Anda di halaman 1dari 4

No.

Judul Variable p Hipotesis Besar


value Sampel
1. Hubungan Status Gizi Bayi dengan Pemberian 0,752 Ditolak 107
Pemberian ASI Ekslusif, Tingkat ASI
Pendidikan Ibu dan Status Ekonomi Pendidikan
Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Ekonomi
Padang Pasir (2015) Aisyah
2. Pemberian ASI dan MP-ASI terhadap Pemberian 0,000 Diterima 52
Pertumbuhan Bayi Usia 6 – 24 Bulan ASI
(2017) MPASI
3. Perbedaan Tingkat Konsumsi dan Lama 0,007 Diterima 34
Status Gizi antara Bayi dengan pemberian
Pemberian ASI Eksklusif dan Non ASI ASI
Eksklusif (2013) Nur Aziezah
4. Hubungan Pemberian ASI dengan Pemberian 0,696 Ditolak 50
Tumbuh Kembang Bayi Umur 6 Bulan ASI
di Puskesmas Nanggalo (2014)
5. Breast-feeding duration and children’s Lama 0,004 Diterima 246
nutritional status at age 12-24 months pemberian
(2010) Susilowati ASI
6. Hubungan Pemberian Air Susu Ibu Pemberian 0,606 Ditolak 42
(ASI) dengan Status Gizi Bayi (Usia 0- ASI
6 Bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas
Gayamsari Kota Semarang (2015)
7. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Pemberian 0,000 Diterima 130
dengan Kejadian Stunting pada Anak ASI
Usia 2 – 3 Tahun di Desa Karangrejek
Wonosari Gunungkidul (2016)
8. Pengaruh Status Gizi Ibu Menyusui Pemberian 0,006 Diterima 34
Terhadap Eksklusivitas ASI dan ASI
Pertumbuhan Bayi di RSUD Prof. Dr.
WZ Johannes Kupang-NTT (2006)
9. Breastfeeding Practices and Nutritional Lama 0,049 Diterima 846
Status of Children Aged One to Five pemberian
Years in Jaffna District, Sri Lanka ASI
(2017)
10. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Pemberian 0,000 Diterima 78
dengan Status Gizi Balita Usia 6 – 24 ASI
Bulan di Kampung Kajanan, Buleleng
(2013)
11. Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Riwayat 0,001 Diterima 113
dan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Pemberian
pada Balita Stunting dan Non Stunting ASI
(2016)
12. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Pemberian 0,029 Diterima 78
Tentang Pemberian ASI Serta ASI
Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Pengetahua
Gizi Balita Usia 6 – 24 Bulan (di n
Kelurahan Kampung Kajanan Sikap
Kecamatan Buleleng)
13. Determinan kejadian stunting pada bayi Pemberian 0,551 Ditolak 182
usia 6 bulan di Kota Semarang (2016) ASI
15. Studi Komparatif Penambahan Pemberian 0,002 Diterima 51
Berat Badan Bayi Umur 0 – 6 MPASI
Bulan yang Diberi MP-ASI dan
Tanpa Diberi MP-ASI (2010)
16. Perbedaan Status Gizi dan Pemberian 0,009 Diterima 22
Penyakit Infeksi pada Anak Baduta ASI
yang Diberi ASI Eksklusif dan Penyakit
Non ASI Eksklusif (2017) Infeksi
17. Hubungan Pemberian ASI Ekslusif Pemberian 0,039 Diterima 57
dengan Status Gizi Balita Usia 12 ASI
– 59 Bulan di Posyandu Dewi BB/U
Sartika Chandran Sidoarum
Sleman Tahun 2014 (2014)
18. KAJIAN STUNTING PADA Pemberian 0,002 Diterima 48
ANAK BALITA DITINJAU ASI
DARI PEMBERIAN ASI Pemberian
EKSKLUSIF, MP-ASI, STATUS MPASI
IMUNISASI DAN Imunisasi
KARAKTERISTIK KELUARGA Pendapatan
DI KOTA BANDA ACEH (2013)
19. HUBUNGAN ANTARA USIA Usia 0,184 Ditolak 56
PEMBERIAN MAKANAN pemberian
PENDAMPING ASI (MP-ASI) MPASI
PERTAMA KALI DENGAN STATUS
GIZI ANAK USIA 6-12 BULAN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KOMBOS KOTA MANADO (2017)
20. Faktor-Faktor yang Berhubungan Pekerjaan 0,000 Diterima 227
dengan Status Gizi Anak Balita di Jumlah 0,008
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo anak
Padang (2015) Rona
21. HUBUNGAN PENGGUNAAN Penggunaa 0,526 Ditolak 80
KONTRASEPSI HORMONAL n KB
DENGAN LAMA MENYUSUI PADA
IBU DI KELURAHAN 30 ILIR (2011)
Maria Fatrin
22. HUBUNGAN ANTARA Pengetahua 0,480 Ditolak 90
PENGETAHUAN IBU TENTANG n
GIZI DENGAN STATUS GIZI ANAK
UMUR 1- 3 TAHUN DI DESA
MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN
KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW INDUK SULAWESI
UTARA (2015) Murty
23. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN Sikap 0,164 Ditolak 44
SIKAP IBU TENTANG MAKANAN
BALITA TERHADAP STATUS GIZI
BALITA DI DESA MALANGJIWAN,
KECAMATAN COLOMADU,
KABUPATEN KARANGANYAR (2015)
Puput
24. HUBUNGAN PERILAKU IBU DENGAN Perilaku 0,152 Ditolak 73
STATUS GIZI ANAK BALITA DI
KABUPATEN GARUT (2017) Dadang

Untuk penelitian survei, biasanya rumus yang bisa dipakai menggunakan


proporsi binomunal (binomunal proportions)
Apabila besar populasi (N) tidak diketahui atau (N-n)/(N-1)=1 maka
besar sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Contoh Rumus Rumus Besar Sampel Penelitian

Misalnya, kita ingin mencari sampel minimal untuk suatu penelitian mencari
faktor determinan pemberian ASI secara eksklusif. Untuk mendapatkan nilai
p, kita harus melihat dari penelitian yang telah ada atau literatur. Dari hasil
hasil penelitian Suyatno (2001) di daerah Demak-Jawa Tengah, proporsi bayi
(p) yang diberi makanan ASI eksklusif sekitar 17,2 %. Ini berarti nilai p =
0,172 dan nilai q = 1 – p. Dengan limit dari error (d) ditetapkan 0,05 dan
nilai Alfa = 0,05, maka jumlah sampel yang dibutuhkan sebesar:

Contoh Rumus Sampel Cross Sectional

= 219 orang (angka minimal)


Jika tidak diketemukan nilai p dari penelitian atau literatur lain, maka
dapat dilakukan maximal estimation dengan p = 0,5. Jika ingin teliti teliti maka
nilai d sekitar 2,5 % (0,025) atau lebih kecil lagi

Tinjaun Pustaka update (15-07-2019)


Tingkat pendidikan: Undang-Undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Nasional Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 8

Pengetahuan, sikap, perilaku: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU


MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KOTA
MANADO
Angreine J. Kolondam*, Maureen I. Punuh*, Nelly Mayulu*

Anda mungkin juga menyukai