PENDAHULUAN
1.2 Preformulasi
1. Acetosal
a. Pemerian : hablur, putih, umumnya seperti jarum atau lempengan tersusun atau
serbuk hablur putih, tidak berbau, atau berbau lemah , stabil diudara kering,
didalam udara lembab secara terhadap terhidrolisa menjadi asam salisilat dan
asam asetat.
b. Kelarutan : sukar larut dalam air , mudah larut dalam etanol , larut dalam
klorofor,, dan dalam eter , agar sukar larut dalam eter mutlat.
c. Susut pengeringan : tidak lebih dari 0,5 % lakukan pengeringan diatas silika gel
selama 5 jam
d. Sisa pemijaran : tidak lebih dari 0,05%
e. Khasiat : analgetikum , antipiretikum
f. Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat .
2. Polyetilenglikol – 400
a. Pemerian : cairan kental jernih , tidak berwarna atau praktis , tidak berwarna , bau
khas lemah , agak higroskopis.
b. Kelarutan : larut dalam air, dalam etanol (95%) P, dalam aseton P, dalam
glikollain dan dalam hidrokanaon aromatik, praktis tidak larut dalam eter P dan
dalam hidrokarbon alifatik
c. Bj: 1,110-1,140
d. Sisa pemijaran : tidak lebih dari 0,1%
e. Khasiat : zat tambahan
f. Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
3. Polyetilenglikol – 600
a. Pemerian : cairan kental jernih , tidak berwarna atau praktis , tidak berwarna , bau
khas lemah , agak higroskopis.
b. Suhu beku : 560 sampai 630
c. Kekntalan : 470 cs sampai 900 cs
d. Khasiat : zat tambahan
e. Penyimpana n : dalam wadah tertutup rapat
1.3 Formulasi sediaan
Nama bahan Formula Jumlah per suppositoria Penimbangan
Asetosal 50 mg 50 mg 50 mg + 5% = 52,5 mg
PEG 400 1 bagian 200mg-50 mg = 1950 mg x 1/3 = 650 mg 650 mg x 50 = 32.500 mg
PEG 6000 2 bagian 650 mg x 2 = 1300 mg 1300mg x 50m= 65000
Penimbangan