peserta didik untuk belajar konsep dengan mudah dan efisien. Di bawah ini adalah jenis
bahan ajar yang digunakan:
1. Alat Bantu Audio: Ini termasuk suara manusia, percakapan telepon, cakram /
kaset audio, rekaman gramofon, siaran Radio.
2. Alat Bantu Visual: Ini termasuk Cetak Visual (Verbal) misalnya Buku Teks, buku
Pelengkap. Buku referensi, ensiklopedia, Majalah, Surat Kabar, Dokumen dan
Kliping, Duplikat bahan tertulis, Bahan terprogram, Studi Kasus / Laporan,
3. Visual (Gambar - Tidak Diproyeksikan) -
a) Non-proyeksi dua dimensi - Di sini TLM adalah dalam bentuk gambar atau gambar
misalnya papan tulis menulis dan menggambar Grafik, Poster, Peta, Diagram, Grafik, Foto-
foto, Kartun, Komik strip.
b) Non-Proyeksi tiga dimensi - Kategori ini mencakup representasi tiga dimensi dari objek
atau fenomena nyata misalnya Model, Mock-up, Diorama, Globe, Peta Bantuan, Spesimen,
Boneka, dan Hologram.
5. Audio Visual TLM adalah alat bantu yang diproyeksikan, yang menggunakan indera
pendengaran dan visual untuk meningkatkan pembelajaran, misalnya Film Gambar Gerak,
Televisi, Cakram / kaset video, presentasi slide-tape, Multimedia, Komputer.
MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran
Materi Pembelajaran mencakup berbagai kegiatan, latihan, dan panduan belajar yang membuat belajar menjadi
menyenangkan. Semua panduan dan kegiatan studi selaras dengan pedoman kurikulum. Bidang studi berikut
dicakup:
Untuk memanfaatkan Materi Pembelajaran, program perangkat lunak tambahan berikut diperlukan. Program-
program ini umumnya disertakan dengan browser Anda, atau dapat diunduh secara gratis dari Internet.
" Adobe Acrobat Reader"
" Macromedia Flash Player"
" Macromedia Shockwave Player"
Pelajaran Interaktif
Encyclopædia Britannica, Compton's oleh Britannica, Britannica Elementary
Pelajaran Interaktif meliputi membaca, keterampilan matematika dasar, dan topik dalam sains membuat belajar
lebih interaktif. Mereka dapat digunakan untuk menyajikan informasi baru dan memperkuat pelajaran yang
diajarkan di kelas. Setelah melihat presentasi multimedia, siswa dapat menjawab pertanyaan atau menyelesaikan
kegiatan lain untuk menunjukkan pengetahuan mereka.
Selain itu, Pelajaran Interaktif termasuk komponen yang dapat dicetak dan dilengkapi jauh dari komputer. Guru
mungkin ingin menetapkan kegiatan ini kepada siswa sebagai kegiatan kelas atau proyek khusus.
Kegiatan Ensiklopedia
Encyclopædia Britannica, Compton's oleh Britannica, Britannica Elementary
Dengan menggunakan Kegiatan Ensiklopedia, siswa akan belajar tentang sejarah dan pemerintahan ketika mereka
berlatih menggunakan ensiklopedia sebagai alat penelitian. Kegiatan disediakan dalam bentuk PDF, yang
membuatnya mudah untuk dicetak dan didistribusikan kepada siswa. Setiap kegiatan mengharuskan siswa untuk
membaca satu atau lebih artikel dari Compton's oleh Britannica atau Britannica Elementary Encyclopedia dan
menyelesaikan serangkaian pertanyaan, latihan yang cocok, atau kegiatan lainnya. Suplemen yang sangat baik
untuk bahan kelas lain, siswa dapat menyelesaikan kegiatan secara individu atau dalam kelompok kecil.
Latihan
Compton's oleh Britannica, Britannica Elementary
Belajar lebih menyenangkan dengan latihan interaktif untuk kelas K-5 yang meliputi seni bahasa, matematika, dan
sains. Latihan-latihan tersebut telah dikembangkan dengan cermat untuk bertepatan dengan tujuan pendidikan,
dan paling baik digunakan untuk memperkuat konsep yang diajarkan di kelas. Siswa dapat bekerja secara mandiri
untuk menyelesaikan latihan, memberi mereka latihan tambahan yang berharga dalam keterampilan dasar. Topik
meliputi: fungsi matematika dasar, pecahan dan desimal, tata bahasa, pemahaman membaca, dan konsep
pengantar di bumi, kehidupan, dan ilmu fisika.
Manipulatif
Encyclopædia Britannica, Compton's oleh Britannica, Britannica Elementary
Cara inovatif untuk memperkuat pemahaman siswa tentang matematika, manipulatif menggunakan kekuatan
komputer untuk menggambarkan hubungan dan aplikasi matematika. Lingkungan belajar virtual ini membutuhkan
keterlibatan siswa aktif. Guru mungkin ingin menggunakan ini untuk menunjukkan konsep matematika yang
berbeda di kelas. Siswa juga dapat bekerja secara mandiri dengan manipulatif untuk memperluas dan memperkuat
kemampuan mereka.
Panduan Belajar
Encyclopædia Britannica, Compton's oleh Britannica
Panduan belajar Britannica dirancang untuk melengkapi instruksi sekolah. Bahan ajar ini dimaksudkan untuk
memperkuat pemahaman siswa tentang konsep dan ide utama yang terkait dengan suatu topik.
Panduan studi memungkinkan revisi dan praktik, dan memberikan perpanjangan pembelajaran di kelas. Kegiatan
yang dirancang dengan cermat menguji pengetahuan dan pemahaman tentang apa yang telah diajarkan dalam
panel panduan belajar. Tautan dan sumber daya Web tambahan semakin meningkatkan dan merangsang
pembelajaran dan motivasi.
BAHAN AJAR
Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan
guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Pannen, 1995). Bahan ajar adalah seperangkat sarana
atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara
mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya
(Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013:1). Pengertian ini menjelaskan bahwa suatu bahan ajar
haruslah dirancang dan ditulis dengan kaidah intruksional karena akan digunakan oleh guru untuk
membantu dan menunjang proses pembelajaran. Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya
adalah “isi” dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik dan
rinciannya (Ruhimat, 2011:152).
Melihat penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa peran seorang guru dalam merancang ataupun
menyusun bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses belajar dan pembelajaran melalui
sebuah bahan ajar. Bahan ajar dapat juga diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun
secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri dan dirancang sesuai
kurikulum yang berlaku. Dengan adanya bahan ajar, guru akan lebih runtut dalam mengajarkan
materi kepada siswa dan tercapai semua kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya.
Bahan ajar itu sangat unik dan spesifik. Unik, artinya bahan ajar tersebut hanya dapat digunakan
untuk audiens tertentu dalam suatu proses pembelajaran tertentu. Spesifik artinya isi bahan ajar
tersebut dirancang sedemikian rupa hanya untuk mencapai tujuan tertentu dari audiens tertentu.
Sistematika cara penyampaiannya pun disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan
karakteristik siswa yang menggunakannya.
Bagaimana membedakan bahan ajar dengan yang bukan bahan ajar? Bahan ajar biasanya
dilengkapi dengan pedoman siswa dan pedoman untuk guru. Pedoman-pedoman ini berguna untuk
mempermudah siswa maupun guru menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan. Sekarang
coba Anda lihat buku teks yang sering Anda temukan di pasaran, apakah ada pedoman kerja
siswanya? Apakah dilengkapi dengan pedoman untuk guru? Apakah menyebutkan untuk siapa
bahan tersebut dikembangkan? Apakah menyebutkan prosedur atau tata cara pemanfaatannya?
Jika semua itu tidak ada maka buku teks tersebut walaupun berisi materi pelajaran yang sangat
padat belum dapat dikatakan sebagai bahan ajar.
b. Pembelajaran individual
Pembelajaran individual ditandai dengan metode pembelajaran yang menekankan pada aktivitas
siswa dibandingkan guru (learner-centered vs teacher-centered). Metode pembelajaran individual
dirancang untuk kebutuhan masing-masing siswa secara individual, yang berbeda cara dan
kecepatan belajar siswa yang satu dengan yang lain. Pembelajaran individual ini dapat berupa text-
based, seperti yang biasa dipakai dalam correspondence study sampai dengan cara terbaru yang
menggunakan AN dan Computerbased.
Bahan ajar dalam pembelajaran individual adalah sebagai bahan utama dan perannya sangat
menentukan kelancaran proses pembelajaran. Hal ini disebabkan bahan ajar individual/mandiri
selain memuat informasi tentang hal-hal yang harus dipelajari siswa, tetapi juga disesuaikan
sedemikian rupa sehingga mampu mengontrol kegiatan belajar siswa.
Oleh sebab itu, bahan ajar untuk pembelajaran individual ini harus dirancang dan dikembangkan
dengan sangat hati-hati dibanding dengan bahan ajar yang berperan sebagai penunjang saja.
Dalam pembelajaran individual bahan ajar berperan sebagai:
media utama dalam proses pembelajaran, misalnya bahan ajar cetak atau bahan ajar cetak yang
dilengkapi dengan program audio visual atau komputer;
alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa memperoleh informasi;
penunjang media pembelajaran individual lainnya, misalnya siaran radio, siaran televisi, dan
teleconferencing.
c. Pembelajaran kelompok
Metode pembelajaran kelompok didasarkan pada humanistic psychology yang menekankan pada
cara orang berinteraksi dalam kelompok kecil dengan menggunakan pendekatan dinamika
kelompok. Ketika metode ini digunakan dalam situasi pembelajaran, pada umumnya metode ini
tidak membutuhkan perangkat keras yang dirancang khusus, dan dalam beberapa hal sangat sedikit
membutuhkan bahan ajar dalam bentuk tertulis, seperti booklet, lembar panduan diskusi, buku kerja,
dan lain-lain. Penekanannya justru diletakkan pada pendekatan dan teknik yang digunakan daripada
perangkat keras dan bahan belajarnya.
ALAT BELAJAR
Buku cerita
Manipulatif
Manipulatif adalah benda fisik seperti beruang bergetah, balok, kelereng, atau
bahkan kue kecil, yang membantu pembelajaran siswa. Manipulatif sangat
membantu di kelas dasar yang lebih muda, di mana siswa dapat
menggunakannya untuk membantu menyelesaikan masalah pengurangan dan
penambahan.
Membuat siswa menulis dapat menjadi metode pengajaran yang efektif. Tetapi
siswa sering mengalami kesulitan memikirkan topik. Di situlah bisikan menulis
siswa dapat berguna. Prompt menulis adalah kalimat parsial singkat yang
dirancang untuk membantu memicu tulisan siswa, seperti "Orang yang paling
saya kagumi adalah ..." atau "Tujuan terbesar saya dalam hidup adalah ..."
Pastikan untuk memberi siswa parameter tugas , seperti paragraf tunggal untuk
siswa yang lebih muda atau esai multi-halaman penuh untuk siswa yang lebih
tua.
Video
Di era digital saat ini, ada banyak situs web yang menawarkan video pendidikan
gratis untuk anak-anak. Video memberikan gambar nyata dan visual yang dapat
membantu memeriahkan pembelajaran, tetapi Anda harus berhati-hati memilih
video yang memiliki nilai pendidikan nyata. Situs web yang menawarkan video
pembelajaran gratis termasuk Khan Academy, yang menawarkan video tentang
matematika dasar dan lanjutan, tata bahasa dan sastra Inggris, sains, dan bahkan
persiapan SAT.
Pertandingan
Permainan dapat bermanfaat dalam mengajarkan segala hal kepada siswa mulai
dari uang dan tata bahasa hingga keterampilan sosial. Penglihatan kata
bingo,misalnya, dapat membantu siswa mempelajari kata-kata penglihatan dasar
mereka, tetapi ada juga permainan bingo yang relatif murah yang mengajarkan
keterampilan uang, Spanyol, waktu bercerita, dan bahkan tata bahasa
Inggris. Permainan di luar yang lebih aktif seperti bola basket atau sepak bola
dapat membantu siswa mempelajari keterampilan sosial, seperti bergiliran,
berbagi, bekerja sebagai tim, dan menjadi pecundang yang baik atau pemenang
yang ramah.
Kartu flash
Bahkan di era komputer dan materi pembelajaran berbasis internet ini, kartu
flash dapat sangat berguna bagi siswa dengan ketidakmampuan belajar seperti
disleksia. Mencetak kata-kata frekuensi tinggi, juga dikenal sebagai kata-kata
penglihatan, di depan kartu flash dengan definisi pendek di bagian belakang
dapat menciptakan alat belajar yang baik untuk siswa yang memiliki gaya belajar
pendengaran atau visual.
Model Clay
Siswa yang lebih muda, seperti yang ada di taman kanak-kanak sampai kelas tiga,
dapat belajar menggunakan model tanah liat. Sebagai contoh, seorang guru
mungkin meminta siswa muda membuat huruf alfabet menggunakan tanah
liat. Tetapi Anda juga dapat menggunakan tanah liat untuk mengajarkan konsep
kepada siswa yang lebih tua. Para guru telah diketahui menggunakan tanah liat
model untuk mengajarkan lempeng tektonik , teori tentang bagaimana
permukaan bumi berperilaku.
Transparansi Proyektor Overhead
Alat peraga
Alat bantu visual dapat menjadi alat pengajaran yang dirancang untuk seluruh
kelas, seperti poster yang menunjukkan kata-kata dasar situs, aturan kelas, atau
konsep kunci tentang liburan atau pelajaran penting. Tetapi mereka juga dapat
digunakan untuk membantu siswa secara individu, khususnya pelajar visual atau
mereka yang kesulitan mengatur pekerjaan atau pemikiran mereka. Grafik
organisator, misalnya, adalah bagan dan alat yang digunakan untuk secara visual
mewakili dan mengatur pengetahuan atau ide-ide siswa. Penyelenggara grafis
dapat membantu siswa belajar matematika dan mereka adalah alat yang baik
untuk mengajar siswa pendidikan khusus dan pelajar bahasa Inggris.
MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam bab ini kita mulai dengan definisi media pembelajaran dan membenarkan
penggunaannya. Kami kemudian membahas kriteria yang dapat Anda pertimbangkan
ketika memilih peralatan dan bahan untuk menemani kuliah dan seminar
Anda. Penjelasan tentang kisaran media yang mungkin Anda temui di universitas di
Afrika Timur dan Selatan berikut. Kami menghabiskan lebih banyak waktu di papan
tulis, proyektor overhead dan transparansi, handout dan manual yang lebih umum dan
hanya membahas secara singkat media seperti film dan video yang sering tidak
tersedia. Kami juga memberikan beberapa saran tentang bagaimana Anda dapat
memproduksi materi Anda sendiri.
Kita semua tahu bahwa karena kendala keuangan dan lainnya ada kekurangan media
yang sesuai di universitas kami. Oleh karena itu, kami memberikan beberapa ide
tentang cara mendapatkan, mengelola, dan mengevaluasi media pembelajaran.
Kami percaya bahwa Anda tidak hanya akan menggunakan ide-ide yang disajikan
dalam bab ini, tetapi Anda juga akan menghasilkan ide-ide lain dan membagikannya
dengan rekan-rekan di universitas Anda. Dengan cara ini, kita semua dapat
menghasilkan media pembelajaran yang menarik dan hidup bagi siswa kita.
Apa Itu Media Instruksional?
Istilah media pembelajaran telah didefinisikan dalam berbagai cara. Dalam beberapa
kasus, ini mengacu pada semua alat bantu yang digunakan oleh dosen dan
mahasiswa. Dalam kasus lain, ini hanya merujuk ke media cetak. Dalam bab ini, kita
akan menggunakan istilah yang berarti semua perangkat dan bahan yang digunakan
dalam proses belajar mengajar. Definisi ini dekat dengan definisi yang lebih luas
seperti Romiszowski (1981: 339) yang mencakup tidak hanya media komunikasi
elektronik, tetapi juga perangkat seperti slide, foto, diagram buatan guru, bagan, benda
nyata dan selebaran yang kita gunakan dalam proses instruksi yang
direncanakan. Gambar 6.1 memberikan contoh beberapa media pembelajaran.
Mengetik Contohnya
Mencetak Pamflet, selebaran, panduan belajar, manual
Visual Bagan, benda nyata, foto, transparansi
Audiovisual Slide, kaset, film, strip film, televisi, video, multimedia
Statis / Papan tulis, papan luncur, etalase kuda-kuda, flip chart, papan kain,
tampilan papan magnetik
Elektronik Komputer radio, surat elektronik, CD-ROM, multimedia
Kita tahu dari psikolog pendidikan bahwa setiap orang belajar dengan menerima
informasi melalui organ-organ indera seperti telinga, mata, hidung, mulut dan lidah,
tangan dan kulit. Dari pengalaman Anda sendiri, Anda akan menyadari bahwa ada
hubungan antara jumlah informasi yang kita ingat dan organ-organ indera yang
digunakan. Anda juga tahu bahwa siswa mempelajari keterampilan, konsep, dan
gagasan dengan lebih baik ketika mereka mencobanya dalam praktik. Pepatah lama
bahwa 'latihan membuat sempurna' memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Setiap kali kita berbicara, kata-kata yang kita gunakan adalah simbol sewenang-
wenang yang mewakili apa pun yang kita katakan. Dengan alat bantu visual, kata-kata
memperoleh makna yang lebih konkret. Studi Gambar 6.2 yang secara grafis
mewakili titik ini. Apa pandanganmu
Gambar 6.2 Alat bantu visual memberikan makna konkret pada kata-kata
Gambar 6.3 daftar media yang dapat Anda gunakan untuk menunjukkan fenomena
tertentu.
Gambar 6.3 Alasan penggunaan media dengan contoh media yang sesuai
2. Berikan alasan mengapa Anda menggunakan media ini dan bukan yang lain.
Home
Citizen6
Liputan6.com
11
Ilustrasi media pembelajaran dengan sketsa (Sumber: Ahmad Ibo/ Liputan6.com)
BACA JUGA
Tetapi realitanya media pembelajaran sering terabaikan dengan alasan terbatasnya waktu
untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, dan tidak tersedianya
biaya. Agar proses belajar mudah dan efisien, pendidik harus memilih media yang relevan
dengan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
Nah, macam macam media pembelajaran sederhana memiliki banyak ragam yang
sebenarnya bisa diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Media merupakan suatu alat atau sarana atau perangkat yang berfungsi untuk
menyampaikan informasi. Sedangkan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pembelajaran yang menjurus kearah
terjadinya proses belajar.
Berikut macam macam media pembelajaraan sederhana yang telah Liputan6.com rangkum
dari berbagai sumber Rabu (16/1/2019) :
2 dari 9 halaman
1. Gambar
Macam macam media pembelajaran sederhana gambar yang dimaksud di sini termasuk
foto, lukisan/gambar, dan sketsa. Macam macam media pembelajaran ini bertujuan untuk
penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin
disampaikan kepada siswa.
2. Gambar jadi
Macam macam media pembelajaran gambar jadi dapat diambil dari majalah, brosur,
selebaran, dan lain-lain yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
3 dari 9 halaman
Ciri utama dalam membuat gambar garis, yaitu adanya objek, aksi, atau situasi yang ingin
dilukiskan. Dengan gambar garis siswa akan memahami pembelajaran melalui sketsa
gambar.
4. Gambar diam
Macam macam media pembelajaran melalui media gambar diam adalah media visual
berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi, misalnya: foto, gambar, peta.
4 dari 9 halaman
5. Gambar fotografi
Gambar fotografi diperoleh dari beberapa sumber, misalnya dari surat kabar, lukisan,
kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat digunakan oleh
guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan tertentu.
Terdapat lima macam gambar fotografi yang harus diperhatikan antara lain:
• Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas.
• Memikat perhatian anak, ini cenderung kepada hal-hal yang diamatinya, misalnya,
binatang, kereta api, kapal terbang dan sebagainya.
Macam macam media pembelajaran berikutnya adalah peta dan globe ini berfungsi untuk
menyajikan data-data lokasi, seperti: keadaan permukaan (bumi, daratan, sungai sungai,
gunung-gunung), dan tempat- tempat serta arah dan jarak.
Kelebihan lain dari peta dan globe, dalam kegiatan belajar mengajar adalah:
• Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan dan lain
lain.
• Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh- pengaruh geografis.
5 dari 9 halaman
7. Grafik
Macam macam media pembelajaran grafik adalah penggambaran data berangka, bertitik
yang memperlihatkan hubungan timbal balik sehingga membentuk informasi. Fungsi grafik
adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti dan menerangkan
perkembangan.
• Grafik batang, dibuat dengan menggunakan batang sebagai gambaran kelompok data
secara vertical atau horizontal.
Misalnya, grafik itu dapat menunjukkan hubungan tekanan dan temperatur jika volume gas
di jaga agar tetap konstan.
8. Grafik lingkaran
6 dari 9 halaman
Grafik gambar dan Papan Tulis
9. Grafik gambar
Grafik gambar merupakan bentuk alternatif dari grafik batang yang digunakan untuk
melukiskan nilai. Untuk mempermudah pemahaman dan menghindari kebingungan,
sebaiknya nilai setiap rangkaian gambar dicantumkan.
Papan tulis dan whiteboard merupakan salah satu media penyajian untuk pembelajaran.
Media ini dipakai untuk penyajian tulisan atau sketsa gambar dengan menggunakan kapur
atau spidol.
7 dari 9 halaman
Macam macam media pembelajaran papan flanel merupakan media visual yang efektif
untuk menyajikan pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel
ini dapat dilipat dan praktis. Gambar-gambar yang dapat dipasang dan dilepas dengan
mudah, sehingga dapat dipakai berkali-kali.
12. Display
8 dari 9 halaman
Relia dan Poster
13. Relia
Macam macam media pembelajaran relia adalah benda nyata, yang tidak harus dihadirkan
di ruang kelas tetapi siswa dapat melihat langsung ke objek, sehingga dapat memberikan
pengalaman nyata kepada siswa. Contoh: Mempelajari keanekaragaman mahluk hidup.
14. Poster
Poster harus sederhana tidak memerlukan pemikiran bagi pengamat secara rinci, harus
cukup kuat untuk menarik perhatian, bila tidak, akan hilang kegunaanya.
9 dari 9 halaman
• Bagan Pohon ( Tree Chart )Bagan pohon ibarat sebuah pohon terdiri dari batang, cabang-
cabang, dan ranting-ranting. Sesuai dengan namanya, bagan pohon dikembangkan dari
dasar yang terdiri atas beberapa akar menuju batang tunggal.
Contohnya adalah bagan silsilah.
• Bagan Alir ( Flowchart ) adalah bagan proses yang menunjukkan suatu urutan, proseddur
atau aliran proses.
16. Herbarium
Herbarium adalah koleksi atau contoh tumbuhan yang telah dikeringkan atau diawetkan,
diklarifikasi, dan direkatkan pada kertas dengan keterangan tertentu.
Maka, berikut akan diuraikan mengenai 10 Kriteria Dalam Menentukan Media Pembelajaran yang tepat.
Dengan demikian maka tidak akan ada tumpang tindih atau kepentingan lain yang kemudian dapat
mempengaruhi dalam pencapaian tujuan.
Media pembelajaran yang dipilih haruslah mampu mendukung proses belajar dalam mencapai tujuannya.
Sehingga dengan demikian maka akan didapatkan kesinambungan dan konektivitas antar keduanya.
Jika tidak bisa memenuhi hal tersebut, maka tentunya media tersebut tidak bisa dijadikan sebagai media
pembelajaran. Sehingga tentunya harus mencari media jenis lain yang lebih sesuai.
Jika tidak memenuhi unsur tersebut maka sebaiknya jangan menggunakan media pembelajaran tersebut.
Sebab jika tetap digunakan maka tentu hasilnya tidak akan bisa sesuai dengan apa yang diharapkan.
4. Media Mudah Diperoleh
Selain kriteria sebelumnya sangat penting untuk memperhatikan bagaimana kemudahan media dapat
diperoleh. Sebab resiko kerusakan terhadap media pembelajaran dapat selalu terjadi. Sehingga pasti
anda harus menemukan pengganti media yang baru.
Oleh sebab itu, maka sangat penting untuk mengingat bagaimana kemudahan dalam memperoleh media,
tentunya jika kemudian terjadi kerusakan dan penggantian maka akan dapat lebih mudah memperoleh
media pengganti.
Sebab hal ini menjadi penting karena akan berkaitan langsung dengan skill atau keahlian para
penggunanya. Sebab media pembelajaran tidak akan dapat digunakan jika para penggunanya tidak bisa
menguasai bagaimana cara mengakses media tersebut.
Tentu saja hal ini menjadi masalah baru, bukannya menyelesaikan masalah namun justru media
pembelajaran yang sukar diakses akan menimbulkan masalah baru.
Kesukaran media diakses akan membuat penggunanya tidak akan bisa memanfaatkan media yang ada
dengan baik. Media yang justru harusnya membantu proses pembelajaran.
Malah dapat membuat proses pembelajaran tidak berjalan dengan optimal sebab penggunanya tidak bisa
mengakses atau menggunakannya. Otomatis hal ini akan menjadi munazir dan hal yang sia-sia, sebab
harusnya para pengguna mendapat manfaatnya hal ini malah kebalikannya.
Sebab beberapa media pembelajaran yanh lama atau kuninmalah bisa memperlambat proses
pembelajaran dikarenakan memerlukan waktu yang lama dalam hal persiapan.
Tentu saja hal ini malah akan menjadi kerugian dalam proses belajar itu sendiri, sebab waktu yang
barusnya langsung bisa dipakai untuk belajar malah termakan oleh persiapan media yang lama.
Kesesuaian tersebut akan bisa menarik minat para siswa untuk lebih menyukai sekaligus mengemari
proses belajar. Jangan sampai penggunaan media pembelajaran malah bisa menurunkan minat belajar
siswa.
Sebaliknya jika dikaitkan dengan tujuan awal penggunaan media. Harusnya media mampu mengubah
mindset siswa untuk lebih tertarik lagi dengan proses pembelajaran.
Jika hal.yang sebaliknya malah erjadi tentunya media pembelajaran tidak bisa digunakan. Sebab media
pembelajaran tersebut tidak dapat memenuhi kriteria sebagai media pembelajaran yang efektif.
Atau sebaliknya anda tidak bisa menggunakan media yang canggih di sekolah pedesaan yang notabene
minim pengetahuan akan teknologi.
Agar media pembelajaran dapat dimanfaatnkan dengan baik maka harusnya disesuaikan
penggunaannya dengan kondisi dan situasi pembelajaran yang dilakukan.
Maka manfaat yang seharusnya diperoleh tidak akan bisa didapatkam secara optimal. Dengan demikian
maka harus terdapat konektifitas antara skill user dan media pembelajaran yang akan digunakan.
Tentunya penggunaan media yang efektif dalam proses pembelajara akan bisa memaksimalkan dan
mengoptimalkan hasil pembelajaran. Dengan demikian maka dapat dikatakan media mampu memenuhi
kriteria sebagai media pembelajaran yang tepat.
Kriteria ini diadaptasi dari diskusi sebelumnya tentang kurikulum berbasis standar. 1
Kriteria 1: Kerangka kerja yang koheren, konsisten, dan terkoordinasi untuk Konten
Sains . Konten sains harus konsisten dengan standar dan tolok ukur nasional, negara
bagian, dan lokal. Baik untuk pelajaran, unit, atau program sekolah dasar, menengah, atau
sekolah tinggi yang lengkap, isinya harus dipikirkan dengan matang, terkoordinasi, dan
disusun secara konseptual, prosedural, dan koheren. Peran konsep sains, penyelidikan,
sains dalam konteks pribadi dan sosial, dan sejarah dan sifat sains harus jelas dan
eksplisit.
Kriteria 2: Pendekatan yang Terorganisir dan Sistematis untuk Instruksi . Sebagian besar
kurikulum sains kontemporer memasukkan model pembelajaran. Model pembelajaran
harus (1) menyediakan berbagai bentuk interaksi antara siswa dan antara guru dan siswa,
(2) menggabungkan berbagai strategi pengajaran, seperti penyelidikan berorientasi
penyelidikan, kelompok kerja sama, penggunaan teknologi, dan (3) beri waktu dan
kesempatan yang memadai bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan,
dan sikap.
Halaman 106
Kutipan yang Disarankan: "Bab 7: Memilih Bahan Ajar." Akademi Ilmu Pengetahuan
Nasional. 1998. Mengajar Tentang Evolusi dan Sifat Ilmu Pengetahuan . Washington, DC: Pers Akademi
Nasional. doi: 10.17226 / 5787.
×
Menyimpan
Membatalkan
Kriteria 6: Metode Pengajaran dan Strategi Penilaian Konsisten dengan Tujuan Literasi
Sains . Pendekatan pengajaran dan penilaian harus konsisten dengan tujuan pengajaran
evolusi, penyelidikan, dan sejarah serta sifat sains. Ini dapat dicapai dengan
menggunakan metode pengajaran berorientasi penyelidikan dan dengan menilai siswa
selama kegiatan investigasi.
Kriteria 9: Pengujian Lapangan Teliti dan Tinjauan untuk Keakuratan Ilmiah dan
Kualitas Pedagogik . Salah satu warisan penting dari reformasi kurikulum 1960-an
adalah pengujian materi di berbagai ruang kelas sains. Pengujian lapangan dan
peninjauan program mengidentifikasi masalah yang tidak dikenali oleh pengembang dan
menyempurnakan materi untuk beragam kebutuhan guru, pelajar, dan sekolah. Para
ilmuwan harus meninjau bahan untuk akurasi. Pengembang dapat kehilangan seluk-beluk
konsep ilmiah, penyelidikan, dan desain. Selain itu, pendidik yang meninjau materi dapat
memberikan wawasan berharga tentang pengajaran dan penilaian yang membantu
pengembang meningkatkan materi dan meningkatkan pembelajaran.
Kriteria 10: Dukungan dari Sistem Pendidikan . Penelitian tentang adopsi, implementasi,
dan perubahan yang terkait dengan kurikulum menunjukkan pentingnya dukungan
intelektual, finansial, dan moral dari mereka yang berada dalam sistem pendidikan yang
lebih besar. 4 Dukungan ini termasuk guru sains, administrator, dewan sekolah, dan
masyarakat. Meskipun kurikulum tidak dapat memastikan dukungan, kurikulum harus
membahas kebutuhan akan dukungan dan memberikan indikator dukungan, seperti
penyediaan bahan dan peralatan untuk penyelidikan laboratorium, alokasi anggaran untuk
pengembangan profesional, dan proklamasi oleh dewan sekolah.
Jelas, tidak ada satu kurikulum yang secara menyeluruh memasukkan kesepuluh
kriteria. Selalu ada kompromi ketika mengembangkan, mengadaptasi, atau mengadopsi
kurikulum sains. Namun, kriteria tersebut harus memberikan bantuan kepada mereka
yang memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kurikulum sains.
Halaman 107
Kutipan yang Disarankan: "Bab 7: Memilih Bahan Ajar." Akademi Ilmu Pengetahuan
Nasional. 1998. Mengajar Tentang Evolusi dan Sifat Ilmu Pengetahuan . Washington, DC: Pers Akademi
Nasional. doi: 10.17226 / 5787.
Menyimpan
Membatalkan
Menganalisis Bahan Ajar
Proses pemilihan bahan berkualitas termasuk menentukan sejauh mana mereka konsisten
dengan tujuan, prinsip, dan kriteria yang dikembangkan dalam Standar Pendidikan Sains
Nasional . Kriteria seleksi yang terdefinisi dengan baik membantu memastikan proses
yang bijaksana dan efektif. Agar dapat digunakan dan dipertahankan, kriteria seleksi
harus sedikit dan mewujudkan prinsip kritis konten sains yang akurat, strategi pengajaran
yang efektif, dan teknik penilaian yang tepat.
Proses yang diuraikan dalam halaman-halaman berikut ini dapat membantu para guru,
perancang kurikulum, atau staf sekolah lainnya menyelesaikan evaluasi materi
pengajaran yang menyeluruh dan akurat. Untuk membantu membuat pemeriksaan ini
menyeluruh dan bermanfaat, referensi ke halaman dan bagian spesifik dalam Standar
Pendidikan Sains Nasional telah disediakan, seperti lembar kerja untuk melacak
informasi yang diperlukan untuk menganalisis dan memilih bahan pengajaran terbaik.
Prosedur Analisis
Sejauh mana bahan ajar memenuhi kriteria yang diuraikan dalam bab ini menentukan
kegunaannya untuk guru kelas dan tingkat keselarasan dengan Standar . Analisis
menyeluruh atas bahan ajar membutuhkan waktu dan kolaborasi yang cukup banyak
dengan orang lain dan perhatian terhadap detail. Catatan kerja yang baik sangat
membantu dalam proses ini. Kami merekomendasikan penggunaan lembar kerja analisis
yang disediakan di akhir bab ini.
1. Pertimbangan pertama adalah apakah konsep kunci evolusi dan sifat sains
ditekankan. Untuk membantu membuat penentuan ini, cari daftar isi, indeks, dan
glosarium dalam materi yang Anda evaluasi. Kotak di bawah ini memuat istilah-
istilah yang berkaitan dengan konsep dasar dalam evolusi dan sifat ilmu yang
diambil dari Standar.Rekam nomor halaman di mana masing-masing ditemukan
untuk referensi di masa mendatang. (Lihat Lembar Kerja 1 di halaman 112 di
bagian belakang bab ini.) Istilah-istilah ini akan memberi Anda indikasi awal
tentang cakupan topik-topik mendasar ini.
Evolusi
evolusi, keanekaragaman, adaptasi, menafsirkan bukti fosil, teknik untuk penentuan usia,
seleksi alam, keturunan dari nenek moyang yang sama
Sifat Ilmu Pengetahuan
2. Lihat baik materi siswa dan guru. Apakah hasil siswa terdaftar? Catat nomor
halaman untuk beberapa hasil yang berkaitan dengan evolusi dan sifat sains.
3. Cari investigasi atau kegiatan siswa. Di mana mereka berada? Perhatikan bahwa
dalam beberapa bahan, penyelidikan siswa terintegrasi dalam bahan bacaan. Di
tempat lain mereka berada di bagian yang terpisah — terkadang di belakang bab
atau buku atau di manual laboratorium terpisah.
4. Baca beberapa paragraf relevan dari materi teks siswa. Apa penilaian Anda
tentang konsep? Apakah konsep-konsep dalam teks siswa
Halaman 108
Kutipan yang Disarankan: "Bab 7: Memilih Bahan Ajar." Akademi Ilmu Pengetahuan
Nasional. 1998. Mengajar Tentang Evolusi dan Sifat Ilmu Pengetahuan . Washington, DC: Pers Akademi
Nasional. doi: 10.17226 / 5787.
Menyimpan
Membatalkan
Standar Konten C — Ilmu Kehidupan: kelas 5-8 , '' Keragaman dan Adaptasi
Organisme, "hal. 158; kelas 9-12 ," Evolusi Biologis, "hal. 185; juga bacalah"
Mengembangkan Pemahaman Siswa " kelas 5-8 , hlm. 155–156; dan kelas 9-
12 , hlm. 181.
Standar Konten D — Ilmu Bumi dan Luar Angkasa: kelas 5-8 , "Sejarah Bumi,"
hal. 160; kelas 9-12 , "Asal dan Evolusi Sistem Bumi," hlm. 189-190; juga
membaca "Mengembangkan Pemahaman Siswa," kelas 5-8 , hlm. 158-
159; kelas 9-12 , hlm. 187-188.
1. Pilih bagian pelajaran atau perwakilan dari bahan ajar siswa tentang topik
evolusi. Buat daftar awal konsep-konsep mendasar dari Standaryang
disertakan dalam pelajaran dan letakkan di lembar kerja Anda. (Lihat Lembar
Kerja 2 pada halaman 114 di bagian belakang bab ini.)
2. Pilih salah satu dari konsep dasar ini dan daftarkan semua bagian dari materi
yang berhubungan dengan ide ini. Tentukan apakah materi fokus pada
konsep dasar, atau apakah mereka hanya mewakili kecocokan yang
dangkal. Sebagai contoh, Life Science Standard C
dalam Standards 5 menetapkan: "Evolusi biologi menjelaskan keragaman
spesies yang dikembangkan melalui proses bertahap selama beberapa
generasi. Spesies memperoleh banyak karakteristik unik mereka melalui
adaptasi biologis, yang melibatkan pemilihan variasi yang terjadi secara alami
di populasi. " Bahan ajar harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengembangkan pemahaman tentang keanekaragaman hayati dan evolusi
seperti yang dijelaskan dalam Standar. Contoh negatif adalah mendefinisikan
istilah keanekaragaman hayati hanya dengan merujuk pada fakta bahwa
varietas tanaman dan hewan yang luas menghuni lingkungan tertentu.
Anda harus menyelesaikan analisis ini untuk semua konsep dasar yang
terkait dengan standar tertentu. Konsep yang lebih mendasar yang Anda
analisis menggunakan proses ini, semakin percaya diri Anda akan kualitas
bahan ajar dan keselarasannya dengan Standar . Identifikasi konsep dasar
yang tidak dikembangkan dan variasi perawatan di antara mereka yang
termasuk dalam materi.
3. Jika sesuai, pilih salah satu investigasi siswa untuk analisis materi
pelajaran. Pada konsep dasar apa dari Life Science Standard C atau Earth and
Space Science Standard D yang menjadi fokus penyelidikan? Sejauh mana
kegiatan tersebut memenuhi maksud konsep-konsep mendasar? Sebagai
contoh, membuat dan membandingkan model cetakan dan cangkang kerang
laut tidak serta merta berkontribusi pada pemahaman tentang bagaimana
fosil terbentuk atau memberikan bukti penting tentang bagaimana kehidupan
dan kondisi lingkungan telah berubah. Disarankan agar Anda menganalisis
penyelidikan siswa kedua.