Anda di halaman 1dari 18

RINGKASAN

Menjaga kebersihan tangan menjadi salah satu langkah paling penting


meminimalkan penyebaran penyakit. Namun realitanya masih banyak orang yang
malas melakukannya. Dari inilah Chomel hadir rmemberikan solusi praktis
membersihkan tangan tanpa air yang efektif membunuh bakteri patogen penyebab
penyakit.
Dengan memanfaatkan daun kersen (Muntingia calabural) sebagai
antibacterial agent yang memiliki nilai ekonomis tinggi, mudah didapat, serta
merupakan bahan alami yang menjadikan Chomel aman bagi kesehatan serta tidak
menimbulkan efek iritasi dan dehidrasi kulit. Hal ini disebabkan karena
antibacterial agent daun kersen dapat menekan penggunaaan alkohol berlebih,
sehingga aman digunakan dalam jangka panjang.
Hand sanitizer Chomel dibuat dengan mengekstrak senyawa antibakteri
daun kersen menggunakan metode maserasi. Hasil ekstrak kemudian
dikombinasikan dengan bahan pendukung lain yang tentunya aman bagi
kesehatan, serta diproduksi dalam berbagai varian aroma. Untuk menjamin
kualitas produk, diuji secara berkala dengan mengedapankan sistem Total Quality
Management, sehingga dapat menghasilkan keuntungan dengan profit 172,66%
per-botol. Untuk pengenalan produk Chomel pada masyarakat, kami awali di
lingkungan STIKES ALIFAH dengan memberi sampel produk Chomel kepada
mahasiswa di sekitar kampus, selanjutnya kami akan menitipkan produk ini di
koperasi sekitar kampus dan menawarkan produk ini kepada konsumen luar.
Produk ini juga akan dipublikasikan menggunakan leaflet, brosur, serta media
online yang membantu menaikkan citra produk di mata konsumen serta
mempermudah dalam transaksi pembelian. Diharapkan Chomel mampu menjadi
alternatif pembersih tangan yang lebih aman dibandingkan hand sanitizer berbasis
alkohol, meningkatkan daya guna bahan alam sehingga mempunyai nilai jual
tinggi, serta mampu menciptakan ruang usaha bagi mahasiswa dan masyarakat
sekitar dengan profit yang menjanjikan.
.

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebersihan, maka
mencuci tangan menjadi suatu kebutuhan. Namun realitanya masih banyak orang
yang malas melakukannya.Dari hal inilah “Chomel” hadir dengan memberikan
solusi pembersih tangan berupa produk hand sanitizer dalam bentuk gel yang
mengandung bahan aktif dari ekstrak daun kersen yang berperan sebagai
antibacterial agent yang efektif membunuh bakteri patogen. Melimpahnya jumlah
pohon kersen yang ada di Indonesia termasuk didaerah Padang, Sumatera Barat,
mendorong penulis untuk menciptakan produk kebersihan tepat guna berbahan
kersen. Berdasarkan penelitian Ratna dkk 2014, terdapat kandungan antibakteri
daun kersen sebesar 13,35% berupa tanin, saponin, serta flavoniod yang mampu
menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Escherichia coli,
Staphylococcus aureus, Shigella sonnei, dan Bacillus subtilis. Pemanfaatkan
ekstrak daun kersen sebagai antibacterial agents yang memiliki nilai ekonomis
tinggi, mudah didapat, serta merupakan bahan alami, menjadikan Chomel lebih
aman digunakan dalam jangka panjang karena dapat menekan penggunaan
alkohol 70%-96%. Hal ini disebabkan alkohol dapat menyebabkan gangguan
kesehatan seperti iritasi dan dehidrasi kulit (Larson, 2005), serta tidak efektif
membunuh bakteri E.coli yang menjadi penyebab utama terganggunya kesehatan
manusia (Dina N,2007).
Dengan adanya pernyataan tersebut diharapkan masyarakat dapat menjadi
costumer yang Lebih cermat dan selektif dalam memilih produk hand sanitizer
yang aman dalam pengunaanya. Pembuatan Chomel diawali dengan mengektrak
daun kersen menggunakan metode maserasi. Ekstrak antibacterial agents dari
daun kersen kemudian dikombinasikan dengan Vit-E, Triethanolamine (TEA),
Gliserin, dan bahan lainya yang dapat mencegah pertumbuhan kuman dan
mengurangi efek buruk bagi kesehatan kulit, setelah itu diberikan varian aroma
agar lebih menarik. Sebelum dipasarkan, Chomel akan diuji dengan
mengedepankan prinsip Total Quality Control yang baik meliputi uji efektivitas

2
antibakteri, Organoleptis, Homogenitas, Konsistensi dan berbagai faktor
pendukung lain yang dapat menjamin keamanan mutu produk sebelum sampai ke
tangan konsumen. Sistem penjualan yang kami lakukan dibagi menjadi dua, yaitu
edukasi dan menjual handsinitizer secara langsung maupun tidak langsung.
Dimulai dari lingkungan STIKES ALIFAH, UKM (Usaha Kecil dan Menengah),
apotek, puskesmas, swalayan, hingga rumah sakit. Penjualan secara edukasi
merupakan penjualan dengan memberikan sampel Chomel langsung kepada
konsumen serta penjelasan tentang keunggulan Chomel di banding hand sinitizer
yang telah beredar dipasaran, sedangkan menjual ke UKM, Apotek, Swalayan,
dan Toko Alat Kesehatan dilakukan dengan sistem pemasaran secera luas. Produk
ini juga akan dipublikasikan menggunakan leaflet, brosur, serta media online yang
membantu menaikkan citra produk di mata konsumen serta mempermudah dalam
transaksi pembelian.

1.2 Tujuan Usaha


a. Menciptakan produk pembersih tangan dengan memanfaatkan ektrak
daun kersen sebagai kekayaan alam yang melimpah dan ekonomis
b. Menformulasikan Chomel agar menjadi hand sanitizer yang aman dan
efektif membunuh kuman namun tidak membahayakan kesehatan
penggunannya
c. Chomel dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan baru
untuk mahasiswa mandiri dan masyarakat luas.

1.3 Misi
Menciptakan inovasi trend produk hand sanitizer dengan memanfaatkan
daun kersen.

1.4 Visi
Menjadikan Chomel sebagai hand sanitizer yang aman untuk semua
lapisan masyarakat.

1.5 Motto
Membunuh 99% kuman,tanpa di bilas,di mana saja,kapan saja dan praktis.

3
1.6 Logo

Kemasan botol 55 ml berwarna putih bening melambangkan


kesederhanaan,menyegarkan,menenangkan dan praktis untuk di bawa kemana-
mana. Desain dan label yang singkat mudah di pahami lapisan masyarakat dan di
tujukan semua lapisan masyarakat terutama anak dan keluarga.

1.7 Tujuan Program


a. Menciptakan inovasi trend produk hand sanitizer dengan memanfaatkan
kekayaan alam yang melimpah seperti daun kersen sebagai antibacterial
agents yang lebih aman, efektif, dan ekonomis
b. Memasarkan Chomel dengan sistem Market Orientation dengan
mengedepankan kebutuhan konsumen, sehingga dapat menjadikan
Chomel produk unggul dimata masyarakat luas.
c. Membuka peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi enterpreneur
muda.

1.8 Luaran yang Diharapkan


a. Terciptanya ruang bagi mahasiswa agar berpikir kreatif dan inovatif serta
selalu meng-upgrade skill dalam berwirausaha.
b. Menciptakan peluang usaha bagi masyarakat daerah Padang, Sumatera
Barat dalam pemanfaatan ketersediaan pohon kersen yang melimpah.
c. Terciptanya hand sanitizer alami sebagai pengganti hand sanitizer
berbasis bahan kimia berbahaya yang selama ini digunakan masyarakat.
d. Terciptannya produk unggulan dalam negeri yang berdaya saing global.

4
1.9 Kegunaan Produk
1. Bagi mahasiswa pengusul
Bagi mahasiswa pengusul program ini merupakan peluang untuk
mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam menggeluti bidang
enterpreunerdengan memanfaatkan kekayaan alam melimpah, terlebih ini
juga merupakan bentuk pengabdian ilmu mahasiswa pada umumnya.
Diharapkan program ini mampu berjalan secara kontinyu dan produk
handsanitizer Chomel dapat menghasilkan profit yang baik.
2. Bagi konsumen
Bagi konsumen produk ini merupakan jawaban, bahwa hidup sehat dapat
dimulai dengan kepedulian terhadap pemanfaatan bahan alam, selain
murah Chomel juga ramah terhadap lingkungan karena memanfaatkan
bahan baku dari alam.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Gambaran Usaha


Inti dari usaha produksi hand sanitizer “Chomel” ini adalah untuk
memperkenalkan tanaman kersen sebagai bahan alam melimpah yang ekstraknya
dapat digunakan sebagai antibakterial agents dalam pembuatan Chomel. Tentunya
dengan perlakuan khusus dan penguasaaan teknologi yang baik,sehingga dapat
menjadikan Chomel sebagai hand sanitizer yang memiliki nilai jual tinggi.

2.2. Pangsa Pasar


Pangsa pasar disini adalah dari kalangan masyarakat pada umumnya,
terutama rumah sakit, puskesmas, apotik, Swalayan dan ditempat pariwisata yang
jauh dari sumber air bersih. Bahan dan proses yang alami menggunakan ekstrak
daun kersen sebagai antibacterial agents dengan harga yang relatif murah
menjadikan Produk hand sanitizer “Chomel” sebagai pemenuh kebutuhan dalam
upaya menjaga kesehatan masyarakat.

2.3. Diferensiasi
Dengan mengembangkan strategi pemasaran bersifat Market Orientation
dalam skala kecil maupun besar, serta dengan adanya upaya untuk menciptakan
mitra kerja dalam komunitas bisnis, maka secara tidak langsung masyarakat akan
mengetahui dan berinisiatif untuk mencoba,terlebih jika sudah menjadi bahan
sediaan baku dalam rumah sakit, puskesmas dan apotik yang dapat menjadikan
hand sanitizer Chomel produk primer unggulan.

2.4. Kompetitor
Untuk persaingan pasar, produk-produk hand sanitizer semakin marak
beredar dipasaran, dari merk ternama dari dalam hingga luar negeri saling
merebut gelar menduduki peringkat pertama hand sanitizer kebanggaan
masyarakat. Namun dari banyaknya hand sanitizer yang menggunakan komposisi
yang mengacu pada penggunaan bahan kimia komersial saja tentu belum tentu
dapat membantu menjawab akan kebutuhan hidup sehat.

6
Wirausaha ini sangat menjanjikan dan lebih berpeluang untuk sukses
karena keuntungan (profit) yang didapat relatif besar dengan kuantitas penjualan
produk yang relatif kecil. Adapun rincian keuntungan sebagai berikut :

1. Harga Unit Produksi


Analisis Biaya Produksi :
Basis produksi 50 Liter hand sanitizer/ batch (bulan)
Bahan baku :
 Daun kersen 10 Kg = Rp. 30.000
 Air 10.500 / m3 = Rp. 24.500
 Aquadest 92 Liter = Rp. 138.000
 Parfum 0.025 Liter = Rp. 13.875
 Gliserol 0.5Liter = Rp. 23.500
 Propilen Ethylen Glikol 5 Liter = Rp. 221.250
 Propilen Glikol 0.5 Liter = Rp. 12.400
 Ethanol 96% 20.8 Liter = Rp. 764.400
 Triethanolamine (TEA) 0.25 Liter = Rp. 16.250
 Tokoferil Asetat (Vit.E) 2.5 Liter = Rp. 150.000
 Carbomer 940 0.25 Kg = Rp. 6.250
 Tenaga Kerja 1 orang = Rp. 200.000
 Kemasan dan Biaya pemasaran = Rp. 50.000
Total Produksi / 50Liter = Rp. 1.650.425

Harga unit produksi diperoleh dari perbandingan antara biaya total produksi
dengan total unit yang diproduksi. Adapun harga unit produksi dan harga jual
tiap unit 55 ml/ botol sebagai berikut:
Harga unit produksi = Rp 1.650.425,-/1000 botol
= Rp 1.650, 425/botol
Harga jual tiap unit = Rp 4.500,-/botol

7
2. Perolehan Profit
Perolehan profit wirausaha ini didapat dengan menghitung selisih
antara harga jual produk/botol dengan harga produksi/botol. Jadi dengan 1000
botol produk yang dibuat mampu menghasilkan profit usaha sebesar :
Profit usaha = (Rp 4.500,-– Rp 1.650,425) x 1000
= Rp 2.849.575,-4

Presentase laba tiap unit :


= [(harga jual –harga produksi) / harga produksi] x 100%
= [(Rp 4.500,- – Rp 1.650,425) / Rp. 1.650,425] x 100%
= 172,66 % per-botol

3. Perhitungan BEP
Perhitungan BEP diperoleh dengan membagi total biaya produksi
dengan harga jualnya.
BEP (Break Event Point) = Rp1.650.425,-/ Rp 4.500,-
= 366 botol
Jadi, modal akan kembali setelah mampu menjual 366 botol.

4. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang kami pilih untuk memperkenalkan produk
kami kepada masyarakat dan mahasiswa adalah strategi pemasaran Market
Orientation agar penjualan produk ini meningkat. Kami menggunakan
beberapa metode pemasaran sebagai berikut :
• Edukasi
Kami akan melakukan penyuluhan kesehatan berupa seminar
terbuka serta demo produk untuk masyarakat. Metode pemasaran ini kami
lakukan karena kepedulian akan bahaya hand sanitizer berbahan kimia
dengan memberikan penjelasan keunggulan Chomel yang lebih aman dan
ekonomis.

8
• Pemasaran Langsung ke Industri Kecil/ UKM, Apotek,Puskesmas, Rumah
Sakit dan Swalayan.
Dalam sistem pemasaran ini kami akan memberikan potongan
harga tertentu untuk distributor maupun pembelian skala besar serta
pembuatan banner toko gratis dengan headline utama produk hand
sanitizer Chomel pada toko kelontong skala kecil dengan tujuan untuk
meningkatkan angka penjualan produk sehingga kedepanya dapat
menunjang kuantitas produksi.
• Promosi Iklan dan Tester
Promosi dilakukan dengan cara melakukan iklan pada media
partner lokal semisal radio, surat kabar, media sosial, pengajuan produk
kedalam puskesmas, kantor, hotel, dan tempat representatif lainnya.
Disamping itu kami juga memberikan sebuah bonus promo berupa “buy
two get one free” di awal setiap 1 kali dalam seminggu pada bulan pertama
penjualan produk kami. Metode ini kami pakai untuk memberikan promo
yang dapat menarik konsumen untuk membeli produk kami sekaligus
mewadahi uji Organoleptik dalam koreksi produk.

9
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Alur pembuatan Herb meliputi : persiapan bahan dan alat, proses


pembuatan/produksi,pengujian produk, dan pengemasan.

a. Proses Ekstraksi Daun Kersen

10
b. Proses Pembuatan Chomel

1. Perancangan Produk
Bentuk rancangan produk sebagai berikut:

11
2. Pengadaan Bahan
Bahan baku kimia yang dibutuhkan seperti : Aquadest, Ethanol 96%, parfum
(essensial oil), carbomer 940, Propilene Ethylene Glikol (PEG400), Propilene
Glikol (PG), Gliserol,Triethanolamine (TEA), dan Tokoferol Asetat (Vit.E)
didapatkan dari Toko Kimia di Padang dan sekitarnya, sedangkan bahan baku
daun kersen diperoleh dari daerah Padang, Sumatera Barat.

3. Produksi
I. Proses Ekstraksi Daun Kersen
1. Pengeringan
Daun kersen dikeringkan dengan sinar matahari selama 1-2 hari,
kemudian di ovendengan suhu 60oC selama 2 jam untuk
menghilangkan kandungan air.
2. Penghalusan
Daun kersen kering dihaluskan menggunakan blender dan didapatkan
serbuk, kemudian diayak dengan ayakan 80 mesh dan didapat ukuran
serbuk daun yang seragam.
3. Perendaman
Serbuk daun kersen direndam dengan berbagai konsentrasi ethanol,
perbadingan ml ethanol : gram serbuk (5:1).
4. Penyaringan
Hasil perendaman disaring untuk memisahkan ampas dangan cairan
hasil (filtrat) mengunakan kain saring. Didapat ekstrak daun kersen
dalam ethanol.
5. Penguapan
Filtrat diuapkan pada suhu 60oC sampai volumenya berkurang 90%
dan didapatkan ekstrak pekat.

II. Pembuatan
Handsanitizer “Chomel” Pencampuran ekstrak daun kersen dengan bahan
pendukung lainya dan dilanjutkan dengan penambahan essensial oil agar
lebih menarik.

12
III. Pengisian produk
Dalam proses ini, wadah yang digunakan adalah Botol berukuran 55ml.

IV. Pengemasan
Tahap terakhir adalah pengemasan, botol yang telah berisi hand sanitizer
di kemas kedalam kardus.

4. Quality Control
Menguji handsanitizer pada keadaan sebenarnya (real condition)
dengan parameter pendukung, apakah berfungsi sesuai yang diharapkan atau
tidak.

5. Pemasaran
Memasarkan sekaligus mempromosikan hasil produk kami melalui
sampel dan edukasi dengan konsumen atau UKM berdasarkan sistem Market
Orientation.

6. Penyusunan kesimpulan
Penyusunan kesimpulan dan saran disusun berdasarkan data yang
dikumpulkan dan pengaplikasian hand sanitizer Chomel pada kondisi
sebenarnya (real condition).

7. Laporan akhir
Penyusunan laporan akhir dibuat sebagai bentuk pertanggung jawaban
terhadap kegiatan yang telah kami laksanakan.

13
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 3.349.550
2 Bahan habis pakai 6.219.625
3 Biaya perjalanan 1.162.000
4 Lain-lain (administrasi, publikasi, proposal, 922.400
logbook, dll)
Jumlah 11.653.575

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

14
Lampiran 1. Anggaran kegiatan

1. Peralatan penunjang

15
2. Bahan Habis Pakai

16
3. Perjalanan

4. Lain-lain

17
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Kepera
watan

Kepera
watan

Kepera
watan

Kepera
watan

18

Anda mungkin juga menyukai