Anda di halaman 1dari 3

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan


Kegiatan Keluarga Dampingan merupakan salah satu program unggulan
yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN
PPM Universitas Udayana. Program Keluarga Dampingan merupakan
program non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta
KKN. Salah satu desa yang menjadi lokasi KKN adalah di Desa Pengotan.
Desa Pengotan memiliki 8 dusun dan kegiatan KK Dampingan di Desa
Pengotan dilakukan disemua dusun, yaitu Dusun Sunting, Dusun Dajan
Umah, Dusun Delod Umah, Dusun Padpadan, Dusun Yoh, Dusun Tiying
Desa, Dusun Besenge, dan Dusun Penyebeh. Kegiatan KK dampingan ini
bertujuan untuk memberikan bantuan, pemecahan masalah, dan juga
sebagai teman diskusi bagi KK Dampingan.
Program KKN PPM UNUD mewajibkan mahasiswa untuk memiliki KK
dampingan, dimana mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan
mengidentifikasi masalah dan membantu atau mencari solusi untuk masalah
yang saat ini dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang didampingi
mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga
prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera. Dengan adanya bantuan dari
mahasiswa, maka keluarga tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan, baik
dari segi materi atau spiritualnya untuk membantu memecahkan kesulitan
yang sedang dihadapi dengan memberikan solusi yang tepat. Adapun
keluarga yang menjadi KK Dampingan saya adalah Keluarga Bapak I Wayan
Sukarmen.
Bapak I Wayan Sukarmen beserta anggota keluarganya bertempat
tinggal di Dusun Yoh, Desa Pengotan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.
Keluarga ini menempati rumah semi permanen, rumah yang sederhana terdiri
dari 3 bangunan. ketiga bangunan tersebut terdiri dari tempat untuk
beristirahat, untuk dapur, dan untuk kamar mandi, ditambah bangunan tempat
keagamaan yaitu sanggah keluarga. Rumah Pak I Wayan Sukarmen terletak
di Dusun Yoh, melalui gang dengan akses jalan yang sudah baik. I Wayan
Sukarmen juga memelihara ayam yang dijadikan ternak. Di pekarangan
rumah Bapak I Wayan Sukarmen juga terdapat serambi kecil yang biasanya
digunakan untuk menerima tamu, namun saat ini serambi tersebut lebih
digunakan untuk meletakkan barang-barang yang umumnya sudah tidak
digunakan lagi oleh keluarga I Wayan Sukarmen. Konstruksi rumah I Wayan
Sukarmen mengikuti rumah tradisional masyarakat Bali pada umumnya,
dimana kamar tidur terpisah dengan dapur dan sanggah.
Tabel 1.1. Identitas dari keluaraga I Wayan Sukarmen dapat dilihat pada tabel
berikut:

Usia
No Nama Status Pendidikan Pekerjaan Keterangan
(tahun)
Pengerajin Kepala
1 I Wayan Sukarmen Menikah 45 Tamat SD
Bambu Keluarga
2 Nengah Kisid Menikah 40 Tidak Pengerajin Istri
Sekolah Bambu
Belum
3 I Wayan Rasi 18 Tamat SMP Pengangguran Anak 1
Menikah

I Nengah Belum
4 11 SD Pelajar Anak 2
Rasna Menikah

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

 Sumber penghasilan:
Pada dasarnya pendapatan Bapak I Wayan Sukarmen hanya berasal dari
membuat keranjang bambu bersama istri dan di bantu anak pertama nya I
Wayan Rasi. Setiap harinya keluarga Pak Sukarmen hanya mampu
memproduksi 10 buah keranjang bambu. Kemudian keranjang bambu dijual
kepada pengepul, perbuahnya hanya mampu dihargai Rp 4.000,00 saja.
Belum lagi dipotong uang membeli satu batang bamboo sebesar Rp
13.000,00, sehingga pendapatan bersih keluarga Pak Sukarmen untuk setiap
harinya adalah Rp 27.000,00. Dalam tempo waktu 30 hari (sebulan) keluarga
ini hanya menerima pemasukkan sebesar Rp 810.000,00.
Dari hasil pendapatannya tentunya belum cukup, karena beliau harus
menghidupi istri, dan kedua anaknya. Untuk mencukupinya keluarga Pak
Sukarmen sering meminjam uang kepada pengepul, sehingga keranjang yang
dibuat kadang tidak diupahi.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

 Kebutuhan Sehari-hari
Rincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Sukarmen
adalah sebagai berikut:
- Makan sehari – hari : Rp 35.000
- Sembahyang sehari –hari : Rp 5.000
- Kebutuhan MCK : Rp 30.000/bulan
- Hari Raya : Rp 500.000
 Pendidikan
Biaya yang dikeluarkan Bapak I Wayan Sukarmen sekarang untuk
menyekolahkan anaknya adalah:
- Perlengkapan Sekolah : Rp 200.000/semester
- Uang Saku : Rp 3.000/hari

 Sosial
Untuk pengeluaran di dalam kegiatan sosial yang perlu di bayar Bapak
I Wayan Sukarmen sebesar:
- Dana Abadi : Rp 200.000

 Kesehatan
Keluarga Bapak I Wayan Sukarmen memiliki kartu Jamkesmas, Kartu
Sehat dan Bali Mandara, sehingga keluarga Bapak I Wayan Sukarmen
dapat pengobatan gratis dari pihak puskesmas maupun rumah sakit
setempat.

 Pakan Ternak
Biaya pakan ternak yang rutin dibeli Bapak I Wayan Sukarmen dalam
satu bulan sebesar:
- Pakan Ternak : Rp 28.000

 Lain-lain
Biaya rutin yang harus dikeluarkan Bapak I Wayan Sukarmen seperti
biaya listrik adalah sebesar Rp 20.000/bulan, sedangkan untuk biaya
air tidak ada karena mendapat air dari sumber air di sekitar lingkungan
rumahnya. Dapat dilihat bahwa total pengeluaran dari Bapak I Wayan
Sukarmen diperkirakan Rp 1.021.000 selama sebulan, dengan total
pemasukan sebesar Rp 810.000.

Anda mungkin juga menyukai