Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses komunikasi yang diwujudkan
melalui kegiatan penyampaian informasi kepada peserta didik. Informasi yang disampikan
dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya. Informasi
tersebut biasanya dikemas sebagai satu kesatuan yaitu bahan ajar (teaching material).
Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pelajaran yang disusun secara
sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar memungkinkan peserta didik
mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga
secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Bahan
ajar disusun dengan tujuan; (1) membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu; (2)
menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar; (3) memudahkan pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran; serta (4) agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
Pembelajaran dengan modul adalah pendekatan pembelajaran mandiri yang
berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari peserta didik dengan
waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya. Sistem belajar mandiri adalah cara
belajar yang lebih menitikberatkan pada peran otonomi belajar peserta didik. Belajar
mandiri adalah suatu proses di mana individu mengambil inisiatif dengan atau tanpa
bantuan orang lain untuk mendiagnosa kebutuhan belajarnya sendiri;
merumuskan/menentukan tujuan belajarnya sendiri; mengidentifikasi sumber-sumber
belajar; memilih dan melaksanakan strategi belajarnya; dan mengevaluasi hasil belajarnya
sendiri.
Belajar mandiri adalah cara belajar yang memberikan derajat kebe- basan, tanggung
jawab dan kewenangan lebih besar kepada peserta didik. Peserta didik mendapatkan
bantuan bimbingan dari guru/tutor atau orang lain, tapi bukan berarti harus bergantung
kepada mereka. Belajar mandiri dapat dipandang sebagai proses atau produk. Sebagai
proses, belajar mandiri mengandung makna sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan
di mana peserta didik diberikan kemandirian yang relatif lebih besar dalam kegiatan
pembelajaran. Belajar mandiri sebagai produk mengandung makna bahwa setelah
mengikuti pembelajaran tertentu peserta didik menjadi seorang pebelajar mandiri.

1
Implikasi utama kegiatan belajar mandiri adalah perlunya mengopti- malkan sumber
belajar dengan tetap memberikan peluang otonomi yang lebih besar kepada peserta didik
dalam mengendalikan kegiatan belajarnya. Peran guru/tutor bergeser dari pemberi
informasi menjadi fasilitator belajar dengan menyediakan berbagai sumber belajar yang
dibutuhkan, merangsang sema- ngat belajar, memberi peluang untuk
menguji/mempraktikkan hasil belajar- nya, memberikan umpan balik tentang
perkembangan belajar, dan membantu bahwa apa yang telah dipelajari akan berguna dalam
kehidupannya. Untuk itulah diperlukan modul sebagai sumber belajar utama dalam
kegiatan belajar mandiri.
Pembelajaran menggunakan modul bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut: (1)
meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap muka secara teratur
karena kondisi geografis, sosial ekonomi, dan situasi masyarakat; (2) menentukan dan
menetapkan waktu belajar yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan belajar
peserta didik; (3) secara tegas mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik secara
bertahap melalui kriteria yang telah ditetapkan dalam modul; (4) mengetahui kelemahan
atau kompetensi yang belum dicapai peserta didik berdasarkan kriteria yang ditetapkan
dalam modul sehingga tutor dapat memutuskan dan membantu peserta didik untuk
memperbaiki belajarnya serta melakukan remediasi.
Tujuan pembelajaran menggunakan modul untuk mengurangi keragaman kecepatan
belajar peserta didik melalui kegiatan belajar mandiri. Pelaksanaan pembelajaran modul
lebih banyak melibatkan peran peserta didik secara individual dibandingkan dengan tutor.
Tutor sebagai fasilitator kegiatan belajar, hanya membantu peserta didik memahami tujuan
pembelajaran, pengorganisasian materi pelajaran, melakukan evaluasi, serta menyiapkan
dokumen.
Penggunaan modul didasarkan pada fakta bahwa jika peserta didik diberikan waktu
dan kondisi belajar memadai maka akan menguasai suatu kompetensi secara tuntas. Bila
peserta didik tidak memperoleh cukup waktu dan kondisi memadai, maka ketuntasan
pelajaran akan dipengaruhi oleh derajat pembelajaran. Kesuksesan belajar menggunakan
modul tergantung pada kriteria peserta didik didukung oleh pembelajaran tutorial. Kriteria
tersebut meliputi ketekunan, waktu untuk belajar, kadar pembelajaran, mutu kegiatan
pembelajaran, dan kemampuan memahami petunjuk dalam modul.

2
B. Tujuan Penulisan
Mengacu pada rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan penyusunan modul
ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai efektivitas penggunaan modul terhadap
pencapaian kompetensi dasar materi Teori Atom Bohr dan Teori Mekanika Kuantum

3
BAB II
ISI

A. Indentitas
Nama Sekolah : SMA Negeri
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/semester : XI IPA/ Ganjil
Materi Pokok : Struktur Atom dan Sistem Periodik
Sub Pokok Bahasan : Teori Atom Bohr dan Teori Mekanika Kuantum
Alokasi Waktu : 2x45 menit

B. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat
periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa
C. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta
menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
D. Indikator
1. Menjelaskan perbedaan teori atom Bohr dan teori atom modern (mekanika
kuantum).
2. Menjelaskan latar belakang timbulnya teori atom modern.
3. Menjelaskan prinsip dasar teori mekanika kuantum.
4. Menjelaskan prinsip dasar teori ketidakpastian.
5. Menjelaskan hubungan teori mekanika kuantum dan teori ketidakpastian
Heisenberg

E. Tujuan Pembelajaran
Dari pembelajaran yang dilakukan diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan perbedaan teori atom Bohr dan teori atom Modern (mekanika
kuantum).berdasarkan refrensi yang diberikan.
2. Menjelaskan latar belakang timbulnya teori atom modern (mekanika kuantum).
berdasarkankekurangan dari teori atom Bohr.
3. Menjelaskan prinsip dasar teori mekanika kuantum berdasarkan sifat dualism
electron.
4. Menjelaskan prinsip dasar teori ketidakpastian menurut penelitian Werner
Heisenberg.
5. Menjelaskan hubungan teori mekanika kuantum, teori ketidakpastian Heisenberg

4
F. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah media presentasi menggunakan
aplikasi Power Point

G. Strategi Pembelajaran
Model : Konstruktivisme
Metode : search information, tanya jawab, dan penugasan

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Langkah-langkah pembelajaran Alokasi


Domain
Waktu
Guru Siswa
1. Tahap Pendahuluan
- Guru - Siswa berdoa dengan khusyuk Afektif 10 menit
mengucapkan dan bersiap memulai pelajaran
salam dan dengan tertib.
menciptakan
suasana kelas
yang religius
dengan
menunjuk salah
satu siswa untuk
memimpin doa,
memeriksa
kehadiran siswa
dan kebersihan
kelas sebagai
wujud
kepedulian
lingkungan

- Siswa telah duduk sesuai Afektif


dengan kelompok yang
- Guru dibagikan minggu lalu.
memastikan
siswa untuk
duduk sesuai
kelompok yang
dibagikan
minggu lalu. Afektif
- Siswa memperhatikan dengan
seksama.
5
Apersepsi
Guru mengecek
pengetahuan
awal siswa
‘’Dikelas X
apakah kalian
sudah
mempelajari
teori atom
menurut para
ahli?’’
‘’Nah, coba
salah satu dari
kalian
menggambarkan
bentuk dari teori Kognitif
atom Bohr dan - Siswa menjawab dengan dan afektif
apa bunyi dari jawaban bervariasi dan
teori atom antusiasme yang tinggi
Bohr ?’’

Guru
menyampaikan
motivasi
berupa’’ Pada
pelajaran kelas
X kalian telah
mempelajari
tentang teori
atom Bohr dan
perlu kalian
ketahui bahwa
teori atom Bohr Kognitif
berhubungan - Siswa memperhatikan dan dan afektif
dengan lahir menjawab dengan antusias dan
nya teori atom rasa keingintahuan yang tinggi.
modern
( mekanika
kuantum)?’’

‘’Dalam
pelajaran hari
ini, kalian dapat
mempelajari apa
itu teori Afektif

6
mekanika -Siswa mendengarkan dengan
kuantum dan antusiasme dan memahami
latar belakang tujuan
teori atom
modern ini
muncul ‘’

-Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
hari ini
menggunakan
media power
point

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi : Eksplorasi :
Guru menjelaskan tentang Siswa mendengarkan Kognitif
teori atom Bohr dan dengan seksama dan dan afektif 75 menit
menayangkan gambar antusiaspenjelasan
model atom Bohr serta dari guru.
para pencetus lahirnya
teori atom modern
melalui media power
point.

Elaborasi : Elaborasi : Kognitif


Guru mengintruksikan Siswa mendiskusikan dan afektif
siswa berdiskusi selama dengan tertib dan
15 menit antara lain: sungguh-sungguh
1.Latar belakang bersama anggota
munculnya teori kelompoknya masing-
mekanika kuantum. masing.
2.Prinsip Dasar Teori
Mekanika Kuantum
3.Hubungan antara teori
mekanika kuantum dan
teroi ketidakpastian
Heisenberg dan mekanika Kognitif
gelombang dalam dan afektif
kelompok diskusi
-Guru mengintruksikan -Siswa mengikuti

7
siswa untuk meresume intruksi guru dengan
hasil diskusi baik.
kelompoknya dan Afektif
menuliskan dibuku tugas
masing-masing.
-Guru memberikan -Siswa memperhatikan
penjelasan bahwa siswa penjelasan guru dengan
boleh menggunakan antusias. Kognitif
sumber refrensi dari dan afektif
manapun baik dari buku
cetak maupun internet.
Kognitif
-Guru mempersilahkan -Siswa
dan afektif
siswa untuk mempresentasikan
mempresentasikan hasil hasil diskusi kelompok Kognitif
diskusi kelompoknya. dengan tertib. dan afektif
-Guru membimbing siswa -Siswa bertanya
dalam melakukan dikusi dengan antusias,
saat presentasi kelompok.
-Guru memberikan -Siswa melakukan
kesempatan siswa untuk diskusi kelompok dan
bertanya hal yang belum presentasi dengan
dimengerti. tertib dan serius. Kognitif
-Siswa bertanya dan afektif
dengan tertib dan
santun.

Konfirmasi : Konfirmasi :
-Guru Memberikan -Siswa mendengarkan
Afektif
umpan balik berupa dengan seksama dan
penguatan terhadap antusiaspenjelasan dari
materi yang sedang diulas guru.
untuk masing-masing
kelompok. Afektif

-Guru Melakukan -Siswa mendengarkan


klarifikasi bila terjadi dengan seksama dan
miskonsepsi antara siswa antusiaspenjelasan dari Kognitif
saat berdiskusi guru. dan afektif

-Guru Mengumumkan -Siswa tampak sangat


nilai kelompok tertinggi senang dan antusias
pada diskusi hari ini. saat mendengarkan
pengumuman nilai
tertinggi.

8
-Guru mengadaakan post -Siswa mengerjakan
test pada siswa selama 10 post test dengan
menit. jujur,sungguh-sungguh
dan tertib.

3. Kegiatan Penutup
-Guru menunjuk salah -Siswa menyimpulkan Kognitif 5 menit
satu siswa untuk pembelajaran hari ini dan afektif
menyimpulkan dengan sungguh-
pembelajaran hari ini. sungguh.
Afektif
-Guru melakukan -Siswa mendengarkan
evaluasi untuk mengukur evaluasi dari guru
ketercapaian tujuan dengan seksama.
pembelajaran Afektif
-Guru menugaskan siswa -Siswa memperhatikan
untuk membaca materi dengan seksama .
tentang bilangan kuantum
yang akan dibahas pada
Afektif
pertemuan selanjutnya.
-Guru memimpin doa dan -Siswa berdoa dengan
mengucapkan salam khusyuk dan menjawab
kembali untuk salam dari guru dengan
menciptakan suasana santun.
kelas yang religius
setelah pembelajaran
selesai

I. Alat dan Sumber


Sumber :
- Buku Kimia : Kelas XI
- Internet

BAB III
PERTEMUAN PERTAMA

9
Indikator :
1. Menjelaskan perbedaan teori atom Bohr dan teori atom modern (mekanika
kuantum).
2. Menjelaskan latar belakang timbulnya teori atom modern.

Indikator 1
Perbedaan Teori Atom Bohr Dan Teori Atom Modern
Teori Atom Bohr hanya menjelaskan spektrum atom Hidrogen, spektrum atom yang
memiliki lebih dari satu elektron tidak dapat diterangkan. Dalam teori yang dikemukakan
Niels Bohr pada tahun 1913 terdapat kelemahan :
1. Teori atom bohr hanya dapat menjelaskan spectrum atom hydrogen tetapi tidak dapat
menerangkan spectrum dari atom yang memiliki lebih dari satu electron.
2.Tidak dapat menjelaskan adanya garis –garis tambahan pada spectrum atom hydrogen
ketika dipengaruhi medan magnet.
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu
“Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama
pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron
pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.
Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang
untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model
atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama
atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk
kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa
orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri khas model atom mekanika gelombang yaitu :

10
1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi
gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar
ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
(Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu
yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

Indikator 2
Penggagas Teori Atom Modern
Berikut ini trio penggagas Teori Atom Modern:
1. Louis Victor Pierre Raymon Duc de Broglie (1892-1977) dari Prancis, lahir 15
Agustus 1892. Putra bangsawan yang bergelar pangeran dan meraih gelar doktor .Ia
mengemukakan bahwa zat dan radiasi memiliki sifat sebagai gelombang dan
partikel.Atas jasanya ia mendapat Nobel Fisika pada 1929, meninggal 16 Maret
1977.
2. Werner Karl Heisenberg (1901-1976), ahli Fisika jerman, lahir di Wuzburg jerman,
5 Desember 1901. Ia mewarisi kecerdasan ayahnya profesor di Universitas
Wuzbuurg. Ketika menyelesaikan postdoctoral yang dibantu Niels Bohr, Heisenberg
berhasil merumuskan Prinsip ketidakpastian.Ia mengemukakan bahwa keberadaan
elektron dalam lintasan tidak dapat ditentukan dengan pasti, yang dapat diketahui
hanya daerah keboleh jadian ditemukan elektron.Ia menerima Nobel Fisika pada 32
th, wafat pada 74 th di Munich.
3. Erwin Schrodinger (1887-1961) dari Austria, putra Rudolf Schrodinger lahir di
Wina, Austria 12 agustus 1887.Ia merumuskan persamaan mekanika gelombang
yang menjadi dasar lahirnya Teori Mekanika Kuantum.Ia meraih Nobel Fisika pada
1993, wafat pada 4 Januari 1941

BAB IV

11
PERTEMUAN KEDUA

Indikator :
3. Menjelaskan prinsip dasar teori mekanika kuantum.
4. Menjelaskan prinsip dasar teori ketidakpastian.
5. Menjelaskan hubungan teori mekanika kuantum dan teori ketidakpastian Heisenberg

Indikator 3
Prinsip Dasar Teori Mekanika Kuantum
Ahli fisika Perancis, Louis de Broglie, 1924 menyempurnakan Teori Atom Bohr.Niels
Bohr berpendapat bahwa elektron adalah partikel.De Broglie berpendapat bahwa selain
bersifat partikel, elektron dapat bersifat gelombang.Pendapat de Broglie yang
dikembangkan oleh Erwin Schrodinger dan Werner Heisenberg melahirkan Teori Atom
Modern yang dikenal sebagai Teori Mekanika Kuantum.
Prinsip dasar teori mekanika kuantum adalah gerakan electron dalam mengelilingi inti
bersifat gelombang,sehingga teori ini dapat digunakan untuk menjelaskan sifat atom dan
molekul.
Teori Mekanika Kuantum digunakan untuk menjelaskan sifat atom dan
molekul.Berdasarkan Teori Mekanika Kuantum, keberadaan elektron dalam lintasan tidak
dapat ditentukan dengan pasti, yang dapat diketahui hanya daerah kebolehjadian ditemukan
electron.

Indikator 4
Prinsip Dasar Teori Ketidakpastian
Pada tahun 1925 Werner Heisenberg mengajukan rumus baru di bidang fisika, suatu
rumus yang sangat radikal, jauh berbeda dengan konsep dari rumus klasik Newton. Teori
rumus baru ini --sesudah mengalami beberapa perbaikan oleh orang-orang sesudah
Heisenberg-- berhasil dan cemerlang. Hingga kini Rumus itu diterima dan digunakan
dalam semua sistem fisika. Salah satu konsekuensi dari teori Heisenberg adalah apa yang
terkenal --dengan rumus "prinsip ketidakpastian" yang dirumuskannya sendiri di tahun
1927. Prinsip itu umumnya dianggap salah satu prinsip yang paling mendalam di bidang
ilmiah dan paling punya daya jangkau jauh. Dalam praktek, apa yang diterapkan lewat
penggunaan "prinsip ketidakpastian" ini adalah mengkhususkan batas-batas teoritis tertentu
terhadap kesanggupan kita membuat ukuran-ukuran ilmiah. Akibat serta pengaruh dari

12
sistem ini sangat dahsyat. Apabila hukum dasar fisika menghambat seorang ilmuwan
--bahkan dalam keadaan yang ideal sekalipun-- mendapatkan pengetahuan yang cermat dari
suatu penyelidikan, ini disebabkan karena sifat-sifat masa depan dari sistem itu tidak
sepenuhnya bisa diramalkan. Menurut "prinsip ketidakpastian," tak akan ada perbaikan
pada peralatan ukur kita yang akan mengijinkan kita mengungguli kesulitan, ini.
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa adalah (hampir) tidak
mungkin untuk mengukur dua besaran secara bersamaan, misalnya posisi dan momentum
suatu partikel. "Prinsip ketidakpastian" ini menjamin bahwa fisika, dalam keadaannya yang
lumrah, tak sanggup membuat lebih dari sekedar dugaan-dugaan statistik. misalnya seorang
ilmuwan yang menyelidiki radioaktivitas, mungkin mampu menduga bahwa satu dari
setriliun atom radium, dua juta akan mengeluarkan sinar gamma dalam waktu sehari
sesudahnya. Tetapi, Heisenberg sendiri tidak bisa menaksir apakah ada atom radium yang
khusus yang akan berbuat begitu. Dalam banyak hal yang praktis, ini bukannya satu
pembatasan yang ketat. Bilamana menyangkut jumlah besar, metoda statistik sering mampu
menyuguhkan basis pijakan yang dapat dipercaya untuk suatu loangkah. Tetapi, jika
menyangkut jumlah dari ukuran kecil, soalnya jadi lain. Di sini "prinsip ketidakpastian"
memaksa kita menghindar dari gagasan sebab-akibat fisika yang ketat. Ini mengedepankan
suatu perubahan yang amat mendasar dalam pokok filosofi ilmiah. Begitu mendasarnya
sampai-sampai ilmuwan besar Einstein tak pernah mau menerima prinsip ini. "Saya tidak
percaya," suatu waktu Einstein berkata, "bahwa Tuhan main-main dengan kehancuran alam
semesta."

Indikator 5
Hubungan Teori Mekanika Kuantum Dengan Teori Ketidakpastian
Dari teori mekanika kuantum Werner Heisenberg (1927) seorang ahli fisika dari
Jerman membuktikan bahwa tidak mungkin menentukan dengan pasti posisi electron dan
momentumnya.Heseinberg menunjukkan bahwa usaha untuk mengukur posisi electron
akan menganggu electron itu.Hal ini menimbulkan ketidakpastian pada nilai
momentum.Usaha yang dilakukan untuk mengukur momentum dengan tepat juga
menimbulkan ketidakpastian dalam lokasi electron dan inilah yang dikenal dengan Prinsip
Ketidakpastian Heisenberg. Hal ini menunjukkan bawa tidak benar jika elektron menempati
orbital yang jelas dan pasti dalam gerakannya mengelilingin inti seperti yang pernah
dikemukakan oleh teori atom Bohr.
BAB V

13
PENILAIAN

Prosedur Penilaian
Kognitif
Teknik : Test
Bentuk : Test Tertulis
Jenis : Essay

Bentuk tes : Post test


Bentuk soal : Essay
Evaluasi pada pertemuan pertama :
1. Jelaskan perbedaan teori atom Bohr dan teori atom modern ?
2. Sebutkan 3 tokoh pencetus lahirnya teori atom modern?

Evaluasi pada pertemuan kedua :


1. Jelaskan prinsip dasar teori mekanika kuantum?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori ketidakpastian?
3. Sebutkan dan jelaskan dua sifat yang dimiliki elektron menurut De Broglie dan
Niles Bohr?

Kunci jawaban dan skor nilai


Kunci jawaban evaluasi pertama :
1. Jelaskan perbedaan teori atom Bohr dan teori atom modern ?
Jawaban :skor 5
 Menurut model atom Bohr elektron mengelilingi inti atom pada lintasan dengan
tingkat energi tertentu sedangkan menurut teori atom mekanika kuantum elektron
mengitari inti atom pada orbital tertentu yang membentuk kulit atom.
 Menurut teori atom Bohr elektron bergerak dalam lintasannya membentuk lingkaran
seperti pergerakan planet mengelilingi matahari, sedangkan menurut teori mekanika
kuantum elekron bergerak dalam orbital dengan melakukan gerak gelombang

2. Sebutkan 3 tokoh pencetus lahirnya teori atom modern?


Jawaban: skor 5
1. Louis Victor Pierre Raymon Duc de Broglie (1892-1977)
2. Werner Karl Heisenberg (1901-1976)

14
3. Erwin Schrodinger (1887-1961)

Kunci jawaban evaluasi kedua :


1. Jelaskan prinsip dasar teori mekanika kuantum?
Jawaban:
gerakan electron dalam mengelilingi inti bersifat gelombang,sehingga teori ini dapat
digunakan untuk menjelaskan sifat atom dan molekul. (skor 5)

2. Apa yang dimaksud dengan teori ketidakpastian?


Jawaban :
Teori ketidakpastian adalah kebolehjadian ditemukan electron disekitar inti atom dimana
menimbulkan ketidakpastian pada nilai momentum.Usaha yang dilakukan untuk
mengukur momentum dengan tepat juga menimbulkan ketidakpastian dalam lokasi
electron.(skor 35)

3. Sebutkan dan jelaskan dua sifat yang dimiliki elektron menurut De Broglie dan Niles
Bohr?
Jawaban:
Menurut Broglie,materi bergerak memiliki cirri-ciri gelombang .sedangkan Niels Bohr
berpendapat bahwa electron adalah partikel.2 Pendapat inilah yang menjadi cikal bakal
sifat dualisme electron dimana electron bersifat partikel dan gelombang.(skor 50)

BAB VI
PENUTUP

Kesimpulan

15
Teori Atom Bohr hanya menjelaskan spektrum atom Hidrogen, spektrum atom yang
memiliki lebih dari satu elektron tidak dapat diterangkan. Tiga orang yang menjadi
penggagas Teori Atom Modern yaitu Louis Victor Pierre Raymon Duc de Broglie (1892-
1977), Werner Karl Heisenberg (1901-1976), ahli Fisika Jerman, dan Erwin Schrodinger
(1887-1961) dari Austria. Prinsip dasar teori mekanika kuantum adalah gerakan electron
dalam mengelilingi inti bersifat gelombang,sehingga teori ini dapat digunakan untuk
menjelaskan sifat atom dan molekul. Sedangkan prinsip ketidakpastian Heisenberg
menyatakan bahwa adalah (hampir) tidak mungkin untuk mengukur dua besaran secara
bersamaan, misalnya posisi dan momentum suatu partikel
Dari teori mekanika kuantum Werner Heisenberg (1927) seorang ahli fisika dari
Jerman membuktikan bahwa tidak mungkin menentukan dengan pasti posisi electron dan
momentumnya.Heseinberg menunjukkan bahwa usaha untuk mengukur posisi electron
akan menganggu electron itu.Hal ini menimbulkan ketidakpastian pada nilai
momentum.Usaha yang dilakukan untuk mengukur momentum dengan tepat juga
menimbulkan ketidakpastian dalam lokasi electron dan inilah yang dikenal dengan Prinsip
Ketidakpastian Heisenberg. Hal ini menunjukkan bawa tidak benar jika elektron menempati
orbital yang jelas dan pasti dalam gerakannya mengelilingin inti seperti yang pernah
dikemukakan oleh teori atom Bohr.

Saran
1. Setiap penelitian pasti ada kekurangan jadi di setiap penelitian pasti juga akan
perbaikan. Begitupun dengan teori-teori yang ada pada perkembangan atom yang
selalu disemprunakan. Maka kami sebagai penyusun sadar bahwa modul ini jauh
dari kesempurnaan karena kami memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak
dapat saya pungkiri untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun
dari guru dan para pembaca.
2. Bagi para pembaca, sebaiknya tidak merasa puas karena masih banyak ilmu-ilmu
yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih
smemperdalam materi mengenai Teori Atom Bohr dan Teori Mekanika Kuantum.

DAFTAR PUSTAKA

Ningsih, Sri Rahayu, dkk. Sains Kimia 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Bumi Aksara

16
Permana, Irvan, 2007. Memahami Kimia SMA/MA Kela XI Program IPA. Bandung : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sunardi. 2011. Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung : Yrama Widya
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI. Bandung : Grafindo
Utami, Budi, dkk. 2009. Kimia Untuk SMA /MA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wikipedia. 2015. Model Bohr. http://id.wikipedia.org/wiki/Model_Bohr (diakses pada 6
Januari 2016)

17

Anda mungkin juga menyukai