Jurnal Review
“Evolution in Cross Matching & HLA
Typing Techniques And their Clinical
Significance”
S2 SainsLaboratoriumMedis
UniversitasMuhammadiyah Semarang
2019
A. Pendahuluan
pada tahun 1967 Sejak penemuan mayor histokompatibilitas kompleks (MHC), telah
ada perkembangan yang signifikan di bidang organ dan transplantasi jaringan. Protein
permukaan sel ini adalah faktor penentu antigenik Penolakan transplantasi. Kehadiran HLA
khusus antibodi donor pada penerima transplantasi ginjal bisa diidentifikasi dengan
crossmatching. Sejak 1969,. Peningkatan sensitivitas dan spesifisitas virtual crossmatch bila
dibandingkan dengan CDC dan flow crossmatches telah merevolusi pra transplantasi proses
crossmatch, tetapi juga sangat meningkatkan kompleksitas.
Antigen HLA adalah kompleks glikoprotein yang dikodekan oleh sekitar 200 gen
yang membentuk MHC pada kromosom 6 pada manusia. Gen-gen ini diatur menjadi 3 klaster
pengkodean 3 berbeda gen polimorfik (Gambar 1). MHC Kelas I gen alfa rantai MHC-A,
MHC-B dan MHC-C diekspresikan pada semua sel berinti. MHC kelas II Alfa dan beta rantai
gen yang bergabung membentuk MHC-DR, MHC-DP dan MHC-DQ diekspresikan pada
Antigen Presenting Cells (APCs). Kelas MHC Gen III mengkodekan berbagai komponen
larut komplemen dan sitokin lainnya.
3. Cross matching
Cross Matching dilakukan agar meminimalisir hyper acute rejection (HAR) yaitu
hasil dari antibodi yang terbentuk terhadap donor; disebut sebagai antibodi spesifik donor
(DSA). Ada beberapa metode diantaranya:
Cell-based
Solid phase immunoassays (SPI):
1) ELISA
2) Bead based :
a. Flow cytometry
b. Luminex
Berikut perbandingan Sensitivitas dari beberapametode identifikasi DSA:
C. Kesimpulan
Human Leukocyte Antigen (HLA) adalah alloantigen yang membentuk kompleks
histokompatibilitas utama pada manusia. (HLA) bertanggung jawab atas penolakan
transplantasi, juga memainkan peran utama dalam patogenesis, pengembangan kanker dan
beberapa penyakit menular. Tes human leucocyte antigen (HLA) berguna dalam kedokteran
forensik, pengujian paternitas dan imunogenetik. Artikel ini menjelaskan kemajuan terkini
dalam identifikasi HLA dan teknik tisuue typing. Dari banyak metode yang dibahas
disimpulkan bahwa metode biologi molekuler adalah yang terbaik meskipun ada beberapa
keterbatasan.
Referensi