Anda di halaman 1dari 55

SMK NEGERI 3 BONTANG

TEKNIK SEPEDA MOTOR


SAFETY WE ARE PRIORITY

MODUL SMK

GAMBAR TEKNIK
( FOR OTOMOTIF )

OLEH
HERI MAJID, ST

KELAS X TEKNIK SEPEDA MOTOR


SEMESTER GANJIL
2018 - 2019

SMK NEGERI 3 BONTANG


Jalan Palembang Rt. 16 Kelurahan Telihan Kec. Bontang Barat
Kota bontang Kalimantan Timur 75332
Telp : ( 0548 ) 3036918
Fax : ( 0548 ) 3036918
GAMBAR
TEKNIK

PERLENGKAPAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, maka beberapa perangkat harus


disiapkan supaya menunjang terlaksananya sistem pembelajaran tersebut,
baik itu dalam konteks pembelajaran teori maupun praktek. Adapun perangkat
tersebut dapat dilihat pada table berikut ;

Perlengkapan ruang kelas Perlengkapan Praktik Bahan Praktik


 Overhead proyektor / OHP  Pensil  Kertas gambar
 Papan tulis / white board  Penggaris
 Penghapus  Mal
 Spidol  Jangka / busur
 Pensil / pulpen
PETA KEDUDUKAN MODUL

Materi Materi
Normatif Adaptif

Materi produktif
Prasyarat :
 Memahami peralatan dan
kelengkapangambar teknik
 Menerapkan sketsa gambar
benda 3D sesuai aturan proyeksi
pictorial
 Menyajikan sketsa gambar

Program diklat produktif


Kompetensi :
 Gambar teknik
Sub kompetensi :
 Identifikasi peralatan dan
perlengkapan gambar

Kegiatan belajar :
 Identifikasi peralatan dan
perlengkapan gambar

 Menerapkan sketsa gambar


benda 3D sesuai aturan proyeksi
pictorial
 Menyajikan sketsa gambar
benda 3D sesuai aturan proyeksi
GAMBAR
TEKNIK

KOMPETENSI & SUB KOMPETENSI

Kompetensi :
 Memahami peralatan dan kelengkapan gambar
teknik
 Menerapkan sketsa gambar benda 3D sesuai
aturan proyeksi pictorial

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Memahami peralatan dan  Mengidentifikasi jenis-jenis dan fungsi peralatan.
kelengkapan gambar teknik  Menganalisis jenis-jenis dan fungsi gambar teknik
 Menjelaskan jenis-jenis dan fungsi gambar teknik
 Mengidentifikasi bahan dan alat yang diperlukan
 Menganalisis prosedur penggunaan peralatan
menggambar teknik
 Menjelaskan teknik penggunaan alat gambar
manual
 Menjelaskan prinsip penggunaan alat gambar
manual
 Memahami teknik dan prinsip penggunaan alat
gambar manual
Menerapkan sketsa gambar benda  Menganalisis sketsa gambar benda 3D sesuai
3D sesuai aturan proyeksi pictorial aturan proyeksi pictorial
 Mengidentifikasi sketsa gambar benda 3D sesuai
aturan proyeksi pictorial
 Menjelaskan proyeksi piktorial dimetri
 Menjelaskan proyeksi piktorial isometri
 Menjelaskan proyeksi piktorial miring
 Menjelaskan proyeksi piktorial perspektif.
 Memahami sketsa gambar benda 3D sesuai aturan
proyeksi piktorial
Menyajikan sketsa gambar benda  Membuat proyeksi piktorial dimetri
3D sesuai aturan proyeksi piktorial  Membuat proyeksi piktorial isometri
 Membuat proyeksi piktorial miring
 Membuat proyeksi piktorial perspektif.
GAMBAR TEKNIK

DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN

Materi pembelajaran Gambar Teknik terdiri atas 2 (dua) bab. Bab 1 membahas mengenai
peralatan dan perlengkapan gambar teknik. Dalam pembahasan pada bab 1 akan
diterangkan mengenai identifikasi, fungsi, dan klasifikasi dari peralatan dan perlengkapan
gambar teknik. Pada bab 2 siswa akan dijelaskan mengenai penerapan dan pembuatan
proyeksi pada gambar teknik. Khusus bagian proyeksi, siswa akan dijelaskan mengenai
pembagian proyeksi dan cara membuat gambar sesuai masing – masing jenis proyeksi.
DAFTAR ISI

PETA KEDUDUKAN MODUL


KOMPETENSI & SUB KOMPETENSI
PERLENGKAPAN BELAJAR MENGAJAR
DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
DAFTAR ISI
DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN
KRITERIA KETUNTASAN KOMPETENSI
TUJUAN / SASARAN PEMBELAJARAN
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
REFERENSI
GLOSARIUM
BAB I. PERALATAN DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK
Pelajaran 1 : Identifikasi peralatan dan kelengkapan gambar teknik 2
Pelajaran 2 : Fungsi peralatan dan kelengkapan gambar teknik 5
Ringkasan 11
Soal Latihan 12
Kunci Jawaban 13
Profil Penilaian 14

BAB II. SKETSA GAMBAR BENDA 3D SESUAI ATURAN PROYEKSI PICTORIAL


Pelajaran 1 : Menerapkan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi
pictorial
Pelajaran 2 : Menyajikan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi piktorial

Ringkasan
Soal Latihan
Kunci Jawaban
Profil Penilaian
GAMBAR TEKNIK

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN

Metode

 Teori (30%)
 Ceramah

 Diskusi

 Praktek (70%)
 Diskusi

 Observasi
Durasi
Satu semester
Kriteria Kelulusan

Kehadiran minimal 85 % dari total oertemuan / tatap muka.

Evaluasi akhir
• Nilai minimal test teori : 71
• Nilai minimal test praktek : 71
GAMBAR TEKNIK
KRITERIA KELULUSAN KOMPETENSI

Kriteria Kelulusan

Kehadiran minimal 85 % dari total tatap muka.

Evaluasi akhir
• Nilai minimal test teori : 71
• Nilai minimal test praktek : 71
Kriteria penilaian dalam pelajaran

SK / KD SKOR NILAI KRITERIA


Sangat baik-sempurna :
Menguasai materi tentang peralatan dan perlengkapan gambar
100 - 90
teknik
dengan benar dan lancar
Memahami Cukup-baik :
89 - 80 Cukup menguasai tentang peralatan dan perlengkapan gambar
peralatan dan teknik, tetapi kurang terperinci
kelengkapan Sedang—cukup :
gambar teknik 79 - 71 Penguasaan materi tentang peralatan dan perlengkapan gambar
teknik cukup
Sangat kurang—kurang :
70 - 0 Tidak menguasai materi peralatan dan perlengkapan gambar
teknik, tidak ada substansi, tidak relevan, tidak layak dinilai
Sangat baik-sempurna :
100 - 90
menerapkan sketsa gambar 3D dengan benar dan lancar
Cukup—baik :
Menerapkan sketsa 89 - 80 Cukup mampu menyebutkan menerapkan sketsa gambar 3D , tapi
gambar benda 3D kurang terperinci
sesuai aturan 79 - 71
Sedang—cukup :
Tidak lancar dalam menerapkan
proyeksi pictorial
Sangat kurang—kurang :
70 - 0 Tidak mampu menyebutkan Kegiatan pada menerapkan sketsa
gambar 3D dengan benar dan lancar, tidak layak dinilai
Sangat baik-sempurna :
100 - 90
membuat sketsa gambar 3D teknik dengan benar dan lancar
Cukup—baik :
Menyajikan sketsa 89 - 80 Cukup mampu menyebutkan menerapkan sketsa gambar 3D, tapi
gambar benda 3D kurang terperinci
sesuai aturan 79 - 71
Sedang—cukup :
Tidak lancar dalam menerapkan
proyeksi piktorial
Sangat kurang—kurang :
70 - 0 Tidak mampu menyebutkan Kegiatan pada menerapkan sketsa
gambar 3D dengan benar dan lancar, tidak layak dinilai
GAMBAR TEKNIK

TUJUAN / SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran pada modul ini secara tuntas, siswa diharapkan :
1) Siswa dapat mengidentifikasi peralatan dan perlengkapan gambar teknik
Siswa d a p a t membuat gambar proyeksi sesuai dengan aturan proyeksi piktorial

GAMBAR TEKNIK

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

 Petunjuk Bagi Siswa


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi ini,
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
• Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,
siswa dapat bertanya pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar
tersebut.
• Kerjakanlah setiap soal latihan yang terdapat pada modul ini untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-
materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
• Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

 Petunjuk Bagi Guru / Instruktur


Dalam setiap kegiatan belajar instruktur berperan untuk:
• Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
• Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.
• Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab
pertamnyaan siswa mengenai proses belajarnya.
• Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang diperlukan untuk belajrar.
• Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
GAMBAR TEKNIK

REFERENSI

 Buku Gambar Teknik kurikulum 13

 https://www.academia.edu/6696094/proyeksi_gambar_teknik
GLOSARIUM
https://tugassekolahkejuruan.blogspot.com/.../mengenal-proyeksi-gambar-teknik

Proyeksi : gambar suatu benda yang dibuat rata (mendatar) atau


berupa garis pada bidang datar.
Mal busur : kurva

Etiket : kepala gambar.


Skala gambar : Skala gambar adalah perbandingan ukuran linier pada
gambar terhadap ukuran linier dari unsur yang sama dari
benda.
BAB I

Memahami alat-alat gambar & cara


penggunaannya

Tujuan Bab 1:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu :
1) menjelaskan fungsi dan tujuan gambar teknik
2) menjelaskan nama dan fungsi peralatan gambar teknik.

Referensi :

 Buku Gambar Teknik kurikulum 13

 https://www.academia.edu/6696094/proyeksi_gambar_teknik

 https://tugassekolahkejuruan.blogspot.com/.../mengenal-proyeksi-gambar-teknik
SMK NEGERI 3 BONTANG
Gambar Teknik Otomotif
TEKNIK SEPEDA MOTOR

Kegiatan Pembelajaran 1 : Fungsi dan tujuan gambar teknik

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1,
siswa mampu:
1) menjelaskan pengertian gambar teknik,
2) menjelaskan tujuan gambar teknik.

Fungsi dan tujuan gambar


teknik

1) Memahami Fungsi Gambar dan Standar Gambar Teknik.

a) Fungsi Gambar
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama
bagi orang-orang teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai
bahasa Teknik. Sebagai bahasa teknik, diharapkan sebuah gambar dapat
meneruskan keterangan-keterangan secara tepat & obyektif.
Dalam bidang otomotif, gambar proyeksi, gambar potongan sering digunakan
untuk menunjukkan bentuk dan nama komponen bagian luar, menunjukkan
bentuk dan nama komponen bagian dalam serta membantu menjelaskan
prinsip-prinsip kerja mesin.
Simbol-simbol, kode-kode dan diagram kerja/rangkaian sistem
kelistrikan juga digunakan pada bidang otomotif. Bahkan pada mobil-mobil 3
SMK NEGERI 3 BONTANG
Gambar Teknik Otomotif
TEKNIK SEPEDA MOTOR

baru selalu disertakan buku manual (manual book) yang berisi gambar-gambar
dan keterangan tentang mobil tersebut. Penunjukkan gambar-gambar dalam
buku manual dapat mempermudah para mekanik dan pemiliki kendaraan untuk
memelihara/servis serta memperbaiki kendaraan.

Gambar teknik mempunyai beberapa fungsi yaitu :


1) Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai tugas menyampaikan maksud dari perancang
dengan tepat kepada pihak lain misalnya perencanaan proses, pembuatan,
pemeriksaan dan perakitan produk/ komponen.
Apabila kita mengamati proses pembuatan produk/komponen mesin, selalu
kita temukan gambar. Gambar tersebut digunakan sebagai petunjuk untuk
menentukan bentuk dan ukuran-ukuran produk/komponen mesin yang akan
dibuat.
Simbol-simbol, kode-kode dalam bentuk diagram rangkaian
kelistrikan digunakan untuk menyampaikan informasi tentang komponen-
komponen kelistrikan, jalur-jalurpengawatan dan sebagainya. Apabila
rangkaian kelistrikan digambar dengan gambar aslinya, maka ilustrasinya
akan menjadi rumit dan sulit untuk dimengerti.
2) Pengawetan dan Penyimpanan
Gambar merupakan data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu
perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan pada gambar. Oleh karena itu
gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk
perbaikan, tetapi gambar-gambar digunakan sebagai bahan informasi untuk
perencanaan baru di kemudian hari. Untuk ini diperlukan cara
penyimpanan , kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.

3) Penuangan gagasan dan Pengembangan


Gagasan-gagasan baru untuk pengembangan pada awalnya masih
berupa konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran. Konsep abstrak
tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar sketsa, kemudian
gambar sketsa diteliti, dievaluasi secara berulang-ulang sehingga
didapatkan gambar-gambar baru yang sempurna.
Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi
berfungsi juga sebagai peningkat daya berfikir, sekaligus untuk penuangan
gagasan-gagasan baru untuk pengembangan.

b) Standar Gambar Teknik


Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah
disepakati bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam
komonikasi teknik. Orang-orang terkait dalam bidang gambar teknik perlu
mengetahui tentang standar. Orang-orang terkait tersebut antara lain siswa
pada kelompok teknologi dan industri, para perencana produk, operator
mesin, operator perakitan, mekanik dan pengontrol mutu dari suatu
produk/mesin.
Standar gambar teknik dapat diberlakukan di dalam lingkungan 4
SMK NEGERI 3 BONTANG
Gambar Teknik Otomotif
TEKNIK SEPEDA MOTOR

perusahaan, antar perusahaan/industri di dalam suatu negara, bahkan standar


gmbar teknik dapat diberlakukan pada industri antar negara yang dikenal
dengan Standar Internasional atau disingkat S 1.

Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain :


(1) Jepang ( JIS )
(2) Belanda ( NEN )
(3) Jerman ( DIN )
(4) Indonesia ( SII )
(5) Standar Internasional ( ISO )

ISO (Internasional Standardization for organization)bertujuan untuk


menyatukan pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat standar.
Standar yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke forum internasional dengan
tujuan :
(1) Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional
(2) Memudahkan komunikasi teknik
(3) Bagi negara-negara berkembang, dapat memberi petunjuk-petunjuk
praktis pada persoalan khusus dalam bidang teknik.

5
Kegiatan Pembelajaran 2 : Memahami alat gambar & cara penggunaannya

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu:
1) menyebutkan peralatan dan perlengkapan gambar teknik, dan
2) menjelasakan peralatan dan perlengkapan gambar teknik.

A. Memahami alat-alat gambar & cara penggunaannya


Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar
yang lengkap dan cara menggunakan, membersihkan dan menyimpan alat-alat
dengan baik.
Alat-alat gambar yang bisa digunakan dalam mengambar teknik antara lain :
a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
b) Pensil, pena atau rapido
c) Jangka dan kelengkapannya
d) Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
e) Macam-macam mal
f) Papan gambar dan Meja gambar
g) Penghapus dan pelindung penghapus
h) Mesin gambar

a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)

Macam-macam kertas gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan gambar


meliputi :
 Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan pensil
dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas
milimeter.
 Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar pada kertas
kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak dibuat
langsung dari gambar tersebut. Kualitas kertas yang baik adalah tahan
lama, tahan lembab, mudah untuk menggambar pensil/tinta dan mudah
dicetak kembali.
 Film gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, dapat disimpan
untuk jangka waktu yang lama dan tidak boleh memuai maupun menyusut.
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah
terstandar. Sesuai dengan sistem ISO(International Standardization for
Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas
gambar ditentukan sebagai berikut (lihat tabel 1).
Tabel 1 ukuran kertas gambar

Ukuran
Ukuran Sisi Kiri C (Constant)
Lebar Panjang
A 0 841 mm 1189 mm 20 mm 10 mm
A 1 594 mm 841 mm 20 mm 10 mm
A 2 420 mm 594 mm 20 mm 10 mm
A 3 297 mm 420 mm 20 mm 10 mm
A 4 210 mm 297 mm 20 mm 5 mm
A 5 148 mm 210 mm 20 mm 5 mm

Keterangan :
C (Constan) pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi kanan.
Sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm hal ini di
maksudkan agar gambar-gambar yang akan dibundel tidak terganggu gambarnya.
Dari ukuran kertas pada tabel maka untuk mendapatkan ukuran kertas A 1 didapat
dari A 0 dibagi dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1 dibagi dua, ukuran kertas A
3 didapat dari A 2 dibagi dua dan ukuran kertas A 4 didapat dari A 3 dibagi dua.
 Kertas gambar Ukuran A 0
 Ukuran kertas gambar dengan garis tepi

b) Pensil, Pena atau Rapido dan Penggunaannya

Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil
biasa, pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini
memiliki tingkat kekerasan tertentu mulai dari yang lunak sampai keras. Adapun
tingkat kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Tingkat Kekerasan Pensil


Lunak Sedang
Keras
2B B 4H
3B HB 5H
4B F 6H
5B H 7H
6B 2H 8H
7B 3H 9H

Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar


angkanya semakin keras). Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan
kelunakannya (semakin lunak, angkanya semakin besar).
 Meruncingkan dan Menggunakan Pensil
Untuk meruncingkan pensil jenis biasa, gunakanlah ampelas halus (no.
220 atau no. 400) atau kikir halus, dengan cara pensil dipegang antara jari
telunjuk dan ibu jari kemudian saat mengasah pensil diputar (gambar 1.5)

Gambar 1.5 Mengasah pensil

Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus


ditarik dengan diputar sambil ditekan pelan-pelan, kedudukan pensil 60o
terhadap garis yang akan dibuat (lihat gambar 1.6)

Gb. 1.6 Cara menarik garis dengan menggunakan pensil.

Pena gambar digunakan untuk membuat gambar asli yaitu gambar


yang ditinta. Pena gambar ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun
dapat diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan tetap dengan ukuran
yang bermacam-macam yang biasa disebut dengan nama rapido (lihat
gambar 1.8)
Gb. 1.7 Rapidograf dan bagian-bagiannya

Keterangan :
1. Rapido
2. Mahkota/Kepala (luas)
3. Mahkota/Kepala (dalam)
4. Tutup
5. Kunci pembuka pena
6. Tabung tinta
7. Rumah pena
8. Pena
9. Tangkai

Bagian – bagian Pena Gambar

Gb.1.8 Bagian-bagian pena gambar / trekpen

Bagian – bagian pena gambar terdiri dari :

No. 1. Mur pengatur berfungsi mengatur kekebalan garis yang di inginkan (lihat
ukuran 2 di bawah)
No. 2. Masa pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur no
1
No. 3. Tangkai
No. 4. Lubang pengunci
No. 5. Baut pengikat pena
No. 6. Daun pena (mata pena) yang dapat di putar
No. 7. Bagian – bagian pena yang perlu mendapatkan perawatan (dibersihkan atau
diratakan)

Gb.1.9: Penggunaan pena gambar( trek-pen)

Penggunaan pena gambar (trek-pen)


Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan trek penadalah sebagai
berikut :
a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x pada
gambar 1.8, jangan terlalu banyak (x = ± 3-5 mm).
b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat
no 7 pada gambar 1.8.
c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada bagian bawahnya (antara
kertas no. 10 dengan mistar no. 9 pada gambar 1.8 , dipasangpada gambar
atau diletakkan mistar lain) atau dapat pula dengan cara membalik
penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di bawah (lihat
gambar 1.9).
d. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang
dibuat (lihat gambar 1.9)
Hindarkan pena bagian lunaknya basah dengan tinta, karena tinta tersebut akan
membasahi mistar dan terisap oleh kertas. Sehingga antara kertas dan mistar
terjadi pelebaran tinta (lihat gambar 1.10. a). Tampak pada gambar 1.10.b garis
yang dihasilkan tidak memuaskan (gagal)

Gb.1.10 a: Tinta tampak melebar

Pemeliharaan Rapido dan Pena gambar (trek-pen)


Cara membersihkan rapido adalah sebagai berikut :
a. Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan menggunakan kunci pena
yang tersedia.
b. Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar) !
c. Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut
secara perlahan, kemudian semprot kembali dengan air keran sampai
bersih !
Gbr. 1.11 : Cara membersihkan mata rapido

Setelah dipakai trek-pen harus segera dibersihkan. Cara membersihkannya


adalah dengan memutar daun/mata pena kemudian bagian dalam dari trek-
pen tersebut dibersihkan dengan lap/tissue.
Jika kedua bagian mata pena tidak rata, maka mata pena harus diratakan
dengan cara mengasahnya pada batu asah atau ampelas halus (lihat
gambar 1.12).

b) Penggaris dan cara Penggunaannya

Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain :


1. Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku
sama kaki, dan sebuah segitiga siku-siku 600.
2. Penggaris – T (teken hak) : sebuah penggaris – T terdiri dari
sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris – T digunakan untuk
menarik garis-garis horizontal dengan cara menekankan kepala Teken
hak pada tepi kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas atau
ke bawah.
3. Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan
ukuran skala, misalnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.
Untuk mengetahui ketiga macam penggaris tersebut perhatikan
gambar 1.13.
Gb.1.13: Macam-macam penggaris

Gb.1.14: Penggunaan penggaris segitiga

Penggunaan Penggaris Segitiga

Sepasang penggaris segitiga dapat digunakan untuk membuat garis tegak lurus
atau garis-garis sejajar, baik tegak maupun mendatar (lihat gambar 1.14 )
caranya sebagai berikut :
1) Letakkan mistar 45o mendatar dengan posisi 1 !
2) Letakkan mistar 30o / 60o rapat pada sisi bawah dan
peganglah/tekan !
3) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar
45oke atas atau ke bawah (lihat anak panah) sesuai dengan kebutuhan !
4) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu Y atau garis-garis yang
tegak lurus sumbu x, putarkan mistar 45o menjadi posisi 2

5) Dengan cara menggeser mistar 45o pada posisi 1 dan memutar


mistar 45o ke posisi 2, kita dapat membuat garis-garis mendatar maupun
garis-garis tegak

Pemeliharaan Penggaris / Mistar Segitiga

Yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris segitiga adalah :


1) Sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahulu
dengan lap atau jika perlu dicuci. Penggaris yang tidak dibersihkan
akan mengotori kertas gambar.
2) Penggaris jangan digunakan untuk membantu memotong kertas,
ataupun digunakan untuk mengetok/memukul yang berakibat
penggaris menjadi lecet, sehingga jika dipakai untuk menggambar
maka hasil garisnya tidak lurus lagi
3) Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahulu
ketegaklurusannya, yaitu dengan meletakkan penggaris segitiga pada
garis lurus (di atas segitiga lainnya) lihat gambar 1.15.

Gambar 1.15 Memeriksa ketegak lurusan penggaris segitiga Gb.1.16


Mengampelas penggaris Segitiga

4) Tempatkan penggaris segitiga pada posisi 1 dan buatlah garis


(m) !
5) Kemudian baliklah penggaris segitiga pada posisi 2 dan buatlah
garis (n)
6) Jika garis m dan n yang dibuat hasilnya tidak sejajar (berimpit)
maka penggaris tersebut harus diluruskan, yaitu dengan cara
menggosokkan penggaris segitiga yang lengkung tersebut pada
ampelas yang diletakkan di atas meja rata atau meja kaca (lihat
gambar 1.16).
7) Periksa kembali penggaris segitiga tersebut sampai garis yang
dihasilkan sejajar/berimpit

Jenis-Jenis Mistar Untuk Menggambar Teknik

Ada 4 jenis mistar yang sering dipakai dalam menggambar teknik diantaranya
adalah sebagai berikut

1) Mistar Gambar-T
Salah satu jenis mistar yang sering digunakan untuk menggambar
teknik adalah mistar gambar-T. Disebut demikian karena jenis mistar ini

memiliki bentuk seperti huruf T. Mistar jenis ini digunakan untuk menarik
garis mendatar. Cara penggunaannya dengan menggeser-geserkan ujung

penuntuk ke tampat yang akan diberi garis. Ujung penuntun itu biasanya
ada di tepi sebelah kiri papan gambar dan sering disebut dengan bagian
kepala (gambar 01).
Untuk mendapatkan hasil garis yang optimal, kedudukan tangan kiri
hendaknya diletakkan pada bagian daun atau tengah mistar. Hal ini sangat
berguna untuk mendapatkan tekanan yang lebih mantap dan meminimalisasi
terjadinya pembentukan garis yang tidak diinginkan. Cara semacam ini
sekaligus berfungsi sebagai penahan kertas gambar agar tidak bergeser.
Dalam membuat garis mendatar, bagi yang biasa memegang pensil
dengan tangan kanan, dapat dilakukan seperti biasa, yaitu dari araj kiri ke
kanan. Bagi yang kidal, hendaknya memindahkan posisi kepala mistar
gambar ke sebalah kanan terlebih dahulu. Setelah itu baru menarik garis
dari kanan ke kiri (Gambar 02).

2) Segitiga gambar
Selain mistar gambar-T, ada pula jenis mistar segitiga gambar. Mistar
model ini biasanya banyak tersedia di toko-toko alat tulis.
Ada dua jenis mistar segitiga, yaitu ;
1. mistar segitiga gambar 45°
2. mistar segitiga gambar 30° x 60°

Kedua mistar segitiga gambar tersebut memiliki fungsi sama,


sebab keduanya memiliki siku-siku. Namun, kebanyakan orang
menggunakan mistar segitiga gambar 30° x 60° karena memiliki kaki
tegak lurus dan lebih panjang. Cara penggunaannya mula-mula dengan
menumpukan kakinya (bidang yang mendatar) pada daun mistar
gambar-T. Kemudian telapak dan jari-jari tangan kiri menekan dua
mistar gambar-T dan mistar segitiga gambar itu sekaligus.

Fungsi kedua jenis mistar segitiga gambar itu adalah;


1. Mendapatkan garis vertikal yang lurus (Gambar 04).
2. Untuk menarik garis yang miring. Tentu saja disesuaikan
dengan kebutuhannya. Tingkat kemiringannya yang dapat dipakai
antara lain 30°, 45°, atau 60° (Gambar 05).
3. Untuk mendapatkan kemiringan 15° atau perkalian dari 15°
dengan garis mendatar (Gambar 06).
4. Untuk menentukan pembagian dalam sebuah
lingkaran (Gambar 07).
5. Untuk membentuk garis yang sejajar dengan garis yang
diketahui. Caranya, posisikan sedemikian rupa mistar segitiga
gambar tersebut pada mistar gambar-T sepanjang garis yang telah
diketahui. Kemudian gunakan mistar segitiga gambar dengan cara
menggeser-gesernya untuk mendapatkan garis yang sejajar
dengan garis yang petama

3. Skala Inci dan Kaki

Jenis mistar seperti ini seperti bentuk mistar panjang yang sering kita
gunakan. Akan tetapi, mempunyai perbedaan yang signifikan. Mistar skala ini
memiliki jenis yang beragam, sesuai tipe yang digunakan untuk jenis teknik
gambar. Fungsi skala inci dan kaki ini adalah untuk memperkecil atau
memperbesar ukuran suatu objek dalam suatu perbandingan tetap, seperti 1/8,
1/4 atau 1/2.

Contoh penggunaan skala;


a. Pecahan
Ukuran penuh (1" = 1")
Ukuran seperdua (1/2 = 1")
Ukuran seperemapat (1/4 = 1")
Ukuran seperdelapan (1/8 = 1")
b. Desimal
Ukuran penuh (1.00" = 1.00")
Ukuran seperdua (0.50" = 1.00")
Ukuran seperemapat (0.375" = 1.00")
Ukuran seperdelapan (0.25" = 1.00")
Dilihat dari penggunaannya, jenis mistar skala ini setidaknya dapat
dikategorikan dalam tiga tipe, yaitu;
Skala untuk insinyur mesin (pecahan dan desimal). Skala ini bertipe terbagi-
penuh dan dilengkapi pembagian skala menurut perbandingan untuk memberi
reduksi atas dasar inci (Gambar 09).
Skala untuk insinyur sipil. Skala ini kadang disebut dengan skala rantai, dengan
tipe dibagi-penuh dan dilengkapi dengan bagian sepersepuluh terhadap
inci (Gambar 10).
Skala untuk arsitek. Skala ini menggunakan pembagiannya denga kaki (a foot)
dan pembagian akhirnya dengan inci seperti 1/2 inci, 1/4 inci dan seterusnya.
Skala biasa adalah 1/8 inci = 1 kaki, 1/4 inci = 1 kaki, 3/8 inci = 1 kaki, 1/2 inci
= 1 kaki, 1 inci = 1 kaki, 11/2 inci = 1 kaki, dan 3 inci = 1 kaki.

4. Skala Metrik
Jenis mistar skala ini lebih sering dipakai oleh masyarakat yang sering
menggunakan meter sebagai standar pengukuran linear ( Gambar 11 dan 12). Di
Indonesia skala ini bukan hal yang asing bagi kita. Pengukuran panjang, volume,
permukaan, berat dan sebagainya dengan menggunakan skala ini adalah
termasuk skala metrik dan sah digunakan sebagai standar internasional atau
dunia, meskipun ada sebagian kecil negara yang belum menggunakannya.
Skala ini berguna untuk memperbesar atau memperkecil ukuran gambar.
Berikut ini adalah skala yang dipakai untuk sebuah gambar;

1) Skala yang kecil; 1 : 2, 1 : 3, 1 : 5, 1 : 10


2) Skala yang besar; 2 : 1, 3 : 1, 5 : 1, 10 : 1

Cara pembuatan garis dalam jarak pendek dengan menggunakan skala


ini hendaknya menggunakan pensil bermata tajam, atau bisa juga menggunakan
jarum untuk membuat lekukan tipis di titik garis yang akan ditentukan. Hal yang
perlu diingat, dalam pengukuran ini hendaknya ditulis pula ukuran
skalanya (Gambar 13).
c) Jangka dan kelengkapannya.
Jangka adalah alat yang berfungsi untuk membuat lingkaran atau busur
lingkaran baik dengan ujung pensil atau dengan tinta.
Macam – macam jangka yang biasa digunakan untuk menggambar
terdiri atas :
1) Jangka besar dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 100 mm sampai 200 mm.
2) Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar lingkaran
dengan diameter 50 mm sampai dengan 100 mm
3) Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar
lingkaran dengan diameter 5 mm sampai dengan 50 mm
4) Jangka orleon dipergunakan untuk membuat lingkaran yang tidak
dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat dipergunakan
menggambar lingkaran dengan diameter 1 mm sampai dengan 5 mm
Gbr.1.17 Macam-macam jangka

Kotak Jangka (Penyimpan Jangka)


Jangka disimpan di dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan
bentuk dari jangka tersebut (lihat gambar 1.18)

Gbr 1.18 Kotak Jangka

d) Macam – macam Mal


Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar teknik
terdiri atas mal huruf, mal busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan mal
khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya).
(1) Mal huruf
Mal huruf dipergunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan
pensil mekanik/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran 0,25; 0,35; 0,5; 0,7;
1,4; dan 2 mm (lihat gambar 1.19)
Gb 1.19 Mal huruf
(2) Mal Busur (mal kurva)
Mal busur (mal kurva) dipergunakan untuk membuat lengkungan-
lengkungan yang teratur misalnya lengkungan parabola, hiperbola,
epicicloida, hipocicloida dan semacamnya.

Contoh penggunaannya perhatikan gambar … . Untuk garis yang


memotong 1, 2, dan 3 mal ditempatkan pada posisi 1, sedangkan untuk
titik-titik 4, 5 dan 6, mal digeser pada posisi 2 sehingga didapat
lengkungannya.

Gb 1.20 Mal kurva


(3). Mal Elips
Mal elips dipergunakan untuk membuat elips misalnya gambar–
gambar silinder, cincin poros dan bentuk–bentuk elips kainnya.
Gb 1.21 Mal Elips

Gambar di bawah merupakan gambar yang dibuat dengan pertolongan


mal elips.

Gb. 1.22 Hasil gambar dengan menggunakan mal elips

(3). Mal / Sablon dengan Bentuk lain


Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai
bentuk bermacam–macam. Misalnya untuk simbol–simbol pengerjaan,
tanda pengerjaan, anak panah, lingkaran, simbol–simbol dan konstruksi
pipa, konstruksi listrik dan lain–lain. Salah satu contoh mal dengan
bentuk lain adalah mal untuk tanda pengerjaan (lihat gambar 1.23)

Gb. 1.23 Mal Khusus

f). Penghapus dan Pelindung Penghapus


Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang
tidak berguna agar tidak merusak kertas gambar dan tidak
meninggalkan warna pada kertas gambar pergunakan penghapus putih
yang halus.
Pelindung penghapus dipergunakan untuk menghilangkan garis
yang berdekatan. Dengan alat ini garis–garis yang perlu dapat
terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah
dapat dihapus (lihat gambar 1.24)

Gb. 1.24 Pelindung penghapus


g) Papan gambar dan Meja gambar
Papan gambar ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas,
misalnya untuk kertas ukuran A0 mempunyai ukuran 1200 mm x 900
mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm.

Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi


yang lurus, agar kepala dari penggaris – T dapat digeser. Gambar 1.25
menunjukkan sebuah standar papan gambar khusus yang dapat diatur
ketinggiannya maupun kemiringannya. Papan gambar khusus yang
dipasang di atas sebuah standar ini disebut juga meja gambar.

Gb. 1.25 Papan gambar

h) Mesin Gambar
Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat–
alat gambar lainnya seperti busur derajat, pengganti – T, segitiga dan
ukuran. Gambar 1.26 menunjukkan mesin gambar jenis kereta pada
mesin ini pasangan penggaris dan alat putarnya ditempatkan pada
sebuah kereta vertikal yang penggarisnya dapat digerakkan secara
vertikal dan keseluruhannya dapat digerakkan secara horisontal pada
kereta horisontal.

Gb 1.26 Mesin gambar jenis kereta


3) Etiket (kepala gambar) dan Skala Gambar.
Setiap gambar kerja selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sisi
kanan bawah kertas gambar. Yang dicantumkan pada etiket meliputi :
a) Nama yang membuat gambar,

b) nama gambar,
c) nama instansi/departemen/sekolah,
d) nomor gambar,
e) tanggal menggambar atau selesainya gambar,
f) tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa,
g) ukuran kertas gambar yang dipakai,
h) skala gambar,
i) proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut,
j) satuan ukuran yang digunakan,
k) berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar.
Contoh etiket seperti pada gambar 1.27

Gb 1.27 Etiket
Skala gambar adalah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap
ukuran linier dari unsur yang sama dari benda.
Ada 3 (tiga) macam skala gambar, yaitu :
1) ukuran penuh, skala pembesaran, dan skala pengecilan.
Skala pembesaran digunakan jika gambarnya di buat lebih besar
daripada benda sebenarnya, misalnya ; 10 : 1, 5 : 1, 2 : 1.
2) Skala penuh digunakan bilamana gambarnya di buat sama
besar dengan benda sebenarnya ( 1 : 1 ).
Skala pengecilan digunakan bilamana gambarnya di buat lebih kecil dari benda yang
sebenarnya, misalnya : 1 : 2, 1 : 5, 1 : 10.

Ringkasan / Rangkuman

 Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama


bagi orang-orang teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut
sebagai bahasa Teknik
 Gambar teknik mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1) Penyampaian Informasi
2) Pengawetan dan Penyimpanan
3) Penuangan gagasan dan Pengembangan

Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain :


(1) Jepang ( JIS )
(2) Belanda ( NEN )
(3) Jerman ( DIN )
(4) Indonesia ( SII )
(5) Standar Internasional ( ISO )

Soal Latihan
Latihan soal pilihan ganda berikut dikerjakan oleh siswa secara mandiri setelah menyelesaikan
pembelajaran pada bab 1.

1) Ukuran dari kertas A4 adalah..


a) 297 x 420
b) 148 x 210
c) 210 x 297
d) 420 x 594
e) 128 x 320
2) Gambar garis disamping digunakan untuk penggambaran :
a) Garis bayang – bayang
b) garis sumbu
c) Garis potong
d) Garis Tipis
e) Garis benda
3) Dari gambar dibawah ini garis ukuran mana yang digambar dengan tidak benar :

a) 15
b) 8
c) 16
d) 30
e) Semua jawaban benar
4) Penunjukan garis ukuran dibawah ini mana yang sesuai standart :

a) A
b) A
5) Garis tipis kontinu dapat digunakan untuk penggambaran, kecuali….
a) Garis-garis ukur.
b) Garis-garis proyeksi/bantu.
c) Garis nyata atau gambar
d) Garis-garis penunjuk
e) A dan B benar
6) Garis dibawah ini dapat digunakan untuk penggambaran ….

a) Garis-garis ukur.
b) Garis-garis proyeksi/bantu.
c) Garis nyata atau gambar
d) Garis Tipis
e) Garis sumbu
7) Ukuran dari kertas A3 adalah..
a) 297 x 420
b) 148 x 210
c) 210 x 297
d) 420 x 594
e) 240 x 320
8) Ukuran garis tepi constan pada kertas gambar ukuran A3 adalah….
a) 15 mm
b) 10 mm
c) 5 mm
d) 25 mm
e) 20 mm
9) Standar gambar teknik dibuat untuk tujuan…..
a) Menyampaikan gagasan
b) Merealisasikan ide
c) Memudahkan komunikasi teknik
d) Memudahkan dalam menggambar
e) Merealisasikan Imajinasi
10) Yang bukan merupakan fungsi gambar teknik adalah….
a) Menyampaikan gagasan
b) Sebagai alat komunikasi
c) Untuk pengawetan atau penyimpanan
d) Memudahkan dalam menggambar
e) Merealisasikan ide

Kunci Jawaban

1) C
2) E
3) B
4) B
5) E
6) E
7) A
8) B
9) C
10) D

PROFIL PENILAIAN

SKOR KETERANGAN
< 71 Tidak tuntas
≥ 71 Tuntas

SK / KD SKOR NILAI KRITERIA


Sangat baik-sempurna :
Menguasai materi tentang peralatan dan perlengkapan gambar
100 - 90
teknik
dengan benar dan lancar
Memahami Cukup-baik :
89 - 80 Cukup menguasai tentang peralatan dan perlengkapan gambar
peralatan dan
teknik, tetapi kurang terperinci
kelengkapan Sedang—cukup :
gambar teknik 79 - 71 Penguasaan materi tentang peralatan dan perlengkapan gambar
teknik cukup
Sangat kurang—kurang :
70 - 0 Tidak menguasai materi peralatan dan perlengkapan gambar
teknik, tidak ada substansi, tidak relevan, tidak layak dinilai
Sangat baik-sempurna :
100 - 90
menerapkan sketsa gambar 3D dengan benar dan lancar
Cukup—baik :
Menerapkan sketsa 89 - 80 Cukup mampu menyebutkan menerapkan sketsa gambar 3D , tapi
gambar benda 3D kurang terperinci
sesuai aturan 79 - 71
Sedang—cukup :
Tidak lancar dalam menerapkan
proyeksi pictorial
Sangat kurang—kurang :
70 - 0 Tidak mampu menyebutkan Kegiatan pada menerapkan sketsa
gambar 3D dengan benar dan lancar, tidak layak dinilai
Sangat baik-sempurna :
100 - 90
membuat sketsa gambar 3D teknik dengan benar dan lancar
Cukup—baik :
Menyajikan sketsa 89 - 80 Cukup mampu menyebutkan menerapkan sketsa gambar 3D, tapi
gambar benda 3D kurang terperinci
sesuai aturan 79 - 71
Sedang—cukup :
Tidak lancar dalam menerapkan
proyeksi piktorial
Sangat kurang—kurang :
70 - 0 Tidak mampu menyebutkan Kegiatan pada menerapkan sketsa
gambar 3D dengan benar dan lancar, tidak layak dinilai
BAB II

Menerapkan dan membuat gambar pada


proyeksi pictorial

Tujuan Bab 2:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada BAB 2, siswa mampu:
1) Menerapkan sketsa gambar 3D dengan proyeksi pictorial,
2) Membuat gambar dengan proyeksi pictorial,

Referensi :
Manual :

 Buku Gambar Teknik kurikulum 13

 https://www.academia.edu/6696094/proyeksi_gambar_teknik
https://tugassekolahkejuruan.blogspot.c
om/.../mengenal-proyeksi-gambar-teknik
SMK NEGERI 3 BONTANG
TEKNIK SEPEDA MOTOR Gambar Teknik Otomotif

Pelajaran 1 : Menerapkan dan membuat gambar pada proyeksi pictorial

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1 ;
1) siswa mampu menerapkan gambar 3D pada proyeksi pictorial
2) siswa mampu membuat gambar pada proyeksi pictorial.

Gambar Proyeksi

Untuk menyajikan sebuah benda tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi
dipergunakan cara proyeksi.
Jika sebuah benda dilihat dari sebuah titik penglihatan O, seperti gambar 4.1
maka proyeksi dari benda ini pada bidang proyeksi P disebut proyeksi perpspektif dan
gambarnya disebut gambar perspektif
Jika titik penglihatannya berada di tak terhingga, maka garis-garis proyeksi
( garis-garis penglihatan) menjadi garis sejajar, seperti pada gambar 4.2 . Proyeksi ini
disebut proyeksi sejajar
Sedangkan proyeksi sejajar dibagi dua yaitu :
1) Proyeksi orthogonal, bila garis-garis proyeksi tegak lurus pada
bidang proyeksi P
2) Proyeksi miring, bila garis-garis proyeksi membuat sudut dengan
bidang proyeksi P

Gambar 4.1. Proyeksi Perspektif Gambar 4.2. Proyeksi Sejajar

Proyeksi Aksonometri ( sejajar yang tegak lurus)


Jika sebuah benda disajikan dalam proyeksi orthogonal dan salah satu bidang
sisinya frontal ( sejajar bidang proyeksi) seperti tampak pada gambar 4.3a, hanya
sebuah bidang saja yang tergambar pada bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda
itu akan terlihat serentak, dan gambar demikian memberi bentuk benda seperti
sebenarnya( mudah dimengerti/dipahami bentuk bendanya) gambar 4.3b. Cara
demikian disebut proyeksi aksonometri. Tiga bentuk proyeksi aksonometri adalah
isometric, dimetri dan trimetric.

31
SMK NEGERI 3 BONTANG
TEKNIK SEPEDA MOTOR Gambar Teknik Otomotif

Gambar 4.3. Proyeksi Orthogonal

Proyeksi Isometri
Sebagai contoh diambil sebuah kubus. Pertama-tama kubus ini diletakkan seperti
pada gambar 4.4a. Kemudian kubus ini dimiringkan sehingga diagonal benda berdiri
tegak lurus bidang vertical ( bidang proyeksi). Sudut antara bidang bawah kubus dan
bidang horizontal menjadi 35o 16' Gambar 4.4b Jika kubus ini diproyeksikan pada
bidang proyeksi akan menunjukkan ketiga bidang dari kubus .
Dalam gambar proyeksi ini rusuk-rusuknya AB, AD dan AE ketiga-tiganya sama
panjang dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 120 o. Pada gambar
4.4c diperlihatkan skala perpendekan dari rusuk-rusuknya pada gambar proyeksi, yaitu
0,82 dari panjang rusuk sebenarnya. Proyeksi demikian disebut proyeksi isometric

Gambar 4.4 Proyeksi isometri

32
SMK NEGERI 3 BONTANG
TEKNIK SEPEDA MOTOR Gambar Teknik Otomotif

Proyeksi dimetri
Disebut proyeksi dimetri, bila skala perpendekan dari dua rusuk dan dua sudut
dari ketiga sudut yang dibentuk oleh ketiga rusuk yang berpotongan pada satu titik
adalah sama

Gambar 4.5 dimetri Gambar 4.6. Proyeksi trimetri

Proyeksi trimetri

Proyeksi trimetric, bila skala perpendekan dari ketiga rusuk dan tiga sudut titik
sama lihat gambar 4.6
Harga-harga dari sudut dan skala perpendekan dari proyeksi aksonometri yang khusus
terdapat pada table dibawah ini

Tabel Sudut Proyeksi dan skala perpendekan

Cara Proyeksi Sudut Proyeksi (o) Skala Perpendekan


α β Sumbu x Sumbu y Sumbu z
Proyeksi 30 30 82 82 82
Isometri
Proyeksi 15 15 73 73 96
Dimetri 35 35 86 86 71
40 10 54 92 92
Proyeksi 20 10 64 83 97
Aksonometri 30 15 65 86 92
30 20 72 83 89
35 25 77 85 83
45 15 65 92 86

33
SMK NEGERI 3 BONTANG
TEKNIK SEPEDA MOTOR Gambar Teknik Otomotif

Gambar Isometri
Orang lebih menyenangi gambar isometric, karena gambar isometric dapat
menyajikan benda dengan tepat, dan memerlukan waktu yang lebih singkat
dibandingkan dengan cara proyeksi yang lain. Berikut contoh gambar isometric dengan
berbagai kedudukan sumbu utama Gambar 4.7. Kedudukan sumbu isometric dipilih
sesuai tujuan dan hasil yang akan memberikan gambar yang paling jelas.

Gambar 4.7 Kedudukan sumbu-sumbu isometric

Gambar isometric dari sebuah benda dengan sebuah bidang miring

Gambar 4.8 Proyeksi Miring

34
SMK NEGERI 3 BONTANG
TEKNIK SEPEDA MOTOR Gambar Teknik Otomotif

Gambar 4.9. Perbandingan beberapa jenis proyeksi miring proyeksinya miring terhadap
bidang proyeksi.

Pada proyeksi ini benda dapat diletakkan sesukanya tetapi biasanya permukaan
depannya diletakkan frontal terhadap bidang proyeksi vertical. Dengan demikian
bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya, yang juga terdapat pada
proyeksi orthogonal. Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya sudut 30, 45
dan 60 derajat terhadap sumbu horizontal yang disebut juga sudut proyeksi. Pada
rusuk yang miring ini bila dipakai skala perpendekan= 0,5 dan sudut proyeksi 45 o
memberikan bentuk gambar yang jelas dan mudah dipahami seperti sebenarnya dan
penggambarannya agak mudah.

Gambar 4.10 memperlihatkan gambar sebuah benda dalam proyeksi isometric


dan proyeksi miring dapat dipakai sebagai perbandingan

35
SMK NEGERI 3 BONTANG
TEKNIK SEPEDA MOTOR Gambar Teknik Otomotif

Gambar 4.10 Perbandingan Gambar isometric dan gambar Proyeksi Miring

Cara-cara Proyeksi yang digunakan dalam gambar teknik

Dasar-dasar Proyeksi orthogonal


Untuk dapat memproyeksikan benda secara orthogonal ( tegak lurus) perlu kita
pahami dasar-dasar proyeksi orthogonal. Benda tidaj lain dibatasi oleh bidang dan garis
potong dari bidang bidang tersebut. Untuk dapat memproyeksikan benda tersebut, kita
harus dapat memproyeksikan bidang dan garis. Untuk memproyeksikan bidang sama
dengan memproyeksikan 2 garis yang berpotongan pada bidang tersebut. Sedang
untuk memproyeksikan garis adalah sama dengan memproyeksikan dua titik yang tidak
berimpit pada garis tersebut. Berikut contoh proyeksi titik pada bidang proyeksi gambar
5.1a proyeksi garis PG pada bidang proyeksi, masing-masing untuk PQ // bidang
proyeksi. Gambar 5.1b, PQ terletak sebarang terhadap bidang proyeksi, gambar 5.1.c
dan PQ tegak lurus bidang proyeksi gambar 5.1d sedang pada gambar 5.2
menunjukkan urut-urutan proyeksi orthogonal dari suatu benda pada satu bidang
proyeksi.

Gambar 5.1. Proyeksi Orthogonal dari titik dan garis

36
SMK NEGERI 3 BONTANG
TEKNIK SEPEDA MOTOR Gambar Teknik Otomotif

Gambar 5.2. Proyeksi Orthogonal dari benda

Proyeksi Orthogonal dalam gambar teknik

Dalam gambar teknik kita mengenal dua macam proyeksi, yaitu


a. Proyeksi Eropa atau proyeksi sudut pertama dan
b. Proyeksi Amerika atau proyeksi sudut ketiga
a. Proyeksi Eropa

a. Proyek eropa
Ketentuan dari proyeksi eropa, benda terletak antara pengamat dan bidang
proyeksi.

Cara memproyeksikan :
Benda yang akan kita proyeksikan harus kita rencanakan mana yang kita
anggap sebagai pandangan depan, misalnya A adalah pandangan depan, B adalah
pandangan atas, C adalah pandangan kiri, D Pandangan Kanan, E pandangan
bawah, dan F pandangan Belakang ditunjukkan oleh anak panah pada gambar
5.3a. Ini menunjukkan dari arah mana pengamat/ orang akan memproyeksikan.
Kemudian benda kita masukkan kedalam kubus yang transparan ( tembus
pandang) gambar 5.3b. Dengan kekentuan dari proyeksi eropa di atas, maka
gambar proyeksi pandangan depan ( A) ada dibidang sisi belakang dari kubus,
gambar proyeksi pandangan atas (B) ada di sisi bawah, gambar proyeksi
pandangan kiri ( C) ada di sisi kanan, Gambar proyeksi pandangan kanan ( D) ada
di sisi kiri, GAmbar proyeksi pandangan bawah (E) ada dibidang sisi atas dan
gambar proyeksi belakang ada dibidang sisi depan Gambar 5.3b
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan
bidang sisinya kita rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi
satubidang dengan gambar proyeksi pandangan depan.
Bila garis-garis rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil
proyeksi eropa seperti pada gambar 5.3d
Ciri-ciri dari hasil proyeksi eropa :
37
SMK NEGERI 3 BONTANG
TEKNIK SEPEDA MOTOR Gambar Teknik Otomotif
1) Pandangan atas terletak dibawah pandangan depan
2) Pandangan kiri terletak dikanan pandangan depan
3) Pandangan kiri terletak di kiri pandangan depan
4) Panfangan bawah terletak di atas pandangan depan

Gambar 5.4. Proyeksi Eropah atau Proyeksi Sudut Pertama

b. Proyeksi Amerika
Ketentuan dari proyeksi amerika , bidang proyeksi terletak antara pengamat
dan benda. Cara memproyeksikannya : Benda yang akan kita proyeksikan kita ambil
sama dengan benda yang diproyeksikan dengan cara eropa, gambar 5.3.a, termasuk
arah memandangnya.
Kemudian benda kita masukkan dalam kubus yang transparan ( tembus
pandang) gambar 5.4a. Dengan ketentuan dari proyeksi amerika di atas, maka
gambar proyeksi pandangan Depan (A) ada dibidang sisi depan kubus, gambar
proyeksi pandangan atas (B) ada di bidang atas, Pandangan sisi kiri (C) ada di sisi
kiri, pandangan sisi kanan (D) ada di sisi kanan , pandangan bawah (E) ada di sisi
bawah, pandangan sisi belakang (F) ada di belakang lihat gambar 5.4a
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan
bidang sisinya kita rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi
satubidang dengan gambar proyeksi pandangan depan.
Bila garis-garis rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil
proyeksi Amerika seperti pada gambar 5.4c

Ciri-ciri dari hasil proyeksi Amerika :


1) Pandangan atas terletak di atas pandangan depan
2) Pandangan kiri terletak dikiri pandangan depan
3) Pandangan kiri terletak di kanan pandangan depan
4) Panfangan bawah terletak di bawah pandangan depan

38
SMK NEGERI 3 BONTANG
TEKNIK SEPEDA MOTOR Gambar Teknik Otomotif

Gambar 5.4. Proyeksi Amerika atau Proyeksi sudut ketiga

39
Ringkasan

Dalam gambar teknik kita mengenal dua macam proyeksi, yaitu


a. Proyeksi Eropa atau proyeksi sudut pertama dan
b. Proyeksi Amerika atau proyeksi sudut ketiga
a. Proyeksi Eropa

Ciri-ciri dari hasil proyeksi eropa :


1) Pandangan atas terletak dibawah pandangan depan
2) Pandangan kiri terletak dikanan pandangan depan
3) Pandangan kiri terletak di kiri pandangan depan
4) Panfangan bawah terletak di atas pandangan depan

Ciri-ciri dari hasil proyeksi Amerika :


1) Pandangan atas terletak di atas pandangan depan
2) Pandangan kiri terletak dikiri pandangan depan
3) Pandangan kiri terletak di kanan pandangan depan
4) Panfangan bawah terletak di bawah pandangan depan
Soal Latihan
1. Gambarkan proyeksi trimetri pada gambar dibawah ini !

2. Gambarkan tampak depan, samping kanan, samping kiri dan belakang pada
gambar dibawah ini!

Kunci jawaban
1)

2)
PROFIL PENILAIAN

SKOR KETERANGAN
< 71 Tidak tuntas
≥ 71 Tuntas

SK / KD SKOR NILAI KRITERIA


Sangat baik-sempurna :
Menguasai materi tentang peralatan dan perlengkapan gambar
100 - 90
teknik
dengan benar dan lancar
Memahami Cukup-baik :
89 - 80 Cukup menguasai tentang peralatan dan perlengkapan gambar
peralatan dan
teknik, tetapi kurang terperinci
kelengkapan Sedang—cukup :
gambar teknik 79 - 71 Penguasaan materi tentang peralatan dan perlengkapan gambar
teknik cukup
Sangat kurang—kurang :
70 - 0 Tidak menguasai materi peralatan dan perlengkapan gambar
teknik, tidak ada substansi, tidak relevan, tidak layak dinilai
Sangat baik-sempurna :
100 - 90
menerapkan sketsa gambar 3D dengan benar dan lancar
Cukup—baik :
Menerapkan sketsa 89 - 80 Cukup mampu menyebutkan menerapkan sketsa gambar 3D , tapi
gambar benda 3D kurang terperinci
sesuai aturan 79 - 71
Sedang—cukup :
Tidak lancar dalam menerapkan
proyeksi pictorial
Sangat kurang—kurang :
70 - 0 Tidak mampu menyebutkan Kegiatan pada menerapkan sketsa
gambar 3D dengan benar dan lancar, tidak layak dinilai
Sangat baik-sempurna :
100 - 90
membuat sketsa gambar 3D teknik dengan benar dan lancar
Cukup—baik :
Menyajikan sketsa 89 - 80 Cukup mampu menyebutkan menerapkan sketsa gambar 3D, tapi
gambar benda 3D kurang terperinci
sesuai aturan 79 - 71
Sedang—cukup :
Tidak lancar dalam menerapkan
proyeksi piktorial
Sangat kurang—kurang :
70 - 0 Tidak mampu menyebutkan Kegiatan pada menerapkan sketsa
gambar 3D dengan benar dan lancar, tidak layak dinilai

Anda mungkin juga menyukai