Nama : Harianto
Jabatan : Instruktur
Perusahaan : PT. SRIKANDI DIAMOND INDAH MOTORS
Kota : Mojokerto
Tempat / Tgl Lahir : Kediri , 22 Februari 1984
.: Sejarah
Prototype Sistem ini pertama dikembangkan oleh Robert Huber pada tahun 1960.
Pada pertengahan tahun 90’an oleh Dr. Shohei Itoh dan Masahiko Miyaki dari DENSO
Corporation telah sukses menerapkan sistem ini pada kendaraan berat yaitu HINO Ranger
Truck dan diproduksi masal pada tahun 1995 . pada Tahun 2007, Mitsubishi di Indonesia
(MMKSI “saat ini “) mulai memasarkan kendaraan yang menggunakan sistem common rail
yaitu pada “Mitsubishi Strada Triton”.
Emission Odor
Noisy
Difficult to Start
Titik Lemah
Un-constant High Pressure
CONVENTIONAL PUMP
Pump Timer
Governor Nozzle
Feed
Fuel Filter Pump
In-line Fuel Tank
Cara Control
High Pressure
System Pipe
Rail
Timer
Governor
Nozzle
Supply Pump Injector
In-Line Pump
(HP3)
Injection Quantity Control Governor Engine ECU, Injector (Two Way Valve)
Injection Timing Control Timer Engine ECU, Injector (Two Way Valve)
Pressurization Pump Engine ECU, Supply Pump
Fuel Distribution Pump Engine ECU, Rail
Injection Pressure Control Depends on SPEED and INJECTION quantity. Engine ECU, Suction Control Valve
KONTROL UTAMA
Injection Rate
Main
Common Rail
Common Rail Injection
System
Injection Pressure
System
Crankshaft Angle
Injection Timing
Particulate
NOx
Injection Quantity Control
Cylinder Injection Volume
Conventional Conventional Correction
Pump Pump
Speed
Engine Speed Injection Engine Speed
Pressure 1 3 4 2
Tujuan :
Berdasarkan signal masuk dari crank angle sensor dan jumlah injeksi bahan bakar, engine-
ECU menghitung tekanan penginjeksian bahan bakar yg optimal di setiap kondisi kendaraan.
TUJUAN :
1. Berdasarkan sinyal masuk dari berbagai sensors, engine-ECU menghitung waktu/timing
penginjeksian bahan bakar yang tepat di setiap kondisi kendaraan.
2. Melakukan pengaturan awal penginjeksian (Pre Injection) bahan bakar utama, untuk tujuan
mengurangi suara pembakaran yang ditimbulkan dan emisi gas NOx
Target dasar waktu penginjeksian bahan bakar:
Dasar perhitungan dihitung dari singnal crank angle sensor untuk menentukan waktu injeksi
bahan bakar.
2018 @ SMK NEGERI 1 SINGOSARI
13
KONTROL UTAMA
TUJUAN :
ENGINE ECU menghitung jumlah injeksi fuel yang sesuai di setiap kondisi kendaraan.
KONTROL TAMBAHAN
Kontrol Tambahan
1. Supply pump
4. Injector
ACTUATOR
Rail
Supply Pump
Injectors
Component Parts
SCV
Type Normally Open
Electric
2.1 Ω
Resistance
Drive
Between
Shaft
Suction Terminal and More than 100M Ω
Control valve
Aluminum /
Steel Hybrid Valve 8.5 mm 2
Plunger
DiameterNo.
Construction
Lift Amount 5.6 mm
Fuel Temp. Sen 110.8 25.4 K
Operation
Return SCV
Spring
X-Sectional
View of S.C.V.
1. Saat arus mengalir ke S.C.V. (Suction Control Valve), pulsa electromotive force (voltage) dibangkitkan sesuai
dengan duty ratio armature bergerak ke kiri. Armature menggerakan cylinder ke sisi kiri, Perubahan
pembukaan jalur fuel akan meregulasi jumlah fuel.
S.C.V.
Current
OFF ON tw Duty Ratio = (tw / T)100%
Time Time
(cm3/min.)
ON +B
Fuel Flow
OFF 0V T
Voltage at SCVHI Terminal
S.C.V. Current (A)
+B Semakin besar Duty
SCVHI Ratio semakin kecil
Cylinder Armature
Duty Control jumlah fuel yang
dikirim
ON-OFF Control
SCVLO
Current Detection
Circuit
2. Dengan membuat S.C.V. ON/OFF, fuel yang dikirim jumlahnya mengikuti signal duty
ratio
Duty Ratio = (tw / T)100%
S.C.V.
Current
OFF ON Time
Time T (tw)
(cm3/min.)
ON +B
Fuel Flow
OFF 0V
3. Ketika SCV OFF, return spring bekerja dan membuka saluran fuel dan memberikan
fuel ke plungers ( jumlah yang masuk dan keluar menjadi penuh ).
S.C.V.
Current
0A
(cm3/min.)
ON +B
Fuel Flow
OFF 0V
ON-OFF Control
SCVLO
Current Detection
Circuit
3. Rail
Rail Structure
System Pressure
180 MPa
(NORMAL):
Pressure
Limiter
Rail
Pressure Rail
Sensor Fuel
Inlet Fungsi Rail : Menyimpan fuel bertekanan
tinggi yang dikirim dari suppply pump
(HP3) dan didistribusikan ke setiap
injector. Rail pressure sensor dan pressure
limiter terletak pada rail.
221 MPa
Valve Open
Pressure (MPa)
2018 @ SMK NEGERI 1 SINGOSARI
29
ACTUATOR
5. Injector
Engine Model: 4D56
Solenoid
Magnification
Two Way
Valve
Pressurized
Fuel from Rail Integrated
Command Orifice
Piston
Control
Chamber
Nozzle
Spring
Nozzle
Needle
Kerja Injector
Example: INJECTOR #1
TWV1
E.C.U. E.C.U. 85 V E.C.U.
COMMON1
Solenoid
Actuating Actuating
Actuating Current Current
Current
TWV
Outlet
Orifice
Command
Piston
Nozzle
Needle Injection
Injection Injection
Rate Rate Rate
Tidak Ada INJECTION! INJECTION! Akhir INJECTION!
Fungsi Injector :
Menginjeksikan fuel bertekanan tinggi yang teratomisasi
ID Code
QR Code
Fuel yang
dari Rail
kembali ke tank
4D56 = 0.153 mm x 6.
Injection Rate
Rata-rata Y
kedipan mata
Injection 74 mm3
Main
Volume Injection
(mm3/stroke)
2 mm3
Pilot
Injection
X
Time
(msec)
300 - 400 msec. 1.1 msec.
Injector
Injeksi Pilot untuk Mengurangi Noise dan Nox setelah pembakaran
Main
Pilot
Injection Rate
Large First-stage
Combustion ( Nox and
Noise )
TDC TDC
Normal Injection Pilot Injection
Engine ECU
Control circuit
Injector
SENSOR
FUNGSI :
Mengukur udara yang masuk dengan menggunakan Heat Sensing Resistor
Cara Kerja :
Jumlah arus listrik meningkat sesuai dengan nilai aliran massa udara.
Kecepatan aliran udara meningkat Jumlah transfer panas dari HSR ke udara meningkat
Jumlah arus meningkat ke HSR
DATA LIST
SAAT IDLE : 530 – 935 mg/cyl
FUNGSI :
Mendeteksi kecepatan putaran engine & posisi sudut Crankshaft
Cara Kerja :
FUNGSI
Camshaft position sensor mendeteksi top dead center pada compression stroke Cylinder No. 1
dan menginput pulse signal ke engine-ECU.
FUNGSI
Menkonversi perubahan panas dari engine coolant ke signal tegangan dan mengimput signal
tersebut ke engine ECU . Sebagai respon dari signal tersebut, engine-ECU memperbaiki
jumlah fuel injection dan fast idle speed pada saat engine masih dingin.
FUNGSI
IATS no.1 menkonversi suhu udara yg masuk menjadi tegangan dan menginput ke ECU.
Sebagai respon dari signal tersebut, engine-ECU memperbaiki jumlah fuel injection, dll.
FUNGSI
IATS no.2 menkonversi suhu udara yg masuk menjadi tegangan dan menginput ke ECU.
Sebagai respon dari signal tersebut, engine-ECU memperbaiki jumlah fuel injection, dll.
FUNGSI
Manifold absolute pressure sensor menkonversi tekanan absolute manifold ke signal
tegangan dan memasukan signal tersebut ke engine-ECU. Sebagai respon dari signal tersebut,
engine-ECU memperbaiki jumlah fuel injection, dll.
FUNGSI
Fuel temperature sensor mengkonversi temperatur fuel menjadi tegangan dan menginput
Signal tegangan tersebut ke engine-ECU.Sebagai respon dari signal tersebut, engine-ECU
memperbaiki jumlah injection fuel, dll.
FUNGSI
TPS mengkonversi throttle valve
position menjadi tegangan dan menginput tegangan
tersebut ke engine-ECU. Engine-ECU mengontrol throttle valve
position.
DATA LIST
SAAT IDLE
Main TPS : > 4000 mV
FUNGSI
Menghasilkan tegangan tergantung dari penekanan accelerator pedal.
Engine-ECU melakukan perhitungan untuk menentukan dasar jumlah injeksi bahan bakar
sesuai dengan tegangan output dari sensor dan kecepatan mesin
DATA LIST SAAT IDLE
Main APS 700 – 1300 mV
Sub APS 200 – 800 mV
FUNGSI
Barometric pressure sensor merubah tekanan barometric menjadi signal tegangan
dan memasukan signaltersebut ke engine-ECU.Sebagai respon dari signal tersebut, engine-
ECUmemperbaiki jumlah fuel yang
diinjeksi, dll.
FUNGSI
EGR valve assembly mendeteksi posisi EGR valve dan mengirimkan signal ke engine-ECU.
Berdasarkan signal tersebut, engine-ECU melakukan feedback control dari EGR valve.
DATA LIST SAAT IDLE
EGR Position 50 - 100 %
Didalam EGR Valve Assembly terdapat dua
komponen ,yaitu EGR Position Sensor dan EGR DC
Motor (Actuator)
FUNGSI
Mendeteksi tekanan bahan bakar dalam common rail dan mengirimkan sinyalnya ke ECU.
Engine-ECU menggunakan voltage yang dikeluarkan dari sensor ini untuk megatur
tekanan bahan bakar dalam common rail.
Fungsi
Engine-ECU memberikan sejumlah injeksi bahan bakar yang sesuai dengan posisi lever
menggunakan sinyal ON/OFF ini.
FUNGSI
Fuel filter menggunakan kontak switch, fuel filter switch mendeteksi tekanan bahan bakar
antara fuel filter dan dan supply pump