Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan dan
dirinya. Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu
penciptaan, transformasi, atau evolusi biologi. Definisi evolusi biologi bermacam-
macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji. Beberapa definisi yang umum
dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah
perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam
kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk
species baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen pada populasi dari masa ke
masa; dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif pada populasi dari masa ke
masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu biologi.
Ide tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran
manusia. Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan,
nampaknya teori evolusi oleh Darwin yang paling dapat teori Darwin (1858)
mengajukan 2 teori pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies
yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan
tentang teori evolusi sangat menarik untuk diikuti.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana teori asal usul makhluk hidup?
2. Apa perbedaan abiogenesis dengan biogenesis?
3. Makhluk hidup apa yang pertama kali hidup di Bumi?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui asal usul makhluk hidup.
2. Untuk mengetahui perbedaan teori abiogenesis dengan biogenesis.
3. Untuk mengetahui makhluk hidup apa yang pertama kali hidup di Bumi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI ASAL USUL MAKHLUK HIDUP


Teori asal usul kehidupan manusia dari segi sains biologi dibagi menjadi
4 macam :
1. Teori Abiogenesis
Menurut istilah abiogenesis dibagi menjadi 3 sub kata “a” yang artinya
tidak, ‘’bio’’ yang artinya hidup, ‘’genesis’’ yang artinya pembentukan. Jadi dapat
kita simpulkan bahwa teori abiogenesis adalah kehidupan asal mula makhluk
hidup adalah dari BENDA MATI dan terjadi begitu saja / secara spontan yang
disebut dengan generation spontanea (Franz, 2011)
Tokoh Pendukung Abiogenesis :

a. Aristoteles (384 SM)


Aristoteles (384 SM – 322 SM) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari
Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia menulis tentang berbagai subyek
yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik,
pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia
dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di
pemikiran Barat.
Ia mengungkapkan 2 teori yang didapat dari penelitiannya yaitu
 Cacing berasal dari tanah.
 Belatung berasal dari daging busuk.

b. Antonie van leuwenhoek (abad 17)


Antonie Philips van Leeuwenhoek (lahir di Delft, Belanda, 24 Oktober
1632 – meninggal di Delft, Belanda, 30 Agustus 1723 pada umur 90 tahun) adalah
ilmuwan Belanda yang berasal dari Delft. Ia mengungkapkan bahwa ia
menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati benda-
benda yang aneh yang amat kecil pada setetes air hujan, rendaman jemari, feses,
gigi, atau bahkan kuman yang berasal dari udara dan makanan basi.

2
2. Teori biogenesis
Teori biogenesis adalah kebalikan dari teori abiogenesis. Menurut istilah
biogenesis dibagi menjadi 2 sub kata ‘’bio’’ yang artinya hidup, ‘’genesis’’ yang
artinya pembentukan. Jadi dapat simpulkan bahwa teori biogenesis itu Kehidupan
berawal dari makhluk hidup sebelumnya. Berdasarkan hasil percobaan para
ilmuwan tersebut maka munculah teori baru yaitu teori Biogenesis yang
menyatakan bahwa:
a. setiap makhluk hidup berasal dari telur = omne vivum ex ovo,
b. setiap telur berasal dari makhluk hidup = omne ovum ex vivo,
c. setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya = omne vivum ex
vivo (Eddyman, 2014).

Teori Abiogenesis dibantahkan oleh :


a. Fransisco Redi (1626-1697)
Francesco Redi adalah seorang dokter, ahli bedah, dan ilmuwan yang
terkenal dengan eksperimennya yang menentang teori generasi spontan
(Spontaneous Generation). Sebagai seorang dokter dan ahli bedah, dia melayani
bangsawan Tuscany seperti Ferdinand II dan Casimo III. Redi juga dikenal
sebagai seorang penulis soneta, salah satu karyanya yang terkenal berjudul Bacco
in Toscano (1685).
Redi melakukan percobaan menggunakan 3 setoples,
 Toples 1 Diisi sekerat daging, dibiarkan terbuka.
 Toples 2 Diisi sekerat daging, ditutup rapat.
 Toples 3 Diisi seikat daging, ditutup kain kasa.

Hasilnya :
 Toples 1 Daging membusuk ditemukan banyak larva lalat (belatung).
 Toples 2 Daging tidak membusuk, tidak ditemukan belatung.
 Toples 3 Daging membusuk, tidak ditemukan belatung.

3
Gambar 1 : Percobaan dari Fransisco Redi
Sumber : http://id.m.wikipedia.org/

Jadi dari percobaan diatas redi dapat mengambil kesimpulan bahwa :


 Larva atau belatung yang terdapat dalam daging busuk II dan III bukan
terbentuk dari daging yang membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang
ditinggal pada daging ini ketika lalat hinggap di daging.
 Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat keadaan pada stoples III yang
tertutup kain kasa penutupnya ditemukan lebih banyak belatung, tetapi pada
dagingnya lebih relatif sedikit.

b. Lazzaro Spallanzani (1729-1799)


Lazzaro Spallanzani (lahir 10 Januari 1729 – meninggal 12 Februari 1799
pada umur 70 tahun) adalah seorang imam, ahli fisiologi, dan ilmuwan asal Italia.
Dia lahir dari pasangan Gianniccolò, seorang pengacara, dan Lucia Ziglia. Pada
tahun 1753, Spallanzani mendapatkan gelar doktor di bidang filosofi dan lima
tahun kemudian ditahbiskan menjadi imam. Saat menjadi imam, penelitiannya
tentang fenomena alam tetap berjalan dan didanai oleh Gereja. Generasi spontan
mikroorganisme kaldu pembusukan ada tahun 1755, Spallanzani menjadi pengajar
logika, metafisik, dan bahasa Yunani di Perguruan Tinggi Regio, Lombardy.
Laporan terakhir yang ditulis oleh Spallanzani muncul pada tahun 1978 mengenai
pengamatan tanaman yang disimpan dalam air dan sinar matahari memberikan
oksigen dan menyerap karbon dioksida. Spallanzani meninggal akibat koma
uremik pada 12 Februari 1799.

4
Setelah fransesco redi melakukan percobaan, lazzaro spallanzani pun melakukan
percobaan yaitu dengan 2 stoples :
 Stoples 1 Diisi air kaldu hasil pendidihan, dibiarkan terbuka.
 Stoples 2 Diisi air pendidihan, dittup rapat dan diolesi parafin selagi masih
panas.

Hasilnya :
 Stoples 1 Air kaldu menjadi keruh, bau, dan mengandung banyak mikroba.
 Air kaldu tetap jernih, tidak timbul bau, tidak mengandung mikroba.

Gambar 2 : Percobaan dari Lazzaro Spallanzani


Sumber : http://id.m.wikipedia.org/

Dari percobaan nya spallazani mngambil kesimpulan bahwa:


Mikroba yang ada di dalam kaldu bukan berasal dari air kaldu (benda
mati), tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi, adanya pembusukan karena
telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara kedalam air kaldu.

c. Louis Pasteur (1822-1895)


Louis Pasteur (lahir di Dole, Jura, Franche-Comté, Perancis, 27 Desember
1822 – meninggal di Marnes-la-Coquette, Hauts-de-Seine, Perancis, 28
September 1895 pada umur 72 tahun) adalah ilmuwan kelahiran Perancis. Sebagai
ilmuwan, ia berhasil menemukan cara mencegah pembusukan makanan hingga
beberapa waktu lamanya dengan proses pemanasan yang biasa disebut
pasteurisasi. Louis Pasteur memulai kariernya sebagai ahli fisika di sebuah

5
sekolah lanjutan atas. Pada usia 26 tahun ia sudah menjadi profesor di Universitas
Strasbourg, kemudian ia pindah ke Universitas Lille dan di sana pada tahun 1856
ia melakukan penemuan yang berarti sangat besar bagi bidang kedokteran
(Douglas, 1986).
Louis merupakan penyempurna dari teori biogenesis yang dilakukan oleh
fransesco redid an spallazani. Ia menumbangkan teori abiogenesis dengan
percobaan leher angsanya.
Percobaannya menggunkan 2 pipa yaitu pipa lurus dan pipa leher angsa.
· Pipa 1 labu diisi air kaldu, lalu didihkan dengan maksud agar organisme
didalam lebih steril. Debu masuk kdalam labu terinfeksi oleh mikro organisme.

Gambar 3 : Percobaan dari Louis Pasteur


Sumber : http://id.m.wikipedia.org/wiki/

Dari percobaannya Louis Pasteur mengambil kesimpulan bahwa:


Mikroorganisme yang ada dalam air kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri,
melainkan dari mikroorganisme yang ada di udara.

3. Teori evolusi kimia


Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda dengan kondisi saat ini.
Gas-gas ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Helium

6
(He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi karena gaya gravitasi bumi tidak
mampu manahannya. Di atmosfer juga terbentuk senyawa-senyawa sederhana
yang mengandung unsur-unsur tersebut, seperti uap air (H2O), Amonia (NH3),
Metan (CH4), dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap
berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketika suhu atmosfer turun
sekitar 100°C terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama
ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini pasti bumi saat itu belum dihuni
kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi
kimia, karena tersedianya zat (materi) dan energi yang berlimpah (Ernst, 2010).
Tokoh – tokoh dalam Teori evolusi kimia :

a. Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893)


Harold Clayton Urey (lahir 29 April 1893 – meninggal 5 Januari 1981
pada umur 87 tahun) adalah seorang kimiawan Amerika Serikat yang mempelajari
isotop. Urey mendapatkan Penghargaan Nobel bidang kimia pada tahun 1934.
Urey juga mengemukakan teori evolusi planet.
Menurut urey makhluk hidup terbentuk dari beberapa kondisi diantaranya:
 Tersedianya molekul metana, amonia, uap air dan hidrogen yang banyak di
atmosfer.
 Adanya bantuan energi yang timbul dari energi dari aliran listrik halilintar
dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat tersebut bereaksi membentuk
molekkul yang lebih besar.
 Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana dan susunan kimianya dapat
disamakan dengan virus.
 Dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup yang terbentuk
tadi berkembang menjadi sejenis organisme (makhluk hidup yang lebih
komplek).

b. Eksperimen Stanley Mi ller


Miller adalah murid dari Harold urey. Ia menguji hipotesis Harold urey. Ia
tertarik untuk mlakukan percobaan tentang asal usul kehidupan makhluk hidup.
Jika Harold urey melakukan percobaanya dengan halilintar asli, berbeda dengan

7
Stanley miler, ia Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar (semasa purba),
Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan
tinggi. Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas
dalam alat miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga
dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.

Gambar 4 : Eksperimen Miller


Sumber : http://www.biology-online.org/

Eksperimen Miller dapat memberikan petunjuk bahwa satuan- satuan


kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam Amino,
Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi abiotik. Teori
yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan secara luas. Namun,
hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap merupakan rahasia
alam yang belum terjawab.
Hasil yang mereka buktikan barulah mengetahui terbentuknya senyawa
organik secara bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas-gas diatmosfer purba
dengan energi listrik halilintar. Selanjutnay semua senyawa tersebut bereaksi
membentuk senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnya
membentuk senyawa yang merupakan komponen sel.

8
4. Teori Biologi
Teori evolusi biologi Alexander Ivanovich Oparin mengemukakan bahwa
evolusi zat-zat kimia terjadi sebelum di bumi terdapat kehidupan. Seperti
sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida, dan amonia
terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik tersebut membentuk zat-zat
organik akibat adanya radiasi dari energi listrik yang berasal dari petir.
Awal mula evolusi biologi terbentuk dari:
 Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik.
 Terbentuknya Organisme Fotoautotrof.
 Bangkitnya Organisme Eukariotik.

5. Teori Cosmozoic
Teori Cosmozoic atau teori Kosmozoan menyatakan bahwa asal mula
makhluk hidup bumi berasal dari ”spora kehidupan” yang berasal dari luar
angkasa. Keadaan planet di luar angkasa diliputi kondisi kekeringan, suhu yang
sangat dingin serta adanya radiasi yang mematikan sehingga tidak memungkinkan
kehidupan dapat bertahan. Pada akhirnya spora kehidupan itu sampai ke bumi.
Teori ini tidak dapat diterima oleh banyak ilmuwan.

6. Teori Penciptaan (Special Creation)


Teori ini berpandangan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan
seperti apa adanya. Paham ini hanya membicarakan perkembangan materi sampai
terbentuknya organisme tanpa menyinggung asal usul materi kehidupan.
Penciptaan setiap jenis makhluk hidup terjadi secara terpisah. Teori ini tidak
berdasarkan suatu eksperimen.

B. PERBEDAAN ABIOGENESIS DENGAN BIOGENESIS


Abiogenesis adalah kepercayaan kuno tentang asal usul kehidupan. Hal ini
juga dikenal sebagai teori generasi spontan kehidupan. Teori abiogenesis
menyatakan bahwa asal-usul makhluk hidup adalah karena zat tak hidup, atau itu
adalah insiden spontan. Namun, sampai sekarang para ilmuwan telah mampu
mencapai teori ini dengan eksperimen.

9
Biogenesis adalah teori yang diterima saat ini mengenai asal usul
kehidupan baru. Teori biogenesis menyatakan bahwa asal usul kehidupan adalah
karena sel-sel hidup yang sudah ada sebelumnya atau organisme. Louis Pasteur,
Francesco Reddy, dan Lazzaro Spallanzani eksperimen yang membuktikan teori
ini.

Perbedaan Abiogenesis dan Biogenesis adalah abiogenesis menyatakan


bahwa asal usul kehidupan adalah karena bahan tak hidup lain, atau merupakan
mekanisme spontan. Sedangkan biogenesis mengungkapkan bahwa asal usul
kehidupan adalah karena organisme hidup lain yang sudah ada sebelumnya atau
sel.

C. MAKHLUK HIDUP PERTAMA YANG ADA DIBUMI


1. Ilmuwan Temukan Hewan Paling Pertama yang Menghuni Bumi
Seorang ahli biologi MIT mempunyai temuan mengejutkan. Menurut
makalah yang diterbitkan 22 Februari lalu, hewan paling pertama yang hidup di
bumi adalah spons laut. Temuan ini mungkin mengecewakan banyak orang.
Selama ini banyak yang menganggap, hewan pertama yang hidup di bumi adalah
comb jelly atau Ctenophora. Sang penulis makalah berpendapat, kehidupan telah
ada jauh sebelumnya (http://www.biology.lipi.go.id/).

Gambar 5 : Comb jelly atau Ctenophora


Sumber : http://www.biology.lipi.go.id/

10
Dalam temuan terbarunya, dia menemukan bahwa kehidupan spons laut
ternyata telah hidup sejak 640 juta tahun yang lalu. Artinya 250 juta tahun lebih
awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Hebatnya sampai sekarang spon laut
masih ada hingga sekarang. Ini membuktikan spons laut adalah makhluk yang
sangat perkasa. Tentu ini sangat menarik, Spons laut bukanlah tanaman, namun
jenis hewan primitif yang tak mempunyai organ, otot, dan saraf.
Meski jenis hewan primitif yang sederhana, ada sekitar 5000 spesies spons
laut, mulai dari yang berukuran kecil hingga yang berbentuk panjang dengan
empat kaki. Spons laut merupakan satu-satunya hewan yang tak memiliki simetri
tubuh sama sekali. Meski tak punya organ, mereka ternyata makhluk yang
romantis juga. Spons bereproduksi secara seksual dengan tindakan yang disebut
"buddying" di mana sperma dilepaskan ke laut oleh spons, dan kemudian spons
terdekat menyambutnya.

2. Penemuan Hewan yang di Anggap Pertama Menurut Jenisnya


a. Ichthyostega, Tetrapoda Pertama, Quadruped Pertama, dan Amfibi
Pertama

Gambar 6 : Ichthyostega
Sumber : http://www.organismnames.com/query.html

Ichthyostega (dalam bahasa Yunani, berati "Lempeng Ikan", "ichthyo,


ikan" dan "stega, lempeng atau atap"), dinamakan demikian karena amfibi ini
memiliki tengkorak yang menyerupai tengkorak ikan, merupakan hewan amfibi
yang juga merupakan hewan genus tetrapod atau hewan berkaki empat dan
quadruped atau hewan yang berjalan dengan empat kaki, yang pertama. Selain itu,
ia merupakan fosil genus tetrapod yang pertama kali ditemukan. Ichthyostega
bernapas dengan paru-paru dan kulitnya, sama seperti amfibi modern, yang

11
membantunya untuk menavigasi melalui air dangkal di rawa-rawa. Meskipun
tidak diragukan lagi sebagai amfibi, Ichthyostega tidak dianggap anggota sejati
dalam arti yang sempit, sebagai amfibi pertama yang hidup pada akhir periode
Karboniverus.
Ichthyostega adalah satu-satunya spesies amfibi pertama yang hidup di
Greenland. Ichthyostega panjangnya 1, 5 meter (5 kaki), dan memiliki tujuh jari
kaki pada kaki belakangnya. Jumlah pasti dari tungkai kaki depan Ichthyostega
karena fosil tungkai kaki depannya belum ditemukan. Ichthyostega memiliki sirip
pada bagian ekornya yang berguna membantunya saat ia berenang. Ichthyostega
sudah lama diduga sebagai hybrida atau peranakan dari ikan dan amfibi - ikan
yang menggunakan siripnya untuk berjalan - namun, teori tidak dibenarkan.

b. Eusthenopteron, Ikan Pertama Yang Bernapas Menggunakan Paru-paru,


Ikan Pertama Yang Menggunakan Siripnya Sebagai Alat Gerak Seperti
Kaki

Gambar 7 : Eusthenopteron
Sumber : http://wahli.or.id/

Eusthenopteron adalah genus pertama ikan lobefin. Spesies lobefin terdiri


dari ikan-ikan yang menggunakan siripnya untuk berjalan di darat dan selain
menggunakan insang sebagai alat pernapasan, lobefin juga menggunakan paru-
paru sebagai alat pernapasan. Selain itu, lobefin juga memiliki kekerabatan dan
hubungan yang sangat dekat dengan spesies tetrapod-tetrapod pertama. Awal
penggambaran hewan ini adalah menunjukkan ikan ini muncul ke daratan, namun

12
sekarang banyak ahli paleontogi menganggkap bahwa Eusthenopteron adalah
hewan pelagis. Genus Eusthenopteron diketahui terdiri dari beberapa spesies yang
hidup pada akhir periode Devonium, sekitar 385 juta tahun yang lalu. Sampai saat
ini kira-kira sekitar 2000 spesimen Eusthernopteron telah dikumpulkan.

Gambar 8 : Perbandingan Kerangka Eusthenopteron dengan Ichthyostega


Sumber : http://wahli.or.id/

Secara anatomis, Eusthenopteron memiliki banyak kesamaan dengan


spesies tetrapod. Salah satunya adalah tengkoraknya yang memiliki kesamaan
dengan Ichthyostega dan Acanthostega. Seperti halnya banyak ikan
tetrapodomorph (ikan yang menyerupai tetrapod) yang lainnya, Eusthenopteron
memiliki lubang hidup internal yang disebut choana, yang hanya ditemukan pada
hewan darat dan sarcopterygiians (ikan yang memiliki sirip berdaging). Seperti
halnya sarcopterygiians yang lainnya, Eusthenopteron memiliki dua bagian
tempurung yang berengsel yang berada di sendi intakranial. Tetapi secara
signifikan, sebenarnya Eusthenopteron berbeda dengan tetrapod.

13
c. Anomalocaris, Arthropod Pertama

Gambar 9 : Anomalocaris
Sumber : Ilustasi Anomalocaris pada serial TV "Walking With Monsters"

Anomalocaris berarti "udang normal" atau "udang aneh", dinamakan


demikian karena saat pertama kali ditemukan, Anomalocaris diduga sebagai
keluarga udang. Fosil Anomalocaris pertama kali ditemukan di Shale Ogygopsis
oleh Joseph Frederick Whiteaves, dengan contoh-contoh yang ditemukan lebih
banyak lagi oleh Charles Doolittle Wallcot di Burgess Shale. Beberapa fosil
ditemukan dengan bagian-bagian yang terpisah, misalnya mulut dan ekor. Karena
itulah, Anomalocaris dianggapa menjadi tiga makhluk yang terpisah.
Anomalocaris diperkirakan adalah predator. Mereka mendorong tubuhnya
melalu air dengan gelombang lobus yang fleksibel pada bagian sisi tubuhnya.
Anomalocaris setidaknya memiliki 11 buah lobus, bagian yang paling lebar ada
pada lobus ke lima. Anomalocaris memiliki kepala yang besar, dengan mata
majemuk yang dapat melihat ke segala arah. Mereka memiliki bentuk mulut yang
tidak biasa. Mulutnya terdiri dari 32 pelat, empat berukuran besar, sedangkan 28
bagian lainnya berukuran kecil. Bentuk mulutnya melingkar dan memiliki gigi
pada bagian bawah yang bergerigi. Ekor Anomalocaris berbentuk kipas dan
berukuran besar. Kemungkinan ekor tersebut juga berguna sebagai sirip atau
kemudi saat ia berenang.

14
Anomalocaris adalah predator terbesar pada masanya, panjangnya
mencapai 1 meter. Anomalocaris hidup pada periode Kambrium, di mana pada
saat itu bumi hanya terisi air saja dan tidak ada daratan. Anomalocaris di Lautan
Kambrium di Kanada, Cina, Utah, Australia, dan beberapa tempat lainnya.

d. Ammonite, Cephalopod Pertama

Gambar 10 : Ammonite
Sumber : Ilustasi Anomalocaris pada serial TV "Walking With Monsters"

Ammonite diambil dari nama dewa Mesir Kuno, Ammon, dan kata bahasa
Yunani, "nite, tanduk", yang berarti "Tanduk Ammon". Ammonite merupakan
kelompok invertebrata laut dalam kelas Cephalopod, hewan moluska yang
memiliki tentakel. Ammonite memiliki kepala yang besar untuk Cephalopod
seukuran mereka, yang memiliki tentakel, dan juga cangkang berbentuk spiral
sebagai alat pertahan diri. Ammonite dapat ditemukan hampir di seluruh dunia,
mereka hidup pada awal periode Devonium hingga akhir periode Cretaceous
(400-65,5 juta tahun yang lalu). Ammnoite hidup di lautan terbuka, bukan di dasar
laut. Ukuran mereka cukup besar, dengan diameter cangkang yang beragam dari
yang paling 23 cm (9 inci), sampai dengan yang terbesar yang ditemukan di
Jerman yang diameternya mencapai 2,3 meter (7,5 kaki).

15
e. Arandaspis, Ikan Pertama dan Vertebrata Pertama

Gambar 11 : Arandaspis
Sumber : Ilustasi Arandaspis pada serial TV "Walking With Monsters"

Ikan yang bernama lengkap Arandaspis prionotolepis, merupakan salah


satu spesies ikan tidak berahang yang hidup pada periode Ordovisium, sekitar
480-470 juta tahun yang lalu. Selain itu, arandaspis juga merupakan vertebrata
tertua. Arandaspis pertama kali ditemukan pada tahun 1959 oleh Alice Springs di
Australia. Arandaspis panjangnya 15 cm (6 inci), dengan tubuh yang ramping
yang mencakup perisai lapis baja yang menyerupai sisik. Bagian depan tubuhnya
dilindungi oleh lempengan keras. Walaupun tidak memiliki rahang, Arandaspis
mungkin menggunakan penghisap atau penyaring untuk memakan jenis alga,
bakteri, dan plankton.

f. Hylonomus, Reptilia Pertama

Gambar 12 : Hylonomus
Sumber : Ilustasi Arandaspis pada serial TV "Walking With Monsters"

16
Hylonomus ("Penghuni Hutan", hylo, "hutan"-nomos, "penghuni"),
merupakan reptilia tahap awal yang pertama kali hidup di bumi, mereka hidup
pada akhir periode Karboniverus, sekitar 315-312 juta tahun yang lalu.
Bentuk Hylonomus menyerupai kadal modern, dengan panjang 20 hingga 30 cm,
sekitar 8 inci. Ia memiliki gigi kecil yang tajam yang cenderung digunakan untuk
memakan hewan yang lebih kecil darinya, seperti invertebrata kecil, serangga
awal, ataupun kaki seribu. Fosil Hylonomus ditemukan di sisa-sisa fosil lumut di
Joggins, Nova Scotia, Kanada bagian Timur.

g. Euparkeria, Biped Pertama

Gambar 13 : Euparkeria
Sumber : Ilustasi Euparkeria dalam serial TV "Walking With Monsters"

Euparkeria (berarti "Parker sejati" atau "Hewan baik Parker", namanya


diambil dari seorang ahli morfologi dan ahli ilmu alami yang berasal dari Inggris,
W. Kitchen Parker), reptilia tahap awal dari Afrika yang hidup pada awal periode
Triassik (248-245 juta tahun yang lalu), dan spesies yang bernama lengkap
Euparkeria capensis ini memiliki hubungan dekat dengan archosaurus, nenek
moyang langsung dari dinosaurus.
Euparkeria memiliki tubuh yang ramping, dengan ekor yang panjang, dan
tengkorak yang kecil, yang berisi gigi-gigi tajam dan kecil. Kemungkinan,
Euparkeria hidup dengan memakan serangga dan hewan-hewan lainnya yang
lebih kecil darinya yang bisa mereka temukan di kedalam hutan yang lebat. Fosil
pertama ditemukan pada tahun 1913, namun spesimen yang terawetkan yang lebih
baik lagi ditemukan di tahun 1924.

17
Euparkeria adalah reptilia terkecil pada masanya, dengan panjang 60 cm
(24 inci)-1 meter (3 kaki). Euparkeria memiliki kaki belakang yang relatif lebih
besar, dan mungkin juga merupakan hewan biped yang pertama. Seperti
kebanyakan archosaurus, Euparkeria memiliki deretan lempeng pada
punggungnya dan tulang punggung dan ekor yang ringan. Euparkeria memiliki
cakar pada ibu jarinya yang tajam yang mungkin digunakannya untuk
mempertahankan diri.

h. Eoraptor, Dinosaurus Pertama

Gambar 14 : Eoraptor
Sumber : Ilustasi Euparkeria dalam serial TV "Walking With Monsters"

Dinosaurus yang bernama lengkap Eoraptor lunensis ("Perampok fajar dari


Lembah Bulan" atau "Perampok pada masa awal"; eos, "pagi" atau "fajar" -
raptor, "perampok" atau "pencuri" - lunensis "bulan"), merupakan dinosaurus
paling awal yang muncul di bumi. Eoraptor adalah dinosaurus Theropod tahap
awal yang hidup pada pertengahan periode Triassik, sekitar 231,4 juta tahun yang
lalu, di wilayah sebelah Barat Laut Argentina. Dinamakan "Perampok fajar dari
Lembah Bulan", dikarenakan Eoraptor ditemukan di suatu wilayah di Argentina
yang disebut Valley of The Moon, atau Lembah Bulan. Eoraptor memiliki tubuh
yang ringan, dengan panjang kira-kira 1 meter (3 kaki), dan berat 3,5-10 kg.
Ukuran kaki depannya merupakan ukuran setengah dari kaki belakangnya.
Masing-masing kaki belakangnya memiliki lima jari, sedangkan kaki depannya
memiliki tiga jari.

18
i. Archaeopteryx, Burung Pertama

Gambar 15 : Archaeopteryx
Sumber : Ilustasi Euparkeria dalam serial TV "Walking With Monsters"

Archaeopteryx (artinya "sayap purba" ; archaeo, "purba" atau "kuno"-


pteryx, "sayap" atau "bulu"), hidup pada akhir periode Jurassik (150,8-148,5 juta
tahun yang lalu) di Jerman Selatan, yang dahulunya daerah tersebut berupa
kepulauan dan pulau di laut tropis yang dangkal dan hangat, selain itu Eropa pada
saat itu lebih dekat dengan garis khatulistiwa, tidak seperti sekarang.
Archaeopteryx memiliki kemiripan dengan burung murai Eropa, dan berukuran
kurang lebih seukuran burung gagak, sekitar 0,5 meter (1,6 kaki) panjangnya.
Meskipun ukarannya kecil, ia memiliki sayap yang lebar, selain itu juga memiliki
kemampuan meluncur.
Archaeopteryx juga memiliki kemiripan dengan dinosaurus theropod,
dibandingkan dengan burung modern. Secara khusus, Archaeopteryx memiliki
kemiripan dengan deinonychus, salah satu dinosaurus dromaeosaurids ; rahang
yang tumpul dan relatif panjang, memiliki gigi yang tajam, tiga jari pada sayapnya
yang memiliki cakar, dan juga ekor yang kaku. Fosil Archaeopteryx yang
ditemukan di Jerman terawetkan dengan baik, sehingga bulu-bulu yang menempel
pada tubuhnya juga terlihat. Selain itu, karena bulu-bulu tersebut adalah bentuk
bulu lanjutan yang belum bisa digunakan untuk terbang, ada fosil-fosil
membuktikan bahwa evolusi bulu mulai terjadi setelah akhir periode Jurassik.

19
Fosil tersebut ditemukan dua tahun setelah Charles Darwin, seorang
peneliti yang mengemukakan teori evolusi, membuat buku "The Origin of
Spesies" (Asal-usul spesies), yaitu pada tahun 1861. Berat tubuh Archaeopteryx
diperkirakan 0,8-1 kg (1,8-2,2 lb). Archaeopteryx memiliki bulu, meskipun
sedikit, dan memiliki struktur yang mirip dengan burung modern. Namun,
meskipun memiliki banyak kemiripan dengan burung modern, secara karateristik,
Archaepteryx memiliki banyak kemiripan dan sifat seperti dinosaurus Theropod.
Tidak seperti burung lainnya, Archeopteryx memiliki gigi pada paruhnya dan
memiliki ekor yang bertulang. Karena itulah, Archaepteryx dianggap sebagai mata
rantai dari dinosaurus dan burung.

j. Confuciusornis, Burung Pertama Yang Memiliki Paruh Sejati

Gambar 16 : Confuciusornis
Sumber : Ilustasi Euparkeria dalam serial TV "Walking With Monsters"

Confuciusornis ("Burung bijak", dalam bahasa Yunani, ornis, "burung"


dan Confusius merupakan peralihan dalam bahasa Cina dari kata "Sheng Xian",
yang berarti "bijak"), merupakan genus burung primitif yang berukuran sebesar
burung gagak, Confuciusornis hidup pada awal periode Cretaceous (125-120 juta
tahun yang lalu) dan fosilnya ditemukan di Formasi batuan Jiufotang di Cina.
Tidak sepeti Archaepteryx dan sama seperti burung modern saat ini,
Confuciusornis memiliki paruh yang tidak memiliki gigi, namun berkerabat

20
dengan Hesperornis dan Ichthyornis yang memiliki gigi, yang menunjukkan
hilangnya gigi pada burung primitif terjadi saat dan setelah Confuciusornis
muncul. Mereka adalah burung tertua yang diketahui yang memiliki paruh sejati
atau tanpa gigi. Selain di Formasi Jiufotang, Confuciusornis merupakan hewan
vertebrata yang paling banyak fosilnya ditemukan di Formasi batuan Yixian di
Cina dan sampai saat ini sudah ada ratusan fosil Confuciusornis dan semuanya
lengkap.Confuciusornis kira-kira berukuran sebesar burung merpati modern,
dengan lebar sayap 0,7 meter (2,3 kaki) dan berat badan berkisar antara di bawah
0,2-1,5 kg.
Dalam penampilannya, bulu-bulu terbang Confuciusornis memiliki
penampilan yang sangat mirip dengan bulu-bulu terbang pada burung-burung
modern saat ini. Bulu sayap utama pada Confuciusornis beratnya 20,7 gr dengan
panjang 0,5 meter. Confuciusornis memiliki sayap yang berbeda dengan burung
modern lainnya, sayapnya berukuran sempit dan panjang.

k. Kuehneotherium, Mamalia Pertama

Gambar 17 : Kuehneotherium
Sumber : Model Kuehneotherium di Natural History Museum, London

Kuehneotherium merupakan symmetrodont atau hewan mamalia yang


hidup pada masa dinosaurus, yang hidup di Greenland, Perancis, dan Luksemburg
pada akhir periode Triassik hingga awal periode Jurassik. Fosil Kuehneotherium
ditemukan berupa sembilan buah gigi dan empat tulang rahang.
Kuehneotherium adalah mamaliaformes atau mamalia purba yang telah
punah, kemungkinan merupakan mamalia yang pertama kali muncul di bumi.

21
Catatan fosil Kuehneotherium memperlihatkan bahwa mereka hidup pada waktu
sekitar 220-200 juta tahun yang lalu. Sekalipun merupakan kelompok dari
mamalia, Kuehneotherium memiliki karateristik dan perilaku yang agak berbeda
dengan mamalia modern. Kemungkinan, mereka adalah keturunan dari spesies
reptilia seperti mamalia, misalnya Cynodont.
Kuehneotherium 10 hingga 12 centimeter (4 sampai 5 inci) yang mungkin
mereka hidup dengan memakan serangga atau hewan bertubuh kecil lainnya.
Untuk seekor mamalia, Kuehneotherium memiliki otak yang besar dan mereka
adalah hewan nocturnal atau hewan yang beraktifitas pada malam hari.
Kemungkinan juga, Kuehneotherium juga berkerabat dengan Cynodont. Mereka
mungkin menghindari pertarungan dengan reptilia yang berukuran sama dan juga
mungkin menjadi makanan beberapa jenis dinosaurus. Fosil Kuehneotherium
ditemukan di Afrika Selatan, tepatnya di wilayah Lesotho pada tahun 1966 oleh
Lone Rudner.

22
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari makalah yang telah kami selesaikan maka dapat kami simpulkan
bahwa asal-usul makhluk hidup memang membutuhkan waktu dan proses yang
tidak singkat apa lagi untuk mengenal ke tahap modern makhluk hidup telah
mengalami beberapa perubahan dari masa ke masa. Perkembangan ini dibuktikan
dengan beberapa jenis makhluk hidup yang telah mengalami evolusi dari masa
purba ke masa modern. Meskipun begitu agama telah menjelaskan didalam
ajarannya dengan cukup jelas asal mula manusia ada dibumi ini, akan tetapi pada
era modern ini manusia juga melakukan beberapa eksperimen untuk mendapat
jawaban tentang asal usul manusia secara real dan logis.

23
DAFTAR PUSTAKA

 Dahler, Franz. 2011. Teori Evolusi Asal dan Tujuan Manusia. Kanisius :
Surabaya.
 Ferial, Eddyman. 2014. PENGANTAR BIOLOGI EVOLUSI. Erlangga :
Jakarta
 Futuyma, Douglas. 1986. The Biology of Evolution. Gramedia : Jakarta.
 http://id.wikipedia.org
 http://www.biology-online.org/
 http://www.biology.lipi.go.id/
 http://www.organismnames.com/query.html
 http://wahli.or.id/
 Ilustasi Anomalocaris pada serial TV "Walking With Monsters".
 Mayr, Ernst. 2010. Evolusi. Gramedia: Jakarta.
 Model Kuehneotherium di Natural History Museum, London.

24

Anda mungkin juga menyukai