Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian konseling dan remaja


Konseling adalah proses pemberian bantuan dari seorang
konselor kepada seorang klien atau sekelompok orang yang memiliki
masalah. Bantuan yang diberikan untuk memecahkan masalah yang
dialami klien dengan wawancara dan diskusi (lentera sahaja, 1999).
Pengertian remaja menurut WHO adalah merupakan tahap
transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa dengan batasan usia
mulai dari 12 sampai dengan 24 tahun.
B. Langkah –langkah konseling dalam praktik keperawatan
1. Langkah awal
Merupakan langkah penting dalan proses konseling dalam
keperawatan. Keberhasilan langkah awal akan mempermudah
langkah berikutnya dalam proses konseling dalam keperawatan.
Pada langkah awal tugas seorang perawat sebagai konselor
sebagai berikut :
a. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan sendiri,
b. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri.
c. Menentukan alas an klien meminta pertolongan.
d. Membuat kontrak bersama.
e. Mengeksplorasi perasaan, pikiran dan perbuatan klien.
f. Mengidentifikasi masalah klien.
g. Merumuskan tujuan bersama klien.
2. Langkah inti
Langkah kedua dari proses konseling keperawatan adalah langkah
inti atau langkah pokok. Langkah ini menentukan apakah bantuan
yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan klien dan
apakah konseling berhasil dengan baik. Tugas perawat pada
langkah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengekplorasi stressor yang tepat.
b. Mendukung perkembangan kesadaran diri klien dan
pemakaian koping mekanisme yang konstruktif.
c. Mengatasi penolakan prilaku maladaptive.
d. Memberikan beberapa alternative pilihan pemecahan
masalah.
e. Melaksanakan alternative yang dipilih klien.
f. Merencanakan tindak lanjut dari alternative pilihan.
3. Langkah akhir
Setelah melakukan kegiatan pokok dalam proses konseling,
meskipun perawat bukan orang yang paling berhak untuk
mengakhiri proses konseling, akan tetapi perawat harus dapat
melakukan terminasi atau pengakhiran. Tugas perawat pada
langkah akhir ini adalah:
a. Menciptakan realitas perpisahan.
b. Membicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan.
c. Mengevaluasi kegiatan dan tujuan konseling.
d. Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak lanjut
dengan membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.
C. Peran perawat
Dalam hal ini perawat mempunyai peran untuk konseling Penyakit
Menular Meksual (PMS).:
1. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi yang
berkaitan dengan pendidikan seks kepada para remaja.
2. Menyarankan agar remaja menjaga alat reproduksinya dalam
keadaan yang baik.
3. Menerangkan tentang bahaya dan cara pencegahan Penyakit
Menular Seksual (PMS).
4. Menyarankan agar para remaja menjaga diri dan menghindari
pergaulan bebas atau hal yang menyimpang.
D. Saran perawat yang dianjurkan kepada remaja
1. Remaja harusnya menjaga diri dalam pergaulan.
2. Memelihara dan menjaga alat reproduksinya dengan baik agar
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
3. Memperluas pengetahuan terutama tentang kesehatan
reproduksinya.

Anda mungkin juga menyukai