Anda di halaman 1dari 8

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Retinoblastoma

Laya Rares

Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: layarares@yahoo.com

Abstract: Retinoblastoma is a malignant intraocular neuroblastic tumor that occurs at


childhood, and has a hereditary property in around 40% of cases. The most common
symptoms are leukocoria (50-62%), strabismus (20%), spontaneous hyphema, and amaurotic
cat’ eye. Diagnosis is based on X ray examination, USG, CT Scan or MRI, and LDH,
however, genetic counseling is also needed. The classification system commonly used for
intraocular retinoblastoma is Reese-Ellsworth classification. Retinoblastoma therapy has to be
performed at the time of confirmed diagnosis. However, there is a controversy whether surgey
or chemotherapy will come first because both have their own advantages and disadvantages.
The prognosis of children with localized intraocular retinoblastoma treated with modern
therapy is good and the survival rate is more than 95%. Around 90% of children can survive
more than 5 years after the diagnosis of retinoblastoma
Keywords: retinoblastoma, leukocoria, strabismus, holistic management

Abstrak: Retinoblastoma merupakan tumor neuroblastik intraokuler ganas, terjadi pada masa
anak-anak, bersifat herditer (40%). Gejala yang paling sering adalah leukokoria (50-62%),
strabismus (20%), hifema spontan, dan amaurotic cat’ eye. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan X foto, USG, CT Scan atau MRI, dan LDH. Konseling genetik juga diperlukan
dalam pemeriksaan pasien retinoblastoma. Sistem klasifikasi yang sering digunakan pada
retinoblastoma intraokular ialah klasifikasi Reese-Ellsworth. Terapi retinoblastoma harus
dilakukan saat anak terdiagnosis. Yang menjadi kontroversi apakah dilakukan pembedahan
atau kemoterapi terlebih dahulu karena masing-masing tindakan ini mempunyai efek
menguntungkan dan merugikan. Anak-anak dengan retinoblastoma intraokular terlokalisasi
yang mendapatkan terapi modern mempunyai prognosis yang baik untuk bertahan hidup
dengan persentase melebihi 95%. Sekitar 90% anak-anak dapat bertahan lebih dari 5 tahun
setelah terdiagnosis retinoblastoma.
Kata kunci: retinoblastoma, leukokoria, strabismus, penanganan holistik

Retinoblastoma adalah tumor ganas dalam secara sporadik didiagnosis antara usia 1
mata yang berasal dari jaringan embrional dan 3 tahun. Onset setelah usia 5 tahun
retina. Insidennya 1:14.000-1:20.000 jarang namun dapat juga terjadi.4,5-9
1-3
kelahiran hidup. Meskipun retino- Retinoblastoma merupakan tumor yang
blastoma dapat terjadi pada semua usia, dapat terjadi secara herediter (40%), dan
namun paling sering terjadi pada anak-anak non herediter (60%). Retinoblastoma
sebelum usia 2 tahun. Sekitar 95% kasus herediter meliputi pasien dengan riwayat
retinablastoma didiagnosis sebelum usia 5 keluarga positif (10%) dan yang mengalami
tahun. Retinoblastoma secara tipikal mutasi gen yang baru pada waktu
didiagnosis selama tahun pertama pembuahan (30%).5,6 Bentuk herediter
kehidupan pada kasus familil dan kasus dapat bermanifestasi sebagai penyakit
bilateral sedangkan pada kasus unilateral unilateral atau bilateral. Pada bentuk
Rares: Retinoblastoma

herediter, tumor cenderung terjadi pada Histopatologi


usia muda. Tumor unilateral pada bayi Secara histologik, retinoblastoma
lebih sering dalam bentuk herediter, terdiri dari sel-sel bulat, oval atau
sedangkan anak yang lebih tua lebih sering kumparan dengan ukuran kira-kira dua kali
mengalami bentuk non-herediter. Tumor limfosit, hiperkromatik, dengan sedikit
unilateral pada anak yang muda mengalami sitoplasma. Nuklei sama besar, bentuk roset
abnormalitas genetik yang ringan atau pseudoroset dengan proliferasi sel di
dibandingkan pada anak yang lebih tua.7,9 sekitarnya. Ketika tumor tumbuh kedalam
Dahulu retinoblastoma dianggap vitreus atau ruang subretinal, tumor sering
berasal dari mutasi gen autosomal tumbuh keluar mengikuti peredaran darah,
dominan, tetapi pendapat terakhir menghasilkan pola karakteristik nekrosis
menyebutkan bahwa kromosom alela dan kalsifikasi yang sering ditemukan pada
nomor 13q14 berperan dalam mengontrol area nekrosis.1,3,4
bentuk hereditable dan non-hereditable Gambaran histologik intraokuler untuk
(sifat menurun atau tidak menurun) suatu diagnosis definitif lebih penting daripada
tumor. Jadi pada setiap individu sebenarnya gambaran histologik rekuren sebab bila
sudah ada gen retinoblastoma normal. Pada tumor telah menyebar ke luar bola mata
kasus yang herediter, tumor muncul bila gambaran histologiknya akan berubah,
satu alela 13q14 mengalami mutasi spontan misalnya pseudoroset menghilang bila sel
sedangkan pada kasus yang non-herediter tumor berkembang dan tumbuh intrasklera
baru muncul bila kedua alela 13q14 sehingga besar sel tidak sama.2-4
mengalami mutasi spontan.3,8
Pada saat ini banyak sekali pilihan Manifestasi klinik
terapi retinoblastoma. Pemilihan terapi Gejala dan tanda-tanda
tergantung pada luasnya penyakit dalam retinoblastoma ditentukan oleh luas dan
mata dan penyebaran penyakit, baik ke otak lokasi tumor pada waktu didiagnosis.
atau bagian tubuh yang lain. Oleh karena Gejala yang paling sering ialah leukokoria
itu banyak sekali kontroversial dalam tata (refleks putih pada pupil) sekitar 50-62%,
laksana terapi retinoblastoma karena strabismus (20%).1-5 Ciri-ciri lain meliputi
banyaknya pilihan terapi.10,11 heterokromia, hifema spontan, amauritic
cat’ eye (bila mata kena sinar akan
Patogenesis memantulkan cahaya seperti mata kucing)
Retinoblastoma adalah suatu dan selulitis.3,4 Dalam perkembangan
neuroblastik tumor ganas yang tidak selanjutnya tumor dapat tumbuh ke arah
berdiferensiasi yang muncul dari lapisan badan kaca (endofilik) dan kearah koroid
retina manapun, dan secara biologik mirip (eksofilik). Pada pertumbuhan endofilik,
dengan neuroblastoma dan medulo- tampak massa putih yang menembus
blastoma. Studi imunohistokimia melalui membran limitan interna.
menunjukkan bahwa sel tumor terwarnai Retinoblastoma endofilik kadang-kadang
positif pada enolase neuron-spesifik, berhubungan dengan adanya sel individual
fotoreseptor segmen rod-outer-S antigen atau fragmen jaringan tumor pada vitreus
spesifik, dan rhodopsin. Sel tumor juga yang terpisah dari massa utama. Kadang-
menyekresi substansi ekstrasel seperti kadang sel ganas memasuki anterior
interfotoreceptor retinoid-binding protein chamber dan membentuk pseudo-
1,6,9
(produk normal fotoreseptor). Adanya hipopion.
sejumlah kecil jaringan glial dalam Tumor eksofilik berwarna putih-
retinoblastoma menunjukkan bahwa sel kekuningan dan terjadi pada ruang
tumor dapat memengaruhi kemampuan subretinal sehingga pembuluh darah retina
berdiferensiasi menjadi astroglia atau sel yang terdapat di atasnya sering bertambah
glial residen berproliferasi sebagai respon ukurannya dan berkelok-kelok.
sel neoplasma primer.2,3 Pertumbuhan eksofilik retinoblastoma
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

sering kali berhubungan dengan akumulasi hifema. Komplikasi lain berupa terhambat-
cairan subretinal yang dapat mengaburkan nya pengaliran akuos humor, sehingga
tumor dan hampir mirip dengan exsudative timbul glaukoma sekunder.3,4,8
retinal detachment yang memberi kesan Pada metastase yang pertama terjadi
coats’ disease.1,6,9 penyebaran ke kelenjar preaurikuler dan
Tumor yang besar sering menunjukkan kelenjar getah bening yang berdekatan.
tanda-tanda pertumbuhan endofilik dan Metastase kedua terjadi melalui lamina
eksofilik. Bila tumor tumbuh cepat tanpa kribosa ke saraf optik, kemudian
diikuti sistem pembuluh darah, maka mengadakan infiltrasi ke vaginal sheath
sebagian sel tumor akan mengalami subarachnoid masuk kedalam intrakranial.
nekrosis dan melepaskan bahan-bahan Metastase ketiga dapat meluas ke koroid
toksik yang menyebabkan iritasi pada dan secara hematogen sel tumor akan
jaringan uvea, sehingga timbul uveitis menyebar ke seluruh tubuh.3,4
disertai dengan pembentukan hipopion dan

Tabel 1. Presenting signs of retinoblastoma

Diagnosis dan pemeriksaan penunjang retinoblastoma hanya dapat ditegakkan


Diagnosis retinoblastoma secara umum dengan pemeriksaan patologi anatomi.
dapat diketahui dengan pemeriksaan mata Karena tindakan biopsi merupakan
secara lengkap. Pemeriksaan awal meliputi kontraindikasi, maka untuk menegakkan
pemeriksaan fungsi penglihatan, slit lamp diagnosis digunakan beberapa pemeriksaan
biomikroskop pada vitreus dan segmen sebagai sarana penunjang: 6,7
anterior bila memungkinkan dan • Pemeriksaan X foto: dengan
oftalmoskop indirect dengan depresi pemeriksaan ini hampir 60-70%
sklera.1,3,5 terdeteksi adanya kalsifikasi di dalam
Anak dengan retinoblastoma seharus- tumor. Bila tumor mengadakan infiltrasi
nya mendapatkan pemeriksaan fisik oleh ke saraf optik, foramen optikum akan
spesialis anak atau onkologis anak. tampak melebar.
Anestesi digunakan pada bayi di atas usia 2 • Pemeriksaan USG atau CT scan atau
bulan untuk mendapatkan pemeriksaan MRI: dapat mengetahui adanya massa
lengkap. Pemeriksaan tekanan intraokuler tumor intraokuler meskipun media
dan diameter kornea juga dilakukan selama keruh. Bila lesi masih dini maka akan
pemeriksaan dibawah pengaruh anestesi. nampak gambaran solid, sedangkan bila
1,3,5
tumor telah mengalami nekrosis akan
Secara umum diagnosis pasti nampak gambaran yang kistik.
Rares: Retinoblastoma

• Pemeriksaan lactic acid dehydrogenase mewakili mutasi germinal. Oleh karena itu
(LDH): dengan membanding-kan kadar seluruh saudara kandung dari pasien
LDH dalam akuos humor dan serum retinoblastoma harus mendapatkan
darah dapat diperkirakan adanya pemeriksaan mata secara rutin. Suatu studi
retinoblastoma intraokuler. Rasio menunjukkan bahwa analisis polimorfisme
normal ialah <1; bila rasio >1,5 DNA dapat membantu memrediksi apakah
dicurigai kemungkinan adanya retino- seseorang berisiko retinoblastoma dan
blastoma. memerlukan follow up.3,4
Untuk mendiagnosis retinoblastoma
Pada saat ini konseling genetik juga perlu diketahui juga diagnosis banding agar
diperlukan dalam pemeriksaan pasien tidak salah mendiagnosis. Pada saat ini
retinoblastoma. Meskipun hanya 6% pasien terdapat bermacam-macam diagnosis
retinoblastoma yang mempunyai riwayat banding leukokoria yang merupakan tanda
keluarga retinoblastoma namun dengan klinis terbanyak dari retinoblastoma. Oleh
konseling genetik dapat memungkinkan karena itu diperlukan ketelitian dalam
untuk didiagnosis lebih dini. Orang tua memeriksa dan menetapkan diagnosis. Lesi
yang normal dengan seorang anaknya yang retina yang paling mirip dengan
terkena bilateral memungkinkan risiko retinoblastoma ialah coats’ disease. Pada
sebesar 5% bagi anaknya yang lain untuk coats’ disease terdapat adanya material
terkena. Bila dua atau lebih saudara pada lensa kristalina, cairan subretinal yang
kandungnya terkena maka kemungkinan berlebihan, dan abnormalitas pembuluh
terkena anaknya yang lain menjadi 45%. darah perifer, dikombinasi dengan tidak
Pada pasien yang mengalami adanya kalsium.3,4,9
retinoblastoma bilateral kira-kira 98%

Tabel 2. Peluang anak/keturunan untuk terkena retinoblastoma

Klasifikasi retinoblastoma kontroversi penatalaksanaan retinoblastoma


Meskipun terdapat beberapa sistem yang terjadi selama ini.5,6
klasifikasi untuk retinoblastoma namun
untuk tujuan terapi retinoblastoma Retinoblastoma intraokular
dikategorikan menjadi intraokular dan Harapan hidup 5 tahun >90%.
ekstraokular. Hal ini untuk menghindari Retinoblastoma intraokular terdapat dalam
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

mata dan terbatas pada retina atau mungkin digunakan pada retinoblastoma ekstra-
dapat meluas dalam bola mata. okular. Reese-Ellsworth mengembangkan
Retinoblastoma intraokular tidak akan sistem klasifikasi retinoblastoma intra-
meluas menuju jaringan sekitar mata atau okular untuk menandai pemeliharaan
bagian tubuh yang lain. penglihatan dan kontrol penyakit lokal
ketika terapi external-beam merupakan
Retinoblastoma ekstraokular satu-satunya pilihan terapi. Klasifikasi
Harapan hidup 5 tahun <10%. Reese-Ellsworth tidak menyediakan
Retinoblastoma ekstraokular dapat meluas informasi mengenai harapan hidup pasien
keluar mata. Secara tipikal dapat mengenai atau penglihatannya dan hanya
sistem saraf pusat (SSP) dan tersering mengklasifikasikan berdasarkan jumlah,
mengenai sumsum tulang atau nodi limf. ukuran, lokasi tumor, dan ada tidaknya
Salah satu sistem klasifikasi yang vitreous seeds. Klasifikasi klinik
sering digunakan pada retinoblastoma retinoblastoma yang lain ialah Essen
intraokular ialah Reese-Ellsworth classification.3,4
classification; klasifikasi ini tidak

Tabel 3. Reese-Ellsworth classification of retinoblastoma

Tabel 4. Essen classification of retinoblastoma


Rares: Retinoblastoma

Pemilihan terapi mematikan tumor, juga digunakan untuk


Pada terapi retinoblastoma berdasarkan tumor yang kecil)
prinsip umum bertujuan untuk menghilang- 6. Termoterapi (merupakan terapi panas
kan tumor dan menyelamatkan nyawa yang menggunakan infra merah untuk
penderita, mempertahankan penglihatan mematikan tumor, digunakan untuk
bila memungkinkan, menyelamatkan mata, tumor yang kecil)
menghindari tumor sekunder yang dapat 7. Subtenon (subconjunctival) kemoterapi
juga disebabkan karena terapi terutama
pada anak yang mengalami retinoblastoma Pada standar terapi berdasarkan lokasi
yang diturunkan. Faktor terpenting yang tumor intraokuler (unilateral atau bilateral)
menentukan pemilihan terapi meliputi atau ekstraokuler, terapi yang digunakan
apakah tumor pada satu mata atau kedua meliputi :5
mata, bagaimana penglihatannya, dan
apakah tumor telah meluas keluar bola Intraokular
mata. Secara keseluruhan lebih dari 90% Unilateral
anak-anak yang dapat mengalami Karena penyakit unilateral biasanya
penyembuhan. Hasil terapi akan lebih baik masif dan sering kali menunjukkan tidak
bila tumor masih terbatas dalam mata dan ada harapan penglihatannya dapat
akan memburuk bila tumor telah menyebar. dipertahankan maka biasanya dilakukan
Berdasarkan stadium tumor, terapi enukleasi dan terapi radiasi tidak diberikan
yang dapat digunakan ialah:3,4,5,9,10 pada badan tumor. Sekarang ini masih
1. Kemoterapi dilakukan percobaan kemoterapi pada
2. Pembedahan: Ketika tumor terjadi pasien dengan penyakit unilateral dalam
hanya pada satu mata, maka cenderung rangka untuk mempertahankan penglihatan
untuk bertambah besar sebelum pada mata yang terkena. Suatu studi
terdiagnosis. Penglihatan telah rusak, menunjukkan bahwa anak-anak dengan
tanpa adanya harapan untuk pulih retinoblastoma dengan gejala yang nyata
kembali. Terapi umum pada kasus ini seperti leukokoria, strabismus, atau mata
ialah enukleasi dan biasanya disertai merah biasanya memerlukan enukleasi.
pemasangan implan orbita. Namun pada anak-anak dengan gejala yang
Pengangkatan bola mata biasanya dapat tidak nyata dapat menghindari tindakan
memengaruhi pertumbuhan tulang dan enukleasi.5,6,9
jaringan sekitar mata. Pemasangan Suatu studi mengatakan bahwa bila
orbital implan dapat meminimalkan efek terdapat potensial untuk mempertahankan
tersebut. Bila retinoblastoma terjadi penglihatan karena tumor masih kecil,
pada kedua mata, maka enukleasi pada maka terapi seperti radiasi, fotokoagulasi,
kedua mata mengakibatkan pasien tidak krioterapi, termoterapi, kemoreduksi dan
bisa melihat namun prosedur ini yang brachyterapi lebih diutamakan daripada
paling aman karena kerusakan mata terapi pembedahan. Namun perlu juga
disebabkan oleh karena tumornya. Ada diperhatikan bahwa anak-anak dengan
juga yang mengatakan bahwa bila pada unilateral retinoblastoma dapat
satu mata atau dua mata penglihatannya berkembang ke mata sebelahnya. Oleh
masih berfungsi dapat dipertimbangkan karena itu diperlukan pemeriksaan secara
terapi konservatif terlebih dahulu.5,6 berkala pada mata sebelahnya.
3. Terapi radiasi (brachytherapy atau Pemeriksaan spesimen enukleasi diperlu-
terapi radiasi eksternal beam) kan untuk menentukan adanya resiko
4. Fotokoagulasi (menggunakan laser metastase. Terapi sistemik tambahan
untuk mematikan tumor, digunakan dengan vincristin, doxorubicin, dan
untuk tumor yang kecil) cyclophosphamid atau vincristine,
5. Krioterapi (menggunakan probe yang carboplatin, dan etoposide telah digunakan
sangat dingin untuk membekukan dan pada pasien dengan berisiko tinggi
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

berdasarkan pemeriksaan histopatologik melebihi 95%. Faktor risiko terpenting


setelah enukleasi untuk mencegah yang berhubungan dengan kematian ialah
perkembangan metastase.9,10 perluasan tumor ekstraokular baik yang
meluas ke sklera atau ke nervus optikus.
Bilateral Beberapa bukti menunjukkan tumor
Penatalaksanaan retinoblastoma bilateral dapat meningkatkan risiko
bilateral tergantung pada luasnya penyakit kematian karena hubungannya dengan
pada setiap mata. Biasanya penyakit lebih tumor intrakranial primer.2-4
menonjol pada salah satu mata. Standar Anak-anak dengan retinoblastoma
terapi pada masa lalu ialah enukleasi pada bilateral yang dapat bertahan mempunyai
mata yang lebih parah. Bila masih ada insiden keganasan intraokular yang
harapan pada penglihatan kedua matanya, meningkat dalam perjalanan hidupnya.
maka iradiasi bilateral atau kemoreduksi Rata-rata berkembangnya tumor sekunder
disertai follow up respon dan terapi fokal sekitar 9 tahun setelah penatalaksanaan
merupakan tindakan yang perlu dilakukan. retinoblastoma primer. Tumor sekunder
Sejumlah pusat-pusat besar di Eropa yang sering terjadi ialah sarkoma
dan Amerika Utara memublikasikan hasil osteogenik. Bentuk retinoblastoma
percobaannya menggunakan kemoterapi herediter dapat berulang dalam waktu
sistemik pada pasien dengan tumor setahun setelah terapi; oleh karena itu
intraokular yang tidak berhasil diterapi follow up setelah terapi sangat penting
dengan terapi lokal. Contohnya ialah tumor dilakukan.1,3,4,7
yang terlalu besar untuk diterapi dengan Secara keseluruhan 90% anak-anak
krioterapi atau fotokoagulasi laser atau dapat bertahan lebih dari 5 tahun setelah
bayi baru lahir dengan tumor yang terdiagnosis retinoblastoma.4
melebihi optic disc.9 Pada seluruh kasus,
tujuan kemoterapi ialah pengurangan SIMPULAN
volume tumor sehingga terapi lokal Retinoblastoma ialah tumor ganas
(krioterapi, fotokoagulasi, thermoterapi) dalam mata yang berasal dari jaringan
dapat dilakukan. 9 embrional retina. Meskipun retinoblastoma
dapat terjadi pada semua umur namun
Ekstraokular paling sering terjadi pada anak-anak
Beberapa pasien dengan retino- sebelum usia 2 tahun. Retinoblastoma
blastoma menunjukkan penyakit ekstra- merupakan tumor yang dapat terjadi secara
okular, dapat terlokalisasi pada jaringan herediter dan non herediter.
lunak sekitar mata atau ke nervus optikus. Gejala yang paling sering ialah
Perluasan lebih lanjut dapat mengenai otak leukokoria dan strabismus. Ciri-ciri lain
dan meningen. Pada saat ini tidak ada meliputi heterokromia, hifema spontan, dan
standar terapi efektif yang digunakan untuk amaurotic cat’ eye. Untuk menegakkan
terapi retinoblastoma ekstraokular; iradiasi diagnosis digunakan pemeriksaan X foto,
orbital dan kemoterapi dapat digunakan. USG, CT scan atau MRI, pemeriksaan
Percobaan klinik melaporkan pasien LDH. Konseling genetik juga diperlukan
dengan metastase non-CNS (Central dalam pemeriksaan pasien retinoblastoma.
nervous system) telah diterapi dengan Salah satu sistem klasifikasi yang sering
sukses menggunakan kemoterapi digunakan pada retinoblastoma intraokular
5,6
mieloablasi dengan sel stem. ialah klasifikasi Reese-Ellsworth.
Terapi retinoblastoma telah mengalami
Prognosis banyak perubahan selama 10 tahun terakhir
Anak-anak dengan retinoblastoma ini yang menyebabkan banyak sekali
intraokular terlokalisasi yang mendapatkan kontroversial dalam terapi terutama
terapi modern mempunyai prognosis baik pemilihan terapi awal yang harus dilakukan
untuk bertahan hidup dengan persentase saat anak terdiagnosis retinoblastoma.
Rares: Retinoblastoma

Pilihan pembedahan atau terapi terlebih Tumors. Basic and Clinical Science
dahulu masih kontroversial karena masing- Course. Section 4; American Academy
masing mempunyai efek menguntungkan of Opthalmology, 2006-7: Chapter 19;
dan merugikan. Terapi yang dapat p. 251-64.
digunakan antara lain: kemoterapi, 5. Retinoblastoma article. Available from:
http://www.retinoblastoma.net
pembedahan, terapi radiasi, fotokoagulasi,
6. Opthalmology tumors in children: diagnosis
krioterapi, termoterapi, subtenon and therapeutic strategy. Available
(subkonyungtival) kemoterapi. from: http//www.cancer.org
Dewasa ini prognosis anak-anak 7. Udell IJ. Duane’s Clinical Opthalmology on
dengan retinoblastoma intraokular cd rom Volume 6, Chapter 109.
terlokalisasi yang mendapatkan terapi Lippincott Williams and Wilkins, 2005
modern mempunyai prognosis baik untuk 8. Kanski JJ. Clinical Opthalmology (5th).
bertahan hidup dengan persentase melebihi Philadelphia: Butterworth Heinemann
95%. International Edition, 2007; p. 542-51.
9. Gooddard A, Kingston JE, Hungerford
JL. Delay in diagnosis of
DAFTAR PUSTAKA
retinoblastoma: risk factor and
1. Vaughan DG. Oftalmologi Umum (14th ed).
treatment outcome. Br J Opthalmol.
Jakarta: Widya Medika, 2000; p. 217-
1999;83:1320-3.
19.
10. Chemotherapy plus local treatment in the
2. Jubran RF, Erdreich-Epstein A, Butturini
management of intraocular
A, Murphree AL, Villablanca JG.
retinoblastoma. Available from: //
Approaches to treatment for extraocular
www.cancer.gov
retinoblastoma: Children's Hospital Los
11. Chemotherapy for retinoblastoma.
Angeles experience. J Pediatric
Available from: //
Hematol Oncol 26 (1): 31-4, 2004
www.eyecancer.md.org/retinoblastoma
3. Pediatric Opthalmology and Strabismus,
12. First-line chemotherapy can prevent
Basic and Clinical Science Course.
external beam irradiation and
Section 6; American Academy of
enucleation in low-stage
Opthalmology, 2006-7: Chapter 26; p.
retinoblastoma. Available from: //
390-9.
www.kellogg.umich.edu
4. Opthalmic Pathology and Intraocular

Anda mungkin juga menyukai