Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul tentang “Sistem Kontrol” ini membahas tentang beberapa hal


penting yang perlu diketahui agar peserta diklat dapat membuat rangkaian
dasar kontrol sederhana secara efektif, efisien dan aman.

Modul ini terdiri dari dua cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu :
materi teori dan praktek. Modul ini terdiri atas 2 kegiatan belajar yaitu 1
kegiatan belajar teori dan 1 kegiatan belajar praktik. Kegiatan belajar 1.
teori membahas tentang dasar sistem kontrol, Kegiatan belajar 2.
merancang dan membuat rangkaian dasar sistem kontrol. Setelah
mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat memahami dasar-
dasar kontrol dan membuat rangkaian kontrol sederhana.

B. PRASYARAT
Dalam mempelajarai modul ini tidak diperlukan prasayarat, karena modul
ini dipelajari di kelas X.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Penjelasan Bagi Peserta Diklat

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan


modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang
jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang
mengampu kegiatan belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi
yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah
hal-hal berikut ini :
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.

| SISTEM KONTROL 1
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.

3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan)


peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat.

4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.

5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus


meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.

6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.

d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau
instruktur yang mengampu kegiatan pemelajaran yang bersangkutan.

2. Petunjuk Bagi Guru

Guru bertindak sebagai fasilitator, motivator, organisator dan evaluator.


Jadi guru/instruktur berperan:

a. Fasilitator yaitu menyediakan fasilitas berupa informasi, bahan, alat,


training obyek dan media yang cukup bagi siswa sehingga
kompetensi siswa cepat tercapai.
b. Motivator yaitu memotivasi siswa untuk belajar dengan giat, dan
mencapai kompetensi dengan sempurna
c. Organisator yaitu bersama siswa menyusun kegiatan belajar dalam
mempelajari modul, berlatih keterampilan, memanfaatkan fasilitas
dan sumber lain untuk mendukung terpenuhinya kompetensi siswa.
d. Evaluator yaitu mengevaluasi kegiatan dan perkembangan
kompetensi yang dicapai siswa, sehingga dapat menentukan
kegiatan selanjutnya.

D. TUJUAN AKHIR
1. Tujuan Umum

a. Setelah mempelajari modul ini peserta didik mampu menjelaskan


pengertian sistem kontrol dengan benar.

b. Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis sistem kontrol dengan

| SISTEM KONTROL 2
benar.

c. Peserta didik mampu menjelaskan bagian sistem kontrol open loop


dengan benar.

d. Peserta didik mampu menjelaskan bagian sistem kontrol close loop


dengan benar.

e. Peserta didik mampu menguraikan cara kerja sistem kontrol open


loop dengan benar.

f. Peserta didik mampu menguraikan cara kerja sistem kontrol close


loop dengan benar.

2. Tujuan Khusus
a. Dengan melihat modul peserta didik mampu merancang rangkaian
dasar kontrol dengan benar.
b. Dengan melihat modul peserta didik mampu membuat rangkaian
dasar kontrol dengan benar.

E. KOMPETENSI
Kompetensi memahami dasar-dasar kontrol dan membuat rangkaian dasar
kontrol, ini terdiri dari 8 sub kompetensi, yaitu :
1. Menjelaskan pengertian sistem kontrol.
2. Menjelaskan jenis-jenis sistem kontrol.
3. Menjelaskan bagian sistem kontrol open loop.
4. Menjelaskan bagian sistem kontrol close loop.
5. Menguraikan cara kerja sistem kontrol open loop.
6. Menguraikan cara kerja sistem kontrol close loop.
7. Merancang rangkaian dasar kontrol.
8. Membuat rangkaian dasar kontrol.

F. CEK KEMAMPUAN

Sebelum mempelajari modul ini silakan mengisi cek list dan berikan tanda √
pada pernyataan atau pertanyaan pada table berikut ini:

| SISTEM KONTROL 3
Jawaban Bila
jawaban “
Sub Kompetensi Pernyataan
Ya Tidak Ya”
Kerjakan
Menjelaskan Saya mampu
menjelaskan
pengertian sistem
pengertian sistem
kontrol. kontrol
Menjelaskan jenis- Saya mampu
jenis sistem kontrol. menjelaskan jenis-jenis
sistem kontrol.
Menjelaskan bagian Saya mampu
sistem kontrol open menjelaskan bagian
loop. sistem kontrol open
loop.
Menjelaskan bagian Saya mampu
Test
sistem kontrol close menjelaskan bagian Formatif 1
loop. sistem kontrol close
loop.
Menguraikan cara Saya mampu
kerja sistem kontrol menguraikan cara
open loop. kerja sistem kontrol
open loop.
Menguraikan cara Saya mampu
kerja sistem kontrol menguraikan cara
close loop. kerja sistem kontrol
close loop.
Merancang Saya mampu
rangkaian dasar merancang rangkaian
kontrol. dasar kontrol.
Test
Membuat rangkaian Saya mampu membuat Formatif 2
dasar kontrol. rangkaian dasar
kontrol.

| SISTEM KONTROL 4
BAB II
PEMBELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIDIK


1. Memahami dasar-dasar kontrol
2. Membuat rangkaian kontrol sederhana

B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1) Peserta didik mampu menjelaskan dasar-dasar kontrol dengan
benar.
2) Peserta didik mampu menguraikan dasar-dasar kontrol dengan
benar.

b. Uraian Materi
1) Pengertian Sistem Kontrol
Kontrol" dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dilakukan
terhadap suatu target agar bisa berjalan dengan benar sesuai
dengan tujuannya. Target biasanya disebut dengan "rencana"
dan hal yang harus dilakukan agar sesuai dengan rencana
disebut dengan "controller". Kelompok yang terdiri dari bagian
dan komponen yang dipakai agar target bisa terlaksana disebut
dengan "system".

Sistem kontrol adalah sesuatu yang menghubungkan antara


komponen atau sistem dengan sistem lainnya agar bisa saling
berhubungan. Sistem artinya kombinasi secara sistematik, dan
dipakai untuk menjalankan sistem lainnya.
Kontrol manual dan Kontrol otomatis.

| SISTEM KONTROL 5
Input adalah suatu elemen yang berfungsi memberikan efek
pada sistem, input sistem bisa juga disebut dengan actuating
signal.
Contoh:
Pada sistem tubuh manusia, informasi-informasi didapat melalui
mata, hidung, telinga atau organ perasa lainnya yang berfungsi
sebagai input, dan reaksi dari badan merupakan output yang
dihasilkannya. Karena itulah kontrol sistem biasanya terdiri dari
input, kontrol dan output seperti tampak pada gambar diatas.

2) Jenis-jenis Sistem Kontrol


Adapun jenis-jenis sistem kontrol yaitu :
1. Kontrol sistem Open-loop
Kontrol sistem open-loop artinya adalah output sistem tidak
berpengaruh pada aktivitas kontrol. Setiap langkah kontrol
dilakukan tanpa perintah yang telah ditentukan sebelumnya,
karena itulah disebut dengan kontrol sequential. Pada kontrol
sistem open-loop, output tidak diukur atau diperbandingkan
dengan input. Karena itulah kemungkinan bisa muncul error dan
error yang terjadi tidak dapat diperbaiki.

Input
CONTROLLERER PLANT / PROCESS Output

Gambar 1. Bagian-bagian kontrol open loop

| SISTEM KONTROL 6
2. Kontrol sistem Closed-loop
Jenis kontrol sistem closed-loop adalah selalu membandingkan
output dengan targetnya (input masukan), kemudian
mengirimkan perbedaan nilai terhadap kontrol sistem melalui
jalur umpan balik untuk dilakukan pembetulan error. Seperti
tampak pada gambar dibawah, sistem membentuk pengulangan
tertutup terhadap input dengan output, sehingga disebut
dengan kontrol closed-loop atau kontrol sistem feedback.

INPUT CONTROLLER PLANT/ PROCESS OUTPUT

ELEMEN PENGUKUR

Gambar 2. Bagian-bagian kontrol close loop

3) Sistem Kontrol Open Loop


Kontrol open loop menurut DIN 19 226 berarti proses di dalam
sistem dimana salah satu atau beberapa variabel input
mempengaruhi variabel output lain sebagai hasil hukum saling
mempengaruhi dari sebuah sistem. Pengontrolan dicirikan oleh
urutan “loop-terbuka” dari aksi atau rantai kontrol. Sistem
merupakan isi dari kotak itu sendiri. Aksi variabel input (ditandai
dengan Xe…) pada sistem dihubungkan dalam kotak dan keluar
sebagai variabel output Xa…. Variabel output saat ini ada pada
aliran energi atau masa yang akan dikontrol.

Gambar 3. Blok diagram kontrol open loop

| SISTEM KONTROL 7
Gambar 4. Urutan aksi open loop

4) Cara Kerja Sistem Kontrol Open Loop

Contoh:
Jika suplai kompressor udara dikontrol volumenya, maka
pembukaan dan penutupan katup geser dapat disebut operasi
kontrol. Katup kontrol, yang mengontrol posisi yang
berpengaruh terhadap volume udara disebut elemen kontrol
akhir. Pembukaan yang dilakukan oleh katup geser disebut
sebagai variabel y yang dikontrol. Kran putar yang
mengoperasikan katup geser disebut unit kontrol. Variasi
pemakaian udara bertekanan oleh pemakai dikatakan sebagai
variabel gangguan pada pengontrol. Hal ini juga terjadi pada
fluktuasi kecepatan atau perubahan di dalam efisiensi yang
muncul dari kompressor. Standarisasi juga mengkonfirmasi
bentuk selanjutnya dari istilah kontrol: Kata “kontrol” sering
digunakan tidak hanya untuk proses kontrol tetapi juga untuk
sistem yang lengkap dimana kontrol ditempatkan.

| SISTEM KONTROL 8
Gambar 5. kontrol open loop pada tekanan udara

Karakteristik kontrol open loop adalah bahwa variabel output


yang dipengaruhi oleh variabel input tidak kontinyu dan tidak
lagi menjadi variabel input yang sama (tidak diumpan-balikkan).
Penyimpangan pada variabel output dari nilai nominal tidak
diperhatikan (diabaikan), sehingga tidak dapat dikoreksi.

Proses kerja kontrol Open Loop


Sistem terkontrol dapat dibagi lebih detail menjadi elemen
sinyal, elemen kontrol, aktuator dan elemen kerja.
Disamping itu, aliran sinyal, berjalan sesuai sinyal kontrol dan
aktuator menuju elemen kerja.

| SISTEM KONTROL 9
Gambar 6. Rantai kontrol open loop

Kontrol sering dipisahkan antara bagian sinyal dan bagian daya.


Bagian sinyal menggunakan tegangan dan tekanan yang lebih
kecil daripada yang digunakan oleh bagian daya, dalam
hubungan ini kemudian disebut dengan unit kontrol dan unit
daya. Hal ini terutama bermanfaat untuk elemen kerja yang
besar dan kontrol dengan kabel panjang. Elemen sinyal dapat
disimpan secara berbaris karena kecil dimensinya, tetapi
aktuator harus disesuaikan dengan karakteristik elemen kerja.
Dalam pneumatik, kontrol elektro-pneumatik atau elektro-
hidrolik, aktuator juga memiliki fungsi antarmuka antara sinyal
dan power suplai, karena output sinyal yang dihasilkan dari

| SISTEM KONTROL 10
kombinasi logika sinyal input, dilewatkan dari sinyal di bagian
listrik.

5) Sistem Kontrol Close Loop


Menurut DIN 19 226 kontrol otomatis adalah proses dimana
sebuah variabel dikontrol (variabel terkontrol), secara terus-
menerus diukur dan dibandingkan dengan variabel lain, variabel
perintah, proses akan dipengaruhi sesuai dengan hasil
perbandingan ini dengan memodifikasi agar sesuai dengan
variabel perintah. Urutan aksi dari bentuk ini dinamakan loop
kontrol tertutup (closed loop). Tujuan kontrol closed loop adalah
untuk menyesuaikan nilai variabel terkontrol dengan nilai yang
ditentukan oleh variabel perintah. Sistem terkontrol dipengaruhi
oleh perbandingan antara output sistem terkontrol (yakni
variabel terkontrol) dan variabel perintah tertentu (nilai yang
ditetapkan/setting point).

Gambar 7. Urutan aksi kontrol close loop

6) Cara Kerja Sistem Kontrol Close Loop

Contoh:
Dengan kontrol otomatis ini, tekanan di dalam tangki udara
bertekanan dijaga secara otomatis pada nilai yang ditetapkan
| SISTEM KONTROL 11
sebelumnya. Nilai aktual tekanan tangki dimasukkan dalam
bellow yang akan merubah panjang terhadap tekanan.
Perubahan panjang berdampak pada perubahan posisi katup
geser yang disebut variabel y terkontrol, melalui sambungan
batang dan peredam, lalu mengakibatkan pengaturan volume
udara pada nilai yang diharapkan.

Gambar 8. Contoh sistem dengan kontrol close loop

Proses Kerja Kontrol Close loop


Sebagai contoh kontrol otomatis untuk mempertahankan suhu
dalam oven selama otomatisasi produksi, maka hal ini tidak
dapat direalisasikan dengan kontrol open loop. Variabel output
berupa suhu harus terus terkontrol dan selama dalam proses
dilakukan intervensi terhadap timbulnya penyimpangan dari nilai
nominal (terlalu dingin – pemanasan dihidupkan, dan ketika
mencapai suhu batas atas - pemanas dimatikan). Suhu output
disesuaikan dengan menyesuaikan set point dalam proses, dan
nilai aktual, sehingga hal ini dikatakan kontrol otomatis
(pengaturan).

| SISTEM KONTROL 12
Gambar 9. Proses kontrol close loop
Kontrol otomatis adalah proses di mana besaran variabel
kontrol, secara kontinyu dideteksi dan diperbandingkan dengan
variabel referensi, dan diperbaiki hingga diperoleh hasil yang
sama. Indikator kontrol otomatis adalah aliran aksinya tertutup,
dan variabel kontrol yang ada di jalur aksi kontrol loop itu
sendiri dipengaruhi terus menerus.
c. Rangkuman
1) Sistem kontrol adalah sesuatu yang menghubungkan antara
komponen atau sistem dengan sistem lainnya agar bisa saling
berhubungan.
2) Kontrol sistem open loop adalah output sistem tidak
berpengaruh pada aktivitas kontrol.
3) Kontrol sistem close loop adalah selalu membandingkan output
dengan targetnya (input masukan), kemudian mengirimkan
perbedaan nilai terhadap kontrol sistem melalui jalur umpan
balik untuk dilakukan pembentulan error.

d. Tugas
1) Lakukan pengamatan disekitarmu peralatan apa saja yang
menggunakan kontrol sistem open loop dan kontrol close loop,
buatlah gambar sederhana dan coba jelaskan carakerjanya !

| SISTEM KONTROL 13
e. Tes Formatif
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan kontrol sistem open loop !
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan kontrol sistem close loop !
3) Gambarkan bagian sistem kontrol open loop !
4) Gambarkan bagian sistem kontrol close loop !
5) Coba jelaskan cara kerja kontrol close loop pada tangki udara !

f. Kunci Jawaban Formatif


1) Kontrol sistem open-loop adalah output sistem tidak
berpengaruh pada aktivitas kontrol. Setiap langkah kontrol
dilakukan tanpa perintah yang telah ditentukan sebelumnya,
karena itulah disebut dengan kontrol sequential. Pada kontrol
sistem open-loop, output tidak diukur atau diperbandingkan
dengan input. Karena itulah kemungkinan bisa muncul error dan
error yang terjadi tidak dapat diperbaiki.
2) Jenis kontrol sistem closed-loop adalah selalu membandingkan
output dengan targetnya (input masukan), kemudian
mengirimkan perbedaan nilai terhadap kontrol sistem melalui
jalur umpan balik untuk dilakukan pembetulan error. Seperti
tampak pada gambar dibawah, sistem membentuk pengulangan
tertutup terhadap input dengan output, sehingga disebut
dengan kontrol closed-loop atau kontrol sistem feedback.
3) Bagian sistem kontrol open loop

| SISTEM KONTROL 14
4) Bagian sistem kontrol close loop

5) cara kerja kontrol close loop pada tangki udara yaitu Nilai aktual
tekanan tangki dimasukkan dalam bellow yang akan merubah
panjang terhadap tekanan. Perubahan panjang berdampak pada
perubahan posisi katup geser yang disebut variabel y terkontrol,
melalui sambungan batang dan peredam, lalu mengakibatkan
pengaturan volume udara pada nilai yang diharapkan.

2. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu merancang rangkaian dasar kontrol
dengan benar.
2. Peserta didik mampu membuat rangkaian dasar kontrol dengan
benar.

b. Uraian Materi
1. Sistem Kontrol Open Loop

Input
CONTROLLER PLANT / PROCESS Output
ER

 Output tidak diukur maupun di feedback kan


 Bergantung pada kalibrasi
 Hubungan antara output dan input diketahui

| SISTEM KONTROL 15
 Tidak ada ‘internal disturbance’ maupun ‘eksternal
disturbance’
Contoh :

 kontrol traffic (lalu lintas)


 mesin cuci

Keuntungan : mudah terjadi kestabilan

Kekurangan : komponen-komponen relatif mahal dan memiliki


akurasi tinggi

Kontrol open loop menurut DIN 19 226 berarti proses di dalam


sistem dimana salah satu atau beberapa variabel input
mempengaruhi variabel output lain sebagai hasil hukum saling
mempengaruhi dari sebuah sistem. Pengontrolan dicirikan oleh
urutan “loop-terbuka” dari aksi atau rantai kontrol. Sistem
merupakan isi dari kotak itu sendiri. Aksi variabel input (ditandai
dengan Xe…) pada sistem dihubungkan dalam kotak dan keluar
sebagai variabel output Xa…. Variabel output saat ini ada pada
aliran energi atau masa yang akan dikontrol.

Gambar 10. Rangkaian kontrol open loop

| SISTEM KONTROL 16
2. Sistem Kontrol Close Loop

INPUT CONTROLLER PLANT/ PROCESS OUTPUT

ELEMEN PENGUKUR

Menurut DIN 19 226 kontrol otomatis adalah proses dimana


sebuah variabel dikontrol (variabel terkontrol), secara terus-
menerus diukur dan dibandingkan dengan variabel lain, variabel
perintah, proses akan dipengaruhi sesuai dengan hasil
perbandingan ini dengan memodifikasi agar sesuai dengan
variabel perintah. Urutan aksi dari bentuk ini dinamakan loop
kontrol tertutup (closed loop). Tujuan kontrol closed loop adalah
untuk menyesuaikan nilai variabel terkontrol dengan nilai yang
ditentukan oleh variabel perintah. Sistem terkontrol dipengaruhi
oleh perbandingan antara output sistem terkontrol (yakni
variabel terkontrol) dan variabel perintah tertentu (nilai yang
ditetapkan/setting point).

Gambar 11. Rangkaian kontrol Close loop

| SISTEM KONTROL 17
Kelebihan : komponen-komponen relatif lebih murah dan cukup
akurat

Kekurangan : stabilitas menjadi persoalan utama

3. Rangkuman
1) Keuntungan kontrol sistem open loop yaitu mudah terjadi
kestabilan.
2) Kekurangan kontrol sistem open loop komponen-komponen
relatif mahal dan memiliki akurasi tinggi.
3) Kelebihan kontrol sistem close loop komponen-komponen
relatif lebih murah dan cukup akurat.
4) Kekurangan kontrol sistem close loop stabilitas menjadi
persoalan utama.
4. Tugas
1) Buatlah rancangan rangkaian kontrol open loop dan close
loop dibuku latihamu, serta amatin proses kerjanya !
5. Tes Formatif
1) Gambarkan rangkaian sistem kontrol open loop !
2) Gambarkan rangkaian sistem kontrol close loop !
6. Kunci Jawaban Formatif
1) Rangkaian sistem kontrol open loop

| SISTEM KONTROL 18
2) Rangkaian sistem kontrol close loop

7. Lembar Kerja
MEMBUAT RANGKAIAN SISTEM KONTROL CLOSE LOOP
A. Tujuan Kegiatan
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep sistem kontrol.
2. Peserta didik dapat merancang konsep sistem kontrol close
loop.
3. Peserta didik dapat membuat rangkaian sistem kontrol close
loop.
B. Alat dan Bahan
1. Trainer penyiram tanamam otomatis
2. Kabel jumper
3. Tas pan
4. Manual book
5. Power suplay
6. Avo meter
7. Thermometer
C. Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian praktikum.
2. Periksalah terlebih dahulu trainer sebelum digunakan.

| SISTEM KONTROL 19
3. Bacalah dan pahami petunjuk pratikum pada lembar
kegiatan belajar.
4. Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang di
butuhkan.
5. Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letakkaki-kaki
komponen.
6. Sebelum tegangan sumber dihidupkan, laporkan hasil
rangkaian kepada guru pendamping untuk mengecek
kebenaran pemasangan rangkaian.
7. Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum.
Bila telah selesai praktikum periksa kembali komponen
yang telah digunakan.

D. Rangkaian percobaan

Gambar : Rangkian Sensor Suhu

E. Langkah Percobaan
1. Siapkan alat yang di butuhkan.
2. Hubungan antara panel dengan miniature penyiram
tanaman menggunakan kabel jumper.
3. Pastikan pemasangan kabel jumper sesuai petunjuk.
4. Laporkan pada pengawas praktikum, bila sudah di cek
nyalakan saklar on/off.

| SISTEM KONTROL 20
5. Lampu indicator kuning akan menyala menunjukkan
elemen pemanas pada tanah sudah menyala.
6. Tunggu sejenak untuk memberi waktu tanah mencapai
suhu maksimal yang di tentukan.
7. Saat suhu tanah telah mencapai batas maksimum maka
secara otomatis lampu indicator hijau menyala sebagai
indikatir motor penyiram telah bekerja dan secara
otomatis mematikan lampu kuning dan elemen
pemanas.
8. Motor pompa akan melakukan penyiraman pada tanah
miniatur
9. Saat suhu turun mencapai batas minimal maka secara
otomatis mematikan pompa penyiram dan kembali
menyalakan elemen pemanas.
10. Amati kerja dari trainer penyiram tanaman otomatis.
11. Catat hasilnya kedalam table.

F. Hasil Percobaan
Catat waktu perubahan suhu dan berapa waktu yang di
butuhkan untuk menghidupkan motor dan kembali
mematikan motor.

Suhu
Suhu Elemen
Waktu Elemen Motor
Tanah Pemanas
Pemanas
0
10
20
30
40
50
60
70

| SISTEM KONTROL 21
80
90
100

| SISTEM KONTROL 22
BAB III

PENUTUP

Kompetensi merancang dan membuat rangkaian dasar kontrol, harus


dikuasai dengan baik sebelum mempelajari sistem kelistrikan kendaraan.
Setelah siswa merasa menguasai sub kompetensi yang ada, siswa dapat
memohon uji kompetensi, uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik.
Uji teoritis dengan cara siswa menjawab pertanyaan yang pada soal evaluasi,
sedangkan uji praktik dengan mendemontrasikan kompetensi yang dimiliki
pada guru/instruktur. Guru/instruktur akan menilai berdasarkan lembar
observasi yang ada, dari sini kompetensi siswa dapat diketahui. Bagi siswa
yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke modul
berikutnya, namun bila syarat minimal kelulusan belum tercapai maka harus
mengulang modul ini, atau bagian yang tidak lulus dan karena tidak
diperkenankan mengambil modul berikutnya.

| SISTEM KONTROL 23
DAFTAR PUSTAKA

KEMENDIKBUD RI (2013). Teknik Kontrol. Malang: PPPPTK Malang.

Purtanto, Hari. (2004). Buku Ajar Mesin Listrik. Malang: Universitas Negeri Malang.

| SISTEM KONTROL 24

Anda mungkin juga menyukai