Anda di halaman 1dari 2

Masih ditahun yang sama yaitu tahun 2013, dimana aku harus melanjutkan pendidikanku ke jenjang

yang lebih tinggi... iya aku harus kuliah di Cimahi, berat sih harus menjalani Long Distance
Relationship. Tapi berkat keyakinannya padaku saat itu, aku berani mengambil segala resiko itu.

Jujur saat itu kami memang baik – baik saja, hanya dia yang mulai cemburu karena di kampus aku
terbilang dekat dengan banyak teman lelaki. Tapi dia tak pernah sadar bahwa selama ini ditempatnya
banyak sekali wanita yang selalu ingin terus berada disampingnya.

Belum genap satu tahun setelah kami balikan. Di tahun 2014 tiba-tiba ada pelakor nyasar dihubungan
kami, tepatnya di bulan februari dimana hari itu adalah liburan semesterku dan bulan penuh cinta..
iya seharusnya sih penuh cinta. Namun beda cerita dengan kisah kami saat itu...

Tepatnya awal bulan februari Mono selalu menanyakan kapan aku akan pulang ke rumah, kapan aku
akan bertemu dengannya, dan bermain bersamanya. "Hmmm tumben.." pikirku. Namun aku berusaha
untuk tetap positif thinking. Di malam minggu kedua dibulan februari aku pulang ke Cianjur, di jemput
mama ku tentu saja. Tapi tumben Mono tak memberi kabar, terakhir berkabar itu siang hari ketika
aku menunggu mama menjemputku.

Aku pikir mungkin dia sibuk nongkrong dengan teman-temannya, tapi kok tumben teman-temannya
tidak ada yang upload di sosial media seperti biasanya. Aku sampai di rumah larut malam karena
macet. Akhirnya aku ketiduran menunggu kabar darinya.

Dipagi hari entah mengapa saat aku terbangun bukannya aku membuka whatsapp untuk melihat
apakah ada chat dari Mono, aku malah lebih dulu membuka facebook daaaaannn..... dia memberikan
kejutan yang sangat indah. Ada status facebook dia yang berbunyi "terimakasih malam minggunya,
semoga dimakan coklatnya". Aku ingat – ingat aku baru sampai tadi malam dan tak ada coklat untukku.
Lalu aku buka twitter, daaaaannnn sekali lagi Mono memberikan surprise padaku.. ada mention mesra
untuknya dari sang pelakor yang isinya "terimakasih malam minggunya, dan makasih juga coklatnya".
Dan hari minggu ku sangat suram, gelap, bagaikan ada badai disiang bolong.

Tanpa fikir panjang aku screenshot kedua postingan itu, aku jadikan satu lalu aku kirimkan ke Mono,
maaf bukan ucapan selamat pagi dariku, tapi rasa sakitku yang aku kirimkan. Mono kaget dan langsung
menelponku tanpa basa basi aku ajak dia ketemu, dan akhirnya kita sepakat untuk bertemu di hari
rabu di rumah temannya yang sepi. Karena dia tahu jika aku sudah marah maka bom atom pun akan
kalah dengan segala emosi yang keluar dari mulutku.

Hari rabu tiba, aku melihat dia turun dari angkutan umum dan tersenyum padaku. Namun aku tak bisa
menyembunyikan amarahku, aku tak bisa membalas senyumnya karena ketika aku melihatnya
tersenyum rasanya ingin aku tampar lesung pipitnya itu.

Aku dan Mono berjalan ke rumah temannya. Awalnya aku hanya menyapa temannya dan mengobrol
dengan temannya tentang film yang sedang dia tonton. Tiba-tiba Mono memelukku dari belakang dan
membisikkan kata maaf. Dan saat itu pula bom atom yang sudah aku tahan selama hampir satu jam
akhirnya meledak, aku utarakan semua kekesalanku sampai temannya pergi dari kamar itu, hanya kita
berdua.. dan Mono menangis sambil memelukku menyesali akan semua perbuatannya padaku.

Lalu setelah semua tenang, aku meminta dia jujur padaku, apa saja kebohongan dan yang dia
sembunyikan dariku selama kita LDR. Dia memberikan handphone nya padaku agar aku bisa cek
semua kebohongan yang selama ini dia lakukan. Setelah melihat isi handphone nya aku berpikir untuk
menyudahi saja hubungan ini. Namun hati kecilku berkata jangan karena aku sayang dia, aku cinta dia.
Dia meminta maaf dan berjanji untuk selalu jujur padaku, akhirnya semua akun sosmednya aku
pegang, bahkan selalu log in di handphoneku, begitu juga sosmedku, agar tidak ada yang curang.
Kekanakan sih, tapi apa boleh buat jika kita menghadapi LDR di zaman sosial media lebih berjasa
dibanding ucapan teman.

Dibulan – bulan selanjutnya kami biasa saja, hanya pertengkaran kecil dan selesai saat itu juga. Kecuali
saat aku ulang tahun. Di bulan juni adalah bulan yang sangat sibuk untukku sebagai aktivis kampus,
saat itu ada acara PORAK untuk jurusanku. Dan hari berakhirnya acara itu adalah tepat dihari ulang
tahunku. Mono menyuruhku pulang ke cianjur karena dia punya rencana di hari ulangtahunku, tapi
aku bersikeras untuk pulang di keesokan harinya. Namun esoknya aku malah dijemput mama dan ayah
karena ingin merayakan ulangtahunku. Dia marah besar sampai – sampai dia memfoto kue ulang
tahun dan kado nya untukku ada di tong sampah.

Akhirnya aku pulang ke cianjur, dan besok nya aku bertemu dengan Mono, dia hanya membawa kado
dan bunga mawar merah sebagai pengganti kue nya yang sudah dia buang. Kami makan dan jalan-
jalan. Lalu aku pulang ke rumah kakak sepupu ku.

Semua berjalan lancar, bahkan aku dikenalkan dengan ibunya Mono, beliau sangat wellcome dan
ternyata ibunya masih ingat denganku ketika SMP aku pernah papasan dengannya di jalan pulang.
Dan entah dapat nomorku dari mana, ibunya Mono sering memberi SMS dan kadang menelponku
untuk menanyakan kabar dan menyuruhku untuk merubah Mono.

Selama aku mengenalnya hampir 6 tahun, Mono memang tidak berubah. Dia orang yang keras kepala
tapi tidak pernah mau bilang apa keinginannya. Bahkan aku sering mendengar dari ibunya bahwa
mereka sering bertengkar dan Mono mengatakan kata-kata kasar ke ibunya, sampai tetanggapun
berdatangan mendengar teriakan Mono dan tangisan ibunya.

Selama kita balikan, memang banyak perubahan dari Mono, mulai dia rajin kuliah, bangun pagi untuk
kerja, dan selalu pulang ke rumah. Bahkan sopan pada ibunya. Iya aku tahu karena ibunya yang sering
cerita padaku lewat SMS. Bahkan sampai Mono bisa membeli motor dengan hasil kerja dia sendiri.
Aku bangga padanya....

Kita selalu punya rencana untuk membeli rumah, menikah, punya anak, dan bekerja. Namun ternyata
semua itu hanyalah angan belaka. Di awal tahun 2015 semua berubah drastis...

Anda mungkin juga menyukai