Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan merupakan salah satu disiplin ilmu dan profesi yang


selalu megalami perkembagngan dari waktu ke waktu, dalam
pengampikasiannyan di harapkan pelayanan berorientasi pada suatu
pelayanan profesional bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik
sakit maupun sehat yang mencangkup seluruh proses kehidupan manusia oleh
karena besarnya tuntutan akan pelayanan keperawatan professional di era
sekarang ini, maka di butuhkan suatu metode yang dapat mengelolah agar
pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan secara optimal. Model
praktik keperawatan professional (MPKP) adalah suatu system, struktur,
proses dan nilai-nilai professional yang memfasilitasi perawat professional,
mengatur pemberian asuhan keperawatan, termaksut lingkungan tempat
asuhan tersebut diberikan (Setiadi, 2016).

Keperawatan sebagai profesi yang merupakan bagian dari


masyarakat akan terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus
berkembang dan mengalami perubahan. Keperawatan dapat dilihat dari
berbagai aspekantara lain keperawatan sebagai bentuk asuhan professional
kepada masyarakatt, Keperawatan sebaia ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), Serta keperawatan sebagai kelomok masyarakat ilmuan dan
kelompok masyarakat profesional. Tuntunan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan pada era globalisasi akan terus berubah karena masalah
kesehatan yang dihadapi masyarakat juga terus mengalami perubahan
(Nursalam, 2016).

Struktur dalam MPKP meliputi penetapan dalam jumlah tenaga


keperawatan, penetapan jenis keperawatan, dan penetapan rencana asuhan
keperawatan, beberapa metode dapat digunakan dalam praktik keperawatan
professional seperti metode keperawatan primer, metode tim dan manajemen

1
kasus. MPKP sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien dan profesi
laindalam melaksanankan asuhan keperawatan, dengan MPKP perawat dapat
memahami tugas dan tanggung jawab terhadap pasien sejak masuk hingga
keluar rumah sakit, Implementasi MPKP harus ditunjang dengan sumber daya
manusia, Sarana, dan prasarana yang memadai ( Setiadi, 2016).

Era globalisai, hendaknya oleh para penggiat keperawatan


dipersiapkan secara benar dan menyeluruh mencangkup seluruh aspek
keadaan atau peristiwa yang telah sedan dan akan berlangsung pada era
tersebut. Perawat harus mempunyai ketrampilan dalam proses perubahan.
Ketrampilan pertama adalah proses keperawatan. Proses keperawatan
merupakan pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang sistematis dan
konsisten dengan perencanaan perubahan, Ketrampilan ke dua adalah ilmu
teoretis dan pengalaman praktik (Nursalam, 2016).

Untuk mewujudkan pelayan keperawatan yang berkualitas sesuai


dengan visi dan misi Rumah Sakit tidak terlepas dari proses manajemen, yang
merupakan suatu pendekatan dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu
kegiatan organisasi. Dalam organisasi keperawatan, pelaksanaan manajemen
dikenal sebagai manajemen keperawatan. Sebagaimana proses keperawatan,
dalam manajemen keperawatan terdiri dari pengumpulan data, identifikasi
masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi akhir/hasil. Karena
manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga
dari pada pegawai, maka setiap tahapan didalam proses manajemen lebih
rumit jika dibandingkan dengan proses keperawatan. Pelaksanaan praktek
profesi manajemen yang ada menekankan pada penerapan konsep dan prinsip
kepemimpinan dalam manajemen keperawatan untuk membentuk pelayanan
yang optimal sesuai harapan dalam praktek profesi ini (Nursalam, 2016).

Setiap unit keperawatan memiliki upaya untuk menerapkan model


yang paling tepat berdasarkan kesesuaian antara keternagaan, Sarana dan
prasarana, dan kebijakan rumah sakit. Kategori pasien didasarkan atas,

2
tingkat pelayanan keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien, Usia, Diagnosa
atau masalah kesehatan yang dialami pasien dan terapi yang dilakukan
(Setiadi, 2016).

Manajemen merupakan pendekatan yang dinamis dan pproaktif


dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dalam manajemen tersebut
mencangkup kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf, sarana, dan
orasarana dalam mencapai tujuan. Majemen sebagai keperawatan sebagai
proses bekerja melalui anggota staf untu memberikan asuhan keperawatan
secara professional. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan
keperawatan sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan
secara professional sehingga diharapkan keduanya saling menompang.
Ruangan atau bangsal sebagai salah satu unit terkecilnya pelayanan kesehatan
merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu
dan kiatnya secara optimal ( Nursalam, 2016).

Oleh karena meningkatnya tuntunan akan pelayanan profesional


seperti yang sudah dijabarkan diatas maka, kami Mahasiswa Program Studi
profesi Ners STIKES Nani Hasanuddin Makassar angkatan XVII,
melaksanakan praktik dengan lingkup manajemen keperawatan di RSUD
Syekh Yusuf Gowa.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan tentang prinsip-
prinsip manajemen keperawatan dengan menggunakan Model Asuhan
Keperawatan Profesional sesuai dengan ruaangan Melati RSUD Syekh
Yusuf Gowa.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa mampu :

3
a. Mengidentifikasi pengkajian masalah terkait dengan fungsi manajemen.
b. Melaksanakan fungsi pengarahan berdasarkan hasil pengkajian meliputi
timbang terima, pre dan post conferene, pendegelasian supervise
keperawatan, ronde keperawatan.
c. melaksanaka roleplay MPKP berdasarkan hasil pengkajian Model
Praktik Keperawatan Profesional meliputi timbang terima, pre dan post
conference, pendegelasian supervise keperawatan, ronde keperawatan.
d. mengevaluasi pelaksanaan dan evaluasi MPKP berasarkan hasil
pengkajian MPKP tibang terima, pre dan post conference,
pendegelasian supervise keperawatan, ronde keperawatan.
e. Merencanakan tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan unit
terkait.
C. Manfaat

1. Bagi Rumah Sakit


Sebagai bahan informasi tambahan dan masukan dalam rangka untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan pelaran RSUD Syekh
Yusuf Gowa dan kualitas manajemen disetiap ruangan.
2. Bagi Ruangan
Sebagai masukan dan informasi kepada perawat ruangan untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatanterutama dalam efektifitas pengisian pengkajian keperawatan
khususnya diruangan Melari RSUD Syekh Yusuf Gowa.
3. Bagi mahasiswa keperawatan
Sebagai pembelajajaran bagi mahasiswa praktik untuk meningkatkan
pengetahuan dan melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif
kepada pasien.

4
D. Lingkup Kegiatan

Adapun ruang lingkup praktek ini adalah sebagai berikut:


1. Pelaksanaan kegiatan praktek manajemen keperawatan (Activity Execution
Program The Perfect Of Manajemen).
2. Pengelolaan dan evaluasi manajemen pelayanan keperawatan
(Management and evaluating of nursing service): Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organization), Penggerak (Actuating), dan pengawasan
(Controlling).
3. Pengelolaan asuhan keperawatan (Management of nursing care):
Pengelolaan asuhan keperawatan melalui kegiatan MAKP.

E. Tahap Pelaksanaan

1. Tahap orientasi
a. Perkenalan dengan kepala bidang keperawatan, kepala ruangan
didampingi oleh pembiming akademik.
b. Diskusi dengan kepala bidang keperawatan, kepala ruangan dan staf.
c. Mengumpulkan data terhadap input, proses dan output dari aspek
manajemen keperawatan yang akan dikaji.
2. Tahap identifikasi permasalahan
a. Mengidentifikasi permasalahan yang didapatkan dari pengkajian.
b. Identifikai masalah dilakukan dengan pembuatan lembar observasi,
perumusan masalah dan presentasi hasil observasi.
3. Tahap pemecahan masalah dan implementasi
a. Melakukan analisa data.
b. Penentuan prioritas masalah aspek kajian manajemen dan input,
prosesdan output yang telah disepakati bersama staf di ruangan, yang
dilanjutkan dengan penetapan tujuan dan seleksi alternatif pemecahan
masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan mencakup apa,
siapa, berapa lama, tujuan yang akan dicapai.

5
c. Pembuatan rencana kegiatan (Plan Of Action) dengan
mempertimbangkanbiaya, waktu, sarana dan kebijakan tersedia di
Rumah Sakit.
d. Presentasi dan sosialisasi kegiatan.
4. Tahap evaluasi
5. Tahap Pembuatan Laporan Dan Presentasi Hasil
a. Presentasi hasil akhir dan praktek
b. Penyerahan laporan pelaksannan praktek pada Rumah Sakit dan
Kampus.

Anda mungkin juga menyukai