­Islam)
4
    Mimpi  itu telah  berubah  menjadi  realita,  dan  negara­negara  Arab
mulai  menyambut   perintah  tuannya,  Amerika,  untuk  menerapkan   impian
itu. Sebagai bukti, berikut ini adalah headline surat kabar pemerintah yang
tampil kepada kita dengan berbagai judul, antara lain “Iraq akan Meninjau
Kembali   Kurikulum   Pengajarannya”,   “Yordania   tiba­tiba   menghadapi
krisis antara parlemen dan pemerintah yang disebabkan oleh adanya Usulan
Perubahan   Kurikulum   Pengajaran”,   “Majelis   Ummat   Kuwait
mendiskusikan hari perubahan kurikulum pengajaran”, “Masyarakat Teluk;
antara Pusat Terorisme dan perubahan kurikulum pendidikan”, “Para Pakar

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 7


Kemudian akan tiba saat pendudukan terhadap semua negara
Teluk yang lainnya sebagai pembuka jalan untuk
memuluskan upaya pengendalian terhadap seluruh negara di
dunia. Teluk dengan negara-negaranya adalah kunci
menguasai dunia, dalam pandangan negara-negara besar,
mengingat adanya kandungan minyak yang terbesar5 di
dunia, maka pendudukan Baghdad tidak lain merupakan
pelaksanaan dari rencana dan pemikiran orang-orang
Amerika di masa lalu. Maka suatu wilayah yang dijadikan
incaran pada masa lalu, hari ini masih menjadi incaran juga,
dan tetap akan mencadi incaran sampai kapanpun juga

Teluk Menganggap Studi sebagai Tantangan yang Harus Dihadapi Negara”,
“Pertemuan   Bangsa   Arab   Pertama   di   Beirut   tentang   Pendidikan   dan
Pengajaran”… Kami memohon kepada Allah semoga menjadikan planning
mereka sebagai penghancuran bagi mereka, dan semoga Allah membalas
siasat mereka pada kematian mereka
5
    Produksi   minyak   di   negara­negara   Arab   mencapai   643,1   milyar
barrel  minyak mentah atau kira­kira 62,1% dari cadangan minyak dunia,
dan menghasilkan 21 juta barel per hari atau kira­kira 31,5% dari produksi
minyak dunia, dan megekspor 17,5 juta barrel dari produksinya per hari,
sesuai   dengan   data   statistik   internasional.   Apabila   Iran   dimasukkan   ke
dalam kelompok negara­negara Arab, maka cadangan minyaknya lebih dari
733,1 milyar barrel atau setara dengan 80,8% dari cadangan minyak dunia.
Sedangkan dari segi produksi mencapai 24,6 juta barel per hari, kira­kira
36,7% dari produksi minyak dunia, dan penghasilan per hari lebih dari 20
juta barel 
Di   masa   yang   akan   datang   Amerika   Serikat   akan   menjadi   negara
importir minyak mentah terbesar di dunia, dimana besar impornya seperti
pada  data Amerika pada  paro pertama  tahun 2001 mencapai  63,2% dari
total   impor   minyak   mentah   dunia.   Amerika   Serikat   saja   setiap   harinya
mendatangkan kira­kira 12 juta barel, 3 juta barel di antaranya diimport dari
negara­negara Arab, khususnya Saudi Arabiya yang menyuplai sekitar 1,8
juta barel per hari. (Lihat Silah Bitrul; Hal yashluh li da’mi al­intifadlah?,
Ahmad Abdus Salam dan Ala’ Abu al­‘Ainayn, 2002/4/13)

8 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

Lalu apa yang harus kita persiapkan untuk itu?


Serangan Zionisme Salibisme terhadap umat Islam saat
ini; terhitung sebagai serangan yang paling berbahaya dan
paling kejam secara mutlak, serangan itulah yang mengancam
nasib seluruh umat Islam, baik agamanya maupun dunianya
Bukankah Bush pernah berkata, “Ini adalah perang
salib?”6. Bukankah Bush juga pernah mengatakan,
“Sesungguhnya perang akan berlangsung selama dalam
bertahun-tahun dan telah mentargetkan 60 negara?7 Dan
bukankah negara-negara di dunia Islam kira-kira ada 60
negara? Apakah kalian tidak melihat? Apakah mereka tidak
pernah mengatakan bahwa mereka hendak mengubah
ideologi negara yang membangkitkan kebencian terhadap
Amerika?
Sesungguhnya mereka hendak menghancurkan Islam
dan puncaknya (yakni jihad) sebelum menguasai yang lain-
6
  Dalam konferensi pers, tanggal 28­6­1422 H, bertepatan dengan 16­
9­2001 M, dan sebagian politisi Amerika telah mengkritisi ungkapan ini,
dengan   menyatakan,   “Presiden   telah   keliru   dengan   menggunakan   istilah
tersebut, kekeliruan itu disebabkan oleh beberapa hal, antara lain… bahwa
pasukan salib –pada hakekatnya– telah hancur dalam peperangan tersebut di
tangan Shalahuddin, dan tidak tepat untuk mengungkit kembali kehancuran
itu   saat   ini,   ketika   kita   sedang   membutuhkan   bantuan…   (Program   Nite
Line, Chanel ABC, Amerika) 
7
  Dalam koran Emirat, al­Bayan, disebutkan, Pimpinan Amerika telah
menyatakan –pada waktu yang bersamaan– bahwa teroris ada di 60 negara.
Dan bahwa organisasi al­Qaedah telah melebarkan sayapnya di 60 negara.
Dan Amerika hendak memerangi teroris di semua negara tersebut, dengan
kata lain Amerika hendak mengadakan penyerangan terhadap negara­negara
anggota OKI ditambah lagi dengan beberapa negara Asia lainnya dengan
dalih memerangi teroris –seperti Filipina– hanya saja para politisi Amerika
memusatkan   perhatian   di   Timur   Tengah.   Wilayah   itu   adalah   tempat
berasalnya   Usamah   bin   Laden   dan   sejumlah   pendukungnya   serta   tokoh­
tokoh   yang   ada   di   sekitarnya,   seperti   Dr.   Ayman   adh­Dhawahiri,
Muhammad ‘Athif –Abu Hafsh– dan lain­lain.  

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 9


lainnya, karena mereka mengetahui bahwa mereka tidak akan
bisa menikmati harta kekayaan kita dan bumi kita ketika kita
masih menjadi orang-orang muslim yang berjihad, maka
renungkanlah

Wahai kaum muslimin


Sesungguhnya persoalan ini sangat genting, dan urusan
ini sudah sangat gawat. Demi Allah, saya menginginkan
keselamatan agama dan dunia kalian, betapa tidak? Kalian
adalah saudara-saudaraku seagama, secara nasab pun kalian
adalah keluargaku, dan penunjuk jalan tidak akan berdusta
kepada keluarganya, maka bukalah telinga kalian dan hati
kalian, agar kita bisa mengkaji persoalan yang rumit ini, dan
bagaimana cara untuk keluar dari ujian yang bertubi-tubi ini.
Untuk membicarakan hal itu maka aku sampaikan apa
yang pernah dikatakan oleh Nabiyullah Syu’aib .
‫إ إ‬ ‫إإ‬
‫ت حوحما تحتنوفيقيِ إلل بتإتالله حعلحنيته تح تحولكنل د‬
‫ت‬ ‫إنن أدإريِدد إلل ا نإل ن‬
‫صحلحح حما انستحطحنع د‬
[88 : ‫حوإلحنيإه أدإنيب ]هود‬
Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih
sanggup. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan)
Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku
kembali. (Hud:88)
Kami berusaha semampu kami untuk mengadakan
ishlah dengan mengharap pertolongan Allah, bertawakal
kepada-Nya, dan memenuhi seruan-Nya untuk tidak takut
karena Allah terhadap caci maki orang yang suka mencaci,
memilih untuk bersikap jujur, berbicara apa adanya, hanya
mengharapkan ridla Allah semata meskipun dibenci oleh
makhluk-Nya, kematian akan menjemput jika masa hidup
sudah habis dan rizki kami ada di langit, maka atas dasar apa
kami harus takut mengatakan dan mendukung kebenaran?
Dan orang yang enggan mendukung tugas ini ketika jihad
telah jelas menjadi wajib ‘ain tidak lain adalah orang yang
perdagangannya rugi, jiwanya bodoh, dan diharamkan

10 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

mendapatkan kebaikan yang sangat besar


Dan baginya, sesungguhnya langkah pertama untuk
keluar dari kekacauan ini adalah kembali kepada Allah, kita
memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah dari segala
kemaksiatan dengan taubat nashuha, kita menyambut hidayah
di dalam al-Qur’an al-Adhim dan sunnah Nabi-Nya yang
mulia .
Demikian juga, seharusnya kita mencari sebab-sebab
internal yang pokok yang menyebabkan menyimpangnya
perjalanan kita dari shirat al-Mustaqim (jalan yang lurus) dari
dalam, dan dari kekuatan aktif di dalam penyimpangan, maka
sesungguhnya kita dan tanpa susah payah akan kita dapatkan
bahwa faktor yang terpenting di antara mereka adalah;
1. Umara’ 8

8
  Syaikh Abu Qatadah al­Filistini mengatakan, 
“Diriwayatkan   oleh   Imam   al­Bukhari   di   dalam   kitab  ash­Shahih
susunannya, Ada seorang perempuan dari Hims bertanya kepada Abu Bakar
ash­Shiddiq. Wanita itu berkata, “Apa yang menyebabkan kita tetap berada
pada keadaan yang baik –Islam– ini, yang didatangkan oleh Allah setelah
masa jahiliyah? Abu baker mengatakan, “Kalian akan tetap berada dalam
kebaikan   selama   pemimpin­pemimpin   kalian   bersikap   lurus   terhadap
kalian”.   Wanita   itu   bertanya   lagi,   “Siapakah   pemimpin   itu”   Abu   Bakar
menjawab, “Apakah di dalam kaummu ada pemimpin dan pembesar yang
memerintahkan sesuatu kepada mereka dan mereka mentaatinya? Wanita itu
menjawab, “Ya”, Abu Bakar mengatakan, “Mereka itulah orangnya”. 
Kebaikan umara’ tergantung pada sikapnya yang menjalankan perintah
Islam, menerapkan syari’at Islam, menyebarkan keadilan di dalam hukum.
Dan kerusakan mereka ditandai dengan meninggalkan agama Allah, tidak
menegakkan   agama   Allah   pada   manusia,   dan   Abu   Bakar   telah
menggantungkan   kerusakan   manusia   ini   tergantung   pada   kerusakan   para
pemimpinnya dalam katanya, “selama pemimpin­pemimpinmu masih lurus”
Al­Hafidz   Ibnu   Hajar   menyatakan   di   dalam  Fath   al­Bari,   dalam
menjelaskan   hadis  ini,  “Karena  manusia  itu berada   pada  agama  rajanya,
maka   barangsiapa   pemimpinnya   menyimpang   dari   keadaannya,   maka   ia

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 11


2. Ulama’ dan Khathib yang jahat9.
3. Tokoh-tokoh Gerakan Islam yang cenderung kepada
orang-orang dhalim10.
4. Juru penerang pemerintah dan orang-orang yang
mengikuti jejaknya
Dan hakekat yang pahit yaitu; bahwa para pemimpin
telah merasa mantap dengan berbagai macam penyesatan dan
hasutan yang dilakukan oleh masing-masing juru bicaranya,

telah menyimpang dan menyimpangkan orang lain”.
Oleh karena pentingnya kedudukan dan nilai umara’ dalam kehidupan,
maka   sesungguhnya   asy­Syari’   al­Hakim   (Allah   yang   Maha   Bijaksana)
memerintahkan dan mendorong kaum muslimin untuk mengawasi mereka,
agar   bisa   meluruskan   penyimpangan   mereka.   Andaikata   tindakan   ini
menyebabkan datangnya madharat bagi orang yang memberi nasihat, maka
Nabi   saw   bersabda,   “Seutama­utama   jihad   adalah   kalimat   yang   haq   di
hadapan penguasa yang kejam (HR Ahmad dengan sanad shahih) 
Ini semua berkenaan dengan pemerintah yang muslim, adapun apabila
pemerintah kafir maka bagi muslim wajib menurunkannya dan melepaskan
jabatannya.   Al­Qadli   Iyadl   menuturkan,   “Andaikata   tiba­tiba   terjadi
kekufuran padanya –yakni pemimpin–, mengubah syari’at, atau melakukan
bid’ah mukaffirah maka ia keluar dari hak kekuasaan, hilanglah kewajiban
taat   kepadanya,   dan   kaum   muslimin   harus   bangkit   untuk   melepaskan
jabatannya (Maqalat Baina Minhajaini, h. 10)
9
    Syaikh   Usamah   bin   Ladin   mengatakan,   “…Demikian   juga
pemerintah   lokal   menipu   kita,   mereka   berwala’   kepada   kaum   kuffar,
kemudian mengaku masih sebagai orang Islam.
Yang lebih menambah kebohongan ini adalah dibentuknya lembaga­
lembaga yang bertujuan untuk membuat kekaburan diantara manusia. Orang
merasa asing ketika kita  berbicara bahwa sebagian lembaga itu dinisbahkan
kepada syari’ah, fiqih, atau kepada ilmu, bahwa ia telah mengambil peran
ini   –baik   disadari   atau   tidak–   maka   tujuan   pemerintah     dengan
menampilkan ulama’ di layer televisi atau melalui siaran radio adalah untuk
memberikan   fatwa   kepada   masyarakat.   Ini   bukan   tujuan   utama   dari
kepentingan   ini,   apabila   memang   demikian   niscaya   akan   ditampilkan

12 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

kemudian mereka memberangus mulut orang yang menolak


mereka, kecuali orang yang dirahmati Allah.
Di antara petunjuk al-Qur’an dan sunnah ash-Shadiqah
adalah membedakan antara al-haq dan al-bathil, agar al-haq
tidak bercampur baur dengan al-bathil di tengah umat
manusia sehingga menyesatkan dari jalan yang lurus. Firman
Allah

ulama’ulama’ yang jujur baik di stasiun televisi lokal maupun yang lainnya,
dan juga di stasiun radio lokal atau lainnya. Tetapi tujuan yang sebenarnya,
bahwa lembaga ini memilliki kepentingan di saat kondisi terjepit dan pada
saat vakum.
Sebagaimana   kita   lihat   sebelumnya   ketika   Saudi   memberikan   wala’
kepada organisasi angkatan bersenjata Salibis Amerika, dan mengajaknya
memasuki tanah Haramain, orang­orang dan para pemuda berteriak­teriak.
Dan langkah aman untuk menghentikan teriakan itu , bahwa lembaga ini
mengeluarkan   fatwa  yang   memberikan   legitimasi  terhadap   penguasa   dan
mereka menamakannya dengan –ulil amri– padahal ia bukanlah ulil amri
yang sesungguhnya bagi kaum muslimin, maka harus waspada terhadap hal
tersebut (Taujihat Manhajiyyah 1)  
10
Barangkali kelompok ini adalah kelompok yang paling parah dan
paling   besar   bahayanya,   karena   telah   mencampuradukkan   antara   al­haq
dengan al­bathil. Syaikh Imam Ayman adh­Dhawahiri menyatakan, “Kami
bertanya, manakah yang lebih berbahaya bagi jihad, pemerintah kafir yang
membayar –di mesir dan yang lainnya– wartawan untuk menyerang jihad
atau pemerintah menggunakan “Jama’ah al­Ikhwan” untuk itu?
Tidak diragukan lagi, bahwa menggunakan al­ikhwan untuk menyerang
jihad jauh lebih berbahaya, karena ia menghalangi jalan Allah atas nama
da’wah   kepada   Allah,   sehingga   dengan   argument   itu   akan   bisa   menipu
kaum muslimin yang lemah imannya dan sedikit ilmunya… Tidakkah kau
lihat wahai saudara Muslim, bahwa Thaghut –apabila telah dikuasai oleh
kekuasaanya   dan   khawatir   kekuasaannya   akan   jatuh   karena   aktifitas
Jama’ah Jihad– ia mengangkat anggota al­Ikhwan sebagai menteri, untuk
membuat   pencampuradukan   bagi   masyarakat   atas   nama   Islam,   dan

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 13


.[42:‫حولح تحتنلبإدسوا انلحلق إبالنحباإطإل حوتحنكتددموا انلحلق حوأحنتتدنم تحتنعلحدموحن ]البقرة‬
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil
dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu
mengetahui. (al-Baqarah:42)
Untuk menghilangkan campuraduk itu maka segala
sesuatu harus dinamai sebagaimana nama yang sebenarnya,
ungkapan yang digunakan adalah kata-kata yang syar’i.

memukul jihad atas nama Islam?.
Syaikh   Ayman   adh­Dhawahiri   juga   mengatakan,   “Institusi­institusi
pemerintahan   di   kalangan   ummat   Islam   masih   terus   membuat   makar
terhadap   Islam   dan   para   pemeluknya.   Pemikiran   mereka   yang   paling
mutakhir adalah –bahwa mereka telah memaksa penghancuran barisan umat
Islam, dan memalingkan mereka dari kewajiban syar’i yang termasuk wajib
’ain, yaitu jihad melawan orang kafir dan murtad, terutama pemerintah yang
menguasai negeri kaum muslimin. Untuk mencapai rencana penghancuran
ini   mereka   mengikutkan   berbagai   sarana,   yang   terpenting   adalah
mendorong   seruan­seruan   yang   dibungkus   dengan   cover   yang   indah
menarik, dan pada hakekatnya menyebabkan dua hal;
Pertama; Meruntuhkan rukun aqidah yang paling penting, yaitu rukun
tunduk   kepada   hakimiyah   Allah   swt,   dengan   mengikut   kepada   pokok
hukum   jahiliyah   demokrasi   dalam   perundang­undangan   dengan   dalih
tunduk kepada hak sesama manusia dalam hal yang mereka boleh memilih
karena mereka pandang bukan termasuk urusan tasyri’ dan aqidah…
Kedua;   Memposisikan   jihad   yang   fardlu   ‘ain   vis­à­vis   pemerintah
murtad   yang   memerintah   negeri   Islam   tersebut,   bahkan   memusuhi   dan
besikap   buruk   terhadap   orang­orang   yang   menyeru   kepada   jihad   itu,
mencaci   maki   mereka   dan   menyeru   agar   pemerintah   mengadili   mereka,
sedangkan imam thaghut itu berlepas tangan
Di antara jama’ah yang menyerukan dua hal ini untuk memecah belah
barisan   umat   Islam   adalah   jama’ah  al­Ikhwan   al­Muslimun  –khususnya
pada   tahun­tahun   terakhir   ini–   dimana   ia   berusaha   untuk   mencabut
kekerasan   dan   mengumumkan   sikap   taat   terhadap   syar’iyyah   undang­
undang   dasar,   syar’iyyah   undang­undang   jahiliyah,   syar’iyyah

14 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

Apalagi ketika kita berbicara tentang kekuatan yang


berpengaruh di tengah umat, sehingga kita mudah untuk
mengambil konsep yang shahih dari mereka dan dari aktifitas
mereka. Untuk memudahkan kita mengetahui cara
berinteraksi dengan mereka, karena sesungguhnya hukum
sesuatu itu merupakan cabang dari konsepsinya
Karena itu, sesungguhnya kalimat syar’i dalam
menyebut sifat suatu pemerintahan yang memutuskan
kebijakan tidak berdasarkan pada ketentuan yang telah
diturunkan oleh Allah, dan berjalan tidak berdasarkan
petunjuk Allah swt, atau menolong orang kafir dengan
mengatasnamakan apapun, seperti mengedepankan
kemudahan militer, atau melaksanakan keputusan PBB dalam
melawan Islam dan kaum musllimin, maka ini adalah kafir
murtad 11.
pengingkaran  terhadap hak Allah dalam menentukan tasyri’ bagi hamba­
Nya…   Sesungguhnya   jama’ah   ini   memetik   hasil   semangat   para   aktifis
muslim   untuk   bergabungkan     dengan   shafnya,   bahkan   untuk
memasukkannya   ke   dalam   peti   esnya,   dan   untuk   mangalihkan   arah
semangat Islam dari jihad melawan thaghut kepada mu’tamar dan pemilihan
umum. (al­Hashad al­Murr; al­Ikhwan al­Muslimun fi sittina amman) 
11
  Syaikh   Ahmad   Syakir   rahimahullah   mengatakan,   “Ketahuilah,
hendaklah   diajarkan   kepada   setiap   muslim   di   setiap   jengkal   bumi   ini,
bahwasannya bekerja sama dengan musuh Islam yang telah memperbudak
kaum muslilmin –seperti Inggris, Perancis dan lain­lainnya– dengan segala
bentuknya,   atau   menjamin   keselamatan   mereka   dan   tidak   memerangi
mereka sekuat tenaga, terlebih lagi apabila membantu mereka baik dengan
kata­kata   atau   aktifitas   dalam   menghadapi   saudara   seiman   mereka,
sesungguhnya jika ia melakukan salah satu dari tindakan tersebut lalu ia
shalat, maka shalatnya batal. Atau ia bersuci dengan berwudlu, mandi, atau
tayamum   maka   thaharahnya   batal.   Atau   ia   berpuasa,   baik   puasa   fardlu
maupun   puasa  sunnah,   maka  puasanya  bathal.   Atau  ia   menunaikan   haji,
maka hajinya batal. Atau ia membayar zakat, baik zakat  farrdlu maupun
bersedekah yang sunnah, maka zakatnya batal dan tidak mendapat pahala.
Atau   ia   melakukan   ibadah   kepada   Tuhannya   dengan   cara   apapun,   maka

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 15


Sebagaimana halnya kekuatan yang mendukung
thaghut karena kesadaran bukan karena paksaan; maka ia
akan mendapat bagian dari dosa kedhaliman yang
dilakukannya sesuai dengan kadar bantuan yang
diberikannya12
Aku ingatkan kepada aktifis gerakan Islam agar
mengeliminasikan pemimpin-pemimpin mereka yang
cenderung kepada orang-orang dhalim lalu mendirikan

ibadahnya batal dan tidak ada pahala baginya. Dengan tindakan itu ia tidak
akan mendapatkan pahala apapun, bahkan ia mendapatkan dosa­dosa. 
Ketahuilah, hendaklah diajarkan kepada setiap muslim; Bahwasannya
apabila ia meniti jalan yang hina ini, maka amalnya dari berbagai ibadah
yang ia lakukan kepada Tuhannya di jalan ini akan terhapus sebelum ia
terjerumus ke dalam lumpur kemurtadan yang diridlai oleh hawa nafsunya.
Aku   berlindung   kepada   Allah,   untuk   diridloi   oleh   sesama   muslim   yang
hakiki   di   jalan   itu   dengan   sifat   yang   agung,   beriman   kepada   Allah   dan
Rasul­Nya (Kalimat al­Haq; h. 137)
12
Syaikh   Allamah   Abdul   Qadir   bin   Abdul   Aziz   mengatakan;
“Ketahuilah   bahwasanya   orang   kafir   itu   tidak   mungkin   melakukan
kerusakan   di   bumi   atau   mendzolimi   sekelompok   orang,   kecuali   pasti
dengan   menggunakan   pembantu­pembantu   yang   membantunya   untuk
melakukan kedzoliman dan kerusakan, dan yang menjaga mereka dari orang
yang   ingin   membalasnya.   Dengan   demikian   maka   orang   kafir   dan
kerusakan yang dilakukan itu tidak akan eksis kecuali karena orang­orang
yang membantu dan membelanya 
(…) Maka penguasa kafir itu tidak akan eksis, dan tidak akan eksis pula
hukum­hukum   kafir   serta   kerusakan­kerusakan   besar   di   negara­negara
muslimin   yang   diakibatkannya   kecuali   lantaran   pembela­pembela   yang
membela   para   penguasa   thoghut   itu.   Sama   saja   apakah   mereka   itu
membantu dengan perkataan yang menyesatkan dan menipu manusia, atau
membantu   dengan   perbuatan   dengan   cara   menjaga   mereka   dan   undang­
undang   mereka   dari   orang   yang   ingin   membalas   mereka.   Maka   tidak
mengherankan   kalau   Alloh   menyebut   tentara­tentara   pengusa   kafir   itu
dengan pasak­pasak. Karena merekalah yang mengokohkan kekuasaannya

16 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

kepemimpinan yang kuat dan terpercaya untuk melaksanakan


kewajibannya pada kondisi yang kritis ini, yakni membela
ummat Islam
Adapun wartawan-artawan yang mempermainkan
syi’ar-syi’ar agama –seperti jihad dan lain-lainnya— maka
mereka itu adalah termasuk kaum zindiq13 yang telah murtad
Inilah beberapa factor internal terpenting yang
mempengaruhi penyimpangan kita dari jalan yang lurus.

dan   merekalah   yang   menjadi   penyebab   eksisnya   kekafiran.   Yaitu   dalam


firman Alloh:

Dan fir’aun yang memiliki pasak­pasak. (Al­Fajr: 10)
(…) Ini semua menjelaskan tentang kejahatan para pembela thoghut
dan   bahwasanya   mereka   itulah   penyebab   yang   sebenarnya   atas   eksisnya
kekafiran   dan   kerusakan.   Maka   tidak   mungkin   orang   kafir   itu   dapat
merusak   dan   mendzolimi   umat   kecuali   dengan   menggunakan   para
pembantu yang menolong nya. Dan kalau rosululloh saja bersabda: 
‫أنا بريء من كل مسلم يِقيم بي أظهر الشمركي‬
Saya berlepas diri dari setiap muslim yang tinggal ditengah­tengah
orang musyrik.”
Lalu bagaimana dengan orang yang membantu kekafiran mereka ? dan
bagaimana   dengan   orang   yang   membantu   mereka   untuk   menyakiti   dan
memerangi kaum muslimin?
Dan   pada   kenyataannya   sesungguhnya   peperangan   kaum   muslimin
melawan penguasa thoghut ini dalam rangka menggulingkan mereka dan
menggantinya   dengan   penguasa   muslim,   hakekatnya   adalah   peperangan
melawan para pembela mereka yang terdiri dari tentara dan yang lainnya.
Oleh karena itu wajib untuk mengetahui hukum bagi para pembela thoghut
ini dan inilah topik dalam pembahasan kita. (al­Jami’ fi Thalabi al­Ilmi
asy­Syarif)
13
Syaikh Abu Bashir, Abdul Mun’im Mushthofa Halimah mengatakan,
“Kata Zindiq asalnya dari kata Persi yang telah diarabkan. Berasal dari kata
“Zandah Kard” dan hakekatnya menyembunyikan kekafiran dan
penyimpangan, dan memperlihatkan kekufuran dan keimanan secara

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 17


Adapun berbicara tentang cara menahan kekuatan yang
datang dari luar, maka hal itu menuntut kita untuk melihat
perang salib masa lalu di negeri kita, agar kita bisa memetik
pelajaran yang akan membantu kita untuk menahan serangan
ini, dan mengambil konsepsi dari sebab-sebab terpenting
adanya serbuan itu, lalu bagaimana menahan dan
membelanya
Maka aku katakan, sesungguhnya pendudukan Barat
atas negeri-negeri Islam, baik yang lama maupun yang baru

bersamaan, atau tidak bersamaan, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan


yang bersangkutan, pada waktu memungkinkan.
Dari sana zindiq diartikan sebagai orang yang meyakini kekufuran dan
memperlihatkannya –terus menerus dan berulang-ulang– setiap kali ia
memiliki kesempatan untuk itu dan ia mengira bahwa medan telah bebas
dari orang-orang yang mengawasinya atau merekam pembicaraan dan
sikapnya. Apabila diketahui dan ditundukkan dengan dalil yang qath’i, dan
ditanyai tentang sebab ia menampakkan kekufuran, maka kau lihat ia akan
cepat-cepat mengingkari sikapnya yang asli, untuk menutupi itu ia membuat
ta’wil atas kekufurannya dan mengatakan alasan yang menjadikannya
berpaling dari petunjuk adanya tindakan yang menyebabkan kekafiran
secara nyata. Dia menyatakan, tidak sengaja melakukan tindakan kekafiran,
ia hanya menginginkan kebaikan, tetapi kami tidak faham maksud dan
tujuannya!!! Dan lawannya (sebaliknya) kau lihat ia memperlihatkan bahwa
dirinya muslim dan mukmin yang bersyahadat dengan syahadat tauhid,
iman pada shalat, zakat dan rukun-rukun yang lainnya. Jika diminta untuk
bersyahadat, niscaya serta merta ia akan melakukannya tanpa ada keraguan
untuk menghilangkan kesan sifat zindik dari dirinya berikut hukum dan
konsekuensinya”.
Kemudian ia berkata lagi, “Hukum zindik dalam agama Allah, adalah
dibunuh seperti orang yang melakukan kufur dan murtad, dan tidak ada
istitabah (ia tidak diminta untuk bertaubat terlebih dahulu). Sebab istitabah
diajukan karena adanya suatu bukti kekufuran, sedangkan orang zindik
mengingkari bukti itu, lalu ia akan diminta bertaubat dari apa? … Imam
Malik mengatakan, Kemunafikan di masa Rasulullah saw adalah zindiq
pada masa kita saat ini, maka orang zindiq apabila disaksikan oleh cukup
saksi ia bisa dibunuh tanpa diminta bertaubat terlebih dahulu (al-Jami’ li
Ahkam al-Qur’an, I/199, Abu Hanifah mengatakan “Bunuhlah orang yang
zindiq secara rahasia, karena taubatnya tidak diketahui” (Ikfar al-Mulhidin,
h.37 makalah dari “Zanadiq al-‘Ashr” 21-6-1421 H)

18 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

saja, dan saling menyerang, saling menhancurkan dan saling


bertahan antara kita dengan mereka, telah dimulai sejak
beberapa abad ang lalu dan akan terus berlanjut, karena
sunnah saling dorong antara al-haq dan al-bathil akan terus
berjalan sampai kiamat, dan kebaikan negeri Islam dan
hamba-hamba Allah terletak pada pembelaan ini. Allah swt
berfirman;
:‫ض ]البقت تترة‬ ‫إ‬ ‫ض ت تدهنم إببحتنع ت ت ض‬ ‫لإ‬
‫ض لححفحس ت تحدت انلحنر د‬ ‫س بحتنع ح‬
‫حولحت تنوحل حدفنت تدع ال ت ته النلت تتا ح‬
[251
Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia
dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini (al-Baqarah:
251)
Ahli tafsir mengatakan, makna ayat di atas yaitu andaikata
tidak ditolak oleh orang-orang mukmin dengan berperang
maka orang kafir akan menguasainya dan niscaya akan terjadi
kerusakan di muka bumi, karena kerusakan sifat mereka 14.
14
  Al­Qurthubi mengatakan, ketika menafsirkan firman Allah, 
:‫ت حوحمحستتاإجدد ]التتجح‬ ‫ض ل تددمت إ‬
‫ض تدهم إببحتنع ت ض د ح ن ح‬
‫ص تحوامدع حوبإيحتعع حو ح‬
‫ص تلححوا ع‬ ‫س بحتنع ح‬
‫لإ‬
‫حولحتنوحل حدفنتدع ال ته النتلتا ح‬
[40
“Dan   sekiranya   Allah   tiada   menolak   (keganasan)   sebagian   manusia
dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara­biara Nasrani,
gereja­gereja, rumah­rumah ibadat orang Yahudi dan masjid­masjid,  (al­
Hajj:40)
“Maknanya, andaikata Allah tidak menurunkan syariat tentang perang
melawan musuh kepada para nabi dan kaum mukminin, maka kaum syirik
akan   menguasai   mereka   dan   akan   merusak   bangunan­banguan   tempat
peribadatan penganut agama yang haq, tetapi Allah mencegahnya dengan
mewajibkan perang untuk memberikan kesempatan bagi penganut agama
agar  bisa beribadah.  Jihad adalah  persoalan  yang telah mengemuka bagi
seluruh umat, dengan jihad itu pula syariat akan bisa berjalan dan orang
beribadah bisa berkumpul … Andaikata tidak ada perang dan jihad maka
orang kafir akan menguasai pengikut al­haq di setiap ummat. Maka orang

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 19


Maka perhatikanlah sunnah penolakan ini, dan tidak ada
dialog dengan kaum penjajah kecuali dengan senjata15
Dengan melihat watak pergumulan antara kita dengan
Barat, kita dapatkan bahwa mereka telah memerangi negara
kita lebih dari 2500 tahun yang lalu, padahal mereka saat itu
belum memiliki agama yang jelas dan tidak ada akhlak yang
benar. Sesungguhnya serbuan mereka itu adalah perampasan
dan penjarahan, dan nenek moyang kita di Syam yang ada di

Nasrani dan Shabi’in yang menganggap jihad sebagai sesuatu yang buruk,
sebenarnya ia telah melawan madzhabnya sendiri, karena andaikata tanpa
jihad yang membelanya maka suatu agama tidak akan bisa eksis (Tafsir al­
qurthubi, XII/66)
Asy­Syahid Sayyid Quthb mengatakan, “Kebathilan itu congkak, tidak
akan  hilang  dan   tidak   berhenti   dari  permusuhan  kecuali   dicegah  dengan
kekuatan   sebanding   yang   bisa   mengatasinya.   Kebenaran,   hanya   dengan
mengandalkan sifat kebenarannya tidak akan cukup mampu menghentikan
kebathilan yang memusuhinya, tetapi ia harus memiliki kekuatan yang bisa
menjaga   dan   membelanya.   Ini   adalah   kaedah   umum,   yang   tidak   akan
berganti  selama manusia itu masih sebagai  manusia. Dan pasti  cocok di
hadapan   nash   yang   diungkapkan   dengan   kata­kata   yang   ringkas   tetapi
memiliki makna yang dalam. Dan di belakangnya ada rahasia di alam jiwa
dan alam kehidupan (fi dhilalil Qur’an, h. 2425)
15
    Syaikh Abu Muhammad al­Maqdisi mengatakan, “   Mereka (para
penjajah   itu)   tidak   bisa   memaham   kata­kata   apapun   kecuali   hanya   kata
sembelih, bunuh dan darah  yang termasuk ke dalam  urusan agama. Dan
tidak ada yang bisa menghalangi mereka dari kejahatan dan penyimpangan
mereka   kecuali   nyaringnya   kata­kata  tersebut  sehingga   membuat   mereka
balik kanan dan lari ke belakang mereka. 
Firman Allah
‫ض تإربدوا إمنتده تنم دك تلل بحتنحتتاضن‬ ‫إ لإ‬ ‫إ إ‬
‫ض تإربدوا فح تنوحق انلحنعنحتتاإق حوا ن‬ ‫حس تأدلنقيِ ف ت قدتلدتتوب ا تذيِحن حكحف تدروا الرنع ت ح‬
‫ب حفا ن‬
[12 :‫]النفال‬
Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang­orang kafir,
maka   penggallah   kepala   mereka   dan   pancunglah   tiap­tiap   ujung   jari

20 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

bawah penjajahan mereka lebih dari 10 abad senantiasa


merasakan hal itu
Kita tidak bisa menghancurkan mereka kecuali setelah
diutusnya nabi Muhammad saw, dan kita benar-benar
komitmen terhadap Islam, yang kembali meformat dan
membentuk kepribadian bangsa Arab, dan melepaskannya
dari kejahiliyahan16 dan menyinari hatinya dan akalnya dan
melejitkan potensinya, ketika itu tak ada seorangpun yang

mereka. (al­Anfal:12) 
[57 :‫ب فححشمدرند إبإنم حمنن حخنلحفدهنم{ ]النفال‬
‫فحإلما تحتثَنتحقحفنلتهم إف انلر إ‬
‫حن‬ ‫دن‬
Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah
orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya
mereka mengambil pelajaran. (al-Anfal:57)
‫ضرب الدرحقا إ‬
[4 :‫ب ححلت إحذا أحثنحخنتددمودهنم فحدشمردوا النحوحثاحق{ ]ممد‬ ‫إ‬ ‫إ‬
‫فإحذا لحقيتددم الذيِحن حكحفدروا فح ح ن ح‬
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka
pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah
mengalahkan mereka maka tawanlah mereka (Muhammad:4)
Inilah   Tauhij   Rabbani,   itulah   bahasa   yang   tunggal   yang   sanggup
menaklukkan   kebathilan   mereka,   menolak   kejahatan   dan   permusuhan
mereka. Kata al­Itskhan, Dlarba ar­Riqab, adl­Dlarba fauqa al­A’naq, dan
Tasyrid   min   Khalfihim  biasanya   dilakukan   dengan   memotong   leher   dan
memotong kepala maknanya adalah perang –sebagaimana kata musuh kita–
ya, ini adalah perang”   (dari Khutbah Jum’at beliau di Penjara Qafqafa, 4
Rajab 1425H)
16
    Syaikh   Abdurrahman   ad­Dausiri   rahimahullah   ditanya,   “Apakah
jahiliyah terbatas pada masa­masa yang lalu atau bentuknya berubah baru?
Beliau menjawab, “Jahiliyah tidak terbatas pada suatu masa tertentu,
bahkan  pada  abad­abad  terakhir  ini  kejahiliyahannya  semakin  meningkat
daripada  kejahiliyahan   di  abad­abad   terdahulu,  karena   ia  memiliki   tabiat
khusus yang menempel pada setiap individu, dan setiap umat yang sombong
terhadap   perintah   Tuhannya   dan   rasul­Nya   dan   mengikuti   hawa   nafsu
mereka   dalam   segala   sesuatunya,   sehingga   kejahiliyahan   pada   hari   ini
dianggap sebagai tumpukan dari berbagai kejahiliyahan di masa lalu, karena
di   dalamnya   terkumpulkan   kekufuran   terhadap   nikmat­nikmat,   ingkar

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 21


memiliki gambaran iman, baik pada bangsa Arab maupun
non Arab, dan berguguran di hadapan seruan Allahu Akbar;
Persi, Tartar, Turki, Rumawi, Barbar, Seluruh penjuru alam
ada di tangan kita, kita membebaskan mereka dari
penyembahan kepada sesamba hamna menuju penyembahan
kepada Tuhan hamba swt.
Kemudian, ketika pegangan kita kepada agama kita
semakin lemah dan para pemerintah kita mengalami
kerusakan, kita terkena penyakit wahn, maka Romawipun
menguasai kita setelah memlalui beberapa abad melakukan
perang salib yang masyhur, sampai mereka bisa merebut
masjidil Aqsha dari tangan kita, tetapi setelah 90 tahun kita
mempersiapkan kekuatan dengan kembali kepada agama kita,
maka kita pun berhasil mengembalikan Masjidil Aqsha –atas
karunia Allah17– melalui tangan seorang jendral yang bijak

kepada   Pencipta,   atau   ingkar   terhadap   agamanya   dan   syariat­Nya,


menghancurkan   kebijaksanaan­Nya   dan   mengolok­olok   keagungan­Nya,
menganggap   baik   kehinaan   dan   kekejian,   dan   hilanglah   ghirah   dan   rasa
malu yang belum pernah  ada pada Abu Jahal  dan Abu Lahab, dan juga
belum   pernah   terjadi   pada   kejahiliyahan­kejahiliyahan   masa   sebelumnya
(al­Ajwibah al­Mufidah limuhimmat al­Aqidah, h.44­45)
17
  Pasukan salib merebut al­Quds tahun 492. Ibnu Katsir rhm berkata,
diwaktu   dluha   pada   hari   jum’at,   tanggal   27   Sya’ban,   tahun   492,   Frank
laknatullah   menduduki   baitul   Maqdis   yang   dimuliakan   Allah,   dan
membawa sekitar 1 juta pasukan. Saat itu mereka membunuh 60.000 korban
dari   kaum   muslimin,   dan   mereka   mengepung   negeri   Islam,   lalu   mereka
hancurkan   wilayah   yang  mereka   kuasai   sehancur­hancurnya   (al­Bidayah
wa an­Nihayah, Juz 12, h. 156)
Kemudian kaum muslimin bisa mengembalikan Masjidil Aqsha pada
tahun   583.   As­Suyuthi   mengatakan,   “Tahun   itu   mengalami   berbagai
penaklukan, Sultan Shalahuddin berhasil merbut banyak wilayah dari bumi
Syam yang pernah dikuasai oleh Frank, yang terpenting di antaranya adalah
baitul   Maqdis   (Baitul   Muqaddas).   Dengan   demikian   ia   ada   dibawah
kekuasaan Frank selama 91 tahun. Selain itu Sulthan juga menghilangkan

22 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

dan dengan manhaj yang lurus, dialah jenderal Shalahuddin18


rahimahullah, dan manhajnya adalah Islam dengan puncak
tertingginya adalah jihad fi sabilillah19
Dan ini adalah hal yang sedang kita alami hari ini, kita
harus berusaha ke arah itu.
Demikian juga kondisinya; Pembebasan dunia Islam tidak
akan sempurna di abad-abad yang lalu dari pendudukan
tentara Sablib kecuali dengan memancangkan bendera jihad fi

pengaruh­pengaruh   yang   dibuat   oleh   frank,   menghancurkan   beberapa


gereja,   dan   membangun   madrasah   yang   bermaszhab   Syafi’iyyah   di   atas
bekas gereja. Maka Allah memberikan balasan kepadanya kebaikan, karena
Islam (Tarikh al­Khulafa’, h. 519)
18
  Sultan an ­Nashir Shalahuddin Yusuf bin Ayyub, lahir tahun 532 H
di   Tikrit,   Iraq,   meninggal   tahun   589   dalam   usia   58   tahun.   Dia
menghabiskan   masa   hidupnya   untuk   berjihad   fi   sabilillah,   dan   Allah
memberikan kemuliaan yang berupa penaklukan Baitul Muqaddas melalui
tangannya.
Ibnu Katsir berkata, “Dia adalah pembela, benteng dan pelindung Islam
dari tipu daya kaum kafir yang jahat, Demikianlah, dengan taufiq dari Allah
kepadanya. Dan penduduk Damaskus tidak pernah mendapatkan musibah
seperti yang menimpanya, dan masing­masing dari mereka menginginkan
andaikata   bisa   akan   menebusnya   dengan   anak   anaknya,   kekasihnya   atau
kawan­kawnnya. … dan ada yang mengatakan, sesungguhnya ia dikuburkan
bersama dengan pedangnya yang dia bawa di medan jihad … dan mereka
merasa optimis bahwasannya di hari kiamat kelak dia akan bersandarkan
pada   pedangnya,   sehingga   ia   masuk   sorga,   insya   Allah   …   Harta   dan
kekuasaan tidak menghilangkan sifat kedermawanannya, kemuliaannya, dan
kebaikannya   kepada   para   pemimpinnya   dan   yang   lainnya   –bahkan   juga
kepada musuhnya– … ia sangat sederhana dalam berpakaian, makan dan
berkendaraan … Tidak ada yang pernah mengetahui ia melakukan sesuatu
yang makruh … bahkan cita­citanya yang sangat besar dan tujuannya yang
agung     adalah   membela   Islam,   menghancurkan   musuh­musuhnya   yang
kejam,   dan   dia   hanya   melakukan   pendapatnya   dalam   hal   itu,   bersama
dengan orang­orang yang percaya kepadanya, baik siang maupun malam.

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 23


sabilillah. Itulah syi’ar yang akan dimatikan oleh barat saat ini
untuk dikaburkan, dengan memerangi orang yang membawa
panji-panjinya dengan mengatasnamakan “Perang terhadap
Teroris”, yang didukung oleh kaum munafiqin, karena
mereka mengatahui bahwa jihad adalah kekuatan aktif yang
akan menghapuskan seluruh kosnpirasi mereka
Inilah jalan yang lurus, maka ikutilah. Karena kita, apabila
membutuhkan pembelaan mereka tanpa Islam maka kita akan

Dan   bersama   itu   ia   memiliki   beberapa   keutamaan,   kelebihan,   dan


keunikan… dia selalu memelihara shalat pada waktunya secara berjama’ah. 
Ada pula yang mengatakan, bahwa ia tak pernah ketinggalan jama’ah
shalat  sebelum wafatnya dalam jangka waktu yang cukup panjang, bahkan
ketika ia sakit  menjelang kematiannya… Dia sangat  suka mendengarkan
bacaan al­Qur’an, hadis dan ilmu, dan dia sangat tekun mendengarkan hadis
… hatinya sangat lembut, mudah meneteskan air mata ketika mendengarkan
hadis, dan dia sangat hormat kepada syari’at  agama (al­Bidayah wa an­
Nihayah, Juz XIII, h. 5)
19
    Pasukan Salib menghadapi goncangan hebat –dengan taufiq dari Allah
swt– karena beberapa sebab, diantaranya adalah;
1. Ummat   Islam   menyadari   pentingnya   menyerang   kaum   Salib
karena   serangan   mereka,   penghancuran,   pembunuhan   dan
penghinaan yang mereka lakukan.
2. Peranan   Ulama’   dalam   mengobarkan   semangat   jihad   dan
mengingatkan   ummat   akan   pentingnya   kedudukan   Masjid   al­
Aqsha  dalam  Islam,  dan  keutamaan   Jihad  dan mati   shahid,  dan
penjelasan   tentng   hakekat   mush,   dan   tabiat   tujuannya   jangak
panjang.
3. Mujahidin   mulai  bergerak  … untuk menyatukan potensi  dalam
melawan musuh Salibis,  atau slogan  tahap ini adalah “Hendaklah
kita   tinggalkan   perbedaan   kita   di   satu   sisi   dan   hendaklah   kita
bersatu semuanya di sekitar jhad melawan musuh kita yag musyrik
4. Munculnya   Imaduddin   Zanki   sebagai   pemimpin   umum   gerakan
jihad   melawan   salibis   ..   seorang   pengganti   yang   tepat   terhadap
kelemahan pemerintah, dan terpecahnya kaum salib secara politis

24 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

menjadi seperti orang yang berputar-putar pada lingkaran


kosong, dan kondisi kita akan menjadi seperti kondisi yang
dialami oleh nenek moyang suku al-ghassasanah. Salah seorang
saja di antara pemimpin mereka dipercaya untuk menjadi
“satpam” bagi bangsa Romawi, meskipun diberikan gelar
“Raja” tugasnya adalah menjaga kepentingan mereka, Itupun
mereka raih dengan cara memerangi saudara mereka sendiri
yang berasal dari Jazirah Arab20, dan inilah kondisi “Neo-

militer   yang   disebabkan   oleh   serbuan   dan   jihadnya,   karena


seseorang   mempertaruhkan   semua   yang   dimilikinya   untuk
mendukung   tujuan   Islam   yang   tergambar   dalam   jihad   melawan
kaum sallibis
5. Munculnya   Imam   Shalahuddin   al­Ayyubi   yang   melajutkan
perjalanan Jihad, dan menyatukan langkah, yang terpenting adalah
menghapuskan   daulah   Fathimiyah   yang   beraliran   syi’ah,   dan
menyatukan semua sultan dan kemudian tinggal di Mesir
6. Mempersiapkan   posisi   internal   mujahidin,   baik   di   Mesir,   Syam
selama 6 tahun (572­577 H) dan tidak memberikan kelonggaran di
daerah   pertikaian   dengan   salibis,   dan   dengan   menyejajarkan
realisasi   sejumlah   kemenangan   yang   harus   diraih   dengan
menghancurkan musuh di Hithin 572 H setelah Hithin, mulailah
kota­kota   dan   benteng   salib   dikuasai.   Maka   mulailah   Imam
Shalahddin   mengarahkan   langkahnya   ke   al­Quds,   dan
penaklukannya   bisa   dituntaskan   setelah   mengepung   wilayah
tersebut.   Dan   baginya,   telah   mendapatkan   musuh   salibis   –
sebagaimana yang didapat oleh imam Shalahuddin –bahwa kucni
al­Quds   ada   di   Mesir,   maksudnya   menguasai   Mesir   dianggap
sebagai   langkah   awal   yang   sangat   penting   dan   menentukan
sehingga   tidak   bisa   dilewati   (Lihat:  al­Hurub   as­Shalibiyyah
bayna   al­madhi   wal   hadhir,   Abu  Ayman   al­Hilali,  Majallah   al­
ahili, Majallah al­Anshar)

  Syaikh   Shafiyyurrahman   al­Mubarakfuri   mengatakan,   “pada   masa


20

Bangsa   Arab   banyak   diwarnai   perpindahan   kabilah,   maka   ada   beberapa

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 25


Ghassasanah”; yakni pemerintah Arab saat ini21
Wahai Pemeluk Agama Islam
Apabila kalian tidak memerangi mereka karena
kesalahan mereka di al-Quds dan negeri dua sungai (Iraq),
mereka telah memerangimu dengan menipu kalian dan
merampok kalian di negari haramain. Hari ini di Baghdad,
dan besok di Riyadh, demikian seterusnya –kecuali Allah
berkehendak –dan cukuplah Allah sebagai pelindung
Lalu bagaimana cara menghentikan topan yang
dahsyat ini?
Semoga kalian ingat, bahwa ummat pada perjanjian

suku Qudla’ah yang berpindah di beberapa daerah Syam dan menetap di
sana … Mereka dikenal dengan sebutan adl­Dlaja’amah. Mereka digunakan
oleh   bangsa   Romawi   untuk   menghadapi   gangguan   bangsa   Arab   dan
sekaligus menjadi benteng dalam  menghadapi  Persia. Untuk itu Romawi
mengangkat seorang raja dari suku ini, yang berlangsung selama beberapa
tahun   …   Diperkirakan,   kekuasaan   mereka   berlangsung   sejak   awal   abad
kedua Masehi hingga kira­kira akhir abad itu. Kekuasaan mereka berakhir
setelah   kedatangan   Keluarga   Ghassan,   yang   bisa   mengalahkan   Sukku
Dlaja’amah. Kemudian romawi mengangat mereka menjadi raja di wilayah
Arab   Syam.   Ibu   kotanya   adalah   Bushro,   dan   Ghassasanah   memerintah
daerah Syam sebagai kaki tangan raja­raja Romawi, sehingga terjadi perang
yarmuk pada tahun 13 H. Saat itu raja terakhirnya bisa diajak masuk ke
dalam Islam … pada masa Amirul Mukminin umar bin Khaththab ra. (ar­
Rahiq al­Makhtum, h. 25) 
21
Ust Abdullah an-Nufaisi mengatakan, “Sesungguhnya orang-orang
yang mengamati realitas negara-negara dunia Islam saat ini akan melihat
sebuah hakekat yang penting, yaitu bahwa negara-negara ini tidak pernah
menyerahkan pemuka pemerintahan di negeri kaum muslimin untuk
dikorbankan. Negara-negara ini adalah panjang tangan dari kaum penjajah
Barat yang kafir. Karena itu termasuk wajib syar’I bagi kita untuk
memerangi kekuatan kolonialis Barat yang kafir sehingga agama ini
semuanya mendi milik Allah. Dan di antara aksiomanya, adalah kita
memerangi pemerintah yang dianggap sebagai front terdepan bagi kekuatan
Barat kolonialis Kafir (al-Islam wa al-Khuruj ‘ala al-Hakim, al-Fashl ats-
Tsani)

26 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

yang lalu telah banyak melakukan usaha untuk menghadapi


persekutuan Zionisme Salibis dalam upaya membebaskan
Palestina. Dan dalam waktu yang lama saya telah berlari di
belakang bermacam-macam agama produk manusia di
berbagai wilayah, seperti Nasionalisme22, Sosialisme,
Komunisme23, Demokrasi24 dan lain-lain, di bawah bendera
Republilk ataupun kerajaan, dan seluruh kekuatan
materialisme ini pada akhirnya –tak meninggalkan ruang

22
  Syaikh   al­Mujaddid,   Abdullah   Azzam   rhm   mengatakan,
Sesungguhnya  meyakini   prinsip­prinsip  Nasionalisme  –baik nasionalisme
Arab   atau   yang   lainnya   seperti   Kurdi   dan   Iran–   adalah   kufur   yang
mengeluarkan   seseorang   dari   agama   Islam.   Maka   barangsiapa   yang
meyakini dasar­dasar nasionalisme berarti ia telah keluar dari Islam, maka
jangan makan sembelihannya, dan jangan menikahi gadis nasionalis, dan
jangan   menikahkan   pemuda   nasionalis   dengan   gadis   muslimah,   jangan
dijawab   salamnya,   dan   kalau   dia   mati   maka   tidak   usah   dimandikan,
dikafani,   dishalatkan   serta   dikuburkan   di   kuburan   kaum   muslimin,   dan
jangan dimintakan ampunan … Seorang pemuda nasionalis juga tidak boleh
mewarisi  harta ayahnya yang muslim, dan sebaliknya anak muslim tidak
perlu   mewarisi   harta   ayahnya   apabila   mereka   menganut   madzhab
nasionalis. Apabila seorang pemuda menganut aqidah Nasionalisme, dan ia
sudah menikah dengan wanita muslimah maka pernikahannya batal demi
hukum (fasakh) dan wanita itu haram baginya, dan apabila mereka masih
tetap   menjalin   hubungan   suami   isteri   maka   hubungan   itu   termasuk
perzinaan,   anak­anaknya   adalah   anak   zina.   Aurat   muslimah   di   hadapan
pemudi nasionalis sama dengan auratnya di hadapan laki­laki ajnabi, maka
ia   tidak   boleh   membuka   kepalanya   di   hadapan   pemudi   nasionalis.
Sedangkan seorang pemudi apabila menganut prinsip­prinsip Nasionalisme
sedang ia seorang isteri lelaki muslim, maka jatuhlah fasakh (pernikahannya
batal) saat itu juga.
Ada di antara manusia yang mengatakan, “Di antara mereka ada yang
masih shalat dan berpuasa”, kami jawab, “Sesungguhnya shalat dan puasa
tidak diterima apabila disertai dengan rusaknya aqidah dan kemusyrikan”.
Ada   lagi   orang   lain   yang   mengatakan,   “Sesungguhnya   kebanyakan   dari

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 27


keraguan sedikitpun– akan tunduk kepada persekutuan
dengan Salibisme Zionisme dengan pimpinannya Amerika
Serikat. Dan manusia berjingkrak-jingkrak di atasnya padahal
mereka sudah tua dan mereka berjalan di belakangnya, dan
saat itu mereka kembali menuju titik di bawah nol, maka
hakekatnya mereka berpacu mengejar fatamorgana, dan di
hadapan orang berakal mereka hanya bermain-main yang tak
berguna.

aktivis partai memanfaatkan kedudukan dan harta yang  mereka terima atas
nama partai untuk kebaikan” Kami jawab pernyataan mereka, “Kami tidak
mengetahui perkara yang ghaib, hukum kami dijalankan berdasarkan hal­
hal   yang   dhahir,   dan   kami   memutuskan   perkara   berdasarkan   apa   yang
keluar dari  mulut mereka  dan kami serahkan  urusan hati  mereka kepada
Allah. Kaidah umumnya, “Bahwa Nasionalisme itu adalah kufur” Adapun
persoalan pengecualian, adalah pengecualian dari keumuman kaidah. Maka
pengecualian itu tidak bisa ditetapkan melainkan berdasarkan kepada dalil
yang kuat, yang lebih rajah dari dalil asal. Maksudnya, apabila kami apabila
telah menyatakan seorang pemuda yang membenci nasionalisme dan ingin
menghentikannya,   serta   realitanya   ia   melawan   tersebarnya   nasionalisme,
maka kami hukumi dengan Islam. Dan harus diketahui bahwa mereka yang
memanfaatkan partai itu adalah para pendukung kekufuran  mereka adalah
agen penyebarannya dan di atas pundak merekalah dia berdiri. Lalu ada lagi
orang   lain   yang   mengatakan,   “Sesungguhnya   kebanyakan   mereka   tidak
mengetahui hokum syar’i” . Kami jawab pernyataan itu, “Orang bodoh itu
diajar dan diberitahu, kalau meeka membangkang maka dihukumi dengan
kufur.   Apabila   sebagian   ulama’   yang   terpercaya   keagamaannya   telah
menulis makalah atau buku yang mengkafirkan nasionalisme, maka hal ini
sudah   cukup   untuk   menyampaikan   informasi   kepada   mereka.   Setalah
adanya   penjelasan   itu   kebodohannya   tidak   bisa   menjadi   alasan”.   (al­
Qaumiyyah al­‘Arabiyyah, Syaikh Abdullah Azzam)
23
  Syaikh   al­Mujaddid,   Abdullah   Azzam   rhm   mengatakan,
“Komunisme   memerangi   segala   agama,   terutama   agama   Islam.   Adapun
agama yahudi tidak merintangi revolusi Bolsevik, Adapun argument Lenin
adalah, bahwa Yahudi adalah bangsa yang teraniayasehingga membutuhkan

28 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

Dalam konsidi yang keras seperti ini sebagian penyeru


reformasi memandang urgen untuk menyatukan segenap
potensi bangsa dan konstitusi, menyatukan potensi
pemerintahan beserta rakyatnya dengan seluruh harta dan
jiwa mereka. Semua membutuhkan hal itu, untuk
membendung serangan Salibis-Zionisme ini.
Tetapi seiring dengan seruan itu ada pertanyaan yang
muncul, “Apakah pemerintah-pemerintah di dunia Islam siap

agama untuk mengembalikan hak­haknya yang terampas
Di   antara   pendapat   mereka   tentang   agama   …   Marx   mengatakan,
“Agama   adalah   candu   bangsa”,   “Sesungguhnya   Tuhan   tidak   pernah
menciptakan manusia, tetapi manusialah yang menciptakan Tuhan”. Lenin
mengatakan,   “Agama   itu   adalah   khayalan   dan   kebodohan”.   Stalin
mengatakan,   “Harus   difahami   bahwa   agama   itu   adalah   khurafat,   dan
pemikiran tentang Tuhan adalah khurafat, dan atheis adalah madzhab kita”
Berdasarkan kepada prinsip­prinsip komunisme tersebut di atas, maka
setiap komunisme adalah kufur yang mengeluarkan seseorang dari islam –
meskipun   ia   tetap   shalat   atau   kadang­kadang   shalat–   maka   tidak   boleh
menikahi gadis muslim, dan apabila ia menikahi seorang muslimah maka
pernikahannya itu adalah zina, anak­anaknya adalah anak­anak zina, jangan
memakan   sembelihan   orang   komunis,  jika   mati   tidak   boleh   dimandikan,
dikafani, dishalatkan dan dikuburkan di pekuburan kaum muslimin. Anak­
anaknya yang kuslim tidak boleh mewarisi hartanya, karena penganut dia
aqidah   yang   berbeda   itu   tidak   boleh   sailing   mewarisi.   Demikian   juga,
seorang  muslim tidak boleh menikahi  wanita komunis, kalau dipaksakan
maka akadnya batal, dan mengumpulinya adalah zina. Inilah fatwa seluruh
ulama masa kini, ini juga fatwa syaikh al­Azhar, di antaranya asy­Syaikh
Husnain   Makhluf,   Muhammad   al­Bukhait,   Abdul   halim   Mahmud   (Lihat
Fatawa ‘an Syuyu’iyyah, Syaikh Abdul Halim Mahmud; kitab  as­Sarthan
al­Ahmar, Abdullah Azzam)
24
    Abu Muhammad al­Maqdisi mengatakan, “Ketahuilah bahwa kata
yang keji ini –demokrasi– berasal dari bahasa Yunani, bukan bahasa arab.
Kata   itu   gabungan   dari   dua   kata;   “Demos”   artinya   rakyat,   dan   “kratos”
artinya hokum, kekuasaan atau perundang­undangan. Adapun makna kata

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 29


menunaikan tugas ini? Siapkah mereka membela ummat
Islam? Siapkah mereka melepaskan wala’ (loyalitas) mereka
kepada Amerika?
Marilah kita melihat pokok persoalan ini pada sejarah
berkenaan dengan persoalan yang terjadi pada ummat, agar
jelas di depan kita profil dan arah politiknya, sehingga mereka
tidak berjalan bersama kita menuju jalan buntu, dan agar
mereka tidak mengadakan uji coba terhadap sesuatu yang
telah teruji dalam tempo yang sangat panjang.

Pertama; Sikap Pemerintah terhadap musuh salibis


dalam Perang Dunia I
Ketika menyerang dunia Islam dan hendak
meruntuhkan Daulah Utsmaniyyah, para negarawan keluar
ke negeri ini dan memecah belah persatuan kaum muslimin
dan memberikan sumbangan yang signifikan dalam
peperangan melawan Negara Khilafah. Di antara hal yang
menyebabkan jatuhnya khilafah ke bawah pendudukan kaum

demokrasi secara harfiyah adalah “hokum rakyat”, “kekuasaan rakyat”, atau
“perundang­undangan   rakyat”.   Maka   demokrasi   …   adalah   kufir   kepada
Allah   yang   Maha   agung,   dan   syirik   kepada   Rabb   langit   dan   bumi,
bertentangan   dengan   agama   tauhid   dan   agama   para   rasul   karena   adanya
berbagai   macam   alas   an,   di   antaranya;   pertama;   Karena   demokrasi   aitu
adalah perundang­aundangan mayoritas atau hukum thaghut, bukan hokum
Allah…Kedua;   Karena  demokrasi  adalah   hokum  mayoritas  atau   thaghut,
sesuai dengan undang­undang dasarnya tidak sesuai dengan syari’at Allah
… Ketiga; Bahwa demokrasi adalah buah dari sekularisme yang keji, dan
dibangun tidak seuai dengan syara’ … maka demokrasi adalah agama selain
dari agama Allah. Ini adalah hokum thaghut, bukan hokum Allah, ini adalah
syariat   tuhan­tuhan   yang   bermacam­macam,   bukan   syari’at   Allah   yang
Maha Esa dan Maha kuasa. Orang yang menerima dan bersepakat terhadap
ajaran ini, maka pada hakekatnya ia telah menerimanya berhak membuat
undang­undang sesuai dengan UUD dan undang­undangnya itu lebih utama
daripada   syariat   Allah,   yang   maha   Esa   lagi   Maha   Kuasa   (ad­
Dimuqrathiyyah Diinun)

30 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

Salibis, dan dibagi-bagi menjadi lebih dari 50 negara, yang


paling berperan dalah hal ini adalah pengkhianatan Raja
Abdul Aziz Alu Saud dan as-Syarif Husain dan anak-anaknya

Kedua; Persoalan Palestina


Sesungguhnya, sikap para pemerintah terhadap
persoalan perjannjian ini sejak 9 perjanjian yaitu perjanjian
mereka dengan Inggris untuk mengizinkan Yahudi utuk
membangun sebuah negara di bumi palestina, kemudian
terjadi penipuan terhadap penduduk palestina, bahkan tipu
daya terhadap mereka dilakukan berulang-ulang agar mereka
meletakkan senjata, puncaknya perubahan sikap raja Abdul
Aziz dari keluarga Sa’ud 180˚, kemudian ketika muncul
pernyataan organisasi Zionisme, atau apa yang dikenal
dengan PBB, untuk membagi Palestina dan untuk mendirikan
negara Yahudi di Palestina, para pemerintah Arab merasa
tenang-tenang saja, tidak tergerak, bahkan mereka tetap
berada di dalam organisasi tersebut hingga hari ini, dan
mereka tidak melakukan sesuatu apapun sebagai solusi selain
itu, kecuali dengan apa-apa yang dimusyawarahkan kaum
pengecut.
Ketika negara Yahudi berdiri, setelah setahun
pernyataannya pembagian, muncullan perang mushthan’ah,
tak lama kemudian para pemerintah negara-negara Arab
bersepakat untuk menandatangani gencatan senjata sementara
sebagai sambutan terhadap permintaan Amerika dan yang
diminta dari mereka pada tahun berikutnya adalah gencatan
senjata tetap. Demikianlah mereka hampir memperdaya
Palestina dan penduduknya ketika mereka masih hidup,
tetapi Allah lah yang menyelamatkan
Kemudian konspirasi ini berlanjut, melalui Konferensi
Madrid dan selanjutnya, sampai usaha untu memberangus
intifadhah yang pertama, kemudian melakukan konferensi
Syarmus Syaikh tahun 1426 H (tahun 1996 M) dengan klaim
mereka untuk Yahudi dan Nasrani melawan kaum tertindas
dari umat kita dan Palestina, kemudian langsung ke Beirut

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 31


yang telah mengakui Yahudi, dan memiliki sebagian besar
Palestina wilayah yang didudukinya Dan yang terakhir
konspirasi “Road Map”
Ditengah-tengah konferensi ini mereka menaburkan
sebagian harta pada penduduk Palestina dari Pintu Dzarr ar-
Ramad di al-‘Uyun, dan jika tidak maka sejarah dan realitas
menyaksikan mereka pada perjanjian ke-sembilan yang lalu,
bahwa mereka tidak akan kembali sedikitpun dari Palestina.
Hanya saja, di antara hal-hal yang menyebabkan
timbulnya rasa heran dan bingung serta menimbulkan rasa
jijik; adalah sikap para pemerintah yang memenjarakan
mujahidin yang telah melakukan operasi istisyhadiyyah.
Mereka menantikan kebaikannya lalu mereka datang dengan
kejahatan mereka. Mereka tidak cukup hanya dengan hal itu,
tetapi mereka memperlakukannya lebih kejam lagi. Lihatkah
kondisi mereka yang ditawan. Dan cermatilah kondisi para
ahkwat kita, ada diantaranya yang menjadi janda karena
suaminya dibunuh oleh yahudi, dan anaknya sendiri yang
maju secara murah di jalan agama ini dan mempertahankan
kolam kaum muslimin, lalu datanglah tentara yahudi setelah
mereka ditinggalkan oleh pemilik singgasana dan tentara
untuk menjarah bumi al-Quds dengan kerusakan, dan untuk
merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, lalu mereka
mengusirnya dari rumahnya menuju jalan dengan kekuatan
(paksaan) lalu merobohkan segala sesuatu yang ada di sana,
dan mereka tidak pernah memberikan kesempatan untuk
mengambil harta bendanya sedikit pun, lalu ia berjalan
dengan berkelompok di jalanan dan air mata telah kering,
bahkan anak kecil pun berjalan, dan kecilnya syahid –kami
berharap dan Allahlah yang mengabulkannya-- kau tidak tahu
kemana ia menghadap, tidak tahu juga ke mana harus
melangkah, karena banyaknya musibah yang datang bertubi-
tubi kepada mereka
Tetapi, dengan karunia Allah, sebagian orang-orang
yang berhati lembut dari negeri haramain dan lain-lainnya
mengirimkan sebagian zakat mereka untuk para keluarga ini,

32 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

yanng terdiri dari para janda dan anak yatim, sehingga cukup
meringankan beban musibah yang menimpa mereka. Serta
merta pemimpin yang arogan, keras, jawwadh25, serta
sombong, Abdullah bin Abdul Aziz memerintahkan untuk
melarang kaum muhsinin untuk mengirimkan hartanya
sehingga operasi jihad menjadi terhenti, maka hati apakah
yang tega memeriintahkan tindakan seperti ini? Apakah itu
hati seorang manusia? Apakah hati itu dipotong dari
sebongkah batu? Kehinaan apakah ini? Kerendahan apakah
ini? Menyelidik keuangan sampai kepada para janda, yatim
dan miskin, dan bagaimanakah orang yang berhati keras
sekeras batu itu bisa diharapkan kebaikannya bagi kita, atau
mau membela negeri Islam, dan hamba-hamba Allah
Dan setelah ini orang-orang munafik penyembah
dirham dan dinar mengklaim; bahwa mereka itu adalah ulil
amri kita, dan mereka akan membela kita.
Dan jika kau kagum, memang kata-kata para penyeru
reformasi itu mengagumkan, bahwa jalan untuk kebaikan dan
pembelaan negeri dan hamba lewat di depan pintu para
pemerintah murtad itu26
25
    Ibnu   Hajar   mengatakan,   “Kata  Jawwadh  banyak   daging   yang
bersikap   sombong   dalam   berjalan.   Seperti   yang   diceritakan   oleh   Al­
Khuthabi,   Ibnu   Faris   mengatakan,  Jawwadh  adalah   orang   yang   banyak
makan, dan ada yang mengatakan artinya orang yang banyak dosa (Fath al­
bari, juz 8; h. 663) 
26
Abu Qatadah al-Falisthini, Umar bin Muhammad Abu Amr,
mengatakan, “Kaum terdahulu membuat perumpamaan dengan adzab
bangsa Tartar, tetapi apakah adzab dari bangsa Tartar bisa menandingi
kekejaman Saddam Husain? Dan apakah kedhaliman kaum kafirin terhadap
kaum muslimin di sepanjang sejarahnya setara dengan kekufuran dan
kedhaliman Qadzafi? Apakah kejahatan Yahudi setara dengan kejahatan
Raja Husain? Apakah siksaan Nazi setara dengan siksaan di penjara Mesir?
Apakah kekejaman pemerintah Nasrani di Lebanon setara dengan
kekajaman pemerintahan Nushairiyyin di Syiria? Pernahkah terlintas dalam
sejarah manusia kekacauan system yang menandingi kekacauan system
pemerinahannya keluarga Saud. Di sana tidak ada aturan yang baku yang
mengatur antara hakim dengan yang dihukum. Hakim memiliki segala

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 33


Maka aku katakan kepada mereka, kalau kalian ada
udzur untuk meninggalkan jihad, maka hal ini bukan berarti
kalian boleh cenderung kepada orang-orang yang dhalim
sehingga kalian harus menanggung dosa-dosa kalian dan
dosa-dosa orang yang telah kalian sesatkan. Maka
bertaqwalah kepada Allah untuk diri kalian, dan bertaqwalah
kepada Allah untuk ummat kalian, sesungguhnya Allah tidak
membutuhkan mudahanah kalian kepada para thaghut karena
agamanya. Allah swt berfirman
- 8 : ‫ي * حوردوا لحتنو تدتندإهدن فحتيدتندإهدنوحن ]ستتورة القلتتم‬ ‫إ‬
‫فححل تدطتإع الندمحك تدذبإ ح‬
[9
Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-
ayat Allah). Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap
lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu). (al-Qalam; 8-
9)27

galanya dan orang dhukum ibarat budaknya yang tak memiliki hak apa-apa
Maksudnya, system itu telah tenggelam dalam kejahatan dan
kekufuran, yang telah mendarah daging pada kaum itu? Kekafiran di atas
segala kekafiran, dan kejahatan di atas segala kejahatan.
Maka Demi Allah, sesungguhnya seorang muslim berfikir sesaat untuk
mencari kemungkinan adanya kebaikan pada mereka maka ia sesungguhnya
adalah seorang yang kacau, dan seorang yang berfikir untuk mencari solusi
bagi kaum itu selain dengan menggunakan pedang maka dia adalah orang
yang kacau. Sesungguhnya pemerintah-pemerintah itu dan antek-anteknya
tidak memberi kemanfaatan yang penting selain dari memangsa hingga
akhir (Baina Manhajaini, 19)
27
As-Syahid Sayyid Quthb mengatakan dalam tafsir ayat ini, “Di sini
terjadi saling menawar keyakinan untuk mencari kesepakatan di jalan
tengah –seperti yang mereka lakukan dalam perdagangan– padahal
perbedaan antara keyakinan dan perdagangan sangat besar. Penganut aqidah
tidak akan bisa melepaskan sesuatu dari aqidahnya, karena bagian aqidah
yang kecil sama saja dengan bagian yang besar. Bahkan di dalam aqidah
tidak ada yang besar dan yang kecil. Aqidah adalah satu hakekat yang saling
melengkapi antara satu bagian dengan bagian yang lain. Orang yang
memiliki aqidah tidak akan mentaati seorang pun dalam hal ini, dan tidak
akan melepaskannya sedikitpun selamanya, dan antara Islam dan Jahiliyah

34 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

Seseorang menempati posisi yang terendah di jalan al-haq


jauh lebih baik baginya daripada ia di posisi teratas pada jalan
kebathilan.
Ketiga; sesungguhnya negara-negara Teluk telah menyadari
kelemahannya –baik secara de facto maupun de jure—untuk
menghadapi angkatan bersenjata Iraq sehingga mereka
meminta bantuan kepada pasukan Salib. –yang dikomandani
oleh Amerika– sebagaimana telah diketahui28 Lalu bagaimana
mungkin negeri ini akan berani mengambil sikap di hadapan
Imam Amerika dan Angkatan bersenjata Iraq
Sesungguhnya pernyataan yang kemukakan oleh Jabir as-
tidak mungkin akan bisa dipertemukan di tengah jalan, dan tidak akan
bertemu di jalan yang mana pun, karena Islam menghalangi kejahiliyahan di
mana pun dan kapan pun --Jahiliyah masa lalu, jahiliyah kontemporer, serta
jahiliyah masa yang akan datang adalah sama— Sesungguhnya jurang
antara jahiliyah dengan Islam adalah tidak terkirakan, sehingga tidak bisa
dibangun jembatan, tidak bisa dibagi dan tidak bisa dihubungkan. Yang ada
adalah pertarungan yang tidak mungkin didamaikan (fi dhilal al-Qur’an, h.
3658)
28
    Abdullah   Fahd  bin  Abdul  Aziz  keluarga   Salul  mengatakan   di  dalam
khutbahnya tanggal 18­01­1422 H, dan yang diumumkan pada permulaan
pendudukan tentara Salib di negeri  Haramain  secara terbuka, “..Saudara­
saudara,   pada   perisitiwa   yang   memilukan   itu   (yakni   perang   Kuwait)
majunya   Iraq   …   angkatan   bersenjata   yang   besar   di   dekat   perbatasan
Kerajaan   Saudi   Arabia,   dan   didepan   realitas   …   dan   berangkat   dari   niat
menjaga   keselamatan   wilayah   kerajaan,   dan   menjaga   fasilitas­fasilitas
hidupnya dan perekonomiannya… Kerajaan Saudi Arabia mengungkapkan
keinginannya untuk bergabung dengan angkatan bersenjata negara­negara
Arab dan negara­negara sahabat, di mana pemerintah Amerika Serikat, juga
pemerintah   Inggris   dan   negara­negara   lain   yang   memiliki   hubungan
persahabatan antara Kerajaan Saudi Arabia dengan negara­negara tersebut
untuk   segera   mengirimkan   angkatan   udara,   dan   agkatan   darat   untuk
mendukung Angkatan Bersenjata  Saudi dalam  menunaikan kewajibannya
membela   negara   dan   rakyat   dari   segala   ancaman   musuh   (as­Siyasah
Kharijiyyah   lil­Mamlakah   al­‘Arabiyyah   as­Su’udiyyah   Mi’ah   ‘Am,   h.
749­750)

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 35


Shabah dan beberapa orang lainnya dalam invasi Iraq ke
Kuwait, ketika mereka melepaskan operasi Badai Gurun
adalah pernyataan yang jelas, yang akan dikemukakan oleh
seluruh pemerintah di Teluk, selama tidak tercapai
kesefahaman antara mereka dan Amerika untuk
mengosongkan tahta mereka saat ini, mereka menyerahkan
pegawai-pegawai untuk menipu rakyat awam dan
memelihara kepentingan Amerika, serta mereka berjanji untuk
tidak menuntut soal minyak dan pendapatan darinya
sebagaimana keadaan budak mereka di dewan pemerintahan
transisi Irak
Selanjutnya, di antara hal yang mendukung kondisi
psikologis mereka yang inferior dan ketundukan mereka
kepada penjajah, dan cara berinteraksi denganya; adalah
penerimaan mereka terhadap anggota majelis transisi dan
kerja sama dengan mereka
Kesimpulannya; Sesungguhnya pemerintahan-pemerintah
ini telah mendukung Amerika dan bersandar kepada Amerika
dalam menyerang negara Arab. Antara pemerintahan dengan
Amerika terikat dengan perjanjian untuk bersama-sama
mengadakan pembelaan, Perjanjian ini dikukuhkan lagi di
dalam forum Liga Arab beberapa hari sebelum serangan
Amerika, tetapi kemudian serta merta dibatalkannya, maka
tampaklah sikapnya dalam problematika mendasar pada
ummat ini
Keempat; bahwa institusi-institusi pemerintah ini sangat
kebingungan, khususnya untuk bersikap berkenaan dengan
permintaan bantuan kepada angkatan bersenjata dan serbuan
ke Iraq. Sesekali meniscayakan keikutsertaan secara mutlak,
dan di kali yang lain terikat dengan kesepakatan PBB, dan
kemudian kembali kepada pandangan yang pertama. Dan
hekakatnya tidak adanya kerja sama datang bersamaan
dengan tuntutan internal negeri ini, hanya saja akhirnya
mereka tunduk dan patuh pada tekanan Amerika, dan mereka
membuka landasan darat, laut maupun udara sebagai peran
serta dalam peperangan. Pegaruh yang besar dan menentukan

36 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

yang akan ditimbulkan dari itu. Yang terpenting, bahwa hal


itu adalah perbuatan yang merusakkan keislaman, dan
pengkhianatan yang terbesar terhadap umat, dan sebagai
wujud dari kemarahan atas dasar nasionalisme, persiapan
untuk memberontak institusi pemerintah yang lemah,
berkhianat dan murtad
Hal yang terpenting dan paling urgen dalam
persepsi mereka adalah; tidak terbukanya pintu untuk
menjatuhkan system diktatorisme dengan kekuatan
bersenjata dari luar, dan khususnya setelah mereka
melihat tawanan teman seperjuangan mereka yang lalu,
baik dalam mengkhianati ataupun dalam bersekongkol
dengan Amerika29. Ketika mereka diperintahkan oleh
Amerika untuk menyulut perang Teluk Pertama
melawan Iran, seketika negeri itu enggan mentaatinya.
Maka Amerika membumihanguskannya, dan menguasai

29
Syaikh asy-Syahid Yusuf al-‘Uyairi bertutur tentang thaghut
Shaddam dan sistemnya, “Itu adalah system yang didukung oleh Amerika
ketika ada kekuasaan yang dianggap revolusioner. Itu adalah system yang
disokong oleh America dan negara-negara Teluk dalam perang Iran-Irak.
Setelah ia (Saddam) kuat Amerika pun mengkhawatirkan bahayanya,
sehingga dibuatlah skenario perang Kuwait agar Amerika menyerangnya.
Sementara itu Saddam mengira bahwa Amerika akan tetap mendukungnya
dengan sepenuh hati sebab kedutaan Amerika di Baghdad tetap meliriknya
sampai kira-kira seminggu sebelum perang Kuwait. Dia berani melangkah
menuju peperangan itu setelah mendapatkan lampu hijau dari Amerika,
maka si bodoh itu pun memakan korban. Padahal Amerika tidak membuat
perjanjian apa-apa, lalu Amerika berpaling dan mencokokkan racun kepada
Saddam. Maka ia meradang karena menghadapi Amerika selama beberapa
saat, hanya saja ia , . ‫ إل أنته انتار فت نايِتتة‬،‫فاضتطر لواجهتهتتا لتدة عقتد متن الزمتان‬
‫الط ت تتاف‬، … maka   negara­negara   Arab   akan   melewati   masa   yang   sama
dengan yang dialami oleh pemerintahan Saddam, tidak lain mereka berjalan
sesuai   dengan   skenario   Amerika.   Itulah   jalan   yang   tidak   bisa   dihindari
(Mustaqbal al­iraq wa al­Jazirah al­Arabiya, Markaz Dirasar)

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 37


wilayah yang hancur itu sampai hari ini30, hanya saja
perang yang berkepanjangan itu adalah propagandanya.
Mereka mengetahui bahwa giliran itu telah datang,
tetapi mereka tidak memiliki keinginan untuk mengambil
keputusan yang sulit untuk menghindarkan permusuhan,
terutama disebabkan bahwa mereka memiliki kekuatan
persenjataan untuk itu –dalam perspektif mereka—sementara
itu mereka telah dihalangi untuk membuat kekuatan militer
yang besar ketika mereka diikat dengan perjanjian dan
kesepakatan rahasia sejak jaman dahulu kala.
Kelima, Dan di antara hal yang bisa menunjukkan sikap
mereka terhadap problematika ummat; yaitu sikap mereka
yang membantu Amerika dengan cara membuka pangkalan,
sebagai peran sertanya bersama dengan yang lain dalam
perang salib di Afghanistan, dan tidak bisa ditutupi bahwa
bantuan dan pertolongan kepada kaum kafir dalam
menghadapi negara-negara Islam yang jelas ini, dan itu
termasuk kufur akbar yang mengeluarkan pelakunya dari
agama islam31.
30
Total kerugian pada perang Iran-Iraq (1400-1408 H) diperkirakan
sebesar 500 juta dolar, 280 juta dolar dari pihak Iran dan 220 juta dolar dari
pihak Irak. Ditambah lagi dengan korban tewas lebih dari 450 ribu jiwa
belum lagi korban cacat dan luka. Dan kerugian dalam pertumbuhan
minyak dan perekonomian kedua negara diperkirakan mencapai 500 juta
Dolar. Total beban materi perang ini diperkirakan mencapai 1 trilyun dolar
31
Ada ulama’ yang mengatakan; “Dan hendaklah setiap muslim
mengetahui, bahwa berlindung di bawah panji-panji Nasrani yang kufur,
berperang bersama mereka, dan membantu mereka dengan bantuan apapun
seperti berperang bersama mereka, atau menyandarkan kekuatan kepada
mereka, atau mengamankan rencana agresi, atau mengamankan rencana
perebekalan, pengadaan makanan dan minuman untuk mereka, atau
melaksanakan pemindahan mereka dari suatu tempat ke tempat yang lain,
atau memberikan kemudahan bagi mereka untuk berpindah, atau menjaga
mereka, atau atau memberikan petunjuk dengan saran-sarannya, dan lain-
lainnya yang merupakan bantuan pertolongan, maka ia telah kafir kepada
Allah yang Maha Agung, dan ia telah melakukan salah satu yang
membatalkan keislaman, berdasarkan ijma’ ummat (‘An Bayan lil-
Masyayikh; Ali al-Khidlir, Nashir al-Fahd dan Ahmad al-Khalidi)

38 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

Keenam, Barangkali di antara sikap yang nyata dari


pemerintah negara-negara Teluk adalah; apabila salah satu
dari mereka menghadapi tekanan Amerika untuk
menyerahkan wilayah-wilayah yang mengandung minyak;
adalah dukungan mereka secara kolektif terhadap apa yang
dinamakan dengan “Spontanitas Zayid32” dimana mereka
meminta Saddam untuk menyerahkan Iraq, bangsanya dan
minyaknya sebagai harta rampasan perang, dan mintanya
untuk menyingkir dari kekuasaan dan mereka mencukupkan
untuk tunduk secara politik dengan alasan untuk
menghindarkan pertumpahan darah di Iraq. Sa’ud Faishal
telah mengemukakan prinsip ini berulang-ulang tanpa malu,
dan dhahirnya prinsip ini –sebagaimana yang telah lalu–
menampakkan bahwa pemerintah negar-negara teluk apabila
melihat ada tekanan Amerika untuk menguasai suatu wilayah
yang memiliki potensi minyak, maka akan mengulang-ulang
sikap yang sama dengan sikap pemerintah Riyadh
Ketujuh, Di antara tanda yang paling jelas mengenai sikap
32
“Spontanitas” itu menyerukan untuk mendemisionerkan
kepemimpinan Irak yang lalu, dan tunduk kepada pemimpin baru yang
dipilihnya dengan memenuhi tuntutan-tuntutan internasional, dan
meletakkan Irak di bawah pengawasan PBB dan Liga Arab, dan didukung
oleh kesepakatan Majelis Tahawun al-Khaliji secara spontan.
Koran “al-Wathan” Qatar, tanggal 3/3/2003 M, mengemukakan,
“Koran-koran Emirat telah menyatakan….bahwa Uni Emirat Arab telah
menyatakan … keberanian dan kepedulian mengenai apa yang diulang-
ulang oleh yang lainnya di belakang koalisi, di bawah judul “Mubadaratu
Syaja’ah wa Hakimah” (Keberanian spontan dan kebijaksanaan) yang
dikemukakan oleh koran “Akhbar al-Arab”; bahwa spontanitas ini
menyatakan secara terang-terangan dan tarus diulang-ulang oleh yang lain
di belakang koalisi… dan dinukil oleh Kantor Berita Emirat dari Abdillah
bin Zaid, katanya … “Semuanya sepakat bahwa Saddam Husein harus
meninggalkan Iraq, tetapi –sayangnya– tidak ada seorang pemimpin Arab
pun yang berani seperti syaikh Zayid”
Menteri Luar Negeri Qatar –Hamd bin Jasim– dalam konferensi pers
pada akhir sidang menteri luar negeri Majelis at-Tahawun Teluk (30-12-
1423 H) mengatakan “Secara spontan negara-negara Teluk mendukung
pernyataan syaikh Zayid, dan melihat hal itu sangat penting!”.

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 39


pemerintah untuk meredam permusuhan; adalah sikap
pemimpin mereka ketika bumi Jazirah Arab berteriak karena
dilindas oleh rantai tank-tank Amerika, dan lautannya
bergejolak karena dilalui oleh pesawat-pesawat tempur
Salibisme dengan segala peralatan perang dan persenjataan
untuk menduduki suatu wilayah. Apabila terhadap pembesar-
pembesar mereka yang mengetahui mereka yang tunduk
keluar kepada pembasar untuk mengumumkan sikap
menyerah, tunduk, dan merendahkan diri kepada ummat,
“Sesungguhnya mobilisasi ini bukan untuk berperang”33,
Kalau Kau tidak mengerti, maka itulah musibah
Dan jika kau mengetahuinya, musibahnya lebih besar
Kesimpulannya; sesungguhnya pemerintah yang
mempercayai sebagian pekerjaan yang telah disebutkan di
atas, tidak dapat membela negeri, maka bagaimana jika ia
mempercayai sepenuhnya, dan membiasakannya berulang-
ulang?
Sesungguhnya orang-orang yang mengimani prinsip
menolong orang kafir dalam menghadapi orang muslim, dan
menghalalkan darah, kehormatan dan harta saudara mereka
sehingga mereka menyerahkan diri, mereka mengaku bahwa
mereka mencintai saudara mereka tetapi mereka
membencinya –dan tak tartutupi bahwa kebencian ini tidak
33
Fahd bin Abdul Aziz keluarga Salul, musuh Allah, mengatakan di
dalam pidatonya yang mengumumkan permintaan bantuan kepada pasukan
Salib –dan   telah dinukil pada foot note yang lalu, nomor 28– “…dengan
penegasan  sempurna bahwa tindakan ini bukan untuk menghadapi  siapa­
siapa.   Hal  ini   semata­mata   untuk  tujuan   pertahanan,  karena   situasi   yang
dihadapi oleh kerajaan Saudi Arabia akhir­akhir ini meniscayakan hal ini.
Dan   isyarat   itu   tersembunyi   bahwa   angkatan   bersenjata   yang   hendak
berpartisipasi dalam latihan bersama antaranya dengan angkatan bersenjata
Saudi,   akan   diadakan   pada   waktu   tertentu   dan   akan   meninggalkannya
segera   ketika   Kerajaan   Saudi   Arabiya   menghendaki   hal   itu   (Lihat;   as­
Siyasah al­Kharijiyah lil­mamlakah al­Arabiyah as­Su’udiyyah mi’ah ‘Am,
h. 749­750, dipublikasikan oleh Kementrian Luar Negeri Saudi Arabia)

40 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

sesuai dengan syara’– sesungguhnya mereka adalah orang-


orang yang berjalan di atas prinsip yang sama, sebagian
mereka melawan sebagian yang lain di Negara-negara teluk.
Bahkan sesungguhnya prinsip ini bisa berkembang di dalam
salah satu negeri, sebagai contoh sesungguhnya penguasa
Riyadh berhak mengadakan penangkapan di wilayah Timur
dan Tengah sedang lainnya untuk Amerika. Dan Utara dan
sebagian dari wilayah Barat untuk Yahudi. Sebagai
balasannya ia menyerahkan Jaizan, Shamithah dan Abu
‘Uraisy –sebagai misal –dan orang yang membaca dan
merenungkan sejarah raja-raja masa lalu dan masa kini akan
mengetahui bahwa mereka orang yang menguasai untuk
melaksanakan lebih banyak pertempuran (turun tahta) –
kecuali orang yang dirahmati Allah, di antara mereka—
Bahkan sesungguhnya pemerintah telah mulai
menggelar operasi penangkapan terhadap anak-anak negeri,
pengusiran, penahanan dan melontarkan tuduhan khawarij
yang mengkafirkan kaum muslimin secara dusta dan bohong,
berlebih-lebihan dalam memerangi mereka –kami anggap
mereka sebagai syuhada’ dan semoga Allah menerimanya –
dan semua itu terjadi sebelum “Bom Ryadh” pada bulan
rabi’ul Awwal tahun ini34 yang membuat pemerintah merasa
kebingungan. Serangan ini adalah pelajaran bagi Amerika
sehingga mereka mendapatkan apa yang merekai sukai35.

34
  Di dalam buku “’Amaliyyah Syarq ar­Riyadh wa harbuna ma’a Amrika
wa ‘Umala’iha”, pasal  keempat,  terbitan Markaz  ad­Dirasat,  disebutkan,
“Pada tanggal 11 bulan Rabi’ul Awal tahun ini, 1424 H, keluarlah sejumlah
pemuda Islam menyerang apartemen kaum salibis di bagian Timur Riyadh,
pada salah satu operasi nau’iyyah terkuat, sehingga ..beberapa penaggung
jawab Amerika mengakui bahwa operasi itu adalah operasi commando yang
dilakukan dengan perencanaan yang matang. Serangan ke tiga apartemen
Amerika;   pertama   apartemen   Syirkah   Vinil   Istikhbariyyah   Amerikiyyah,
salah satu perserikatan mata­mata terbesar di dunia. Kedua apartemen al­
Hamra pemukiman di Granada. Dan ketiga Apartemen Jadawal
35
Syaikh asy-Syahid Yusuf al-‘Uyairi mengatakan, setiap kali aksi Zion-Salibis di Manthiqah

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 41


Meskipun pemerintah, dialah yang menakutkan para pemuda
dengan membolehkan kaum Salib tinggal negeri,
bertentangan dengan agama dan memperolok-olokkan syi’ar-
syi’ar kaum muslimin, menantang keperwiraan kaum lelaki di
kalangan penduduk Haramain. Dan selanjutnya dialah yang
hakekatnya mengganggu keamanan, dan karena sempitnya
kesempatan di sini aku khususkan pembicaraan hal ini di
dalam risalah tersendiri tentang Negeri Haramain. Aku
maka sesungguhnya bersamanya bertambah …. Resmi dari pemerintah melawan apa yang
islami dan di luar kesenangan meraka. Maka apakah seseorang percaya bahwa akan dating
suatu masa pada ummat ini di mana kebanyakan orang-orang yang ditahan di penjara negara
Islam adalah peaku jihad dan agama? Apakah seseorang percaya bahwa jihad itu adalah
kejahatan yang menghantam pemerintah ditangani dengan dengan tangan besi? Apakah
seseorang membayangkan untuk memberikan had dengan prmerintah kepada menyerahkan
anak-anaknya kepadakaum Salib? Sesungguhnya perhitungannya sederhana saja bagi mereka
yang ada di penjara negar-negara islam, jelaslah bahwa musuh pertama bagi pemerintahan ini
adalah jihad dan mujahidin. Dan bahwa setiap … terhadap kebenaran tidak takut kepada caci
maki orang yang mencaci karena Allah, maka ia harus diblokade, ditahan, diusir, atau
diserahkan kepada kaum Salibisme, Ini adalah cara lama yang diikuti. Apa yang dilakukan oleh
Abdul Nashir dan pemerintah lainnya di masanya terhadap anak-anak ummat ini secara
sembunyi-sembunyi, dan jatuhlah Jamal Abdul Nashir lalu datanglah seribu kejahatan kepada
ummat ini selain dari jamal. Dan hari ini kejahatan Jamal kontemporer itu bertambah dengan
seluruh jenis dan nama kejahatan ketika melihat kaum salib meneriaki mereka, mereka cepat-
cepat untuk mengatakan apa yang disenanginya, dan sebaik-baik keadaan adalah orang yang
mengatakan

،[52 :‫صيبحتحنا حدائإحرةع{ ]سورة الائدة‬


‫}حننحشمىَ أحنن تد إ‬
"Kami takut akan mendapat bencana" (al-Maidah:52)
Dan sebagian lagi, keadaannya sebagaimana dikhabarkan oleh Allah di dalam firman-Nya

‫ب لحئإتنن أدنخإرنجتدتنم‬ ‫أححل ت تح تر إحل ت التإذيِن نتحتافحتدقوا يِتدقولتدتوحن إإلنخ تواإنإم التإذيِن حكحف تروا إم تن أحنه تإل النإكتحتتا إ‬
‫ح د ح د ن‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ن ح‬
‫إ‬ ‫ل‬
‫صت تحرنلدكنم حوال ت تهد يِحنشمت تحهدد نتلدهت تنم‬ ‫إ‬ ‫إ‬ ‫إ‬ ‫إ‬
‫لحنحنخدرحجت تلن حمحعدكت تنم وححل ندطيت تدع فيدكت تنم أحححت تددا أحبتح تددا حو نن قدتتوتنلتدنم حلنحتن د‬
[11 :‫لححكاإذدبوحن ]سورة الشمر‬
“Apakah kamu tiada memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-
saudara mereka yang kafir di antara ahli Kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya
kamipun akan keluar bersama kamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada
siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu
kamu". Dan Allah menyaksikan, bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta”. (al-
Hasyr:11)
Betapa ruginya ummat ini, yang dipimpin oleh orang yang paling jahat dan paling kufur
(Mustaqbal al-‘Iraq wa al-Jazirah al-‘Arabiyyah, oleh Markaz ad-Dirasat)

42 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

berharap sebentar lagi bisa sampai kepada kalian, Insya Allah.


Dan gambaran secara ringkas mengenai kondisi ummat
pernyataan permusuhan dari musuh padanya bersama aksi
pemerintah kafirin, an pengkhianatan mereka keada agama
dan dengan terang-terangan bersikap kejam kepada
bangsanya, dan jama’ah Islam merendahkan jihad, Bait-bait
berikut ini adalah karya Dr. yusuf Abu Hilal;
Dan ummat yang besar telah dipermainkan
Dipermainkan oleh pendeta Nasrani dan rabbi Yahudi
Para tokoh dan pemuda ditaklukkannya
Di atas singgasana tengkorak dan tulang belulang
Dan al-Quds, Bagaimanakah al-Quds terinjak kehormatannya
Tetapi ummat Islam terhadap jihad, berpuasa
Baghdad, Bagaimanakah wahai negeri khilafah
Mengapa kesucianmu diinjak-injak oleh thaghut
Bagaiamakah orang yang kemarin mengkhianati agamanya?
Tentang orang-orang yang cemburu pada perlindunganmu
mereka buta
Apakah kepada bangsanya sendiri ia menginjak dan memaksa
Sedang kepada yahudi ia menjadi kelinci dan binatang ternak
Bagikut idak ada negeri tempat berlindung
Negeriku telah dimubahkan dan di dalamnya api berkobar.
Wahai ummatku… aku adalah burung yang telah melihat semak
belukar
Maka apakah harus menyanyi padahal aku bukanlah biduan
Apakah aib bagiku jika aku teriakkan hakekat kepadamu?
Yaitu bahwa musuh kita yang peling jahat adalah pemerintah
Dari segala zindiq yang masih mengklaim dirinya
Seorang muslim pelayan dan pemimpin
Mereka memamerkan bahwa mereka melindungi kita
Pada kali yang lain mereka menjadi penyakit dan virus bagi kita
Uluran tentara Nasrani menghancurkan dunia
di manakah orang bertaqwa yang cerdas dan maju?
Berdasarkan atas penjelasan di muka, telah jelaslah
bahwa telah muncul bahaya yang nyata di wilayah Islam pada
umumnya, dan jazirah Arab pada khususnya. Semakin jelas

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 43


bahaya itu karena pemerintah tidak mau menerapkan din dan
membela kaum muslimin. Bahkan mereka menunjukkan
tanda-tanda bahwa mereka telah melaksanakan program-
program musuh ummat dan musuh agama, dan mereka telah
menyimpang terhadap negeri dan kaum muslimin
Sekarang, setelah kita mengetahui kondisi para
pemerintah; seharusnya kita melihat manhaj yang mereka
jalankan
Setiap orang yang mengamati manhaj para pemerintah
ini akan melihat dengan jelas bahwa mereka menjalankan
manhaj yang memperturutkan hawa nafsu dan syahwatnya,
sesuai dengan kepentingan dirinya sendiri dan pemimpin-
pemimpin mereka dari golongan kaum salibis. Keteguhan
memegang ajaran Islam bukanlah hal yang pasti dalam
manhaj dan din mereka, Mereka hanya mengimani sebagian
ajaran al-Qur’an dan mengingkari sebagian yan lain. Mereka
hanya mengimani ajaran yang sesuai dengan hawa nafsu
mereka dan menjaga dari kekuasaan mereka Dan sikap
demikian itu adalah sikap kufur akbar, sebagaimana
dijelaskan oleh Allah swt
‫ك‬ ‫إ‬ ‫ض النإكحتا إ‬
‫ب حوتحنكدفدروحن إببحتنع ض‬ ‫أحفحتتدتنؤإمدنوحن إببحتنع إ‬
‫ض فححمتتا حجتحزاءد حمتنن يِحتنفحعتدل حذلت ح‬
‫إمندكم إلل إخنزي إف انلياةإ الردنتيا ويِتوم النإقيامإة يِترردوحن إحلت أححشتدد النعتحذا إ‬
‫ب‬ ‫ح‬ ‫ح ح ح ن ح ح ح دح‬ ‫حح‬ ‫ع‬ ‫ن‬
[85 : ‫حوحما اللهد بإحغافإضل حعلما تحتنعحمدلوحن ]سورة البقرة‬
Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan
ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang
yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam
kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada
siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu
perbuat (al-aqarah:85).
Prinsip yang tetap menurut mereka adalah loyal terhadap
raja, tidak ada yang lain
Kerancuan ini tidak bersifat partikular, seperti rusaknya
kepribadian yang hanya terbatas dalam lingkungan istana

44 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

kerajaan, tetapi kekacauannya terletak pada dasar metode.


Kerancuan itu berupa tersebarnya keyakinan busuk dan
prinsip yang sesat ke dalam berbagai segi kehidupan; bahwa
kepemimpinan dan ketaatan mutlak diberikan kepada
pemerintah, bukan untuk agama Allah. Artinya, peribadatan
itu untuk pemerintah, bukan untuk Allah. Ini adalah suatu
hakekat penting yang menjadi sasaran tipu daya pemerintah.
Dan meskipun di sebagian negara Islam dibungkus dengan
label Islam, khususnya setelah ia bisa menundukkan tentara
yang terdiri dari ulama’, khatib, dan semua perangkat
informasi untuk melebih-lebihkan makna thaat kepada ulil
Amri sejak seabad yang lalu, sejatinya jauh dari ketentuan
yang ditentukan di dalam agama Allah, sehingga pemerintah
menjadi berhala yang disembah selain dari Allah –
sebagaimana kondisi yang terjadi di negeri Haramain– dan
barangsiapa yang menolak, meskipun ia seorang ulama’;
maka ia akan dijebloskan ke dalam penjara sehingga mau
menolerir makarnya, dan sebagaimana mereka diasingkan di
negeri lain di bawah payung parlemen dan demokrasi36.
36
Syaikh Ayman adz-Dhawahiri pernah ditanya, “Apa pendapatmu
tentang Demokrasi? Dan apa hukum orang muslim yang menjalankannya?
Dan apan hukum orang yang menjalankan sebagian dari ajaran demokrasi
yang anggap sesuai dengan hukum syariat Islam, dan sesuai dengan batas-
batas prinsip syura?
Maka beliau menjawab, “Adapun pertanyaan pertama, demokrasi itu
bertentangan dengan aqidah tauhid, karena demokrasi mengajak pada
pemerintahan mayoritas, sedangkan kita mengajak pada kepemimpian
syariat yang dibangun atas dasar pengesaan hakimiyah kepada Allah
subhanahu wa ta’ala. Pendapat yang kami sampaikan ini adalah ijma’
ulama’ kaum muslimin, tanpa ada khilaf. Adapun orang Islam yang
menerima demokrasi maka hendaklah ia meluruskan tauhidnya, dan
meninggalkan penyimpangan yang ada di dalamnya
Adapun soal kedua; persoalan itu dibangun di atas premis yang salah.
Dalam demokrasi tidak ada sesuatu yang menyerupai syura. Syura adalah
sistem Islam yang dijalankan oleh Jama’ah Islam dan dipilih oleh ulil
Amrinya. Dan perjalannnya dikawal dengan melaksanakan kewajiban amar
ma’ruf dan nahi munkar. Dengan demikian syura merupakan bagian asli
dalam system Islam, tidak terbayangkan untuk melepaskannya dari sitem

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 45


Karena itulah, seluruh negara Arab berada dalam
kondisi kemerosotan yang sangat tajam di semua segi
kehidupan, baik dalam urusan agama maupun dunia.
Dan cukup untuk kalian ketahui, bahwa kondisi
perekonomian negara-negara Arab secara keseluruhan masih
lebih rendah dari satu negeri yang dahulu termasuk ke dalam
dunia Islam –ketika kita masih berpegang teguh kepada
agama Islam dengan sesungguhnya– ketahuilah negeri itu
adalah Andalusia yang hilang37. Sepanyol adalah negeri kafir,
perekonomian mereka lebih kuat dari perekonomian kita38,
karena di sana ada pengawasan dan sanksi terhadap
pemerintah, sedangkan di negeri kita tidak ada pengawasan
dan tidak ada sanksi, yang ada hanyalah mendengar, taat dan
do’a untuk panjang umur.
Kita tidak akan mengalami kondisi seperti ini melainkan
karena pada umumnya kita telah kehilangan pemahaman

Islam, dan melaksanakannya di dalam system non-Islam.


Pada syura ada hukum-hukum tafsili yang tidak disenyebutkan dalam
nash, tetapi ia tetap berbenturan dengan system non-Islam manapun.
Contohnya bagaimana kita menerapkan prinsip “Tidak ada ijtihad dalam hal
yang ada nash” pada system non-Islam? Bagaimana kita bisa menerapkan
prinsip “Keadilan syar’iyah” dalam pemerintahan atau pertanggungjawaban
Ahlul Halli wal Aqdi atau Ahlu Syura di dalam system non-Islam? (al-
Kalimat al-Mamnu’at, Publikasi al-Maktab al-I’lami li Jama’ah al-Jihad,
Muharram 1417 H)
37
  Andalusia, ditaklukkan oleh Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair
rhm tahun 92 H, menyusul negara­negara Islam, sehingga jatuhlah kerajaan
Granada, Kerajaan Islam terakhir di Andalusia, pada tahun 897 H di tangan
para penyembah salib
38
    Spanyol menduduki ranking ke 12 dunia, dimana pendapatan per
kapita pada tahun 2004 mencapai 109 milyar Dolar Amerika, Adapun Saudi
Arabia   –negara   Arab   yang   memiliki   pendapatan   perkapita   tertinggi–
menduduki   ranking   21   dunia,   pendapatannya   mencapai   56   milyar   Dolar
Amerika, kira­kira hanya setengah dari pendapatan  Spanyol, negeri  yang
tidak   memiliki   kekayaan   alam   sebagaimana   yang   ditemukan   di   berbagai
tempat di wilayah kekuasaan negara Saudi

46 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

yang benar dan menyeluruh terhadap agama Islam, dan


mereka memahami bahwa menegakkan agama Islam itu
hanya dengan menunaikan syiar-syiar peribadatan –seperti
shalat dan puasa– Tidak dipungkiri bahwa syiar ta’abudiyah itu
merupakan bagian yang penting dalam Islam, hanya saja din
Islam mencakup seluruh urusan kehidupan; keagamaan dan
keduniaan –seperti perekonomian, militer dan politik. Di
dalamnya ada parameter yang bisa kita gunakan untuk
menimbang tindakan seorang pemerintah, ulama’, hakim dan
lain-lain. Di dalamnya juga ada petunjuk tentang bagaimana
cara berinteraksi dengan pemerintah sesuai dengan aturan
yang ditetapkan oleh Allah kepadanya, dan ia tidak
melanggarnya, seperti tasyri’ dari selain Allah, memberikan
loyalitas kepada kaum kafir, dan menolong mereka dalam
menghadapi kaum muslimin, atau menyia-nyiakan dan
mengkorupsi harta ummat pada umumnya.
Dan banyak orang yang beranggapan bahwa ini adalah
bentuk dari kebijaksanaan ulil Amri, tetapi mereka tidak tahu
bahwa aktifitas-aktifitas ini termasuk al-Hakim (membuat
keputusan). Dan ini termasuk dosa besar, menurut ajaran
syariat kita, sehingga tidak harus ditaati, bahkan tasyri’nya
(perundang-undangannya) yang bukan dari Allah dan
loyalitasnya kepada kaum kafir termasuk tindakan kufur
akbar yang menyebabkan keluar dari agama Islam yang
meniscayakan keluar dari kepemimpinannya39, setelah
mempersiapkan segala sesuatu yang harus disiapkan40

39
Ibnu Hajar mengatakan, Apabila seorang Sultan terjebak ke dalam
tindakan kufur yang jelas maka tidak boleh mentaatinya dalam hal itu,
bahkan wajib berjihad melawannya bagi orang yang mampu (Fath al-Bari,
Juz VII, h. 13) al-Qadli Iyadl mengatakan, “Ulama’ telah ijma’ (bersepakat)
bahwa kepemimpinan itu tidak boleh diserahkan kepada orang kafir, oleh
karena itu andaikata ia terjerumus ke dalam kekufuran maka ia pun harus
ma’zul (diturunkan). (Syarh Muslim, Juz XII, h. 229)
40
    Syaikhul Islam Ibnu taimiyah mengatakan, “Mempersiapkan jihad
dengan   persiapan   kekuatan   dan   tali   kekang   kuda   adalah   wajib   ketika
jatuhnya karena kelemahan, sebab dalam kaidah ushul dinyatakan, “Sesuatu

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 47


Kalau mereka membaca al-Qur’an, dan sunnah, –ini
adalah sesuatu yang seharusnya menjadi kewajiban kita– dan
mentadabbur keduanya niscaya akan ada penjelasan yang
sejelas-jelasnya bagi mereka di dalam berbagai ayat yang
sangat banyak. Di antaranya adalah hadis dari Adi bin Hatim
ra41. Sebelum Islam, ia pernah memeluk agama Nasrani, dan ia
beranggapan sebagaimana anggapan kebanyakan orang
bahwa mengikuti pemimpin dan pembesar kaum, baik ulama’
ataupun umara’, dalam menghalalkan yang diharamkan Allah
atau mengharamkan yang dihalalkan oleh Allah itu bukan
termasuk ibadah kepada mereka, dan tidak termasuk
mengingkari Allah swt, karena tidak berpuasa atau shalat
untuk mereka. Tetapi ketika ia bertemu dengan Nabi saw dan
beliau membaca ayat ini
[31 : ‫التحدذوا أحنححباحردهنم حودرنهحبانحتدهنم أحنرحبادبا إمنن ددوإن اللإه ]التوبة‬
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka
sebagai tuhan selain Allah, (at-Taubah:31)42
kewajiban   apabila   tidak   sempurna   kecuali   dengan   adnaya   sesuatu
pendukung, maka pendukungnya pun juga wajib” (al­Fatawa, juz XXVIII,
h. 259)
41
    Adi bin hatim ath­Tha’i, al­Jawwad bin al­Jawwad, masyhur, Dia
telah diutus untuk menemui Nabi saw pada bulan Sya’ban tahun ke 7 H,
ketika sebagian bangsa Arab murtad, ia dan kaumnya tetap setia mengikuti
agama Islam. Sedekah yang pertama kali diserahkan kepada Abu bakar ash­
Shiddiq adalah sedekah Adi bin Hatim beserta kaumnya. Ia ikut serta dalam
perang  al­Madain,   ikut   berperang   bersama   Ali,   dan   matanya   tercungkil
ketika   perang   Jamal,   dan   di   dalam   kitab   al­Kiram   disebutkan   beberapa
kisahnya yang masyhur. Usianya mencapai 120 tahun, meninggal tahun 68
H (Ittihaf al­Kiram, al­Mubarakfuri, h.401)
42
Asy-Syahid Sayyid Quthb dalam menafsirkan ayat tersebut
mengatakan, “Ibadah itu adalah mengikuti syari’at –yaitu nash al-Qur’an
dan Tafsirnya dari Rasulullah saw– orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak
menganggap pendeta-pendeta mereka sebagai Tuhan; dalam arti meyakini
ketuhanan mereka, dan mempersembahkan simbol peribadatan kepada
mereka, Tetapi dengan cara demikian di dalam ayat ini Allah telah

48 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

‫ إلنهدت تنم ححلرمدت تنوا‬،َ‫ )بححلت تى‬:‫ال‬


‫ حفقحت ت ح‬،(!‫ )فحدقلنت تتد؛ إلإنهدت تنم لحت تنم يِحنعبدت تددنودهنم‬:‫قحت تالح‬
‫ك إعبتتادضتم( ]رواه‬ ‫ حوحأححندلت نوا لتتم نالححتحردام فحتداتبإدعنوهدنم حفتإ نلت ح‬،‫حلحدل‬ ‫حعحلنيهإتدم الن ح‬
[‫أحد والتمذي‬
Adi bin Hatim berkata, Aku berkata, Sesungguhnya mereka
tidak menyembah pendeta-pendeta, Nabi saw bersabda; Ya,
sesungguhnya mereka (para pendeta) mengharamkan yang halal dan
menghalalkan bagi mereka hal-hal yang haram, dan kalian
mengikuti mereka, itulah yang dinamakan ibadah kepada mereka 43
(HR Ahmad dan at-Tirmidzi)
Perhatikanlah ayat ini. Ayat dan hadis yang mulia ini
menjelaskan dengan sejelas-jelasnya bahwa mentaati hakim,

menghukumi mereka dengan syirik, dan dengan kufur pad ayat selanjutnya,
sebabnya hanyalah karena mereka menerima syari’at dari para pendeta,
mentatinya dan mengikutinya. Ini saja –tanpa disertai dengan keyakinan dan
syari’at– telah cukup untuk menganggap pelakunya sebagai musyrik kepada
Allah yang mengeluarkannya dari kelompok orang mukmin kepada
golongan orang-orang kafir…bahwa menyekutukan Allah terealisir hanya
dengan memberikan hak membuat syariat kepada selain Allah, di antara
hamba-hamba-Nya, meskipun sikapnya itu tidak disertai dengan kesyirikan
dalam keyakinan uluhiyyah dan juga tidak mempersembahkan peribadatan
kepadanya (Fii Dhilal al-Qur’an, h. 1642)
43
  Imam Abdurrahman bin Hasan mengatakan, “Hadis ini menjadi dalil
bahwa   taat   kepada   pendeta   dalam   hal   kemaksiatan   kepada   Allah   adalah
peribadatan   kepada   mereka   (pendeta),   dan   termasuk   syirik   akbar   yang
dosanya tidak akan diampuni oleh Allah… dan fenomena ini telah terjadi
pada kebanyakan manusia yang meniru mereka, karena mereka tidak bisa
mengambil   pelajaran   terhadap   dalil   ini   ketika   orang   yang   diikutinya
menyimpang,   maka   sikap   tersebut   termasuk   syirik   …   Adapun   taat   dan
mengikuti   kepada   umara’   (pemimpin)   dalam   hal­hal   yang   menyelisihi
syari’at Allah dan Rasul­Nya, maka bala’ ini telah meluas mengenai semua
orang, baik di masa lalu maupun masa kini, pada kebanyakan pemimpin
setelah khulafa’ Rasyidin dan seterusnya (Fathul Majid Syarh Kitab at­
Tauhid, h.405­406)

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 49


orang alim atau yang lainnya dalam hal menghalalkan yang
diharamkan Allah dan mengharamkan yang dihalalkan oleh
Allah, adalah ibadah kepada mereka yang bukan Allah. Ini
adalah syirik akbar yang menyebabkan keluar dari Islam,
semoga Allah memaafkan kita dan kalian semua dari itu.
Dan demikianlah, selanjutnya Allah subhanahu wa ta’ala
pada akhir ayat tersebut menerangkan dan mensucikan diri-
Nya melalui firman-Nya
‫دسنبححانحهد حعلما يِدنشمإردكوحن‬
Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Kata terebut diungkapkan pada ayat yang sama setelah
firman-Nya;
‫حما أدإمدروا إلل إليحتنعبدددوا إ حدلا حواإحددا حل إلحهح إلل دهحو‬
Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.
Dengan demikian, terdapat penjelasan bahwa tasyri’
(perundang-undangan) yang menetapkan halal dan haramnya
sesuatu diluar ketetapan dari Allah termasuk ke dalam
ibadah. Dan hal itu termasuk salah satu karakteristik
uluhiyyah yang khusus44, termasuk kandungan syahadat laa
44
    Imam   Hamud   bin   Uqla’   asy­Syu’aibi   rahimahullah   mengatakan,
“Sebagaimana pengguna hukum pada undang­undang positif adalah kafir …
maka sesungguhnya yang membuat undang­undang positif juga kafir. Sebab
ia   dengan  tasyri’  (perundang­undangan)   yang   ia   buat   untuk   manusia
menjadi   sekutu   bagi   Allah   subhanahu   wata’ala   dalam   hal   pembuatan
undang­undang. Firman Allah; 
[21 :‫أحنم حلدنم دشحرحكاءد حشحرعدوا حلدنم إمحن الدديِإن حما حلن يِحأنحذنن بإإه اللهد ]الشمورى‬
Apakah   mereka   mempunyai   sembahan­sembahan   selain   Allah   yang
mensyariatkan   untuk   mereka   agama   yang   tidak   diizinkan   Allah?  (asy­
Syura:21)
Dan firman Allah;
[26 :‫حوحل يِدنشمإردك إف دحنكإمإه أحححددا ]الكهف‬
50 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

ilaha illallah, rukun pertama di antara rukun Islam, dan ia


termasuk hal prinsip dalam Islam. Dan dalam hal ini ada
peringatan yang sangat agung kepada orang-orang yang
menyangka bahwa Islam hanya sekedar mengucapkan
syahadat, laa ilaha illallah, tanpa mengetahui bahwa kalimat
tersebut mengandung tuntutan apa-apa, di mana apabila
kandungan ini tidak ditaati maka sebenarnya ia tidak
memegangi syahadat laa ilaaha illallah 45
Kesimpulan dari pembicaraan ini; sesungguhnya
Dan   Dia   tidak   mengambil   seorangpun   menjadi   sekutu­Nya   dalam
menetapkan keputusan" (al­Kahfi:26)
Dan firman Allah; 
[31 :‫التحدذوا أحنححباحردهنم حودرنهحبانحتدهنم أحنرحبادبا إمنن ددوإن اللإه ]التوبة‬
Mereka menjadikan orang­orang alimnya, dan rahib­rahib mereka sebagai
tuhan selain Allah, (at­Taubah:31)
Karena itulah, ketika Adi bin Hatim mendengar ayat ini   ia berkata,
“Wahai   Rasulullah!  Sesungguhnya   kami   tidak   menyembah   pendeta­
pendeta”.   Selanjutnya,   Nabi   saw   bersabda;   Bukankah   mereka   (para
pendeta) mengharamkan yang halal dan menghalalkan bagi mereka hal­hal
yang haram, dan kalian mengikuti mereka”. Adi berkata, “Ya” rasulullah
saw bersabda, “Itulah yang dinamakan ibadah kepada mereka”
Maka jelaslah makna ayat tersebut dengan adanya hadis dari Adi bin
Hatim;   bahwa   menghalalkan,   mengharamkan,   dan   membuat   perundang­
undangan (tasyri’) adalah hak khusus bagi Allah swt. Maka bangsiapa yang
menghalalkan,   mengharamkan   dan   membuat   undang­undang   dengan
menyelisihi syariat Allah maka ia termasuk sekutu bagi Allah dalam hak
khususnya   (Fatawa   fi   at­Tahakum   ila   al­Qawanin   al­Wadl’iyyah:10­2­
1422 H)
45
  Abdurrahman   as­Sa’di   rahimahullah   menuturkan   makna   kalimah
tauhid dan kandungannya, “…Harus diyakini wajibnya ibadah kepada Allah
semata, tiada sekutu bagi­Nya, dan pernyataan (ikrar) tersebut dinyatakan
dengan   keyakinan   dan   ucapan.   Dan   harus   melaksanakan   ibadah   kepada
Allah semata, thaat kepada Allah dan tunduk kepada­Nya. Harus bara’ dari
hal­hal   yang   menafikan   tersebut   baik   secara   aqidah,   ucapan,   maupun

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 51


hilangnya pemahaman yang menyeluruh terhadap diin Allah
sebagai manhaj seluruh aspek kehidupan, di mana di
dalamnya terdapat manhaj Islam untuk mengintrospeksi para
pemimpin, karena dengan istiqamahnya di atas manhaj yang
sesuai dengan din Allah inilah terletak lurusnya persoalan
negeri dan hamba. Maka hilangnya pemahaman inilah letak
kekacauan kehidupan ummat Islam saat ini. Maka wajib bagi
kita untuk memperhatikan persoalan ini dengan perhatian
yang sempurna. Kita memahaminya dan kita memulai untuk
mengadakan perbaikan hari ini di atas shirat al-mustaqim, atas
idzin Allah, dan kita tidak perlu pergi menuju kebinasaan
pada abad akhir di masa kita ini Di antara kitab-kitab yang
bermanfaat dalam hal ini dan yang menjelaskan ayat tersebut
antara lain; al-Iman, karya Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyyah
rahimahullah, Fath al-Majid, karya Syaikh Abdurrahman bin
Hasan Alu asy-Syaikh rahimahullah, Mafahim Yanbaghi an
Tushahhah, karya Muhammad Quthb.
Dan demikianlah tampak bahwa pemerintah lemah dan
berkhianat, mereka tidak berjalan di atas manhaj Islam yang
lurus, bahkan mereka berjalan dengan mengikuti hawa nafsu
dan keinginan mereka. Inilah sebab jatuhnya umat Islam
dalam perjalanan sejarahnya di masa-masa yang lalu, dan
selanjutnya jelaslah bagi kita bahwa solusinya adalah dengan
memegang teguh agama Allah yang telah dijadikan sarana
untuk memuliakan kita di masa yang lalu, mendirikan
kepemimpinan yang kuat, amanah, menegakkan hukum al-
Qur’an bagi kita dan meninggikan panji-panji jihad dengan

perbuatan.   Hal   itu   tidak   akan   sempurna   kecuali   apabila   disertai   dengan
sikap mencintai, loyal dan membantu orang­orang yang bertauhid kepada
Allah,   serta   membenci   dan   memusuhi   orang   musyrik   dan   orang   kafir.
Dalam hal ini, syahadat tidak cukup hanya dengan ucapan saja, juga hanya
pengakuan kosong tanpa ada bukti yang real, karena sesungguhnya segala
sesuatu  itu ada   konsekuensinya,  apabila   salah  satu konsekuensinya   tidak
terpenuhi   maka   hilanglah   semuanya   (al­Qaul   as­sadid   fi   Maqashid   at­
Tauhid, h. 33­34)

52 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

sebenar-benarnya
Maka wajib bagi orang-orang terpercaya yang
memperhatikan urusan mereka –seperti ulama’, pemimpin-
pemimoin, tokoh-tokoh, pembesar serta para pedagang yang
taat kepada Allah– bahwa saling menyeru untuk berkumpul
di suatu tempat yang aman, jauh dari naungan lembaga yang
menindas ini, dan membentuk sebuah majelis untuk ahlul halli
wal Aqdi untuk mengisi kekosongan yang terjadi akibat
jatuhnya lembaga-lembaga secara syar’i dan kelemahan
mereka secara intelektual, dimana sesungguhnya yang berhak
memilih imam adalah bagi ummah, dan hak bagi ummat
untuk meluruskannya dengan sekuat tenaga apabila
menyimpang, dan juga hak bagi ummat untuk
menurunkannya apabila melakukan hal-hal yang
mengharuskan untuk diturunkan –seperti murtad dan
khiyanat –dan mejelis ini ditentukan untuk bisa terbentuk
minimal dari potensi-potensi dan kader-kader tanpa
mematikan sisa umat –kecuali dalam hal-hal yang dibolehkan
oleh syari’ah dalam keadaan dlarurat– sehingga terpenuhi
secara sempurna jumlah lainnya ketika memperbaiki posisi,
dengan izin Allah. Dan manhajnya adalah kitabullah dan
sunnah Rasulullah saw, memulai dengan memberikan
pengarahan kepada kaum muslimin bahwa prioritas yang
penting pada tahap ini adalah al-Hurjah. Dan mereka
mengambil dengan tangannya menuju kebaikan aman,
menjadikan prioritas pertamanya adalah menyatukan kata di
bawah kalimat tauhid dan membela pionir Islam, pemeluknya
dan telaganya. Dan mengobarkan semangat kaum musllimin
untuk berjihad dan I’dad, Dan memberi kemudahan untuk
sampainya senjata kepada kaum muslimin, Khususnya senjata
ringan dan penangkalnya ad-duru’ seperti pelempar “RPG”46
46
Ini adalah pelontar roket, yang digunakan dari atas pundak, dan
dapat digunakan dengan cara umum melawan berbagai alat perang. Muncul
pertama kali sebagai modelnya setelah perang Dunia II, kemudian Rusia
mengembangkannya pada tahun 1959, dan telah tetap kemampuan dan
nilai-nilai positif sangat besar karena memiliki berbagai kelebihannya

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 53


dan ranjau tank, dan pengumuman peperangan umum pada
ummat sebagai persiapan untuk menghadang pengkhianatan
bangsa Rum yang memulai di Iraq dan tidak diketahui di
mana akan berakhir, dan hasbunallah wani’ma al-wakil
(Cukuplah Allah dan Dia adalah sebaik-baik pelindung kita)
Wahai saudaraku fillah
Seharusnya kita memiliki keyakinan yang teguh, bahwa
keselamatan kita dan kebahagiaan kita dalam kehidupan di
dunia dan akhirat adalah dengan menegakkan Islam dan
jihad. Dengan keduanya itulah kejayaan kita dan kebahagiaan
kita dapat tercapai sebagaimana yang telah disebutkan di
dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud47 di dalam
kitab Sunannya dari Ibnu Umar48 ra, bahwa ia berkata,

setidaknya untuk menghadapi persenjataan musuh sehingga senjata ini


menjadi satu-satunya pelempar roket ringan yang tersebar di dunia, dan
digunakan di dalam semua pasukan yang bersenjata yang diproduksi di
dunia timur. Pelempar ini telah digunakan secara luas pada berbagai operasi
militer yang melibatkan tentara Arab dan perlawanan Palestina melawan
yahudi, khususnya pada perang tahun 1973, di mana memiliki peran aktif
yang besar dalam menghancurkan tank-tank yahudi dan mesin-mesin
perang mereka, sebagaimana digunakan dalam skala luas di Afghanistan
ketika melawan Rusia. Dan senjata ini diproduksi di sejumlah negara,
seperti Rusia, China, Mesir dan Iran (lihat brosur al-Battar, nomor 11 dan
selanjutnya)
47
    Dia   adalah   salah  seorang  tokoh  ahli  hadis.   Abu  Dawud  bin  asl­
Asy’ats bin Ishaq al­Azdi as­Sijistani, penulis kitab Sunan, lahir tahun 202
H dan meninggal hari Jum’at pertengahan bulan syawal tahun 275 H. Dia
ahli dalam periwayatan hadis, sehingga dikatakan, “Telah dilunakkan hadis
kepada   Abu   Dawud   rmh   sebagaimana   telah   dilunakkannya   besi   kepada
Nabi Dawud as. Ia berkata, “Aku telah menulis hadis dari Rasulullah saw.
500 ribu hadis, dan aku pilih sebagiannya yang termasuk di dalam kitab as­
Sunan (Ittihaf al­Kiram, Mubarakfuri, h. 461)
48
  Dia termasuk shahabat yang paling zuhud, menguasai ilmu, masuk
Islam sejak kecil di Makkah, dan berhijrah ke Madinah, peperangan yang
pertama kali dia ikuti adalah perang Khandaq, Meninggal di Mekkah tahun
73 H, dan dikebumikan di Dzi Thuwa (Ittihaf al­Kiram, Mubarakfuri, h.

54 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

Rasulullah saw bersabda,


‫ وتركتت تتم‬،‫إذا تبت ت تايِعتم بالعينت تتة وأخت تتذت أذنت تتاب البقت تتر ورضت تتيتم بت تتالزرع‬
.‫ سلط ال عليكم ذلد ل يِنزعه حت ترجعوا إل ديِنكم‬،‫الهاد‬
“Bila kamu telah disibukan oleh berjual beli dengan ‘inah (tipu
daya) dan kamu berpegang erat pada ekor sapi dan engkau puas
dengan cocok tanam dan kemudian engkau tinggalkan jihad, niscaya
Allah SWT timpakan pada diri kamu kehinaan yang tidak bisa lepas
daripadanya sehingga kamu kembali kepada agama kamu.” (Abu
Dawud)
Khalifah Umar49 pernah berkata kepada Abu Ubaidah50
ra.
‫ ومهمتا ابتغينتتا العتتزة بغيه أذلنتا الت ]رواه‬،‫نن قوم أعزنا ال بالسلم‬
[‫الاكم‬
11)
  Khalifah kedua di antara khulafa’ Rasyidin, beliau satu­satunya yang
49

khalifah eksis sepanjang sejarah, penuh dengan kebijaksanaan, keadilan dan
penaklukan negeri­negeri. Dia adalah duta kaum Quraisy di masa Jahiliyah.
Masuk   Islam   pada   bulan   Dzul   Hijjah,   tahun   ke­6   kenabian.   Turut   serta
dalam semua peperangan, ia memerintahkan perang dan penaklukan di Iraq,
Persi, Syam, Mesir dan lain­lain. Dia dibunuh oleh Abu Lu’lu’, budak al­
Mughirah bin Syu’bah, dan beliau meninggal  sebagai  syahid pada  bulan
Muharram tahun 24 H (Ittihaf al­Kiram, Mubarakfuri, h.26)
50
  Yaitu Abu Ubaidah, ‘Amir bin Jarrah bin Hilal al­Qurasyi al­Fihri,
salah seorang di antara sepuluh shahabat yang dijanjikan masuk sorga. Ia
masuk  Islam   di   awal,  turut  berhijrah   ke  Habsyah   (Ethiopia)   pada  hijrah
yang ke­2, turut dalam perang Badar dan berbagai peperangan yang lainnya.
Pada waktu perang Uhud ia mengeluarkan dua rantai yang masuk ke dalam
bagian   atas   pipi   Rasulullah   saw   dengan   mulutnya   sehingga   dua   buah
giginya   tanggal.   Dia   memimpin   pasukan   kaum   muslimin   untuk
menaklukkan syam. Meninggal karena tha’un (penyakit pes) tahun 18 H,
dalam usia 58 tahun (Ittihaf al­Kiram, Mubarakfuri, h. 283)

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 55


“Kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, dan
kalau saja kita mencari kemuliaan dengan yang lain niscaya Allah
akan menghinakan kita (HR al-Hakim)51
Maka selayaknya bagi para reformer untuk mengetahui
bahwa jalan menuju reformasi ummat dan menyatukannya di
bawah kalimat tauhid, bukan dengan mempresentesikan teori
dan mengarang buku saja. Tetapi harus juga diikuti dengan
proyek praktis yang melibatkan seluruh ummat –semuanya
sesuai dengan kepentingannya –dimulai dari do’a kepada
Allah dan berakhir dengan perang fi sabilillah
Maka berperang fi Sabilillah adalah satu kesatuan yang
tak terpisahkan dari agama kita, bahkan ia adalah puncak
tertingginya agama, lalu bagaimana din itu akan tetap eksis
tanpa puncaknya52?? Ini adalah kebutuhan yang sangat

51
al­Hakim  meriwayatkan  hadis dari  jalan Ibnu Syihab, ia berkata;
Umar   bin   Khattab   keluar   menuju   Syam,   dan   Abu   Ubaidah   bin   Jarrah
bersama   dengan   kami.   Maka   mereka   tiba   di   tepi   sebuah   sungai   sedang
Umar berada di atas unta lalu ia turun. Ia melepaskan kedua sepatunya dan
meletakkannya di pundaknya, lalu mengambil tali untanya dan menariknya
untuk   mencebur   ke   sungai.   Abu   Ubaidah   berkata,   “Wahai   Amirul
Mukminin, Apakah kau sengaja melakukan hal itu? Kau lepaskan sepatumu
dan kau letakkan di pundakmu, lalu kau ambil tali untamu dan kau bawa
masuk ke dalam sungai? Alangkah bahagianya aku kalau penduduk negeri
ini menghormatimu.” Umar menjawab, 
‫ إنتتا كنتتا‬،‫أوه لتتو يِقتتل ذا غيك أبتتا عبيتتدة جعلتتته نكتتال لمتتة ممتتد صتتلىَ الت عليتته وستتلم‬
.‫ فمهما نطلب العز بغي ما أعزنا ال به أذلنا ال‬،‫ فأعزنا ال بالسلم‬،‫أذل قوم‬
“Ah, kalau yang mengatakan seperti ini bukan kau wahai Abu Ubaidah,
aku   jadikan   ia   peringatan   bagi   ummat   Nabi   Muhammad   saw,
sesungguhnya   kami   ini   adalah   kaum   yang   paling   hina,   lalu   Allah
memuliakan kita dengan Islam. Andaikata kita mencari kemuliaan dengan
selain  yang   telah  digunakan  oleh  Allah  untuk  memuliakan  kita,  niscaya
Allah akan menghinakan kita” 
52
  Nabi saw bersabda kepada Mu’adz bin Jabal ra, 

56 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

mendesak untuk kehidupan, kemuliaan dan eksistensi umat


kita. Musuh kita telah mengatakan sesuatu yang jujur,
meskipun mereka itu pada dasarnya pendusta, ketika ia
mengajarkan kepada anak-anaknya, “Kamu berperang, maka
kamu akan eksis”. Ini adalah hakekat telah diajarkan kepada
anak-anak mereka, tetapi mereka kirimkan ajaran kepada kita
yang berkebalikan. Bahwa perang mutlak dibutuhkan untuk
eksistensi suatu negara yang besar. Lihatlah sejarah, jika
kalian menghendaki –di antaranya sejarah Amerika– ia telah
mengobarkan puluhan peperangan dalam enam puluhan
tahun saja53 karena hal itu merupakan kebutuhan yang paling
mendesak, maka pada saat Amerika Serikat membuat
keputusan yang benar untuk menghentikan perang di dunia ;
maka hal itu diketahui sebelum yang lainnya bahwa hari itu
adalah awal mula lepasnya wilayah mereka dan keruntuhan
negeri mereka –hal itu terjadi dengan izin Allah– maka
waspadailah segala seruan untuk meletakkan senjata dengan
mengatasnamakan seruan untuk perdamaian, karena ia pada
hekakatnya seruan untuk merendahkan dan menundukkan
kita, dan tidak akan menyambut seruan tersebut kecuali orang
jahil atau munafiq

‫ وأم تتا‬...‫أول أدل تتك عل تتىَ رأس الم تتر وعم تتوده وذروة س تتنامه؟ أمتتا رأس الم تتر؛ فالستتلم‬
.‫ وأما ذروة سنامه؛ فالهاد ف سبيل ال‬،‫عموده؛ فالصلة‬
Maukan aku tunjukkan kepada pokok urusan, tiangnya dan puncak
tertingginya? Adapun pokok persoalannya adalah Islam. … Tiangnya
adalah shalat, dan puncak tertinggunya adalah jihad fi sabilillah
Ibnu Rajab al-Hanbali rhm ketika menerangkan hadis ini ia
mengatakan, “Adapun puncak tertingginya adalah bagian agama yang
tertinggi yaitu jihad. Ini menunjukkan bahwa Jihad adalah amal yang
paling utama setelah amal yang fardlu, sebagaimana dikatakan oleh para
ulama’. … Adapun hadis-hadis yang memuat makna seperti ini sangat
banyak (Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam. h. 247)
53
  Untuk mendapatkan tambahan sejarah yang kotor pada Serikat Salib,
baca kitab Syaikh Abu Jandal al­Azdi, Allahu akbar, Kharabat Amrika”

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 57


Sebelum Penutup
Aku pompakan semangat jihad kepada para pemuda
Islam, khususnya mereka yang ada di Palestina dan Iraq, dan
aku wasiatkan kepada diriku sendiri dan juga kepada mereka,
untuk selalu bersabar dan bertaqwa, dan selalu bersikap keras
terhadap musuh dengan kekuatan, dengan selalu menjaga
darah kaum muslimin di tengah sikap itu, dan berhati-hati
dalam masalah tatarrus (kaum muslimin yang dijadikan
tameng hidup). Hal itu hendaklah disikapi secara
proporsional menurut para ulama’ yang terpercaya –setiap
amal dilakukan sesuai dengan batas-batasnya54– karena

54
  Syaikh Aiman adz­Dhawahiri tentang masalah tatarus (orang Islam
yang dijadikan tameng hidup) bertutur di dalam kitabnya, Syifa’ shudur al­
Mu’min. Setelah menukil pendapat­pendapat para ulama’ dalam persoalan
ini,   ia   berkata,   “Mujahidin   harus   berhati­hati   dengan   berulang­ulang
memperingatkan kaum msulimin yang bercampur dengan para thaghut dan
pembantu­pembantunya,   serta   tuan   mekeya,   yakni   Yahudi   dan   Amerika;
untuk   menjauhi   fasilitas­fasilitas   mereka,   kantor­kantor   mereka,   konvoi
mereka dan perkumpulan­perkumpulan mereka, kecuali apabila peringatan
ini menyebabkan terbukanya rahasia gerakan mujahidin dan menimbulkan
kerugian pada diri mereka.
Dan tidak diragukan bahwa meraka yang berbaur dengan orang kafir
dan   murtad   serta   membantu   mereka   adalah   lebih   tidak   terhormat   dalam
ukuran agama daripada kaum muslimin yang dipaksa untuk menjadi tameng
hidup   (tatarus),   yang   oleh   ulama’   diperbolehkan   menyerang   orang   kafir
yang   menjadikan   mereka   sebagai   tameng   hidup.   Adapun   orang   yang
terbunuh  adalah  kaum  mslimin, khususnya  yang beriltizam  pada  jihad  –
apabila   percampuran   ini   dilakukan   karena   ada   manfaat,   jual   beli   atau
tujuan­tujuan   dunia   lainnya–   maka   dalam   hal   ini   ada   kafarat   dan   diyat,
apabila   diketahui   ia   adalah   muslim...   Dan   didahulukan   membayar   diyat
sehingga hartanya mengalir dari kebutuhan jihad. Dan mereka yang terbnuh
dalam serangan atau peboman ini kita anggap sebagai syahid.
Mari kita melihat apa yang dikatakan oleh al­Alim al­Mujahid Syaikh
al­Islam   Ibnu   Taimiyah   –semoga   Allah   merahmatinya­­   Mereka   kaum

58 Taujihat Manhajiyyah 3
3 : ‫توجيهات منهجية‬

sesungguhnya kita ini hanyalah mengharapkan pertolongan


Allah dengan kesabaran dan ketaqwaan, Ya Allah, jadikanlah
kami sebagai orang yang bersabar dan orang bertaqwa.

Penutup
Kepada para pemuda di semua tempat, Aku nukilkan
sebuah kalimat pendek yang kami dengar dari orang-orang
sebelum kami, yang mengalami tempaan oleh peristiwa di
bumi Palestina selama bertahun-tahun, dan di atas kepala
mereka telah lewat puluhan konspirasi, musibah yang
menyeru kepada Islam. Berikut ini aku sebutkan untuk kalian;
Mereka akan berbicara kepadamu tentang perdamaian, wahai anakku
Janganlah kau dengarkan omongan ini
Suatu hari aku telah mempercayai mereka, lalu aku dilindungi
sekedup55
[21:‫ب حعحلىَ أحنمإرهإ حولحإكلن أحنكثَحتحر اللناإس حل يِحتنعلحدموحن ]يِوسف‬ ‫إ‬
‫حواللهد حغال ع‬
Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan
manusia tiada mengetahuinya. (Yusuf:21)
‫إ‬ ‫إ‬ ‫إ‬
‫حربتلحنا آتحنا إف الردنتحيا حححسنحةد حوإف انلختحرةإ حححستنحةد حوقنتحتا حعتحذا ح‬
‫ب النتلتاإر ]البقتترة‬
.[201 :
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan peliharalah kami dari siksa neraka". (al-Baqarah:201)
Ya Allah, Aku memohon kepadamu untuk diteguhkan
langkah-langkah Mujahidin di semua tempat, terutama di
Palestina, Iraq, Kashmir, Chechnya dan Afghanistan. Ya Allah
halangilah serangan kepada mereka dan ikatlah hati mereka
dan persatukanlah di antara mereka dan tolonglah mereka

muslimin   apabila   terbunuh   maka   mereka   menjadi   syahid,   dan   ia   tidak


meninggalkan   jihad   yang   wajib   agar   bisa   terbunuh   menjadi   syahid   (al­
Fatawa;juz 28, h. 547, Syifa’ shudur al­Mu’min, Maret 1996 M)
55
   Di ambil dari ontology puisi “Washiyyat Laaji’” karya Hasyim ar­
Rifa’i

Syaikh Mujahid Usamah bin Ladin 59


dengan pertolongan dari sisi-Mu dan berilah kemenangan
kepada mereka dalam menghadapi musuh-Mu dan musuh
mereka, sesungguhnya tidak ada penolong bagi mereka
melainkan Engkau, wahai Dzat Yang Maha Kuat dan Maha
Perkasa. Ya Allah kokohkanlah ummat ini dalam
memperjuangkan urusan yang benar, dengan memberikan
kemuliaan kepada orang yang mentaati-Mu, dan dan
merendahkan orang-orang yang mendurhakai-Mu, dan di
dalamnya yang ada seruan kepada yang ma’ruf dan
pencegahan dari perbuatan munkar.

Dan penutup do`a kami adalah:


".Alhamdulillaahi Rabbil `aalamin"
Wash-Shalatu was-Salamu ‘ala khatami al-Anbiya’ wa al-
Mursalin56

‫منبر التوحيد والجهاد‬


‫منبر التوحيد والجهاد‬
www.tawhed.ws
www.tawhed.ws
www.almaqdese.com
www.almaqdese.com
www.alsunnah.info
www.alsunnah.info

    Sampai   di   sini,   selesailah   ceramah   Syaikh   Mujahid   Usamah   bin


56

Ladin hafidhahullah, dengan catatan bahwa transkrip dari kaset syaikh telah
sempurna. Dan ceramah dengan suara dari syaikh Usamah bin Ladin telah
dipublikasikan oleh bagian audio di “Minbar at­Tauhid wa al­Jihad” dengan
judul, “Ya Ummat al­Islam” (Wahai Ummat Islam)

60 Taujihat Manhajiyyah 3

Anda mungkin juga menyukai