Air Conditioner (AC) merupakan suatu perlengkapan yang memelihara dan mengkondisikan kualitas udara di dalam kendaraan agar temperatur/suhu, kebersihan dan kelembabannya menyenangkan serta nyaman. Apabila di dalam ruangan temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar temperatur turun disebut pendinginan. Sebaliknya, ketika temperatur di dalam ruangan rendah, maka panas yang diberikan agar temperatur naik disebut pemanasan. Prinsip kerja sistem AC
Gambar 2. Siklus Kerja Sistem AC
1. Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (discharge). 2. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor gas refrigerant dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan refrigerant. 3. Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara cairan refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk diuapkan. 4. Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi rendah. 5. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam evaporator. Refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara luar atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan dingin. Gambar 3. Siklus Kompresi Uap Sistem AC 1 – 2 Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari sekitarnya, biasanya udara, air atau cairan proses lain. Selama proses ini cairan merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan pada keluaran evaporator gas ini diberi pemanasan berlebih/superheated gas. 2 – 3 Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor dimana tekanannya dinaikkan. Suhu juga akan meningkat, sebab bagian energi yang menuju proses kompresi dipindahkan ke refrigeran. 3 – 4 Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor menuju kondensor. Bagian awal proses refrigerasi menurunkan panas superheated gas sebelum gas ini dikembalikan menjadi bentuk cairan. Refrigerasi untuk proses ini biasanya dicapai dengan menggunakan udara atau air. Penurunan suhu lebih lanjut terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima cairan, sehingga cairan refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini menuju alat ekspansi. 4 – 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi melintas melalui peralatan ekspansi, yang mana akan mengurangi tekanan dan mengendalikan aliran menuju kondensor harus mampu membuang panas gabungan yang masuk evaporator dan kondensor.
Langkah terjadinya perubahan themperatur didalam kabin mobil
Kompresor yang digerakan oleh tenaga mesin mobil tersebut, memompa dan mensirkulasikan media pendingin / Refrigerant / Freon yang masih berbentuk Gas ke dalam sistem dengan tekanan tertentu. Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke kondensor, di kondensor media pendingin didinginkan dengan jalan melepas panas ke udara luar lewat sirip-sirip kondensor. Dikarenakan temperaturnya menurun maka media pendingin yang tadinya berbentuk gas dari kompresor akan berubah menjadi media pendingin berbentuk cair. Selanjutnya media pendingin tersebut dialirkan ke Filter / Dryer untuk dilakukan penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang ikut beredar di dalam sistem. Media pendingin yang sudah difilter di alirkan ke katu expansi yang bertugas untuk menurunkan tekanan media pendingin, karena tekanan turun maka otomatis temperatur juga turun, akibat dari penurunan tekanan media pendingin berubah menjadi kabut dengan temperatur yang rendah. Media pendingin yang sudah turun tekanan dan temperaturnya dialirkan ke evaporator, akibatnya evaporator menjadi dingin, udara yang mengalir melalui sirip-sirip evaporator panasnya diserap sehingga temperatur udara tersebut menjadi turun. Udara yang sudah turun temperaturnya dialirkan kedalam ruang kendaraan sehingga terasa sejuk. Sementara itu di dala evaporator terjadi perubahan bentuk pada media pendingin, yang semula berbentuk kabut dari katup expansi berubah menjadi gas pada evaporator. Media pendingin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap dihisap dan di sirkulasikan ke dalam sistem. Cara perawatan sistem AC mobil Air Conditioner (AC) pernah jadi barang mewah yang hanya ada di mobil-mobil mahal. Kini sangat jarang mendapatkan mobil baru yang tidak dilengkapi AC. Merawat AC sebaiknya dilakukan teknisi profesional dan anda cukup menikmatinya. Yang perlu dilakukan adalah mengetahui gejala-gejala malfungsi yang perlu diperhatikan. 1. Bau Busuk dari AC Ini disebabkan bakteri, micro-organisme, jamur yang menumpuk di sekitar kisi-kisi AC di dashboard. Untuk meghilangkan bau mengganggu itu, bersihkan bakteri itu dengan anti-bacterial treatments. Ketika jamur bersih, udara yang disemprotkan AC segar lagi. 2. AC Kurang Dingin Cobalah periksa bagian saluran pipanya, evaporator, atau kondensornya, siapa tahu sumber masalahnya terletak pada bagian itu. Jika menemukan cairan atau kotoran yang melekat pada saluran pipa AC mobil, cairan/kotoran itu bisa jadi berasal dari refrigerant AC yang bocor. Akibatnya AC mobil bisa mengalami gangguan atau pendinginnya tidak bisa bekerja secara maksimal. Hal yang sama juga bisa terjadi pada kondensor dan evaporatornya. Walaupun kedua komponen tersebut jarang mengalami kerusakan, tetapi jika tiba-tiba mobil mengeluarkan gas berwarna putih, itu pertanda evaporator mobil mengalami kebocoran. Apabila hal tersebut terjadi pada saat mobil dijalankan, sebaiknya bukalah jendela, berhenti atau keluar dari mobil. Setelah itu jangan menggunakan AC lagi, sampai bagian yang rusak selesai diperbaiki. Evaporator yang bocor biasanya sulit diperbaiki sebab kebocoran pada pipa evaporator (terjadi karena korosi) yang terbuat dari aluminium itu sulit di las, karena sepanjang pipa cenderung mengalami hal yang sama. Jadi, mau tidak mau evaporator harus diganti dengan yang baru. Agar evaporator AC mobil bisa bertahan lama, biasakanlah membersihkan saringan udara, juga selang karet pembuangan airnya. Atau pindahkan ujung selang, sehingga tidak bersinggungan dengan pipa knalpot. Penyebab lain AC tidak dingin, adalah karena kompresor rusak atau magnetic clutch-nya tidak bekerja dengan baik. Kompresor yang rusak biasanya didahului dengan bunyi “koklok”. Walaupun refrigerant-nya sudah diisi, tetap saja AC tidak kunjung dingin. Saat ini, banyak mobil dilengkapi dengan elektrik fan, atau pendingin tambahan. Gunanya adalah untuk menjaga temperatur mesin, kondensor AC, dan menambah tekanan udara pada radiator mesin. Jadi, sesekali periksalah elektrik fan tersebut. Apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Hal ini bisa dicek pada saat parkir dan masih hidup. Jika bunyi mesin mobil, sesekali terdengar keras dan lembut, itu menunjukkan bahwa elektrik fan dan thermostat-nya dalam keadaan baik. Persediaan refrigerant yang kurang atau berlebihan juga bisa jadi penyebab AC mobil tidak dingin. Untuk mengetahui isi refrigerant kurang, bisa dilihat dari gelembung udara pada sight glass (kaca pengontrol) di bagian atas tabung receiver-nya. Jika isi refrigerant berlebihan, sight glass akan tampak jernih tanpa gelembung udara. Guna memastikan normal-tidaknya jumlah refrigerant di saluran AC mobil, lebih lanjut bisa dipastikan dengan alat pengukur tekanan. Bila mobil makin tua dan AC kurang dingin, tiba waktunya untuk service. Penggantian refrigerant plus pemeriksaan seluruh saluran untuk menutup kebocoran bila ada merupakan solusi problem ini. 3. Dihidupkan Sepanjang Tahun Lebih Baik Sistem AC yang hidup terus sepanjang tahun justru lebih sehat. AC jalan mendorong refrigerant terus bersirkulasi. Refrigerant yang dipakai mengandung pelumas yang melumasi seluruh sistem dan mencegah kebocoran. Yang paling penting pelumas pada refrigerant melumasi dan merawat kompresor. Juga menjaga seal dan pipa tetap lembab, sehingga terjaga dari resiko retak karena kering yang bisa berujung pada kebocoran sistem. 4. Bunyi Aneh yang Tidak Boleh Diabaikan Jika muncul suara-suara aneh, tidak biasa dari AC yang sebelumnya tidak ada, sangat disarankan untuk sesegara mungkin mendatangi bengkel AC untuk diperiksa. Ada suara-suara yang merupakan gejala awal/indikasi kerusakan kompresor. Kompresor adalah bagian paling mahal dari sistem AC. Bila bearing pada kompresor pecah/rusak, berarti komponen-komponen lain terkontaminasi partikel logam itu. Sistem harus dikuras plus penggantian kompresor dan komponen lain. Ini sangat mahal. 5. Tetesan Air di Bawah Mobil Bila ada tetesan air dibawah mobil, jangan terkejut karena itu normal-normal saja. Itu berasal dari evaporator. Evaporator memiliki pipa yang memungkinkan evaporator mengalirkan air keluar mobil. Kadang-kadang pipa ini tersumbat atau patah sehingga evaporator tidak bisa mengalirkan air ke luar mobil dan malah ke dalam kabin. Problem ini bisa diatasi dengan mudah. 6. Servis Berkala meskipun Tidak Terlihat Bermasalah Seperti sistem lain di mobil, AC juga perlu di periksa secara berkala. Kompresor perlu pelumas, filter perlu dibersihkan dari kotoran dan kelembaban. Bila filter kotor, kinerja sistem terganggu dan bisa membuat sistem tidak bekerja sama sekali. Gas refrigerant pada umumnya diganti empat tahun setelah mobil dibuat lalu dua hingga tiga tahun sekali setelah itu. Perawatan berkala sistem AC mobil anda akan menjaga kompresor bekerja sempurna demikian juga komponen- komponen vital lainnya. Perawatan berkala merupakan investasi jangka panjang sekaligus menjamin anda tetap nyaman dihari yang terik. Dengan melakukan pemeriksaan komponen fungsional secara sistematik pada siklus pendinginan akan dapat mendeteksi masalah yang belum disadari oleh pemilik mobil. Di samping itu, untuk mengetahui lebih awal dan memperbaiki dengan benar akan memperpanjang umur komponen serta melindungi pelanggan dari kesulitan yang tiba-tiba. Cara yang paling mudah untuk menemukan masalah pada sistem AC adalah dengan cara melihat dan mendengarkan. Di bawah ini adalah masalah yang sering di jumpai pada sistem AC. a) Tali Penggerak (Belt) Kendor Tali penggerak kendor menyebabkan slip dan aus lakukan penyetelan bila kendor dan gantilah bila rusak. b) Suara Berisik Dekat Kompresor Suara berisik karena bantalan aus atau oli pelumas kurang dalam sistem. Bongkarlah kompresor dan lakukan perbaikan atau pergantian. Suara berisik dapat juga timbul disebabkan tidak adanya oli di dalam kompresor. Sebelum membongkar dan periksalah jumlah oli kompresor. c) Sirip Kondensor dan Evaporator Tertutup Debu/Kotoran Bila sirip-sirip kondensor dan evaporator kotor oleh debu dan kotoran, akan menyebabkan pendinginan banyak berkurang. Bersihkan kotoran dan debu. Dalam memakai sikat untuk mencuci, jangan sampai menyebabkan sirip (fin) rusak atau bengkok. d) Saringan Udara Tersumbat Tersumbatnya saringan udara mengakibatkan aliran udara berkurang dan kapasitas pendinginan menurun. Lepaskan dan cucilah saringan udara. e) Noda Oli dapat Dilihat pada Sambungan Siklus Pendinginan Adanya noda oli menunjukkan kebocoran di tempat tersebut. Hal ini karena refrigerant yang keluar bercampur oli dan meninggalkan noda oli. Bila ditemukan noda oli, maka pengencangan ulang perlu dilakukan atau ada part yang perlu diganti untuk menyetop kebocoran. Gasket kompresor dan tempat persambungan pipa adalah merupakan tempat yang sering terlihat ada noda oli, karena itu penting sekali untuk selalu memeriksa pada tempat-tempat tersebut. f) Suara Berisik Dekat Blower Hidupkan blower pada kecepatan low, medium dan high. Gantilah blower motor bila timbul suara berisik atau putarannya tidak normal. Ada benda lain yang tersangkut dapat menyebabkan suara berisik, pengencangan baut yang kurang sempurna dapat mengakibatkan suara abnormal. Periksalah point-point tersebut di atas sebelum melakukan penggantian motor blower. 7. Memeriksa Jumlah Refrigerant Melalui Kaca Pengintai (Sight Glass) Bila terlihat gelembung banyak, artinya refrigerant kurang, tambahkan refrigerant kemudian periksalah noda oli seperti yang dijelaskan di atas. Bila gelembung tidak terlihat meskipun kondensor disiram air, berarti refrigerant lebih karena itu kurangi refrigerant sampai jumlahnya tepat. Berhati-hatilah mengeluarkan refrigerant dari service valve tekanan rendah agar tidak terlalu banyak keluar atau oli kompresor tertiup keluar.