Pembelajaran yang efektif dapat dicapai apabila guru menguasai berbagai teori belajar
sebagai landasan dalam mengimplementasikan pembelajarannya. Teori belajar merupakan hasil
pemikiran para ahli pendidikan berupa deskripsi temuan tentang bagaimana individu belajar.
Cara mengindentifikasi teori-teori belajar yang relevan dengan pembelajaran di SD antara
lain :
1. Karakteristik masing-masing siswa, baik itu minat, bakat, potensi siswa
2. Sesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual anak
3. Kemampuan awal siswa
4. Kesesuaian dengan materi yng akan diajarkan
5. Sesuaikan dengan lingkungan belajar anak
Insight adalah pemahaman dasar yang dapat diaplikasikan pada beberapa situasi yang
sama atau hamper sama. Dapat juga dikatakan insight adalah pemahaman terhadap suatu situasi
secara mendalam. Insight terjadi dengan melihat kasus-kasus/kejadian yang terpisah, kemudian
manggeneralisasikannya sehingga timbul pemahaman.
Perbedaan pandangan teori kognitif dan teori conditioning stimulus-respons adalah
sebagai berikut. Teori kognitif menekankan pada fungsi-fungsi psikologis, sedangkan teori
behaviorisme pada segi fisiknya saja.Teori kognitif berfokus pada situasi saat ini, sedangkan teori
behaviorisme pada sejarah masa lalu. Dalam proses kognitif terjadi interaksi antara manusia
dengan lingkungannya secara simultan dan saling membutuhkan.
Prinsip-prinsip dasar teori belajar kognitif dapat dirumuskan sebagai berikut :
a) Belajar merupakan peristiwa mental yang berhubungan dengan berpikir, perhatian,
persepsi, pemecahan masalah, dan kesadaran.
b) Sehubungan dengan pembelajaran, teori belajar perilaku dan kognitif pada akhirnya
sepakat bahwa guru harus memperhatikan perilaku siswa yang tampak, seperti
penyelesaian tugas rumah, hasil tes, disamping itu juga harus memperhatikan faktor
manusia dan lingkungan psikologisnya.
c) Ahli kognitif percaya bahwa kemampuan berpikir setiap orang tidak sama dan tidak tetap
dari waktu ke waktu.
Model teori belajar kognitivisme yang banyak diterapkan dalam dunia pendidikan adalah
model belajar penemuan dari Brunner, model belajar bermakna dari Ausebel, model
pemrosesan informasi dan model peristiwa pembelajaran dari Rober Gagne, dan model
“perkembangan intelektual” dari Jean Piaget.