A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Keluhan Utama : Pasien mengeluh nyeri pada pada kedua lututnya, tetapi terasa lebih
nyeri pada lutut kanannya bagian depan medial dan lateral apabila berdiri dari posisi
duduk dan berjalan yang lama.
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh nyeri pada lutut kanannya bagian
depan medial dan lateral. Oleh karena faktor usia dan aktivitas sehari hari. Nyeri pada
lututnya sejak tahun 2010. Nyeri dirasakan bertambah saat dari posisi duduk yang
lama ke berdiri dan jika pasien berjalan jauh. Untuk mengurangi rasa sakitnya pasien
mulai berobat ke RSUP SOERADJI TIRTONEGORO pada mei 2011 untuk
mendapatkan pengobatan dan terapi oleh fisioterapi. Sampai saat ini pasien masih
rutin ke fisioterapi RSUP SOERADJI TIRTONEGORO sekali dalam seminggu.
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal dengan suami beserta anaknya. Sehari –
harinya kegiatan pasien melakukan aktivitas rumah tangga seperti memasak, mencuci, dan
membersihkan rumah. Pasien juga aktif di kemasyarakatan seperti mengikuti pengajian di
sekitar rumahnya.
B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
o Pernapasan : 20 x / menit
o Temperatur : -
o Berat badan : 68 Kg
2. Inspeksi / Observasi
Statis :
Pada posisi pasien tidur terlentang di dapat hasil :
1. Terpasang dekker
2. Tampak udema
3. Deformitas(-)
4. Tampak obesitas
Dinamis :
Pola jalan pasien seirama, pasien terlihat menahan nyeri. Setelah dari posisi duduk pasien
merasa kesulitan untuk berdiri mengeluhkan nyeri bertambah.
3. Palpasi
4. Joint Test
o Gerak aktif
Dari pemeriksaan gerak aktif diperoleh hasil gerakan tidak full ROM dikarenakan ada
nyeri pada sendi lutut kanan dan terdengar bunyi krepitasi pada sendi lutut kanan saat
pasien diminta menekuk dan meluruskan lututnya.
o Gerak pasif
terdapat nyeri dan terdengar bunyi krepitasi pada akhir gerakan fleksi lutut kanan saat
terapis menekuk dan meluruskan lutut secara bergantian. Saat menekuk endfeel sendi
lutut kanan adalah lunak dan keras saat diluruskan.
o Gerak isometris melawan tahanan
Terdapat nyeri gerak pada lutut kanan bagian depan sebelah medial. Terdapat penurunan
kekuatan otot.
Tidak dilakukan.
5. Muscle Test
(kekuatan otot, kontrol otot, panjang otot, isometric melawan tahanan/provokasi nyeri,
lingkar otot)
Fleksor Knee 4- 5
Ekstensor Knee 4 5
Adductor hip 4- 5
Fleksor hip 4 5
Ekstensor hip 4 5
6. Neurological Test
(Pemeriksaan reflek, myotom tes, dermatom tes, Straight Leg Raising, dll)
Tidak dilakukan.
o Kemampuan Fungsional
Pasien tidak mampu melakukan aktivitas duduk ke berdiri jika lama, jongkok lama ke
berdiri, dan berjalan jauh karena merasakan nyeri pada lutut kanannya.
o Aktivitas Fungsional
Pasien mengalami nyeri pada lutut kanannya sehingga merasa terganggu untuk BAB dan
BAK.
o Lingkungan Aktivitas
Di rumah pasien tidak terdapat trap – trapan , rumah pasien menggunakan WC duduk
8. Pemeriksaan Spesifik
o Pengukuran antopometri
Patokan Kanan (cm) Kiri (cm)
pengukuran
5 cm diatas patella 44 42
Patella 41 38
5cm distal patella 36 34
10 cm proksimal 46 48
patella
20 cm proksimal 59 62
patella
o Tes Meniskus
o IMT = 27.93(obesitas)
Berat badan : 68 Kg
IMT= 68/(1.56)2
= 27.93
HASIL PEMERIKSAAN SKALA JETTE
3 ( nyeri )
Nyeri
DEGENERASI
Spasme otot
sekitar sendi EXERCISE (TM Lutut,
penguatan otot quadriceps
dengan PNF
IR
Gerak aktif
Massage
Penetrasi & perubahan suhu lebih (efflaurage)
terkonsentrasi pd jaringan otot Homeostatis cairan
sendi diperbaiki
Otot menjadi
Vasodilatasi rileks
Sintesis enzim
Sirkulasi menjadi lancar hyoloridase
Spasme berkurang meningkat
Pengangkutan substansi Membantu remisi / perbaikan
P meningkat Penekanan
nociceptor berkurang
NYERI BERKURANG Kekuatan otot meningkat dan
posisi sendi diperbaiki serta
memperbaiki joint play
D. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
movement
Kemampuan Fungsional
Meningkat
1. Impairment
Nyeri pada lutut kanan, keterbatasan LGS pada lutut kanan dan penurunan kekuatan otot
sekitar sendi lutut kanan dan oedema.
Spasme otot quadriceps, hamstring dan adduktor
2. Functional Limitation
Mengalami penurunan ADL karena kesulitan berdiri dari posisi duduk, kesulitan jongkok
berdiri, kesulitan naik turun tangga, dan tidak bisa berjalan jauh.
Pasien mengeluh sakit saat mengikuti pengajian di lingkungan sekitar rumahnya karena
harus duduk bersimpuh.
E. PROGRAM FISIOTERAPI
Mengurangi udema atau bengkak pada lutut kanan, nyeri pada sendi lutut kanan,
meningkatkan kekuatan otot sekitar sendi lutut kanan, mengurangi keterbatasan LGS sendi
lutut kanan.
Strengthening Quadriceps
Terapi Manipulasi pada lutut
– Mobilisasi sendi lutut
– Traksi lutut
– Translasi patela kearah medial, lateral dan dorsal
– Translasi tulang tibia kearah anterior dan posterior
( Tujuan untuk memperbaiki joint play movement knee joint )
IR
F. RENCANA EVALUASI
Pengukuran nyeri dengan skala VAS, pengukuran kekuatan otot dengan MMT, pengukuran
LGS dengan goneometer, Skala Jette, pengukuran antopo metri.
G. PROGNOSIS
H. PELAKSANAAN TERAPI
Gerakan translasi spesifik patela ke medial dan lateral (posisi hip dan knee semi fleksi)
Posisi pasien : terlentang dengan lutut fleksi
Posisi terapis : berdiri disamping lutut sisi yang diterapi
Fiksasi : kaki pasien difiksasi dengan ditindih dengan lutut terapis
Pelaksanaan : ibu jari homolateral diletakkan pada tepi lateral patella dan
mendorong patella (translasi patella) kearah medial. Ibu jari heterolateral
membantu mendorong
Translasi patella ke lateral dilakukkan dengan cara yang sama, ibu jari dari tepi
medial patella
Gerakan translasi non spesifik tibia anterior
Posisi pasien : tengkurap tungkai bawah diluar bed lutut fleksi 300
Posisi terapis : duduk di distal pasien dengan bahu menyangga tungkai bawah
pasien
Fiksasi : pada tungkai atas sedistal mungkin
Pelaksanaan : terapis memegang tungkai bawah pasien dari dorsal seproksimal
mungkin, kemudian lakukan tarikan kearah ventral atau anterior
Gerakan translasi non spesifik tibia posterior atau dorsal
Posisi pasien : terlentang tungkai bawah diluar bed lutut fleksi 300
Posisi terapis :berdiri di sebelah medial dan distal lutut pasien
Fiksasi : pada tungkai atas
Pelaksanaan tangan terapis homolateral memegang tungkai bawah dari ventral
seproksimal mungkin, kemudian lakukan dorongan kearah dorsal saat yang sama
tangan homolateral memegang tungkai bawah pasien sedikit di atas pergelangan
kaki mengikuti gerakan yang terjadi
Pasien tersebut datang dengan keluhan nyeri pada lutut akibat dari penipisan bantalan
sendi dan penumpuan beban yang berlebihan pada lutut akibat obesitas. Nyeri dirasakan pasien
terutama saat melakukan aktivitas duduk ke berdiri, naik turun tangga, berdiri lama, berjalan
terlalu jauh serta aktivitas fungsional lainnya yang membebani sendi lutut secara berlebihan.
Setelah dilakukan tindakan fisioterapi selama 3x dengan intervensi exercise serta obat - obatan
dari dokter, nyeri berkurang, kekuatan otot sekitar sendi lutut meningkat sehingga lutut lebih
stabil dan oedema menurun.
Mengetahui,
Pembimbing, Praktikan,