Anda di halaman 1dari 19

KAJIAN KELAYAKAN PROYEI«KKP)

PEMBANGUNAN PLTG KALTIM PEAKER 2 - 2 X 50 MW

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA

Balikpapan, Juni 2017


LEMBAR PENGESAHAN

KAJIAN KELAYAKAN PROYEK PLTG KALTIM PEAKER 2 - 2 X 50 MW

Sesuai dengan RUPTL PT PLN (Persero) 2017 - 2026 \'ang telah disahkan meialui
Keputusan Menteri ESDM No. 1415K120/MEM/2017 tentang Pengesahan Rencana Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) tanggal 29 Maret 2017, maka disusunlah
Kajian Kelayan Proyek Pembangunan PLTG Kaltim Peaker 2 - 2 x 50 MW.

Hasil dari kajian tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Sesuai neraca daya diperlukan penambahan kapasitas pembangkit untuk memenuhi


kebutuhan beban puncak serta menjaga reserve margin di sistem Mahakam ;

2. Dengan masuknya PLTG Kaltim Peaker 2 (2 x 50 MW), hasil simulasi menggunakan


software digsilent didapatkan bahwa mutu tegangan rnasih dalam batas toleransi
tegangan yang diijinkan dan arus hubung singkat yang mungkin terjadi masih dibawah
rated break capacity yang ada saat ini ;

3. Hasil perhitungan analisa ekonomi diketahui bahwa PLTG Kaltim Peaker 2 - 2 x 50 MW


lebih feasible untuk dilaksanaka n dibandingkan dengan OPS I lainnya, dari hasil simulasi
diketahui bahwa penghematan terhadap opsi lain Rp 400,886.5 Juta selama masa
operasi pembangkit ;

4. Hasil simulasi analisa financial menunjukkan bahwa apabila kondisi sesuai asumsi yang
dibuat, maka pembangunan PLTG Kaltim Peaker 2 (2 x 50 MW) belum feasible untuk
dilaksanakan karena tidak memenuhi kriteria financial namun demikian analisa
sensitivitas menunjukkan bahwa apabila biaya bahan bakar turun menjadi 85% (harga
gas menjadi 6.8 usd/mmbtu) dan CF naik menjadi 50% dari asums i yang digunakan,
maka proyek pembangunan PLTG Kaltim Peakaer 2 menjad i feasible untuk
dilaksanakan .

Page 12
5. Pembangunan proyek PLTG Kaltim Peaker 2 harus sejalan dengan pembangunan pipa
gas dari PK 52 ke pembangkit Tanjung Batu dengan harspan seknario pembelian gas
dalam PJBG tersebut adalah take and pay dan tanpa JPH 8, JPMB.

Demikian kajian kelayakan proyek ini dibuat, untuk dipergunak.an sebagai penunjang
pembangunan sistem kelistrikan di sistem PLN Wilayah Kalirnantan Timur dan Kalimantan
Utara.

Balikpapan, Juni 2017


Menyetujui, Disusun oleh,
Genera Manager Manager Perencanaan

Page 13
KAJIAN KELAYAKAN PROYEK

PLTG KALTIM PEAKER 2 - 2 X 50 MW - KALIMANTAN TIMUR

NO. REF: 10.01 .02/2017.06/01

Daftar lsi
A. Urnurn
l. Data Proyek
2. Lata r Belakang dan Objektif

8. Kajian Kel ayakan Operasi dan Ekonorni I Finansial


1. Kondisi Sistern Saat ini
1.1. Kapasitas Terpasang
1.2. Tegangan Operasi
2. As urnsi-Asurnsi
2.1. Demand Forecast
2.2. Neracay Daya
2.3. Jadwal Pelaksanaan Proyek
3. Altern atif Solusi Proye k
3.1. Analisa Ekonorni
3.2. Analisa Finansial
3.3. Analisa Sensitivitas
4. Ana lisa Al iran Daya
4.1. Analisa dalarn Analisa Aliran Daya
4.2. Tingkat Mutu Pelayanan
4.2.1. Aliran Daya Sebelurn Proyek
4.2.2. Aliran Daya Setelah Proyek
5. Hubung Sing kat

C. Kesi rnpu lan KKP

Page 14
KAJIAN KELAYA KA N PROYEK

PLTG KALTIM PEAKER 2 - 2 X 50 MW - KALIMANTAN TIMUR

NO. REF : 10 .01 .02/2017.06/01

A. Umum
1. Data Proy ek
Nama Proyek : Pembangunan PLTG Kaltim Peaker 2
Lokasi Proyek : Tanjung Batu - Kalimantan Timur
Kapasitas Proyek : 2 x 50 MW
Lingkup Proyek : Pembangunan PLTG di S'stem Mahakam
Sumber Dana : APBN I APLN
Rencana Operasi : 2018
2. Lat ar Belakang da n Obje kt if
Beban puncak terlayani yang pernah dicapai di sistem Mahakam pada bulan Mei
2017 adalah sebesar 402.37 MW (termasuk captive power). Kondisi pemenuhan
beban puncak tersebut pada saat PLTU Teluk Balikpapan operasi 1 unit (unit #2)
sebesar 50 MW, IPP PLTU GFK dan PLTG Senipah beroperasi maksimal dan
selebihnya menggunakan bahan bakar MFO dan HSD, dan dalam kondisi tersebut
feul mix sistem adalah sebesar 21 .23%.
Sesuai forecast dalarn RUPTL 2017-2026, beban puncak di Sistem Mahakam
mengalami peningkatan rata-rata dalam periode 10 tahun tersebut sebesar 12.43%.
Untuk dapat memenuhi peningkatan beban setiap tahun tersebul , rnaka dibuluhkan
penambahan pasokan daya di Sistem Mahakam terutarna pada waktu beban
puncak (peaker).
Pernbangunan PLTG Kaltim Peaker 2 x 50 MW secara umurn bertujuan untuk :
• Menyambut rencana pemenuhan gas di Tanjung Batu dari Mahakam PSG,
Sangasanga PSG dan Sebuku PSG sebesar 40 BBTUD sesuai surat SKK Migas
NO.1 085/SKKOOOOO/2013/S2 tanggal 9 Desember 2013.
• Mendukung program diversifikasi energi yaitu dengan memanfaatkan gas alam
yang ramah Iingkungan hidup untuk memproduksi energi listrik karena masih
terdapal beberapa pembangkit berbahan bakar minyak di Sistem Mahakam.
• Memenuhi kebutuhan beban di Sitem Mahakam terutama pada waktu beban
puncak, menjaga reserve margin serta pemenuhan N-1 sistem.
• Pernbangunan pembangkit berbahan bakar gas diharapkan dapat menekan
BPP serta dapat memperbaiki bauran energy di Sistem Mahakam.

Page 15
B. Kajian Kelyakan Operasi dan Ekonomi I Finansial
1. Kondisi Sistem Saat Ini
1.1 . Kapasitas Terpasang
Sesuai dengan Jatar belakang disampaikan bahwa beban puncak sistem
Mahakam saat ini mencapai 402.37 MW. Beo an puncak tersebut dilayani
oleh Pembangkit Swasta 255 MW (61%) dan pembangkit PLN 165 MW
(39%).
Tabel1 . Kondisi Sistem Mahakam
. DAYA MAMPU

~
_ EMBANGK . TERPASA"G NETTO .. ;, OPERAS. PASOK

PLTGU TANJUNG BATU 60 64 20.00 38.00


PLTD KARANG ASAM 39.36 21.80 16.29 16.29
PLTOKELEDANG 40.04 10.20 3.20 3.20
BATAKAN 12.16 9.00 1.50 3.50
-e PLTD GUNUNG MALANG 24.08 16.00 5.06 5.06
~
z PLTG SAMBERA 40.0 28.0 0.00 14.20
PLTG PEAKING 140.0 136.0 65.00 65.00
PLTMG WARTSILA BTG 13.9 11.0 9.80 9.80
PLTOKANAAN I MAK 10.2 7.2 0.00 2.40
PLTU TELUK BALlKPAPAN 220.0 198.0 42.7 42.7
:;: en PLTO COE 20.0 20.0 18.00 18.00
,.m
PLTO COGINOO 40.0 40.0 40.00 40.00
en PLTM G AOIQUATRO M;"" . • 2.0 .,~." ·W2.0 _ 2.00' " , "" .. 2.00 ..." t« OPS>
PLTMGKALTIMEX 4 ... .<'. ....., . 6.0,,", '" 6.0 o 5.30 5.30 OPS
~
">A PLTMGBME· .... .- .... 1....2.7 2.7 . 1.74 . oM . 1.74 "' OPS
m PLTU KALIMANTAN PCWERINOO ._7.501." 1... ·5.00;·:·· " .. .. 0.00' .,.., • 0.00 " "" FO <,
)<
PLTMG BEllM BING """.,...",...",. '~':" 8 . 0 · 4 . 0'~' 1 ' 1~ 3.84t'tio<D 1",-,. 3.84' ..... •... OPS ~
()
.
m PLTGKOM
en
en PLTU KARIANGAU POWER '"
-e
......
·"" 5.0· ·.... _ 5.0·.... 1'. "4.14 ....
1'..... 30.0· ... _ 26.0 7.00 .. ·~
MANGKU JEN ANG "'~If'l\. '· _ 5.0" """ ""5.0 , '" 1....... 0.00 ·...•• h.. ~ o . o o ,f<
n 14 ..
... 7.00
·' OPS
PS
·.. FOM.
o PLTU
:;: PLTU SENONI 15.0 13.0 6.48 6.48

Wm PLTU RIMBA RAYA,""""" ......


PLTG SENIPA
PLTUCFK· .
'·' 11'7.5i••' _ 6.0 _ I..... 5 . 00 ~·
1_62.0"",, _ 82.0
. 1 _95.0_
7 .00 .
.~ 95 . 0 '" " _92.12'
...._ ' 5.00 · .
71.00· ,
92.12
" OPS

PLN 599.7 491.2 165.5 200.1 39%


EXCESS POWER 76.0 64.0 25.5 25.5 6%
IPP 177.0 177,0 163.1 163.1 39%
SEWAGAS 10.7 10.7 9.0 . 9.0 2%

~,. u "Ii.TOTAl SISTEM. ' ! c- .> 928.72 ·... 1';804 .90 1 '~lt42.1,1 4 . '" ., 456.24 . ~;

Reallsasl tgl10 Mel 2017

1.2. Tegangan Operasi


Tegangan operasi Transmisi & Gardu Induk di Sistem Mahakam adalah
150 kV. Profil tegangan pada waktu beban puncak siang maksimal 150 kV
dan minimal 138 kV sedangkan pada waklu beban puncak malam tegangan
maksimal 151 kV dan minimal 138 kV, nilai tersebut masil dalam batas
loleransi sistem yailu minimal -10% dan maksimal +5% dari tegangan
nominal.

Page l6
1.3. Transmisi
Untuk jalur lransmisi di Sislem Mahakam saat ini lerebenlang sepanjang
859.9 kms dari Kola Balikpapan, Kola Sarnarinda, Kola Bonlang dan
Tenggarong. Rencana connection point proyek PLTG Kall im Peaker 2
adalah di GI Embalul dimana kondisi seluruh ruas masih memenuhi krileria
N-l .

2. Asumsi-asumsi
2.1. Demand Forecast
Proyeksi kebuluh an l enaga Iisrik dan beban puncak di sistern Mahakam
sesuai RUPTL 2017-2026 dapal dilihat pada l abel 2 dibawah ini.
Tabel 2. Demand Forecast Sistem Mahakam

Produksi Load Beban


Tahun
(GWh) Faktor ('!o) Puncak (MW)
2017 3,347.86 69.2 552.65
2018 4,051 .57 69.7 663.43
2019 4,832.70 69.9 789.32
2020 5,838.82 70.3 948.54
2021 6,350.1 0 70,6 1,026.90
2022 6,870.62 70.9 1,106.85
2023 7,671.83 71.1 1,231.05
2024 8,314.22 71.4 1,329.17
2025 9,209.37 71.7 1,467.22
2026 9,985.58 71.9 1,586.17

Kebul uhan energi pada tahun 2018 adalah sebesar 4,051.57 GWh dan
meningkal menjadi 5,838.82 GWh pada tahun 2020 dan samapai dengan
2026 meningkal menjadi 9.985.58 GWh, dengan rata-rala pertumbuhan
sekilar 12.9 1% per lahun unluk 10 lahun kedepan.
Sama halnya dengan kebuluhan energi, beban puncak juga lumbuh sekilar
12.43% per lahun unluk 10 tahun kedepan sehingga diperkirakan beban
puncak pada tahun 2026 mencapai 1,586.17 MW dengan load faclor
sebesar 71.9%.

Page 17
2.2. Neracay Daya
Tabel 3. Neraca Daya Sistem Mahakam
No. PROYER 2017 2018 2019 2020 2021 202:1 2023 2024 2025 2026
I nte r k one ksi Kalselten . K altim 201
1 Keb utuhan In t erk o n.eks f K alt lm·Kalt a ra (~ O ~J!L
Produks! G Wh 3.348 405 2 4 .8 3 3 5839 6.350 6871 7672 8,31 4 9 .209 9,98 6
Faktol' B e b an % 69 70 70 70 71 71 71 71 72 72
Beban Puncak MW 553 663 789 9 49 1 .02 7 1 1 07 1 .2 31 1,3 2 9 1 467 1.5 8 6

2 P a _o kan
K a p a a U " . Ter pasang 9 11 7 14 790 87 8 838 838 838 838 838 838
Da~ MaJDpu Netto MW 782 641 711 795 755 755 755 755 7 55 755

Ka p_ita. Terpasang P LN 775 6 23 494 549 637 637 637 637 637 6 37 637
Da~rnp u Netto PLN MW 494 42 1 470 5 54 554 554 554 554 554 554

I f P O N GOING &. C O M MITTED


Kaltim(MT PLTU 2 7 .5 27.5
Tanah Groeot PLTU 14
Kal tim (FTP2) PLTU 200
Knlt im 4 PLTU 200
S e n ip ah S PLTGU 35
- RENCAHA TAMB AHAN KAPASITAS-PLN
Kaltim 2 PLTG 100
M PP K a ltim (Bon t angj PLTG/ MG 30
Kal ti m Add-O n S io k 2 PLTGU 80
B erau (E x Timika) PLTU 14
Ke lai PLTA 55

RENCANA TANBAHAN' KAPASITAS I P P


.- - --
~ =,,_ 100 100
Kaltim 3
I- --
Kaltim 5 --- PLTU- - - ~-=
100 100
Kaltim 6 PL T U 100 10 0
Kaltimr a PLTU 200 20 0
Tabane PLTA 180 18 0

RENCANA TAMBAHAN KAPA SI T AS UNALLOCATED


Kaltara 1 PLTA 276
Kaltara 2 PLTA 300
- -
Kal t im 7 MT PLTU
- -
5 T A M B AHAN KAPASITAS MW 72 128 235 2 14 3 00 380 4 35 680 276 -
TOTAL KAPAS ITA S SISTE M MW 983 9 13 1 ,2 2 4 1,526 1 ,786 2 , 166 2 ,601 3,281 3 ,55 7 3,5 5 7
T O TAL D AY A MAMPU N E TTO 853 840 1 ,145 1,443 1 ,703 2 ,083 2,5 1 8 3 , 198 3,474 3 ,4 7 4
7 RESERVE MARGIN
". 54 27 45 52 66 88 105 141 137 119

Page 18
Tabel 3 diatas menunjukkan neraca daya sistem Mahakam. Oasar
penyusunan neraca daya antara lain adalah :
Beban puncak sistem sesuai prakiraan kebutuhan ;
Kapasitas pembangkit eksisting ;
Retirement unit pembangkit (bila ada) ;
Jadwal penyelesaian ongoing & commited project ;
Rencana tambahan pembangkit baru ;
Reserve margin yang diharapkan > 30% untuk sistem besar atau N-1
untuk sistem besar ataupun sistem kecil ;
2.3. Jadwal Pelaksanaan Proyek
Proyek PLTG Kaltim Peaker 2 - 2 x 50 MW ini direncanakan Commercial
Operation Date pada tahun 2018 sesuai RUPTL 2017-2026.

3. Alternatif Solusi Proyek


Untuk mengetahui benefit dari suatu proyek secara ekonornl dan financial, maka
dilakukan perhitungan dengan membandingkan antara rencana proyek dengan
alternative lainnya. Oalam kajian digunakan asumsi seperti yang diperlihalkan pada
tabel4.
Tabel 4. Asumsi Kajian Kelayakan Ekonomi

1 Based Year Tahun 201 7 2017


2 Discount Rate % 12.00 12.00
3 Kurs RplUSD 13,500.00 13,500.00
4 UmurAkuntansi Powerplant Tahun 20.00 25.00
5 Capacity Factor Engine % 25.00 25.00
6 Efisiensi % 36.00
7 NilaiKalor kcal/kWh 999.42
8 Heal Rale kcal/kWh 2,776.17 2,457.00
9 Heat Contenl kcal/mmbtu 252,000.00 2,457.00
10 SGC mmbtu/kWh 0.01
11 SFC Itr/kWh 0.27
12 FuelPrice (Gas) USD/mmBTU 8.00
13 Fuel Price (HSD) USDnlr 0.32
14 O&M Fix % 5.00 5.00
15 O&M Var % 3.00 3.00
16 HargaJual Tenaga Listrik Rp/kWh 1,467.28

Page 19
Tabel5. Asumsi EPC Cost
Ur. lan UnitSit e (MW) EPCColt (hI iUI Juml. h Satuan
PLTU 200,00 1,300.0 1,300,0 USOt\W
100.00 1,400.0 1,400.0 USOflW
5000 1,500.0 1,500.0 lJSl),\W
25.00 1.7600 1,760.0 USDAW
15.(1() 1.925.0 1,925.0 USDh;W
10.00 1.915.0 1,975.0 USDi\W
7.00 2,100,0 2,100.0 USOi\W
PlTG AnSize 6800 _. 680.0 lISD' W
Pl IO AI Size 900.0 900.0. lISD'W
PlTMG All Size UXXl.O 1,00J.0 lISD'W
Pl lGU 150.00 900.0 9000 USOi\W
1 x 60MVA trans! 150120 kV 0.00 732,240.0 121,500,0 853,740,0 USO
1 x30 MVA lransl150120 kV 0.00 366,120,0 60,750.0 426,870,0 USO
11. 20MVA lransl 150120 kV 0.00 244,080,0 40,500.0 2M,sao.O USO
11 150kY linebay 000 526.851.0 90,301 .5 617,152.5 lISD
1Jll50kVlriWlsr.bay 000 443,6&4.0 76,CoC2.8 519.7068 USO
tx 150kV bus CQl4ller 0 00 476.938.8 81,746.6 558.665.4 USO
1x240 HA'M<, 2 eel 0.00 110,366.3 39,633.7 150,000,0 USOi\mr
1x240 HA'M<, 1steet 000 14,027.7 33,458.2 107,485.9 USOi\nv
b2 4QHAV'.'K,2ndeel 0.00 30.338.5 7.549.9 43.6884 USiJl\mr
b.240HA'M<, 2 cct 0.00 113.246.1 39,416.0 152,662.1 uso.'",
2x240HAW<, 1$1eel 000 15,533.9 33.458.4 108.992.3 lISD''''
2x240HA't\K2ndccl '.00 37,71 0.9 7,223.9 44,934.8 USDi\ mr

3.1. Analisa Ekonomi


Analisa ekonomi terhadap rencana proyek dibandingkan dengan melakukan
pembangunan PLTO sendiri (milik PLN) dengan kapasitas dan pola operasi
yang sama dengan metode pendekatan yang digunakan adalah sebagai
berikut :
• Pendekatan Total Biaya. Alternative dengan NPV total cost terendah
dinyatakan sebagai alternative terbaik ;
• Pend ekat an Levelized Cost. Alternative dengan levelized cost terendah
dinyatakan sebagai alternative terbaik. Leveiizeo cost merupakan NPV
total cost dibagi total energi yang diproduksi selama pembangkit
beroperasi ;
Dari asumsi dan pendekatan yang digunakan , didspatkan basil analisa
ekonomi seperti yang diperlihatkan dalam tabel 6. Oalam tabel 6 tersebut
didapatkan hasil sebagai berikut :
• NPV total cost PLTG adalah sebesar Rp 3,160,113.6 Juta. NPV ini lebih
rendah dari NPV total PLTO PLN yaitu sebesar Rp 3,561,000.1 Juta ;
• Levelized cost dari PLTG adalah sebesar Rp 2,076.1/kWh sedangkan
PLTO PLN adalah sebesar Rp 2,339.5/kWh ;
Secara keekonomian, dengan melihat indikator-indikator di atas diketahui
bahwa pemba ngunan PLTG lebih feasible dibandingkan dengan melakukan
pembelian PLTO PLN. Nilai atau biaya yang dapat dihindarkan selama masa
operasi adalah sebesar Rp (400,886.5) Juta atau selisih Biaya Pokok
Produksi sebesar Rp 263.4 IkWh.

Page 110
Tabel 6. Analisa Ekonomi
RUPTL -, r~ ". PLTO
CampA CompC CompB..v Total Cost CompA CompC CompB..v Total Cost
Million lOR Million lOR . Million lOR Million lOR Million lOR Million/DR Million lOR Million lOR
0 2017 - 361,760.0 361,760.0 478,800.00 478,800.0 (117,040.0)
1 2018 - 542,640.0 542,640.0 718,200.00 718,200.0 (175,560.0)
2 2019 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,4416 95,760.0 351,2016 (18,286.5)
3 2020 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351 ,2016 (18,286.5)
4 2021 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351,2016 (18,286.5)
5 2022 100 219,000.0 260.563.1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351 ,2016 (18,286.5)
6 2023 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,4416 95,760.0 351,201.6 (18,286.5)
7 2024 100 219,000.0 260,563. 1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351,201.6 (18,286.5)
8 2025 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351,201.6 (18,286.5)
9 2026 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351 ,201.6 (18,286.5)
10 2027 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,4416 95,760.0 351,201.6 (18,286.5)
11 2028 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351,201.6 (18,286.5)
12 2029 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351,20 16 (18,286.5)
13 2030 100 219,000.0 260,563. 1 72,352.0 332,915.1 255,4416 95,760.0 351,20 16 (18,286.5)
14 2031 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351,201.6 (18,286.5)
15 2032 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,4416 95,760.0 351,201.6 (18,286.5)
16 2033 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,4416 95,760.0 351,201 .6 (18,286.5)
17 2034 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351,2016 (18,286.5)
18 2035 100 219,000.0 260,563. 1 72,352.0 332,915.1 255,441 .6 95,760.0 351,2016 (18,286.5)
;9 ~O36 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 I 332,915.1 255,441 .6 95,760.0 351,2016 (18,286.5)
20 2037 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,4416 95,760.0 351,2016 (18,286.5)
21 2038 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351,2016 (18,286.5)
22 2039 100 219,000.0 260,563. 1 72,352.0 332,915.1 255,4416 95,760.0 351,2016 (18,286.5)
23 2040 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,4416 95,760.0 351,201.6 (18,286.5)
24 2041 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,441.6 95,760.0 351,201.6 (18,286.5)
25 2042 100 219,000.0 260,563.1 72,352.0 332,915.1 255,4416 95,760.0 351,201.6 (18,286.5)1
NPVTotal Cost 3,160,113.6 3,561,000.1 (400,886.5)
Levelized Cost 2,076.1 2,339.5 (263.4)

Pa ge 111
3.2. Anal isa Fina nsial
Secara keekonomian diketah ui bahwa pembangunan PLTG lebih feasible
dilakukan dib andingkang dengan pembelian PLTO PLN. Oalam melakukan
pembanguna n PLTG dibutuhkan investasi ur.tuk pembanguna n proyek
tersebut seh ingga perlu dilakukan perhitungan analisa financial terh adap
investasi ya ng tela h dikeluarkan.
Seca ra ana lisa financial, investasi dapat dikatakan feasible apab ila beberapa
kriteria berikut dapat dipenuhi.
• BIC arti nya benefit yang didapa tka n dari poryek ini masih lebih besar bila
dibandi ngkan cost yang dikeluarkan (kriteria > 1).
• Internal Rate of Return (IRR) artinya laju pengem balian suatu investasi
lebih besar bila dibandingkan dengan tingkat bunga deposit yang
dikenakan oleh bank (kriteria > 12%).
• Net Present Value (NPV) artinya nilai atau arus kas yang diperkirakan
pada masa ya ng aka n datang (kriteria > 0).
• Payback Periode (PP) artinya Periode pengembalian suatu investasi
(kriteria < 25 tahun ).
Hasi analisa financial seperti diperli hatkan dalam tabel 7. Dari ana lisa seperti
ya ng diperlihatkan pada tabe l7, didapatkan hasil sebagai berikut :
• BIC = 0.87 (tidak memenuhi kriteria)
• IRR = - (tidak memenuhi kriteria)
• NPV = (926,749) Juta (tidak memenuhi kriteria)
• PP = > 25 tahun (tidak memenuhi krite ria)
Ses uai hasil atau nilai kriteria diatas maka secara analisas financial proyek
pembangu na n PLTG Kaltim Peaker 2 - 2 x 50 MW di Sistem Mahaka m
be lum feasible apabila kond isi sepe rti asu rnsi yang ada karena tidak
mernenuhi seluruh kriteria financial.

Page 112
Tabel 7. Analisa Finansial
Investasi Produksi/Fuel O&M Tot al Cost Penjualan/R evenue Bene fit
(Million lOR) (Milli on lOR) (Million lOR) (Mi llion lOR) (Mi llion lOR) (Million lOr)
0 361.760 .0 36 1.76 0.0 - (361,760.0) 1.0 (361.760.0) (361.760.0)
1 542,640 .0 54 2,640.0 - (542 ,640.0) 0.9 (484,500.0) (84 6,260.0)
2 100 .0 219.000.0 260,56 3.1 72,352 .0 332,915.1 321,334.3 (l1,580.B) 0.8 (9,232 .1) (855 ,492.1)
3 100.0 219 ,000 .0 260,563 .1 72,352.0 33 2,915.1 321,334 .3 (11,580.8) 0.7 (8,243 .0) (863 ,735.1)
4 100 .0 219,000.0 260,563. 1 72 ,352 .0 332,915.1 321,334.3 (11,580 .8) 0.6 (7,359.8) (871,094.8 )
5 100.0 219,00 0.0 260,563.1 72,352 .0 332 ,9 15.1 321,334.3 (11,580.8) 0.6 (6,571 .2) (877,666.1)
6 100 .0 219,000 .0 260,563. 1 72,35 2.0 33 2,915 .1 321,334.3 (11,580.8) 0.5 (5,867 .2) (883,5 33.2)
7 100.0 219,000 .0 260,563 .1 72,352 .0 33 2,9 15. 1 321,334.3 (11,580.8) 0.5 (5,238 .5) (888 ,77 1.8)
8 100 .0 219.000.0 260,563. 1 72 ,352 .0 332 ,915. 1 321,33 4.3 (11,580.8) 0.4 (4,677 .3) (893 ,449.0)
9 100.0 219,000.0 260,563 .1 72,352 .0 33 2,9 15. 1 321,33 4.3 (11,580.8) 0.4 (4, 176.1) (897,62 5.2)
10 100.0 219,000.0 260,56 3.1 72,3 52 .0 332,915. 1 321,33 4.3 (11,580 .8) 0.3 (3,728.7 ) (901,35 3.9)
11 100.0 219,000.0 260,5 63. 1 72 ,352 .0 33 2,915.1 321,33 4.3 (11 ,58 0.8) 0.3 (3,329.2) (904 ,683 .1)
12 100.0 219 ,000.0 260,563.1 72 ,352 .0 33 2,915. 1 321,33 4.3 (11 ,58 0.8) 0.3 (2,972.5) (907 ,655.6)
13 100 .0 219,000 .0 260,563.1 72 ,352 .0 33 2,915 .1 321,33 4.3 (11,580 .8) 0.2 (2,65 4.0) (910 ,30 9.6 )
14 100.0 2 19,00 0 .0 260,563. 1 72 ,352 .0 332,915.1 321,334.3 (11 ,58 0.8) 0.2 (2,369.7) (91 2,679.2)
15 100 .0 219,000.0 260,563 .1 72 ,35 2.0 332 ,915. 1 321,334.3 (11,580.8) 0.2 (2,11 5.8) (914,795.0)
16 100 .0 219,000.0 260,56 3.1 72 ,352 .0 33 2.9 15.1 321,334.3 (11,58 0.8) 0.2 (1,889.1) (9 16,684.0 )
17 100 .0 219,000.0 260,563.1 72,352 .0 33 2,9 15.1 321,33 4.3 (11,580.8 ) 0.1 (1,686.7) (91 8,370 .7 )
18 100 .0 219,000.0 260,563. 1 72,352 .0 33 2,915.1 321,33 4.3 (11,580.8) 0.1 (1,506 .0) (919,8 76.7)
19 100.0 219,000.0 260,563. 1 72 ,352 .0 332 ,915.1 321,334.3 (11,58 0.8) 0.1 (1,344.6) (92 1,221.3 )
20 100 .0 21 9,000 .0 260,56 3.1 72,352 .0 332,915.1 321,3 34.3 (1l,580 .8) 0.1 (1,200.5 ) (9 22,421.8 )
21 100 .0 219,000.0 260,563. 1 72,352 .0 332 ,915 .1 321,33 4.3 (11,580.8 ) 0.1 (1,071.9 ) (923,4 93.7 )
22
23
24
100.0
100.0
100 .0
219,000 .0
219 ,000 .0
219,000.0
260,563.1
260,563. 1
260,563 .1 I
72,352 .0
'72,357. .0
72,352 .0
332,915.1
332 ,915 .1
332,915.1
I 321,33 4.3
321,334.3
321,334.3
(ll,580.8)
(11,580.8)
(1l,580.8)
0.1
0 .1
0.1
(9571)
(854.5)
(763 .0)
(92 4,4 50 .8)
(925,305 .31
(926 ,068.3)
25 100 .0 219,000.0 I 260,563 .1 72,352 .0 332. ~lS . 1 321 ,33 4.3 (11 ,58 0.8 ) 0.1 (68 1.2) (926,7 49.5)

Penilaian Hasil Kriteria


B/C 0 .87 >1
IRR .DIV/O! > 12%
NPV (926,749) >0
PP > 25 Thn < 25 Thn

Page 113
3.3. Analisa Sensitivitas
Analisa sensitivitas dilakukan untuk melihat pengaruh perubahan beberapa
entitas penting dalam biaya seperti biaya investasi dan biaya produksi
terhadap keputusan analisa kelayakan investasi finansial. Dengan adanya
ketidakpastian dimasa depan, ada kemungkinan biaya inveslasi atau biaya
produksi menjadi lebih linggi dari asumsi dasar ya~g digunakan. Pada kajian
ini, analisa sensitivitas dilakukan dengan mengasumsikan penurunan harga
bahan bakar 85% dan kenaikan CF menjadi 50% dari asumsi yang
digunakan.
Dari hasil simulasi sensitivitas didaptkan hasil bahwa apabila penurunan
biaya bahan bakar sebesar 85% (harga gas menjadi 6.8 USD/mmbtu) dan
kenaikan CF menjadi 50% adalah sebagai berikut (tabel 8) :
• BIG = 1.16 (memenuhi kriteria)
• IRR = 12.6% (memenuhi kriteria)
• NPV = 38,924 Juta (memenuhi kriteria)
• PP = 21 tahun (memenuhi kriteria)

Page 114
Tabel 8. Analisa Sensitivitas - Biaya Bahan Bakar Turun 85% dan kenaikan CF menjadi 50%
Investa si Produksi/Fuel O&M Tot al Co st Penju alanfR evenue Benefit
(Million lOR) (Million lOR) (M illion lOR) (Million lOR) (Million lOR) (M illio n lOr)
0 361,760.00 36 1,76 0.00 (361,7 60.00) 1.00 (361,760.00 ) (361 ,760.00 )
1 542,6 40 .00 542,640 .00 (542,640.00) 0.89 (484 ,500 .00) (846,260.00)
2 100 .0 438,000.0 442,957.2 72,352.0 515,309.22 642,668.64 127,3 59.42 0.80 101,530.15 (744,729 .85)
3 100.0 438,000.0 442,95 7.2 72,35 2.0 515,309 .22 642,668.64 127,359 .42 0.71 90,651.92 (654,077.93)
4 100.0 438,000 .0 442,9 57.2 72,352.0 515,309.22 642,668.64 127,359.42 0.64 80,939.2 1 (573,138.72)
5 100.0 438,000 .0 442,957 .2 72,35 2.0 515 ,309 .22 642,668. 64 127,359 .42 0.57 72, 267.15 (500 ,871.57)
6 100.0 438,000 .0 442,9 57 .2 72,352.0 515,309.22 642,668 .64 127,359.42 0.5 1 64,52 4.25 (436 ,347.32)
7 100.0 438,000 .0 442,9 57.2 72,3 52.0 515,309.22 642,668.64 127,359.42 0.45 57,610.93 (378,736 .39)
8 100.0 438,000 .0 442,95"1. 2 72, 352.0 5 15,309.22 642,668 .64 127,359 .42 0.40 51,4 38.33 (327,298.05)
9 100 .0 438,000 .0 442,957.2 72,352.0 515,309 .22 64 2,668.64 127,3 59.42 0.36 45,927.08 (281,370.97)
10 100 .0 438 ,000 .0 442.9 57.2 72,352.0 515 ,30 9.22 642,668.64 127,359.42 0.32 41,00 6.32 (240,364 .65)
11 100.0 438 ,000 .0 442,9 57.2 72,352.0 515,309.22 642,668.64 127,359.42 0.29 36,612.79 (203,751. 86)
12 100.0 438,000 .0 442,957.2 72,35 2.0 515,309.22 642,668.64 127,359.42 0.26 32,689.99 (171,061.87)
13 100.0 438,000.0 442,957.2 72,352.0 515,309.22 642,668.64 127,359.42 0.23 29,187.49 (141 ,8 74.38 )
14 100.0 438,000.0 442,9 57.2 72,3 52.0 515,309 .22 642,668.64 127,359 .42 0.20 26,060.26 (115,81 4.11 )
15 100 .0 438,000 .0 442,95 7.2 72,352.0 515,309.22 642,668.6 4 127,35 9.42 0.18 23,268.09 (9 2,54 6.03 )
16 100.0 438,000.0 442,957.2 72,352.0 515,3 09 .22 642,6 68.64 127,359.42 0.16 20,775 .08 (71,770 .95 )
17 100.0 438 ,000.0 442,957 .2 72,35 2.0 515,309. 22 642,668.6 4 127,359.42 0.15 18,549.18 (53,221.77 )
18 100.0 438,000.0 442,95 7.2 72,352 .0 515,309.22 642,668.64 12 7,359 .4 2 0.13 16,561.77 (36,660.00 )
19 100.0 438,000 .0 442,957.2 72,352 .0 515,309.22 642,668.64 127,359 .42 0.12 14,787.29 (21,872.71)
20 100.0 438,000.0 442,95 7. 2 72, 352.0 515,309 .22 642,668 .64 127,359.42 0.10 13,202.94 (8,669.77 )
21 100 .0 438,000 .0 442,95 7.2 72,352 .0 515,309.22 642,668 .64 127,359.42 0.09 11,788.34 3,118.57
22 100.0 438,000 .0 442,95 7.2 72,3 52.0 515,3 09.22 642.6 68.64 127,359.42 0.08 10,525.30 13,643.87
23.041.46
~.~ ~ I
21 100.0 438,000.0 44 2.9~7.2 72,352.0 515 ,3U9.22 642,668.64 127,35 9. 42 1 9,397 .59
24 100 .0 438,000. 0 442,957.2 72, 352.0 515,309.22 642,668.64 127,359.42 8,390.71 31,4 3 2.17
25 100.0 438,000.0 442,957.2 72,352.0 515,3U9.22 I 642,668.64 I 127,35 9.42 O.Ob 7,49 1.70 38,92 3.87

Penllai en Hasil Kriteria


B!C 1.16 >1
IRR 12.6% > 12%
NPV 38,924 >0
PP 21 Thn < 25 Thn

Page 115
4. Analis a Aliran Daya
4.1. Analisa dalam Analisa Aliran Daya
Asumsi yang digunakan dalam studi aliran daya adalah :
Beban pucak sistem sesuai tahun COD RUPTL 2017-2026 yaitu pada
tahun 2018 ;
Connection point PLTG Kaltim Peaker 2 (2 x 50 MW) melalui GI Embalut;
Transfer dari Sistem Barito Kalsel ke Sistem ;,1ar.akam diasumsikan nol ;
Pembangkit baru yang telah beroperasi adalah MPP Kaltimra 30 MW.
PLTU Kaltim MT 2 x 27.5 MW dan PLTU Tanah G'ogot 2 x 7 MW ;

4.2. Tingkat Mutu Pelayanan


4.2.1. Aliran Daya Sebelum Proyek
Tegangan setiap Gardu Induk sebelum proyek adalah sebagai
berikut:
Tabel10. Tegangan Sistem Mahakam Sebelum Proyek

i~~;~~i~
'co' ~~~~~~ .*.~~~~,
L2l>,;;;t.TOLERANSIOO
l ,,;cll:MI ~
. :~~.,
'~' . . . . • ~v;,:.I.{k 1 ii::" ~1 0'!o' • . +5% • MALJ\M
1 EMBALUT 150 135 157.5 148
2 BUKITBIRU 150 135 157.5 147
3 TENGKAWANG 150 135 157.5 149
4 HARAPAN BARU 150 135 157.5 148
5 BUKUAN 150 135 157.5 145
6 KARANG JOANG 150 135 157.5 148
7 MANGGARSARI 150 135 157.5 146
8 INDUSTRI 150 135 157.5 147
9 SAMBUTAN 150 135 157.5 147
10 MUARA BADAK 150 135 157.5 148
11 TELUK PANDAN 150 135 157.5 148
12 KUARO 150 13f- 157.5 151
13 KARIANGAU 150 135 157.5 144
14 SENIPAH 150 135 157.5 145

4.2.2. Aliran Daya Setelah Proyek


Analisa aliran daya PLTG Kaltim Peaker 2 - 2 x 50 MW
menggunakan bantuan software Digsilent 15 dari hasil simulasi
didapatkan hasil sebagai berikut :

Page 116
Gambar 1. Simulasi Oigsilent PLTG Kaltim Peaker 2 - 2 x 50 MW

Tabel11 . Tegangan Operasi Sete lah Proyek

.'.~;;Z~5(? '~0r1P" ~,*1EG, ~' ~:i~TOLERANS~


NO . GAROU!NOUK MIN ~'Ol :ftMAX F~~
l "NOMINAL
_ _ '~,"" lkV)';r,: iii ·10%}rC
'!I.t''''"+5% " '." " . . ' ,-
1 EMBALUT 150 135 157.5 152.2
2 BUKIT BIRU 150 135 157.5 152.5
3 TENGKAWANG 150 135 157.5 151 .3
4 HARAPAN BARU 150 135 157.5 151.3
5 BUKUAN 150 135 157.5 151.2
6 KARANGJOANG 150 135 157.5 152.3
7 MANGGAR SARI 150 135 157.5 152.1
8 INDUSTRI 150 135 157.5 151.7
9 SAMBUTAN 150 135 157.5 151.2
10 MUARA BADAK 150 135 157.5 152.0
11 TELUK PANDAN 150 135 157.5 151.4
12 KUARO 150 135 157.5 152.8
13 KARIANGAU 150 135 157.5 152.6
14 SENIPAH 150 135 157.5 154.1
15 SANGATIA 150 135 157.5 151.6
16 NEW SAMARINDA 150 135 157.5 152.0
17 NEW BALlKPAPAN 150 135 157.5 151.9
18 PETUNG 150 135 157.5 152.6
19 LONG IKIS 150 135 157.5 152.8
20 KOTABANGUN 150 135 157.5 153.8
21 KOMAM 150 135 157.5 152.8
22 GROGOT 150 135 157.5 152.7
23 SAMBOJA 150 ; 135 157.5 152.0
24 PLTU MUARA JAWA 150 135 157.5 154.0

Page 117
Dalam simulasi gambar 1 dan tabel 10 tersebut diatas, didapatkan
beberapa hal yaitu sebagi berikut :
Tegangan operasi PlTG Kaltim Peaker 2 - 2 x 50 MW dan GI
lainnya masih dalam batas toleransi sisl em. Tegangan operasi
tertinggi pada Pl TU Kaltim MT yaitu 154.0 kV dan yang
l erendah pada GI Bukuan yaitu 151.2 kV ;
Ruas transmisi yang ada masih memenuhi kriteria N-1 ;

5. Hubung Sin g kat


Selain aliran daya dan tingkat mutu tegangan, diperlukan juga simulasi nilai hubung
singkal sistem pada saat masuknya PlTG Kaltim Peaker 2 - 2 x 50 MW. Simulasi
yang dilakukan adalah hubung singkal 3 phasa yang mungkin terjadi di setiap gardu
induk yang ada dalam sistem.
Dari hasii simulasi didapalkan bahwa hubung singkat 3 phasa terbesar terjadi pada
PlTU Teluk Balikpapan I GI Kariangau adalah 14.5 kA sedangkan pada PlTG
Kaltim Peaker 2 I GI Embalul nilai hubung singkat yang lerjadi adalah 12.8 kA

C. Kesimpulan KKP
Dari hasii kajian operasi dan perhitungan analisa ekonomi I financial diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Sesuai neraca daya diperlukan penambahan kspasitas pembangkit unluk
memenuhi kebutuhan beban puncak serta menjaga reserve margin di sistem
Mahakam ;
2. Dengan masuknya Pl TG Kaltim Peaker 2 (2 x 5f, MW), hasil simulasi
menggunakan software digsilent didapatkan bahwa r-iutu tegangan masih dalam
batas lolerans i tegangan yang diijinkan dan arus hubung singkal yang mungkin
terjadi masih dibawah rated break capacity yang ada saal ini ;
3. Hasil perhitungan analisa ekonomi diketahui bahwa PlTG Kaltim Peaker 2 - 2 x
50 MW lebih feasible untuk dilaksanakan dibandingkan dengan opsi lainnya, dari
hasii simulasi dikela hui bahwa penghematan lerhadap opsi lain Rp 400,886.5
~ selama masa operasi pembangkit ;
4. Hasil simulasi analisa financial menunjukkan bahwa apabila kondisi sesuai
asumsi yang dibual , maka pembangunan Pl TG Kaltim Peaker 2 (2 x 50 MW)
belum feasible untuk diiaksanakan karena tidak memenuhi kriteria financial
namun demikian analisa sensitivitas menunjukkan bahwa apabila biaya bahan
bakar turun menjadi 85% (harga gas menjadi 6.S usd/mmbtu) dan CF naik

Page 118
menjadi 50% dari asumsi yang digunakan, maka proyek pembangunan PLTG
Kaltim Peakaer 2 menjadi feasible untuk dilaksanakan.
5. Pembangunan proyek PLTG Kaltim Peaker 2 harus sejalan dengan
pembangunan pipa gas dari PK 52 ke pembangkit Tanjung Batu dengan harapan
seknario pembelian gas dalam PJBG tersebut adalah take and pay dan tanpa

JPH & JPMB. ~ Pl~ l-tll. OJ~~


1J~ P~ ~

Page I 19

Anda mungkin juga menyukai